16
 I. PENDAHULUAN Pada era globalisasi ini, perekonomian berkembang dengan pesat, dipengaruhi oleh semakin maj uny a ide kre ati f, ino vat if, kemaju an tek nol ogi, ser ta kemaju an dis tri bus i bar ang . Seb aga i akibatnya, banyak barang-barang baru muncul untuk memenuhi kebutuhan manusia. Individu selaku target pasar dari barang-barang baru ini dituntut untuk mampu memilih barang-barang yang sesuai denga n kebu tuhan nya. Apal agi setiap individu juga memil iki keterbatasan dalam hal finan sial. Disinilah pentingnya mempelajari teori pilihan konsumen (constrained utility maximation), sebuah teo ri yan g mempel aja ri usa ha memaks ima lka n kep uas an yan g dip ero leh nya den gan membel i kombinasi tertentu dari barang dan jasa sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Dengan mempelajari teori ini, kita dapat membuat pilihan bagi diri kita sendiri. Jik a dik ait kan dengan kon teks pembiayaa n pemban gun an, teo ri pilihan kon sumen (cons train ed util ity maxim ation ) memega ng per ana n era t. Teo ri ini ber fun gsi untuk membua t keput usan untu k menga lokas ikan sumbe r daya dan mendi strib usik an pend apatan yang dila kukan dalam kerangka sistem politik nasional serta bagaimana politik digunakan dalam menetapkan jumlah  ba rang dan jas a yan g dis edi aka n pemeri nt ah. Sel ain itu , teo ri ini juga dap at dia rti kan seb aga i  partisipasi publik (masyarakat) terhadap pembiayaan pembangunan yang ada di sekitarnya. Tanpa ada nya par tis ipa si publik, pemban gun an yang dil aku kan tid aklah efe kti f kar ena tid ak dap at mengetahui apa yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karenanya, perlu diadakan forum dengar pend apat dari masyaraka t menge nai keinginan dan kepen tinga nnya dalam upaya  penet apan pr iori ta s pe mbia yaan ba ra ng pu blik. Pr oses po li ti k dapat di la kuka n un tuk mengimpl emen tas ika n kep ent ing an pub lik ini . Dih ara pka n den gan di per hat ika nny a pen dap at masyarakat, pembangunan yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien. Tulisan ini terdiri dari empat bagian besar yang terangkum dalam satu subbab. Bagian  pe rta ma men jel askan men gen ai de fin isi teo ri maksimasi ut ili tas ter bat as (constrained util ity maximation) serta komponen model utilitas terbatas. Bagian kedua menguraikan konsep preferensi dan utilitas yang digunakan dalam model. Bagian ketiga mendeskripsikan kurva indifferens, budget line, serta dana ekuilibrium yang berpengaruh dalam teori ini. Bagian terakhir menjelaskan dampak dari kebijakan pemerintah terhadap dana ekuilibrium yang tercipta, sehingga diharapkan mahasiswa tidak hanya mengetahui teorinya, tetapi juga mampu untuk mengaplikasikannya. Mengingat pentingnya teori pilihan konsumen (constrained utility maximation) yang dapat diaplikasikan baik untuk kehidupan pribadi maupun pembangunan, penulis akan membahas mengenai

Makalah Constrained

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 1/16

I. PENDAHULUAN

Pada era globalisasi ini, perekonomian berkembang dengan pesat, dipengaruhi oleh semakin

majunya ide kreatif, inovatif, kemajuan teknologi, serta kemajuan distribusi barang. Sebagai

akibatnya, banyak barang-barang baru muncul untuk memenuhi kebutuhan manusia. Individu selakutarget pasar dari barang-barang baru ini dituntut untuk mampu memilih barang-barang yang sesuai

dengan kebutuhannya. Apalagi setiap individu juga memiliki keterbatasan dalam hal finansial.

Disinilah pentingnya mempelajari teori pilihan konsumen (constrained utility maximation), sebuah

teori yang mempelajari usaha memaksimalkan kepuasan yang diperolehnya dengan membeli

kombinasi tertentu dari barang dan jasa sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Dengan

mempelajari teori ini, kita dapat membuat pilihan bagi diri kita sendiri.

