19
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011 202 Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERACUAN KONSTRUKTIVISME DALAM KEMASAN CD INTERAKTIF KELAS VIII MATERI GEOMETRI DAN PENGUKURAN Rizqi Amaliyakh Sholikhakh1), Isnani2) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Panca Sakti Jl. Halmahera Km.1 Tegal. (0283) 357122. E-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu pengembangan perangkat pembelajaran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CD interaktif kelas VIII materi geometri dan pengukuran, sebuah perangkat pembelajaran yang disusun untuk mengatasi miskonsepsi peserta didik, meminimumkan tingkat kejenuhan peserta didik di dalam kelas serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik, aktivitas peserta didik khususnya pada materi geometri dan pengukuran. Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CD Interaktif yang valid, praktis, dan efektif. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) Lembar Kerja Peserta didik (LKPD), (3) Lembar Tugas Peserta didik (LTPD), dan (4) CD interaktif. Pengembangan perangkat pembelajaran, pada penelitian ini mengacu pada model yang dikenalkan oleh Plomp (1997) yaitu sebagai berikut: (1) investigasi awal, (2) perancangan, (3) realisasi/konstruksi, (4) pengujian, evaluasi, dan revisi, dan (5) implementasi. Pada proses pengembangan dihasilkan: 1. Perangkat pembelajaran adalah valid menurut ahli, yaitu diperoleh validitas RPP 4.65, validitas LKPD 4.77, validitas LTPD 4.65,dan validitas CD interaktif 4,29. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis karena memenuhi kriteria, yakni (1) respon guru dan peserta didik terhadap perangkat pembelajaran, lebih dari 50% peserta didik memberi respon positif, pada penelitian ini respon guru pada pembelajaran materi limas 75% menyatakan sangat setuju, pada pembelajaran prisma 70% menyatakan sangat setuju. Sedangkan respon peserta didik pada pembelajaran prisma 94,84%

Makalah Bu Isnani Pengembangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Bu Isnani Pengembangan

Citation preview

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011202 Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERACUANKONSTRUKTIVISME DALAM KEMASAN CD INTERAKTIF KELAS VIII MATERIGEOMETRI DAN PENGUKURANRizqi Amaliyakh Sholikhakh1), Isnani2)Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Panca SaktiJl. Halmahera Km.1 Tegal. (0283) 357122.E-mail: [email protected] ini merupakan penelitian pengembangan yaitu pengembangan perangkatpembelajaran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CD interaktif kelas VIII materigeometri dan pengukuran, sebuah perangkat pembelajaran yang disusun untuk mengatasimiskonsepsi peserta didik, meminimumkan tingkat kejenuhan peserta didik di dalam kelasserta meningkatkan prestasi belajar peserta didik, aktivitas peserta didik khususnya padamateri geometri dan pengukuran.Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan danhasil pengembangan perangkat pembelajaran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CDInteraktif yang valid, praktis, dan efektif.Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah (1) Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP), (2) Lembar Kerja Peserta didik (LKPD), (3) Lembar Tugas Pesertadidik (LTPD), dan (4) CD interaktif. Pengembangan perangkat pembelajaran, pada penelitianini mengacu pada model yang dikenalkan oleh Plomp (1997) yaitu sebagai berikut: (1)investigasi awal, (2) perancangan, (3) realisasi/konstruksi, (4) pengujian, evaluasi, dan revisi,dan (5) implementasi.Pada proses pengembangan dihasilkan: 1. Perangkat pembelajaran adalah valid menurutahli, yaitu diperoleh validitas RPP 4.65, validitas LKPD 4.77, validitas LTPD 4.65,danvaliditas CD interaktif 4,29. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis karenamemenuhi kriteria, yakni (1) respon guru dan peserta didik terhadap perangkat pembelajaran,lebih dari 50% peserta didik memberi respon positif, pada penelitian ini respon guru padapembelajaran materi limas 75% menyatakan sangat setuju, pada pembelajaran prisma 70%menyatakan sangat setuju. Sedangkan respon peserta didik pada pembelajaran prisma 94,84%menyatakan senang, dan pada pembelajaran limas 94,38% menyatakan senang.(2) tingkatketerlaksanaan pembelajaran termasuk kategori baik, Kp = 4.10, artinya kategoriketerlaksanaan sangat baik) 3. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif, karena 4 indikatorterpenuhi, yaitu (1) Aktifitas peserta didik berpengaruh terhadap prestasi belajar, (2) Prestasibelajar peserta didik lebih besar dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) SMP Negeri 1 Tegal, dan (3) Terdapat perbedaan prestasi belajar antara peserta didik kelas ujicoba ke2 danprestasi belajar peserta didik pada kelas konvensional, dan (4) Keterampilan proses pesertadidik dalam kegiatan pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar.Kata Kunci : Perangkat Pembelajaran, Konstrukvisme, CD Interaktif, Valid, Praktis, EfektifPENDAHULUANMarpaung (2006:6) mengatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaranyang menekankan pada bagaimana agar peserta didik mampu belajar cara belajar (learning howto learn), dan melalui kreatifitas guru, pembelajaran di kelas menjadi sebuah aktivitas yangmenyenangkan (joyfull learning). Untuk mendapatkan hasil yang optimal, persiapan merupakanhal yang paling penting, persiapan bagaimana materi dikemas, bagaimana setting pembelajarandan alat peraga apa yang diperlukan.Salah satu kegagalan peserta didik dalam belajar matematika adalah peserta didik tidakdapat menangkap konsep dengan benar. Mereka pada umumnya belum sampai ke prosesabstraksi, tetapi masih dalam dunia konkrit. Selain itu, mereka baru sampai ke pemahamaninstrumen (instrumen understanding), yang hanya tahu contoh-contoh, tetapi tidak dapatmendeskripsikannya. Peserta didik belum sampai kepada pemahaman relasi (relationalunderstanding), yang dapat menjelaskan hubungan antar konsep. Peserta didik semakinmengalami kesulitan dalam memahami konsep yang diturunkan dari konsep yang belumProsiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3 203dikuasainya. Akibatnya, peserta didik memberi pengertian sendiri dari konsep itu, sehinggasering kali terjadi miskonsepsi.Hasil proses pemahaman konsep, peserta didik dapat membina ingatan jangka panjangtentang sesuatu konsep melalui keterlibatan aktif dalam mengaitkan pengetahuan yang diterimadengan pengetahuan yang dimiliki untuk membina pengetahuan baru. Menurut PusatPerkembangan Kurikulum (Anonim, dalam Sudrajat, 2008) pembelajaran seperti itu disebutpembelajaran konstruktivis. Salah satu implikasinya ialah pengajaran dan pembelajaran yangberpusat pada peserta didik (student centered). Pengetahuan yang dipunyai oleh peserta didikadalah hasil aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik tersebut dan bukan pengajaran yangditerima secara pasif.Sementara itu, Luck (1999) menyatakan bahwa peserta didik menggunakan pengalamanmereka sendiri untuk mengkonstruk (membangun) pemahaman yang membuat merekamengerti. Pembelajaran yang baru tergantung pada pemahaman peserta didik sebelumnya dandiinterpretasikan dalam kontektual dari pengetahuan yang baru mereka terima, bukan karenainformasi yang diisolasi kemudian merealisasikan pengetahuan yang ada (existing knowledge).Keberhasilan menginterpretasikan pemahaman awal peserta didik ke dalam kontektual,sangat dipengaruhi oleh bagaimana guru memanfaatkan benda-benda yang ada dilingkungannya sebagai media dan sumber belajar. Hal ini beralasan karena ada keyakinanbahwa penggunaan media pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu indera pada diri pesertadidik akan lebih baik dari pada menggunakan media pembelajaran yang merangsang satu indera(Schramm, 1984:39).Padmo (2003:223) menegaskan bahwa pembelajaran beracuan konstruktivisme dalamkemasan CD interaktif merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkanpemahaman konsep. Hal ini karena sangat terkait dengan hasil teknologi yang dapat dipahamisebagai sumber belajar dan dapat membantu tingkat pemahaman peserta didik terhadap suatukonsep yang akan diterimanya.Banyak pembelajaran matematika masih menggunakan model pembelajarankonvensional. Model pembelajaran tersebut menempatkan guru sebagai sumber informasiutama yang berperan dominan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran konvensional gurubertindak sebagai pentransfer ilmu kepada peserta didiknya, peserta didik dianggap sebagaipenerima pengetahuan yang pasif (Suparman, 1997:198). Pengetahuan awal peserta didik tidakdiberi kesempatan untuk berinteraksi dan berapresiasi dengan benda-benda yang adadisekitarnya yang dapat berfungsi sebagai sumber belajar, sehingga peserta didik tidak mampumerelevansikan pengetahuan yang diterima dengan kehidupan sehari-hari.Kondisi seperti ini harus segera diperbaiki. Salah satu diantaranya melalui perbaikankegiatan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran ini meliputi perbaikan model pembelajaran dantersedianya perangkat pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan.Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru sudah saatnya diganti berpusat pada pesertadidik. Agar hal tersebut di atas dapat terwujud, guru seyogyanya mengetahui bagaimana carabelajar peserta didik dan menguasai berbagai cara membelajarkan peserta didik. Modelpembelajaran akan membahas tentang bagaimana cara membelajarkan peserta didik denganberbagai variasinya sehingga terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana belajar yang nyamandan menyenangkan.Memotivasi adalah kunci sukses untuk mengajar dan belajar peserta didik, kecuali yangmemang secara alami sudah senang terhadap matematika, perlu diberi rangsangan melaluiteknik dan cara mengajar yang tepat agar senang terhadap matematika. Untuk itu, perlu suatumodel pembelajaran yang dapat membuat peserta didik senang belajar matematika danmendorong peserta didik agar lebih aktif dalam kegiatan belajar (Sikel dalam Hendikawati,2006:4).Menurut Dwyer (dalam Waluya, 2006:2), pengemasan materi pembelajaran dalambentuk tayangan-tayangan audiovisual mampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesanatau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. Media audiovisual mampumembuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengarwalaupun hanya sekali ditayangkan. Atau, secara umum orang akan ingat 85% dari apa yangmereka lihat dari suatu tayangan, setelah 3 jam kemudian dan 65% setelah 3 hari kemudian.Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011204 Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3Secara umum kita mengingat apa yang kita alami lebih baik dari apa yang kita lihat, apayang kita lihat lebih baik dari apa yang kita dengar dan apa yang kita dengar lebih baik dari apayang kita baca. Hal ini selaras dengan pepatah china; saya dengar dan saya lupa, saya lihat dansaya ingat, saya lakukan dan saya paham.Materi geometri merupakan salah satu materi matematika yang tingkat keabstrakannyatinggi, karena objek yang dibicarakan di dalamnya merupakan benda-benda pikiran yangsifatnya abstrak (Iswadji, 1993:1). Agar proses pembelajaran geometri menjadi bermakna(meaningfull learning), kontektual dan tidak membosankan diperlukan model pembelajaranyang berorientasi pada peserta didik, dapat melibatkan peserta didik secara aktif, dan pesertadidik dapat menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk membangun(mengkonstruk) pengetahuan yang baru. Kemudian diperlukan media yang dapat melibatkanlebih dari satu indera pada diri peserta didik, yaitu media yang dapat bergerak/dianimasi, dandapat menuntun peserta didik dalam mengkonstruk pengetahuannya, sehingga dapat menarikminat peserta didik dan menyenangkan.Memperoleh dan menjaga perhatian peserta didik merupakan hal yang sangat pentingdalam belajar, termasuk belajar matematika. Perangkat pembelajaran matematika beracuankonstruktivisme perlu dikembangkan dengan dikemas dalam CD interaktif sehingga dapatdigunakan sebagai perangkat pembelajaran dalam upaya meningkatkan prestasi belajar danmengkondisikan pembelajaran geometri khususnya volum dan luas permukaan bangun ruangsisi datar (prisma dan limas) pada peserta didik kelas VIII SMP menjadi bermakna, kontekstual,tidak membosankan, menyenangkan dan menarik minat peserta didik.Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan secara umum daripenelitian ini yaitu,a. Bagaimana pengembangan dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran beracuankonstruktivisme dalam kemasan CD Interaktif kelas VIII materi geometri dan pengukuranyang valid?b. Apakah hasil pengembangan perangkat pembelajaran beracuan konstruktivisme dalamkemasan CD Interaktif kelas VIII materi geometri dan pengukuran praktis?c. Apakah hasil pengembangan perangkat pembelajaran beracuan konstruktivisme dalamkemasan CD Interaktif kelas VIII materi geometri dan pengukuran efektif?Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:1. Manfaat Teoritisa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi para guru danpara pengembang kurikulum di sekolah atau di daerah tentang alternatif proses yangharus dilalui dalam mengembangkan perangkat pembelajaran matematika.b. Memberikan konstribusi pada pengembangan perangkat pembelajaran matematikayang berupa pergeseran dari pembelajaran yang hanya mementingkan hasil menujuke pembelajaran yang juga mementingkan prosesnya.2. Manfaat Praktisa. Memberi sumbangan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di SekolahMenengah Pertama.b. Memberi masukan pada peserta didik untuk meningkatkan belajarnya,mengoptimalkan kemampuan berpikir positif dalam mengembangkan diri ditengahtengah lingkungan dalam meraih keberhasilan belajar atau belajar yangoptimal.c. Memberikan motivasi kepada para guru matematika untuk melakukan pembelajaranmatematika dengan perangkat pembelajaran beracuan konstruktifisme dalamkemasan CD interaktif.Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3 205METODE PENELITIANJenis PenelitianJenis penelitian adalah penelitian pengembangan perangkat pembelajaran matematikadengan menggunakan pembelajaran matematika beracuan konstruktivisme dalam kemasan CDinteraktif. Perangkat yang dikembangkan meliputi RPP, LKPD, LTPD, dan CD interaktif.Instrumen penelitian terdiri atas lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, lembarpengamatan aktivitas peserta didik, lembar angket respon peserta didik, lembar angket responguru, lembar pengamatan ketrampilan proses dan lembar validasi tidak dikembangkanPopulasi dan Sampel PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Tegal tahunpelajaran 2008/2009. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Sebelumdilaksanakan kegiatan penelitian lebih lanjut, telah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitasdengan program SPSS versi 12.Deskripsi Rancangan Pembelajaran Matematika Beracuan Konstruktivisme dalamKemasan CD InteraktifAda lima tahapan yang harus dilalui dalam mengembangkan model pembelajaran yaitu(1) investigasi awal, (2) perancangan, (3) realisasi/konstruksi, (4) pengujian, evaluasi, danrevisi, dan (5) implementasi.Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran, penelitian ini mengacu pada modelyang dikenalkan oleh Plomp (1997) sebagai berikut.Tahap 1. Investigasi Awal (Preliminary Investigation), Tahap 2. Tahap Perancangan (Design),Tahap 3. Realisasi/Konstruksi (Realization/Construction), Tahap 4. Pengujian, Evaluasi, danRevisi (Test, Evaluation, and Revision), Tahap 5. Implemetasi (Implementation).Kualitas Model PembelajaranUntuk mengetahui kualitas perangkat pembelajarannya, penelitian ini mengacu padakriteria yang dikembangkan oleh Nieveen (1999). Dalam mengembangkan kurikulum, Nieveenmenyebutkan bahwa kurikulum dikatakan berkualitas memenuhi beberapa kriteria, yaitu (1)kevalidan (validity), (2) kepraktisan (practicaly), dan (3) keefektifan (effectiveness).Langkah PenelitianLangkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. (1) mengembangkanperangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKPD, LTPD, dan CD interaktif, (2) menyusuninstrumen pengembangan perangkat yang terdiri dari lembar validasi RPP, LTPD,LKPD, danCD pembelajaran, (3) menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari: Lembar PengamatanAktivitas Peserta didik (LPAS), Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran (LPKP),Lembar Angket Respon Peserta didik (LARS), Lembar Angket Respon Guru (LARG), LembarPengamatan Ketrampilan Proses, (4) melakukan validasi terhadap perangkat pembelajaran(validasi dilakukan oleh pakar/ahli), (5) menganalisis hasil validasi perangkat pembelajaran,kemudian merevisi perangkat tersebut jika belum valid. (6) melakukan uji keterbacaanperangkat pembelajaran, (7) menganalisis hasil uji keterbacaan perangkat pembelajaran,kemudian merevisi perangkat tersebut jika belum valid, (8) melakukan ujicoba tes hasil belajar,(8) menganalisis hasil ujicoba tes hasil belajar, (9) menerapkan perangkat pembelajaran yangsudah valid pada kelas ujicoba 2. (10) menganalisis hasil hasil ujicoba ke-2, dan (11) TahapPembuatan Laporan.Metode Pengembangan Perangkat PembelajaranPengembangan perangkat pembelajaran matematika beracuan konstruktivisme dalamkemasan CD interaktif mengacu pada model pengembangan pendidikan umum dari Plomp(1977) yang meliputi:a. Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Beracuan Konstruktivismedalam Kemasan CD Interaktifb. Pengembangan perangkat pembelajaranc. Instrumen Pengembangan perangkat. Instrumen pengembangan perangkat pembelajaran padapenelitian ini adalah lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar observasiProsiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011206 Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3(pengamatan), lembar angket respon peserta didik, lembar angket respon guru, dan tes hasilbelajar. Reliabilitas instrumen pengamatan dihitung dengan rumus persentase kesesuaian (R)dari Emmer dan Millet (dalam Borich, 1994:385). sebagai berikut.R (Persentage of Agreement) = % 100 1 A BA BDimana: R: Realiabilitas instrumen, A : Frekuensi aspek tingkah laku yang teramati olehpengamat yang memberikan frekuensi tinggi, dan B : Frekuensi aspek tingkah laku yangteramati oleh pengamat yang memberikan frekuensi rendah.Metode Analisis Data Pengembangan Perangkat.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.Analisis data pengembangan perangkat dapat dilihat sebagai berikut:Validitas butir soalUntuk menguji validitas Item digunakan rumus korelasi product moment:n x2 ( x)2 n y2 ( y)2 r n xy x y xy (Arikunto, 2006:72)Di mana rxy : koefisien korelasi, n: banyaknya subyek, x :jumlah skor item, y: jumlahskor total, xy: jumlah perkalian skor item dengan skor total x2: jumlah kuadrat skor item, y2:jumlah kuadrat skor total. Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel r product momentdengan signifikasi 5%. Jika rxy > rtabel maka butir soal tersebut valid.ReliabilitasReliabilitas tes hasil belajar dihitung dengan menggunakan formula Kuder-Richardson 21 (KR-21) (Popham, 1994:28), yakni : 21 21 ( )1 KsM K MKr KDimana r21: reliabilitas instrumen, K : banyaknya butir soal, M: rerata skor total, dan S2 :varians totalTingkat KesukaranRumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran adalah : P =JsB ; dimana P =tingkat kesukaran, B = banyaknya peserta didik yang menjawab benar.Daya BedaRumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda dalah sebagai berikut:AA BJSDP JB JB Di mana DP = Daya pembeda soal, JBA = Jumlah yang benar padakelompok atas, JBB = Jumlah yang benar pada kelompok bawah, dan JSA= Banyaknya pesertadidik pada kelompok atasAnalisis Statistik1. Untuk menguji apakah prestasi belajar peserta didik yang mengikuti pembelajaranmatematika dengan perangkat pembelajaran beracuan konstruktuvisme dalam kemasan CDinteraktif kelas VIII materi geometri dan pengukuran tuntas mencapai KKM yakni 70dilakukan uji rata-rata yakni dengan analisis One Sample T Test. Pengolahan datamenggunakan program SPSS. Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : 2 = 70, Ha : 2 70,2 = rata-rata prestasi belajar peserta didik pada kelas ujicoba2Rumus uji statistik menggunakan: t =s nx x/0_dengan s adalah simpangan baku hasil belajar peserta didik pada kelas ujicoba 2 dan x0adalah nilai indikator pembanding (KKM prestasi belajar peserta didik yakni 70).Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3 2072. Menguji apakah prestasi belajar peserta didik yang pembelajaran matematika denganperangkat pembelajaran beracuan konstruktuvisme dalam kemasan CD interaktif kelas VIIImateri geometri dan pengukuran lebih baik dari pada peserta didik yang mengikutipembelajaran dengan model konvensional dilakukan analisis uji banding yakni dengananalisis Independen sample T test, mana yang lebih baik dilihat dari rata-rata. Pengolahandata menggunakan program SPSS. Sebelum dilakukan uji banding terlebih dahuludilakukan uji kesamaan varian.H0 : Varian variabel 1 = Varian variabel 2Ha : Varian variabel 1 Varian variabel 2dengan menggunakan rumus:Varian kecilF Varian besar3. Untuk menguji apakah aktivitas peserta didik dalam pembelajaran matematika denganperangkat pembelajaran beracuan konstruktuvisme dalam kemasan CD interaktif kelas VIIImateri geometri dan pengukuran berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didikdilakukan analisis regresi linier berganda dengan model persamaan regresi liniernya: = a+ bX1 +cX2 di mana: = prestasi belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Tegal,X1 = Aktivitas peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Tegal (oleh pengamat1), dan X2 =Aktivitas peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Tegal (oleh pengamat2). Selanjutnyadilakukan Uji Koefisien Korelasi untuk mengetahui besar hubungan prestasi belajar pesertadidik (Y) dengan aktivitas peserta didik oleh pengamat pertama (X1) dan besar hubunganprestasi belajar(Y) dengan aktivitas peserta didik oleh pengamat kedua (Y2).HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANPengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Geometri dan Pengukuran BeracuanKonstruktivisme dalam Kemasan CD Interaktif meliputi beberapa tahap yaitu: TahapInvestigasi Awal, Tahap Perancangan, Tahap Realisasi/Konstruksi, Tahap Pengujian, Evaluasi,dan Revisi. Pada tahap pengujian, evaluasi, dan revisi diperoleh hasil penilaian dan revisiperangkat pembelajaran sebagai berikut:a. Validasi RPPRPP yang digunakan dinyataka valid menurut 4 orang validator ahli. Hal ini didasari padaperhitungan nilai rata-rata validasi untuk materi luas permukaan prisma, volume prisma,luas permukaan limas dan volume limas secara berurutan masing-masing sebesar 4.66, 4.68,4.61, dan 4.64.b. Validasi revisi LKPDSetelah LKPD direvisi, selanjutnya diberikan kembali kepada validator. Hasil validasiketiga (terakhir) telah diperoleh LKPD yang valid menurut ahli. Nilai rata-rata validasiLKPD untuk materi luas permukaan prisma, volume prisma, luas permukaan limas danvolume limas secara berurutan masing-masing sebesar 4.74, 4.69, 4.82, dan 4.82.c. Validasi LTPDSetelah LTPD direvisi, selanjutnya diberikan kembali kepada validator. Hasil validasiketiga (terakhir) telah diperoleh LTPD yang valid menurut ahli.Nilai rata-rata validasi LTPD untuk materi luas permukaan prisma, volume prisma, luaspermukaan limas dan volume limas secara berurutan masing-masing sebesar 4.72, 4.64,4.60, dan 4.64.d. Validasi CD InteraktifSetelah CD interaktif direvisi, selanjutnya diberikan kepada validator. Hasil validasi ketiga(terakhir) telah diperoleh CD interaktif yang valid menurut ahli, karena sudah diperolehrata-rata nilai validasi ahli 4,29 yang artinya sangat valid.Analisis Kualitas Perangkat Pembelajaran1. Uji KevalidanPerangkat pembelajaran yang sesuai dengan pengembangan perangkat pembelajaran materigeometri dan pengukuran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CD interaktif terdiri atasRPP, LKPD, LTPD, dan CD interaktif. Berdasarkan hasil pengembangan perangkatProsiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011208 Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3pembelajaran, kelima perangkat pembelajaran yang dirancang menunjukkan kriteria baik(hasil validasi perangkat pembelajaran menunjukkan hasil baik, hasil validasi RPP 4.65 yaitutermasuk dalam kategori sangat valid; hasil validasi LKPD 4.77 yang bermakna sangat valid;hasil validasi LTPD 4,65 dan hasil validasi CD Interaktif 4.29 juga mempunyai makna sangatvalid. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid menurut ahlidalam kategori sangat valid yaitu dapat diterapkan dalam pembelajaran.2. Uji KepraktisanHasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran materi geometridan pengukuran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CD interaktif termasuk kategoribaik, yaitu dengan diperoleh Kp = 4.10 yang artinya keterlaksanaan pembelajaran sangattinggi. Lebih dari 80% peserta didik memberi respon positif, yaitu respon peserta didik padapembelajaran prisma 94,84% menyatakan senang, dan pada pembelajaran limas 94,38%menyatakan senang terhadap pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan perangkatkonstruktivisme dalam kemasan CD interaktif dan guru memberikan respon cukup baikterhadap perangkat pembelajaran. Respon guru pada pembelajaran materi limas 75%menyatakan sangat setuju, pada pembelajaran prisma 70% menyatakan sangat setuju.3. Uji Keefektivan Perangkat PembelajaranPerangkat pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi kriteria (1) Aktifitas pesertadidik berpengaruh terhadap prestasi belajar, (2) Prestasi belajar peserta didik lebih besar atausama dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan (3) Terdapat perbedaan prestasibelajar antara peserta didik kelas ujicoba ke2 dan prestasi belajar peserta didik pada kelaskonvensional, dan1. Aktifitas peserta didik dan keterampilan proses peserta didik berpengaruh terhadapprestasi belajar .Hasil analisis data dengan SPSS ver. 12 diperoleh F hitung sebesar 59,963 dan nilai sig= 0,000 < 0,05 jadi Ho tolak atau persamaan adalah linear, maka model regresi dapatdipakai untuk memprediksi prestasi belajar. sementara itu, hasil analisi juga diperoleh thitung sebesar 7,744 dan nilai Sig. Sebesar 0.000. berdasarkan hasil analisis datatersebut maka dapat dikatakan koefisien regresi signifikan, atau aktivitas peserta didikyang diamati oleh pengamat 1 dan 2 benar-benar berpengaruh secara signifikanterhadap prestasi belajar. Nilai R sebesar 0.861 artinya variabel keaktivan peserta didikmemberi kontribusi terhadap Y sebesar 86,1%, sisanya 13,9% dipengaruhi faktor lain.2. Keterampilan proses peserta