40

Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah tugas mata kuliah ilmu sosial budaya dasar

Citation preview

Page 1: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY
Page 2: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap Perekonomian Nasional di Era Pemerintahan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Diajukan sebagai tugas mata kuliah

Ilmu Sosial Budaya Dasar

DISUSUN OLEH:

AHMAD FAUZI 43E57006135008

JAMHUR ROSADA 43E57006135069

ISMAIL FAHRUDIN SALEH 43E57006135039

SITI MUALIMAH 43E57006135072

INDRIANA PUSPA ALIANSA 43E57006135038

SITI FATIMAH 43E57006135071

ANI SURYANI 43E57006145084

PROGRAM DIKLAT TEKNIK INFORMATIKA

STMIK KHARISMA KARAWANG

2014

Page 3: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

memberikan berkah, karunianya dan kekuatannya kepada penyusun sehingga dapat

menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar yang berjudul “Dampak Kenaikan

Harga BBM Terhadap Perekonomian Nasional di Era Pemerintahan Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono”.

Makalah ini disusun bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan

wawasan mahasiswa dalam menghadapi kenaikan harga BBM di masa yang akan

datang dan untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.

Dalam penyusunanya makalah ini menggunakan berbagai sumber yang kami

peroleh secara online maupun offline dengan mengacu pada standard penyusunan

makalah dengan sumber yang terpercaya dan isi yang dapat dipertanggung jawabkan.

Dengan demikian,semoga dengan mempelajari makalah ini kita akan mampu

memahami dampak dan mekanisme atas keputusan pemerintah untuk menaikan harga

bahan bakar minyak secara nasional. Dalam penyusunan makalah ini , penyusun

merasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik pada tekhnis penulisan maupun

materi. Dengan demikian kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu

penyusun dengan harapan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segenap bimbingan

dan bantuan dari dosen maupun rekan sekalian.

Karawang, November 2014

Penyusun

Page 4: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Daftar isi

Kata Pengantar....................................................................................................................................... i

Daftar isi................................................................................................................................................ ii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................................1

1. Latar Belakang Masalah............................................................................................................1

2. Rumusan Masalah......................................................................................................................2

3. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2

4. Sistematika Penulisan................................................................................................................3

BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................................4

1. Mengenal maksud dan tujuan dari subsidi BBM.......................................................................4

2. Kenaikan Harga BBM di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono...................7

Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009).............................................................................................................................................7

Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014)............................................................................................................................................11

3. Perkembangan harga BBM bersubsidi 2004-2014...................................................................13

4. Dampak kenaikan harga BBM terhadap perekonomian...........................................................15

Dampak positif dari kenaikan harga BBM...........................................................................15

Dampak negatif dari kenaikan harga BBM..........................................................................16

5. Upaya pemerintah mengatasi dampak kenaikan harga BBM...................................................18

6. Bantuan dari pemerintah untuk masyarakat pasca kenaikan BBM di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono......................................................................................................................20

BAB III : PENUTUP..........................................................................................................................22

1. Kesimpulan..............................................................................................................................22

2. Saran........................................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................24

LAMPIRAN........................................................................................................................................25

Page 5: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Bahan bakar minyak (BBM) sebagai salah satu kebutuhan hajat hidup orang

banyak yang dikuasai oleh negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal

33 menjadi begitu penting di zaman dimana seluruh aspek kehidupan masyarakat

hanya dapat berjalan dengan adanya bahan bakar dari fosil tersebut. Pemerintah

dengan otoritasnya mengatur produksi, distribusi dan subsidi BBM menjadi

pemegang kunci jalanya perekonomian.

Sejak tahun 1970 pemerintah mulai memberikan subsidi terhadap BBM untuk

mengimbangi harga minyak dunia yang mulai merangkak naik serta sebagai tanggung

jawab pemerintah untuk membantu ekonomi masyarakat ekonomi bawah

(okezone.com, 2014). Seiring waktu kebutuhan akan BBM terus meningkat maka

subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah pun semakin besar.

Melihat kebutuhan subsidi BBM yang terus membengkak pemerintah

mengeluarkan kebijakan berat untuk melakukan pengurangan subsidi BBM setiap

tahunya. Hal ini untuk mengurangi beban keuangan negara dan untuk mengalihkan

biaya subsidi ke bidang lain yang dirasa lebih penting.

