13
MAKALAH KELAIANAN MATA PADA HETEROTROPIA Oleh : FIRDAUS NIM : 08184003 AKADEMI REFRAKSI OPTISI PADANG 1

makalah Firdaus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan

Citation preview

Page 1: makalah Firdaus

MAKALAH

KELAIANAN MATA PADA HETEROTROPIA

Oleh :

FIRDAUS

NIM : 08184003

AKADEMI REFRAKSI OPTISI PADANG

2011

1

Page 2: makalah Firdaus

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini

yang berjudul : MAKALAH TENTANG KELAINAN MATA PADA

HETETROPIA. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi

besar Muhammad Saw. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah salah satu

syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti ujian semester .

Penulis menyadari bahwa isi dari Makalah ini jauh dari sempurna, penulis

berharap pembaca bersedia kesempurnaannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Padang, 26 april 2011

Penyusun

2

Page 3: makalah Firdaus

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Pernah melihat seseorang yang posisi bola matanya tidak normal saat diajak

berbicara atau melakuan sesuatu gerakan yang tidak disadari oleh pemilik mata

tersebut. Gerakan bola mata itu disebut dengan mata juling. Apa penyebabnya, dan

apakah bisa disembuhkan?

Mata juling merupakan salah satu bentuk kelainan mata yang dalam bahasa

kedokteran disebut dengan Strabismus atau squint. Kelainan mata ini biasanya

merupakan salah satu penyakit yang diwariskan (turunan), tapi sampai saat ini

penyebab pastinya belum dapat diketahui.

Kelainan mata ini adalah suatu keadaan dimana mata mengalami

penyimpangan yang tidak normal dari letak satu mata terhadap mata yang lainnya,

sehingga garis penglihatan menjadi tidak sejajar dan pada waktu yang bersamaan

kedua mata tersebut tidak tertuju pada benda yang sama.

Mata juling bisa terjadi karena faktor bawaan (congenital) sejak bayi lahir

atau selama 6 bulan sampai usia 2,5 tahun pertama. Tidak semua orang yang

menderita mata juling langsung terlihat, ada yang tersembunyi (phoria) dan baru akan

terlihat saat orang tersebut lelah atau sakit. Tapi ada juga yang memang sudah terlihat

(tropia) meskipun orang tersebut dalam keadaan baik-baik saja, seperti dikutip dari

Healthcare.

Untuk penderita tropia, ada empat macam penyimpangan mata yaitu,

esotropia (mata menyimpang ke dalam), exotropia (mata menyimpang ke luar),

hyperropia (mata menyimpang ke atas) dan hypotropia ( mata menyimpang ke

bawah).

Saat ini masih menjadi kontroversi mengenai mata malas (ambliopia) sebagai

penyebab atau merupakan efek samping dari mata juling. Orang yang mengalami

mata juling dan mata malas dikarakteristikkan oleh hilangnya penglihatan sentral dari

satu mata yang biasanya mengarah ke estropia.

3

Page 4: makalah Firdaus

Namun biasanya mata juling disebabkan oleh tarikan yang tidak sama pada

satu atau beberapa otot yang berfungsi mengerakkan mata (strabismus non-paralitik)

yang biasanya disebabkan oleh adanya kelainan pada otak. Tapi ada juga yang terjadi

akibat tidak berfungsinya satu atau beberapa otot penggerak mata (strabismus

paralitik) yang biasanya disebabkan oleh adanya kerusakan saraf.

Perawatan atau pengobatan yang biasa dilakukan untuk penderita mata juling

biasanya tergantung dari tipe mata juling tersebut. Untuk yang mengalami mata juling

dan mata malas sekaligus biasanya dimulai dengan terapi dan penggunaan kacamata.

Atau dengan melakukan tindakan operasi untuk memperbaiki mata atau pembedahan

untuk memperbaiki otot penggerak mata.

Sebaiknya jangan menganggap remeh kelainan mata ini, karena jika tidak

diobati bisa menyebabkan kelainan mata yang permanen. Selain itu nantinya

membutuhkan waktu pengobatan yang jauh lebih lama.

4

Page 5: makalah Firdaus

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

HETEROTROPIA

Heterotropia atau Strabismus (mata juling) adalah suatu kondisi dimana kedua mata tidak tertuju pada satu obyek yang menjadi pusat perhatian secara bersamaan. Keadaan ini bisa menetap (selalu tampak) atau dapat pula hilang timbul yang muncul dalam keadaan tertentu saja seperti saat sakit atau stress. Mata yang tampak juling dapat terlihat lurus dan yang tadinya tampak lurus dapat terlihat juling.

Terdapat beberapa jenis strabismus:

a. Esotropia : mata bergulir ke arah dalam

b. Eksotropia : mata bergulir ke arah luar

c. Hipertropia : mata bergulir ke arah atas

d. Hipotropia : mata bergulir ke arah bawah

5

Page 6: makalah Firdaus

Gambar 1 : Jenis Strabismus

Epidemiologi

Strabismus terjadi pada kira-kira 2% anak-anak usia di bawah 3 tahun dan sekitar 3% remaja dan dewasa muda. Kondisi ini mengenai pria dan wanita dalam perbandingan yang sama. Strabismus mempunyai pola keturunan, sebagai contoh, jika salah satu atau kedua orangtuanya strabismus, sangat memungkinkan anaknya akan strabismus juga. Namun, beberapa kasus terjadi tanpa adanya riwayat strabismus dalam keluarga. Anak-anak disarankan untuk dilakukan pemeriksaan mata saat usia 3-4 tahun. Bila terdapat riwayat keluarga strabismus, pemeriksaan mata disarankan dilakukan saat usia 12-18 bulan.

