27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini dapat dilihat dari banyak lahirnya berbagai penemuan teknologi baru yang lebih canggih dalam waktu yang relatif singkat. Inovasi tersebut terjadi untuk memperbaiki sesuatu yang sudah ada maupun menciptakan sesuatu yang baru. Sejalan dengan kemajuan jaman yang sangat pesat saat ini, teknologi telekomunikasi seluler atau biasa disebut mobile communication (komunikasi bergerak) banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi yang berkembang pesat teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile evolution). Salah satunya adalah CDMA (Code Division Multiple Access). Awalnya CDMA digunakan oleh kalangan militer karena kebal terhadap gangguan (anti jamming) dan bebas penyadapan (anti-intercept). Pada tahun 1989 Qualcomm, sebuah vendor telekomunikasi Amerika Serikat, memperkenalkan teknologi ini untuk kepentingan sipil, tiga bulan setelah Celluler Telecommunications Industry Association (CTIA) atau asosiasi industri telekomunikasi seluler di Amerika Serikat berusaha

MAKALAH CDMA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini dapat

dilihat dari banyak lahirnya berbagai penemuan teknologi baru yang lebih

canggih dalam waktu yang relatif singkat. Inovasi tersebut terjadi untuk

memperbaiki sesuatu yang sudah ada maupun menciptakan sesuatu yang

baru.

Sejalan dengan kemajuan jaman yang sangat pesat saat ini, teknologi

telekomunikasi seluler atau biasa disebut mobile communication (komunikasi

bergerak) banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini terlihat pula dalam

perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi yang berkembang pesat

teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile evolution). Salah

satunya adalah CDMA (Code Division Multiple Access).

Awalnya CDMA digunakan oleh kalangan militer karena kebal terhadap

gangguan (anti jamming) dan bebas penyadapan (anti-intercept). Pada tahun 1989

Qualcomm, sebuah vendor telekomunikasi Amerika Serikat, memperkenalkan

teknologi ini untuk kepentingan sipil, tiga bulan setelah Celluler

Telecommunications Industry Association (CTIA) atau asosiasi industri

telekomunikasi seluler di Amerika Serikat berusaha mencari suatu sistem seluler

baru untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pelanggan seluler.

Standar CDMA yang pertama adalah TIA/EIA IS-95 (Telecommunications

Industry

Association/Electronic Industries Association Interim Standard-95) atau lebih

dikenal dengan IS-

95A. Karena dirasa masih kurang mengakomodasi layanan data maka IS-95A

dikembangkan lagi menjadi IS-95B (CDMAOne) yang mampu melewatkan data

hingga 64 kbps atau setara generasi seluler kedua (2G) pada GSM.

Teknologi CDMA semakin matang dengan dirampungkannya standar

CDMA 2000-1X pada bulan Maret 2000. Standar ini berhasil meningkatkan

kapasitas suara dua kali lipat dan mampu mentransfer data berkecepatan tinggi

(144 kbps) sehingga CDMA mulai diperhitungkan sebagai pesaing GSM yang

lebih dulu mapan.Evolusi CDMA berlanjut dengan hadirnya CDMA2000

1xEV-DO (Evolution Data Optimized) dan CDMA2000 1xEV-DV (Evolution

Data Voice). Kedua standar ini menjawab kebutuhan layanan data berkecepatan

tinggi karena sanggup melesat hingga 2,4 Mbps (EV-DO) dan bahkan 3,09 Mbps

(EV-DV).

Peluang untuk menjadikan CDMA sebagai solusi teknologi nirkabel masa

depan semakin terbuka setelah International Telecommunication Union (ITU)

memilih teknologi ini sebagai platform teknologi seluler generasi ketiga (3G).

CDMA 2000-1x merupakan sistem telekomunikasi nirkabel yang

mempunyai berbagai keunggulan dibandingkan teknologi seluler lainnya.

Teknologi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan komunikasi masa depan.

Selain kebal gangguan dan anti penyadapan, kualitas suara yang dimiliknya lebih

jernih serta aman bagi kesehatan karena radiasi gelombang radio yang

dipancarkan relatif lebih rendah dibandingkan GSM.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan CDMA 1x EVDO ?

