Upload
ramliplus
View
838
Download
102
Embed Size (px)
Citation preview
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
GEOKIMIA
POLA DISPERSI GEOKIMIA
MAKALAH
OLEH :RIA PURNAMASARI SITOMPUL
D611 12 104
MAKASSAR2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Geokimia merupakan salah satu disiplin ilmu yang ada saat ini.Geokimia
berasal dari dua buah disiplin ilmu yaitu ilmu geologi dan kimia.Hal ini bukan
merupakan penggabungan ilmu,namun merupakan disiplin ilmu yang hanya
membantu menjelaskan fenomena fenomena geologi yang terjadi dan ditinjau dari
sisi kimianya.Sebelum masuk lebih dalam mempelajari Geokimia kita harus
memahami ilmu geologi terlebih dahulu.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
dalam memahami ilmu geokimia.Ilmu Geologi sendiri terdiri dari banyak
cabang,diantaranya:mineralogi, petrologi, sedimentologi, geomorfologi,
paleontologi, geologi struktur stratigrafi dan lain lain. Geokimia adalah ilmu yang
Geokimia adalah ilmu yang mempelajari kandungan unsur dan isotop dalam
lapisan bumi, terutama yang berhubungan dengan kelimpahan (abundant),
penyebaran serta hukum-hukum yang mengontrolnya. Dari dasar ini berkembang
beberapa cabang ilmu geokimia di antaranya yaitu geokimia panasbumi, geokimia
mineral, geokimia petroleum dan geokimia lingkungan.
Dalam makalah ini akan membahas mengenai bagaimana pola dispersi
geokimia terjadi, dimana setiap unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan
lingkungan geokimia yang baru.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi standar kelulusan
dalam matakuiah geokimia yang membahas tentang pola dispersi geokimia,
dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses pemindahan dari mineral yang
diakibatkan pola dispersi serta jenis-jenis pola dispersinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI GEOKIMIA
Geokimia memiliki beberapa definisi, definisi yang dilakukan oleh
Goldschmidt menekankan pada dua aspek,yaitu:
1.Distribusi Unsur dalam bumi (deskripsi)
2.Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi tersebut diatas (interpretasi)
Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari
jumlah dan distribusi unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan
atmosfer. Tidak terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit terkecil dari
material, juga kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta
distribusi inti atom. Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan
keberadaanya dan akan mengalami transportasi geokimia yaitu terdistribusi
kembali dan bercampur dengan material lain.
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran
kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang
berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam
pengertian yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara
sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif,
vegetasi, air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi
abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya (background
geokimia).
Prinsip dasar eksplorasi geokimia pada dasarnya terdiri dari 2 metode:
1. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis (Proses dimana unsur-unsur
berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan )
diterapkan pada mineral yang relatif stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti:
emas, platina, kasiterit, kromit, mineral tanah jarang). Cocok digunakan di daerah
yang kondisi iklimnya membatasi pelapukan kimiawi.
2. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi (dispersi kimia
yang terjadi di permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali pola-pola
dispersi primer oleh proses yang biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses
pelapukan, transportasi, dan pengendapan). Pola ini dapat diperoleh baik pada
endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak tererosi, baik yang lapuk ataupun
yang tidak lapuk. Pola ini terlihat kurang seperti pada pola dispersi mekanis,
karena unsur-unsurnya yang membentuk pola dispersi bisa :
a. Memiliki mineralogi yang berbeda pada endapan bijihnya (contohnya:
serussit dan anglesit terbentuk akibat pelapukan endapan galena)
b. Dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu2+ dalam airtanah berasal dari
endapan kalkopirit)
c. Bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam serpentin dan
empung yang berdekatan dengan sutu endapan pentlandit)
d. Bisa teradsorbsi (contohnya Cu teradsosbsi pada lempung atau material
organik pada aliran sungai isa dipasok oleh airtanah yang melewati
endapan kalkopirit)
e. Bisa bergabung dengan material organik (contohnya Cu dalam
umbuhan atau hewan) Kemudian ada beberapa hal yang mendasar dan
sangat perlu kita ketahui .
2.2 Dispersi
Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau
fraksinasi unsur-unsur. Dispersi dapat terjadi secara mekanis (contohnya
pergerakan pasir di sungai) dankimiawi (contohnya disolusi, difusi dan
pengendapan dalam larutan).
Tipe dispersi ini mempengaruhi pemilihan metode pengambilan contoh,
pemilihan lokasi contoh, pemilihan fraksi ukuran dan sebagainya. Contohnya
dalam survey drainage pertanyaan muncul apakah contoh diambil dari air atau
sedimen ; jika sedimen yang dipilih, haris diketahui apakah pengendapan unsur
yang dicari sensitif terhadap variasi pH (contohnya adsorpsi Cu oleh lempung)
atau kecepatan aliran sungai (contohnya dispersi Sn sebagai butiran detrital dari
kasiterit). Jika adsorpsi dari ion-ion yang ikut diendapkan dicari dalam tanah atau
sedimen, maka fraksi yang halus yang diutamakan; jika unsur yang dicari hadir
dalam mineral yang resisten, maka fraksi yang kasar kemungkinan mengandung
unsur yang dicari.
Pola dispersi dan assosiasi dengan cebakan bijih mencakup :
(a). Tubuh bijih memotong bidang permukaan dan tererosi sehingga dapat diobservasi
secara langsung. Pola dispersi geokimia berasosiasi dengan tubuh bijih primer
(b). Tubuh bijih tidak tersingkap dipermukaan tetapi terletak didaerah pelapukan.