Dengan kebijakan pencabutan atau pengurangan subsidi BBM yang berimbas

pada naiknya harga BBM menyebabkan perubahan perekonomian dalam negeri

berubah secara drastis dalam waktu singkat. Kenaikan ini akan diikuti oleh naiknya

harga barang-barang dan jasa tak terkecuali kebutuhan pokok masyarakat. Kenaikan

harga barang dan jasa ini pun akan menyebabkan tingkat inflasi diindonesia

meningkat pesat. Dampak yang sangat berat pun dirasakan oleh masyarakat yang

berpenghasilan tetap.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memerintah sejak 20 Oktober

2004 pun mengeluarkan kebijakan yang sama dengan pendahulunya dalam hal

mengurangi subsidi BBM. Pada tanggal 1 Maret 2005 beliau mengeluarkan kebijakan

untuk mengurangi subsidi BBM yang mencapai 50 Triliun Rupiah dan memberikan

bantuan langsung tunai kepada rakyat kecil.

Page 6: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan mebahas “Dampak

kenaikan harga BBM terhadap perekonomian nasional di era pemerintahan presiden

Susilo Bambang Yudhoyono”

2. Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai

dampak dari dikuranginya subsidi BBM yang berakibat pada kenaikan harga BBM

dan akibatnya pada perekonomian nasional di era pemerintahan presiden Susilo

Bambang Yudhoyono (2004-2014). Dalam makalah ini penulis merumuskan masalah

tersebut sebagai berikut:

1. Mengenal maksud dan tujuan subsidi BBM

2. Mengetahui kenaikan yeng terjadi di era pemerintahan presiden Susilo Bambang

Yudhoyono selama 10 tahun

3. Mengetahui dampak dari kenaikan harga BBM terhadap perekonomian di era

pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

3. Tujuan PenulisanDari uraian masalah diatas, secara garis besar tujuan dari penyusunan makalah

ini adalah untuk menjelaskan mengenai dampak kenaikan harga BBM selama masa

pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2004 hingga 2014. Adapun

disusunya makalah ini adalah untuk:

1. Mengenal maksud dan tujuan dari subsidi BBM

2. Mengetahui kenaikan yeng terjadi di era pemerintahan presiden Susilo

Bambang Yudhoyono selama 10 tahun

3. Mengetahui dampak dari kenaikan harga BBM terhadap perekonomian di

era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Page 7: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

4. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini terdiri dari hal – hal yang saling berkaitan

antara bab I sampai dengan bab  II yang memuat beberapa isi sebagai berikut:

BAB I   Pendahuluan

membahas tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, tujuan penulisan dan

sistematika penulisan

BAB II  Pembahasan

membahas tentang maksud dan tujuan dari subsidi BBM, Mengetahui

kenaikan yeng terjadi di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono

tahun 2004 sampai 2014 dan Mengetahui dampak dari kenaikan harga BBM terhadap

perekonomian di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

BAB III   Kesimpulan, saran dan daftar pustaka

Page 8: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

BAB II PEMBAHASAN

1. Mengenal maksud dan tujuan dari subsidi BBM

Menurut KBBI, sub·si·di n bantuan uang dsb kpd yayasan, perkumpulan, dsb

(biasanya dr pihak pemerintah): panti asuhan mendapat -- dr

Pemerintah; (kemendiknas, 2008)

Sedangkan menurut wikipedia, “ Subsidi (juga disebut subvensi) adalah

bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada suatu bisnis atau sektor ekonomi.

Sebagian subsidi diberikan oleh pemerintah kepada produsen atau distributor dalam

suatu industri untuk mencegah kejatuhan industri tersebut (misalnya karena operasi

merugikan yang terus dijalankan) atau peningkatan harga produknya atau hanya

untuk mendorongnya mempekerjakan lebih banyak buruh (seperti dalam subsidi

upah). Contohnya adalah subsidi untuk mendorong penjualan ekspor; subsidi di

beberapa bahan pangan untuk mempertahankan biaya hidup, khususnya di wilayah

perkotaan; dan subsidi untuk mendorong perluasan produksi pertanian dan mencapai

swasembada produksi pangan.

Subsidi dapat dianggap sebagai suatu bentuk proteksionisme atau penghalang

perdagangan dengan memproduksi barang dan jasa domestik yang kompetitif

terhadap barang dan jasa impor. Subsidi dapat mengganggu pasar dan memakan

biaya ekonomi yang besar. Bantuan keuangan dalam bentuk subsidi bisa datang dari

suatu pemerintahan, namun istilah subsidi juga bisa mengarah pada bantuan yang

diberikan oleh pihak lain, seperti perorangan atau lembaga non-pemerintah.”

(Wikipedia, 2014)

Subsidi BBM sendiri adalah bahan bakar minyak yang diperuntukkan kepada

rakyat yang telah mengalami proses subsidi dengan kata lain BBM yang dijual kepada

rakyat telah mengalami pengurangan harga dimana selisih harga jual dan harga asli

minyak dunia ditanggung oleh pemerintah. Misalkan harga BBM jenis premium

adalah Rp8500/liter sedangkan harga jual eceranya adalah Rp.6500/liter maka

pemerintah akan menanggung Rp2000 untuk setiap liter BBM yang rakyat gunakan.

