38
GILL NET Disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Metode Penagkapan Ikan Ahmad Fikry Diani 230110090071 Noviani Wikiandy 230110090072 Poberson Naibaho 230110090074 Yulianti 230110090075 Arindina A M 230110090076 Sandy Dwi P 230110090077 Nurani Priseptiarimi 230110090078 Ahmadi Sofyan 230110090079 UNIVERSITAS PADJADJARAN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Makalah Gill Net

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Gill Net

GILL NET

Disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Metode Penagkapan Ikan

Ahmad Fikry Diani 230110090071

Noviani Wikiandy 230110090072

Poberson Naibaho 230110090074

Yulianti 230110090075

Arindina A M 230110090076

Sandy Dwi P 230110090077

Nurani Priseptiarimi 230110090078

Ahmadi Sofyan 230110090079

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Jatinangor - Sumedang

2011

Page 2: Makalah Gill Net

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Gill net yang

merupakan bagian dari tugas mata kuliah Metode Penangkapan Ikan.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat kesulitan. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan serta dukungannya dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunannya, penulis menyadari akan segala kekurangan yang ada

sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh kami

maka kami mengucapkan maaf yang sebesar – besarnya apabila baik dalam dalam

penulisan maupun penyajian makalah ini terdapat banyak kesalahan. Dengan tangan

terbuka kami akan menerima segala saran dan kritik yang membangun dari para

pembaca.

Jatinangor, Febuari 2011

Penulis

Page 3: Makalah Gill Net

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan oleh

manusia. Menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia

neanderthal(neanderthal man) telah melakukan kegiatan penangkapan (sahrhange and

lundbeck,1991), dengan menggunakan tangan kemudian profesi ini berkebang secara

perlahan dengan menggunakan alat yang sederhana dan mulai membuat perahu yang

sederhana. Dalam pemahaman mengenai cara penangkapan ikan maka dibutuhkan ilmu

yang dapat menyokong pengetahuan teknik penggunaan alat tangkap dan cara

pengoprasiannya serta kapal yang dapat menunjang keberlangsungan penangkapan,

yang disebut dengan Metode Penangkapan Ikan.

Alat tangkap dan teknik penangkapan ikan yang digunakan nelayan Indonesia

umumnya masih bersifat tradisional, namun menurut Ayodhyoa (1981) pendapat

tersebut tidak semuanya benar. Jika ditinjau dari prinsip teknik penangkapan ikan di

Indonesia terlihat telah banyak memanfaatkan tingkah laku ikan (behaviour) untuk

tujuan penangkapan ikan. Selain itu nelayan juga telah mengetahui ada sifat-sifat ikan

yang berukuran besar memangsa ikan kecil sehingga dengan adanya ikan kecil di

tempat penangkapan maka ikan-ikan besar pun akan mendatangi ke tempat tersebut. Hal

tersebut membuktikan perkembangan peradaban manusia ,dapat mendorong manusia

untuk semakin kreatif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kemajuan dari fishing methods dapat ditandai dengan hal-hal berikut ini :

1. Perubahan usaha penangkapan dari sektor demi sektor ke arah usaha

penangkapan dalam jumlah banyak.

2. Perubahan fishing ground ke arah yang lebih jauh dari pantai.

3. Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.

Page 4: Makalah Gill Net

Gill Net sering diterjemahkan sebagai “jaring insang”, “jaring rahang”, dan lain

sebagainya. Gill net adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang, memiliki mata

jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar lebih pendek jika dibandingkan

dengan panjangnnya. Istilah Gill Net didasarkan pada pemikiran bahwa ikan-ikan yang

tertangkap gill net terjerat di sekitar operculumnya pada mata jaring. Jenis ikan yang

umumnya tertangkap dengan gill net ialah jenis ikan yang berenang pada permukaan

laut(cakalang, tuna, saury,fying fish, dan lain-lain), jenis ikan demersal( flat fish,

katamba, sea bream dan lain-lain), juga jenis udang, lobster, kepiting dan lain-lain.

Menurut Ayodhyoa (1981) dan Nomura (1978), Gill net dibagi menjadi

beberapa jenis, yaitu:

1. Surface gill net

2. Bottom gill net

3. Drift gill net

4. Encricling gill net atau surrounding gill net

Menurut Anonim (1975), gill net dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

1. Surface gill net

2. Mid water gill net

3. Bottom gill net

Pemakaian gill net tergantung daerah penangkapannya dan jenis ikan yang ingin

di tangkap. Penamaan gill net pun dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan nelayan

setempat, ada yang memberi nama sesuai jenis ikan yang tertangkap, adapula yang

memberi nama sesuai dengan letak fihing ground.

I.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan tentang Metode Penangkapan Ikan di Indonesia

yang menggunakan Gill net.

2. Mengenal alat tangkap gill net serta teknik penangkapan menggunakan gill

net.

