52
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini memang semakin modernnya zaman, semakin banyak juga  penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah satunya penyakit Gastritis yang terjadi karena inflamasi yang terjadi pada lapisan lambung yang menjadikan sering terasa nyeri pada bagian perut, penyakit ini tidak  bisa menular tapi biasanya bakteri  Helycobacter pylori masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan bisa terjadi pada semua jenis kelamin. Penyakit gastritis ini lebih menyerang kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh perawatan khusus karena akan menggaggu masa tua kita semua, sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit ini sejak dini. Oleh karena itu, penyakit ini sangat menarik untuk dibahas karena sangat dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari kita. Penyakit ini tentu bisa merusak aspek psikoliogi dan psikososial penderita, dan diperlukan asuhan keperawatan yang holistik dan pendidikan kesehatan untuk mencegah pen yakit ini. 1.2.Tujuan Penulisan Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran,  penjelasan yang lebih mendalam mengenai penyakit Gastritis ini. Diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan pengobatan dini dengan cara yang tepat. 1.3.Rumusan Masalah 1) Apakah yang menyebabkan penyakit Gastritis? 2) Bagaimana gejala dan pengobatan penyakit Gastritis? 3) Ada berapa klasifikasi penyakit Gastritis? 4) Bagaimana patofisiologi Gastritis?

Makalah Gastritis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    1/52

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar BelakangSaat ini memang semakin modernnya zaman, semakin banyak juga

    penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah

    satunya penyakit Gastritis yang terjadi karena inflamasi yang terjadi pada lapisan

    lambung yang menjadikan sering terasa nyeri pada bagian perut, penyakit ini tidak

    bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori masuk ke dalam tubuh

    manusia melalui makanan dan bisa terjadi pada semua jenis kelamin.

    Penyakit gastritis ini lebih menyerang kepada usia remaja sampai dewasa

    sehingga butuh perawatan khusus karena akan menggaggu masa tua kita semua,

    sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk mengobati dan lebih baik lagi untuk

    mencegah terjadinya penyakit ini sejak dini.

    Oleh karena itu, penyakit ini sangat menarik untuk dibahas karena sangat

    dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari kita. Penyakit ini tentu bisa merusak

    aspek psikoliogi dan psikososial penderita, dan diperlukan asuhan keperawatan

    yang holistik dan pendidikan kesehatan untuk mencegah penyakit ini.

    1.2.Tujuan Penulisan

    Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran,

    penjelasan yang lebih mendalam mengenai penyakit Gastritis ini. Diharapkan

    masyarakat dapat melakukan pencegahan dan pengobatan dini dengan cara yang

    tepat.

    1.3.Rumusan Masalah

    1) Apakah yang menyebabkan penyakit Gastritis?

    2) Bagaimana gejala dan pengobatan penyakit Gastritis?

    3) Ada berapa klasifikasi penyakit Gastritis?

    4) Bagaimana patofisiologi Gastritis?

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    2/52

    2

    4) Bagaimana Asuhan Keperawatan terhadap Penyakit Gastritis?

    5) Bagaimana Pendidikan Kesehatan untuk penyakit Gastritis?

    6) Artikel terbaru tentang Gastritis?

    1.4.Metode Penulisan

    Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah

    metode pustaka dan studi literatur, dengan mencari dan mengumpulkan data

    penting dari berbagai sumber seperti website dan situs-situs internet serta buku-

    buku yang ada.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    3/52

    3

    BAB II

    KONSEP

    1.

    Anatomi dan Fisiologi Lambung1.1.Anatomi Lambung

    Lambung berbentuk seperti huruf J dan merupakan pembesaran dari

    saluran pencernaan. Lambung terletak tepat dibawah diafragma pada daerah

    epigastrik, umbilikal, dan hipokardiak kiri di perut. Bagian superior

    lambung merupakan kelanjutan dari esofagus. Bagian inferior berdekatan

    dengan duodenum yang merupakan bagian awal dari usus halus. Pada setiap

    individu, posisi dan ukuran lambung bervariasi. Sebagai contoh, diafragma

    mendorong lambung ke bawah pada setiap inspirasi dan menariknya

    kembali pada setiap ekspirasi. Jika lambung berada dalam keadaan kosong

    bentuknya menyerupai sosis yang besar, tetapi lambung dapat meregang

    untuk menampung makanan dalam jumlah yang sangat besar. Kapasitas

    normal lambung 1 sampai 2 liter.

    Lambung dibagi oleh ahli anatomi menjadi empat bagian, yaitu bagian

    fundus, kardiak, body atau badan, dan pilorus. Bagian kardiak

    mengelilingi lower esophageal sphincter. Sfingter kedua ujung lambung

    mengatur pengeluaran dan pemasukan. Sfingter kardia atau sfingter

    esofagus bawah, mengalirkan makanan yang masuk kedalam lambung dan

    mencegah refluks isi lambung memasuki esofagus kembali. Daerah

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    4/52

    4

    lambung tempat pembukaan sfingter kardia dikenal dengan nama daerah

    kardia. Disaat sfingter pilorikum berelaksasi makanan masuk kedalam

    duodenum, dan ketika berkontraksi sfingter ini akan mencegah terjadinya

    aliran balik isi usus halus kedalam lambung. Bagian bulat yang terletak

    diatas dan disebelah kiri bagian kardiak adalah fundus. Di bawah fundus

    adalah bagian pusat yang terbesar dari lambung, yang disebut dengan

    body atau badan lambung. Bagian yang menyempit, pada daerah inferior

    adalah pilorus. Tepi bagian tengah yang berbentuk cekung dari lambung

    disebut dengan lesser curvature atau lekukan kecil. Tepi bagian lateral (

    samping ) yang berbentuk cembung disebut dengan greater curvature atau

    lekukan besar. Pilorus berkomunikasi dengan bagian duodenum dari usus

    halus melalui sphincter yang disebut dengan pyloric sphincter.

    1.2.Histologi Lambung

    Dinding lambung terdiri atas 4 lapisan, yaitu :

    a. MukosaMukosa merupakan lapisan tebal dengan permukaan halus dan licin

    yang kebanyakan berwarna coklat kemerahan namun berwarna pink di

    daerah pylorik. Pada lambung yang berkontraksi, mukosa terlipat

    menjadi beberapa lipatan rugae, kebanyakan berorientasi longitudinal.

    Rugae ini kebanyakan ditemukan mulai dari pinggir daerah pyloric

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    5/52

    5

    hingga kurvatur mayor. Rugae ini merupakan lipatan-lipatan besar

    pada jaringan konektif submukosa dan bukan variasi ketabalan mukosa

    yang menutupinya, dan rugae ini akan menghilang jika lambung

    mengalami distensi. Seperti pada semua saluran cerna lainnya, mukosa

    ini tersusun oleh epitel permukaan, lamina propria, dan mukosa

    muskuler.

    Pemeriksaan mikroskopis dari mukosa menampakkan lapisanepitel kolumna yang sederhana (sel permukaan mukosa)

    mengandung banyak lubang sempit yang memanjang sampai

    lamina propria yang disebut gastric pits. Pada bagian bawah

    lubang adalah mulut atau lubang dari kelenjar lambung (gastric

    glands).

    Lamina propriaLamina propria membentuk kerangka jaringan konektif antara

    kelenjar dan mengandung jaringan lymphoid yang terkumpul

    dalam massa kecil folikel lymphatic gastrik yang membentuk

    folikel intestinal soliter (terutama pada masa awal kehidupan).

    Lamina propria juga memiliki suatu pleksus vaskuler periglanduler

    yang kompleks, yang diperkirakan berperan penting dalam

    menjaga lingkungan mukosa, termasuk membuang bikarbonat

    yang diproduksi pada jaringan sebagai pengimbang sekresi asam.

    Pleksus neural juga ditemukan dan mengandung ujung saraf

    motorik dan sensorik.

    Mucosa MuskularisMukosa muskularis merupakan lapisan tipis dari serat otot halus

    yang terdapat pada bagian eksternal dari kelenjar. Serat muskular

    ini teratur dalam bentuk sirkuler di dalam, lapisan longitudinal di

    bagian luar, terdapat pula lapisan sirkuler diskontinu bagian luar.

    Lapisan dalam mengandung jelujur sel otot polos terletak di antara

    kelenjar dan kontraksinya kemungkinan membantu dalam

    mengosongkan foveola gastrik.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    6/52

    6

    Setiap kelenjar terdiri dari empat tipe sel sekretori, yaitu :

    ZymogenicZymogenic (peptic) atau sel kepala (chief cells) merupakan sumber

    enzim pencernaan yaitu enzim pepsin dan lipase. Sel chief ini

    biasanya terletak pada bagian basal, bentuknya berupa silindris

    (kolumner) dan nukleusnya berbentuk bundar dan euchromatik. Sel

    ini mengandung granul zimogen sekretoris dan karena banyaknya

    sitoplasmik RNA maka sel ini sangat basophilic. Sel parietal

    (Oxyntic) merupakan sumber asam lambung dan faktor intrinsik,

    yaitu glycoprotein yang penting untuk absorbsi vitamin B12. Sel

    ini berukuran besar, oval, dan sangat eosinophilic dengan nukleus

    terletak pada pertengahan sel. Sel ini terletak terutama pada apical

    kelenjar hingga bagian isthmus. Sel ini didapati hanya pada

    interval sel-sel lainnya disepanjang dinding foveola dan

    menggembung di lateral dalam jaringan konektif.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    7/52

    7

    ParietalSel parietal memiliki ultrasktruktur yang unik terkait dengan

    kemampuan mereka untuk mengsekresikan asam hydrochloric.

    Bagian luminal dari sel ini, berinvaginasi membentuk beberapa

    kanal buntu yang menyokong sangat banyak microvili ireguler. Di

    dalam sitopaslma yang berhadapan dengan kanal ini adalah

    membran tubulus yang sangat banyak (sistem tubulovesicular).

    Terdapat sangat banyak mitokondria yang tersebar di seluruh

    organella ini. Membran plasma yang menyelimuti mikrovili

    memiliki kosentrasi H+/K+ ATPase yang sangat tinggi yang secara

    aktif mengsekresikan ion hidrogen kedalam lumen, ion chloride

    pun keluar mengikuti gradien eletrokimia ini. Struktur yang akurat

    dari sel ini beragam tergantung dari fase sekretoriknya : ketika

    terstimulasi, jumlah dan area permukaan dari mikrovili membesar

    hingga lima kali lipat, diduga akibat fusi segera dari sistem

    tubulovesikuler dengan membran plasma. Pada akhir sekresi

    terstimulasi, proses ini terbalik, membran yang berlebihan kembali

    pada sistem tubuloalveolar dan mikrovili menghilang.

