13
BERGABUNGNYA VIETNAM KE DALAM ASEAN, TEPATKAH? Anne Margareth Yosevine, 0706291205 Erika, 0706291243 Muti Dewitari, 0706165570 S. Frisca L. Tobing, 0706291400 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS INDONESIA 2007

Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

BERGABUNGNYA VIETNAM

KE DALAM ASEAN, TEPATKAH?

Anne Margareth Yosevine, 0706291205

Erika, 0706291243

Muti Dewitari, 0706165570

S. Frisca L. Tobing, 0706291400

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS INDONESIA

2007

Page 2: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

2

Daftar Isi

Daftar Isi.................................................................................................................... 2

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 3

1.3 Kerangka Teori........................................................................................ 4

Bab 2 Pembahasan

2.1 Perkembangan di Bidang Ekonomi......................................................... 5

2.2 Perkembangan di Bidang Sosial Budaya................................................. 6

2.3 Perkembangan di Bidang Politik............................................................. 8

Bab 3 Kesimpulan...................................................................................................... 11

Daftar Pustaka.......................................................................................................... 13

Page 3: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vietnam secara resmi bergabung ke dalam ASEAN sejak tahun 1995

menyusul enam negara Asia Tenggara lainnya yang sudah terlebih dahulu masuk

ke dalam keanggotaan ASEAN. Banyak yang meragukan apakah keputusan

Vietnam untuk masuk ke dalam ASEAN merupakan keputusan yang tepat karena

saat itu Vietnam sedang mengalami keterpurukan yang cukup parah, yang

disebabkan oleh perang Vietnam yang berkepanjangan. Terdapat pula anggapan

bahwa dengan masuknya Vietnam ke dalam ASEAN akan berdampak buruk

terhadap kinerja ASEAN. Hal ini disebabkan Vietnam masih dipandang sebagai

negara baru yang rentan dan masih berkembang, ditambah lagi Vietnam memiliki

ideologi sosial-komunis yang saat itu dipandang buruk oleh dunia.

Namun, anggapan bahwa masuknya Vietnam ke dalam ASEAN akan

memperburuk kinerja ASEAN tidaklah tepat. Sejak Vietnam bergabung dengan

ASEAN, telah banyak kemajuan yang dicapai oleh Vietnam. Kemajuan yang

dicapai oleh Vietnam antara lain kemajuan dalam bidang ekonomi, politik,

maupun sosial budaya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, penulis akan mencoba menyanggah anggapan beberapa

pihak yang meragukan ketepatan keputusan yang diambil oleh Vietnam untuk

masuk ke dalam keanggotaan ASEAN dan anggapan negatif akan Vietnam itu

sendiri yang menghambat kinerja ASEAN. Dalam menjawab permasalahan yang

diambil, penulis akan melihat dari beberapa bidang. Penulis mengambil beberapa

permasalahan yaitu seberapa besar keuntungan yang didapatkan oleh Vietnam

sejak masuk ke dalam keanggotaan ASEAN, dilihat dari beberapa bidang, yaitu :

Perkembangan perekonomian Vietnam sejak bergabung ke dalam

ASEAN

Keadaan sosial budaya Vietnam sejak bergabung ke dalam ASEAN

Page 4: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

4

Hubungan diplomatik dan politik luar negeri Vietnam sejak bergabung

ke dalam ASEAN

Pembahasan akan permasalahan-permasalahan di atas dibatasi sejak saat

Vietnam bergabung secara resmi ke dalam ASEAN, yaitu tahun 1995, sampai

dengan tahun 2005.

1.3 Kerangka Teori

Teori yang akan digunakan dalam makalah ini adalah teori regionalisme.

Penulis berpendapat bahwa teori regionalisme merupakan teori yang paling tepat

dalam menganalisa permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan dalam

rumusan masalah di atas. Seperti yang kita tahu, ASEAN adalah organisasi

regional di kawasan Asia Tenggara. Di mana untuk kawasan regional, terdapat

teori yang mencoba menjelaskan kecenderungan yang terjadi dalam negara-negara

yang berada di suatu kawasan yang sama, yaitu teori regionalisme.

