MAKALAH DAUR ULANG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hjgkkjgjhbjhbkjhbkjhnbkjhnkjhnkjhnjkhnjkhnjkhnkjnjknkjhnkhkhkjhkjhikhikhjikhjikjh

Citation preview

MAKALAH DAUR ULANG

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul DAUR ULANG SAMPAH.Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana.Saya menyadari tanpa kerja sama antara guru pembimbing dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak tersebut yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan makalah ini.Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Cikalongkulon, Juni 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................iDAFTAR ISI.........................................................................................iiBAB I. PENDAHULUANA.Latar Belakang Masalah.............................................................1BAB II. PEMBAHASAN......................................................................2A.Kompos sampah.........................................................................3B.Pengelolaan sampah...................................................................3C.Mengapa kita harus mengelola sampah......................................4D.Langkah langkah.....................................................................7E. Manfaat......................................................................................8F. Cara mendaur ulang kertas 9BAB III. PENUTUPA.Kesimpulan................................................................................9B.Saran............................................................................................9DAFTAR PUSTAKA............................................................................10

BABIPENDAHULUAN

A.Latar BelakangMelihat keadaan lingkungan kita yang setiap hari dipermasalahkan oleh samapah yang semakin menggunung seolah sampah ini menjadi masalah atau momok utama yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat.Sehingga masyarakat di beberapa Negara bahkan diseluruh dunia berlomba-lomba menyelesaikan hal tersebut. Jika kita berbicara tentang permasalahan sampah ini, sebenarnya sampah ini banyak sekali manfaatnya antara lain dapat membuat pupuk organik. Walaupun ada yang merugikan antara lain menyebabkan kerugian yang berdampak berbahaya sekali bagi kehidupan makhluk hidup di dunia.Sebenarnya banyak sekali cara untuk menangani masalah sampah ini contohnya dnegan cara daur ulang yang bisa menghasilkan KOMPOS alami yang bias dimanfaatkan oleh para petani dan masyarakat, dengan cara itu pula para petani bisa meminimaliskan penggunaan pupuk anorganik. Karena dengan pupuk anorganik itu bisa membuat kerusakan lingkungan antara lain pencemaran di dalam air dan tanah.

BAB IIPEMBAHASAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka,1999) peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb);dan kegiatan ialah aktivitas, usaha, pekerjaan. Masih berasal dari sumber yang sama ekstrakurikuler yaitu berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa, sementara karya adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan), sedangkan ilmiah ialah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah ilmu pengetahuan).Kemudian remaja yang juga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka,1999) adalah mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin, serta pupuk merupakan penyubur tanaman yg ditambahkan ke tanah untuk menyediakan senyawaan unsur yang diperlukan oleh tanaman.Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbahmunicipalyang tidak berbahaya (non hazardous).Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis.Komposadalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkanpengomposanadalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organiksampahmencapai 80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuaiA.Komposisi SampahBerdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu:1.Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;2.Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya (produk daur ulang). Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 70%, dan sampah anorganik sebesar 30%.

B.Pengelolaan SampahAgar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata alam adalah:a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari SumbernyaKegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.b. Pemanfaatan KembaliKegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:1). Pemanfaatan sampah organik, seperticomposting(pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.c. Tempat Pembuangan Sampah AkhirSisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatancompostingmaupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.