Potongan biaya tersebut termasuk dalam proses pengolahan minyak mentah hingga

Page 9: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

proses distribusi bahan bakar minyak ke tangan konsumen. Pemerintah menerapkan

demikian karena BBM dinilai sebagai salah satu komoditas primer yang harus

diberikan subsidi  agar daya beli masyarakat dapat ditingkatkan (fiskal.co.id, 2013).

Hal ini juga sesuai dengan ketentuan undang undang dasar tahun 1945 pasal 33 ayat 2

yang berbunyi “Cabang cabang produksi yang penting bagi negara dan yang

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”

Pemberian subsidi bahan bakar tersebut adalah suatu niatan baik dari

pemerintah indonesia yang bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan daya

beli masyarakat serta untuk mengurangi angka inflasi setiap tahunya. Dengan subsidi

bahan bakar maka industri bisa menghemat biaya produksi sehingga harga jual

produk lebih murah dan juga masyarakat bisa menikmati biaya transportasi yang lebih

terjangkau.

Namun seiring waktu, subsidi yang dimulai sejak tahun 1970 semakin

membebani keuangan negara. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan industri

otomotif dalam negeri sehingga makin berkembangnya penggunaan kendaraan pribadi

memperberat biaya subsidi yang harus dibayar pemerintah. Selain meningkatnya

harga minyak dunia dan menurunya nilai tukar rupiah juga menjadi faktor utama yang

membebani APBN. Faktor utama yang mempengaruhi naiknya harga minyak dunia

yaitu :

1. Invasi Amerika Serikat ke Irak, invasi ini menyebabkan ladang minyak Irak tidak

dapat berproduksi secara optimal sehingga supply minyak mengalami penurunan.

2. Badai Katrina dan Badai Rita yang melanda Amerika Serikat dan merusak kegiatan

produksi minyak di Teluk Meksiko.

3. Ketidakmampuan OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia. Juga

perbandingan harga bensin seluruh dunia.

4. Permintaan atau konsumsi minyak dunia lebih banyak dari pada produksinya.

5. Negara produsen minyak mengurangi kuota produksinya karena berbagai alasan.

6. cadangan minyaknya menipis atau tidak punya nilai ekonomis lagi, sementara

pencarian sumber-sumber minyak baru lebih sedikit.

Page 10: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

7. Spekulan minyak menjadikan harga minyak dunia naik karena minyaknya yang

diperdagangkan bebas.

Page 11: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

2. Kenaikan Harga BBM di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Tahun 1970 indonesia adalah negara penghasil minyak dunia tergabung dalam

organisasi negara-negara pengexport minyak dunia (OPEC) namun sejak mei 2008

indonesia mengumumkan keluar dari keanggotaan OPEC mengingat indonesia telah

menjadi importir minyak (sejak 2003) atau net importer dan tidak mampu memenuhi

kuota produksi yang telah ditetapkan (wikipedia.org, 2013).

Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terpilih pada pemilu 2004 pun

mesti mengambil kebijakan berat untuk melakukan pengurangan subsidi BBM di

tahun 2005. Hal ini adalah akibat dari naiknya harga minya dunia yang mencapai

USD 53,44/barrel atau naik 186,5% lebih tinggi dibanding harga minyak tahun 2003

sebesar USD 28,65/barrel. Sementara nilai tukar Rupiah pada tahun 2005 mencapai

Rp 9.705 atau terdepresiasi menjadi 113,15% dibanding nilai tukar pada tahun 2003,

sehingga faktor tingkat kenaikan harga bersubsidi BBM tahun 2005 menjadi (186,5%

Page 12: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

x 113,15%) atau 211% dibanding harga BBM tahun 2003. Pada tanggal 1 Maret 2005

Pemerintah memutuskan menaikkan harga bersubsidi BBM dengan rincian harga

bensin premium Rp 2.400/liter (132,60% dari harga tahun 2003), harga minyak tanah

Rp 2.200/liter (314,3% dari harga tahun 2003), harga minyak solar Rp 2.100/liter

(111,11% dari harga tahun 2003) sehingga membebani APBN untuk subsidi BBM

sebesar Rp89Triliun.

Pada tanggal 1 Oktober 2005, pemerintah kembali memutuskan kenaikan

harga BBM dengan rincian harga bensin premium Rp 4.500/liter (187,5% dari harga 1

Maret 2005), harga minyak tanah Rp 2.000/liter (90,9% dari harga 1 Maret 2005),

harga minyak solar Rp 4.300/liter ( 204,8% dari harga 1 Maret 2005).