    MukusSel leher mukosa sangat banyak pada leher kelenjar dan tersebar

    sepanjang dinding regio bagian basal. Sel ini mengsekresikan

    mukus, dengan vesikel sekretorik apikalnya mengandung musin

    dan nukelusnya terletak pada bagian basal. Namun, produksinya

    secara histokimia berbeda dengan produksi dari sel mukosa

    permukaan.

    1) NeuroendocrineSel neuroendokrin ditemukan disemua jenis kelenjar gastrik namun

    lebih banyak ditemukan pada corpus dan fundus. Sel ini terletak

    pada bagian terdalam dari kelenjar, diantara kumpulan sel chief .

    Sel ini berbentuk pleomorfik dengan nukleus ireguler yang diliputi

    oleh granular sitoplasma yang mengandung kluster granul

    sekretorik yang besar (o,3 microm). Sel ini mensintesis beberapa

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    8/52

    8

    amino biogenic dan polipeptide yang penting dalam

    mengendalikan motilitas dan sekresi glanduler. Pada lambung sel

    ini termasuk sel G(yang mensekresi gastrin), sel D (somatostatin),

    dan sel enterochromaffin-like/ECL (histamine). Sel-sel ini

    membentuk sistem sel neuroendokrin yang berbeda-beda.

    Didalam mukosa terdapat kalenjar yang berbeda yang dibagi

    menjaditiga zona, yaitu :

    kelenjar kardia, berfungsi menghasikan lisozom kelenjar lambung, berfungsi mensekresikan asam, enzim-enzim,

    mukus, dan hormon-hormon.

    kelenjar pilorus, berfungsi menghasilkan hormon dan mukus.b. Submukosa

    Submukosa merupakan lapisan bervariabel dari jaringan konektif

    yang terdiri dari bundel kolagen tebal, beberapa serat elastin,

    pembuluh darah, dan pleksus saraf, termasuk pleksus submukosa

    berganglion (Meissner's) pada lambung.

    c. Muscularis eksternaMuscularis eksterna merupakan selaput otot tebal berada tepat

    dibawah serosa, dimana keduanya terhubung melalui jaringan konektif

    subserosa longgar. Dari lapisan terdalam keluar, jaringan ini memiliki

    lapisan serat otot oblique, sirkuler, dan longitudinal, walaupun celah

    antara tiap lapisan tidak berbeda satu sama lain. Lapisan sirkuler

    kurang begiru berkembang pada bagian oesofagus namun semakin

    menebal pada distal antrum pyloric untuk kemudian membentuk

    sphincter pyloric annular. Lapisan longitudinal luar kebanyakan

    terdapat pada 2/3 bagian kranial lambung dan lapisan oblique dalam

    pada setengah bagian bawah lambung.

    Kerja dari muskularis eksterna ini adalah menghasilkan pergerakan

    adukan yang mencampur makanan dengan produk sekresi lambung.

    Ketika otot berkontraksi, volume lambung akan berkurang dan

    menggerakkan mukosa menjadi lipatan longitudinal atau rugae (lihat

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    9/52

    9

    atas). Rugae ini akan datar kembali dan menghilang ketika lambung

    penuh akan makanan dan muskulatur berelaksasi dan menipis.

    Aktivitas otot diatur oleh jaringan saraf autonom yang tidak bermyelin,

    yang terdapat pada lapisan otot dalam plexus myenterik (Auerbach's).

    d. Serosa atau PeritoneumSerosa merupakan perpanjangan dari peritoneum visceral yang

    menutupi keseluruhan permukaan pada lambung kecuali sepanjang

    kurvatura mayor dan minor pada pertautan omentum mayor dan minor,

    dimana lapisan peritoneum meninggal suatu ruang untuk saraf dan

    vaskler. Serosa juga tidak ditemukan pada bagian kecil di

    posteroinferior dekat dengan orificium kardiak dimana lambung

    berkontak dengan diafragma pada refleksi gastrophrenik dan lipatan

    gastropancreatik. Serosa mengandung banyak lemak apabila umur

    bertambah.

    Persarafan lambung sepenuhnya otonom. Suplai saraf parasimpatis

    untuk lambung dan duodenum dihantarkan ke dan dari abdomen

    melalui saraf vagus. Trunkus vagus mempercabangkan ramus gastrik,

    pilorik, hepatik dan seliaka.

    Persarafan simpatis adalah melalui saraf splenikus major dan ganlia

    seliakum. Serabut-serabut aferen menghantarkan impuls nyeri yang

    dirangsang oleh peregangan, dan dirasakan di daerah epigastrium.

    Serabut-serabut aferen simpatis menghambat gerakan dan sekresi

    lambung. Pleksus saraf mesentrikus (auerbach) dan submukosa

    (meissner) membentuk persarafan intrinsik dinding lambung dan

    mengkordinasi aktivitas motoring dan sekresi mukosa lambung.Seluruh suplai darah di lambung dan pankreas (serat hati, empedu, dan

    limpa) terutama berasal dari daerah arteri seliaka atau trunkus seliaka,

    yang mempecabangkan cabang-cabang yang mensuplai kurvatura

    minor dan mayor. Dua cabang arteri yang penting dalam klinis adalah

    arteri gastroduodenalis dan arteri pankreas tikoduodenalis

    (retroduodenalis) yang berjalan sepanjang bulbus posterior duodenum.

    Tukak dinding postrior duodenum dapat mengerosi arteria ini dan

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    10/52

    10

    menyebabkan perdarahan. Darah vena dari lambung dan duodenum,

    serta berasal dari pankreas, limpa, dan bagian lain saluran cerna,

    berjalan kehati melalui vena porta.

    1.3.Fisiologi Lambung1) Mencerna makanan secara mekanikal.2) Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500 3000

    mL gastric juice (cairan lambung) per hari. Komponene utamanya yaitu

    mukus, HCL (hydrochloric acid), pensinogen, dan air. Hormon gastrik

    yang disekresi langsung masuk kedalam aliran darah.

    3) Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali proteindirobah menjadi polipeptida

    4) Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air,alkohol, glukosa, dan beberapa obat.

    5) Pencegahan, banyak mikroorganisme dapat dihancurkan dalam lambungoleh HCL.

    6) Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung)kedalam duodenum. Pada saat chyme siap masuk kedalam duodenum,

    akan terjadi peristaltik yang lambat yang berjalan dari fundus ke pylorus.

    Getah asam lambung yang dihasilkan:

    1) Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin danpepton)

    2) HCl, fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptik dandesinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga

    menjadi pepsin

    3)

    Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentukkasein dari kaseinogen (kaseinogen dan protein susu)

    4) Lipase lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemakyang merangsang sekresi getah lambung.

    2. Mekanisme Mual, Muntah dan Diare2.1.Mekanisme Mual

    Mual yaitu rasa ingin muntah yang dapat di sebabkan oleh impuls iritasi

    yang datang dari traktus gastrointestinal, impuls yang berasal dari otak

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    11/52

    11

    bawah yang berhubungan dengan motion sickness, maupun impuls yang

    berasal dari korteks serebri untuk memulai muntah.

    Mekanisme mual pada penderita maag atau gastritis:

    1) Di dalam tubuh kita terjadi peradangan lambung akibat kita makan-makanan yang mengandung alcohol, aspirin, steroid, dan kafein

    sehingga menyebabkan terjadi iritasi pada lambung dan menyebabkan

    peradangan di lambung yang diakibatkan oleh tingginya asam lambung.

    2) Setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsangpengeluaran zat yang di sebut vas aktif yang menyebabkan permeabilitas

    kapiler pembuluh darah naik.

    3) Lambung menjadi edema (bengkak) dan merangsang reseptor tegangandan merangsang hypothalamus untuk mual.

    2.2.Mekanisme MuntahMuntah yaitu pengeluaran isi lambung/perut melalui esophagus dan

    mulut karena terjadi kontraksi otot abdominal dan otot dada yang di sertai

    dengan penurunan diafragma dan di control oleh pusat muntah otak.

    Penyebabnya bisa dari infeksi virus, stress, kehamilan, dan obat-obatan.

    Mekanisme muntah pada penderita maag atau gastritis:

    1) Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syarafaferen dan s. simpatis sehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik

    dan menyebabkan makanan kembali ke duodenum dan lambung setelah

    masuk ke usus.

    2) Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerjalambung dan duodenum sehingga duodenum teregang.

    3)

    Akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma danotot dinding abdominal sehingga menyebabkan tekanan di dalam

    lambung tinggi.

    4) Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah danlaring untuk menarik sfingter esophagus bagian atas supaya terbuka.

    Sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui

    esophagus dan keluar. Hal ini disebut muntah.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    12/52

    12

    2.3.Mekanisme Diare2.3.1.Definisi

    Secara epidemiologi, diare didefinisikan sebagai keluarnya tinja yang

    lunak atau cair dengan frekuensi 3x atau lebih per hari dengan atau tanpa

    darah atau lender dalam tinja. Atau ibu merasakan adanya perubahan

    konsistensi dan frekuensi BAB pada anaknya.

    2.3.2.EtiologiSebagian besar (85%) diare disebabkan oleh virus dan sisanya (15%)

    disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur, alergi makanan, keracunan

    makanan, malabsorpsi makanan dan lain-lain.

    1) Golongan virus penyebab diare, terdiri dari Rotavirus, virus Norwalk,Norwalk like virus, Astrovius, Calcivirus, dan Adenovirus.

    2) Golongan bakteri penyebab diare, antara lain Escherichia coli (EPEC,ETEC, EHEC, EIEC), Salmonella, Shigella, Vibrio cholera,

    Clostridium difficile, Aeromonas hydrophilia, Plesiomonas

    shigelloides, Yersinia enterocolitis, Campilobacter jejuni,

    Staphilococcus aureus dan Clostridium botulinum.

    3) Golongan parasit penyebab diare, antara lain Entamoeba histolytica,Dientamoeba fragilis, Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum,

    Cyclospora sp, Isospora belli, Blastocyctis hominis dan Enterobius

    vermicularis.

    4) Golongan cacing penyebab diare, antara lain Strongiloides stercoralis,Capillaria philippinensis dan Trichinella spiralis.

    5) Golongan jamur penyebab diare, antara lain Candidiasis, Zygomycosisdan Coccidioidomycosis.

    2.3.3.PatofisiologiPatofisiologi dasar terjadinya diare adalah absorpsi yang berkurang

    dan atau sekresi yang meningkat. Adapun mekanisme yang mendasarinya

    adalah mekanisme sekretorik, mekanisme osmotik dan campuran.