2. Bagaimana arsitektur jaringan dari CDMA 1x EVDO ?

3. Apa saja spesifikasi dari perangkat CDMA 1x EVDO ?

4. Bagaimana Perkembangan CDMA 1x EVDO ?

5. Analisis perkembangan dan Prospek Teknologi Komunikasi Seluler

berbasis CDMA di Indonesia

C. Tujuan

Tujuan Pembahasan pada makalah ini adalah :

1. Mengetahui dan memahami CDMA 1x EVDO.

2. Memahami arsitektur jaringan dari CDMA 1x EVDO.

3. Mengetahui spesifikasi dari perangkat CDMA 1x EVDO.

4. Mengetahui Analisis perkembangan dan Prospek Teknologi Komunikasi

Seluler berbasis CDMA di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. CDMA (Code Division Multiple Action)

CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu

teknik akses jamak (Multiple Access) yang memisahkan percakapan dalam

domain kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel (Digital Wirless

Teknologi) yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika-Qualcomm

CDMA merupakan beberapa penggunaan dari berbagai spektrum

frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda.

Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan

noise. Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama,

CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS (Pseudo-Random Code

Sequence) Berbeda dengan FDMA (frequency Division Multiple Access) dan

TDMA (Time Division Multiple Access), maka CDMA menggunakan waktu

dan Frequency yang sama dalam akses untuk masing-masing user. Penggunaan

frekuensi dan waktu yang sama menyebabkan CDMA rentan terhadap

interferensi. Semakin besar interferensi yang terjadi maka kapasitas CDMA

semakin kecil.

CDMA membawa manfaat yang besar dan berada diatas teknologi

serupa yang lain untuk saat ini. CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang

terbesar untuk melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya infrastrukstur

yang sama. CDMA menawarkan kecepatan transmisi data paling tinggi

diantara yang lain. Setiap user/pemakai di assign dengan bilangan biner

yang dinamakan Direct Sequence code (DCS) ketika terjadi panggilan.

DCS adalah signal yang dibangkitkan oleh linier Modulation dengan

wideband Pseudorandom Noise (PN) sequence, sehingga Direct Sequence

CDMA menggunakan wider signal dari pada FDMA maupun TDMA.

Wideband signal berfungsi untuk mengurangi interference dan dapat melakukan

frekuensi reuse antar cell berlangsung bardampingan. Seluruh pengguna ada

bersama-sama dalam range spektrum radio frekuensi.

Kode-kode dibagi pada MS dan BS yang disebut Psendorandom Noise (PN)

sequence. Masing- masing kode/pemakai adalah layer dan secara simultan

ditransmisikan ke seluruh carrier. Keunikan dari CDMA adalah jumlah phone

call yang dapat dihandle oleh carrier terbatas dan jumlahnya tidak pasti. Kanal

trafik dibuat dengan penentuan masing-masing pengguna kode dengan carrier.

Gambar 1. Ilustrasi Proses CDMA

Teknik CDMA pada awalnya disebut dengan CDMA One yang

merupakan teknologi generasi kedua (2G). Versi revisinya IS-95 yang menjadi

basis sistem komersial CDMA 2G seluruh dunia. Dengan kecepatan koneksi

14,4 kbps. Kemudian CDMA merevisi stándar menjadi IS-95B. sistem CDMA

2,5 G ini menawarkan kecepatan 64 kbps.

Pada CDMA2000 1X bisa memiliki kapasitas suara dua kali lipat pada

jaringan CDMAOne dan mengalirkan kecepatan data maksimal 307 kbps untuk

keadaan bergerak. Sedangkan CDMA2000 1X EV sendiri meliputi CDMA2000

1X EV-DO (data only) yang bisa mengirimkan data sampai 2,4 Mbps dan

mendukung aplikasi seperti konferensi video.

Varian lainnya adalah CDMA2000 1X EV-DV yang mengintegrasikan

voice dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan

pada kecepatan 3,09 Mbps. Kemajuan yang dicapai CDMA tampaknya juga

berkaitan dengan harapan dari International Telecommunication Union (ITU).

Lembaga yang bekerja dengan badan-badan industri seluruh dunia menentukan

standar dan kebutuhan teknis yang diperuntukkan bagi sistem 3G melalui

program IMT-2000 (International Mobile Telecommunication-2000) yang

merupakan standar telekomunikasi 3G.

