Upload
damnprecious
View
714
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
UNIVERSITAS INDONESIA
Peranan Parta Buruh Australia pasca Perang Dunia II
Oleh
Enrico Yoland
0706279704
PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam percaturan politik internasional Australia pada masa abad ke-20
khususnya dalam pertahanan dan keamanan masih sangat bergantung pada
pemerintah Inggris karena Australia belum memiliki militer yang kuat. Secara
bertahap pemerintah Australia mulai memikirkan sistem pertahanan negara karena
situasi internasional yang berubah. Di Benua Eropa tiap-tiap negara berlomba-
lomba untuk memperkuat militernya dan mencari kawan atau sekutu. Pada
umumnya negara-negara Eropa saling berebut wilayah dan pengaruh di negara-
negara yang lemah baik secara politik, ekononi, dan militer. Akibat adanya
benturan kepentingan konflik pun tidak dapat dihindarkan dan Eropa terjerumus
dalam perang. Negara kerajaan Inggris yang dikenal sebagai penguasa lautan
dibikin kalang kabut oleh Jerman. Akhirnya Inggris mendatangkan serdadu militer
dari Australia. Pelan tapi pasti Australia juga ikut terlibat dalam kancah Perang
Dunia I maupun Perang Dunia II. Keterlibatan Australia tersebut mempunyai
implikasi bagi perkembangan Australia dalam percaturan politik internasional.
Partai Buruh Australia (Australian Labor Party/ALP) merupakan kekuatan politik
tertua dan berpengaruh di Australia. Sebagai sebuah kekuatan politik tertua, Partai
Buruh Australia memiliki ukiran sejarah yang berliku sehingga menarik untuk
ditelusuri lebih lanjut. Pengaruhnya membawa dampak, baik langsung maupun
tidak langsung, bagi rakyat Australia. Kebijakan-kebijakan luar negeri yang
dihasilkan pemerintahannya pun berpengaruh khususnya kepada negara-negara
Asia, termasuk Indonesia. Karena itu, sangat penting bagi akademisi, dalam hal
ini akademisi sejarah, untuk mengetahui seluk-beluk hal yang berkaitan dengan
3
Partai Buruh Australia, seperti sejarah berdirinya, ideologi, dan sepak terjangnya
dalam mewarnai budaya politik di Australia.
I.2. Rumusan Masalah
Mengacu pada poin yang tertulis pada latar belakang, ada tiga hal utama
yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
a. Sejarah berdirinya Partai Buruh Australia
b. Ideologi yang dianut oleh Partai Buruh Australia
c. Kiprah Partai Buruh Australia dalam kehidupan politik Australia khususnya
setelah peraang Dunia ke II
I.3. Ruang Lingkup
Pembahasan mengenai Partai Buruh Australia dalam makalah ini akan
dibatasi secara spasial pada wilayah geografis Australia. Secara temporal,
pembahasan dibatasi pada tahun-tahun menjelang partai ini didirikan hingga saat
ini (pemerintahan Julia Gillard).
I.4. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah Partai Buruh Australia memiliki tujuan memperkaya
wawasan dan pemahaman akademisi, khususnya mahasiswa peminatan Australia
pada Program Studi Ilmu Sejarah, terhadap kehidupan politik di Australia.
I.5. Tinjauan Kepustakaan
Kepustakaan dalam makalah ini terdiri dari dua jenis sumber, yaitu sumber
media cetak dan media elektronik.
I.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat dengan kerangka sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
4
b. Rumusan Masalah
c. Ruang Lingkup
d. Tujuan Penulisan
e. Tinjauan Kepustakaan
f. Sistematika Penulisan
II. PEMBAHASAN
a. Keterlibatan Australia dalam PD II dan Latar Belakang Gerakan
Serikat Buruh
b. Proses Pendirian Partai
III. PEMBAHASAN
a. Kebijakan Partai
b. Australia Pasca Perang Dunia II dan Peranan Partai pasca Perang
Dunia II
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
5
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Latar Belakang Gerakan Serikat Buruh
Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1
September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang
berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada
tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria. Sampai saat ini,
perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi.
Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang tewas dalam konflik ini.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan
Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14
atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga Benua tua; yaitu Afrika, Asia dan
Eropa. Berikut ialah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di
setiap berbagai medan diantaranya:
Pada tahun 1943-1945 terjadi serangan pasukan Sekutu di Asia Pasifik
pasukan Australia dan Amerika Serikat melancarkan kampanye yang panjang
untuk merebut kembali wilayah yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan
Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan
paling sengit selama perang. Seluruh kepulauan Solomon direbut kembali pada
tahun 1943, New Britain dan New Irland pada tahun 1944. Pada saat Filipina
sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte
berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang sejarah adapun
pimpinan pasukan sekutu adalah Jendral Douglas MacArtur.
Pada tanggal 25 Oktober terjadi penyerangan Kamikaze di Mindanao
Selatan dan mengakibatkan tiga kapal induk pengawal Amerika Serikat rusak.
Serangan besar terakhir di area Pasifik Barat Daya adalah kampanye Borneo
pertengahan tahun 1945, yang ditujukkan untuk mengucilkan sisa-sisa tentara
yang masih bertahan di Asia Tenggara, dan membebaskan tawanan perang yang
ditawan oleh Jepang. Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang
6
kapal dagang Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan
baku. Bahan baku industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai
perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir Amerika Serikat dan
serdadu gabungan dari Australia dan Belanda merebut pulau-pulau yang lebih
dekat dengan kepulauan Jepang.
Kehidupan orang kulit putih (whites) di Australia secara komunal dimulai
pada 1788 semenjak adanya convicts transportation, yaitu proses pemindahan
tahanan Pemerintah Inggris ke sebuah benua yang baru ditemukan, yaitu Benua
Australia. Pemindahan ini dilakukan mengingat kapasitas penjara di Inggris sudah
tidak memungkinkan lagi untuk menampung narapidana (convicts) yang begitu
banyak. Pertumbuhan penduduk berkembang sedemikian hingga Australia terbagi
menjadi lima koloni (sebelumnya hanya satu koloni, yaitu New South Wales).
Pada tahun 1841, emas ditemukan oleh Rev.W.B.Clarke, namun Gubernur
Sir George Gibbs mendesaknya untuk merahasiakan penemuan ini karena
dikhawatirkan akan tersebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1851, Edward
Hargraves, seorang veteran pertambangan emas California menemukan emas di
Sungai MacQuarie di dekat Bathurst, 170 km barat Sydney. Penemuan ini
terpublikasikan di Sidney Morning Herald dan demam emas tidak terhindarkan
lagi. Australia menjadi incaran para pencari emas. Demam emas menjadi cikal
bakal eksistensi komunitas buruh di Australia yang semakin hari semakin
diperhitungkan. Dari sini, terbentuklah karakter trade union movement atau
gerakan serikat buruh Australia yang bermunculan di berbagai koloni pada tahun
1860-an. Serikat Buruh adalah sebuah gerakan yang kelak akan menjadi embrio
lahirnya Partai Buruh Australia (Australian Liberal Party/ALP).
II.2. Proses Pendirian Partai
Pada masa pertumbuhan industri-industri sebelum 1890, kepemilikan
kapitalis sangat terpusat dan dasar eksploitasi lebih terbuka. Perkembangan
berbagai industri seperti emas, batubara, wool, dan sebagainya, meningkatkan
kebutuhan akan buruh di Australia. Sejalan dengan banyaknya kebutuhan tenaga
7
kerja tersebut, ketidakteraturan dan individualisme di kalangan borjuis terjadi.
Para buruh lantas membentuk serikat buruh pada pertengahan abad ke-XIX.