    Mekanisme sekretorik atau disebut juga dengan diare sekretorik

    disebabkan oleh sekresi air dan elektrolit ke dalam usus halus. Hal ini

    terjadi, bila absorpsi natrium oleh villi gagal sedangkan sekresi klorida di

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    13/52

    13

    sel epitel berlangsung terus atau meningkat. Kalau pada diare infeksi

    prinsip dasarnya adalah kemampuan bakteri mengeluarkan toksin-toksin

    yang bertindak sebagai reseptor untuk melekat pada enterosit, merusak

    membran enterosit dan kemudian menghancurkan membran enterosit,

    mengaktifkan enzim-enzim intraseluler sehingga terjadi peningkatan

    sekresi, sehingga terjadi diare sekresi. Tapi jika ada kerusakan enterosit,

    maka disamping diare sekresi juga dapat terjadi diare osmotik tergantung

    dari derajat kerusakannya.

    Diare osmotik terjadi karena tidak dicernanya bahan makanan secara

    maksimal, akibat dari insufisiensi enzim. Makanan dicerna sebagian, dan

    sisanya akan menimbulkan beban osmotik intraluminal bagian distal. Hal

    ini memicu pergerakan cairan intravascular ke intraluminal, sehingga

    terjadi okumulasi cairan dan sisa makanan. Di kolon sisa makanan tersebut

    akan didecomposisi oleh bakteri-bakteri kolon menjadi asam lemak rantai

    pendek, gas hydrogen dan lain-lain. Adanya bahan-bahan makanan yang

    sudah didecomposisi ini menyebabkan tekanan osmotik intraluminal kolon

    akan lebih meningkat lagi, sehingga sejumlah cairan akan tertarik lagi ke

    intraluminal kolon sehingga terjadi diare osmotik.

    2.3.4.KlasifikasiKlasifikasi diare ada beberapa macam. Berdasarkan waktu, diare

    dibagi menjadi diare akut dan diare kronik. Berdasarkan manifestasi klinis,

    diare akut dibagi menjadi disentri, kolera dan diare akut (bukan disentri

    maupun kolera). Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi diare persisten

    dan diare kronik. Berdasarkan derajat dehidrasi, diare dibagi menjadi diare

    tanpa dehidrasi, diare dengan dehidrasi ringan-sedang dan diare dengandehidrasi berat. Derajat dehidrasi ditentukan berdasarkan gambaran klinis,

    yaitu keadaan umum, kelopak mata, rasa haus dan turgor.

    Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi diare akut dan diare kronik.

    Diare akut adalah kumpulan gejala diare berupa defikasi dengan tinja cair

    atau lunak dengan atau tanpa darah atau lendir dengan frekuensi 3x atau

    lebih per hari dan berlangsung kurang dari 14 hari dan frekuensi kurang

    dari 4x per bulan. Rata-rata 95% diare akut terjadi dalam 3-5 hari, karena

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    14/52

    14

    itu ada istilah diare prolong dimana diare yang melanjut lebih dari 7 hari.

    Dan dikatakan diare kronik bila diare berlang sung lebih dari 14 hari.

    Setiap diare akut yang disertai darah dan atau lender dianggap disentri

    yang disebabkan oleh shigelosis sampai terbukti lain. Sedangkan kolera,

    memiliki manifestasi klinis antara lain diare profus seperti cucian air beras,

    berbau khas seperti bayklin/sperma, umur anak lebih dari 3 tahun dan

    ada KLB dimana penyebaran pertama pada orang dewasa kemudian baru

    pada anak. Sedangkan kasus yang bukan disentri dan kolera

    dikelompokkan kedalam diare akut.

    Diare persisten lebih ditujukan untuk diare akut yang melanjut lebih

    dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen infeksi. Sedangkan, diare

    kronik lebih ditujukan untuk diare yang memiliki manifestasi klinis

    hilang-timbul, sering berulang atau diare akut dengan gejala yang ringan

    yang melanjut lebih dari 14 hari, umumnya disebabkan oleh agen non

    infeksi.

    3. Konsep Penyakit3.1.Gastritis Akut

    Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan, biasanya

    jinak dan dapat sembuh sendiri: merupakan respon mukosa lambung

    terhadap berbagai iritan local. (silvya Price & wilson).

    Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering terjadi akibat diet yang

    sembrono. Individu ini mkan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan

    makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme

    penyebab penyakit. Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan olehmencerna asam atau alkali kuat, yang dapat menyebabkan mukosa menjadi

    gangrene atau perforasi. Pembentukan jaringan parut dapat terjadi, yang

    mengakibatkan obstruksi pylorus. Gastritis juga merupakan tanda pertama

    dari infeksi sistemik akut.(Brunner & Suddarth).

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    15/52

    15

    3.1.1.Etiologi1) Endotoksin bakteri masuk setelah menelan makanan yang terkontaminasi

    (staphylococcus, salmonella).

    2) Mengkonsumsi kafein, alcohol, merokok3) Penggunaan aspirin, dimana aspirin dapat menyebabkan penurunan sekresi

    prostaglandin.

    4) Obat-obatan lain dari golongan NSAID (Indometasin, Ibuprofen, naproksen),sulfonamide, steroid dan digitalis

    5) Makanan berbumbu termasuk lada, cuka atau mustard, dapat menyebabkangejala yang mengarah pada gastritis.

    6) Apabila alcohol diminum bersama dengan aspirin, efeknya akan lebihmerusak dibandingkan dengan efek masing-masing agen tersebut jika

    diminum secara terpisah. Gastritis erosive hemoragik difus biasanya terjadi

    pada peminum berat dan pemakai aspirin, dan dapat menyebabkan perlunya

    dilakukan sekresi lambung.

    7) Stress fisik (luka bakar, sepsis, trauma)3.1.2.Manifestasi klinis

    Pada gastritis superficial, mukosa memerah, edematosa, dan ditutupi

    oleh mucus yang melekat: erosi kecil dan perdarahan sering timbul.

    Derajat peradangan sangat bervariasi. Pada umumnya manifestasi klinis

    dari gastritis akut dapat bervariasi dari keluhan abdomen yang tidak jelas,

    seperti anoreksia atau mual, sampai gejala yang lebih berat seperti nyeri

    epigastriun, muntah, perdarahan, dan hematemesis.

    Pada beberapa kasus, bila gejala-gejala memnjang dan resisten

    terhadap pengobatan, mungkin diperlukan tindakan diagnostic tambahanseperti endoskopi, biopsy mukosa, dan analisis cairan lambung untuk

    memperjelas diagnosis.

    3.2.Gastritis KronikLambung yang mungkin mengalami inflamasi kronis dari tipe tertentu

    sehingga menyebabkan gastritis dari tipe yang spesifik disebut gastritis

    kronisa. Terjadinya infiltrasi sel radang yang terjadi pada lamina propria,

    daerah epitelial atau pada kedua daerah tersebut terutama terdiri atas limfosit

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    16/52

    16

    dan sel plasma disebut gastritis kronis. Infeksi kuman Helicobacter pylori

    yang juga merupakan penyebab gastritis yang termasuk dalam kelompok

    gastritis kronis. Peningkatan aktifitas gastritis kronis ditandai dengan

    kehadiran granulosit netrofil pada daerah tersebut.

    Klasifikasi yang sering digunakan adalah :

    1) Apabila sebukan sel radang kronis terbatas pada lamina propiamukosa superfisialis dann adema yang memisahkan kelenjar-kelenjar

    mukosa, sedangkan sel-sel kelenjar tetap utuh disebut gastritis kronis

    superfisialis.

    2) Terjadinya perubahan histopatogik kelenjar mukosa lambungmenjadi kelenjar mukosa usus halus yang mengandung sel goblet

    adalah metaplasia intestinalis. Perubahan tersebut dapat terjadi

    hampir pada seluruh segmen lambung, tetapi dapat pula hanya

    merupakan bercak-bercak pada bagian beberapa lambung.

    3) Apabila sel-sel radang kronis menyebar lebih dalam disertai distorsidan destruksi sel-sel kelenjar yang lebih nyata disebut gastritis kronis

    atrofik.

    4) Pada saat struktur kelejar-kelenjar menghilangdan terpisah satu samalain secara nyata dengan jaringan mengikat, sedangkan sebukan sel-

    sel radang juga menurun, atrofi lambung dianggap merupakan

    stadium akhir gastritis kronis. Dan mukosa menjadi sangat tipis,

    sehingga dapat menerangkan mengapa pembuluh darah menjadi

    terlihat pada saat pemeriksaan endoskopi.

    Sedang menurut distribusi anatomisnya, gastritis kronis dapat dibagi

    menjadi :1) Maag kronis korups tipe A, dimana perubahan histopatologik terjadi

    pada korpus dan kardia lambung. Tipe ini sering dihubungkan

    dengan proses otoimun dan dapat berlanjut menjadi anemia

    pernisiosa.

    2) Maag kronis antrim tipe B, tipe ini merupakan tipe yang palingsering dijumpai, yang sering dihubungkan dengan infeksi kuman

    Helycobacter pylori (H. Pyilori).

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    17/52

    17

    3) Maag multifokal atau tipe AB yang distribusinya meyebar ke seluruhgaster (lambung). Seiring dengan orang yang lanjut usia, penyebaran

    ke arah korupspun meningkat.

    Pada gastritis kronis oto-imun pengobatannya ditujukan pada anemia

    pernisiosa yang diakibatkannya. Untuk memperbaiki keadaan

    anemianya,dapat menggunakan vitamin B-12 parenteral. Pada gastritis

    kronis yang berhubungan dengan kuman tersebut dianjurkan eradikasi H.

    Pylori. Eradikasi dapat mengembalikan gambaran histopatologimenjadi

    normal.

    Adapun berbagai kombinasi obat untuk eradikasi kuman H. Pylori

    adalah :

    1) Quadriple therapy (bila terapi setandar dengan terapi triple gagal).Kombinasi antara PPI (lihat diatas), CBS (4 x 120 mg/hari) dengan

    dua macam anti biotika dipilih dari Amoksisilin, Klaritomisin,

    Tetrasiklin atau Metonodasol

    2) Triple drugs (diberikan 1-2 minggu) Bismuth triple therapy :Colloidal bismuth subnitrat (CBS) 4 x 120 mg / hari + Pilih 2

    diantara 3 : Metronidasol 4 x 500 mg / hari, Amoksisilin 4 x 500

    mg/hari, dan Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari.Proton Pump Inhibitor

    (PPI) based triple therapy : Omeprasol 2 x 20 mg/hari atau

    Lansoprasol 2 x 30 mg/hari atau Lansoprasol 2 x 40 mg/hari + 2

    antibiotika dari : Klaritromosin 2 x 250-500 mg/hari, Amoksisilin 2 x

    1000 mg/hari atau metronidasol 2 x 400-500 mg/hari.

