Upload
shizuka-daihyooga
View
174
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 1/16
I. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini, perekonomian berkembang dengan pesat, dipengaruhi oleh semakin
majunya ide kreatif, inovatif, kemajuan teknologi, serta kemajuan distribusi barang. Sebagai
akibatnya, banyak barang-barang baru muncul untuk memenuhi kebutuhan manusia. Individu selakutarget pasar dari barang-barang baru ini dituntut untuk mampu memilih barang-barang yang sesuai
dengan kebutuhannya. Apalagi setiap individu juga memiliki keterbatasan dalam hal finansial.
Disinilah pentingnya mempelajari teori pilihan konsumen (constrained utility maximation), sebuah
teori yang mempelajari usaha memaksimalkan kepuasan yang diperolehnya dengan membeli
kombinasi tertentu dari barang dan jasa sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Dengan
mempelajari teori ini, kita dapat membuat pilihan bagi diri kita sendiri.
Jika dikaitkan dengan konteks pembiayaan pembangunan, teori pilihan konsumen
(constrained utility maximation) memegang peranan erat. Teori ini berfungsi untuk membuat
keputusan untuk mengalokasikan sumber daya dan mendistribusikan pendapatan yang dilakukan
dalam kerangka sistem politik nasional serta bagaimana politik digunakan dalam menetapkan jumlah
barang dan jasa yang disediakan pemerintah. Selain itu, teori ini juga dapat diartikan sebagai
partisipasi publik (masyarakat) terhadap pembiayaan pembangunan yang ada di sekitarnya. Tanpa
adanya partisipasi publik, pembangunan yang dilakukan tidaklah efektif karena tidak dapat
mengetahui apa yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karenanya, perlu diadakan
forum dengar pendapat dari masyarakat mengenai keinginan dan kepentingannya dalam upaya
penetapan prioritas pembiayaan barang publik. Proses politik dapat dilakukan untuk
mengimplementasikan kepentingan publik ini. Diharapkan dengan diperhatikannya pendapat
masyarakat, pembangunan yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien.
Tulisan ini terdiri dari empat bagian besar yang terangkum dalam satu subbab. Bagian
pertama menjelaskan mengenai definisi teori maksimasi utilitas terbatas (constrained utility
maximation) serta komponen model utilitas terbatas. Bagian kedua menguraikan konsep preferensi
dan utilitas yang digunakan dalam model. Bagian ketiga mendeskripsikan kurva indifferens, budget
line, serta dana ekuilibrium yang berpengaruh dalam teori ini. Bagian terakhir menjelaskan dampak
dari kebijakan pemerintah terhadap dana ekuilibrium yang tercipta, sehingga diharapkan mahasiswa
tidak hanya mengetahui teorinya, tetapi juga mampu untuk mengaplikasikannya.
Mengingat pentingnya teori pilihan konsumen (constrained utility maximation) yang dapat
diaplikasikan baik untuk kehidupan pribadi maupun pembangunan, penulis akan membahas mengenai
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 2/16
teori ini secara mendalam. Diharapkan dengan adanya tulisan ini pembaca dapat membuat keputusan
tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi pembangunan demi kemajuan bangsa.
II. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dilakukannya penulisan makalah yang berjudul “Teori Pilihan Konsumen-Constrained
Utility Maximation” adalah memahami konsep teori pilihan konsumen serta mampu
mengaplikasikannya dalam kebijakan pemerintah. Berdasarkan perumusan tujuan tersebut, maka
dalam penyusunan makalah ini sasaran yang ingin dicapai antara lain:
1. memahami definisi serta komponen dalam model maksmimasi utilitas terbatas (constrained
utiity maximation),
2. memahami konsep preferensi dan utilitas yang digunakan dalam model maksimasi utilitas
terbatas,
3. memahami indifference curve, budget line, serta dana ekuilibrium dalam model maksimasi
utilitas terbatas, dan
4. memahami dampak kebijakan pemerintah terhadap perubahan dana ekuilibrium yang tercipta.
III. ISI
3.1 Definisi Constrained Utility Maximation
Model maksimasi utilitas terbatas (constrained utility maximation) berarti semua keputusan
yang dibuat untuk memaksimalkan keputusan individual, sesuai dengan sumber daya yang
dimilikinya (individual). Teori ini dibangun atas asumsi bahwa orang-orang berperilaku secara
rasional dalam usaha untuk memaksimalkan kepuasan yang dapat diperolehnya dengan membeli
kombinasi tertentu dari barang dan jasa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen
adalah:
o Konsumen Individu, yang cenderung dipengaruhi oleh kebutuhan individu, persepsi karakteristik
merek, gaya hidup, demografi konsumen, serta karakteristik personalia,
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 3/16
o Pengaruh Lingkungan, yang berupa budaya, kelas sosial, serta faktor situasional seperti produk
yang dibeli harus mirip dengan produk yang dibeli orang lain.
o Marketing Strategi (Barang, Harga, Iklan, Distribusi)
Pilihan konsumen mempunyai dua komponen yang saling berhubungan, yaitu studi tentang
preferensi konsumen yang berkaitan dengan bagaimana pilihan dibuat dan analisis dari garis
anggaran (budget line) yang membatasi pilihan seseorang.
