Upload
shelica-anggraini
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
1/10
MAKALAH DASARDASAR PENYULUHAN DAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
Peran Radio dalam Pembangunan Pertanian
Oleh :
Arif Rohman Hakim
11/313399/PN/12304
Teknologi Hasil Perikanan
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
2/10
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan
nikmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
Dasar Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian dengan tema Peranan Radiodalam Pembangunan Pertanian sebagai tugas individu mahasiswa. Sholawat serta
salam tidak lupa selalu terucap pada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW
karena keteladanan akhlak dan setiap gerak langkahnya, kita dapat menjadi umat
terbaik di sisi Allah SWT. Amin
Makalah ini disusun dengan maksud selain untuk kepentingan penyusun juga
berusaha memberikan wawasan kepada pembaca mengenai media komunikasi radio,
pengaruh dan peranannya dalam pembangunan pertanian khususnya di Indonesia.
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima kasih terutama kepada Bapak Ir.
Roso Witjaksono, M.S. selaku dosen pengampu dan tak lupa kepada pihak pihak
yang telah memberikan konstribusi baik pikiran, tenaga, material maupun doa karena
konstribusi tersebut telah membantu penyusun dalam penyelesaian makalah dan
semoga konstribusi yang telah diberikan akan dicatat di sisi-Nya sebagai amal baik.
Amin
Setiap manusia tidak akan pernah luput dari lupa dan salah, begitu pula dalam
penulisan makalah ini dimungkinkan terjadi banyak kesalahan dalam bentuk apapun.
Oleh karena itu, penyusun mohon maaf dan berharap ada kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Yogyakarta, 9 Desember 2013
Penyusun
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
3/10
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar BelakangBegitu banyak hasil penelitian bidang pertanian yang telah dan sedang
dilaksanakan, serta akan terus ada di masa depan, di dalam maupun di luar negeri.Hasil penelitian bidang pertanian yang berupa informasi pertanian baik dalam hal
teknik produksi dan pemasaran pada hakekatnya adalah untuk memperbaiki atau
memecahkan masalah yang ada dalam bidang pertanian. Informasi tersebut bukan
hanya sekedar konsumsi bagi para peneliti lain untuk dijadikan bahan acuan, akan
tetapi jauh ke depan adalah untuk para petani, terutama untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraannya, yang pada akhirnya juga untuk memenuhi kebutuhan
hidup seluruh umat manusia. Demikian halnya informasi pasar pertanian telah
dihimpun dan dipublikasikan secara umum kepada masyarakat dengan berbagai
media. Namun demikian, informasi hasil penelitian pertanian dan informasi pasar
tersebut pada kenyataannya belum mencapai sasaran utamanya, yaitu para petani
(Mulyandari 2005).
Radio merupakan salah satu bentuk dari media massa. Media massa adalah
alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi (Changara, 2006:119). Radio
mendapat julukan sebagai kekuasaan yang kelima (the fifth estate), setelah pers.
Oleh karena itu, media radio digunakan dalam menyampaikan pesan, ataupun
informasi dari suatu sumber kepada khalayak. Menurut Changara (2006:124)
kelebihan media radio dibanding dengan media massa yang lainnya adalah cepat dan
mudah dibawa kemana-mana, dan dapat didengar sambil mengerjakan pekerjaan yang
lain, seperti mancuci, mengendarai mobil, memasak, menulis, dan semacamnya.
Radio telah banyak dimanfaatkan kegunaannya bagi kehidupan masyarakat, dan telahmenjadi media yang cukup populer untuk menyebarkan berbagai informasi.
Diantaranya, kegunaan radio untuk pembangunan pertanian, yaitu sebagai media
penyebar informasi, pesan, dan hasil dari pembangunan.
Menurut (Rogers,1983) dikutip dalam Nasution (2002:28) definisi pembangunan
adalah suatu perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat
yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya
keadilan, kebebasan, dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat
melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
4/10
Adapun menurut Syahyuti (2006) dikutip dalam Dewi (2008:18), pembangunan
pertanian merupakan suatu upaya peningkatan produksi pertanian melalui ketahanan
pangan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Dalam proses pembangunan pertanian, radio mempunyai peran sebagai media yang
menyampaikan informasi pertanian yang menunjang untuk peningkatan produksi
pertanian serta untuk memberdayakan masyarakat petani dalam meningkatkan
kesejahteraannya. Radio dapat dijadikan sebagai media dalam pembangunan
pertanian karena dinilai cukup efektif dalam proses penyebaran informasinya.