    Adanya luka dalam perut yang timbul pada seseorang yang menjadikan

    orang tersebut nyeri ulu hati yang sangat perih dikarenakan orang tersebut

    menderita gastritis dalam waktu yang lama. Luka dapat terjadi pada dinding

    lambung ataupun pada dinding usus halus atau duodenum. Dalam sistem

    pencernaan, pengaturan makanan dalam perut dilaksanakan oleh sejumlah

    hormon dan persyarafan. Terjadinya luka pada dinding lambung karena

    adanya gangguan pada pengaturan syaraf dan hormonal, dan sering kali

    mengeluarkan asam lambung.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    18/52

    18

    3.3.KomplikasiGastritis akut: Perdarahan di penceratas, ulkus

    Gastritis kronik : Tukak lambung, peptic ulcers, kanker lambung.

    3.4.Diagnosa Banding3.4.1.Gastroenteritis, biasa disebut dengan Flu Perut (stomach Flu), yang

    biasanya terjadi akibat infeksi virus pada usus. Gejalanya meliputi diare,

    kram perut dan mual atau muntah, juga ketidakseimbangan untuk

    mencerna. Gejala dari gastroenteritis sering hilang dalam satu atau dua

    hari sedangkan untuk gastritis dapat terjadi terus-menerus.

    3.4.2.Heartburn,rasa sakit seperti terbakar yang terasa dibelakang tulang dadaini biasanya terjadi setelah makan. Hal ini terjadi karena asam lambung

    dan masuk ke dalam esophagus (saluran yang menghubungkan antara

    tenggorokan dan perut). Heartburn dapat juga menyebabkan rasa asam

    pada mulut dan terasa sensasi makanan yang sebagian seudah dicerna

    kembali ke mulut.

    3.4.3.Stomach Ulcers. Jika rasa perih dan panas dalam perut terjadi terusmenerus dan parah, maka hal itu kemungkinan disebabkan karena adanya

    borok dalam lambung. Stomach peptic ulcer atau borok lambung adalah

    luka terbuka yang terjadi dalam lambung. Gejala yang paling umum

    adalah rasa sakit yang menjadi semakin parah ketika malam hari atau

    lambung sedang kosong. Gastritis dan stomach ulcers mempunyai

    beberapa penyebab yang sama, terutama infeksi H.pilory. penyakit ini

    dapat mengakibatkan terjadinya gastritis dan begitu juga sebaliknya.

    3.4.4.Nonulcer dyspepsia. Merupakan kelainan fungsional yang tidak terkait

    pada penyaki tertentu. Penyebab pasti keadaan ini tidakdiketahui, tetapi

    stress dan terlalu banyak mengkonsumsi gorengan, makanan pedas atau

    makanan berlemak diduga dapat mengakibatkan keadaan ini. Gejalanya

    adalah sakit pada perut atas, kembung dan mual.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    19/52

    19

    3.5.Pemeriksaan Diagnostik.3.5.1.EGD (Esofagogastriduodenoskopi) = tes diagnostik kunci untuk

    perdarahan GI atas, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan /derajat ulkus

    jaringan / cedera.

    3.5.2.Gastrointestinal EndoskopiGastrointestinal endoskopi adalah prosedur yang memungkinkan

    spesialis pencernaan untuk melihat lapisan dalam saluran pencernaan. The

    endoskopi gastrointestinal menawarkan akses ke saluran pencernaan yang

    meliputi seluruh usus kecil, saluran empedu, usus, duodenum, perut, dan

    kerongkongan. Berdasarkan organ-organ yang spesialis pencernaan ingin

    lihat, prosedur GI dapat disebut sebagai endoskopi perut atas atau bawah

    endoskopi. Endoskopi saluran pencernaan atas (juga dikenal sebagai EGD)

    membantu dalam melihat kerongkongan, lambung dan duodenum

    sedangkan endoskopi saluran pencernaan bawah membantu dalam

    memvisualisasikan usus besar. Biasanya endoskopi pasien masuk melalui

    anus, tenggorokan, dan uretra atau melalui insisi kecil dibuat di kulit.

    Prosedur endoskopi ini dapat dilakukan baik di dasar rawat jalan atau

    dasar rawat inap. Endoskopi saluran pencernaan membantu dalam

    mendiagnosis beberapa gangguan GI. Prosedur endoskopi gastrointestinal

    tidak hanya digunakan untuk diagnosis penyakit saluran pencernaan tetapi

    juga digunakan untuk masalah perawatan GI. Prosedur endoskopik kurang

    menyakitkan dan umumnya dikaitkan hanya dengan sedikit

    ketidaknyamanan.

    Hanya sedikit masalah endoskopi GI yang bisa membantu untuk

    mendiagnosis atau menyelidiki adalah

    1) Infeksi saluran kemih2) Perdarahan Internal gastrointestinal3) Ulkus gastrointestinal4) sindrom iritasi usus (IBS)5) Masalah Usus Besar6) Diare kronis

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    20/52

    20

    Jenis prosedur endoskopi

    Ada berbagai jenis prosedur endoskopik yang terlibat dalam

    pemeriksaan organ yang berbeda atau sistem. Beberapa di antaranya adalah

    sebagai berikut -

    1) Kolposkopi2) Bronkoskopi3) Kapsul Endoskopi4) Laparoskopi5) Double Balloon Enteroskopi6) Fetoskopi7) Kolonoskopi8) Fleksibel Sigmoidoskopi9) Endoskopik mundur cholangio-pankreatografi10)Arthroskopi11)Amnioskopi12)Endoskopi gastrointestinal Atas (OCD)13)Proctoskopi14)Rhinoskopi15)Thorakoskopi

    Persiapan

    Pasien menjalani prosedur pencernaan ini tidak boleh makan atau minum apa

    pun dalam delapan sampai sepuluh jam dari prosedur ini. Dalam hal ini jika ada

    makanan di perut, makanan akan menghalangi pandangan melalui endoskopi, dan

    bisa menyebabkan muntah.

    Prosedur

    Prosedur endoskopi biasanya berlangsung antara 5 sampai 10 menit. Selama

    prosedur ini, pasien diminta untuk berbaring di sisi kiri. Selama prosedur

    endoskopi, pasien berada di bawah anestesi pendek. Prosedur endoskopi

    dilakukan dengan bantuan endoskop. endoskop adalah tabung fleksibel dengan

    sistem pengiriman cahaya yang menerangi saluran tersebut. Lebih lanjut memiliki

    sistem lensa yang menyampaikan gambar dari fiberscope dan menampilkan

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    21/52

    21

    gambar di TV warna. endoskop ini diturunkan kerongkongan, ke perut dan ke

    dalam usus. endoskopi yang gagal dapat mengganggu pernapasan. Selama

    prosedur, pengambilan napas lambat dan dalam dapat membantu pasien rileks.

    Sebuah endoskopi kapsul adalah bentuk lain dari endoskopi dimana pasien

    memakan kamera berbentuk kapsul yang merekam gambar ketika kapsul bergerak

    melalui saluran pencernaan. Kapsul keluar dari tubuh pasien melalui gerakan

    usus.

    Komplikasi mungkin terdiri dari

    1) Perforasi gastrointestinal,2) Pendarahan dan3) Infeksi.

    3.5.3.Minum barium dengan foto rontgen = dilakukan untuk membedakandiganosa penyebab / sisi lesi.

    3.5.4.Analisa gaster = dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah,mengkaji aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam

    hidroklorik dan pembentukan asam nokturnal penyebab ulkus duodenal.

    Penurunan atau jumlah normal diduga ulkus gaster, dipersekresi berat dan

    asiditas menunjukkan sindrom Zollinger-Ellison.

    3.5.5.Angiografi = vaskularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak dapatdisimpulkan atau tidak dapat d

    3.5.6.ilakukan. Menunjukkan sirkulasi kolatera dan kemungkinan isiperdarahan. Amilase serum = meningkat dengan ulkus duodenal, kadar

    rendah diduga gastritis.

    3.5.7.Tes serologi darah = dilakukan untuk memeriksa adanya anemia persiosa,selain itu untuk menentukan apakah terdapat antibodi akibat infeksi bakteri

    H.Pylori.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    22/52

    22

    3.6.PenatalaksanaanTerapi gastritis sangat bergantung pada penyebab spesifiknya dan

    mungkin memerlukan perubahan dalam gaya hidup, pengobatan atau, dalam

    kasus yang jarang, pembedahan untuk mengobatinya.

    3.6.1. Terapi terhadap asam lambungAsam lambung mengiritasi jaringan yang meradang dalam lambung

    dan menyebabkan sakit dan peradangan yang lebih parah. Itulah

    sebabnya, bagi sebagian besar tipe gastritis, terapinya melibatkan obat-

    obat yang mengurangi atau menetralkan asam lambung seperti :

    1)Anatsida. Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentukcairan atau tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk

    mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralisir asam lambung dan

    dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung dengan cepat.

    2)Penghambat asam. Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasirasa sakit tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat

    seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi

    jumlah asam lambung yang diproduksi.

    3)Penghambat pompa proton. Cara yang lebih efektif untukmengurangi asam lambung adalah dengan cara menutup pompa

    asam dalam sel-sel lambung penghasil asam. Penghambat pompa

    proton mengurangi asam dengan cara menutup kerja dari pompa-

    pompa ini. Yang termasuk obat golongan ini adalah omeprazole,

    lansoprazole, rabeprazole dan esomeprazole. Obat-obat golongan ini

    juga menghambat kerjaH. pylori.

    4)Cytoprotective agents. Obat-obat golongan ini membantu untukmelindungi jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil.

    Yang termasuk ke dalamnya adalah sucraflate dan misoprostol. Jika

    meminum obat-obat AINS secara teratur (karena suatu sebab), dokter

    biasanya menganjurkan untuk meminum obat-obat golongan ini.

    Cytoprotective agentsyang lainnya adalah bismuth subsalicylate yang

    juga menghambat aktivitasH. pylori.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    23/52

    23

    3.6.2. Terapi terhadap H. pyloriTerdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi H. pylori. Yang

    paling sering digunakan adalah kombinasi dari antibiotik dan

    penghambat pompa proton. Terkadang ditambahkan pula bismuth

    subsalycilate. Antibiotik berfungsi untuk membunuh bakteri,

    penghambat pompa proton berfungsi untuk meringankan rasa sakit,

    mual, menyembuhkan inflamasi dan meningkatkan efektifitas antibiotik.