B. Arsitektur Jaringan dari CDMA 1x EVDO

CDMA2000-1X EV-DO (Data Only)/ (Data Optimized)

Merupakan teknologi yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika

Utara, dipimpin oleh CDMA Development Group (CDG). CDMA2000-1X EV

(Evolution) dan CDMA2000-1X EV-DO ini merupakan pengembangan dari

teknologi CDMA2000 1x Release 0/RTT atau CDMA2000 (2.5G). Pada

awalnya CDMA2000 1xEV-DO (Rev. 0) hanya bisa mengirim data sampai 2,4

Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000 1xEV-DO (data

only) yang dibagi menjadi 3 berdasarkan kecepatan transfer datanya, yaitu :

a. CDMA2000 1xEV-DO Revisi A (T-1 speeds) bisa mengirimkan data

sampai 2,45 Mbps sampai 3.1 Mbps dan mendukung aplikasi seperti

konferensi video.

b. CDMA2000 1xEV-DO Revisi B ini mampu melakukan transmisi data

maksimal sampai 73,5 Mbps. Varian lainnya adalah CDMA2000

1xEV-DV yang mengintegrasikan layanan suara dan layanan

multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan pada

kecepatan sampai 3,09 Mbps namun keduannya umumnya hanya

mempunyai kecepatan transfer pada 300 Kbps.

c. CDMA2000 1xEV-DO Revisi C dikenal dengan nama UMB (Ultra Mobile

Broadband) dapat mendukung kecepatan data hingga 280 Mbps pada

kondisi puncak (275 Mbps downstream dan 75 Mbps upstream) sehingga

dapat dikategorikanke dalam 4G (Fourth- Generation), dapat melayani

layanan IPbased Voice (VOIP), multimedia, broadband, Teknologi

informasi, entertainment dan jasa elekronik komersial juga mendukung

penuh jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile sehingga tidak beda

dengan jaringan Wi- Fi, WiMAX, UWB, dll.

Mobile Station (MS)

Mempunyai fungsi utama untuk membentuk, memelihara hubungan

(voice dan data) dengan jaringan. MS membentuk hubungan dengan

meminta kanal radio dari AN. Setelah hubungan terbentuk MS

bertanggung jawab untuk menjaga kanal radio tersebut dan melakukan

buffer paket jika kanal radio sedang tidak tersedia. MS biasanya mendukung

enkripsi dan protokol seperti Mobile IP dan Simple IP.

BTS (Base Transceiver Station)

Berfungsi sebagai antar muka yang menghubungkan antara MSC dengan

pelanggan dan bertanggung jawab untuk mengalokasikan daya yang

digunakan oleh pelanggan. BTS terdiri dari perangkat radio yang

digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal CDM. Mengontrol aspek-

aspek dalam system yang berhubungan performasi jaringan. BTS

mengontrol forward power (dialokasikan untuk traffic overhead dan soft

handoff) dan penggunaan kode Walsh.

BSC ( Base Station Controller )

Bertanggung jawab mengontrol semua BTS yang ada di daerah

cakupannya, m e n g a t u r rute paket data dari BTS ke PDSN (Packet Data

Service Node) atau sebaliknya. Radio Network (RN)

Terdiri dari dua komponen yaitu Packet Control Function (PCF)

dan Radio Resources Control (RRC). Fungsi utama PCF adalah untuk

membentuk, memelihara dan membubarkan hubungan dengan PDSN.

PCF berkomunikasi dengan RRC untuk meminta dan mengatur kanal

radio untuk menyampaikan paket dari dan ke MS. PCF juga

bertanggung jawab mengumpulkan informasi akunting dan meneruskannya

ke PDSN. RRC mendukung otentikasi dan otorisasi MS untuk mendapatkan

akses radio. RRC juga mendukung enkripsi air interface bagi MSMSC

(Mobile Switching Center) sering juga disebut interface antara BSC-BSC

dengan PSTN dan jaringan data (ISDN ) melalui gateway MSC (G-MSC).

Packet Data Serving Node (PDSN)

PDSN melakukan bermacam-macam fungsi. Fungsi utamanya

melakukan routing paket jaringan ke IP atau HA. PDSN memberikan alamat

IP dinamik dan menjaga sesi Point-To-Point Protocol (PPP) ke MS. PDSN

memulai otentikasi, otorisasi dan akunting ke AAA untuk sesi paket data.

Sebagai balasannya PDSN menerima parameter-parameter profil pelanggan

yang berisi jenis-jenis layanan dan keamanan.