Teori regionalisme adalah teori di mana kepentingan kelompok diutamakan

oleh negara-negara dalam kawasan tertentu, yang pada akhirnya akan memberikan

keuntungan atau kontribusi tersendiri bagi kepentingan masing-masing negara

dalam suatu kawasan tersebut. Kepentingan regional yang ada kemudian

diformulasikan dalam bentuk kerja sama regional di suatu kawasan tertentu yang

mengarah kepada sifat pengelompokan diri ke dalam konstelasi kepentingan

ekonomi regional atau pun global1.

1

P. Anthonius Sitepu, Konsep Integrasi Regionalisme dalam Studi Hubungan Internasional,

http://library.usu.ac.id/download/fisip/fisip-anthonius3.pdf, diakses pada 1 Oktober 2007, pukul 17.27.

Page 5: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

5

BAB 2

PEMBAHASAN

Setelah bergabung dengan ASEAN pada tahun 1995, Vietnam mengalami

berbagai perkembangan dalam berbagai aspek kehidupannya. Kerja sama dengan

negara-negara Asia Tenggara yang juga tergabung dalam asosiasi ini dan juga dengan

negara-negara di luar ASEAN mendorong perkembangan diri Vietnam dalam

berbagai bidang. Pada pembahasan ini akan dijabarkan perkembangan-perkembangan

Vietnam dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik serta hubungan diplomatik

dengan negara lainnya.

2.1 Perkembangan dalam bidang ekonomi

Salah satu yang alasan yang melatarbelakangi Vietnam memilih untuk

bergabung ke dalam ASEAN dikarenakan Vietnam sendiri yang menaruh harapan

yang cukup besar akan keuntungan yang akan diterima dengan bergabungnya

mereka di ASEAN, salah satunya di bidang ekonomi, di mana saat itu

perekonomian ASEAN dapat dikatakan buruk.

Sejak Vietnam resmi bergabung dengan ASEAN, yaitu sejak tahun 1995,

Vietnam telah mengalami berbagai peningkatan yang cukup pesat dalam bidang

ekonomi. Peningkatan perekonomian Vietnam dapat dilihat dari Pendapatan

Nasional Bruto (PNB) Vietnam telah meningkat sebesar 7,4% setiap tahunnya

pada periode 1991-2000, 2 kali lebih tinggi dari PNB pada 1990 2.

Selain itu, juga terjadi peningkatan dalam produksi makanan di bidang

pertanian Vietnam dari 249,4 kg pada 1990 menjadi 470 kg pada tahun 2003.

Dulunya, Vietnam merupakan negara pengimpor beras, namun sekarang Vietnam

telah berhasil menjadi negara kedua pengekspor beras terbesar di dunia3.

Selama 10 tahun ke belakang, total produksi industri Vietnam telah

meningkat sebanyak 12,8%-13% per tahunnya, dengan kenaikan sebesar 14,6%

2

Vietnam Ministry of Foreign Affairs, A Review of Vietnam's Economic Transformation,

http://www.mofa.gov.vn/en/tt_baochi/nr041126171753/ns050308085459, diakses pada 26 Septem-

ber 2007, pukul 16. 41. 3 Ibid.

Page 6: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

6

pada periode 2001-2003. Total ekspor juga mengalami peningkatan yang pesat

sebesar 18,2%; 5,3 kali lebih besar dibanding tahun 19904.

Dilihat dari segi struktur ekonomi, Vietnam pun telah mengalami berbagai

peningkatan. Sejak tahun 1990 sampai tahun 2003, proporsi kehutanan, pertanian,

dan hasil perairan di PNB menurun dari 38,7% menjadi 21,7%; sementara

produksi industri meningkat 22,6% menjadi 40,5%. Sektor pelayanan dan jasa pun

mengalami peningkatan, yaitu dari 35,7% menjadi 40,5%5.