    Terapi terhadap infeksi H. pylori tidak selalu berhasil, kecepatan

    untuk membunuh H. pylori sangat beragam, bergantung pada regimen

    yang digunakan. Akan tetapi kombinasi dari tiga obat tampaknya lebih

    efektif daripada kombinasi dua obat. Terapi dalam jangka waktu yang

    lama (terapi selama 2 minggu dibandingkan dengan 10 hari) juga

    tampaknya meningkatkan efektifitas.

    Untuk memastikan H. pylori sudah hilang, dapat dilakukan

    pemeriksaan kembali setelah terapi dilaksanakan. Pemeriksaan

    pernapasan dan pemeriksaan feces adalah dua jenis pemeriksaan yang

    sering dipakai untuk memastikan sudah tidak adanya H. pylori.

    Pemeriksaan darah akan menunjukkan hasil yang positif selama

    beberapa bulan atau bahkan lebih walaupun pada kenyataanya bakteri

    tersebut sudah hilang.

    3.7.Pendidikan Kesehatan dan Terapi Nutrisi3.7.1 Pendidikan kesehatan pada pasien dengan gastritis

    Sebelum perawat memberikan pendidikan kesehatan, ada baiknya

    jika pengetahuan pasien tentang gastritis dievaluasi sehingga rencanapenyuluhan dapat bersifat individual. Diet diresepkan dan disesuaikan

    dengan jumlah kebutuhan kalori harian pasien, makanan yang disukai,

    dan pola makan. Pasien diberi daftar tentang makanan dan zat-zat yang

    harus dihindari(mis,. kafein;nikotin;bumbu pedas;alkohol,dll). Antibiotik,

    garam bismut, obat-obatan untuk menurunkan sekresi lambung dan

    melindungi sel-sel mukosa dari sekresi lambung diberikan sesuai resep.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    24/52

    24

    Pengobatan setelah menderita gastritis

    Penanganan Gastritis yang utama adalah dengan menghilangkan

    penyebabnya. Misalnya, untuk beberapa tipe gastritis, mengurangi asam

    lambung dengan mengonsumsi obat akan sangat membantu. Antibiotik

    untuk infeksi. Jika disebabkan oleh alkohol, AINS dan aspirin, maka

    konsumsinya harus dikurangi hingga dihentikan.

    Selain itu, langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai

    berikut :

    1)Sebagai langkah awal konsumsi makanan lunak dalam porsi yangkecil-kecil, berhenti mengonsumsi makanan yang pedas dan asam, dan

    berhenti merokok serta minuman beralkohol. Jika memang

    diperlukan, kita dapat meminum antasida sekitar setengah jam

    sebelum makan atau sewaktu makan. Namun bila keluhan pada ulu

    hati tetap terjadi, secepatnya harus diperiksakan lebih lanjut ke dokter.

    2)Yang dapat menyembuhkan sakit maag adalah jika dapat mengaturagar produksi asam lambung terkontrol kembali sehingga tidak

    berlebihan, yaitu dengan menghilangkan stres dan makan dengan

    teratur. Jika sudah dapat mengendalikan produksi asam lambung,

    Insya Allah tidak akan lagi memerlukan obat-obat maag. Tetapi

    selama dalam proses penyembuhan, tetaplah makan obat seperti yang

    disarankan dokter.

    3)Hindari makanan yang sulit dan susah dicerna pada saat-saat pertamaserangan maag, berikan istirahat pada lambung dan pilihan utama

    minumlah liguid saja. Seperti air dan susu kemudian tambahkan

    dengan makanan lunak perlahan-lahan seperti sereal, pisang, nasi,kentang dan roti serta hindari makanan yang pedas dan asam.

    4)Sementara itu, untuk meredakan rasa sakit akibat penyakit ini,penderita bisa mengonsumsi obat sakit maag yang biasanya

    mengandung antasida. Obat ini berguna untuk menetralisir asam

    lambung.

    5)Minum obat secara teratur.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    25/52

    25

    Selain dengan klien, perawat juga harus bekerja sama dengan keluarga

    klien, pengawasan keluarga klien terhadap pola makan, jenis makanan

    yang dimakan dan aktivitas klien dapat membantu klien agar gejala yang

    dialami dapat berkurang.

    Berikut beberapa saran untuk mengurangi resiko kambuhnya gastritis :

    1)Makan secara benar.Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang

    pedas, asam, gorengan atau berlemak, keras dll yang dapat

    mempengaruhi radang lambung seperti kopi, mie, ketan, kangkung,

    kol, daun singkong, seledri, durian, nanas, nangka, salak, pisang

    ambon, ubi, nangka, sofdrink (makanan dan minuman yang banyak

    mengandung gas), dll. Yang sama pentingnya dengan pemilihan jenis

    makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara

    memakannya. Makanlah dengan jumlah yang cukup,tidak berlebihan,

    pada waktunya dan lakukan dengan santai.

    2)Hindari alkohol.Penggunaan alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan

    mukosa dalam lambung dan dapat mengakibatkan peradangan dan

    pendarahan.

    3)Jangan merokok.Merokok mengganggu kerja lapisan pelindung lambung, membuat

    lambung lebih rentan terhadap gastritis dan borok. Merokok juga

    meningkatkan asam lambung, sehingga menunda penyembuhan

    lambung dan merupakan penyebab utama terjadinya kanker lambung.

    4)Lakukan olah raga secara teratur.

    Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernapasan dan jantung,

    juga dapat menstimulasi aktifitas otot usus sehingga membantu

    mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebih cepat.

    5)Banyak minum air putih.6)Usahakan buang air besar secara teratur7)Menerapkan pola makan dan tidur yang teratur.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    26/52

    26

    8)Hindari stress dan bekerja terlalu berat.Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke,

    menurunkan sistem kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya

    permasalahan kulit. Stress juga meningkatkan produksi asam lambung

    dan melambatkan kecepatan pencernaan. Karena stress bagi sebagian

    orang tidak dapat dihindari, maka kuncinya adalah mengendalikannya

    secara effektif dengan cara diet yang bernutrisi, istirahat yang cukup,

    olah raga teratur dan relaksasi yang cukup.

    9)Ganti obat penghilang nyeri.Jika dimungkinkan, hindari penggunaan AINS(anti inflamasi

    nonsteroid seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen), obat-obat

    golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan dan akan

    membuat peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah. Ganti

    dengan penghilang nyeri yang mengandung acetaminophen.

    10) Ikuti rekomendasi dokter.Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau

    meminimalisir gejala dan keluhan gastritis. Bila kesempatan untuk

    makan siang tidak ada, maka sebaiknya membawa bekal minimal biskuit

    yang bisa dikulum dalam mulut tanpa perlu menguyah dan menimbulkan

    suara berisik, sambil tetap bisa bekerja. Minimal untuk mengganjal,

    sehingga asam lambung akan berkurang karena telah dimanfaatkan untuk

    mencerna biskuit. Atau ada cara lain, minumlah susu bisa dari kemasan

    siap minum, sedikit-sedikit. Jadi dengan demikian kita telah melatih

    makan atau minum dalam porsi kecil, tapi frekuensi sering. Bila pola

    makan frequent small feeding ini dipraktekkan, maka lambung akanterbiasa dan kembali berfungsi normal karena telah terlatih kapan dan

    seberapa banyak asam lambung harus diproduksi dan dikeluarkan.

    Mengenai waktu makan yang baik. Karena pengosongan lambung

    terjadi dalam waktu empat jam, maka sebaiknya orang sehat

    mengkonsumsi makanan setiap empat jam juga. Bagi yang telah terlanjur

    sakit maag, pola makan frequent small feeding dapat diterapkan,

    sampai kondisi lambung kembali normal.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    27/52

    27

    Ada satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan lambung. Cobalah

    mengkonsumsi daging aloe vera (lidah buaya). Tanpa perlu dimasak,

    buang kulitnya, ambil isinya. Sebaiknya dipotong kotak-kotak seperti

    potongan es batu di dalam lemari es. Campurkan juice apa saja

    kedalamdaging aloe vera. Langsung diminum dan dikunyah daging aloe

    vera tersebut. Khasiatnya dapat dirasakan hanya dalam satu kali minum,

    semua keluhan hilang. Bila ingin menjaga kesehatan lambung dan

    saluran cerna, konsumsilah secara rutin 3 kali seminggu.

    3.7.2. Terapi NutrisiNutrisi merupakan suatu bagian dariproseskehidupan,baik dalam

    keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit. Peranan nutrisi dalam upaya

    penyembuhan penyakit sebenarnya merupakanyangterpenting, namun

    sering terlupakan.Pada setiap orang sakit, sering timbul masalah dalam

    halmenjaga keseimbangan nutrisi, karena berberapa sebab:

    a. Pasien mengalami anoreksiab. Pasien tidak mau makan/psikosis, anoreksia-nervosa dan lain-lain.c. Pasien dalam keadaan sakit berat hingga tidak dapat menolong dirinya

    sendiri dalam memasukkan makanan.

    d. Adanya kelainan padagastrointestinal.Dalam keadaan-keadaan diatas tersebut, diperlukan upayaagarkonsumsi

    (intake) nutrisi senantiasa terjaga. Upaya tersebut disebut terapi nutrisi

    intensif (TNI).

    Tujuan pemberian terapi nutrisi:

    a. Suportif/suplemen.b.

    Mencukupi kebutuhan nutrisi seluruhnya.

    c. Meningkatkan keseimbangan cairanCara pemberian

    Ada 3 cara pemberian nutrisi intensif :

    a.Nutrisi Oral(NO)Pemberian nutrien ke dalam saluran cerna melwati mulut.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    28/52

    28

    b.Nutrisi enteral(NE)Pemberian nutrien ke dalam saluran cerna yang biasanya dilakukan

    dengan pemasangan sonde ke dalam lambung atau usus 12-jari.

    c.Nutrisi parenteral(NP)/Nutrisi perinfusPemberian nutrien ke dalam saluran cerna lewat pembuluh darah balik

    vena.

    Diet yang tepat untuk penderita sakit mag adalah pola makan teratur

    dengan menu makanan dan minuman yang dirancang sesuai 'kemampuan'

    lambung, yaitu mudah dicerna dan tidak terlalu banyak perasa(bumbu).

    Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat

    merancang menu untuk penderita maag, yaitu:

    a. Hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalubanyak serat, antara lain beras ketan, tales, ubi, singkong, sayuran (kol,

    sawi hijau, sayur mentah), buah-buahan (nangka, pisang ambon, durian,

    nanas), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan),

    minuman yang mengandung gas (minuman bersoda).

    b. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung sepertikopi,teh kental, minuman beralkohol 5-20%, anggur putih, dan sari buah

    sitrus.

    c. Hindari makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambatpengosongan lambung. Hal ini akan menyebabkan peningkatan

    peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam

    lambung seperti makanan berlemak, kue tart, cokelat, keju.

    d. Hindari makanan yang mudah mengiritasi/merangsang lambung dansecara langsung merusak dinding lambung seperti makanan yangmengandung cuka, pedas, merica, asam, bumbu yang merangsang,

    makanan yang berlemak/gorengan, dan vitamin C dosis tinggi.

    e. Hindari makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah sehinggamenyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan antara lain

    alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, gorengan.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    29/52

    29

    f. Dianjurkan, minum susu untuk menetralkan asam lambung yangberlebih, sebab, susu mengandung protein dan kalsium tinggi untuk

    regenerasi sel.

    g. Jangan konsumsi makanan yang bertekstur keras seperti dendeng, nasikerak, dll., pilihlah makanan lembut yang dimasak dengan direbus,

    disemur, ditim, atau diungkep. Sebab, makanan digoreng akan sulit

    dicerna dan hangat seperti : nasi hangat, bubur hangat, dll.

    h. Hindari makanan yang mengandung banyak garam.i. Tetap konsumsi gizi seimbang (makanan pokok, lauk, sayur, dan buah).

    j. Makan secara teratur dengan interval tiga jam sekali antara makananpokok dan selingan (tiga kali makan pokok, tiga kali selingan).

    k. Makan dalam porsi secukupnya, jangan sampai perut kosong ataukekenyangan.

    l. Makan dengan tenang, kunyah makanan hingga hancur, dan lumatmenjadi butiran lembut.

    Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat nyeri lambung melanda

    diantaranya: ketan, bulgur, jagung, ubi-ubian, daging merah, daging/ikan

    yang diawetkan, kacang-kacangan, santan, goreng-gorengan, sayuran

    mentah, kol, kembang kol, sawi, nangka, oyong, kangkung, daun singkong,

    sayuran banyak serat, buah-buahan segar/mentah (kecuali pepaya dan

    pisang masak), buah yang dikeringkan (kismis, korma) soda, alkohol,

    bumbu tajam, kopi.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    30/52

    30

    PATOFISIOLOGI GASTRITIS

    ASPIRIN Kurang Pengetahuan POLA MAKAN TIDAK TERATUR

    Menghambat aktifitas siklooksigenase gesekan antara dinding-dinding lambung

    Produksi prostaglandin erosi pada lambung

    Merusak factor defensive kerusakan topical produksi HCL pencernaan digaster

    (untuk pengeluran mucus) obat bersifat korosif asam dilambung molekul makanan masih besar

    Mucus pada gaster merusak sel-sel epitel mukosa polarisasi usus

    Mukopolisakarida mengiritasi mukosa

    dan lambung perangsangan medulla tekanan usus

    mukopolipeptida nyeri epigastrium oblongata masuk ke colon

    vitamin B12 rusak sebelum Gangguan Rasa Nyaman Nyeri menekan impuls mual, tekanan osmotik

    diabsropsi muntah dan anorexia mengganggu penyerapan

    sel darah banyak immature keseimbangan saraf otonom anorexia air

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    31/52

    31

    anemia pernisiosa terganggu Resti Nutrisi Kurang dari diare

    Kebutuhan

    simpatis pengeluaran cairan

    Resti Perubahan Keseimbangan

    HR Cairan Dan Elektrolit

    Beban jantung

    Aliran darah ke otak cepat

    Suplai darah dan oksigen ke otak

    Kesadaran menurun

    pingsan

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    32/52

    32

    ASUHAN KEPERAWATAN

    A.Pengkajian1.

    Identitas Klien :

    Nama : Nn. Alice

    Umur : 27 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Pekerjaan : karyawan baru perusahaan garment yang bertugas sebagai

    Quality Control (QC).

    Alamat : -

    Agama : -

    2. Diagnosa Medis : Gastritis Akut3. Riwayat Kesehatan :

    Keluhan Utama : nyeri pada area epigastrium

    Riwayat Kesehatan Sekarang :

    P : nyeri lebih dirasakan setelah makan

    Q : nyeri seperti terbakar, disertai perasaan mual dan kadang-kadang

    muntah, perut kembung dan diare.

    R : di area epigastrium

    S : -

    T : sudah sejak lama

    Riwayat Kesehatan Dahulu : klien sering menggunakan aspirin saat ia

    merasa tidak enak badan.

    Riwayat Kesehatan Keluarga : -

    Pola Aktivitas dan lingkungan : klien bekerja pada perusahaan garment

    sebagai Quality Control yang mengharuskan pekerja dengan target tertentu

    sehingga setiap hari diburu-buru tugasnya.

    Pola Gaya Hidup : sering menggunakan aspirin.

    Pola Nutrisi dan Metabolisme : klien mengalami mual, muntah, diare.

    Pola Eliminasi : diare

    Pola Tidur dan Istirahat : -

    Pola Hubungan Peran : -

    4. Pemeriksaan Fisik : -

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    33/52

    33

    5. Pemeriksaan Penunjang : -6. Terapi yang telah diberikan : -

    B.Analisa DataNo.

    Data yang

    menyimpangEtiologi

    Masalah

    Keperawatan

    1. DS : klien mengeluh

    nyeri seperti terbakar

    pada area

    epigastrium.

    DO: -

    Pola makan tidak teratur

    Gesekan antara dinding-

    dinding lambung

    erosi pada lambung

    produksi HCL

    asam dilambung

    mengiritasi mukosa

    lambung

    nyeri epigastrium

    Gangguan Rasa

    Nyaman: Nyeri

    2. DS : klien

    mengeluh perutnya

    kembung dan diare.

    DO: -

    erosi pada lambung

    pencernaan digaster

    molekul makanan masih

    besar

    polarisasi usus

    tekanan usus

    Resiko Tinggi

    Perubahan

    Keseimbangan

    Cairan dan

    Elektrolit

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    34/52

    34

    k ke colon

    an osmotic

    ganggu penyerapan air

    diare

    eluaran cairan

    Resiko Tinggi Perubahan

    Keseimbangan Cairan dan

    Elektrolit

    3. DS : klien mengeluh

    merasa mual dan

    kadang-kadang mual.

    DO: -

    produksi HCL

    asam dilambung

    perangsangan medulla

    oblongata

    menekan impuls mual,

    muntah dan anoreksia

    anoreksia

    Resiko Tinggi Nutrisi

    Kurang Dari Kebutuhan

    Resiko Tinggi

    Nutrisi: Kurang

    Dari Kebutuhan

    4. DS : klien sering

    menggunakan aspirin

    saat ia merasa tidak

    enak badan.

    DO: -

    Penggunaan aspirin

    (berlebihan)

    Kurang Pengetahuan

    Kurang

    Pengetahuan

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    35/52

    35

    C. Diagnosa Keperawatan

    1) Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi lambung yang meningkat ditandai dengan klien mengeluhnyeri seperti terbakar pada area epigastrium yang dirasakan lebih nyeri setelah makan

    2) Resiko Tinggi Perubahan Keseimbangan cairan berhubungan dengan motalitas usus meningkat ditandai dengan klien seringmengalami diare dan muntah.

    3) Resiko Tinggi Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan berhubungan dengananoreksia ditandai dengan klien mengeluh mual dan kadang-kadang muntah dan klien sering mengeluh perutnya kembung

    4) Kurang pengetahuan berhubungan dengan prognosis penyakit yang ditandai dengan klien yang selalu mengonsumsi aspirin ketikanyeri

    C.Rencana Asuhan KeperawatanNO. DIAGNOSA

    KEPERAWATAN

    TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

    1. Nyeri yang

    berhubungan dengan

    proses inflamasi

    lambung yang

    meningkat ditandai

    dengan klien mengeluh

    Nyeri berkurang,

    terkontrol, atau

    teratasi dalam

    waktu 3X24 jam

    Kriteria hasil :

    Secara

    Mandiri

    1.Gunakan upaya mengontrol

    nyeri:

    a. Berikan lingkungan yang

    nyaman, dan aktivitas hiburan

    (misalnya : musik, televisi)

    a. lingkungan yang nyaman akan

    meningkatkan relaksasi klien.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    36/52

    36

    nyeri seperti terbakar

    pada area epigastrium

    yang dirasakan lebih

    nyeri setelah makan

    subjektif, klien

    melaporkan

    nyeri

    berkurang atau

    dapat teratasi.

    Klien tidak

    mengeluh byeri

    setelah makan

    b. Ajarkan teknik manajemen

    nyeri seperti teknik relaksasi

    napas dalam, dan distraksi

    c. Melakukan perubahan posisi

    dengan perlahan.

    2. Batasi makanan yang dapat

    menimbulkan rasa nyeri, seperti

    makanan pedas, berasam.

    3. Catat petunjuk nonverbal misal

    berhati-hati dengan abdomen

    menolak untuk bergerak.

    Kolaborasi

    4. Berikan antasida sesuai resep

    dokter, contoh: sucralfat

    b. manajemen nyeri akan meningkatkan

    relaksasi yang dapat menurunkan

    rasa nyeri klien dan menurunkan

    ketegangan pada otot

    c. perubahan posisi dengan peerlahan

    dapat mengurangi spasme otot.

    2. makanan yang pedas dan berasam

    dapat memperparah penderita gastritis

    sehingga harus dihindari.

    3. Petunjuk nonverbal untuk

    mengidentifikasi luas dan beratnya

    masalah.

    4. Antasida dapat menurunkan asam

    lambung. Jika asam lambung berkurang

    maka nyeri akan berkurang dan

    mengurangi proses inflamasi.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    37/52

    37

    2. Ganguan nutrisi kurang

    dari kebutuhan yang

    berhubungan anoreksia

    ditandai dengan klien

    mengeluh mual dan

    kadang-kadang muntah

    dan klien sering

    mengeluh perutnya

    kembung

    Nutrisi klien

    adekuat dengan

    kriteria hasil :

    -

    Klien tidakmengeluh

    mual dan

    muntah

    - Perutnyatidak

    kembung

    - BB klientetap

    seimbang

    Mandiri :

    a. Buat pilihan menu yang ada dan

    izinkan pasien untuk mengontrol

    pilihan sebanyak mungkin

    b. Pertahankan jadwal

    penimbangan berat badan klien

    secara teratur

    c. Anjurkan makan sedikit tapi

    sering/makanan kecil, mengunyah

    makanan dengan perlahan, makan

    pada waktu yang teratur, dan

    menghindari banyak makan

    Kolaborasi

    d. kolaborasi dengan ahli gizi

    a. Pasien yang meningkat kepercayaan

    dirinya dan merasa mengontrol

    lingkungan lebih suka menyediakanmakanan untuk makan

    b. Memberikan catatan lanjut penurunan

    dan/atau peningkatan berat badan yang

    akurat

    c. Sering makan mempertahankan

    netralisasi HCl, melarutkan isi lambung

    pada kerja minimal asam mukosa

    lambung. Makan sedikit mencegah

    distensi gaster yang berlebihan

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    38/52

    38

    untuk menentukan kebutuhan

    kalori harian yang adekuat

    e. Berikan diet dan makanan

    ringan dengan tambahan makananyang disukai bila ada

    d. Menentukan makanan yang tepat

    untuk klien

    e. memungkinkan variasi sediaan

    makanan akan memampukan pasien

    untuk mempunyai pilihan terhadap

    makanan yang dapat dinikmati

    3. Kekurangan volume

    cairan berhubungan

    dengan motalitas usus

    meningkat ditandai

    dengan klien sering

    mengalami diare dan

    muntah.

