47
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul “ETIKA PROFESI DI BIDANG TEKNIK INFORMATIKA” yang merupakan syarat mendapatkan nilai UAS pada mata kuliah Etika Profesi. Makalah ini berisikan mengenai penjelasan akan etika dan profesi Teknik Informatika, juga berisikan tentang Cybercrime dan Cyberlaw. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyusun makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami, namun tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaa, karena masih banyak kesalahan. Oleh Hal 1 dari 47

Makalah Final Etika Profesi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah etika profesi

Citation preview

Page 1: Makalah Final Etika Profesi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mem-

berikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil

menyelesaikan Makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul

“ETIKA PROFESI DI BIDANG TEKNIK INFORMATIKA” yang merupakan

syarat mendapatkan nilai UAS pada mata kuliah Etika Profesi.

Makalah ini berisikan mengenai penjelasan akan etika dan profesi

Teknik Informatika, juga berisikan tentang Cybercrime dan Cyberlaw.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun se-

lalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sam-

pai akhir. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyusun makalah

ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada ke-

sempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu kami, namun tidak bisa kami sebutkan satu

per satu.

Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih jauh dari kesempur-

naa, karena masih banyak kesalahan. Oleh karena itu kami mengharap-

kan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan

datang.

Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada

kesalahan dan kekurangan yang kami lakukan dan kami mengharapkan

makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Makassar, 2 Februari 2014

Dengan hormat,

Penulis

Hal 1 dari 33

Page 2: Makalah Final Etika Profesi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pergaulan hidup masyarakat, bernegara hingga pergaluan

hidup tingkat internasional, diperlukan suatu sistem yang mengatur

bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan

tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan

santun, tata krama, protokoler dan lainnya. Maksud pedoman pergaulan

tidak lain untuk menjaga kepentingan masing=masing yang terlibat agar

mereka senang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya

serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan

adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak

asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di

masyarakat kita.

Etika profesi sangat diperlukan dalam berbagai bidang, termasuk

bidang teknologi informasi, dipergunakan untuk membedakan baik dan

buruk atau apakah perilaku tokoh IT bertanggung jawab atau tidak. Saat

ini banyak sekali orang di bidang IT menyalahgunakan profesinya utnuk

merugikan orang lain, pada contohnya hacker yang sering mencuri pass-

word lewat komputer dengan keahlian mereka. Contoh seperti itu yang

harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah

disepakati.

Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi, men-

dorong kita untuk senantiasa berypaya meningkatkan kemampuan dalam

hal pneguasaan teknologi informasi. Dalam hal ini kita juga harus mem-

perhatikan kode etik dalam IT. Namun pada kenyataan yang ada masih

banyak sekali orang yang tidak mengerti mengenai etika dalam menggu-

nakan komputer terlebih lagi ketika sudah masuk ke dalam dunia maya.

Hal 2 dari 33

Page 3: Makalah Final Etika Profesi

Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus

dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelom-

pok. Maka dari itu sangatlah penting dan relevan bila dalam makalah ini

penulis mengangkat judul tentang “Etika Profesi dalam Bidang Teknologi

Informasi”

1.2. Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

- Untuk mengetahui Pengertian Etika, Profesi dan Kode Etik Profesi

- Untuk mengetahui betapa pentingnya Etika Profesi

- Untuk Mengetahui peranan Etika dalam Profesi

- Memahami dan mengetahui tentang pelanggaran hukum (cybercrime)

yang terjadi di dunia maya saat ini, dan Undang-Undang dunia maya

(cyberlaw)

- Memahami dan mengetahui tentang betapa bahayanya Phising dan se-

moga kita dapat mencegah dan menghindari Phising yang termasuk

salah satu pelanggaran hukum di dunia maya.

- Untuk mengetahui kasus data forgery, penyebab, factor dan penanggu-

langanna, serta untuk mengetahui undang-undang yang dikenakan

pada pelaku data forgery.

1.3. Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang penulis gunakan untuk membuat

makalah ini dengan menggunakan studi pustaka yaitu sebuah metode

dengan cara mencari, mengambil, dan menghimpun informasi melalui

sumber-sumber atau referensi-referensi yang penulis dapatkan di internet.

Hal 3 dari 33

Page 4: Makalah Final Etika Profesi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Etika

Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang

berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika

akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelom-

pok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu

salah atau benar, buruk atau baik.

Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebi-

asaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan

mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga

disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, ni-

lai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang

baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:

- Drs. O.P Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia

dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

- Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang

tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, se-

jauh yang dapat ditentukan oleh akal.

- Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara

mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia

dalam hidupnya.

2.2 Pengertian Profesi

Hal 4 dari 33

Page 5: Makalah Final Etika Profesi

Profesi merupakan kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa

Inggris “Profess” yang bermakna: “Janji untuk memenuhi kewajiban

melakukan suatu tugas khusus secara tahap/permanen”.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan pen-

guasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya

memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi

yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada

bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik dan desainer.

2.2.1 Karakteristik Profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah

profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya

daripekerjaan lainnya. Daftar karakteristik ini tidak memuat semua karak-

teristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini

berlaku dalam setiap profesi:

- Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis

Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang eksten-

sif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut

dan bisa diterapkan dalam praktik.

- Asosiasi Profesional

Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para

anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para

anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan

khusus untuk menjadi anggotanya.

- Pendidikan yang ekstensif

Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama

dalam jenjang pendidikan tinggi.

Hal 5 dari 33

Page 6: Makalah Final Etika Profesi

- Ujian Kompetensi

Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan

untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.