Pada 1990-an, ASEAN melakukan reformasi ekonomi di Vietnam. Hal ini

telah berhasil menciptakan iklim yang baik untuk berdagang dan berinvestasi di

negara tersebut. Negara-negara anggota ASEAN juga telah membantu Vietnam

dalam mencari pasar dan investor baru untuk menggantikan pasar dan rekan

ekonomi lama, yakni Uni Soviet dan Eropa Timur6

. Di Vietnam sendiri,

penanaman modal asing juga meningkat, seiring bergabungnya negara tersebut ke

dalam ASEAN. Pada tahun 2003, terdapat penanaman modal asing yang mencapai

angka 4.204 proyek, dengan total pendapatan 40,5 milyar dolar Amerika7.

Hal ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, mengingat tadinya Vietnam

masih merupakan negara yang tergolong miskin.

2.2 Perkembangan dalam Bidang Sosial Budaya

Vietnam resmi bergabung dengan ASEAN pada tahun 1995. Kebergabungan

Vietnam dalam ASEAN bertujuan agar Vietnam dapat bergabung juga di WTO

(World Trade Organization), dan menjadi pengamat di GATT (General

Agreement of Tariffs and Trade8

). Selain itu, Vietnam ingin memulihkan

hubungan diplomatik luar negerinya dengan Amerika Serikat yang sebelumnya

terputus. Setelah tergabung di dalam ASEAN, Vietnam menunjukkan

perkembangan dan perbaikan dalam berbagai aspek, salah satunya dalam aspek

sosial budaya.

4

Vietnam Ministry of Foreign Affairs, A Review of Vietnam's Economic Transformation,

http://www.mofa.gov.vn/en/tt_baochi/nr041126171753/ns050308085459, diakses pada 26 Septem-

ber 2007, pukul 16. 41. 5 Ibid.

6 Simon S. C. Toy, et. al., “Reinventing ASEAN”, (Singapura : Institute of Southeast Asian Studies,

2001), hal. 189. 7 Vietnam Ministry of Foreign Affairs, loc. cit.

8 Vietnam Index, http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/4336941.stm, diakses pada 27 September 2007,

pukul 19.22.

Page 7: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

7

Pada tahun 1998, Vietnam membuat suatu kebijakan demokrasi bagi kaum

proletar, sebagai bukti kepeduliannya terhadap rakyatnya. Sebagai negara

berkembang, Vietnam mengambil suatu langkah untuk memajukan negaranya,

yaitu dengan bergabung dalam APEC (Asia Pacific Economic Cooperation). Pada

tahun 2001, Vietnam menandatangani persetujuan kerja sama bilateral dengan

Amerika Serikat. Hal ini menandakan bahwa Vietnam berusaha memperbaiki

reputasinya di internasional.

Usaha Vietnam meningkatkan berbagai aspek di negaranya yang masih

tertinggal dapat dilihat dalam berbagai hal. Misalnya pembuatan kebijakan

tentang pengakuan dan kebebasan HAM pada tahun 2001. Pemerintah Vietnam

menjamin adanya perlindungan HAM terhadap rakyatnya. Perkembangan

selanjutnya mengenai HAM adalah kebebasan dalam menentukan agama dan

kepercayaan rakyatnya.

Sementara itu, pada tahun 2005 dalam bidang sosial budaya lainnya baik

Vietnam maupun negara yang lain sepakat untuk meningkatkan kerja sama

pendidikan, transfer ilmu pengetahuan, olah raga dan seni budaya. Kerja sama di

bidang pendidikan merupakan upaya untuk mempererat dan meningkatkan

kualitas hubungan dengan negara anggota lainnya. Misalnya hubungan bilateral

antara Indonesia dengan Vietnam di bidang pendidikan telah terjalin melalui

pemberian beasiswa oleh pemerintah Indonesia kepada mahasiswa Vietnam.