    Cairan klien

    terpenuhi

    dalam.....hari.

    Dengan kriteria

    hasil :

    - Klien tidakmengalami

    diare dan

    muntah

    - Volumecairan

    Mandiri

    a. Awasi tanda vital

    b. Awasi masukan dan kehilangan

    cairan

    a. Pengawasan tanda vital dapat

    mengecek perubahan-perubahan,

    sehingga dapat dilakukan intervensi

    selanjutnya

    b. Memberikan pedoman untuk

    pergantian cairan

    c. Aktivitas/muntah meningkatkan

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    39/52

    39

    dalam

    tubuh di

    batas

    normal

    c. Pertahankan tirah baring,

    mencegah muntah. Jadwalkan

    aktivitas untuk memberikan

    periode istirahat tanpa gangguan

    d. Tinggikan kepala tempat tidur

    selama pemberian antasida

    Kolaborasi

    a. Berikan cairan tambahan sesuai

    indikasi

    b Berikan obat sesuai indikasi :

    - Ranitidin

    - Antasida

    - Antiemetik

    tekanan intra-abdominal dan dapat

    mencetuskan perdarahan lanjut

    d. Mencegah reflex gaster pada aspirasi

    antasida dimana dapat menyebabkan

    komplikasi paru serius

    a. Pergantian cairan tergantung pada

    derajat hipovolemi

    b. Ranitidin menghambat histamine H2

    menurunkan produksi asam gaster,

    antasida dapat digunakan untuk

    mempertahankan pH gaster pada tingkat

    4,5 atau lebih tinggi untuk menurunkan

    risiko pendarahan, antiemetic

    menghilangkan mual dan mencegah

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    40/52

    40

    muntah.

    4. Kurangnya

    pengetahuan

    berhubungan dengan

    prognosis penyakit

    yang ditandai dengan

    klien yang selalu

    mengonsumsi aspirin

    ketika nyeri

    - Klienmengetahui

    cara-cara

    pengobatan dan

    pencegahan

    gastritis

    - Menyatakankesadaran dan

    merencanakan

    perubahan pola

    hidup untuk

    mempertahanka

    n berat badan

    normal

    Mandiri :

    a. Tentukan tingkat pengetahuan

    dan kesiapan belajar

    b. Berikan informasi tentang

    upaya pencegahan kekambuhan

    c. Bersikap realistis dan positif

    selama pengobatan, pada

    penyuluhan kesehatan, dan

    menyusun tujuan dalam

    keterbatasan

    c. Berikan informasi tentang

    aspirin (efek samping, indikasi,

    kontra indikasi)

    d. Mengkaji kebutuhan diet,

    menjawab pertanyaan sesuai

    indikasi. Dorong konsumsi

    a. Belajar lebih mudah bila mulai dari

    pengetahuan klien.

    b. Episode traumatik mengakibatkan

    perubahan tiba-tiba. Ini memerlukan

    dukungan dalam perbaikan optimal

    b. Meningkatkan kepercayaan dan

    mengadakan hubungan antara pasien

    dan perawat

    c. Aspirin dapat meningkatkan sekresi

    lambung

    d. Pasien/keluarga memerlukan bantuan

    dalam perencanaan untuk cara

    makan baru. Konstipasi dapat terjadi

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    41/52

    41

    makanan tinggi serat dan masukan

    cairan adekuat

    e. Kaji ulang program obat,

    kemungkinan efek samping dan

    interaksi dengan obat lain dengan

    cepat

    bila laksatif dihentikan

    e. Membantu pemahaman pasien

    tentang alasan meminum obat, gejala

    apa yang penting untuk dilaporkan

    ke pemberian asuhan. Catatan:

    Kandungan aluminium antasida

    menghambat absorpsi usus beberapa

    obat sehingga mempengaruhi jadwal

    minum obat

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    42/52

    42

    BAB III

    SEVEN JUMPS

    KASUS 2

    Nn. Alice, 27 tahun, karyawan pada perusahaan garmen yang mengharuskan

    bekerja dengan target tertentu sehingga setiap hari diburu-buru tugas. Ia adalah

    karyawan baru yang bertugas sebagai Quality Control (QC) dengan 60 pegawai

    yang pekerjaannya harus diperiksa, semua pegawainya perempuan dan rata-rata

    bekerja lebih dari 4 tahun. Nn. Alice sudah sejak lama mengeluh nyeri seperti

    terbakar pada daerah epigastrium yang dirasa lebih nyeri setelah makan disertai

    perasaan mual dan kadang muntah. Ia juga sering mengeluh perut kembung dan

    disertai diare. Selama ini ia juga sering menggunakan aspirin saat ia tidak enak

    badan. Tadi pagi sekitar jam 09.05 saat di kantor, tiba-tiba merasa sakit hebat

    pada perut dan pingsan. Nn. Alice segera dibawa ke UGD RS. Mutiara untuk

    mendapat pertolongan. Di UGD dilakukan pemeriksaan dan untuk meyakinkan

    ada sesuatu di lambungnya ia harus menjalani endoscopy. Perawat menyiapkan

    pasien dan mencari keluarganya untuk meminta persetujuan tetapi keluarganya

    tidak bisa dihubungi padahal terapi bisa diberikan setelah hasil pemeriksaan

    selesai dan memberikan kontribusi penting dalam penentuan diagnosa

    STEP 1

    1. Epigastrium : bagian atas lambung yang berada di bawah sternum ( bagiandi 9 kuadran ).

    2. Endoscopy : pemeriksaan dalam lambung, tabung berkamera, dimasukkan,berisi fiber optic.

    STEP 2

    1. Adakah nyeri lain selain setelah makan ?2. Mengapa nyeri terasa terbakar ?3. Frekuensi mual, muntah ? kapan ?4. Apakah tindakan harus menunggu keluarga ?5. Karakteristik nyeri ?

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    43/52

    43

    6. Dampak aspirin terhadap penyakit ?7. Diagnose medis dan etiologinya ?8. Mekanisme mual dan muntah ?9. Penyebab pingsan ?10.Hubungan pekerjaan dengan penyakit ?11.Pertolongan pertama pada diare, mual, muntah, dan perut kembung ?12.Kenapa klien diare ? perosedur endoscopy ?13.Kenapa perut klien bisa kembung ?14.Pencegahan kekambuhan setelah perawatan ?15.Farmakologi ?16.Komplikasi ?17.Penatalaksanaan medis dan non medis ?18.Terapi setelah endoscopy ?19.Pemeriksaan diagnostic selain endoscopy ? pemeriksaan fisik ?20.Diagnosa banding ?21.Prognosis ?22.Pendidikan kesehatan ?23.Faktor risiko ?24.Epidemiologi, insidensi ?25.Pemberian nutrisi ?26.Apakah nyerinya menyebar ?27.Apakah klien perlu bedrest ?28.Patofisiologi dan asuhan keperawatan ?29.Mungkin ga BB turun ? penanganan ?30.

    Manifestasi klinis ?

    31.Mekanisme diare ?32.Karakteristik diare ?33.Anfis lambung ?34.Klasifikasi ?

    STEP 3

    1. Nyeri di espfagus nyeri terbakar .

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    44/52

    44

    Nyeri setelah makan akan hilang untuk beberapa lama, aktivitas juga bisa

    menyebabkan nyeri.

    2. Penyebab nyeri : mukosa luka HCl mukosa + HCl terasaterbakar

    3. 4. Harus ada informed consent, prioritas menunggu sadar/keluarga.5. Nyeri seperti terbakar di epigastrium , skalanya tidak ada. (PQRST)6. Menghambat prostaglandin, aspirin bersifat7. Gastritis kronik

    Etiologinya obat-obatan, alcohol, bakteri Helycobacter pylori, jadwal

    makanan tidak teratur

    Gastritis akut

    Aspirin menghambat pengeluaran prostaglandin mucus

    HCl iritasi dinding

    lambung

    8. Bakteri/HCl iritasi inflamasi aliran darah bengkakreseptor regangan lambung hipotalamus mual

    Muntah adalah mekanisme pengosongan lambung.

    9. Reabsorbsi B12 B12 berhubungan dengan darah Hb O2pingsan

    Sel darah merah gampang rusak O2 dan nutrisi lemas

    pingsan

    10.Hubungan dengan pencernaan, banyak pekerjaan lupa makan tidakteratur makan penyakit.

    11.- Makan, diam, kompres dengan menggunakan air hangat ( menguranginyeri )

    - Perbanyak asupan cairan ( oralit )

    - Untuk perut kembung menggunakan pijat bagian bahu dapat

    menghilangkan perut kembung

    - Makan sedikit-sedikit

    12. LO13.Peradangan HCl menghasilkan gas bikarbonat oleh pancreas.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    45/52

    45

    Makanan tidak dicerna dengan baik menghasilkan gas

    14.Pola makan, kebersihan dijaga, pengaturan aktivitas15.Golongan antasida, ranitidine (mengurangi nyeri).

    Penggunaan antasida lama pH lambung risiko infeksi saluran

    cerna

    16.Infeksi saluran pencernaan, perdarahan lambung, borok pada lambung,kanker lambung, anemia, kanker pancreas.

    17.LO18.LO19.- Pemeriksaan feses : bakteri , darah

    - Pemeriksaan darah

    - Pemeriksaan fisik : turgor ( tingkat dehidrasi ), mukosa

    20. Tukak lambung, pankreasitis21.Akut : bisa sembuh

    Kronik : tidak bisa diperbaiki

    Kematian dapat disebabkan komplikasi

    22.Hindari makanan pedas, asam, alcohol, jangan stress, atur pola makan,hindari kafein karena dapat meningkatkan system saraf simpatis, tidak

    boleh jajan sembarangan, cuci tangan sebelum makan.