Serikat buruh Australia mulai aktif mengikuti pertemuan-pertemuan seperti
Intercolonial Trade Unions Congress pada Oktober 1879. Kongres ini merupakan
yang pertama kalinya dan diadakan di Sydney, dalam kongres ini mereka
membicarakan tentang system kerja 8 jam sehari, penetapan kebijakan pajak dan
pembatasan imigran Cina1. Pada kongres yang kedua, yaitu pada April 1884 di
Melbourne. Para delegasi dalam kongres ini membicarakan tentang penggabungan
dan lagalitas dari Serikat Buruh, pembatasan buruh Cina dan buruh Asia, dan
gambaran langsung tentang buruh dalam Parlemen2
Reformasi sosial ataupun undang-undang industri tergantung sepenuhnya
pada kemauan elite politik, golongan, atau pihak-pihak yang mengakui
kepentingan tersebut. Hal ini tentu tidak baik bagi kaum buruh yang hak-haknya
cenderung terabaikan. Karena itu, mulai timbul urgensi untuk menempatkan
perwakilan kaum buruh di Parlemen (legislative assembly). Sebagai tindak nyata
dari kebutuhan akan wakil kaum buruh di Parlemen, bermunculan kandidat-
kandidat ‘aji mumpung’ yang mengklaim bahwa mereka ada untuk mewakili
kepentingan kaum buruh. Beberapa kandidat lahir dari dukungan resmi serikat
buruh, sisanya memproklamirkan dirinya sendiri sebagai wakil kaum buruh.
Beberapa pemimpin gerakan serikat buruh meyakini bahwa diperlukan
adanya mobilisasi politik yang berbeda untuk menghadapi dampak depresi
ekonomi yang parah pada masa itu dan untuk menghadapi sikap para pengusaha
yang bersifat menekan serikat buruh. Maka, pemogokan pun menjadi alternatif
lainnya. Pada 1890, terjadi pemogokan yang dilakukan oleh para buruh dan
pelaut. Pemogokan ini mendapat tentangan keras dari pemerintah. Tentangan ini,
bagi kaum buruh, semakin menggambarkan adanya pembatasan aspirasi kaum
buruh. Di sisi lain, peristiwa ini semakin menandakan urgensi dalam mewujudkan
perwakilan politik dalam parlemen.
1 Crowley, Frank.1980. A Documentary History of Australia Volume 3: Colonial Australia 1875-1900. Victoria: Nelson. Hal. 68.2 Clark, Manning. 1980. A Short History of Australia. New York: The New American Library. Hal. 165.
8
Sebagai sebuah organisasi resmi, keberadaan Partai Buruh diawali di
Queensland (awalnya disebut Asosiasi Politik Pekerja) dan New South Wales
(awalnya Liga Pemilihan Buruh). Namun, Queensland lebih dianggap mewakili
pendirian partai, dengan pertimbangan tingkatan organisasi dan simbolisme yang
lebih kuat. Barcaldine, sebuah kota di Queensland, seringkali dianggap secara
simbolis sebagai tempat kelahiran partai, dimana para pekerja pastoral
berdemonstrasi pada tahun 1891 dan menghasilkan Manifesto of the Queensland
Labor Party di tahun berikutnya.
Bagaimanapun, Federasi Buruh Australia cabang Queensland telah
mengorganisasikan massanya untuk mendukung kandidat caleg pada tahun 1890,
dan cabang lokal pertama Asosiasi Politik Pekerja dibentuk di Fortitude Valley
pada bulan Februari 1891. Sementara itu, melalui komite parlemen pada tahun
1890, Konsul Perdagangan dan Ketenagakerjaan New South Wales sudah
merancang suatu konstitusi dan aturan untuk sebuah partai baru untuk pemilu
pada tahun 1891. Cabang lokal pertama Liga Pemilihan Buruh mengklaim bahwa
tempat pendirian partai buruh adalah di Balmain pada bulan April tahun 1891.
Kedua koloni dari partai yang baru ini, Queensland dan New South Wales, adalah
hasil dari serikat buruh, namun dengan banyak elemen serikat buruh lain yang
berpartisipasi.
9
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Kebijakan Partai
Dari awal tujuan Partai Buruh adalah lebih ingin bersatu dengan kaum
borjuis daripada menghancurkan intutisi-intutisi dari negara borjuis. Kaum buruh
menginginkan kesetaraan dan dapat menentukan hak-haknya tanpa adanya hak
istimewa dari kaum borjuis. Sehingga dalam kerja politik yang bersangkutan
untuk memberikan suara setiap orang dalam menentukan kondisi di mana dia
tinggal. Partai Buruh banyak berbicara tentang demokrasi politik, tentang
penghapusan pemilihan jamak, penghapusan dewan legislative, pemilihan umum
menteri dan menetapkan satu orang satu suara.