Selain itu, juga diberikan Darmasasiswa RI yang memnberi kesempatan kepada

mahasiswa Vietnam mempelajari bahasa, seni, dan budaya selama satu tahun di

berbagai perguruan tinggi di Indonesia.9

Perkembangan dan perbaikan di bidang politik, kestabilan sosial, dan

pertumbuhan ekonomi yang di alami oleh Vietnam ternyata membawa dampak

yang baik bagi ASEAN. Realitanya adalah adanya kontribusi yang membantu dan

mendukung perkembangan dan kinerja ASEAN, misalnya dalam penyelesaian

masalah sosial yang ada di ASEAN, masalah pariwisata dan kebudayaan.Vietnam

juga turut berperan dalam pendirian TAC ( Treaty of Amity and Coorperation).10

Melalui berbagai uraian penjelasan dan pandangan tentang peran Vietnam

dalam bidang sosial budaya, penulis berpendapat bahwa partisipasi dan kontribusi

9

Pikiran Rakyat, RI-Vietnam Masuki Babak Baru, http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005

/0505/31/0105.htm, diakses pada 27 September 2007, pukul 20.01. 10

Ibid.

Page 8: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

8

Vietnam dalam ASEAN membawa keuntungan lebih yang dirasakan oleh

Vietnam itu sendiri. Misalnya Vietnam menambah kekuatan kerja sama negaranya

di ruang lingkup internasional melalui sosialisasi dan pendekatan yang dilakukan

dengan negara anggota ASEAN lainnya maupun negara-negara lain. Misalnya

Australia, Kanada, dan negara Uni Eropa lainnya.

2.3 Perkembangan dalam bidang politik luar negeri

Salah satu hal yang mendorong Vietnam untuk bergabung dengan ASEAN

adalah relasi ASEAN dengan negara-negara lain. Sebelum bergabung dengan

asosiasi regional ini, Vietnam telah mengamati bahwa sejak tahun 1977 ASEAN

mampu menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara besar seperti

Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, dan India 11

. Oleh karena itu, Vietnam

berharap bahwa dengan bergabungnya Vietnam dalam ASEAN akan mendukung

terciptanya hubungan yang baik dengan negara-negara di luar ASEAN.

Perkembangan Vietnam dalam politik luar negerinya dimulai dengan

keterbukaan pemerintah Vietnam terhadap ASEAN. Padahal sebelumnya

pemerintah Vietnam cukup tertutup dan membuka dirinya terbatas pada Laos,

Kamboja, dan China. Akan tetapi, hubungan Vietnam-ASEAN tidak membuat

Vietnam melupakan hubungan yang sudah terjalin dengan ketiga negara tersebut.

Hal ini membuktikan bahwa keanggotaan ASEAN sama sekali tidak membatasi

Vietnam dalam menjalin hubungan dengan negara-negara lain. Keterlibatannya

dalam asosiasi Asia Tenggara ini telah membuka pemikiran politik Vietnam

dalam interaksinya dengan negara-negara lain.

Selain itu, Vietnam juga mengalami perkembangan dalam relasinya dengan

negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, Australia, negara-

negara Eropa dan Amerika Latin. Dalam hubungannya dengan Amerika Serikat,

Vietnam-AS mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam bidang

ekonomi yaitu dengan terbentuknya Perjanjian Dagang Bilateral (Bilateral Trade

Agreement). Perjanjian ini bahkan dimulai pada tahun 1996 – satu tahun setelah

Vietnam bergabung dengan ASEAN – dan diresmikan pada tahun 1999.

Perjanjian ini mencakup empat bidang yaitu jasa, hak atas penemuan-penemuan

intelektual (intellectual property rights), perdagangan (tarif dan kuota), serta

11

Simon S. C. Toy, et. al., loc. cit.