- Pelatihan Institutional

Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan in-

stitutional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis

sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan

melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

Nilai moral profesi (Franz Magnis Suseno, 1975):

- Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi

- Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi

- Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi

2.3. Pengertian Profesional

Profesional adalah Pekerja yang menjalankan sebuah profesi. Se-

tiap profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan men-

dasari perbuatan luhur. Dalam melakukan tugas profesi, para profesional

harus bertindak objektif, artinya bebas dari rasa malu, sentimen, benci,

sikap malas dan enggan bertindak.

Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi

tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelati-

han yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian

(panggilan profesi) di dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini

perlu ditekankan benar untuk membedakannya dengan kerja biasa (occu-

pation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan

materiil (duniawi).

Hal 6 dari 33

Page 7: Makalah Final Etika Profesi

Kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan

berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan

yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua

keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dini-

lai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri

2.4. Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu kita

bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubun-

gan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)

2.5 Pengertian Cyberlaw

Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia maya (cy-

berspace) yang umumnya diasosiasikan dengan internet.

2.6 Pengertian Cybercrime

Cybercrime atau kejahatan dunia maya dapat didefinisikan sebagai

perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet

yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan komunikasi.

Dalam beberapa literatur, cybercrime sering diidentikkan sebagai

computer crime. The U.S Department of Justice memberikan pengertian

Computer Crime sebagai : “… any illegal act requiring knowledge of Com-

puter Technology for its perpetration, investigation, or prosecution”.

Pengertian lainnya diberikan oleh Organisation of European Community

Development, yaitu: “any illegal, unethical or unauthorised behaviour re-

lating to the automatic processing and / or the transmission of data”. Andi

Hamzah dalam bukunya “Aspek-aspek pidana di bidang komputer”

(1989) mengartikan cybercrime sebagai kejahatan di bidang komputer se-

cara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal.

Sedangkan menurut Eoghan Casey “Cybercrime is used throughout this

Hal 7 dari 33

Page 8: Makalah Final Etika Profesi

text to refer to any crime that involves computer and networks, including

crimes that do not rely heavily on computer”.

2.7 Pengertian Bisnis Online

Bisnis online adalah bisnis yang dilakukan melalui internet sebagai

media pemasaran dengan menggunakan website sebagai katalog. Saat

ini bisnis online sedang menjamur di Indonesia baik untuk barang-barang

tertentu seperti tas, sepatu hingga jasa seperti konsultan pajak. Bisnis ini

dianggap sangat potensial karena kemudahan dalam pemesanan dan

harga yang cukup bersaing dengan bisnis biasa. Selain itu bisnis ini tidak

memerlukan toko melainkan dengan media jejaring sosial, blog, maupun

media lainnya yang dihubungkan ke internet.

Hal 8 dari 33

Page 9: Makalah Final Etika Profesi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 ETIKA PROFESI DIDALAM BIDANG TEKNIK INFORMATIKA

3.1.1 Pentingnya Etika Profesi

Etika dalam perkembangannya sangat pempengaruhi kehidupan

manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidup-

nya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu

manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam men-

jalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil

keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu

kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterpakan dalam segala as-

pek atau sisi kehidupan kita.

Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan

maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelom-

pok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan den-

gan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk

aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan

prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa

difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang

secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari

kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut

dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan

dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok

yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pen-

didikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam

menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya da-

pat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi

sendiri.

Hal 9 dari 33

Page 10: Makalah Final Etika Profesi

Oleh karena itu, dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya

dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri

para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan

etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi

kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang

semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh

terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi)

yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-

ujungnya akan berakhir dengan tiak adanya lagi respek maupun keper-

cayaan yang pantas diberikan kepada para elit profesional ini.

3.1.2 Pengertian Kode Etik Profesi

Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima

oleh sekelompok profesi yang mengarahkan atau memberi petunjuk

kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus men-

jamin mutu profesi itu dimata masyarakat. Apabila anggota kelompok pro-

fesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan

tercemar dimata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus

mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri.

Kode etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda pedoman

etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik meru-

pakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.

Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata

cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi.

Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai profesional suatu profesi yang

diterjemahkan ke dalam standar perilaku anggotanya. Nilai profesional

paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada

masyarakat.

Hal 10 dari 33

Page 11: Makalah Final Etika Profesi

3.1.3 Peranan Etika Dalam Profesi

Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau sego-

longan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan

kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa.

Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mem-

punyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama. Salah satu golongan

masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam per-

gaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun den-

gan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini ser-

ing menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan

tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi

pegangan para anggotanya. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam

manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak di-

dasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (ter-

taung dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada

masyarakat profesi tersebut.

3.1.4 Fungsi Kode Etik

Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para

pelaksana sebagai seseorang yang profesional supaya tidak merusak

etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik

profesi:

- Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi ten-

tang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan

kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang

boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

- Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosual bagi masyarakat

atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat

Hal 11 dari 33

Page 12: Makalah Final Etika Profesi

memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat

memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pen-

gontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).

- Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi pro-

fesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut

dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau

perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di

lain instansi atau perusahaan.

Dalam lingkup Teknik Informatika, kode etik profesinya memuat ka-

jian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan

hubungan antara profesional atau developer TI dengan klien, antara para

profesional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi den-

gan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan

klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semuanya, ada

beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut

nantinya digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan

(security) sistem kerja progarm aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang da-

pat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya : hacker, cracker, dll). Kode

etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.

Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan

sanksi moral, sanksi sosial, dijauhi, bahkan mungkin dicopot dari jabatan-

nya.