Kenaikan harga bersubsidi BBM yang cukup tinggi pada bulan Oktober tahun

2005 telah mengakibatkan inflasi pada bulan Oktober mencapai 8,70%. Walaupun

sudah menaikkan harga bersubsidi BBM sebanyak 2 (dua) kali dengan tingkat

kenaikan tertinggi dalam sejarah kenaikan harga BBM, realisasi subsidi BBM tahun

2005 meningkat menjadi Rp 95,6 triliun atau 138,6% dibanding realisasi subsidi

BBM tahun 2004 sebesar Rp 69 triliun. Realisasi penerimaan minyak bumi tahun

2005 mencapai Rp 72,8 triliun sehingga setelah dikurangi realisasi subsidi BBM

terdapat defisit sebesar Rp 22,8 triliun.

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada tahun 2008 mencapai USD

97,02/barrel atau  181,6% dibanding harga minyak tahun 2005 sebesar USD

53,44/barrel. Sementara nilai tukar Rupiah pada tahun 2008 mencapai Rp 9.706/USD

atau relatif sama dengan nilai tukar tahun 2005 sebesar Rp 9.705/USD, sehingga

faktor tingkat kenaikan harga bersubsidi tahun 2008 sebesar 181,6% dibanding harga

BBM tahun 2005. Pada tanggal 24 Mei 2008 Pemerintah memutuskan menaikkan

harga bersubsidi BBM dengan rincian harga bensin premium Rp 6.000/liter (133,33%

dibanding harga tahun 2005), harga minyak tanah Rp 2.500/liter (125% dibanding

harga tahun 2005), harga minyak solar Rp 5.500/liter (atau 127,9% dibanding harga

tahun 2005).

Page 13: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Kemudian pada tanggal 1 Desember 2008 dan dilanjutkan pada tanggal 15

Desember 2008 pemerintah menurunkan harga bersubsidi BBM, sehingga pada akhir

2008 harga bensin premium menjadi Rp 5.000/liter (turun 16,66%), harga minyak

tanah tetap Rp 2.500/liter dan harga minyak solar menjadi Rp 4.800/liter (turun

12,73%).

Penurunan harga bersubsidi BBM pada akhir tahun 2008 tersebut diputuskan

berdasarkan pada kenyataan bahwa harga minyak mentah Indonesia yang sempat

mencapai USD 135/barrel pada bulan Juli 2008 turun menjadi USD 38,45/barrel pada

bulan Desember 2008. 

Dengan kenaikan harga pada bulan Mei 2008 dan penurunan harga bersubsidi

BBM pada bulan Desember 2008, maka realisasi anggaran subsidi BBM tahun 2008

mencapai 139,1 triliun. Realisasi penerimaan minyak bumi pada tahun 2008 mencapai

Rp 169,02 triliun sehingga terdapat surplus sebesar Rp 29,92.

Untuk mengurangi ketergantungan energi rumah tangga terhadap BBM

khususnya minyak tanah maka sejak akhir tahun 2006 pemerintah memutuskan untuk

melakukan pengalihan minyak tanah ke LPG. Program ini cukup berhasil

menurunkan konsumsi minyak tanah dan menurunkan beban subsidi harga minyak

tanah. 

Page 14: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Ada fakta yang cukup menarik dari program pengalihan minyak tanah ke LPG

ini yang ditemukan setelah seluruh wilayah Jabodetabek selesai dilaksanakan program

pengalihan diketahui bahwa realisasi pemakaian 1 liter minyak tanah setara dengan

0,25 kg LPG, padahal berdasarkan hasil percobaan dan penelitian menunjukkan 1 liter

minyak tanah setara dengan 0,57 kg LPG. Fakta ini setidaknya menunjukkan bahwa

lebih dari 50% minyak tanah yang didistribusikan di wilayah Jabodetabek selama ini

dinikmati oleh masyarakat yang tidak termasuk kelompok berpenghasilan rendah. Hal

ini mengkonfirmasi teori yang menyatakan bahwa suatu komoditi apabila dijual

dibawah harga pasar maka akan terjadi misalokasi sumber daya (miss-allocation of

resources).

Page 15: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014)

Pada tanggal 15 Januari 2009, pemerintah memutuskan penurunan kembali

harga bersubsidi BBM setelah sebelumnya secara berturut-turut menurunkan harga

bersubsidi BBM pada tanggal 1 dan tanggal 15 Desember 2008, sehingga harga

bersubsidi bensin premium menjadi Rp 4.500/liter (turun 10%), harga minyak tanah

tetap Rp 2.500/liter dan harga minyak solar menjadi Rp 4.500/liter (turun 6,25%).