Mereka hanya sebagai peringatan dalam sikap mereka kepada masyarakat
borjuis. Dengan antusiasme dan kepercayaan orang benar di hadapan kejahatan
besar. Pada 1890 pekerja Brisbane mengatakan misi dari Partai Buruh adalah
untuk membebaskan pekerja dari upah-gaji, untuk membuat pria gagah dan wanita
feminin dan menjadikan hidup penuh tawa dan kasih sayang. Selain itu program
partai pertama di New South Wales pada 1891 direfleksikan dari berbagai
pengaruh dari pemikiran Buruh. Salah satunya adalah pajak tunggal. Dengan
dibuatnya pajak tunggal dan menghapuskan semua pajak, dimaksudkan untuk
menghemat nilai tanah mereka dapat meningkatkan pendapatan, meluaskan lahan
pekerjaan, mengakhiri kemiskinan, mengurangi kriminalitas, dan memurnikan
pemerintahan.
Dasar Partai Buruh 1891 terkonsentrasi pada dua bidang kebijakan
utama, yaitu perbaikan demokrasi politik dan undang-undang industri.
Dalam perbaikan demokrasi politik disini adalah kebijakan dalam hak
pilih masyarakat dalam pemilu. Pada 1855, Victoria memperkenalkan pemilihan
umum secara rahasia, yang menjadi terkenal di seluruh dunia sebagai ‘pemilu
Australia’. Pada 1856, Australia Selatan menghapuskan persyaratan profesional
dan harta serta memberi hak pilih kepada seluruh pria dewasa, kemudian pada
10
1892 memberi wanita dewasa hak pilih3. Konferesi buruh 1893 menetapkan kalau
federasi hanya bisa diterima atas prinsip “satu orang, satu suara”4
Partai buruh Australia menetapkan kebijakan White Australia atau
Australia Putih dimana ada diskriminasi ras antara orang-orang kulit putih yang
berasal dari Inggris terhadap bangsa aborigin. Kebijakan ini masih berlaku pada
masa kepemimpinan Arthur Augustus Calwell (1896-1973) yang memimpin ALP
selama 7 tahun. Namun pada tahun 1960-an Gough Whitlam menentang beberapa
kebijakan yang dibuat oleh ALP; nasionalisasi industri, penolakan bantuan secara
mentah-mentah kepada sekolah-sekolah agama, dan dukungan Calwell terhadap
White Australian Policy.
Akhirnya pada tanggal 5 Desember 1972 Gough Whitlam menjabat
sebagai perdana menteri ke-21. ALP menjanjikan kepada publik sebuah paket
perbaikan, terutama mengenai keterlibatan Australia terhadap keterlibatannya di
dalam Perang Vietnam yang dianggap tidak perlu oleh publik Australia. Dan juga
ALP menjanjikan pemberhentian wajib militer (wamil), mendirikan hubungan
diplomasi dengan RRC (Republik Rakyat Cina), Kemerdekaan bagi Papua
Nugini, Bebas Biaya Kuliah atau Biaya Kuliah Gratis, Rencana Kesehatan
Nasional, dan sebuah program desentralisasi kota dengan membangun Regional
Growth Centres. Pemerintah ini juga menghapus kebijakan Australia Putih,
melaksanakan kebijakan multibudaya, dan memperkenalkan perceraian “tanpa
salah” dan gaji yang setara bagi wanita5.
Selain itu ALP juga menetapkan kebijakan Pertahanan Australia. National
interest Australia lebih ditujukan pada pembentukan lingkar Pasifik Barat,
pengiriman pasukan ke mandala perang di laur kawasan dan sistem pertahanan
maritim antarbenua yang dituangkan dalam Australia’s Maritime Identification
System (AMIS). AMIS merupakan manifestasi konsep Regional Maritime
Security AS yang diterjemahkan Australia untuk menguatkan strategi pertahanan
maritimnya.