Tujuan Kode Etik Profesi:

- Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota

Hal 12 dari 33

Page 13: Makalah Final Etika Profesi

- Untuk Meningkatkan pengabdian para anggota profesi

- Untuk meningkatkan mutu profesi

- Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

- Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat

- Menentukan baku standarnya sendiri.

3.1.5 Aspek-Aspek tinjauan pelanggaran kode etik profesi TI:

1. Aspek Teknologi

• Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan

untuk tujuan baik dan jahat. Contoh teknologi nuklir dapat mem-

berikan sumber energi tetapi nuklir juga dapat menghancurkan kota

hiroshima

• Seperti halnya juga teknologi komputer, orang yang sudah memiliki

keahlian dibidang komputer bisa membuat teknologi yang berman-

faat tetapi tidak jarang yang melakukan kejahatan.

2. Aspek Hukum

Hukum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubun-

gan dengan kejahatan maya antara lain masih menjadi perdebatan.

Ada dua pandangan mengenai hal tersebut antara lain:

• Katakteristik aktifitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga

tidak lagi tunduk pada batasan-batasan teritorial.

• Sistem hukum tradisional (The Existing Law) yang justru bertumpu

pada batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk men-

jawab persoalan-persoalan hukum yang muncul akibat aktifitas in-

ternet.

3. Aspek Pendidikan

Dalam kode etik hacker ada kepercayaan bahwa berbagi informasi

Hal 13 dari 33

Page 14: Makalah Final Etika Profesi

adalah hal yang sangat baik dan berguna, dan sudah merupakan ke-

wajiban (kode etik) bagi seorang hacker untuk membagi hasil peneli-

tiannya dengan cara menulis kode yang open source dan memberikan

fasilitas untuk mengakses informasi tersebut dan menggunakan per-

alatan pendukung apabila memungkinkan. Disini kita bisa melihat

adanya proses pembelajaran.

4. Aspek Ekonomi

Untuk merespon perkembangan di Amerika Serikat sebagai pioneer

dalam pemanfaatan internet telah mengubah paradigma ekonominya

yaitu paradigma ekonomi berbasis jasa (From a manufacturing based

economy to service-based economy). Akan tetapi pemanfaatan

teknologi yang tidak baik (adanya kejahatan di dunia maya) bisa men-

gakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit. Di Indonesia seti-

daknya ada 109 kasus yang merupakan predikat FRAUD (Credit Card)

dimana korbannya adalah 80% Warga Amerika Serikat.

5. Aspek Sosial Budaya

Akibat yang sangat nyata adanya cybercrime terhadap kehidupan

sosial budaya di Indonesia adalah ditolaknya setiap transaksi di inter-

net dengan menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan (issued by)

oleh perbankan Indonesia. Masyarakat dunia telah percaya lagi dikare-

nakan banyak kasus kartu kredit PRAUD yang dilakukan oleh netter

asal Indonesia.

Hal 14 dari 33

Page 15: Makalah Final Etika Profesi

3.2 CYBERCRIME

3.2.1 Karakteristik Cybercrime

Selama ini dalam kejahatan konvensional, dikenal dengan adanya

dua jenis kejahatan sebagai berikut:

1. Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime)

Kejahatan jenis ini merupakan jenis kejahatan atau tindak kriminal

yang dilakukan secara konvensional, misalnya perampokan, pencu-

rian, dan lain-lain. Para pelaku kejahatan jenis ini biasanya digam-

barkan memiliki stereotip tertentu misalnya, dari kelas sosial bawah,

kurang terdidik, dan lain-lain.

2. Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crime)

Kejahatan jenis ini terbagi dalam 4 (empat) kelompok kejahatan yakni

kejahatan korporasi, kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan in-

dividu. Pelakunya biasanya berkebalikan dari blue collar, mereka

memiliki penghasilan tinggi, berpendidikan, memegang jabatan-ja-

batan terhormat di masyarakat.

Cybercrime sendiri sebagai kejahatan yang muncul sebagai akibat

adanya komunitas dunia maya di internet, memiliki karakteristik tersendiri

yang berbeda dengan kedua model di ayas. Karakteristik unik dari keja-

hatan di dunia maya tersebut antara lain menyangkut lima hal berikut:

• Ruang Lingkup Kejahatan

Sesuai sifat global internet, ruang lingkup kejahatan ini juga bersifat

global. Cybercrime seringkali dilakukan secara transnasional, melintasi

batas negara sehingga sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang

berlaku terhadap pelaku. Karakteristik internet dimana orang dapat

berlalu-lalang tanpa identitas (anonymous) memungkinkan terjadinya

berbagai aktivitas jahat yang tidak tersentuh oleh hukum.

Hal 15 dari 33

Page 16: Makalah Final Etika Profesi

• Sifat Kejahatan

Bersifat non-violence, atau tidak menimbulkan kekacauan yang mudah

terlihat. Jika kejahatan konvensional sering kali menimbulkan keka-

cauan maka kejahatan di internet bersifat sebaliknya.

• Pelaku Kejahatan

Bersifat lebih universal, meski memiliki ciri khusus yaitu kejahatan di-

lakukan oleh orang-orang yang menguasai penggunaan internet be-

serta aplikasinya. Pelaku kejahatan tersebut tidak terbatas pada usia

dan stereotip tertentu, mereka yang sempat tertangkap merupakan re-

maja, bahkan beberapa diantaranya masih anak-anak.

• Modus Kejahatan

Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi informasi dalam

modus operandi, itulah sebabnya mengapa modus operandi dalam

dunia cyber tersebut sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak men-

guasai pengetahuan tentang komputer, teknik pemrograman dan seluk

beluk dunia cyber.