Home Agent (HA)

HA berperan dalam implementasi protokol Mobile IP dengan

meneruskan paketpaket ke PDSN dan sebaliknya. HA menyediakan

keamanan dengan melakukan otentikasi MS melalui pendaftaran Mobile

IP. HA juga menjaga hubungan dengan AAA untuk menerima informasi

tentang pelanggan.

Authentication, Authorization and Accounting (AAA)

AAA mempunyai peran yang berbeda-beda tergantung pada tipe jaringan

dimana dia terhubung. Jika AAA server terhubung ke service provider

network, fungsi utamanya adalah melewatkan permintaan otentikasi dari

PDSN ke Home IP network, dan mengotorisasi respon dari home IP network

ke PDSN. AAA juga menyimpan informasi akunting dari MS dan

menyediakan profil pelanggan dan informasi QoS bagi PDSN. Jika AAA

server terhubung ke home IP network, dia melakukan otentikasi dan

otorisasi bagi MS berdasarkan permintaan dari AAA lokal. Jika AAA

terhubung ke broker network, dia meneruskan permintaan dan respon antara

service provider network dan home IP network yang tidak mempunyai

hubungan bilateral.

MSC (Mobile Switching Center)

Sering juga disebut interface antara BSC BSC dengan public voice

(PSTN) dan jaringan data (ISDN) melalui gateway MSC (G-MSC).

HLR (Home Local Register)

Berfungsi untuk meyimpan seluruh data pelanggan misalnya IMSI, data

lokasi user, Shared Secret Data (SSD) semua user, dan informasi lain yang

spesifik bagi tiap user Pusat autentifikasi (AuC) Pusat penyimpanan untuk

Electronic Serial Number (ESN) tiap user teregistrasi.

Router

Berfungsi untuk merutekan paket data ke dan dari berbagai macam

elemen jaringan CDMA2000. Router bertanggung jawab untuk mengirim

dan menerima paket jaringan internal atau sebaliknya. Untuk menjamin

keamanan ketika berhubungan dengan aplikasi data kejaringan luar, maka

diperlukan fire wall.

C. Spesifikasi dari Perangkat CDMA 1x EVDO

1. Airbridge BTS3606CE dan Transmisi

Arsitektur BTS3606CE

Airbridge BTS3606CE adalah salah satu tipe BTS CDMA yang diproduksi oleh

HUAWEI, yang merupakan salah satu vendor telekomunikasi dari Cina. BTS ini

memiliki dimensi (Panjang x Lebar x Tinggi) 700 mm [27.56 in.] x 480 mm

[18.90 in.] x 600 mm [23.62 in.]. Konfigurasi komponen utama dari BTS

Airbridge BTS3606CE ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Gambar 2. konfigurasi komponen utama BTS Airbridge BTS3606CE

Fungsi dari komponen utama pada BTS Airbridge BTS3606CE HUAWEI

adalah sebagai berikut:

a. BBU3900BBU3900 (Baseband Unit) adalah seri baseband unit dari Airbridge

BTS3606CE. Fungsi utama dari BBU adalah untuk pemrosesan sinyal Digital

dan frekuensi hopping, selain itu BBU digunakan untuk melakukan pengelolaan

sumber daya, operasi dan pemeliharaan, juga pemantauan keadaan BTS dan

pengolahan layanan untuk BTS.

Gambar 3. Tampilan luar board BBU2900

b. STDM

STDM (Standalone Transceiver Duplex Filter Module) adalah modul

transceiver duplex filter mandiri. STDM berfungsi untuk menerima dan

mengirimkan sinyal radio untuk komunikasi antara sistem jaringan dengan MS

(Mobile Station). STDM terdiri dari sebuah STRM (Standalone Transceiver

Module) dan sebuah SDFU (Standalone Duplex Unit Filter). Transceiver

Module adalah modul untuk mentransmisikan dan menerima sinyal

informasi dari BTS ke MS ataupun sebaliknya. Sedangkan Duplex Filter

adalah Module yang terdiri dari filter input dan filter output yang fungsinya

untuk membatasi bandwidth sinyal yang diterima dan ditarnsmisikan oleh BTS.

c. SPAM (Standalone Power Amplifier Module) SPAM adalah sebuah modul penguat

daya (Power Amplifier) mandiri yang berfungsi untuk memperkuat output

sinyal RF yang sudah dimodulasi oleh STDM dan berfungsi untuk memantau

power amplifier pada BTS yang bisa dilihat pada Alarm Monitoring System.