Jika dikaitkan dengan konteks pembiayaan pembangunan, teori pilihan konsumen

(constrained utility maximation) memegang peranan erat. Teori ini berfungsi untuk membuat

keputusan untuk mengalokasikan sumber daya dan mendistribusikan pendapatan yang dilakukan

dalam kerangka sistem politik nasional serta bagaimana politik digunakan dalam menetapkan jumlah

 barang dan jasa yang disediakan pemerintah. Selain itu, teori ini juga dapat diartikan sebagai

 partisipasi publik (masyarakat) terhadap pembiayaan pembangunan yang ada di sekitarnya. Tanpa

adanya partisipasi publik, pembangunan yang dilakukan tidaklah efektif karena tidak dapat

mengetahui apa yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karenanya, perlu diadakan

forum dengar pendapat dari masyarakat mengenai keinginan dan kepentingannya dalam upaya

  penetapan prioritas pembiayaan barang publik. Proses politik dapat dilakukan untuk 

mengimplementasikan kepentingan publik ini. Diharapkan dengan diperhatikannya pendapat

masyarakat, pembangunan yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien.

Tulisan ini terdiri dari empat bagian besar yang terangkum dalam satu subbab. Bagian

  pertama menjelaskan mengenai definisi teori maksimasi utilitas terbatas (constrained utility

maximation) serta komponen model utilitas terbatas. Bagian kedua menguraikan konsep preferensi

dan utilitas yang digunakan dalam model. Bagian ketiga mendeskripsikan kurva indifferens, budget 

line, serta dana ekuilibrium yang berpengaruh dalam teori ini. Bagian terakhir menjelaskan dampak 

dari kebijakan pemerintah terhadap dana ekuilibrium yang tercipta, sehingga diharapkan mahasiswa

tidak hanya mengetahui teorinya, tetapi juga mampu untuk mengaplikasikannya.

Mengingat pentingnya teori pilihan konsumen (constrained utility maximation) yang dapat

diaplikasikan baik untuk kehidupan pribadi maupun pembangunan, penulis akan membahas mengenai

Page 2: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 2/16

teori ini secara mendalam. Diharapkan dengan adanya tulisan ini pembaca dapat membuat keputusan

tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi pembangunan demi kemajuan bangsa.

II. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dilakukannya penulisan makalah yang berjudul “Teori Pilihan Konsumen-Constrained 

Utility Maximation” adalah memahami konsep teori pilihan konsumen serta mampu

mengaplikasikannya dalam kebijakan pemerintah. Berdasarkan perumusan tujuan tersebut, maka

dalam penyusunan makalah ini sasaran yang ingin dicapai antara lain:

1. memahami definisi serta komponen dalam model maksmimasi utilitas terbatas (constrained 

utiity maximation),

2. memahami konsep preferensi dan utilitas yang digunakan dalam model maksimasi utilitas

terbatas,

3. memahami indifference curve, budget line, serta dana ekuilibrium dalam model maksimasi

utilitas terbatas, dan

4. memahami dampak kebijakan pemerintah terhadap perubahan dana ekuilibrium yang tercipta.

III. ISI

3.1 Definisi Constrained Utility Maximation

Model maksimasi utilitas terbatas (constrained utility maximation)  berarti semua keputusan

yang dibuat untuk memaksimalkan keputusan individual, sesuai dengan sumber daya yang

dimilikinya (individual). Teori ini dibangun atas asumsi bahwa orang-orang berperilaku secara

rasional dalam usaha untuk memaksimalkan kepuasan yang dapat diperolehnya dengan membeli

kombinasi tertentu dari barang dan jasa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen

adalah:

o Konsumen Individu, yang cenderung dipengaruhi oleh kebutuhan individu, persepsi karakteristik 

merek, gaya hidup, demografi konsumen, serta karakteristik personalia,

Page 3: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 3/16

o Pengaruh Lingkungan, yang berupa budaya, kelas sosial, serta faktor situasional seperti produk 

yang dibeli harus mirip dengan produk yang dibeli orang lain.

o Marketing Strategi (Barang, Harga, Iklan, Distribusi)

Pilihan konsumen mempunyai dua komponen yang saling berhubungan, yaitu studi tentang

 preferensi konsumen yang berkaitan dengan bagaimana pilihan dibuat dan analisis dari garis

anggaran (budget line) yang membatasi pilihan seseorang.

Teori perilaku konsumen berkaitan dengan teori marginalis, yang berdasarkan teori tersebut

 pemanfaatan konsumen secara tegas dapat diukur dalam satuan-satuan pokok. Konsumen mencapai

keseimbanganya ketika dia dapat memaksimalkan pemanfaatanya sesuai dengan keterbatasan penghasilan, yakni: ketika rasio-rasio pemanfaatan-pemanfaatan marginal dari berbagai komoditas

sama dengan rasio-rasio harga-harga uangnya masing-masing. Tahap kedua yang lebih modern

mengatur kemungkinan diukurnya dan koordinalitas pemanfaatan itu. Namun berbagai kondisi yang

sekarang menjadi kesamaan antara tarif marginal substitusinya, yakni garis miring dari kurva tetap

dan rasio-rasio harga uang, yakni garis miring dari keterbatasan penghasilan itu.