• Jenis kerugian yang ditimbulkan

Dapat bersifat material maupun non-material. Seperti waktu, nilai, jasa,

uang, barang, harga diri, martabat bahkan kerahasiaan informasi.

Dari beberapa karakteristik diatas, untuk mempermudah penanganan-

nya maka cyber crime diklasifikasikan:

• Cyberpiracy: Penggunaan teknologi komputer untuk mencetak ulang

software atau informasi, lalu mendistribusikan informasi atau soft-

ware tersebut lewat teknologi komputer.

• Cybertrespass: Penggunaan teknologi komputer untuk meningkatkan

akses pada sistem komputer suatu organisasi atau individu.

• Cybervandalism : Penggunaan teknologi komputer untuk membuat

program yang mengganggu proses transmisi elektronik dan meng-

hancurkan data di komputer.

Hal 16 dari 33

Page 17: Makalah Final Etika Profesi

3.2.2 Faktor yang mempengaruhi terjadinya cybercrime

Kejahatan dunia maya (cybercrime) adalah istilah yang mengacu

kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer men-

jadi perantara, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Seperti keja-

hatan dunia maya antara lain adalah penipuan lelang secara online, pe-

malsuan cek, penipuan kartu kredit / carding, confidence fraud, penipuan

identitas, pornografi anak, dll.

Adapun yang menjadi penyebab terjadinya cybercrime antara lain :

• Akses internet yang tidak terbatas

• Kelalaian pengguna komputer. Hal ini merupakan salah satu penyebab

utama kejahatan komputer

• Mudah dilakukan dengan alasan keamanan yang kecil dan tidak diper-

lukan perlatan yang super modern.

• Walaupun kejahatan komputer mudah unutk dilakukan tetapi akan sulit

untuk melacaknya, sehingga ini mendorong para pelaku kejahatan untuk

terus melakukan hal ini.

• Para pelaku perupakan orang yang pada umumnya cerdas, mempunyai

rasa ingin tahu yang besar dan fanatik akan teknologi komputer. Penge-

tahuan pelaku kejahatan komputer tentang cara sebuah komputer jauh

diatas operator komputer.

• Sistem keamanan jaringan yang lemah

• Kurangnya perhatian masyarakat. Masyarakat dan penegak hukum saat

ini masih memberi perhatian sangat besar terhadap kejahatan konven-

sional. Pada kenyataanya pelaku kejahatan komputer masih terus

melakukan aksi kejahatannya.

3.2.3 Penanggulangan Terhadap Kejahatan Internet

Hal 17 dari 33

Page 18: Makalah Final Etika Profesi

Adapun penanggulangan untuk menangani terjadinya kejahatan in-

ternet atau cybercrime adalah sebagai berikut:

1. Melindungi Komputer

Sudah pasti hal ini mutlak dilakukan. Demi menjaga keamanan, paling

tidak anda sudah memiliki tiga program, yaitu antivirus, antispyware,

dan firewall. Fungsinya sudah jelas dari ketiga aplikasi tersebut. An-

tivirus sudah pasti menjaga perangkat komputer anda dari virus yang

kian hari beragam jenisnya.

2. Melindungi Identitas

Jangan sesekali memberitahukan identitas seperti nomor rekening,

nomor kartu penduduk, tanggal lahir dan lainnya. Karena hal tersebut

akan sangat mudah disalahgunakan oleh pelaku kejahatan internet

hacker.

3. Selalu Up to Date

Cara dari para pelaku kejahatan saat melakukan aksinya yaitu dengan

melihat adanya celah-celah pada sistem komputer anda. Karena itu,

lakukanlah update pada komputer. Saat ini beberapa aplikasi sudah

banyak menyediakan fitur update berkala secara otomatis. Mulai dari

aplikasi antivirus dan aplikasi-aplikasi penunjang lainnya.

4. Amankan E-mail

Salah satu jalan yang paling mudah dan sering digunakan untuk

menyerang adalah e-mail. Pastikan anda mengetahui identitas dari

sang pengirim e-mail. Jika anda sudah menerima e-mail dengan pe-

san yang aneh-aneh, sebaiknya jangan anda tanggapi.

5. Melindungi Account

Gunakan kombinasi angka, huruf, dan simbol setiap kali anda mem-

buat kata sandi.Ini bertujuan agar kata sandi anda tidak mudah dike-

tahui atau dibajak. Namun jangan sampai anda sendiri melupakan

kata sandi tersebut. Menggunakan password yang sulit merupakan tin-

dakan cerdas guna menghindari pencurian data.

Hal 18 dari 33

Page 19: Makalah Final Etika Profesi

6. Membuat Salinan

Sebaiknya para pengguna komputer memiliki salinan dari dokumen

pribadinya, entah itu berupa foto, musik, atau yang lainnya. Ini bertu-

juan agar data anda masih tetap bisa terselamatkan bila sewaktu-

waktu terjadi pencurian data atau ada kesalahan pada sistem kom-

puter anda.

7. Cari Informasi

Meskipun sedikit membosankan, tapi ini penting buat anda. Dengan

memantau perkembangan informasi pada salah satu penyedia jasa

layanan keamanan internet juga diperlukan, salah satunya adalah

pada National Cyber Alert System yang berasal dari Amerika, Anda di-

harapkan dapat mengetahui jenis penyerangan yang sedang marak

terjadi. Dan disitu pula anda akan mendapatkan informasi bagaimana

menanggulangi penyerangan tersebut bila terjadi pada anda.