    23.Pria dan wanita seimbangUsia remaja , dominan pada usia dewasa

    24.Pada negara berkembang cenderung kotor, tropis25.Kurangi protein, tambah lemak,

    HCl aktivasi zinogen pepsinogen pencerna protein

    26.-

    27.- Klien harus bedrest- Klien tidak harus bedrest atur aktivitas, kebanyakn duduk makan

    aliran darah ke lambung

    28.LO29.Mungkin BB menurun ( diare dan absorbsi menurun ),

    Penanganan : makanan 4 sehat 5 sempurna

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    46/52

    46

    30.Nyeri epigastrium, mual, muntah, pusing, sendawa bau, lemas, perut,bedah, fatique,

    31.1 x BB cair : diareDiare adalah pertahanan tubuh

    Prioritasnya penambahan cairan dan elektrolit

    32.Peradangan lambung peristaltic lambung makanan masih dalammolekul besar polarisasi usus makanan ke usus penyerapan

    air diare

    33.LO34.LO

    MIND MAP

    REPORTING

    1. Anatomi Fisiologi LambungLambung terletak di epigastrium.

    Fundus : sfingter kardia , dinding tipis, di bawah fundus ada korpus, otot

    untuk mencampur makanan, mencegah refluks

    Bawah : sfingter piloricum

    Mulut ( bolus ) yang dicerna oleh lambung

    Pepsin protein

    Rennin susu

    Lemak menjadi kimus

    Terdiri dari 4 lapisan :

    Etiologi

    Pemeriksaan Gastritis

    Penatalaksan

    ASKEP Patofisiologi Konsep Penyakit

    Manfes

    Nyeri

    Mual

    Muntah

    Kembung

    Diare

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    47/52

    47

    a. Tunika serosa : jaringan ikat yang biasanya mengandung banyak lemak,melindungi dari gesekan

    b.Muskularis : teridiri dari 3 lapisan, yaitu : oblik ( dalam), sirkular (tengah ), longitudinal ( luar )

    c. Submukosa : di antara muskularis dan serosa, banyak mengandungpembuluh darah, saluran limfe, saraf. Banyak kerutan ( bila ada

    makanan di lambung maka kerutan akan berkurang).

    d.Mukosa : menghasilkan HClUkuran normal lambung bila berisi berbentuk alpukat, kosong berbentuk

    tabung J.

    simpatis : lia iliaka

    Asupan darah : arteri siliaka

    Sel mucus menghasilkan mucus

    Panjang lambung = 20 cm, lebarnya 15 cm

    Fisiologi :

    a. Fase sevalikb.Fase gastric : makanan ke atrium 70%c. Fase intestinal : dari lambung ke duodenum 5-10%Motorik :

    a. Reservoirb.Mencampur makananc. Pengosongan lambungSetelah makanan masuk ke lambung, gerakan peristaltic terjadi setiap 15-

    20 detik

    2. DEFINISIGastritis : peradangan/inflamasi anatara mukosa dan submukosa,

    perdarahan mukosa, akut, kronik

    Gastritis superficial akut, gastritis atropi kronik

    3. KLASIFIKASI- gastritis akut

    Obat-obatan NSAID (aspirin), trauma, setelah operasi, stress

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    48/52

    48

    Aspirin dapat menghambat sekresi prostaglandin sehingga sekresi mucus

    menurun dan kadar HCl meningkat dan terjadi pengelupasan mukosa

    kemudian terjadi iritasi lambung.

    4. MANIFESTASI KLINISMual, muntah, sampai perdarahan

    5. PENATALAKSANAANMengurangi penggunaan aspirin, mengurangi makanan yang merangsang

    Asam buat / alkali bisa menyebabkan perforasi

    Gastritis kronik :

    a. Tipe A : autoimun, autoantibody menyerang sel-sel parietal (asimptomatik )

    Pengobatan : antibody

    b.Tipe B : bakteriHelycobacter pyloric. Tipe AB : sangat kronis, menyebar ke seluruh gaster, penyebarannya

    bergantung usia

    - gastritis kronik atropi

    - gastritis kronik distropi

    - gastritis kronik hipertropi

    - gastritis kronik disertai dengan penyakit

    Gastritis kronik iritasi mengganti sel yang rusak sel baru tidak

    elastic nyeri

    Gastritis kronik dilihat dari hidroklorida :

    a. Menurun pada tipe Ab.Meningkat pada tipe BPerdarahan : manifestasinya parah, terjadi 2 x 24 jam

    6. KOMPLIKASI- gastritis akut : perdarahan di di pencernaan atas, ulkus

    - gastritis kronik : anemia perisrosa, penyempitan atrium pylorus, tukak

    lambung, kanker lambung iritasi disfungsi tidak dapat

    mencegah sel-sel kanker

    7. EPIDEMIOLOGI- kronik : terjadi pada decade ke6

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    49/52

    49

    - gastritis akut : 60 -90 %

    - asia pasifik : 1020 %

    Lebih banyak pada pria akibat minum alcohol dan merokok

    8. DIAGNOSA BANDING- flu perut ( gastroenteritis ) : diare, mual, selama 12 hari

    - borok lambung : penyebabnya sama, ada perdarahan pada lambung

    - heart burn : asam lambung naik ke esophagus, mulut terasa asam

    - nonulcer dyspepsia : etiologinya tidak diketahui, factor penyebab :

    makanan lemak, pedas

    - tukak lambung : manifestasi sama

    - traktus billaris : manifestasi sama, mual, muntah , nyeri

    9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK- tes darah

    - tes stool

    - esofagogasti duodenokopi ( EGD ) : untuk melihat perdarahan, mukosa

    sembab, merah, mukosa atropi ( kering ).

    - endoscopy : fiber berbentuk sel optic, klien puasa selama 6 12 jam,

    posisi miring ke kanan, waktunya 30 menit, endoscopy dilumasi,

    dimasukkan perlahan. Puasa dilakukan agar pasien tidak muntah ,

    mencegah makanan menghalangi makanan

    Perawatan pasca endoscopy : puasa 1 2 jam, mencegah refluks, pantau

    jalan nafas, peralatan pertolongan pertama harus siap.

    - analisi getah lambung

    - pH metri : melihat tingkat pH lambung ( melihat gula darah, fungsi

    pancreas ).- minum barium : X-ray

    - amylase serum : dalam kadar rendah, gastritis

    - pemberian vitamin B12 : 100-1000 pg/ml

    - angiografi : melihat adanya perdarahan/tidak, peredarahn darah yang

    tidak normal dapat menyebabkan kematian sel .

    10.FARMAKOKronik : antibiotic :

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    50/52

    50

    a. amoxilin 2 x 1000b. tetracylin c. klaritonin 2 x 500PPT : proton ( menghambat bakteri )

    Sitroprotektif agent : melindungi bagian lambung dan usus

    H2 blocker : merawat ulserasi

    Akut : antasida, nisoprolol dapat meningkatkan prostaglandin, ranitidine.

    Jika korosi basa diberikan cairan asam.

    Sukarfat untuk melindungi dinding

    11.MEKANISME MUAL, MUNTAHPola makan yang tidak teratur

    Gesekan antar dinding

    Erosi dinding

    HCl meningkat

    Merangsang medulla oblongata

    Menekan saraf mual, muntah antiperistaltik

    Lidah terangkat mendorong

    makanan keluar

    Mual, muntah muntah

    Berdekatan dengan saraf bagian pernafasan

    Sesak napas

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    51/52

    51

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa

    lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel

    radang pada daerah tersebut.

    Jika gastritis menjadi berat maka akan timbul berbagai komplikasi seperti

    terjadinya perdarahan pada lambung yang ditandai dengan muntah darah atau

    pada pada feses terdapat darah, anemia yang terjadi karena berkurangnya

    kemampuan untuk mengabsorbsi vitamin B12 yang berfungsi dalam proses

    pembekuan darah . Klien akan mengeluh nyeri pada bagian perut, mual, muntah,

    perut menjadi kembung, dan kadang terjadi diare.

    Gastritis dapat diobati dengan pemberian kombinasi antibiotic yang sesuai

    dengan dosis ( tidak overdosis ). Dengan pemberian PPT untuk menurunkan

    aktivitas dari bakteriHelycobacter pylori.

    Sebagai perawat kita dapat memberikan Health Education kepada klien

    dengan cara menghindari alcohol, makanan pedas, asam, dan makanan lain yang

    dapat mengiritasi lambung, tidak merokok, pola hidup yang baik, dan rajin

    berolahraga.

    B. Saran

    Makalah sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sebagai

    kelompok mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman

    teman sesama mahasiswa. Selain itu penyakit akalasia ini sangat berbahaya dan

    kita sebagai host harus bisa menerapkan pola hidup sehat agar kesehatan kita tetap

    terjaga.

  • 5/26/2018 Makalah Gastritis

    52/52

    52

    Daftar Pustaka

    Admin. 2009. Anda Sering Mual dan Muntah, Bagaimana Mekanismenya?. From

    :http://cupu.web.id/anda-sering-mual-dan-muntah-bagaimana-

    mekanismenya/#more-391(Selasa, 1 Maret 2011. 21.00)

    Admin. From : http://ahlipencernaan.com/Prosedur/endoskopi.html. Diakses

    tanggal 6 Maret 2011: 12.44

    Brunner & Suddarth. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8.

    Jakarta: EGC

    Price, Sylvia A & M.Wilson Lorraine. 2000.Buku Patofisiologi, Konsep Klinis

    ProsesProses Penyakit Edisi 4. Jakarta:EGC

    Secondking. 2008. Diare.http://secondking.wordpress.com/2008/11/15/diare-2/.

    (Selasa, 1 Maret 2011. 21.00)

    http://cupu.web.id/anda-sering-mual-dan-muntah-bagaimana-mekanismenya/#more-391http://cupu.web.id/anda-sering-mual-dan-muntah-bagaimana-mekanismenya/#more-391http://cupu.web.id/anda-sering-mual-dan-muntah-bagaimana-mekanismenya/#more-391http://cupu.web.id/anda-sering-mual-dan-muntah-bagaimana-mekanismenya/#more-391http://ahlipencernaan.com/Prosedur/endoskopi.htmlhttp://ahlipencernaan.com/Prosedur/endoskopi.htmlhttp://secondking.wordpress.com/2008/11/15/diare-2/http://secondking.wordpress.com/2008/11/15/diare-2/http://secondking.wordpress.com/2008/11/15/diare-2/http://secondking.wordpress.com/2008/11/15/diare-2/http://ahlipencernaan.com/Prosedur/endoskopi.htmlhttp://cupu.web.id/anda-sering-mual-dan-muntah-bagaimana-mekanismenya/#more-391http://cupu.web.id/anda-sering-mual-dan-muntah-bagaimana-mekanismenya/#more-391