3.2 Konsep Preferensi dan Utilitas

Dalam konsep teori pilihan konsumen, preferensi menjelaskan bagaimana pilihan-pilihan

dibuat seseorang apabila harga dan pendapatan yang bervariasi dapat dipakai untuk menetapkan

 preferensi mereka. Dalil konsep preferensi adalah:

a. Komplet. Individu berhak membuat perbandingan dari setiap kemungkinan pasangan kombinasi

 barang,

b. Reflektif. Konsumen mempunyai rangking yang sama jika barang A=barang B

c. Transitif. Individu harus memiliki konsistensi internal dalam dirinya.

d. Berkesinambungan

e. Memperlihatkan lebih banyak yang disukai (more is better)

Page 4: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 4/16

Sementara itu, konsep utilitas menggambarkan beberapa tingkat kepuasan  (satisfaction)

yang terukur yang didapat oleh konsumen dari mengkonsumsi barang atau jasa. Dengan tingkatan

kepuasan, seseorang bisa menentukan apakah utilitasnya menurun atau meningkat dan dapat

menjelaskan kebiasaan ekonomis yang berfungsi untuk meningkatkan kepuasan seseorang. Unit

untuk penjumlahan utilitas adalah util. Asumsi yang digunakan dalam konsep utilitas adalah:

o   Completeness. Individu berhak untuk menentukan keadaan yang lebih disukainya dari dua

keadaan atau pilihan.

o Transivity. Asumsi ini memastikan adanya konsistensi internal dalam diri individu pada saat

 pengambilan keputusan.

o Continuity.

o More is Better 

Fungsi Utilitas dapat dijelaskan dalam persamaan matematika, sebagai berikut:

U = f (X1,X2,X3, . . .)

Keterangan:

U merupakan Utilitas

X1, X2, X3 adalah barang yang dikonsumsi setiap individual

Semisal kedua konsep tersebut diaplikasikan pada sebuah kasus pilihan individu terhadap

dua jenis barang, yakni donut dan marsmallow, maka:

Gambar 1 Rangking Alternative Bundles

CA2Qm=

Kuantitas

Page 5: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 5/16

Sumber: Public Finance

Gambar diatas menggambarkan pemilihan barang dari setiap individu yakni A, B, dan C. A

memilih untuk membeli 2 marshmallow dan 1 donut, B membeli 2 donut dan 1 marshmallow,

sedang C membeli 2 donut dan 2 marshmallow. Hal tersebut merupakan preferensi yang mana setiap

individu bisa menetapkan pilihan mereka sesuai dengan harga dan pendapatan yang bervariasi.

Sementara itu, konsep utilitas digunakan untuk melihat seberapa besar kepuasan yang dicapai dari

masing-masing individu. Dalam kasus ini, individu C memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi

dibanding A dan B karena memilih barang yang lebih banyak dari lainnya (more is better).

3.3Kurva Indifferens, Budget Line, dan Dana Equilibrium

3.3.1 Kurva Indifferens

Kurva indifferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau

 pembelian) barang – barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Pendekatan kurva

indifferens ini memilik asumsi perilaku konsumen seperti ini:

a. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu,

 b. Konsumen selalu berusaha memaksimalkan kepuasan

B

1

1

20

Qd= Kuantitas

donut

Page 6: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 6/16

Gambar 2 Kurva Indifferens

Sumber: Public Finance, 2005

Gambar diatas menjelaskan mengenai titik-titik kombinasi dari pembelian atau konsumsi donut

dan marshmallow per hari. Dapat diketahui bahwa titik a, i, dan j meskipun memiliki kombinasi

  barang yang berbeda, tetap memiliki utilitas yang sama yang digambarkan berupa garis kurva

indifferens. Kurva ini menganut prisip transivity yaitu apabila dikatakan konsumsi A lebih disukai

dari B dan B lebih disukai dari C, maka A mestilah lebih disukai dari C, dengan dalil ini maka kurva

indifferens tidak ada yang berpotongan. Selain transivity kurva ini juga menganut dalil “Banyak 

lebih disukai dari sedikit”, prinsip ini merupakan alasan rasional apabila semakin ke kanan kurva

semakin disukai.