3 http://www.dfat.gov.au/facts/sys_gov_in.html (02 Oktober 2010, pkl 07:20)4 Raymond Markey, The Making Of The Labor Party In New South Wales 1880-1900, hlm. 204.5 http://www.australia.com/id/about/history.aspx (02 Oktober 2010, pkl 07:31)
11
Konsep AMIS merupakan kelanjutan Regional Defence yang menjadi
pijakan strategi Forward Defence Australia. Jika ditelusuri, kebijakan pertahanan
Australia, justru menempatkan Indonesia sebagai wilayah ancaman dalam
konsentrik pertahanannya. Secara umum, pertahanan Australia dibagi menjadi 4
fase:
a. Fase pertama, tahun 1901-1942 dan 1945-1969, militer Australia
terintegrasi dalam pertahanan Inggris Imperial Defence dan menjadi
Commonwealth Defence.
b. Kedua, tahun 1955-1972 Australia menerapkan Forward Defence atau
strategi pembendungan komunis di Asia Tenggara.
c. Ketiga, tahun 1973-1997 strategi pertahanan Australia menjadi Defence of
Australia.
d. Keempat, sejak tahun 1997 hingga sekarang, Australia menerapkan
Regional Defence dengan strategi varian kerjasama pengembangan
Pertahanan Misil bersama AS.
Dari tahun ke tahun selama satu abad penuh, kebijakan pertahanan
Australia ternyata tidak pernah berubah. Hal ini berdasarkan data Dibb Report
19866: Review of Australia’s Defense Capabilities, Buku Putih Pertahanan 1987:
The Defense of Australia, Buku Putih Pertahanan 1994; Defending Australia,
Australia’s Strategic Policy 1997, Defense White Paper 2000; Our Future Defense
Force, Australia Natonal Security: A Defence Update 2003 dan A Defence Update
2005.
Melalui Pakta Lombok, muncul dugaan bahwa Indonesia dijadikan buffer
zone (zona penyanggah) kebijakan luar negeri Australia terutama penangkalan
agresi militer dan aktifitas terorisme. Hal ini sudah diduga sebelumnya, ketika
Joint Declaration on Comprehensive Partnership yang ditandatangani Presiden
SBY dan PM Howard, 4 April 2005 lalu. Dalam pernyataan bersama tersebut,
dibahas hal-hal perbedaan kultur, kesamaan tujuan (common objectives) sampai
keinginan menandatangani persetujuan keamanan (security agreement).
Sedangkan antitesis dalam negerinya, menguatnya desakan Partai Buruh supaya
6 O’Brien, Carolyn. Problems in Australian Foreign Policy Juli – Desember 1986. (E-Book)
12
kebijakan pertahanan Australia menuju pada kekuatan maritim (maritime power)
dengan postur yang mampu menguasai udara dan laut di sekitar Australia7.
Kebijakan lainnya adalah kebijakan luar negeri yang dihasilkan dari
Penandatanganan protokol kyoto oleh Kevin Rudd dalam konferensi akbar PBB
mengenai perubahan iklim di Bali pada Desember 2007 yang menghasilkan
sejumlah keputusan salah satunya adalah Bali Roadmap. Bali Roadmap ialah
langkah-langkah yang didalamnya tercakup kesepakatan aksi adaptasi, jalan
pengurangan emisi gas rumah kaca, dan transfer teknologi dan keuangan yang
meliputi adaptasi dan mitigasi.
Terpilihnya Perdana Menteri yang baru, Julia Gillard, saat ini terdapat
beberapa kebijakan Partai Buruh yang akan ia jalankan pada masa
pemerintahannya,antara lain;
1. Kesehatan dan sarana rumah sakit yang lebih baik
Ini adalah perbaikan yang paling berarti terhadap kesehatan dan sistem
rumah sakit di Australia sejak diperkenalkannya Medicare. Dipastikan akan
tersedia banyak tempat tidur, lebih banyak dokter dan perawat, dan mudah untuk
mencapai kualitas GP yang tinggi dan jasa pelayanan dekat dengan rumah.
2. Perbaikan Sekolah
Visinya adalah untuk membuat setiap sekolah menjadi sekolah berbasis
nasional karena sekolah dan pendidikan yang bagus adalah kunci untuk membuka
potensi individu dan masa depan bangsa. Pemerintah telah melakukan investasi
pada modernisasi infrastruktur dengan membangun gedung program Revolusi
Pendidikan dan Pusat Pelatihan Perdagangan bersamaan dengan menaikkan
kualitas pengajarnya.
3. Jaminan pensiun hingga 12%
Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat sekitar 8,4 juta karyawan.