3.2.4 Pelanggaran Hukum Dalam Dunia Maya (cybercrime)

Munculnya revolusi teknologi informasi dewasa ini dan masa depan

tidak hanya membawa dampak pada perkembangan teknologi itu sendiri,

akan tetapi juga akan mempengaruhi aspek kehidupan lain seperti agama,

kebudayaan, sosial, politik, kehidupan pribadi, masyarakat bahkan bangsa

dan negara. Jaringan Informasi global atau internet saat ini telah menjadi

salah satu sarana untuk melakukan kejahatan baik domestik maupun in-

ternasional. Internet menjadi medium bagi pelaku kejahatan untuk

melakukan kejahatan dengan sifatnya yang mondial, internsional dan

melampaui batas ataupun kedaulatan suatu negara. Semua ini menjadi

motif dan modus yang amat menarik bagi para penjahat digital.

3.2.4.1 Jenis Cybercrime

Eoghan Casey mengkategorikan cybercrime dalam 4 kategori yaitu:

Hal 19 dari 33

Page 20: Makalah Final Etika Profesi

- A computer can be the object of Crime

- A computer can be a subject of Crime

- The computer can be used as the tool for conducting or planning a

crime

- The symbol of the computer itself can be used to intimidate or deceive.

3.2.5. Undang-Undang Dunia Maya (cyberlaw)

Harus diakui bahwa Indonesia belum mengadakan langkah-

langkah yang cukup signifikan dibidang penegakan hukum (law enforce-

ment) dalam upaya mengantisipasi kejahatan dunia maya seperti di-

lakukan oleh negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat. Kesulitan

yang dialami adalah pada perangkat hukum atau undang-undang

teknologi informasi dan telematika yang belum ada sehingga pihak ke-

polisian Indonesia masih ragu-ragu dalam bertindak untuk menangkap

para pelakunya, kecuali kejahatan dunia maya yang bermotif pada keja-

hatan ekonomi/perbankan.

Untuk itu diperlukan suatu perangkat UU yang dapat mengatasi

masalah ini seperti yang sekarang telah adanya perangkat hukum yang

satu ini berhasil digolkan, yaitu Undang-Undang Informasi dan Transaksi

Elektronik (UU ITE). UU yang terdiri dari 13 Bab dan 54 pasal serta penje-

lasan ini disahkan setelah melalui Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa

25 Maret 2008.

- Pasal 31 (1): SEtiap orang dilarang menggunakan dan atau mengakses

komputer dan atau sistem elektronik secara tanpa hak atau melampaui

wewenangnya untuk memperoleh keuntungan atau memperoleh infor-

masi keuangan dari Bank Sentral, lembaga perbankan atau lembaga

Hal 20 dari 33

Page 21: Makalah Final Etika Profesi

keuangan, penerbit kartu kredit, atau kartu pembayaran atau yang men-

gandung data laporan nasabahnya.

- Pasal 31 (2): Setiap orang dilarang menggunakan dan atau mengakses

dengan cara apapun, kartu kredit atau kartu pembayaran milik orang

lain secara tanpa hak dalam transaksi elektronik untuk memperoleh ke-

untungan.

- Pasal 33 (1): Setiap orang dilarang menyebarkan, memperdagangkan,

dan atau memanfaatkan kode akses (password) atau informasi yang

serupa dengan hal tersebut, yang dapat digunakan menerobos kom-

puter dan atau sistem elektronik dengan tujuan menyalahgunakan yang

akibatnya dapat mempengaruhi sistem elektronik Bank Sentral, lem-

baga perbankan dan atau lembaga keuangan, serta perniagaan di

dalam dan luar negri.

3.2.6 Tujuan Cyberlaw

Cyberlaw sangat dibutuhkan, kaitannya dengan upaya pencegahan

tindak pidana, ataupun penanganan tindak pidana. Cyberlaw akan men-

jadi dasar hukum dalam proses penegakan hukum terhadap kejahatan-ke-

jahatan dengan sarana elektronik dan komputer, termasuk kejahatan pen-

cucian uang dan kejahatan terorisme.

3.2.7 Peranan Cyberlaw

Cyberlaw adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari Cy-

berspace Law, yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang

berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang meng-

gunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat

mulai "online" dan memasuki dunia cyber atau maya. Pada Negara yang

telahmaju dalam penggunaan internet sebagai alat untuk memfasilitasi se-

tiap aspek kehidupan mereka, perkembangan hukum dunia maya sudah

Hal 21 dari 33

Page 22: Makalah Final Etika Profesi

sangat maju. Sebagai kiblat dari perkembangan aspek hukum ini, Amerika

Serikat merupakan negara yang telah memiliki banyak perangkat hukum

yang mengatur dan menentukan perkembangan Cyberlaw. Untuk dapat

memahami sejauh mana perkembangan Cyberlaw di Indonesia maka kita

akan membahas secara ringkas tentang landasan fundamental yang ada

didalam aspek yuridis yang mengatur lalu lintas internet sebagai sebuah

rezim hukum khusus, dimana terdapat komponen utama yang meliputi

persoalan yang ada dalam dunia maya tersebut, yaitu:

- Tentang yurisdiksi hukum dan aspek-aspek terkait; komponen ini men-

ganalisa dan menentukan keberlakuan hukum yang berlaku dan dite-

tapkan di dalam dunia maya itu

- Tentang landasan penggunaan internet sebagai sarana untuk

melakukan kebebasan berpendapat yang berhubungan dengan tang-

gung jawab pihak yang menyampaikan, aspek accountability, tanggung

jawab dalam memberikan jasa online dan penyedia jasa internet (inter-

net provider), serta tanggung jawab hukum bagi penyedia jasa pen-

didikan melalui jaringan internet.

- Tentang aspek hak milik intelektual dimana adanya aspek tentang

patent, merek dagang rahasia yang diterapkan serta berlaku di dalam

dunia cyber.