FAN module adalah sebuah box yang berisi tiga buah kipas terpisah

yang digunakan untuk menghilangkan panas didalam kabinet.

d. DC-PDU

DC-PDU (Direct current power distribution unit) adalah merupakan alat

yang berfungsi sebagai penyalur arus listrik yang dibutuhkan oleh BTS. Arus

listrik DC pada BTS ini diperoleh dari arus listrik AC yang di ubah menjadi

DC oleh sebuah rectifier, dalam setiap site CDMA biasanya selalu ada sebuah

rectifier yang juga berisi beberapa buah baterai yang berfungsi sebagai

cadangan arus listrik jika sumber listrik utama mati.

e. USER SPACE

Berfungsi sebagai space tambahan jika pada suatu saat nanti akan dilakukan

penambahan atau peningkatan (upgrade) fungsi dari BTS, misalnya jika terjadi

peningkatan trafik pada suatu daerah dan BTS sudah tidak mampu melayani

lagi, maka pihak operator hanya tinggal menambah beberapa BBU lagi pada

User Space ini untuk meningkatkan kapasitas dari BTS. Contoh lain lagi

misalnya operator ingin meng-upgrade sistem telekomunikasi mereka menjadi

support 1xEV-DO maka hanya tinggal menambahkan atau mengganti

perangkat/komponen tambahan yang diletakkan di user space ini.

Hubungan antara Transmisi dan BTS

Untuk berkomunikasi dengan BTS lain ataupun dengan BSC maka BTS

akan mengirimkan sinyal RF (Radio Frequency) berupa E1 kepada antena

transmisi dari salah satu perangkat yang terdapat pada BBU yaitu UTRP,

prosesnya yaitu dari UTRP dikoneksikan kabel E1 ke DDF, kemudian dari DDF

dicrossconnect dengan kabel transmisi dari indoor unit (IDU). Selanjutnya

sinyal berupa E1 ini akan dikirimkan IDU ke BTS lain atau ke BSC melalui

ODU (outdoor unit)/antena transmisi.

Gambar 6. Tampilan bagian dalam DDF

Kecepatan dari mengirim percakapan maupun data pelanggan banyak

ditentukan oleh transmisi yang tersedia. Hal ini menggambarkan

kesinambungan pelayanan maupun keberhasilan panggilan tidak terlepas dari

sarana transmisi yang ada. Analoginya sama seperti jalan raya semakin besar

jalan raya tersebut semakin banyak mobil yang dapat lewat. Demikian juga

dengan kanal, semakin besar kapasitas yang tersedia berarti semakin bamyak

informasi yang disalurkan begitupun sebaliknya, jika kanal transmisi kecil maka

informasi yang disalurkan juga sedikit.

Gambar 7. Beberapa IDU (InDoor Unit)

Untuk mendapatkan jarak optimal antara dua radio frekuensi, harus didukung

oleh besarnya diameter antena, ketinggian tower maupun penguatan power.

Cara yang ditempuh agar kesinambungan pelayanan terjamin utamanya kualitas

sinyal tetap bagus bagi microwave (RF) dengan jarak yang jauh, Pertama,

pointing harus tepat sehingga tidak terjadi deviasi pancaran, Kedua, melakukan

diversity yaitu space diversity dengan menambah antena penerima maupun

frekuensi diversity. Dengan langkah tersebut dampak lingkungan seperti air,

rawa yang dapat memantulkan pencaran dan pengaruh embun, hujan deras serta

badai dapat diatasi. Langkah lain dalam menjaga kualitas, secara berkala

mengukur level sinyal (Receive Signal Level) yang diterima oleh antena, saat

ini yang direkomendasikan adalah 30 s.d 40 desibel (dBm) untuk antena

yang berjarak jauh. .Penurunan sinyal terjadi disebabkan pointing yang tidak

sempurna, hujan yang sangat deras, performace perangkat turun yang

disebabkan karena faktor usia atau kurang pemeliharaan dan perangkat

disambar petir, yang paling terakhir ini bisa terjadi apabila sistem grounding

(pentanahan) tidak dibuat dengan baik untuk melindungi perangkat.