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada tahun 2009 mencapai USD

61,58/barrel atau turun 36,52% dibanding harga minyak mentah tahun 2008 sebesar

USD 97,02/barrel. Sementara nilai tukar Rupiah pada tahun 2009 mencapai Rp

10.400/USD atau terdepresiasi sebesar 7,15% dibanding nilai tukar tahun 2008

sebesar Rp 9.706/USD. Dengan kondisi tersebut pemerintah tidak menaikkan harga

BBM pada tahun 2009. Realisasi subsidi BBM tahun 2009 mencapai Rp 45,09 triliun

turun 67,62% dibanding realisasi subsidi tahun 2008 sebesar Rp 139,1 triliun.

Jika mengacu pada harga bersubsidi yang diputuskan pada tanggal 1 Oktober

2008, maka harga minyak mentah pada tahun 2011 sebesar 114.97% dibanding harga

minyak mentah tahun 2008 dan nilai tukar Rupiah tahun 2011 sebesar 90,42%

dibanding nilai tukar tahun 2008, sehingga faktor tingkat kenaikan harga bersubsidi

Page 16: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

BBM tahun 2011 menjadi (114,97% x 90,42%) atau 103,9%  atau paling tidak sama

dengan harga BBM tahun 2008 sehingga harga bensin premium pada tahun 2011

seharusnya naik menjadi Rp 6.000/liter, harga minyak tanah tetap Rp 2.500/liter dan

harga minyak solar menjadi Rp 5.500/liter.

Dengan tidak dinaikkannya harga bersubsidi BBM tahun 2011 maka realisasi

sementara subsidi BBM tahun 2011 mencapai Rp 165,2 triliun, jauh melampaui

anggaran subsidi BBM APBN-P 2011 yaitu Rp 129,7 triliun atau 100% lebih tinggi

dibanding subsidi BBM tahun 2010 sebesar Rp 82,3 triliun. (setneg.go.id, 2012)

Selama pemerintahanya presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara

kumulatif telah menggelontorkan lebih dari Rp1000Triliun untuk alokasi subsidi

BBM. (bisnis.liputan6.com, 2013)

Page 17: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

3. Perkembangan harga BBM bersubsidi 2004-2014 Berikut ini adalah tabel harga Bahan bakar minyak bersubsidi terdiri dari 3 jenis yang

diperuntukkan bagi konsumen eceran di era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) (wikipedia.org, 2014)

Berlaku Harga (Rupiah per liter)

Masa

kepresidenan

Tahun TanggalBensin

premium%

Minyak

solar%

Minyak

tanah%

2013 22 Juni 6.500,00 ▲44% 5.500,00 ▲44% 2.500,00 ▬

Susilo

Bambang

Yudhoyono

200915 Januari 4.500,00 ▼10% 4.500,00 ▼6% 2.500,00 ▬

2008

15 Desember 5.000,00 ▼9% 4.800,00 ▼13% 2.500,00 ▬

1 Desember 5.500,00 ▼9% 5.500,00 ▬ 2.500,00 ▬

24 Mei 6.000,00 ▲33% 5.500,00 ▲28% 2.500,00 ▲25%

2005

1 Oktober 4.500,00 ▲88% 4.300,00 ▲105% 2.000,00 ▼9%

1 Maret 2.400,00 ▲33% 2.100,00 ▲27% 2.200,00 ▲22%

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_bahan_bakar_minyak_di_Indonesia

Page 18: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Dari grafik diatas nampak sekali bahwa hampir setiap tahun harga BBM terus mengalami penigkatan dari tahun ke tahun.

April

01-O

kt

16-Ju

n

01-M

ar

01-A

pr

03-M

ei

01-Ja

n

21-Ja

n

01-M

ar

01-O

kt

24-M

ei

01-D

es

15-D

es

15-Ja

n

21-Ju

n

18-N

ov

2000 2001

2002 2003 2005 2008 2009

2013

2014

0100020003000400050006000700080009000

Bensin premiumMinyak solarMinyak tanah

Page 19: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

4. Dampak kenaikan harga BBM terhadap perekonomian

Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden republik indonesia yang ke 6

pun mengalami masalah dibidang energi seperti yang dialamipara pendahulunya.

Meski menaikan harga BBM bukanlah suatu kebijakan yang populer dikalangan

masyarakat, pemerintah dengan berat hati harus melaksanakanya dengan

pertimbangan beban APBN yang terus semakin berat. Kenaikan BBM pada masa

pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tentu membawa dampak yang besar bagi

masyarakat. Dalam situasi ekonomi masyarakat yang sulit seperti saat ini, maka

kenaikan BBM bisa menimbulkan kemarahan massal, sehingga ketidakstabilan

dimasyarakat akan meluas. Sebagian masyarakat merasa tidak siap untuk menerima

kenaikan harga BBM. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh kenaikan harga

BBM, dampak yang ditimbulkan pun dirasakan berbagai kalangan baik itu kalangan

pengusaha hingga ibu rumah tangga. Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan:

Dampak positif dari kenaikan harga BBM.

1. Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternative.

Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar

alternatif baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar

Gas). Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada

juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk

menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara yang kaya

akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan pengganti

yang tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan

bakar gas, dan kendaraan lainnya.

2. Pembangunan Nasional akan lebih pesat

Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana APBN  yang awalnya

digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi

dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah

hingga ke seluruh daerah.

Page 20: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

3. Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh

pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

dapat diminimalisasi.

4. Mengurangi Pencemaran Udara

Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi pemakaian

bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut dapat berkurang,

dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara.

Dampak negatif dari kenaikan harga BBM.

Selain membawa dampak positif, kenaikan harga BBM juga tentu membawa

dampak negatif, terutama untuk kalangan ibu rumah tangga. Dampak untuk kalangan

Ibu rumah tangga pada masa pemerintahan SBY diantaranya adalah :

1. Setiap pertengahan tahun, para ibu harus disibukkan dengan kebutuhan anak

sekolah. terlebih lagi pada masa transisi anak sekolah ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi. seragam, buku tulis, buku cetak, biaya transportasi, biaya mengikuti

program ekstrakurikuler, dan lainnya.

2. Awal juli 2013 merupakan awal bulan puasa.

3. Awal agustus 2013 merupakan hari raya idul fitri.

Selain itu kenaikan BBM juga berdampak pada :

1. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal. Harga barang dan jasa

akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas

dari naiknya harga bahan bakar.

2. Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi

perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).

3. Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan,

beban transportasi dll.

4. Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan

terputus.

Page 21: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

5. Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran. Dengan meningkatnya biaya operasi

perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK.

6.  Inflasi. Inflasi akan terjadi jika harga BBM mengalami kenaikan. Inflasi yang

terjadi karena meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.

4. Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Inflasi dan

Perekonomian

Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi. Terjadinya inflasi ini

tidak dapat dihindari karena bahan bakar, dalam hal ini premium, merupakan

kebutuhan vital bagi masyarakat, dan merupakan jenis barang komplementer.

Meskipun ada berbagai cara untuk mengganti penggunaan BBM, tapi BBM tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.

Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut, harga BBM akan naik.

Masyarakat mengurangi pembelian BBM. Uang tidak tersalurkan ke pemerintah tapi

tetap banyak beredar di masyarakat. Jika harga BBM naik, harga barang dan jasa akan

mengalami kenaikan pula. Terutama dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam

kasus ini adalah “Cost Push Inflation”. Karena inflasi ini terjadi karena adanya

kenaikan dalam biaya produksi. Ini jika inflasi dilihat berdasarkan penyebabnya.

Sementara jika dilihat berdasarkan sumbernya, yang akan terjadi adalah “Domestic

Inflation”, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.

Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim

berinvestasi. Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya produksi,

naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi. Harga barang-barang menjadi

lebih mahal, daya beli merosot, karena penghasilan masyarakat yang tetap.  Ujungnya

perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahteraan terganggu.

Di sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah

semakin sempitnya lapangan kerja karena dunia usaha menyesuaikan produksinya

sesuai dengan kenaikan harga serta penurunan permintaan barang.

Page 22: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

Hal-hal di atas terjadi jika harga BBM dinaikkan, Bagaimana jika tidak? Subsidi

pemerintah terhadap BBM akan semakin meningkat juga. Meskipun negara kita

merupakan penghasil minyak, dalam kenyataannya untuk memproduksi BBM kita

masih membutuhkan impor bahan baku minyak juga.

Dengan tidak adanya kenaikan BBM, subsidi yang harus disediakan pemerintah

juga semakin besar. Untuk menutupi sumber subsidi, salah satunya adalah kenaikan

pendapatan ekspor. Karena kenaikan harga minyak dunia juga mendorong naiknya

harga ekspor komoditas tertentu. Seperti kelapa sawit, karena minyak sawit mentah

(CPO) merupakan subsidi minyak bumi. Income dari naiknya harga CPO tidak akan

sebanding dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk subsidi minyak.

5. Upaya pemerintah mengatasi dampak kenaikan harga BBM

1. Mendorong agar perusahaan menaikkan hasil produksi

Cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah

barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena

itu pemerintah membuat prioritas produksi atau bantuan (subsidi) kepada sektor

produksi bahan bakar, produksi beras.