didik dalam kegiatan pembelajaran berpengaruh terhadapprestasi belajar.Hasil Analisis of Varians menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 35,957 dan nilaisig = 0,000 < 0,05 jadi Ho tolak atau persamaan adalah linear, maka model regresi dapatdipakai untuk memprediksi prestasi belajar. Uji t menunjukkan nilai t hitung sebesardan nilai sig di bawah 0,05, yaitu 0,000 < 0,05. Dapat dikatakan bahwa koefisien regresisignifikan, atau keterampilan peserta didik yang diamati oleh pengamat 1 dan 2 benarbenarberpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Sementara itu nili Rsquare adalah sebesar R square = 0,631 = 63,1%, artinya variabel memberi kontribusiterhadap Y sebesar 63,1%, sisanya 36,9% dipengaruhi faktor lain.3. Aktifitas peserta didik dan keterampilan peserta didik pada pembelajaran materiGeometri dan pengukurana. Hasil Analisis of varians aktivitas peserta didik dan keterampilan peserta didik padapembelajaran materi Geometri dan Pengukuran diperoleh nilai F hitung 30,623 dannilai sig = 0,000 < 0,05 jadi Ho tolak atau persamaan adalah linear, maka modelregresi dapat dipakai untuk memprediksi prestasi belajar. sementara itu hasil uji tmenunjukkan nilai t hitung keaktifan dan keterampilan peserta didik masing-masingsebesar 3,155 dan 1,036 dengan nilai Sig masing-masing sebesar 0.005 sehingadapat dikatakan koefisien regresi signifikan, atau aktivitas peserta didik danketerampilan peserta didik yang diamati oleh pengamat 1 dan 2 benar-benarberpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Nilai R quare sebesar 0.75475,4%, artinya variabel keaktivan dan keterampilan peserta didik memberikontribusi terhadap Y sebesar 75,4%, sisanya 24,6% dipengaruhi faktor lain.Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3 209Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengembangan perangkat pembelajaranmateri geometri dan pengukuran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CDinteraktif dan perangkat pembelajarannya efektif.b. Prestasi belajar peserta didik lebih besar atau sama dengan kriteria ketuntasanminimal (KKM)Berdasarkan hasil uji One-Sample Test di atas, diperoleh nilai signifikansi (sig)0,000 = 0 %, ini berarti nilai sig = 0% < 5 %. Dengan demikian hipotesis nol (Ho)diterima, artinya peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar.c. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara peserta didik kelas ujicoba ke-2 danprestasi belajar peserta didik pada kelas konvensional.Berdasarkan hasil uji independent Sample Test diperoleh hasilKeputusan: F hitung untuk prestasi belajar peserta didik adalah 2,461 denganprobabilitas 0,124. Oleh karena probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, atau keduavarians homogen, sehingga kita pilih asumsi: equal variances assumed.Hipotesis untuk untuk kasus ini adalah sebagai berikut:Ho = Kedua rata-rata kelas ujicoba dan konvesional adalah samaHa = Kedua rata-rata kelas ujicoba dan konvesional adalah tidak samaKeputusan: Dilihat pada deretan equal variances assumed. Sig = 0,009 < 0,05artinya Ho ditolak, atau terdapat perbedaan antara kelas ujicoba dan konvesional.PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN1. Pembahasan hasil pengembangan perangkat pembelajaran yang validLKPD dan LTPD dirancang dalam rangka membimbing, mengarahkan, dan menuntunpeserta didik dalam mengkonstruk pengetahuannya sehingga menemukan sendiri rumusvolume dan luas permukaan prisma dan limas, kemudian dengan rumus tersebut merekadibimbing, diarahkan, dan dituntun untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan denganvolume dan luas permukaan prisma dan limas.THB direvisi terutama lebih banyak pada (1) materi, (2) konstruksi, dan (3) bahasa.Materi yang disusun dalam THB harus disesuaikan dengan materi geometri dan pengukuranyang dirancang dengan beracuan konstruktivisme dalam kemasan CD interaktif. Konstruksisoal harus mengacu pada aturan membuat soal.2. Pembahasan Hasil Perbaikan Instrumen PenelitianInstrumen dalam penelitian ini terdiri atas delapan instrumen, yaitu (1) lembarpengamatan keterlaksanaan pembelajaran, (2) lembar pengamatan aktivitas peserta didik, (3)lembar angket respon peserta didik, (4) lembar angket respon guru, (5) lembar validasi RPP,(6) lembar validasi LKPD, (7) lembar validasi LTPD, (8) lembar validasi CD interaktif.3. Pembahasan pengembangan perangkat pembelajaran beracuan konstruktivisme dalamkemasan CD Interaktif materi geometri dan pengukuran yang efektif.Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran beracuankonstruktivisme dalam kemasan CD Interaktif materi geometri dan pengukuran ternyataefektif terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik. Hal ini karena perangkatpembelajaran memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Aktivitas peserta didik dan keterampilan proses peserta didik berpengaruh terhadapprestasi belajarHasil analisis data dengan menggunakan SPSS 15 menunjukkan bahwa t hitung sebesar3.155 dan 1.036. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen.Terlihat pada angka sig yang jauh di bawah 0,05. Dapat dikatakan koefisien regresisignifikan, atau aktivitas peserta didik dan keterampilan peserta didik yang diamati olehpengamat 1 dan 2 benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar.Sementara itu, angka sig sebesar 0.000 dan jauh di bawah 0.05. Hal ini berarti aktivitaspeserta didik dan keterampilan proses peserta didik berpengaruh signifikan terhadapprestasi belajar, dengan melihat pada tabel R square = 0,754 = 75,4%, artinya variabelProsiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS 2011210 Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 3keaktivan dan keterampilan peserta didik memberi kontribusi terhadap Y sebesar 75,4%,sisanya 24,6% dipengaruhi faktor lain.b. Prestasi belajar peserta didik lebih besar atau sama dengan ketuntasan minimal (KKM).SIMPULANBerdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapatdikemukan simpulan penelitian sebagai berikut:1. Perangkat pembelajaran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CD interaktif kelasVIII materi geometri dan pengukuran yang telah dikembangkan adalah valid menurutahli,2. Perangkat pembelajaran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CD interaktif kelasVIII materi geometri dan pengukuran yang dikembangkan dikatakan praktis, karena (1)Keterlaksanaan pembelajaran diperoleh rata-rata 4,10, artinya kategori keterlaksanaansangat baik, (2) respon peserta didik pada pembelajaran prisma 94,84% peserta didikmenyatakan senang, dan pada pembelajaran limas 94,38% menyatakan senang terhadappelaksanaan pembelajaran yang menggunakan perangkat konstruktivisme dalam kemasanCD interaktif, (3) guru memberikan respon baik terhadap perangkat pembelajaran.Respon guru pada pembelajaran materi limas 75% menyatakan sangat setuju, padapembelajaran prisma 70% menyatakan sangat setuju.3. Perangkat pembelajaran beracuan konstruktivisme dalam kemasan CD interaktif kelasVIII materi geometri dan pengukuran yang dikembangkan dikatakan efektif, karena 4indikator efektif sudah terpenuhi. Diantaranya adalah:(1) Aktivitas peserta didik dan keterampilan proses peserta didik selama prosespembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar Pembelajaran peserta didikmencapai ketuntasan.(2) Prestasi belajar peserta didik mencapai ketuntasan(3) Ada perbedaan prestasi belajar antara kelas ujicoba ke2 dengan kelas yangmenggunakan pembelajaran konvensional.DAFTAR PUSTAKAArikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.____ . 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Borich, G. D. 1994. Observation Skills for Effectiv Teaching, Second Edition. New York:Macmillan Publishing Company.Gagnon, W. G dan Collay, M. 2000. Designing for Learning. Six Elements in ConstruktivistClassroom. California: Corwin Press, Inc.Hendikawati, P. 2006. Meningkatkan Aktivitas untuk Mencapai tuntas Belajar Peserta didikSMP Citi School Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Dilengkapi Modul danVCD Pembelajaran. Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Unnes.Iswadji, D. 1993. Materi Pokok Geometri Ruang. Jakarta: Universitas Terbuka.Luck, Rachel. 1999. Constructivist Teaching VS Direct Instructionhttp://ematusov.soe.udel.edu/EDUC390.99F (18 Januari 2009)Marpaung, Y. 2006. Metode Pembelajaran Matematika untuk Anak SD/MIN. Makalahdisampaikan pada Sarasehan Pengembangan Pembelajaran di SD dan TK Fakultas IlmuPendidikan, UNY, Karangmalang, 1 Oktober 2006. Yogyakarta.Nieveen, Nienke. 1999. Prototyping to Reach Product Quality. In Jan Van den Akker. R.M.Branh,K. Gustafson, N. Nieveen & Tj. Plomp (Eds) Design Approaches and Tools inEducation and Training (pp 125 135). Dordrecht, Nederland: Kluwer AcademicPublisher.Padmo, dkk. 2003. Teknologi Pembelajaran, Upaya Peningkatan Kualitas dan ProduktivitasSumber Daya Manusia. Tangerang: Universitas Terbuka.Prosiding