C.Mengapa kita harus mengolah sampah?Sampah, khususnya di daerah perkotaan sering menjadi masalah. Timbunan sampah yang dihasilkan terus bertambah seiring dengan bertambahnya penduduk kota. Sehari setiap warga kota menghasilkan rata-rata 900 gram, dengan komposisi, 70% sampah organik dan 30% sampah anorganik. Yang dimaksud sampah organik adalah sampah yang berasal dari benda hidup, seperti sisa makanan, sisa sayuran, ikan, buah-buah, daun, ranting, ampas kelapa dsbnya. Sedangkan yang termasuk sampah anorganik adalah, plastik, kaleng, besi, plastik air kemasan, plastik sisa sampo, kaca, kain perca dsbnya.Sebagian besar sampah di kota dibuang ke TPA. Namun pengolahan di TPA yang sebagian besar dengan sistem open dumping, justru sering menimbulkan masalah, mulai dari masalah kesehatan, pencemaran udara, air, tanah sampai masalah estetika. Beberapa kajian membuktikan, penangganan sampah dengan cara seperti itu akan menghasilkan gas polutan seperti methan, H2S dan NH3. Gas H2S dan NH3 yang dihasilkan, walaupun jumlahnya sedikit, namun dapat menyebabkan bau yang tidak enak.Sementara itu, masih banyak warga kota yang membuang sampah di sembarang tempat, misalnya sungai, saluran drainase atau rawa-rawa. Akibatnya sampah akan menyumbat saluran sehingga menyebabkan banjir. Di sisi kesehatan tumpukan sampah tersebut akan menjadi salah satu sumber penularan penyakit seperti disentri, kolera, pes dsbnya.Selain itu ternyata tidak sedikit warga kota yang menanggani sampah dengan cara dibakar. Cara-cara seperti justru dapat menimbulkan masalah serius. Karena sampah yang dibakar akan menghasilkan zat atau gas polutan yang tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap manusia. Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan, pemicu kanker (karsiogenik) bahkan kematian.Sebagai gambaran, pembakaran 1 ton sampah akan menghasilkan 30 kg gas CO, Gas yang jika dihirup akan berikatan sangat kuat dengan hemoglobin darah sehingga dapat menyebabkan tubuh orang menghirup akan akan kekurangan O2 dan menimbulkan kematian. Pembakaran sampah organik juga akan menghasilkan gas methana. Membakar potongan kayu akan menghasilkan senyawa formaldehida yang mengakibatkan kanker. Sampah organik yang masih agak basah seperti daun, ranting, batang, sisa sayuran atau buah jika dibakar tidak akan semua terbakar dan menghasilkan partikel-partikel padat yang akan beterbangan. Satu ton sampah organik akan menghasilkan 9 kg partikel padat yang mengandung senyawa hidrokarbon berbahaya. Salah satu diantaranya adalah benopirena. Menurut beberapa kajian diketahui asap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena 350 kali lebih besar dari asap rokok.Di sisi lain, tidak semua sampah jika dibuang ke alam akan mudah hancur. Butuh waktu berbulan-bulan, bahkan ada yang puluhan tahun baru bisa hancur. Akibatnya jika volume sampah yang dihasilkan warga kota banyak dan lama hancur, maka akan dibutuhkan lahan yang luas untuk TPA. Sebagai gambaran, Kertas jika dibuang ke alam butuh waktu 2,5 bulan untuk bisa hancur, Kardus butuh 5 bulan, kulit jeruk 6 bulan, busa sabun (Deterjen) baru bisa terurai setelah 20-25 tahun, sepatu kulit yang dibuang ke halaman baru bisa hancur setelah 20-40 tahun, kain nilon 30-40 tahun, plastik 50-80 tahun dan aluminium 80-100 tahun. Sementara itu ada satu jenis sampah yang tidak bisa hancur sampai kapan pun, yaitu strefom.Keberadaan warga miskin di kota seringkali menjadi kambinghitam karena dituding sebagai penyebab kota kotor dengan sampah. Padahal faktanya banyak perumahan atau kampung orang kaya yang justru menjadi sumber sampah utam di perkotaan. Dan tidak sedikit pemulung yang kerap dimasukkan sebagai bagian dari warga miskin kota yang justru mengolah sampah di kota sehingga mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA.Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secaraaerobikmaupunanaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Aktivator pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan SUPERFARM (Effective Microorganism)atau menggunakan cacing guna mendapatkan kompos (vermicompost). Setiap aktivator memiliki keunggulan sendiri-sendiri.Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah dan murah untuk dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit. Dekomposisi bahan dilakukan olehmikroorganismedi dalam bahan itu sendiri dengan bantuan udara. Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik.Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai upaya untuk memperbaiki sifatkimia,fisikadanbiologitanah, sehingga produksitanamanmenjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian, menggemburkan kembali tanah petamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA, eklamasi pantai pasca penambangan, dan sebagai media tanaman, serta mengurangi penggunaanpupukkimia.Bahan baku pengomposan adalah semua material organik yang mengandung karbon dan nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan, sampah kota, lumpur cair dan limbah industripertanian.