Teori perilaku konsumen berkaitan dengan teori marginalis, yang berdasarkan teori tersebut
pemanfaatan konsumen secara tegas dapat diukur dalam satuan-satuan pokok. Konsumen mencapai
keseimbanganya ketika dia dapat memaksimalkan pemanfaatanya sesuai dengan keterbatasan penghasilan, yakni: ketika rasio-rasio pemanfaatan-pemanfaatan marginal dari berbagai komoditas
sama dengan rasio-rasio harga-harga uangnya masing-masing. Tahap kedua yang lebih modern
mengatur kemungkinan diukurnya dan koordinalitas pemanfaatan itu. Namun berbagai kondisi yang
sekarang menjadi kesamaan antara tarif marginal substitusinya, yakni garis miring dari kurva tetap
dan rasio-rasio harga uang, yakni garis miring dari keterbatasan penghasilan itu.
3.2 Konsep Preferensi dan Utilitas
Dalam konsep teori pilihan konsumen, preferensi menjelaskan bagaimana pilihan-pilihan
dibuat seseorang apabila harga dan pendapatan yang bervariasi dapat dipakai untuk menetapkan
preferensi mereka. Dalil konsep preferensi adalah:
a. Komplet. Individu berhak membuat perbandingan dari setiap kemungkinan pasangan kombinasi
barang,
b. Reflektif. Konsumen mempunyai rangking yang sama jika barang A=barang B
c. Transitif. Individu harus memiliki konsistensi internal dalam dirinya.
d. Berkesinambungan
e. Memperlihatkan lebih banyak yang disukai (more is better)
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 4/16
Sementara itu, konsep utilitas menggambarkan beberapa tingkat kepuasan (satisfaction)
yang terukur yang didapat oleh konsumen dari mengkonsumsi barang atau jasa. Dengan tingkatan
kepuasan, seseorang bisa menentukan apakah utilitasnya menurun atau meningkat dan dapat
menjelaskan kebiasaan ekonomis yang berfungsi untuk meningkatkan kepuasan seseorang. Unit
untuk penjumlahan utilitas adalah util. Asumsi yang digunakan dalam konsep utilitas adalah:
o Completeness. Individu berhak untuk menentukan keadaan yang lebih disukainya dari dua
keadaan atau pilihan.
o Transivity. Asumsi ini memastikan adanya konsistensi internal dalam diri individu pada saat
pengambilan keputusan.
o Continuity.
o More is Better
Fungsi Utilitas dapat dijelaskan dalam persamaan matematika, sebagai berikut:
U = f (X1,X2,X3, . . .)
Keterangan:
U merupakan Utilitas
X1, X2, X3 adalah barang yang dikonsumsi setiap individual
Semisal kedua konsep tersebut diaplikasikan pada sebuah kasus pilihan individu terhadap
dua jenis barang, yakni donut dan marsmallow, maka:
Gambar 1 Rangking Alternative Bundles
CA2Qm=
Kuantitas
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 5/16
Sumber: Public Finance
Gambar diatas menggambarkan pemilihan barang dari setiap individu yakni A, B, dan C. A
memilih untuk membeli 2 marshmallow dan 1 donut, B membeli 2 donut dan 1 marshmallow,
sedang C membeli 2 donut dan 2 marshmallow. Hal tersebut merupakan preferensi yang mana setiap
individu bisa menetapkan pilihan mereka sesuai dengan harga dan pendapatan yang bervariasi.
Sementara itu, konsep utilitas digunakan untuk melihat seberapa besar kepuasan yang dicapai dari
masing-masing individu. Dalam kasus ini, individu C memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi
dibanding A dan B karena memilih barang yang lebih banyak dari lainnya (more is better).