Penyampaian informasi dalam media radio dilakukan dengan cara two way
communicationdan bersifat interaktif serta kemudahan dalam mengaksesnya karena
relatif murah (Kifli, 2007:123). Kemudahan tersebut berdampak positif bagi
masyarakat petani yang umumnya mereka memiliki keterbatasan dalam mengakses
sumberdaya. Dengan keunggulan dan kemudahan tersebut, diharapkan media radio
dapat berperan banyak dalam meningkatkan pembangunan pertanian.
2. Tujuana. Memberikan informasi mengenai peran media elektronik radio dalam proses
pembangunan bidang pertanian di Indonesia.
b.
Menjelaskan kelebihan, kelemahan, serta hambatan-hambatan media radiodalam menyampaiakan pesan informasi pembangunan pertanian.
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
5/10
BAB II. PEMBAHASAN
1. Radio dalam Pembangunan PertanianDasar pertama dalam sistem pengembangan dan penyebaran informasi
teknologi pertanian adalah menyiapkan sistem yang efektif dalam penciptaan
teknologi/pengetahuan oleh lembaga penelitian pertanian dengan sistem
penyebarannya (delivery system) dan aplikasi teknologi tersebut di tingkat lapangan
(pengembangan atau penyebarannya (Lionberger & Gwin 1982). Secara spesifik,
sistem tersebut menyiapkan mekanisme penemuan dan pengembangan ilmu/teknologi
baru, proses adaptasinya di tingkat lapangan dan penyebarannya di tingkat petani.
Teknologi pertanian adalah segala sesuatu yang dihasilkan melalui kegiatan
penelitian dan pengkajian pertanian untuk membantu pengembangan pertanian secara
umum. Secara umum, teknologi (inovasi) pertanian dapat berupa produk (varietas
benih), pengetahuan (knowledge), maupun alat dan mesin pertanian. Tiga jenis
teknologi pertanian ini memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga membutuhkan
penanganan strategi penyampaiannya kepada petani dengan tahapan dan teknik yang
berbeda pula (IRRI, 1998). Berikut langkah langkah/tahapan dari kegiatan
diseminasi teknologi pertanian mulai dari dihasilkannya teknologi pertanian sampai
diadopsi oleh petani (diadaptasi dari: IRRI. Bridging the knowladge Systems of Rice
scientits and Farmers, Crop and Resource Management Network-CREMNET 1998).
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
6/10
Lamanya waktu yang dibutuhkan petani dalam proses adopsi antara lain
dipengaruhi oleh jenis inovasi/teknologi yang diintroduksi. Untuk jenis inovasi berupa
alsintan, model penyebarannya yang perlu dikembangkan cukup sederhana, yaitu
alsintan yang akan diintroduksikan dibuat prototipenya. Selanjutnya, dilakukan
pengujian (testing dan evaluasi), termasuk pengujian pengoperasian Alsintan di
tingkat lapang. Adapun introduksi untuk jenis inovasi berupa pengetahuan (teknologi
produksi, prosedur/cara, sistem pemasaran, model kelembagaan, analisis kebijakan)
perlu dilakukan tahapan yang lebih panjang dan kompleks, karena inovasi yang
dihasilkan dari lembaga penelitian biasanya masih sangat ilmiah. Model penyebaran
untuk jenis inovasi ini dinilai lebih kompleks dibandingkan dengan dua model
penyebaran untuk jenis inovasi yang berupa produk dan Alsintan. Setelah melalui
tahapan sintesis, masih perlu dilakukan tahap penyederhanaan dan evaluasi, dimana
pengguna diikutsertakan dalam proses evaluasi. Untuk mempercepat adopsi inovasi
oleh petani dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan media komunikasi
yang sesuai dengan latar belakang calon penggunanya.