Gambar 8. Tampilan fisik ODU (OutDoor Unit)

D. Perkembangan CDMA 1x EVDO

Pengembangan selanjutnya CDMA2000 adalah lahirnya CDMA

1xEV-DO Rel 0. EV- DO adalah singkatan dari Evolution Data Optimized

atau Evolution Data Only. Peak data-rate EV-DO sampai pada 2.4Mbps pada

penggunaan lebar pita 1.25 Mz.

1. CDMA 1xEVDO Revision 0

CDMA 1xEV-Do Rev 0 adalah sebuah peningkatan dengan meletakkan

suara dan data pada kanal yang terpisah guna menyediakan pengiriman

data pada kecepatan 2.4 Mbit/s. Pada Revisi 0 kecepatan downlink 2,4

Mbps dan uplink 153 kbps, sedangkan CDMA2000 1x kecepatan donwlink

dan uplink hanya 153 kbps. Arsitektur Pada 1x EVDO Rev.0 terdapat BTS

paket-paket yang sudah dibagi, untuk suara, paket dilanjutkan ke BTS,

kemudian ke BSC, terus ke MSC dan selanjutnya circuit core dan ke

PSTN. Untuk data, dari Radio node ke RNC, kemudian ke PSDN, masuk

ke paket core dan selanjutnya ke PDSN.

Perangkat jaringan CDMA 1xEVDO Rev.0

Beberapa perangkat jaringan CDMA 2000 1xEV-DO Rev.0 adalah :

2. Acces Terminal (AT), merupakan alat penghubung komunikasi data ke

user

3. Base Transceiver Station (BTS), yang bertanggung jawab

mengalokasikan frekuensi dan daya serta kode walsh yang akan

digunakan pelanggan.

4. Radio Node, seperti BTS yang digunakan pada komunikasi data.

5. Base Station Controller (BSC), yang bertanggung jawab untuk

mengontrol semua BTS yang berada pada daerah cakupan serta

mengatur rute paket data dari BTS ke PDSN serta mengatur trafik

komunikas BTS-MSC.

6. Radio network control (RNC), yang bertanggung jawab untuk

mengontrol radio node yang berada pada daerah cakupannya.

7. Mobile Switching Centre, merupakan pusat koordinasi dari semua cell

site yang ada dan berfungsi sebagai perangkat penyambung utama.

8. Paket Data Service Network (PDSN), mendukung layanan paket data.

2. CDMA 1x EVDO Revision A

CDMA2000 1x EV-DO Rev. A merupakan evolusi dari CDMA2000 1x

EV-DO Rev.0 yang telah distandarkan oleh Third Generation Partnership

Project 2 (3GPP2). Keduanya sama-sama dapat mendukung layanan

wireless paket data dengan cepat. Akan tetapi pada CDMA2000 1x EV-DO

Rev. A dapat mendukung layanan data dan suara dengan baik, sedangkan

pada CDMA2000 1x EV-DO Rev. 0 hanya mendukung untuk layanan data.

Radio Access Network (RAN) pada CDMA2000 1x EV-DO Rev. A lebih

cepat dibandingkan CDMA2000 1x EV-DO Rev.0. Pada CDMA2000 1x

EV-DO Rev. A, PDSN dibagi menjadi 2 bagian, yaitu untuk paket suara

diteruskan paket core dan selanjutnya melewati media gateway dan masuk

ke PSTN. Sedangkan untuk paket data, paket dilanjutkan ke paket Data

service network. Pada 1x EVDO Rev.0 pada BTS paket – paket sudah

dibagi, untuk suara, paket dilanjutkan ke BTS, kemudian ke BSC, terus ke

MSC dan selanjutnya circuit core dan ke PSTN. Untuk data, dari Radio

node ke RNC, kemudian ke PSDN, masuk ke paket core dan selanjutnya

ke PDSN. Dilihat dari arsitektur tersebut 1x EVDO Rev.A lebih singkat

arsitekturnya dan tentunya akan lebih sederhana.

Perangkat jaringan CDMA 1xEVDO Rev.A

Perangkat jaringan pada CDMA 1x EVDO Revision A pada dasarnya

sama dengan perangkat jaringan CDMA 1x EVDO Revisioon 0,yaitu

terdiri dari Acces Terminal (AT),Base Transceiver Station (BTS),Radio

Node,Base Station Controller (BSC),Radio network control (RNC),Mobile

Switching Centre (MSC), Paket Data Service Network (PDSN).