Kurva indifferens juga memiliki beberapa sifat, yaitu :

a. Menurun dari atas ke kanan bawah

 b. Antar kurva tiddak pernah saling berpotongan

c. Pada sumbu x,y, posisi kurva semakin ke kanan atas menunjukan tingkat kepuasan yang lebihtinggi

d. Cembung dari titik asal

e. Kurva indifferens tidak bergeser atau berpindah sebagai perubahan harga atau pendapatan

f. Hubungan antar barang dapat diselesaikan dari bentuk kurva

Page 7: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 7/16

Jika konsumen dapat menukar kombinasi dari komoditas marshmallow dan donut untuk satu

utilitas yang sama, maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar nilai kepuasan dari

marshmallow dan donut.

Menambah atau menguranggi komoditas berarti menambah atau mengurangi total kepuasan

 barang sehingga menimbulkan kondisi kombinasi barang yang mampu memberikan tingkat daya

guna atau kepuasan yang tertinggi dengan batasan tidak melebihi jumlah pendapatan.

Pada dasarnya jika kita ingin menaikkan jumlah barang yang akan kita konsumsi, maka kita harus

menggantinya dengan pengurangan jumlah barang lain, pengorbanan inilah yang akan disebut

sebagai MRS. MRS sebenarnya menunjukan kemiringan dari kurva indifferens, MRS selalu negative

dan mengukur pertukaran (trade-off ) dua komoditas ada kondisi utilitas konsumen yang tidak 

 berubah.

MRS = PriceX/Price Y

MU = Marginal Utility

3.3.2 Budget Line

 Budget line atau budget constraint  adalah seluruh kombinasi barang yang dapat dibeli oleh

tingkat pendapatan dan tingkat harga tertentu atau garis anggaran yang memperlihatkan pilihan-

 pilihan barang bagi konsumen.

Daerah yang mungkin dapat dijangkau bagi konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang

dipengaruhi oleh pendapatan konsumen dan harga barang yang dikonsumsi. Secara matematis dapat

dirumuskan sebagai berikut:

MRS MU 

MU 

TU 

 X  

TU 

 X  

 X  ==

=∂

Page 8: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 8/16

Px + Py ≤ I

Px = Harga produk X

Py = Harga Produk Y

I = Income/Pendapatan

Page 9: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 9/16

Gambar 3 Budget Line

Sumber : Microeconomic Theory, 2005

Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terletak pada atau sebelah kiri dari

budget line. Garis anggaran hanya memberikan indikasi daerah atau wilayah mana konsumen

mampu membeli barang X dan Y, namun tidak menjelaskan secara pasti jumlah yang dapat dibeli.

Perubahan pada pendapatan dan harga barang juga akan mempengaruhi budget line. Perubahan

 pendapatan akan menyebabkan panjang garis menurun sepanjang di garis X dan Y, sehingga

mengurangi cakupan barang yang dapat dibeli tetapi tidak merubah gradien dari budget line tersebut.

Sedangkan perubahan harga barang akan menurunkan panjang garis budget line di sepanjang garis x

atau y, tergantung harga x atau harga y yang turun.

Adapun ciri-ciri dari budget line adalah :

a. Berslope negatif 

b. Berbentuk linier selama harga tidak berubah

c.  Nilai dari budget line semakin ke kanan semakin besar 

d.  Budget line akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga

Page 10: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 10/16

Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsi komoditas sebanyak apapun, tetapi mereka

dibatasi oleh pendapatannya dengan suatu tingkatan pendapatan tertentu maka konsumen harus

mengatur komposisi komoditas sehingga manfaatnya optimal. Kendala pendapatan ini dikenal

sebagai garis anggaran atau budget line.

Page 11: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 11/16

3.3.3 Dana Equlibrium

Equilibrium adalah kombinasi barang yang mampu memberikan nilai kepuasan tertinggi dengan

 batasan tidak melebihi nilai pendapatan. Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan

tertinggi harus mempunyai 2 syarat, yaitu keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indifferens

tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran dan keadaan tersebut terjadi pada titik singgung

antara kurva indifferens tertinggi dengan garis anggaran. Apabila salah satu syarat tidak terpenuhi,

maka kondisi tersebut bukanlah kondisi ekuilibrium.