Pemerintah juga akan memperpanjang jaminan pensiun untuk pekerja yang lebih
tua sampai umur 75. Selain itu pemerintah juga akan meningkatkan keadilan
7 http://palmkartika.multiply.com/reviews/item/57 (02 Oktober 2010 pkl 07:38)
13
pensiun dengan konsesi baru senilai $500 untuk 3,5 juta berpenghasilan rendah
yang saat ini tidak mendapatkan konsesi superannuation untuk tabungan wajib
mereka.
4. Pajak
Pajak 30% untuk Sumber Daya Mineral Sewa Pajak akan berlaku untuk
proyek-proyek bijih besi dan batubara. Dan pajak 40% untuk Sumber Daya
Minyak Sewa Pajak akan diperluas untuk digunakan untuk semua minyak darat
dan lepas pantai dan proyek gas.
5. Memperkuat Australia
a. Melindungi kepentingan Australia dalam krisis ekonomi global
b. Pertahanan Buku Putih:
c. Membuat kontribusi untuk keamanan nasional
d. Memperkuat aliansi dengan Amerika Serikat
e. Bertindak sebagai warga internasional yang baik melalui pengadaan
pada komitmen untuk meningkatkan bantuan luar negeri sampai 0,5% dari
pendapatan nasional bruto dari 2015-16.
f. Membentuk kembali hubungan dengan Pasifik didasarkan pada saling
menghormati dan tanggung jawab bersama.
6. Membangun daerah kota yang lebih baik
Pendanaan baru untuk berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur
lokal yang mendukung pembangunan perumahan baru, seperti jalan penghubung,
pelebaran pipa saluran air dan selokan, dan infrastruktur masyarakat seperti taman
dan pusat-pusat komunitas.
7. Cleaner Power Station
Akan memperkenalkan standar emisi baru untuk semua pembangkit listrik
batu bara. Semua pembangkit listrik batu bara baru akan diperlukan untuk
memenuhi standar emisi praktek terbaik, pengambilan dan penyimpanan karbon.
14
Serta menempatkan kewajiban tambahan pada pembangkit listrik energi batu bara
yang ada untuk mencari peluang pengurangan emisi dengan memperluas program
Peluang Efisiensi Energi dan penerbitan fasilitas-level data yang diberikan oleh
stasiun-stasiun tenaga listrik dibawah National Greenhouse dan program Energy
Reporting.
8. National Trade Cadetship
Program ini adalah untuk memastikan bahwa siswa di sekolah yang ingin
mengejar karir di perdagangan memiliki jalur jelas, sama dalam kualitas, nilai dan
kelakuan untuk akademis yang lebih sederhana.
9. Connecting Renewables
Berinisiatif akan merubah jaringan energi dengan membawa banyak energi
yang dapat diperbaharui kedalam rumah tangga Australia dan bisnis lebih cepat.
Inisiatif ini akan mengembangkan energi yang aman, berkelanjutan dan
terjangkau untuk masa depan, mendukung peningkatan target energi yang dapat
diperbaharui dan membantu memberikan komitmen pemerintah untuk 20 persen
pasokan listrik Australia yang berasal dari sumber yang dapat diperbaharui pada
tahun 2020. hal ini untuk membantu transisi Australia menuju polusi ekonomi
rendah.
10. Cleaner Car Rebate
Pemerintah akan menyediakan $ 394.000.000 untuk membantu
pengendara memperoleh kendaraan baru, beremisi rendah, dan hemat bahan
bakar. Kendaraan yang sudah tidak layak pakai (mobil tua) akan diuangkan untuk
diganti dengan yang baru.
11. Paket Perlindungan Hak-Hak Pekerja
Meliputi:
15
a. The Fair Entitlements Guarantee akan melindungi hak-hak pekerja
termasuk: membayar redudansi, semua cuti tahunan, dan semua cuti
panjang sampai dengan tiga bulan gaji yang belum dibayar.
b. Securing Super akan memperkuat langkah-langkah pemenuhan untuk
memastikan karyawan menerima hak tabungan hari tua mereka.
c. Strengthening Corporate and Taxation Law akan memberikan Australian
Securities dan Investment Commision (ASIC) peningkatan kekuatan dan
memperkuat hukuman untuk mengambil tindakan terhadap perusahaan
yang melakukan hal salah.