Radio sudah lama dimanfaatkan kegunaannya dalam berkomunikasi bagi
manusia. Radio pada awalnya mempunyai tiga kegunaan, yaitu sebagai alat hiburan,
alat penerangan, dan alat pendidikan, namun setelah meletusnya perang dunia
melanda negara-negara eropa fungsi radio bertambah sebagai alat propaganda yang
bertujuan untuk menyampaikan ideologi suatu bangsa ke dalam ataupun luar negeri.
Pada masa sekarang ini, kemungkinan besar radio dimanfaatkan sebagai alat hiburan,
hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya kehadiran radio-radio lokal yang
program utama acaranya adalah hiburan, seperti musik. Adapun peran yang lain dari
radio adalah sebagai alat penerangan atau penyebar informasi.
Salah satu peran radio dalam menyampaikan informasi adalah berpartisipasi dalam
pembangunan pertanian. Dalam pembangunan pertanian, radio sebagai penyebar
pesan dan hasil-hasil pertanian. Esensi dari pembangunan pertanian itu sendiri adalah
adanya upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian seperti bertambahnya
inovasi dan kemajuan teknologi, dan adanya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
petani.
2. Keefektivan Radio dalam Penyampaian Pesan dan Informasi Hasil PertanianRadio merupakan media yang tepat untuk menyampaikan pesan dan informasi
dalam pembangunan pertanian. Menurut Ariyani (2008:15), Adapun alasan
penggunaan media radio, yakni dapat menjangkau banyak orang dalam waktu yang
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
7/10
sama, menumbuhkan pemikiran para pendengar tentang masalah yang sedang
dihadapi, dan menyebarluaskan informasi secara cepat dalam keadaan darurat.
Menurut Wiriatmaja (1977) dikutip dalam Ariyani (2008:15), cara yang dapat
ditempuh untuk mencapainya adalah : (1) tumbuhkan kegemaran untuk
mendengarkan radio secara berkelompok di pedesaan, (2) tumbuhkan kegemaran
untuk mendengarkan radio secara berkelompok di pedesaan, (3) tumbuhkan
kegemaran untuk berkorespondensi dengan studio radio atau dengan dewan pembina
siaran pedesaan guna mengemukakan keinginan, keperluan, dan pendapatnya, (4)
penyuluh juga harus sering berhubungan dengan studio radio, (5) acara-acara yang
menarik supaya diumumkan terlebih dahulu, (6) mengirimkan secara teratur berita,
cerita, dan pandangan tentang hal-hal yang terjadi setempat kepada studio radio, (7)
usahakan partisipasi dari orang-orang daerah yang berbakat untuk mengisi acara
radio.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan radio, yaitu daya langsung,
daya tembus, dan daya tarik. Daya langsung radio siaran yaitu proses penyusunan dan
penyampaian pesan yang relatif cepat. Daya tembus berkaitan dengan sifat radio
siaran yang tidak mengenal jarak dan rintangan. Sedangkan daya tarik yaitu adanya
tiga unsur yang ada pada radio, yaitu musik, kata-kata, dan efek suara (sound effect).
Keunggulan tersebut mendukung untuk memudahkan dalam penyampaian pesan.
Dalam pembangunan pertanian pada komunitas Dayak di Kalimantan Barat, dalam
penyampaian informasi pembangunan pertanian dan pengemasan materi komunikasi
yang tepat, informasi dan teknologi dapat diakses oleh masyarakat Dayak melalui
radio dengan mudah dan relatif murah, serta memiliki peluang untuk menjangkau
pendengar yang lebih luas dan dapat diakses secara lebih murah (Kifli, 2007:123).
Oleh karena itu, radio merupakan media komunikasi yang efektif dalam penyampaian
informasi pembangunan pertanian karena aksesnya mudah dijangkau oleh masyarakat
petani yang umumnya memiliki keterbatasan ekonomi.
3. Hambatan Radio dalam Penyampaian Pesan Pembangunan
Media radio selain memiliki keunggulan dan efektif dalam menyampaikan
pesan pembangunan, juga memiliki hambatan. Dalam proses pembangunan, manusia
ada kecenderungan untuk menginginkan sifat manusiawi, yaitu situasi tatap muka
atau komunikasi antarpribadi (interpersonal communication). Karena radio
merupakan suatu alat mati, maka radio sebenarnya tidak mempunyai sifat-sifat
manusiawi tersebut. Agak lain halnya dengan televisi yang di samping suara, masih
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
8/10
membawa gambar dari komunikator, sehingga penyajian pesan nampaknya menjadi
lebih manusiawi dengan terjadinya tatap muka yang semu (Susanto,1982:175).