3.3Kurva Indifferens, Budget Line, dan Dana Equilibrium
3.3.1 Kurva Indifferens
Kurva indifferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau
pembelian) barang – barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Pendekatan kurva
indifferens ini memilik asumsi perilaku konsumen seperti ini:
a. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu,
b. Konsumen selalu berusaha memaksimalkan kepuasan
B
1
1
20
Qd= Kuantitas
donut
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 6/16
Gambar 2 Kurva Indifferens
Sumber: Public Finance, 2005
Gambar diatas menjelaskan mengenai titik-titik kombinasi dari pembelian atau konsumsi donut
dan marshmallow per hari. Dapat diketahui bahwa titik a, i, dan j meskipun memiliki kombinasi
barang yang berbeda, tetap memiliki utilitas yang sama yang digambarkan berupa garis kurva
indifferens. Kurva ini menganut prisip transivity yaitu apabila dikatakan konsumsi A lebih disukai
dari B dan B lebih disukai dari C, maka A mestilah lebih disukai dari C, dengan dalil ini maka kurva
indifferens tidak ada yang berpotongan. Selain transivity kurva ini juga menganut dalil “Banyak
lebih disukai dari sedikit”, prinsip ini merupakan alasan rasional apabila semakin ke kanan kurva
semakin disukai.
Kurva indifferens juga memiliki beberapa sifat, yaitu :
a. Menurun dari atas ke kanan bawah
b. Antar kurva tiddak pernah saling berpotongan
c. Pada sumbu x,y, posisi kurva semakin ke kanan atas menunjukan tingkat kepuasan yang lebihtinggi
d. Cembung dari titik asal
e. Kurva indifferens tidak bergeser atau berpindah sebagai perubahan harga atau pendapatan
f. Hubungan antar barang dapat diselesaikan dari bentuk kurva
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 7/16
Jika konsumen dapat menukar kombinasi dari komoditas marshmallow dan donut untuk satu
utilitas yang sama, maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar nilai kepuasan dari
marshmallow dan donut.
Menambah atau menguranggi komoditas berarti menambah atau mengurangi total kepuasan
barang sehingga menimbulkan kondisi kombinasi barang yang mampu memberikan tingkat daya
guna atau kepuasan yang tertinggi dengan batasan tidak melebihi jumlah pendapatan.
Pada dasarnya jika kita ingin menaikkan jumlah barang yang akan kita konsumsi, maka kita harus
menggantinya dengan pengurangan jumlah barang lain, pengorbanan inilah yang akan disebut
sebagai MRS. MRS sebenarnya menunjukan kemiringan dari kurva indifferens, MRS selalu negative
dan mengukur pertukaran (trade-off ) dua komoditas ada kondisi utilitas konsumen yang tidak
berubah.
MRS = PriceX/Price Y
MU = Marginal Utility
3.3.2 Budget Line
Budget line atau budget constraint adalah seluruh kombinasi barang yang dapat dibeli oleh
tingkat pendapatan dan tingkat harga tertentu atau garis anggaran yang memperlihatkan pilihan-
pilihan barang bagi konsumen.
Daerah yang mungkin dapat dijangkau bagi konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang
dipengaruhi oleh pendapatan konsumen dan harga barang yang dikonsumsi. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
MRS MU
MU
Y
TU
X
TU
X
Y
Y
X ==
∂
∂
∂
∂
=∂
∂
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 8/16
Px + Py ≤ I
Px = Harga produk X
Py = Harga Produk Y
I = Income/Pendapatan
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 9/16
Gambar 3 Budget Line
Sumber : Microeconomic Theory, 2005
Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terletak pada atau sebelah kiri dari
budget line. Garis anggaran hanya memberikan indikasi daerah atau wilayah mana konsumen
mampu membeli barang X dan Y, namun tidak menjelaskan secara pasti jumlah yang dapat dibeli.
Perubahan pada pendapatan dan harga barang juga akan mempengaruhi budget line. Perubahan
pendapatan akan menyebabkan panjang garis menurun sepanjang di garis X dan Y, sehingga
mengurangi cakupan barang yang dapat dibeli tetapi tidak merubah gradien dari budget line tersebut.
Sedangkan perubahan harga barang akan menurunkan panjang garis budget line di sepanjang garis x
atau y, tergantung harga x atau harga y yang turun.
Adapun ciri-ciri dari budget line adalah :
a. Berslope negatif
b. Berbentuk linier selama harga tidak berubah
c. Nilai dari budget line semakin ke kanan semakin besar
d. Budget line akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 10/16
Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsi komoditas sebanyak apapun, tetapi mereka
dibatasi oleh pendapatannya dengan suatu tingkatan pendapatan tertentu maka konsumen harus
mengatur komposisi komoditas sehingga manfaatnya optimal. Kendala pendapatan ini dikenal
sebagai garis anggaran atau budget line.