- Tentang aspek kerahasiaan yang dijamin oleh ketentuan hukum yang

berlaku dimasing-masing yurisdiksi negara asal dari pihak yang mem-

pergunakan atau memanfaatkan dunia maya sebagai bagian dari sis-

tem atau mekanisme jasa yang mereka lakukan.

- Tentang aspek hukum yang menjamin keamanan dari setiap pengguna

internet

Hal 22 dari 33

Page 23: Makalah Final Etika Profesi

- Tentang ketentuan hukum yang memformulasikan aspek kepemilikan

dalam internet sebagai bagian dari nilai investasi yang dapat dihitung

sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan atau akuntansi

- Tentang aspek hukum yang memberikan legalisasi atas internet seba-

gai bagian dari perdagangan atau bisnis usaha.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut diatas maka kita akan dapat

melakukan penilaian untuk menjustifikasi sejauh mana perkembangan dari

hukum yang mengatur sistem dan mekanisme internet di Indonesia.

Perkembangan internet di Indonesia mengalami percepatan yang sangat

tinggi serta memiliki jumlah pelanggan atau pihak pengguna jaringan inter-

net yang terus meningkat sejak paruh tahun 90’an. Salah satu indikator

untuk melihat bagaimana aplikasi hukum tentang internet diperlukan di In-

donesia adalah dengan melihat banyaknya perusahaan yang menjadi

provider untuk pengguna jasa internet di Indonesia. Perusahaan-perusa-

haan yang memberikan jasa provider di Indonesia sadar atau tidak meru-

pakan pihak yang berperan sangat penting dalam memajukan perkemban-

gan cyberlaw di Indonesia dimana fungsi-fungsi yang mereka lakukan

seperti:

- Perjanjian aplikasi rekening pelanggan internet

- Perjanjian pembuatan desain home page komersial

- Perjanjian reseller penempatan data-data di internet server

- Penawaran-penawaran penjualan produk-produk komersial melalui in-

ternet.

- Pemberian informasi yang diupdate setiap hari oleh home page komer-

sial

- Pemberian pendapat atau polling online melalui internet.

Merupakan faktor dan tindakan yang dapat digolongkan sebagai

tindakan yang berhubungan dengan aplikasi hukum tentang cyber di In-

Hal 23 dari 33

Page 24: Makalah Final Etika Profesi

donesia. Oleh sebab itu ada baiknya di dalam perkembangan selanjutnya

agar setiap pemberi jasa atau pengguna internet dapat terjamin maka

hukum tentang internet perlu dikembangkan serta dikaji sebagai sebuah

hukum yang memiliki disiplin tersendiri di Indonesia.

Hal 24 dari 33

Page 25: Makalah Final Etika Profesi

3.3 PHISING

Di dalam dunia maya sangat banyak pihak-pihak yang mencari ke-

untungan tanpa mempedulikan segala sesuatunya entah itu merugikan

orang lain, masyarakat atau pihak yang tidak tersangkut secara langsung.

Phising merupakan suatu cara untuk mencoba mendapatkan informasi

seperti username, password, dan rincian kartu kredit dengan menyamar

sebagai entitas terpercaya di dalam sebuah komunikasi elektronik.

Komunikasi yang mengaku berasal dari situs web sosial yang pop-

uler, situs lelang, prosesor pembayaran online atau admininstrator TI bi-

asanya digunakan untuk membuat publik tidak curiga. Phising biasanya

dilakukan melalui e-mail spoofing, dan sering mengarahkan pengguna un-

tuk memasukkan rincian disebuah website palsu yang tampilan dan nu-

ansa yang hampir sama dengan aslinya.

3.3.1 Teknik Phising

Teknik Phising yang umumnya sering digunakan adalah:

1. Penggunaan alamat e-mail palsu dan grafik untuk menyesatkan user

sehingga user terpancing menerima keabsahan e-mail atau halaman

web. Agar tampak meyakinkan, pelaku juga sering kali menggunakan

logo atau merek dagang lembaga resmi seperti : Facebook, Yahoo,

Bank atau penerbit lainnya. Pemalsuan ini dilakukan untuk memancing

korban menyerahkan data pribadi seperti: Password, PIN (Personal

Identification Number) dan nomor kartu kredit.

2. Membuat situs palsu yang sama persis dengan situs resmi atau pelaku

phising mengirimkan e-mail yang berisikan link ke situs palsu tersebut.

3. Membuat hyperlink ke halaman web palsu atau menyediakan form

isian yang ditempelkan pada e-mail yang dikirim.

Hal 25 dari 33

Page 26: Makalah Final Etika Profesi

Contoh kasus yang kami berikan adalah website BCA (Bank Cen-

tral Asia) yang diubah dengan memanfaatkan salah ketik dari nasabahnya

misalnya www.klikbca.com atau www.klicbca.com dan berbagai variasi

lainnya, dimana link sebenarnya adalah www.klikbca.com shingga peng-

guna BCA internet banking yang tidak teliti dalam mengetikkan link asli

tersebut akan masuk ke situs yang sengaja dibuat untuk mendapatkan ac-

count dan password internet banking. Aksi ini sendiri sebenarnya sudah

bisa dikategorikan sebagai ‘Hacking’ dengan menggunakan cara ‘social

engineering’.

Umumnya yang terjadi pada tindakan phising adalah seseorang

menerima email yang mengiring si penerima untuk melakukan update in-

formasi yang sifatnya personal seperti password, user account, nomor

kartu kredit, tanggal lahir, nomor rekening bank dan sebagainya. Situs ini

sendiri sebenarnya adalah situs palsu yang dibuat dengan tujuan untuk

mengelabui pengunjungnya.