D.Langkah Langkah Pembuatan KomposCara pembuatan kompos dari sampah organik:1.Sediakan wadah berdiameter 10 cm (yang tidak dipakai lagi), lubangi bagianbawahnya untuk saluran cairan coklat (lindi) hasil pengomposan.2.Dasar wadah itu diberi pasir.3.Lalu sisa sayuran, sisa makanan ditumpuk di atas pasir itu.4.Pada hari ketiga setelah ada bau masam, sisa sayuran dan makanan ditaburi kapur (dolomide) untuk menambah unsur hara hasil kompos.5.Perciki air secukupnya. Kemudian tambahkan tanah gembur secukupnya agar bau bisa tertahan.6.Untuk lapisan berikutnya dapat mulai lagi dengan diperciki air, diberi pasir, sisa sayuran/makanan, tanah gembur. Pembuatan kompos dilakukan secara berlapis-lapis.7.Untuk wadah berdiameter 10 cm campuran tidak perlu diaduk, tetapi untuk wadah yang berukuran lebih besar sebaiknya campuran diaduk.Waktu yang diperlukan untuk menjadi kompos sekitar satu setengah bulan. Tanda-tanda pengomposan sudah selesai campuran menjadi hitam dan tidak bau.Selain sisa sayur/makanan, daun tanaman yang kering bisa dikomposkan. Caranya, daun kering diremas-remas sampai hancur, kemudian masukkan ke dalam wadah plastik, perciki air. Setelah satu setengah bulan daun kering sudah menjadi kompos yang berwarna hitam.Kompos tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, media tanam di rumah sendiri atau jika dijual bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.

E.Manfaat KomposKompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:Aspek Ekonomi :1.Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah2.Mengurangi volume/ukuran limbah3.Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnyaAspek Lingkungan :1.Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah2.Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunanAspek bagi tanah/tanaman:1.Meningkatkan kesuburan tanah2.Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah3.Meningkatkan kapasitas jerap air tanah4.Meningkatkan aktivitas mikroba tanah5.Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)6.Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman7.Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman8.Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

F.1. Pengertian daur ulangDaur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.2. Material yang dapat didaur ulang:* Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, krim kopi; baik yang putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.* Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecuali kertas yang berlapis (minyak atau plastik)* Logam bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue, rangka meja, besi rangka beton* Plastik bekas wadah sampo, air mineral, jerigen, ember* Sampah basah dapat diolah menjadi komposCara mendaur ulang kertasKenapa kita perlu mendaur ulang kertas?Hutan kita setiap harinya ditebangi untuk membuat kertas. Untuk mengurangi penebangan ini, kita bisa memakai kertas daur ulang.Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampah-sampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan.- Bahan yang dibutuhkan:1. kertas untuk di daur ulang2. kertas koran3. ember/baskom4. blender5. pemutih6. saringan- Langkah daur ulang:1. kumpulkan kertas bekas2. potong-potong kertas menjadi potongan kecil3. masukkan potongan kecil ini ke dalam ember/baskom4. warna dapat diberikan dengan mencampurkan potongan kertas berwarna5. campurkan segalon air dengan satu sendok makan pemutih6. tambahkan air hangat ke potongan kertas, tambahkan air sampai kertas terendam sempurna7. rendam kurang lebih satu setengah jam8. masukkan sebagian kertas yang telah direndam kedalam blender9. berikan dua gelas air berpemutih ke dalam blender10. blender adunan ini dengan kecepatan tinggi. Bila sulit tercampur, tambahkan air11. setelah menjadi adonan, tuangkan adonan ke dalam ember, ulangi proses untuk sisa kertas yang lain12. anda perlu saringan untuk menyaring air yang berlebih dari adonan13. masukkan saringan anda ke adona dan angkat

BABIIKESIMPULAN DAN SARAN

A.KesimpulanDari pembahasan dalam karya ilmiah ini, kesimpulan penulis adalah sebagai berikut :1.Dengan pembuatan kompos dapat membantu meningkatkan kegiatan ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) serta memajukan perekonomian masyarakat sekitar.2.Pembuatan kompos dapat membantu proses penggemburan tanah.

B.SaranBerdasarkan pembahasan tersebut saran penulis adalah sebagai berikut :1.Sebagai penerus bangsa, seorang pelajar sebaiknya mampu memanfaatkan sampah organik untuk menghasilkan barang ekonomis.2.Perlunya kerjasama dari para siswa untuk mencanangkan pengolahan sampah.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1988.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustakahttp://www.dephut.go.idhttp://www.bppt.go.idhttp://uplink.or.idhttp://lingkunganku.multiply.comhttp://matoa.orghttp://www.kimia-lipi.nethttp://id.wikipedia.org