2. Menekankan Tingkat Upah

Upaya menstabilkan upah atau gaji, dalam pengertian bahwa upah tidak sering

dinaikkan karena kenaikkan yang relatif sering dilakukan untuk meningkatkan

daya beli dan pada akhirnya menimbulkan inflasi.

3. Pemerintah melakukan pengawasan harga dan menetapkan harga maksimal.

4. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung

Agar tidak terjadi kenaikkan harga, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah

dalam menetapkan harga tertinggi (Harga Eceran Tertinggi) pengendalian harga

yang tidak akan berhasil tanpa adanya pengawasan. Pengawasan yang tidak baik

biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka

distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar seperti yang dilakukan

pemerintah melalui Bulog atau KUD.

Page 23: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

5. Penanggulangan Inflasi yang Sangat Besar (Hyper Inflation)

Ditempuh dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang).

Sneering berasal dari bahasa Belanda yang berarti penyehatan, pembersihan, re-

organisasi. Kebijakan sneering antara lain:

o Penurunan nilai mata uang

o Pembekuan sebagian simpanan pada bank-bank dengan ketentuan bahwa

simpanan yang dibekukan akan diganti menjadi simpanan jangka panjang oleh

pemerintah. Sneering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960

pada saat inflasi mencapai 650%, pemerintah memotong nilai mata uang

pecahan Rp1.000 menjadi Rp 1.00

6. Kebijakkan yang berkaitan dengan Output

Kenaikkan output dapat memperkecil laju inflasi, kenaikkan jumlah output

ini dapat dicapai. Misalnya dengan kebijakkan penurunan bea masuk sehingga

impor barang cenderung meningkat. Meningkatnya  jumlah barang didalam negeri

cenderung menurunkan harga.

7. Kebijakkan penentuan harga dan indexing yang dilakukan ceiling price

8. Devaluasi

Penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri.

Jika hal tersebut terjadi pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang

dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi sering pula dikatakan dengan

menurunnya nilai suatu negara terhadap mata uang asing. Devaluasi juga merujuk

kepada kebijakkan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata

uang asing.

Page 24: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

6. Bantuan dari pemerintah untuk masyarakat pasca kenaikan BBM di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Selain upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah yang telah dijelaskan

diatas, pemerintah di masa kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun

memberikan bantuan lain kepada masyarakat kecil pada umumnya sebagai proteksi

atas akibat dari kenaikan harga BBM. Berikut ini beberapa bantuan yang diberikan

pemerintah kepada masyarakat.

1. Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Program batuan pemerintah berjenis pemberian unag tunai atau beragam

bantuan lain baik bersyarat maupun tidak untuk hampir miskin, miskin dan sangat

miskin. BLT dilakukan pertama kali tahun 2005 berlanjut di tahun 2009 dan di

2013 berganti nama menjadi Bantuan Langsung sementara Masyarakat (BLSM).

Tujuannya adalah untuk masyarakat miskin agar tetap mampu memenuhi

kebutuhan harianya. Mekanisme pemberian bantuanya berupa uang cash yang

diberikan langsung kepada keluarga miskin memalui undangan dan diambil

dikantor pos terdekat.

Jenis lain dari program BLT ini adalah ProgramKeluarga Harapan (PKH),

sasaran utamanya adalah kaum ibu yang digunakan untuk pembiayaan sekolah

anak maupun untuk mencukupi gizi ibu hamil dan menyusui. Karena dianggap

sukses, program PKH yang dimuali sejak tahun 2007 tetap dijalankan hingga

2014-11-23 (Wikipedia.org, 2014)

2. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan

pendanaan biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai

pelaksana program wajib belajar. Program ini bertujuan untuk meringankan beban

biaya pendidikan dasar bagi masyarakat. (Kemendikbud, 2014)

Page 25: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

3. Raskin (Beras Miskin)

Program bantuan pangan bersyarat yang di selenggarakan oleh pemerintah

berupa penjualan beras dibawah harga pasar kepada penerima tertentu. Program

ini dimulai tahun 2003 di era pemerintahan presiden Megawati Soekarno putri dan

dilanjutkan oleh pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono

(Wikioedia.org, 2014)

4. Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat)

Program ini dijalankan oleh depertemen kesehatan sejak tahun 2008.

Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial dibidang kesehatan

untuk menjamin masyarakat miskin dan tidak mampuyang iuranya dibayar oleh

pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatan yang layak dapat terpenuhi.

(wikipedia.org, 2014)

Page 26: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Dahulu indonesia sempat menjadi exportir besar minyak dunia dan mencicipi

manisnya minyak mentah tanah air, namun semua berubah seiring permintaan yang

semakin meningkat. Pemerintah dengan kebijakannya memberikan subsidi agak roda

ekonomi dapat berjalan dengan lancar. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang

memerintah selama 10 tahun harus menelan pil pahit untuk menaikan harga BBM

mengingat biaya subsidi yang sudah terlalu membebani APBN negara.