Berikut adalah contoh email dari CitiBank yang palsu:

-----Original Message----

From     :               CITI 

[mailto:[email protected]]

Sent       :               Wednesday,  September  08,  2004  3:26  PM

To           :               [email protected]

Subject :               Citibank  Reminder:  Please  Update  Your  Data

[Wed,  08  Sep  2004  01:25:12  -0700]

https://web.da-us.citibank.com/signin/scripts/login/

user_setup.jsp

Bagaimanakah cara kita menentukan alamat ini valid ataukah

Hal 26 dari 33

Page 27: Makalah Final Etika Profesi

tidak? Kita dapat melacak asal dari email ini dengan men-view source dari

email ini. Maka kita dapatkan:

href=”http://%31%34%38%2E%32%34%34%2E%32%31%33%2E

%31%33%31:%8%38/%63%69%74/%69%6E%64%65%78%2E

%68%74%6D”>https://web.daus.citibank.com/Iogin.ref.999685633/

scripts/client_conf.jsp</a>

Dimana mereka melakukan spoofing. Di email tersebut tertulis

https://web.daus.citibank.com seakan-akan email tersebut benar-benar

berasal dari Citibank dan dibuat memberi kesan aman (secure) karena

menggunakan protocol https, yang memang biasanya digunakan oleh

bank pada umumnya, padahal hyperlink ini mengarah ke http://

%31%34%38%2E%32%34%34%2E%32%31%33%2E

%31%33%31:%38%3

Terlihat dari alamat yang dispoof menggunakan hex dan tidak

menggunakan https. Setelah dilakukan decode, didapatkan alamat IP

sebenarnya adalah 148.244.213.131:88 dimana angka 88 merupakan

nomor port yang digunakan.

Untuk menentukan asal dari alamat IP tersebut, kita dapat menggu-

nakan perintah traceroute pada command prompt:

C:\>tracert  148.244.213.131

Tracing  route  to  host-148-244-213-131.block.alestra.net.mx

[148.244.213.131]

over  a  maximum  of  30  hops:

1   200ms  191ms   190ms  nas2-3.cbn.net.id  [202.158.2.236]

2   191ms  180ms   190ms  nas2-rtif.cbn.net.id  [202.158.2.233]

3   190ms  180ms   180ms  202.158.31.33

4   180ms  190ms   191ms  202.158.31.241

5   180ms  181ms   180ms  202.158.31.226

6   190ms  190ms   190ms  202.93.46.137

7   190ms  190ms   190ms  gw-en-kppti.palapanet.com [202.93.46.134]

Hal 27 dari 33

Page 28: Makalah Final Etika Profesi

8   360ms  371ms   360ms  500.POS2-1.IG2.SAC1.ALTER.NET

[157.130.210.217]

9   361ms  370ms   371ms  0.so-0-0-0.XR1.SAC1.ALTER.NET

[152.63.54.114]

10  961ms  451ms   380ms  0.so-0-1-0.XL1.SAC1.ALTER.NET

[152.63.53.241]

11  361ms  370ms   361ms  POS6-0.BR5.SAC1.ALTER.NET

[152.63.52.225]

12  360ms  361ms   421ms  204.255.174.174

13  541ms  1502ms  370ms  tbr2-p013202.sffca.ip.att.net [12.123.13.70]

14  2323ms721ms   511ms  tbr1-cl3.la2ca.ip.att.net [12.122.10.26]

15  441ms  1042ms  691ms  tbr1-cl2.dlstx.ip.att.net [12.122.10.49]

16  1492ms2594ms  1882ms gbr2-p10.dlstx.ip.att.net [12.122.12.62]

17  1222ms1372ms  430ms  gar1-p370.dlstx.ip.att.net [12.123.16.237]

18  3425ms1092ms  1251ms 12.119.124.90

19  451ms  451ms   440ms  rcmex1.att.net.mx  [200.94.59.33]

20  460ms  471ms   461ms  rcgdl1.att.net.mx  [148.244.145.190]

21  451ms  440ms   451ms  ragdl2.att.net.mx  [200.76.5.3]

22  460ms  471ms   461ms  host-200-56-123-238.block.alestra.net.mx 

[200.56.123.238]

23  471ms  460ms   471ms  host-148-244-213-131.block.alestra.net.mx 

[148.244.213.131]

Trace  complete.

Ternyata alamat IP tersebut berasal dari negara mx atau Mexico.

Sedangkan kalau kita ping alamat aslinya

C:\>ping  web.da-us.citibank.com

Pinging  web.da-us.citibank.com  [192.193.187.86]  with  32  bytes

of  data:

Hal 28 dari 33

Page 29: Makalah Final Etika Profesi

Request  timed  out.

Request  timed  out.

Terlihat bahwa alamat IP dari situs sebenarnya adalah

192.193.187.8 dan kaklau kita masukkan IP ini ke URL, maka akan

dibawa ke situs asli dari Citibank.

3.3.2 Mencegah Phising

tindakan phising jumlahnya dari hari ke hari semakin meningkat

dan diyakini akan bertambah terus. Memang kenyataan bahwa situs on-

line banking maupun belanja online cukup aman, namun kita perlu berhati-

hati karena teknik yang digunakan dalam phising ini sebenarnya meru-

pakan teknik ‘social engineering’. Intinya, kita harus selalu berhati-hati

dalam memberikan informasi kita terutama yang menyangkut informasi

keuangan seperti user account, password online banking, nama ibu kan-

dung, tanggal lahir, nomor kartu kredit dan informasi lainnya. Berikut

adalah beberapa tips yang bisa dijadikan pedoman untuk menghindari

atau mencegah phising ini:

- Berhati-hati dan tidak sembarangan memberikan data pribadi di Inter-

net terutama data keuangan seperti nomor account di bank, nomor

kartu kredit, account internet banking dan password.