Page 9: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

9

investasi. Dalam waktu yang singkat itu Vietnam mampu berinteraksi dengan baik

dengan sebuah negara besar dan cukup berpengaruh itu. Ditambah lagi dengan

keberhasilannya mencapai sebuah kesepakatan yang mendukung perkembangan

Vietnam. Selain itu, relasi yang baik antara Vietnam dan Jepang juga tercipta

setelah bergabungnya Vietnam dalam asosiasi. Vietnam mendapat bantuan dari

Jepang sebesar 102.3 juta Yen untuk mengembangkan infrastrukturnya pada tahun

1998. Bahkan setahun sesudahnya, Vietnam kembali mendapatkan bantuan

sebesar 10 juta Yen. Selain perkembangan dalam relasi dengan negara-negara lain,

keanggotaan Vietnam dalam ASEAN juga membantu keterlibatan Vietnam dalam

APEC dan WTO di mana di dalam kedua asosiasi ini hubungan Vitenam dengan

negara-negara lain menjadi semakin luas.

Perjanjian dan bantuan yang diterima oleh Vietnam tentunya tidak akan

terjadi jika tidak ada hubungan yang baik. Hal ini membuktikan bahwa Vietnam

mengalami kemajuan dalam prinsip politiknya dengan keterlibatannya dalam

ASEAN – Vietnam bisa berinteraksi dengan lebih baik dengan negara-negara lain.

Perkembangan ini juga didukung dengan kondisi ASEAN yang memiliki

keanekaragaman. Asosiasi yang terdiri dari sepuluh negara ini tentunya memiliki

berbagai perbedaan dalam dirinya karena setiap negara mempunyai

kebudayaannya masing-masing. Ketika negara-negara anggota ASEAN dengan

perbedaan-perbedaannya masing-masing bergabung dalam satu wadah untuk

mencapai satu tujuan, maka setiap pihak dituntut untuk memiliki sikap saling

menghargai. Ketika bergabung dengan ASEAN, Vietnam tentunya beradaptasi

dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam asosiasi, termasuk sikap saling

menghargai tersebut. Ditambah lagi ada beberapa kesamaan dalam sistem

pemerintahan negara-negara anggota sehingga mempermudah Vietnam dalam

beradaptasi. Dengan demikian, ketika berinteraksi dengan negara-negara lain,

Vietnam pun mampu menjalin hubungan yang baik dengan bekal sikap

menghargai yang dimilikinya melalui keterlibatannya dalam ASEAN.

Kerja sama antar Vietnam dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya

juga bergerak dalam bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini dapat dilihat dari

kerja sama yang dilakukan antara negara Vietnam dengan Indonesia. Kedua

negara sepakat meningkatkan kerja sama dalam memerangi kejahatan, termasuk

teroris atau pun bajak laut. Kerja sama itu dilakukan dengan pembuatan perjanjian

nota kesepahaman pencegahan dan pemberantasan kejahatan yang ditandatangani

Page 10: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

10

oleh menteri luar negeri Indonesia dan menteri luar negeri Vietnam di Hanoi pada

tanggal 30 Mei 200512

.

12

Antara, Hassan Wirayuda : Vietnam Mitra Potensial RI, http://www.antara.co.id/arc/2007

/8/9/hassan-wirayuda--vietnam-mitra-potensial-ri/, diakses pada 1 Oktober 2007, pukul 21.38.

Page 11: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

11

BAB 3

KESIMPULAN

Bergabungnya Vietnam dalam wadah ASEAN memang sempat menimbulkan

keraguan negara-negara lain. Mereka mengkhawatirkan perkembangan negara

tersebut ketika bergabung dengan wadah tersebut karena Vietnam saat itu masih

dalam keadaan labil dan ASEAN sendiri sempat dilanda krisis Asia. Namun, ternyata

ASEAN memberikan kontribusi bagi perkembangan Vietnam dalam aspek-aspek

kehidupannya. Ketika Vietnam berada dalam wadah tersebut, Vietnam belajar

berinteraksi dengan negara-negara lain dan akhirnya dapat bekerja sama dengan baik.