Selain itu, ada kelemahan radio yang menghambat penyampaian pesan, Bahwa radio
juga memiliki kelemahan, terutama informasinya yang selintas membuat informasi
yang disampaikan sulit diingat, karena siaran radio melalui pendengaran dan hanya
sekali maka informasi tersebut tidak bisa di dokumentasikan oleh pendengarnya
(Romli,2004) dikutip dalam Puspitasari (2009:10).
Hambatan - hambatan radio dalam komunikasi pembangunan dapat diatasi
oleh beberapa cara. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas
penyampaian esapesan pembangunan adalah dengan pendekatan manusiawi.
Pendekatan manusiawi tersebut ialah pemanfaatan informasi oleh komunikator
tentang situasi khalayak yang ingin dicapai. Menurut Susanto (1982:182), cara
tersebut dapat berupa teknik penyajian, erudisi, relevansi, dan sifat lokal. Dengan cara
tersebut merupakan unsur-unsur yang dapat mendekatkan komunikator dengan
khalayak, terutama komunikator yang tidak berhadapan muka dengan khalayak.
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
9/10
BAB III. PENUTUP/KESIMPULAN
Radio merupakan media komunikasi yang efektif dalam pembangunan pertanian di
pedesaan karena dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat petani dan biaya untuk
mengaksesnya relatif murah. Selain itu, adanya faktor daya langsung, daya tembus,
dan daya tarik yang memungkinkan keefektifan media radio dalam pembangunan
pertanian. Selain efektif, radio juga mempunyai beberapa kelemahan dan hambatan,
yaitu radio dinilai kurang bersifat manusiawi, karena tidak dapat menciptakan situasi
tatap muka, kelemahan yang lain yaitu, informasi yang disiarkan oleh radio bersifat
langsung dan hanya sekali sehingga tidak bisa di dokumentasikan oleh pendengarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani L. 2008. Keefektifan Program Siaran Radio Pertanian Ciawi (Studi Kasus:
Iklan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu di Kecamatan Ciawi,
Bogor). Skripsi Sarjana. Jurusan Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat,
Fakultas Ekologi Manusia IPB. Tidak dipublikasikan.
Changara H. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
160 hal.
Dewi SP. 2008. Analisis Permasalahan Struktural Masyarakat Petani dan Peran
Pemerintah Dalam Pembangunan Pertanian. Skripsi Sarjana. Jurusan
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB.
Tidak dipublikasikan.
IRRI. 1998. Bridging the Knowledge Systems of Rice Scientists and Farmers. Crop
and Resource Management Network. Philipine: IRRICREMNET.
Kifli GC. 2007. Strategi Komunikasi Pembangunan Pertanian pada Komunitas
Dayak di Kalimantan Barat: Forum Penelitian Agro Ekonomi
[internet].[dikutip 14 November 2010]; vol.2 No.25 (Desember), 117-125,
dapat diunduh dari : http:// pse.litbang.deptan.go.id.
Lionberger HF, Gwin H. 1982. Communication Strategies: A. Guide for Agricultural
Change Agents. Danville, Illenois: The Interstate Printers and Publishers, Inc.
Mulyandari RSH. 2005. Teknik Implementasi Pengembangan Sumber Informasi
Pertanian Nasional dan Lokal P4MI. Informatika Pertanian 14 (2005).
8/12/2019 Makalah Dpkp (Radio)
10/10
Nasution Z. 1988. Komunikasi Pembangunan Pengenalan Teori dan Penerapannya.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 238 hal.
Puspitasari N. 2009. Persepsi Khalayak Pendengar Tentang Mutu Siaran Radio
Pertanian Ciawi (Studi Kasus: Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi dan Desa
Ciriung, Cibinong).Skripsi Sarjana. Jurusan Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB. Tidak dipublikasikan.
Susanto AS. 1982.Komunikasi Massa. Bandung: Binacipta. 187 hal.