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 11/16
3.3.3 Dana Equlibrium
Equilibrium adalah kombinasi barang yang mampu memberikan nilai kepuasan tertinggi dengan
batasan tidak melebihi nilai pendapatan. Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan
tertinggi harus mempunyai 2 syarat, yaitu keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indifferens
tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran dan keadaan tersebut terjadi pada titik singgung
antara kurva indifferens tertinggi dengan garis anggaran. Apabila salah satu syarat tidak terpenuhi,
maka kondisi tersebut bukanlah kondisi ekuilibrium.
Gambar 4 Kurva Ekuilibrium
Sumber: Public Finance, 2005
Pada gambar diatas, kondisi ekuilibrium terjadi pada titik (ii) karena pada titik tersebut terjadi
persinggungan antara budget line dengan kurva indifferens tertinggi. Titik (i) meskipun memiliki
kurva indifferens yang lebih tinggi atau tingkat utilitas yang lebih tinggi tidak bisa dikatagorikan
sebagai titik ekuilibrium karena diluar kemampuan dari individu yang digambarkan dalam budget
line. Begitu pula dengan kurva Uo yang memiliki persinggungan garis lebih tinggi dibandingkan titik
(ii) tidak bisa dikatakan kondisi ekuilibrium karena memiliki kurva indifferens yang lebih rendah
dibanding kurva U1.
3.4 Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Dana Equilibrium
Pada subbab ini, penulis akan membahas dampak kebijakan yang dilakukan pemerintah
(semisal: subsidi) terhadap dana equilibrium yang tercipta dalam teori pilihan konsumen.
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 12/16
Menurut Suparmoko dalam Keuangan Negara dalam Teori dan Praktik, subsidi adalah salah
satu bentuk pengeluaran pemerintah yang dapat diartikan sebagai pajak negatif yang akan menambah
pendapatan mereka yang menerima subsidi atau mengalami peningkatan pendapatan riil apabila
mereka mengkonsumsi atau membeli barang-barang yang disubsidi pemerintah dengan harga jual
yang rendah. Subsidi dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu subsidi dalam bentuk uang (cash
transfer) dan subsidi dalam bentuk barang (in kind subsidy).
3.4.1 Subsidi dalam Bentuk Uang
Subsidi ini diberikan pemerintah pada konsumen sebagai tambahan penghasilan atau kepada
produsen untuk dapat menurunkan harga barang. Contoh dari subsidi uang adalah Bantuan Langsung
Tunai (BLT) yang diberikan pemerintah kepada warga kurang mampu dari segi finansial.
Dalam analisis mengenai pengaruh subsidi uang terhadap dana equilibrium, diasumsikan
terdapat dua jenis barang yang dikonsumsi yakni minyak goreng yang dinotasikan dengan ‘y’ dan
beras yang dinotasikan dengan ‘x’. Grafik dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 5 Pengaruh Subsidi Uang terhadap Dana Ekuilibrium
Beras
0 X1 X2
Y2
Y1Minyak
Goreng
Y
X
E2
E1
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 13/16
Sumber: Analisis pribadi, 2011
Berdasarkan gambar diatas, x1 dan y1 merepresentasikan kuota awal beras dan minyak
goreng sebelum pemerintah memberikan subsidi berupa uang kepada konsumen, sedangkan E1
merupakan titik ekuilibrium yang tercipta antara indifference curve serta budget line pada kondisi
pemerintah belum memberikan subsidi uang. Selanjutnya, pemerintah memberikan subsidi uang
kepada konsumen. Hal ini berarti konsumen diberikan kebebasan membelanjakan subsidi tersebut
untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karenanya, kemampuan konsumen untuk membeli beras dan
minyak goreng semakin besar ditunjukkan dengan pergeseran titik x1 kearah kanan dan y1 ke arah
atas. Otomatis, titik ekuilibrium E1 sudah tidak dapat merepresentasikan kondisi saat ini. Kondisisetelah pemerintah memberikan subsidi mengubah budget line dari konsumen, sehingga indifference
curve yang menggambarkan kepuasan konsumen juga ikut meningkat. Alhasil, terbentuk titik
ekuilibrium baru yang disimbolkan dengan E2. Meskipun demikian, slope dari kondisi awal dan
setelah diberikan subsidi tidak berubah karena terjadi pergeseran yang sejajar dengan awal. Selain
itu, tidak terjadi perubahan harga pada salah satu barang, sehingga slope tetap sama.
3.4.2 Subsidi dalam Bentuk Barang
Subsidi ini dikaitkan dengan jenis barang tertentu yaitu pemerintah menyediakan suatu jenis
barang tertentu dengan jumlah tertentu pula kepada konsumen tanpa dipungut bayaran atau
pembayaran di bawah harga pasar.