Kemudian, kerja sama tersebut mendukung perkembangan Vietnam dalam bidang

ekonomi, sosial budaya, politik luar negeri, dan pertahanan keamanan. Dalam bidang

ekonomi, kerja sama ASEAN dengan negara-negara di luar ASEAN mendorong

terjadinya investasi dalam Vietnam. Selain itu, kerja sama tersebut juga membantu

pendistribusian produk-produk industri serta pertanian Vietnam yang membantu

peningkatan Pendapatan Nasional Bruto Vietnam. Dalam kehidupan sosial budayanya,

Vietnam mengalami perubahan dalam perlakuan terhadap warga negaranya. Pada saat

Vietnam masih menganut paham komunis, ia memperlakukan rakyatnya tanpa

memperhatikan hak-hak mereka. Namun, sejak bergabung dalam ASEAN dan

menjalin hubungan dengan negara-negara lain, Vietnam mulai menyadari pentingnya

penghargaan atas hak asasi rakyatnya. Selain itu, kehidupan sosial Vietnam juga

bertumbuh dengan terjalinnya kerja sama pendidikan dengan Indonesia.

Dengan keterlibatannya dalam ASEAN, Vietnam juga mengalami kemajuan

dalam politik luar negerinya. Hal ini didukung oleh terjalinnya hubungan ASEAN

dengan negara-negara non ASEAN, sehingga mempermudah Vietnam untuk

memperluas relasi. Selain itu, pengalamannya berinteraksi dengan negara-negara

ASEAN membantu Vietnam menjalin interaksi yang harmonis dengan negara-negara

lain. Vietnam juga berhasil menjalin berbagai kerja sama dalam bidang pertahanan

keamanan, yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan sistem keamanan

negara Vietnam.

Dengan berbagai perkembangan yang berhasil dicapai Vietnam, maka

keputusan Vietnam untuk bergabung dengan ASEAN bukanlah sebuah keputusan

yang diragukan lagi. Memang pada awalnya kondisi Vietnam tidak sebaik negara-

Page 12: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

12

negara anggota ASEAN yang telah bergabung sebelumnya. Namun, keterlibatan

Vietnam dengan ASEAN tersebut menjadi awal yang baik bagi terciptanya kerja sama

yang membawa dampak-dampak positif bagi Vietnam. Semua perkembangan yang

berhasil dicapai Vietnam adalah hasil dari jaringan kerja sama Vietnam dengan

negara-negara lain. Maka pendapat bahwa masuknya Vietnam dalam ASEAN akan

memperburuk kinerja ASEAN tidaklah tepat. Dan keputusan Vietnam untuk

bergabung dalam wadah ASEAN sudahlah tepat.

Page 13: Makalah Bergabungnya Vietnam Ke Dalam ASEAN, Tepatkah

13

Daftar Pustaka

Antara, “Hassan Wirayuda : Vietnam Mitra Potensial RI”. http://www.antara.co.id/arc

/2007/8/9/hassan-wirayuda--vietnam-mitra-potensial-ri/ (1 Oktober 2007).

Pikiran Rakyat, “RI-Vietnam Masuki Babak Baru”. http://www.pikiran-

rakyat.com/cetak/2005 /0505/31/0105.htm (27 September 2007).

Severino, Rodolfo C. 2006. Southeast Asia in Search of an ASEAN Community.

Singapura : Institute of Southeast Asian Studies.

Sitepu, P. Anthonius, “Konsep Integrasi Regionalisme dalam Studi Hubungan

Internasional”. http://library.usu.ac.id/download/fisip/fisip-anthonius3.pdf (1

Oktober 2007).

Toy, Simon S. C., et. al. 2001. Reinventing ASEAN. Singapura : Institute of Southeast

Asian Studies.

Vietnam Ministry of Foreign Affairs, “A Review of Vietnam's Economic

Transformation”. http://www.mofa.gov.vn/en/ttbaochi/nr041126171753/ns0503

08085459 (26 September 2007).

“Vietnam Index”. http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/4336941.stm (27 September

2007).