Gambar 4 Kurva Ekuilibrium

Sumber: Public Finance, 2005

Pada gambar diatas, kondisi ekuilibrium terjadi pada titik (ii) karena pada titik tersebut terjadi

 persinggungan antara budget line dengan kurva indifferens tertinggi. Titik (i) meskipun memiliki

kurva indifferens yang lebih tinggi atau tingkat utilitas yang lebih tinggi tidak bisa dikatagorikan

sebagai titik ekuilibrium karena diluar kemampuan dari individu yang digambarkan dalam budget 

line. Begitu pula dengan kurva Uo yang memiliki persinggungan garis lebih tinggi dibandingkan titik 

(ii) tidak bisa dikatakan kondisi ekuilibrium karena memiliki kurva indifferens yang lebih rendah

dibanding kurva U1.

3.4 Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Dana Equilibrium

Pada subbab ini, penulis akan membahas dampak kebijakan yang dilakukan pemerintah

(semisal: subsidi) terhadap dana equilibrium yang tercipta dalam teori pilihan konsumen.

Page 12: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 12/16

Menurut Suparmoko dalam Keuangan Negara dalam Teori dan Praktik, subsidi adalah salah

satu bentuk pengeluaran pemerintah yang dapat diartikan sebagai pajak negatif yang akan menambah

 pendapatan mereka yang menerima subsidi atau mengalami peningkatan pendapatan riil apabila

mereka mengkonsumsi atau membeli barang-barang yang disubsidi pemerintah dengan harga jual

yang rendah. Subsidi dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu subsidi dalam bentuk uang (cash

transfer) dan subsidi dalam bentuk barang (in kind subsidy).

3.4.1 Subsidi dalam Bentuk Uang 

Subsidi ini diberikan pemerintah pada konsumen sebagai tambahan penghasilan atau kepada

 produsen untuk dapat menurunkan harga barang. Contoh dari subsidi uang adalah Bantuan Langsung

Tunai (BLT) yang diberikan pemerintah kepada warga kurang mampu dari segi finansial.

Dalam analisis mengenai pengaruh subsidi uang terhadap dana equilibrium, diasumsikan

terdapat dua jenis barang yang dikonsumsi yakni minyak goreng yang dinotasikan dengan ‘y’ dan

 beras yang dinotasikan dengan ‘x’. Grafik dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 5 Pengaruh Subsidi Uang terhadap Dana Ekuilibrium

Beras

0 X1 X2

 Y2

 Y1Minyak

Goreng

 Y 

X

E2

E1

Page 13: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 13/16

Sumber: Analisis pribadi, 2011

Berdasarkan gambar diatas, x1 dan y1 merepresentasikan kuota awal beras dan minyak 

goreng sebelum pemerintah memberikan subsidi berupa uang kepada konsumen, sedangkan E1

merupakan titik ekuilibrium yang tercipta antara indifference curve serta budget line  pada kondisi

 pemerintah belum memberikan subsidi uang. Selanjutnya, pemerintah memberikan subsidi uang

kepada konsumen. Hal ini berarti konsumen diberikan kebebasan membelanjakan subsidi tersebut

untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karenanya, kemampuan konsumen untuk membeli beras dan

minyak goreng semakin besar ditunjukkan dengan pergeseran titik x1 kearah kanan dan y1 ke arah

atas. Otomatis, titik ekuilibrium E1 sudah tidak dapat merepresentasikan kondisi saat ini. Kondisisetelah pemerintah memberikan subsidi mengubah budget line dari konsumen, sehingga indifference

curve yang menggambarkan kepuasan konsumen juga ikut meningkat. Alhasil, terbentuk titik 

ekuilibrium baru yang disimbolkan dengan E2. Meskipun demikian,  slope dari kondisi awal dan

setelah diberikan subsidi tidak berubah karena terjadi pergeseran yang sejajar dengan awal. Selain

itu, tidak terjadi perubahan harga pada salah satu barang, sehingga slope tetap sama.

3.4.2 Subsidi dalam Bentuk Barang 

Subsidi ini dikaitkan dengan jenis barang tertentu yaitu pemerintah menyediakan suatu jenis

  barang tertentu dengan jumlah tertentu pula kepada konsumen tanpa dipungut bayaran atau

 pembayaran di bawah harga pasar.