3. CDMA 1x EVDO Revision B

CDMA 1xEV-DO Revision B atau CDMA2000 3x mengunakan 3.75

MHz.. Teknologi ini dibuat dengan menggunakan arsitektur All-IP seperti

halnya IMS. CDMA 1xEV-DO Revision B dipublikasikan dalam dokumen

3GPP2 C.S0024-B dan TIA/EIA/IS-856-B.

EVDO Rev B merupakan pengembangan dari jaringan EVDO Rev A

yang menawarkan kecepatan maksimum 9,3 Mbps untuk mengunduh data

(download) dan 5,4 Mbps untuk mengunggah (upload).tidak seperti Evdo

Rev A yang hanya mengijinkan penggunaan satu carrier, Pada Evdo Rev B

mengijinkan lalu lintas untuk memakai lebih dari satu carrier.sehingga ini

dapat meningkatkana transaksi data.Berikut perbandingan penggunaan

carrier pada Evdo Rev A dan Evdo Rev B,serta kecepatan yang di hasilkan.

Perbandingan EVDO Rev A dan Rev B

Upgrade Pada EVDO Rev.B

Untuk mengubah Evdo Rev A ke dalam Evdo Rev B ada beberapa yang

perlu di upgread,diantaranya adalah sebagai berikut :

E. Analisis Perkembangan dan Prospek Teknologi Komunikasi Seluler

berbasis CDMA di Indonesia

Teknologi CDMA cocok untuk dikembangkan sebagai solusi jaringan

telekomunikasi di daerah perdesaan di Indonesia. Kapasitas suara CDMA2000

yang melebihi GSM dan WCDMA dapat menjadi solusi penyediaan akses

suara yang mencukupi. Karakteristik jaringan CDMA yang memberi kemudahan

untuk proses evolusi membuatnya mudah untuk dikembangkan tanpa harus

mengganti banyak perangkat atau menambah spektrum baru.

Untuk kawasan perkotaan, teknologi CDMA masih memiliki prospek

yang baik ditinjau dari segi potensi serta kemudahan pengembangannya ke depan.

Walaupun penyediaan jaringan 3G semakin marak dan handset yang mendukung

layanan tersebut semakin banyak tersedia, namun kebutuhan akan

layanan suara di Indonesia masih jauh lebih besar dari kebutuhan akan layanan

konten data. Hal ini membuat beberapa operator CDMA di Indonesia seperti

Bakrie Telecom (Esia) dan Telkom (Flexi) lebih memfokuskan diri dalam

pendewasaan jaringan 1X. Pada saat ini, baru Indosat (Starone) dan Mobile-8

(Fren) yang benar-benar memberikan komitmen untuk penyediaan koneksi EV-

DO. Dibutuhkan kerjasama yang saling mendukung antara operator, vendor, dan

penyedia konten disetai dukungan pemerintah untuk bisa lebih meningkatkan

penggunaan layanan data pita lebar pada masyarakat pengguna seperti yang

dilakukan oleh operator seperti KDDI dan SK Telecom dan menjadi kunci

sukses mereka dalam memasarkan layanan EV-DO di Jepang dan Korea.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan mengenai CDMA 1x EVDO dapat diperoleh kesimpulan :

CDMA 1x EVDO menawarkan kapasitas jaringan yang terbesar untuk

melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya infrastrukstur yang sama,

serta memiliki kecepatan transmisi data paling tinggi diantara yang lain.

CDMA 1x EVDO memiliki beberapa revisi, yaitu CDMA 1x EVDO

Rev.0, CDMA 1x EVDO Rev.A, CDMA 1x EVDO Rev.B, dan CDMA 1x

EVDO Rev.C.

Arsitektur jaringan dari CDMA 1x EVDO terdiri dari MS, BTS, BSC,

RN, PDSN, HA, AAA, MSC, HLR, dan router

Teknologi seluler berbasis CDMA memiliki prospek yang baik untuk

dikembangkan di Indonesia khususnya di daerah dengan kondisi geografis

yang sulit.

DAFTAR PUSTAKA

. 2011. EVDO.h tt p: // e vdo m anua l s .com diakses pada tanggal 31 Maret

2011

. 2011. Novatel Wireless EVDO Cards.h tt p: // evdo m anua l s .com

diakses pada tanggal 31 Maret 2011

. 2011. EV-DO Rev. A and B: Wireless Broadband for the Masses

.h tt p: // qua l co mm .com diakses pada tanggal 31 Maret 2011