Dispersi unsur akan terdapat pada sedimen maupun pada soil
(c). Tubuh bijih persis tidak berada di bawah daerah pelapukan . Dalam keadaan ini jika
konsentrasi mineral-mineral stabil dan mobil tidak banyak maka diteksi terhadap
tubuh bijih sangat sulit
(d). Tempat tubuh bijih terdapat di bawah daerah pelapukan. Penyelidikan geokimia
akan memberi hasil nihil, deteksi harus dilakukan dengan metode geofisika .
Hal Dasar Yang Berkaitan Dengan Prospeksi Geokimia:
1.Unsur penunjuk (indicator element) = unsur utama bijih dalam badan bijih yang
dicari
2.Unsur jejak (pathfinder element) = berasosiasi dengan badan bijih tapi sulit
dideteksi, lebih bebas dari bising, atau lebih luas penyebarannya dari unsur
petunjuk.
2.2.2 Metode Eksplorasi Geokimia
Dalam eksplorasi geokimia tidak bisa dilakukan tanpa tahapan yang benar
dan sistematis.Para peneliti pun mencuba membuat tahapan tahapan untuk
melakukan eksplorasi geokimia. Urutan Eksplorasi Geokimia Secara Umum
(Peters, 1978)
a.Seleksi metode, elemen-elemen yang dicari, sensitivitas dan ketelitian yang
dinginkan, serta pola sampling.
b.Kegiatan pendahuluan atau program sampling lapangan dgn mengecek contoh-
contoh secara umum dan kedalaman contoh untuk mnentukan level yg dapat
diyakini & mengevaluasi faktor bising (noise).
c.Analisis contoh, dilapangan dan laboratorium dengan analisis cek yang dibuat
pada beberapa metode.
d.Melakukan statistik dan evaluasi geologi dari data (geologi & geofisika).
e.Konfirmasi anomali semu, sampling lanjutan, serta analisis & evaluasi pada area
yang lebih kecil, menggunakan interval sampling yg lebih rapat & penambahan
metode geokimia.
f.Penyelidikan target dengan suatu ketentuan untuk sampling ulang &
penambahan analisis dari contoh-contoh yang telah ada.
Konsep atau Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia. Tiap eksplorasi geokimia
terdiri dari tiga komponen, yaitu:
sampling (pengambilan contoh)
analisis
Interpretasi
Ketiganya komponen tersebut merupakan fungsi bebas yang saling terkait.
Kegagalan yang terjadi pada tahap yang satu akan mempengaruhi tahap
berikutnya. Kemudian dalam pemilihan metode-metode yang akan digunakan
eksplorasi geokimia, harus disesuaikan dengan jenis endapan yang akan dicari.
2.3 Peran pola Dispersi pada Mineral Bijih Yang Dibentuk oleh Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil Pelapukan Permukaan dan Transportasi
Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan keberadaanya
dan akan mengalami transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan
bercampur dengan material lain. Proses dimana unsur-unsur berpindah menuju
lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan dispersi geokimia. Berbeda
dengan dispersi mekanis, dispersi kimia mencoba mengenal secara kimia
penyebab suatu dispersi.
Dalam hal ini adanya dispersi geokimia primer dan dispersi geokimia
sekunder. Dispersi geokimia primer adalah dispersi kimia yang terjadi di dalam
kerak bumi, meliputi proses penempatan unsur-unsur selama pembentukan
endapan bijih, tanpa memperhatikan bagaimana tubuh bijih terbentuk.
Dispersi geokimia sekunder adalah dispersi kimia yang terjadi di
permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh
proses yang biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses pelapukan,
transportasi, dan pengendapan. Bahan terangkut pada proses sedimentasi dapat
berupa partikel atau ion dan akhirnya diendapkan pada suatu tempat. Mobilitas
unsur sangat mempengaruhi dispersi. Unsur dengan mobilitas yang rendah
cenderung berada dekat dengan tubuh bijihnya, sedangkan unsur-unsur dengan
mobilitas tinggi cenderung relatif jauh dari tubuh bijihnya. Selain itu juga
tergantung dari sifat kimianya Eh dan Ph suatu lingkungan seperti Cu dalam
kondisi asam akan mempunyai mobilitas tinggi sedangkan dalam kondisi basa
akan mempunyai mobilitas rendah.
Sebagai contoh dapat diberikan pada proses pengkayaan sekunder pada
endapan lateritik. Dari pelapukan dihasilkan reaksi oksidasi dengan sumber
oksigen dari udara atau air permukaan. Oksidasi berjalan ke arah bawah sampai
batas air tanah. Akibat proses oksidasi ini, beberapa mineral tertentu akan larut
dan terbawa meresap ke bawah permukaan tanah, kemudian terendapkan (pada
zona reduksi). Bagian permukaan yang tidak larut, akan jadi berongga, berwarna
kuning kemerahan, dan sering disebut dengan gossan. Contoh endapan ini adalah
endapan nikel laterit.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan definisinya pola dispersi dibagi menjadi dua yaitu: pola dispersi
mekanis (Proses dimana unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan
geokimia yang baru dinamakan ), pola dispersi kimiawi (dispersi kimia yang
terjadi di permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi
primer oleh proses yang biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses
pelapukan, transportasi, dan pengendapan).
Adapun jenis-jenis mineral yang dapat dijumpai pada proses dispersi adalah :
emas, platina, kasiterit, kromit, serussit, anglesit, kalkopirit dan nikel.
DAFTAR PUSTAKA
Chaussier, J.B, and Jean Morer., Mineral Prospecting Manual., North Oxford Academic Publisher Ltd., 1987
2. Fletcher, W.K., S.J Hoffman., M.B Mehtens.,Exploration Geochemistery : Design and Interpretation of Soil Surveys., Society of Economic Geology, 1986.
3. Joyce, A.S., Exploration Geochemistry., Techpress, Australia, 1974
4. Reedman, J.H., Techniques in Mineral Exploration., Applied Science Publisher Ltd., 1979