Penyebab

Penyebab strabismus yang pasti belum seluruhnya diketahui. Terdapat enam otot mata yang mengontrol pergerakan bola mata. Agar kedua mata lurus dan dapat berfokus pada satu objek yang menjadi pusat perhatian, semua otot pada setiap mata harus seimbang dan bekerja secara bersama-sama.

Strabismus terjadi bila terdapat tarikan yang tidak sama pada satu atau beberapa otot yang menggerakan mata. Selain itu, dapat pula terjadi karena adanya kelumpuhan

6

Page 7: makalah Firdaus

pada satu atau beberapa otot penggerak mata. Strabismus lazim ditemukan pada anak-anak dengan kelainan pada otak, seperti down syndrome, anak yang lahir prematur, hydrocephalus, tumor otak, atau cerebral palsy. Pada orang dewasa, strabismus biasanya disebabkan oleh katarak, stroke, diabetes mellitus, tumor otak atau trauma yang mengenai penglihatan. 

Gejala

Gejala utama strabismus adalah mata yang tidak lurus. Artinya bila satu mata terfokus pada satu obyek, mata yang lain tertuju pada obyek yang lain. Selain itu juga terdapat gerakan mata yang tidak terkoordinasi. Dapat terjadi pula penglihatan ganda akibat kedua mata tidak fokus ke objek yang sama. Kadang-kadang anak dengan strabismus akan memicingkan satu mata atau sering berkedip di saat matahari terik atau memiringkan leher untuk melihat suatu benda.

Gambar 2. Strabismus

7

Page 8: makalah Firdaus

Penangan strabismus

Penanganan strabismus dimaksudkan untuk melindungi fungsi penglihatandan meluruskan mata. Semua penanganan ini dapat ditentukanoleh dokter spesialis mata sesudah memeriksa mata anak tersebut.

Kaca Mata

Jika strabismus disebabkan oleh kelainan refraksi, menggunakan kacamata untuk menormalkan penglihatan dapat memperbaiki posisi mata.

Penutup Mata

Jika anak menderita strabismus dengan ambliopia, dokter akan merekomendasikanuntuk melatih mata yang lemah dengan cara menutup matayang normal dengan plester mata khusus (eye patch). Penggunaanplester mata harus dilakukan sedini mungkin dan mengikuti petunjukdokter. Sesudah berusia 8 tahun biasanya dianggap terlambat karenapenglihatan yang terbaik berkembang sebelum usia 8 tahun. Anak akanmemerlukan kunjungan ke dokter spesialis mata secara berkala untukmengetahui apakah penglihatan binokuler-nya sudah terbentuk seutuhnya.Penutup mata tidak meluruskan mata secara kosmetik.

Operasi

Operasi otot yang mengontrol pergerakan mata sering dilakukan agarmata kelihatan lurus. Kadang-kadang sebelum tindakan operasi, anakdiberi kaca mata atau penutup mata untuk mendapatkan penglihatanyang terbaik. Anak akan memerlukan kunjungan ke dokter spesialis matasesudah operasi untuk mengetahui perkembangan dan melanjutkanperawatan. Kadangkala untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurnadiperlukan lebih dari satu kali tindakan operasi.

8

Page 9: makalah Firdaus

PENGOBATAN

Jika sampai anak berumur 9 tahun strabismus tidak diobati, maka bisa terjadi gangguan penglihatan yang permanen pada mata yang terkena (ambliopia).Pada anak-anak yang lebih kecil, ambliopia lebih cepat terjadi; sedangkan pada anak-anak yang lebih besar, penyembuhannya memerlukan waktu lebih lama. Karena itu semakin dini pengobatan dilakukan, maka gangguan penglihatan yang terjadi tidak terlalu berat dan respon yang diberikan akan lebih baik.

Menutup mata yang normal dengan sebuah penutup (patching) bisa memperbaiki penglihatan pada mata yang melenceng dengan cara memaksa otak untuk menerima suatu gambaran dari mata tanpa menghasilkan penglihatan ganda.Memperbaiki fungsi penglihatan akan memberikan peluang yang lebih baik terhadap perkembangan penglihatan 3 dimensi yang normal.Setelah penglihatan pada kedua mata sama, bisa dilakukan pembedahan untuk menyesuaikan kekuatan otot mata sehingga mereka menarik mata dengan kekuatan yang sama.

Esotropia akomodatif pada anak rabun dekat bisa diatasi dengan kaca mata sehingga pada saat melihat benda pada jarak jauh, mata tidak perlu berakomodasi.Pengobatan lainnya adalah obat tetes mata ekotiofat, yang membantu mata memfokuskan pada benda-benda jarak dekat.

Strabismus paralitik bisa diatasi dengan kaca mata yang terdiri dari lensa prisma (yang membiaskan cahaya sehingga kedua mata menerima gambaran yang hampir sama) atau bisa diatasi dengan pembedahan.

Sampai umur 10 tahun, anak sebaiknya menjalani pemeriksaan mata secara teratur.

BAB III

9

Page 10: makalah Firdaus

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi pada heterotropia bergantung pada terjadinya fusi bayangan di otak

dalam membentuk bayangan yang sempurna itu bekaitan dengan bayangan yang

masuk kedalam bola mata melalui media penglihatan yang normal.

SARAN

Saran penulis sebaiknya sebelum terjadinya strabismus pada kita agar

diperiksakan ke ahli-ahli maupun optic-optik yang terdekat.

10