Dalam analisis mengenai pengaruh subsidi barang terhadap dana ekuilibrium, diasumsikan

terdapat dua jenis barang yang dikonsumsi yakni minyak goreng yang dinotasikan dengan ‘y’ dan

 beras yang dinotasikan dengan ‘x’. Grafik dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 6 Pengaruh Subsidi Barang terhadap Dana Ekuilibrium

Beras0 X1 X2

Minyak

Goreng

 Y 

X

E2

y1

E1

Page 14: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 14/16

Sumber: Hasil Analisis Pribadi, 2011

Berdasarkan gambar di atas, x1 dan x2 menjelaskan kuota awal beras dan minyak goreng

sebelum pemerintah memberikan subsidi berupa barang pada konsumen, sedangkan E1 merupakan

titik ekuilibrium yang tercipta antara budget line dan indifference curve  pada kondisi pemerintah

 belum memberikan subsidi berupa barang. Kemudian, pemerintah memberikan subsidi beras pada

konsumen. Pemberian beras menyebabkan kuota beras yang dimiliki konsumen meningkat,

ditunjukkan dengan pergeseran titik x1 ke x2. Sementara itu, kuota minyak goreng tidak meningkat

karena pemerintah hanya memberikan subsidi beras, sehingga konsumen tidak bebas dalam memilih

 barang. Titik ekuilibrium E1 sudah tidak lagi dapat merepresentasikan kondisi sekarang karena

 budget line yang tercipta berubah akibat subsidi beras. Lalu, indifference curve  juga berubah karena

kepuasan konsumen menjadi lebih besar akibat kemampuannya untuk mengkonsumsi beras

meningkat. Alhasil titik ekuilibrium pada kondisi saat ini berubah ke titik E2. Pada kondisi ini, slope

dari kondisi awal dan akhir mengalami perubahan karena hanya terjadi perubahan pada satu sisi saja.

3.4.3 Kebijakan Pemerintah Lain (Pajak)

Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH (Wikipedia, 2011), pajak adalah peralihankekayaan dari pihak rakyat pad akas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya

digunakan untuk  public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai  public investment.

Jika kebijakan ini dikaitkan dengan teori pilihan konsumen, maka dapat digambarkan sebagai

 berikut:

Gambar 7 Pengaruh Pajak Terhadap Dana Ekuilibrium

Beras0 X2 X1

 Y1

 Y2Minyak

Goreng

 Y 

X

E1

E2

Page 15: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 15/16

Sumber: Hasil Analisis Pribadi, 2011

Pada dasarnya, pajak mengurangi income dari seorang individu. Alhasil, kemampuan yang

dimiliki oleh individu tersebut untuk membeli barang (budget line) menurun. Pada kondisi ini, titik 

E1, sudah tidak bisa merepresentasikan dana ekuilibrium bagi individu tersebut karena sudah berada

di luar budget line. Utilitas individu setelah pengurangan pajak menjadi menurun, sehingga titik E2

menjadi titik ekuilibrium yang baru mengingat terjadi persinggungan antara budget line dan kurva

indifferens yang baru.

IV. PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa teori pilihan konsumen mempelajari cara

memaksimalkan keputusan individual sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya dengan asumsi

orang-orang berperilaku secara rasional. Teori ini memiliki dua komponen penting, yakni konsep

 preferensi yang berkaitan dengan bagaimana pilihan dibuat dan analisis dari garis anggaran (budget 

line) yang membatasi pilihan konsumen. Untuk menentukan keputusan individu secara maksimal,

digunakanlah metode kurva indifferens yang menggambarkan kemungkinan kombinasi barang

dengan tingkat kepuasan yang sama. Jika kurva indifferens ini digabungkan dengan budget line,

maka akan terbentuk dana ekuilibrium dengan syarat terjadi titik perpotongan antara budget line

dengan kurva indifferens tertinggi. Lalu, dampak kebijakan pemerintah terhadap dana ekuilibrium

adalah terjadinya pergeseran titik ekuilibrium karena titik ekuilibrium awal sudah tidak 

merepresentasikan kondisi awal.

Page 16: Makalah Constrained

5/11/2018 Makalah Constrained - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-constrained 16/16

V. DAFTAR PUSTAKA

Gruber, Jonathan. 2005. Public Finance and Public Policy, Worth Publishers.

 Nasrudin, Rus’an. 2011. Kuliah II: Teori Konsumen dan Derivasi Kurva Konsumen.

Rosen, H. S. 2005. Public Finance,  New York, McGraw-Hill Irwin – Appendix, Theory of Choice.

Tasman, Aulia. Teori Preferensi Konsumen.

Wetzstein, Michael. 2005. Microeconomic Theory, Southwestern – Chapter 3

M. Suparmoko, Keuangan Negara dalam Teori dan Praktik, Edisi ke-5, 2003, BPFE, Yogyakarta.