12. Jaringan Broadband Nasional
Jaringan Broadband Nasional atau National Broadband Network (BNB)
akan memberikan layanan broadband kecepatan tinggi untuk semua warga
Australia, tidak peduli di mana mereka tinggal atau bekerja. Jaringan Broadband
Nasional akan memperluas serat optik untuk 93 persen dari tempat, dengan
kecepatan 100 megabit per detik - 100 kali lebih cepat dari banyak orang sekarang
pengalaman.
13. Kesehatan Mental: Mengambil Tindakan Untuk Mengatasi Bunuh Diri
Pemerintah akan menginvestasikan $276.900.000 untuk memberikan
layanan kepada mereka yang berisiko terhadap bunuh diri termasuk jasa psikologi
dan psikiatri, layanan konseling, dukungan non-klinis, dan mempromosikan
kesehatan untuk mencegah bunuh diri.
14. Tax Breaks for Green Buildings
Dari tanggal 1 Juli 2011, perusahaan yang berinvestasi dalam aset yang
memenuhi syarat atau karya modal untuk meningkatkan efisiensi energi bangunan
yang ada mereka - dari 2 bintang atau lebih rendah untuk 4 bintang atau lebih
tinggi - akan dapat mengajukan permohonan pengurangan bonus satu kali pajak.
16
15. Emily’s List
Meningkatkan angka partisipasi angkatan kerja perempuan, diantaranya di
kalangan pengungsi perempuan dan mendirikan Emily’s List, kelompok yang
mengumpulkan dana untuk membantu perempuan dari partai buruh untuk dipilih.
III.2 Australia Pasca Perang Dunia II dan Peranan Partai Pasca Perang Dunia II
Pada masa Perang Dunia II, Australia dipimpin oleh seorang Perdana Menteri dari
Partai Buruh yaitu John Curtin. Selama masa pemerintahannya, Australia merasa
terancam dengan ekspansi Jepang yang sudah sampai Indonesia. Ketika masa
perang dunia I, dia menolak mengikuti wajib militer. Dia lebih memilih dipenjara
karena menolak untuk ikut dalam tes medis ketika perang terjadi. Dia sendiri
sebenarnya tahu bahwa dia tidak akan lulus tes karena pengelihatannya yang tidak
baik. Masa yang mengkhawatirkan ini membuat dia menjadi pecandu minuman
keras. Hal ini membuat karirnya terpuruk dalam beberapa tahun.
Pada masa pemerintahannya, Curtin membuat tiga keputusan yang sangat penting.
Pertama, dia menarik kembali tentara Australia dari Timur Tengah untuk
mempertahankan daratan Australia. Kedua, dia meminta kepada USA untuk
memberikan bantuan terhadap Australia. Curtin mempunyai hubungan baik
dengan Jendral Douglas MacArthur yang memimpin pasukan Australia dan
Amerika Serikat. Ketiga, dia memperkenalkan wajib militer dengan pertimbangan
bahwa hal ini sangat penting bagi kelangsungan hidup negara Australia. Hal ini
mendapat penentangan dari teman-teman lama Curtin. Tekanan-tekanan berat
yang diterima Curtin membuat kesehatannya melemah. Kepemimpinan John
Curtin berakhir pada 1945 karena kematiannya yang mendadak. John Curtin
digantikan oleh Frank Forde untuk sementara waktu. Masa jabatan Forde hanya
berlangsung selama 6 hari, kemudian digantikan oleh Joseph Benedict Chifley.
Chifley adalah seorang mantan pegawai kereta api yang kemudian
bergabung dengan partai Buruh. Pada masa pemerintahannya, terjadi banyak
17
perubahan di Australia. Chifley menerapkan kebijakan mengenai migrasi besar ke
Australia. Dengan diadakannya kebijakan ini, Australia menjadi negara yang
terbuka bagi para imigran yang ingin tinggal di sana. Dibukanya imigrasi ke
Australia, tidak hanya membantu orang-orang keturunan Inggris, tetapi juga
membantu orang-orang Eropa maupun Asia yang terbuang setelah perang.
Pemerintah mengharapkan kedatangan para imigran dapat membantu
meningkatkan pertahanan Australia karena Australia kekurangan sumber daya
manusia. Meningkatnya jumlah penduduk Australia, diharapakan dapat
meningkatkan perekonomian Australia.
