4
makalah fisika terapan (fisika bangunan) PENCAHAYAAN Seperti halnya sirkulasi udara (penghawaan), pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak hanya Untuk itu, pada setiap ruangan sebaiknya dibuat jendela kaca yang berhubungan dengan sinar luar.atau kita tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Jendela kaca adalah salah satu elemen bangunan yang fungsinya sebagai tempat masuknya cahaya matahari kedalam rumah. Selain itu juga dapat pula digunakan void di ruangan yang tidak memungkinkan untuk dipasangi jendela, misalnya karena dibatasi oleh tembok rumah lain. Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu: • Variasi intensitas cahaya matahari • Distribusi dari terangnya cahaya • Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan Letak geografis suatu bangunan Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut: • Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat • Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman • Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja • Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.

makalah fisika terapan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

makalah fisika terapan (fisika bangunan)PENCAHAYAAN Seperti halnya sirkulasi udara (penghawaan), pencahayaan pada ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak hanya Untuk itu, pada setiap ruangan sebaiknya dibuat jendela kaca yang berhubungan dengan sinar luar.atau kita tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Jendela kaca adalah salah satu elemen bangunan yang fungsinya sebagai tempat masuknya cahaya matahari kedalam rumah. Selain itu juga dapat pula digunakan void di ruangan yang tidak memungkinkan untuk dipasangi jendela, misalnya karena dibatasi oleh tembok rumah lain. Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu: Variasi intensitas cahaya matahari Distribusi dari terangnya cahaya Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan Letak geografis suatu bangunan Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut: Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang. KUAT PENERANGAN (E) Perkantoran /Ruang kuliah = 200 - 500 Lux Apartemen / Rumah = 100 - 250 Lux Hotel = 200 - 400 Lux Rumah sakit / Sekolah = 200 - 800 Lux Basement / Toilet / Coridor = 100 - 200 Lux Restaurant / Store / Toko = 200 - 500 Lux Dimana : Dimensi ruangan = (pxl )+ 2(p+t) + 2(l+t) Kebutuhan lampu = dimensi ruangan x kuat penerangan (E) Kapasitas lampu PEMBAHASAAN Pada gedung D sistem sirkulasi penghawaan alami tidak berfungsi dengan baik dikarenakan tidak adanya lubang angin dan ventilasi yang telah ditutup untuk penggunaan AC. Sistem sirkulasi penghawaan alami pada setiap ruangan memiliki hambatan pertukaran udara luar segar masuk ke dalam. Hal ini dikarenakan tidak adanya celah untuk udara masuk. Inilah yang menyebabkan pada ruangan tersebut menggunakan AC. Adapun penggunaan AC pada setiap ruangan tidak berfungsi secara maksimal sehingga pengguna ruangan tidak merasa nyaman. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah AC yang digunakan dengan luasan ruangan dan jumlah penggunanya. Sama halnya dengan sistem pencahayaan pada setiap ruangan yang terdapat pada setiap Gedung tersebut. Dimana terdapat penghalang pada beberapa sumber arah cahaya yang mengakibatkan cahaya yang masuk kedalam ruangan tidak cukup untuk menerangi ruangan pada gedung tersebut. Untuk mendapatkan jumlah AC dan jumlah Lampu yang tepat dan memenuhi kenyamanan termal pada setiap ruangan kita dapat merencanakan atau menghitungnya dengan cara sebagai berikut : Lab. Kimia Dik : panjang (p) = 17.6 m Lebar (l) = 9 m Tinggi = 4 m Koefisien BTU = 1m2 =500 BTU Kuat Terang = 500 lux Luas ruangan = Panjang ruangan x lebar ruangan = 17.6m x 9m = 158,4 m2 Kebutuhan BTU = Luas Ruangan x Koefisien BTU = 158,4 m x 500 BTU =79200 BTU Kapasitas AC = AC 2 PK (4 unit) dan AC PK (1 unit) Di mana ruang ini tidak bias digunakan AC dengn tipe Selling Casette Karena langit-langit yang berbahan Expose. Untuk perhitungan Lampu Luas ruangan =17,6 x 9 =158,4 Dimensi ruangan = (pxl )+ 2(pxt) + 2(lxt) =(17,6x9) + 2(17,6x4) + 2(9x4) =158,4 + 140,8 + 72 =371,2 m2 Dengan kuat penerangan yg telah ditentukan untuk sebuah Lab. Yaitu 500 lux dan menggunakan jenis lampu TL 36 watt atau setara dengan 3600 lux dan digunakan lampu dengan 2 mata lampu (7200 lux). Maka, = 371,2 x 500 = 185600/7200 =25 unit GAMBAR DARI LAB KIMIA Ruang Fakultas Perhitungan AC Dik : panjang (p) = 17.6 m Lebar (l) = 13,8 m Tinggi = 4 m Koefisien BTU = 1m2 =500 BTU Kuat Terang = 350 lux Luas ruanga = Panjang ruangan x lebar ruangan = 17,6m x 13,8m = 242,88 m2 Kebutuhan BTU = Luas Ruangan x Koefisien BTU = 242,88 m x 500 BTU =121440 BTU Kapasitas AC= AC 2 PK (6 unit) dan AC 1 PK (1 unit) Di mana ruang ini tidak bisa digunakan AC dengn tipe Selling Casette Karena langit-langit yang berbahan Expose. Untuk perhitungan Lampu Luas ruangan =17,6 x 13,8=242,88 m2 Dimensi ruangan = (pxl )+ 2(pxt) + 2(lxt) =(17,6x13,8) + 2(17,6x4) + 2(13,8x4) =158,4 + 140,8 + 110,4 =494,08 m2 Dengan kuat penerangan yg telah ditentukan untuk sebuah Lab. Yaitu 350 lux dan menggunakan jenis lampu TL 36 watt atau setara dengan 3600 lux dan digunakan lampu dengan 2 mata lampu (7200 lux. Maka, = 494,08 x 350= 172928/7200 =24 unit RUANGAN PERPUSTAKAAN Dik : panjang (p) = 21 m Lebar (l) = 9 m Tinggi = 4 m Koefisien BTU = 1m2 =500 BTU Kuat Terang = 300 lux Perhitungan AC Luas ruangan = Panjang ruangan x lebar ruangan = 9m x 21m = 189 m2 Kebutuhan BTU = Luas Ruangan x Koefisien BTU = 189 m x 500 BTU = 94500 BTU Kapasitas AC= AC 2 PK (5 unit) dan AC PK (1 unit) Atau bisa digantikan dengan celling cashette karena bahan langit-langit yang menggunakan plafon triplex. Perhitungan lampu Luas ruangan =21 x 9=189 m2 Dimensi ruangan = (pxl )+ 2(pxt) + 2(lxt) =(21x9) + 2(21x4) + 2(9x4) =189 + 168 + 72 =429 m2 Dengan kuat penerangan yg telah ditentukan untuk sebuah Lab. Yaitu 300 lux dan menggunakan jenis lampu TL 36 watt atau setara dengan 3600 lux dan digunakan lampu dengan 2 mata lampu (7200 lux). Maka, = 429 x 300= 128700/7200 =18 unit Gambar Ruangan Perpustakaan