- Email dari phisher ini umumnya tidak di personalised sementara kalau

email yang legal (valid) umumnya lebih personal.

- Selalu curiga dengan email yang intinya berisi permintaan penting atau

urgent untuk informasi atau data keuangan pribadi. Para phisher

umumnya memasukkan unusur yang mengasyikan lewat kalimat-kali-

mat dalam emailnya sehingga menarik orang untuk bertindak atau

merespon secepatnya begitu dia membaca email tersebut.

Hal 29 dari 33

Page 30: Makalah Final Etika Profesi

- Jika anda enerima email semacam ini yang meminta data pribadi

terutama data finansial, hubungi perusahaan yang bersangkutan untuk

konfirmasi atau masuk ke situs tersebut secara langsung tanpa melalui

link yang disediakan di email.

- Selalu menggunakan situs yang aman ketika memberikan informasi

atau data finansial melalui web browser. Situs yang secure biasanya

menggunakan enkripsi SSL (Secure Socket Layer) dan selalu mulai

dengan https://, bukan http://

- Log-in lah secara rutin ke situs online-account anda dan cek datanya

misalnya data transaksi kredit maupun debet untuk memastikan bahwa

data transaksi itu benar.

- Pastikan bahwa web browser yang anda gunakan adalah yang versi

terbaru.

- Pertimbangkan untuk menggunakan atau menginstall web browser tool

bar untuk membantu memproteksi terhadap situs-situs phishing. Na-

mun patut diperhatikan bahwa hanya menginstall toolbar dari provider

yang dapat anda percaya.

- Sebelum memasukkan informasi yang sifatnya personal seperti infor-

masi finansial kita, kartu kredit dan sebagainya. ADa baiknya kita

melakukan klarifikasi terlebih dahulu. Misalnya situs visa menyatakan

bahwa mereka tidak pernah mengirimkan email untuk meminta update

informasi atau klarifikasi.

- Gunakan atau implementasikan Anti-Spam , karena umumnya email

yang berisikan phising bersumber dari alamat IP yang termasuk dalam

kategori RBL (Real-Time Blackhole Lists) yang artinya alamat IP yang

terdaftar di RBL merupakan sumber spam.

Hal 30 dari 33

Page 31: Makalah Final Etika Profesi

3.4 DATA FORGERY

3.4.1 Pengertian Data Forgery

Pengertian data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari su-

atu kenyataan dapat berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus,

atau gabungan dari ketiganya. Data masih belum dapat ‘bercerita’ banyak

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Pengertian data juga bisa berarti

kumpulan file atau informasi dengan tipe tertentu, baik suara, gambar,

atau yang lainnya.

Menurut kamus oxford definisi data adalah “facts or information

used in deciding or discussing something”. Terjemahannya adalah “Fakta

atau informasi yang digunakan dal am menentukan atau mendiskusikan

sesuatu”. Data juga bisa berarti “Information prepared for or stored by a

computer”, dalam bahasa Indonesia berarti “Informasi yang disiapkan un-

tuk atau disimpan oleh komputer.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian data adalah

keterangan yang benar dan nyata, atau keterangan atau bahan nyata

yang dapat dijadikan bahan kajian analisis atau kesimpulan. Sedangkan

pengertian Forgery (Pemalsuan) adalah tindak pindana berupa memal-

sukan atau meniru secara tidak sah, dengan itikad buruk untuk merugikan

pihak lain dan sebaliknya menguntungkan diri sendiri.

Dengan kata lain pengertian data forgery adalah pemalsuan data

atau dalam dunia cybercrime Data forgery perupakan kejahatan dengan

memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan seba-

gai scriptless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan

pada dokumen-dokumen e-commerce dengan membuat seolah-olah ter-

jadi “salah ketik” yang pada akhirnya akan menguntungkan pelaku karena

korban akan memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat

saja disalahgunakan.

Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada

dokumen-dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini

Hal 31 dari 33

Page 32: Makalah Final Etika Profesi

biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis

web database.

Data forgery biasanya diawali dengan pencurian data-data penting,

baik itu disadari atau tidak oleh si pemilik data tersebut. Menurut pandan-

gan penulis, data forgery bisa digunakan dengan 2 cara yakni:

1. Server Side (Sisi Server)

Yang dimaksud dengan server side adalah pemalsuan dengan cara

memperoleh datanya adalah dengan si pelaku membuat sebuah fake

website yang sama persis dengan web yang sebenarnya. Cara ini

mengandalkan dengan kelengahan dan kesalahan pengguna karena

salah ketik.

2. Client Side (Sisi Pengguna)

Penggunaan cara ini sebenarnya bisa dibilang jauh lebih mudah

dibandingkan dengan server side, karena si pelaku tidak perlu mem-

buat sebuah fake website (Situs palsu). Si pelaku hanya meman-

faatkan sebuah aplikasi yang sebenarnya legal, hanya saja penggu-

naannya yang disalahgunakan. Ternyata data forgery tidak sesulit ke-

dengarannya, dan tentunya hal ini sangat merisaukan para pengguna

internet, karena pasti akan memikirkan mengenai keamanan data-

datanya di internet.

Hal 32 dari 33

Page 33: Makalah Final Etika Profesi

DAFTAR PUSTAKA

http://mandarus.blogspot.com/2013/03/etika-profesi-di-bidang-

teknologi.html

Hal 33 dari 33