Pada awalnya, para imigran yang baru datang ke Australia ini tidak
diterima dengan baik. Para imigran ini sering dipanggil dengan sebutan-sebutan
yang kasar. Keseriusan mengenai masalah imigrasi di Australia terlihat dengan
dibentuknya kementrian imigrasi dengan diangkatnya mentri imigrasi pertama
yaitu Arthur Calwell. Dalam dokumen yang terdapat di buku ini dijelaskan bahwa
Calwell ingin memeberikan kenyamanan bagi para imigran. Dia melarang kata-
kata atau sebutan kasar seperti “Balts”, “Displaced Persons”, “DP’s” bagi
imigran baru. Calwell menyarankan para pendatang ini dipanggil dengan sebutan
yang lebih baik seperti “New Commers”, “New Settlers”, atau lebih baik lagi
“New Australians”.
Untuk mengurusi masalah luar negeri, Chifley mengangkat Herbert Vere
Evatt sebagai menteri Luar Negeri. Evatt adalah seorang yang humanis dan
sosialis. Evatt berharap bahwa pada masa setelah Perang Dunia II, negara-negara
besar seperti Amerika mau mempertimbangkan keberadaaan Australia dan
negara-negara kecil lainnya.
Dalam pembentukan PBB, Evatt menginginkan agar negara-negara kecil bisa
memiliki andil dalam setiap permasalahan di PBB. Untuk itu, ia mengajukan 4
pokok pemikirannya, yaitu:
1. Mengangkat ide-ide sosial seperti, masalah perbaikan standar
buruh, adanya peraturan mengenai jaminan perlindungan
terhadap pekerja, menguatkan ekonomi sosial, dll.
2. Menjaga kemerdekaan bangsa.
18
3. Membatasi penggunaan Veto oleh negara-negara yang
memeiliki kekuatan.
4. Menguatkan pihak General Assembly untuk mengimbangi
pihak Security Council.
Ide mengenai perbaikan standar buruh dan pengaturan pekerja tetap menurut
pemerintah negara-negara lain hal itu sangat baik, tetapi kita tidak bisa menjamin
jika nanti suatu saat bisa terjadi lagi “depresi besar” seperti pada tahun 1930-an.
Tidaklah memungkinkan jika dibuat suatu undang-undang mengenai hal tersebut.
Kedua mengenai masalah pembatasan terhadap veto negara-negara kuat, hal ini
tidak bisa ditawar karena jika hal tersebut tidak dipenuhi atau mereka tidak
mendapat keistimewaan tersebut, maka negara-negara besar yang punya kekuatan
itu tidak mau bergabung dengan UN.
19
BAB IV
KESIMPULAN
1. Parta Buruh memiliki peranan yang sangat besar pada saat menetukan
kebijakan negara pada saat pasca PD II. Ide-ide yang ditawarkan memang
sangat baik namun tetap saja ada hambatan dan ketidaksetujuan dari pihak
dalam dan luar negeri
2. Pemerintahan di Australia merupakan suatu contoh pemerintahan yang
berasaskan “The People Power” dimana setiap rakyat benar-benar
memiliki pengaruh dalam pemerintahan. Hal ini tercermin dari proses
pendirian Partai Buruh dan aplikasinya sampai saat ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Literatur
Hamid, Zulkifli. 1999. Sistem Politik Australia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ojong, P.K. 2001. Perang Pasifik. Jakarta: Buku Kompas.
Crowley, Frank. 1980. A Documentary History of Australia Volume 3: Colonial
Australia 1875-1900. Victoria: Nelson.
Makey, Raymond. 1988. The Making of The Labour Party in New South Wales
1880-1900. Australia: New South Wales University Press.
Magnis-suseno , Franz. 2005. Pemikiran Karl Mark : Dari Sosialisme Utopis ke
Perselisihan Revolusionisme. Jakarta. Gramedia Pusaka Utama
O’Brien, Carolyn. Problems in Australian Foreign Policy Juli – Desember 1986.
Sumber Online
http://www.laborhistory.org.au/timeline#timeline/item/15/18 (diakses pada
Kamis, 16 Desember 2010, pukul 19:35)
http://www.australia.com/id/about/history.aspx (diakses pada Kamis, 16
Desember 2010, pukul 19:52)