Setiap tahunya harga minyak dunia terus melonjak naik, hal ini akibat dari

terus meningkatnya penggunaan kendaraan yang berbahan bakar fosil dan semakin

menipisnya cadangan minyak dunia. Keadaan ini diperparah dengan melemahnya

nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika, sehingga mau tidak mau pemerintah harus

mengeluarkan kebijakan yang tidak populer dengan menaikan harga BBM.

Banyak dampak yang terjadi akibat kenaikan harga BBM, baik itu terhadap

pengusaha maupun ibu rumah tangga seperti kenaikan harga bahan pokok hingga

inflasi yang meningkat akibat lemahnya daya beli masyarakat. Namun, presiden

Susilo Bambang Yudhoyono pun mengeluarkan banyak kebijakan akar roda ekonomi

nasional dapat terus berputar minyal dengan memberikan bantuan langsung tunai

(BLT) dan jaminan kesehatan untuk masyarakat menengah kebawah.

Dampak dari kenaikan harga BBM bukan hanya hal yang negatif tapi ada juga

hal positif yang terjadi, seperti pembangunan nasonal yang berjalan lebih cepat dan

munculnya inovasi-inovasi baru di bidang energi.

Page 27: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

2. Saran

Seiring dengan berkembangnya jaman dan semakin banyaknya para ahli dibidang energi, maka pemerintah selaku pemegang kekuasaan sudah harus untuk memulai melakukan riset terhadap energi baru yang lebih ramah lingkungan. Energi alternatif yang bisa diciptakan dari sumber-sumber lain yang berlimpah seperti matahari, gas alam, angin hingga panas bumi.

Industri otomotif pun sudah saatnya untuk mengembangkan produk baru yang hemat energi dan ramah lingkungan. Mengingat semakin menipisnya cadangan minyak dunia

Untuk menanggulangi dampak yang telah terjadi akibat kenaikan harga BBM maka kita selaku konsumen harus bisa melakukan penghematan disegala bidang.

Page 28: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

DAFTAR PUSTAKA

bakohumas.kominfo. (2013, Juli 4). kominfo.go.id. Dipetik November 20, 2014, dari bakohumas.kominfo: http://bakohumas.kominfo.go.id/news.php?id=1167

bisnis.liputan6.com. (2013, April 25). Dipetik November 20, 2014, dari liputan6.com: http://bisnis.liputan6.com/read/570683/cerita-dalam-angka-ohlala-bbm-mau-naik

fiskal.co.id. (2013). Pengertian BBM Subsidi Adalah. Dipetik 11 20, 2014, dari fiskal.co.id: http://www.fiskal.co.id/berita/fiskal-13/685/pengertian-bbm-subsidi-adalah#.VG1P2vmsVEM

Kemendikbud. (2014). Tentang : Bos Kemendikbud. Dipetik November 24, 2014, dari bos.kemendikbud.go.id: http://bos.kemdikbud.go.id/home/about

kemendiknas. (2008). Kemendiknas.go.id. Dipetik 11 20, 2014, dari KBBI Daring: http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

okezone.com. (2014, April 17). Subsidi Listrik & BBM Sudah Dimulai Sejak 1970. Dipetik November 19, 2014, dari OkeZone: http://economy.okezone.com/read/2014/04/17/20/971835/subsidi-listrik-bbm-sudah-dimulai-sejak-1970

setneg.go.id. (2012, Maret 30). Dipetik 11 20, 2014, dari Kementerian Sekretariat Negara RI : http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6245

Wikioedia.org. (2014). id.wikipedia.org. Dipetik November 24, 2014, dari wikipedia.org: http://id.wikipedia.org/wiki/Raskin

Wikipedia. (2014). Wikipedia.go.id. Dipetik 11 20, 2014, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Subsidi

wikipedia.org. (2013). Dipetik November 20, 2014, dari wikipedia.org: http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Negara-Negara_Pengekspor_Minyak_Bumi

wikipedia.org. (2014, November 18). Harga bahan bakar minyak di Indonesia. Dipetik 11 19, 2014, dari wikipedia.org: http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_bahan_bakar_minyak_di_Indonesia

wikipedia.org. (2014). id.wikipedia.org. Dipetik November 24, 2014, dari wikipedia.org: http://id.wikipedia.org/wiki/Jamkesmas

Wikipedia.org. (2014). id.wikipedia.org. Dipetik November 24, 2014, dari Wikipedia.org: http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan_langsung_tunai

Page 29: Makalah Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap perekonomian nasional di masa pemerintahan presiden SBY

LAMPIRAN