Dalam analisis mengenai pengaruh subsidi barang terhadap dana ekuilibrium, diasumsikan
terdapat dua jenis barang yang dikonsumsi yakni minyak goreng yang dinotasikan dengan ‘y’ dan
beras yang dinotasikan dengan ‘x’. Grafik dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 6 Pengaruh Subsidi Barang terhadap Dana Ekuilibrium
Beras0 X1 X2
Minyak
Goreng
Y
X
E2
y1
E1
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 14/16
Sumber: Hasil Analisis Pribadi, 2011
Berdasarkan gambar di atas, x1 dan x2 menjelaskan kuota awal beras dan minyak goreng
sebelum pemerintah memberikan subsidi berupa barang pada konsumen, sedangkan E1 merupakan
titik ekuilibrium yang tercipta antara budget line dan indifference curve pada kondisi pemerintah
belum memberikan subsidi berupa barang. Kemudian, pemerintah memberikan subsidi beras pada
konsumen. Pemberian beras menyebabkan kuota beras yang dimiliki konsumen meningkat,
ditunjukkan dengan pergeseran titik x1 ke x2. Sementara itu, kuota minyak goreng tidak meningkat
karena pemerintah hanya memberikan subsidi beras, sehingga konsumen tidak bebas dalam memilih
barang. Titik ekuilibrium E1 sudah tidak lagi dapat merepresentasikan kondisi sekarang karena
budget line yang tercipta berubah akibat subsidi beras. Lalu, indifference curve juga berubah karena
kepuasan konsumen menjadi lebih besar akibat kemampuannya untuk mengkonsumsi beras
meningkat. Alhasil titik ekuilibrium pada kondisi saat ini berubah ke titik E2. Pada kondisi ini, slope
dari kondisi awal dan akhir mengalami perubahan karena hanya terjadi perubahan pada satu sisi saja.
3.4.3 Kebijakan Pemerintah Lain (Pajak)
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH (Wikipedia, 2011), pajak adalah peralihankekayaan dari pihak rakyat pad akas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya
digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Jika kebijakan ini dikaitkan dengan teori pilihan konsumen, maka dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 7 Pengaruh Pajak Terhadap Dana Ekuilibrium
Beras0 X2 X1
Y1
Y2Minyak
Goreng
Y
X
E1
E2
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 15/16
Sumber: Hasil Analisis Pribadi, 2011
Pada dasarnya, pajak mengurangi income dari seorang individu. Alhasil, kemampuan yang
dimiliki oleh individu tersebut untuk membeli barang (budget line) menurun. Pada kondisi ini, titik
E1, sudah tidak bisa merepresentasikan dana ekuilibrium bagi individu tersebut karena sudah berada
di luar budget line. Utilitas individu setelah pengurangan pajak menjadi menurun, sehingga titik E2
menjadi titik ekuilibrium yang baru mengingat terjadi persinggungan antara budget line dan kurva
indifferens yang baru.
IV. PENUTUP
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa teori pilihan konsumen mempelajari cara
memaksimalkan keputusan individual sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya dengan asumsi
orang-orang berperilaku secara rasional. Teori ini memiliki dua komponen penting, yakni konsep
preferensi yang berkaitan dengan bagaimana pilihan dibuat dan analisis dari garis anggaran (budget
line) yang membatasi pilihan konsumen. Untuk menentukan keputusan individu secara maksimal,
digunakanlah metode kurva indifferens yang menggambarkan kemungkinan kombinasi barang
dengan tingkat kepuasan yang sama. Jika kurva indifferens ini digabungkan dengan budget line,
maka akan terbentuk dana ekuilibrium dengan syarat terjadi titik perpotongan antara budget line
dengan kurva indifferens tertinggi. Lalu, dampak kebijakan pemerintah terhadap dana ekuilibrium
adalah terjadinya pergeseran titik ekuilibrium karena titik ekuilibrium awal sudah tidak
merepresentasikan kondisi awal.
5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 16/16
V. DAFTAR PUSTAKA
Gruber, Jonathan. 2005. Public Finance and Public Policy, Worth Publishers.
Nasrudin, Rus’an. 2011. Kuliah II: Teori Konsumen dan Derivasi Kurva Konsumen.
Rosen, H. S. 2005. Public Finance, New York, McGraw-Hill Irwin – Appendix, Theory of Choice.
Tasman, Aulia. Teori Preferensi Konsumen.
Wetzstein, Michael. 2005. Microeconomic Theory, Southwestern – Chapter 3
M. Suparmoko, Keuangan Negara dalam Teori dan Praktik, Edisi ke-5, 2003, BPFE, Yogyakarta.