Page 5: Makalah Gill Net

3. Mengenal jenis ikan yang dapat di jerat dengan alat tangkap gill net.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam bahasa Jepang gill net disebut dengan istilah “sasi ami”, yang

berdasarkan pemikiran bahwa tertangkapnya ikan-ikan pada gill net ialah dengan proses

bahwa ikan-ikan tersebut “menusukkan diri-sasu” pada “jaring-ami”. Di Indonesia

penamaan gill net ini beraneka ragam, ada yang menyebutkan nya berdasarkan jenis

ikan yang tertangkap (jaring kuro, jaring udang dsb nya), ada pula yang disertai dengan

nama tempat (jaring udang Bayeman), dan lain sebagainya. Tertangkapnya ikan ikan-

ikan dengan gill net ialah dengan cara bahwa ikan-ikan tersebut terjerat (gilled) pada

mata jaring atupun terbelit-belit (entangled) pada tubuh jaring.

2.2 Pengertian Gill Net

Gill net atau dalam bahasa sehari-hari yang dikenal masyarakat dengan jaring

insang karena gill berarti insang dan net berarti jaring, adalah suatu jenis alat penangkap

ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring

(mesh) dari bagian jaring utama ukurannya sama. Jumlah mata jaring ke arah

panjang/horizontal (Mesh Length/ML) jauh lebih banyak dari pada jumlah mata jaring

ke arah vertikal atau ke arah dalam (Mesh Depth/MD). Pada bagian atasnya dilengkapi

dengan beberapa pelampung (floats) dan dibagian bawahnya dilengkapi dengan

beberapa pemberat (sinkers), sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan

memungkinkan jaring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan

tegak.

Dalam pengoprasian gill net biasanya terdiri dari beberapa tinting jaring yang

digabung menjadi satu unit jaring yang panjang, dioperasikan dengan dihanyutkan,

dipasang secara menetap pada suatu perairan dengan cara dilingkarkan atau menyapu

dasar perairan. Contohnya jaring insang hanyut (drift gillnet), jaring insang tetap(set

Page 6: Makalah Gill Net

gillnet), jaring insang lingkar (encircling gillnet), jaring insang klitik (shrimp gillnet),

dan trammel net.Metode pengoperasian dari jaring insang pada umumnya dilakukan

secara pasif, tetapi ada juga yang dioperasikan secara semi aktif atau dioperasikan

secara aktif.

2.3 Klasifikasi Gill Net

2.3.1 Berdasarkan letak alat tangkap di perairan

a. jaring insang pemukaan

b. jaring insang pertengahan, dan

c. jaring insang dasar

Gambar 1 : gill net berdasarkan letak

2.3.2 Berdasarkan kedudukan alat saat dioperasikan :

1. Jaring insang hanyut (drift gillnet), yaitu jaring dibiarkan hanyut terbawa

arus setelah disetting.

Page 7: Makalah Gill Net

2. Jaring insang tetap (fixed gillnet), yaitu jaring insang yang dipasang

menetap pada suatu perairan maksudnya jaring diberi jangkar sehingga tidak

hanyut.

Gambar 2 : jaring insang tetap

Gambar 3: jaring insang hanyut

2.3.3 Berdasarkan bentuk alat waktu dioperasikan

a. Jaring insang melingkar (encircling gillnet)

Gambar 4: jaring insang melingkar

Page 8: Makalah Gill Net

b. Jaring insang mendatar

Gambar 5: jaring insang mendatar

2.3.4 Berdasarkan lembar jaring (lapis)

a. Satu lembar (gillnet)

Gambar 6: jaring insang satu lembar

b. Dua lembar (lapis dua/lapdu)

Gambar 7: jaring insang dua lembar

c. Tiga lapis (jaring insang tiga lapis/jatilap/trammelnet)

Page 9: Makalah Gill Net

Gambar 8: jaring insnag lapis 3

2.3.5 Berdasarkan metode pengoperasiannya

a. Jaring insang tetap ( fixed gillnet atau set gillnet )

Gambar 9: jaring insang teteap

b. Jaring insang hanyut ( drift gillnet )

Page 10: Makalah Gill Net

Gambar 10: jaring insang hanyut permukaan, jaring insang hanyut kolom perairan. Dan

jaring insang hanyut dasar

c. Jaring insang lingkar ( encircling gillnet )

Gambar 11: jaring insang lingkaran

d. Jaring insang giring (frightening gillnet atau drive gillnet)

Gambar 12: jaring insang giring (melingkar)

Page 11: Makalah Gill Net

e. Jaring insang sapu ( rowed gillnet )

Gambar 13: jaring insang sapu

GILL NET

Berdasarkan teknik, jenis, metode penangkapan, daerah penangkapan, dan kemungkinan

hasil:

TEKNIK OPERASI GILL NET

Setting

Page 12: Makalah Gill Net

Pada saat melakukan setting, kapal diarahkan ke tengah kemudian dilakukan

pemasangan jaring bottom gill net oleh Anak Buah Kapal (ABK). Jaring bottom gill net

dipasang tegak lurus terhadap arus sehingga nantinya akan dapat menghadang

gerombolan ikan yang sebelumnya telah dipasangi rumpon, dan gerombolan ikan

tertarik lalu mengumpul di sekitar rumpon maupun light fishing dan akhirnya

tertangkap karena terjerat pada bagian operculum (penutup insang) atau dengan cara

terpuntal.

Holling

Setelah dilakukan setting dan ikan yang telah terkumpul dirasa sudah cukup

banyak, maka dilakukan holling dengan menarik jaring bottom gill net dari dasar

perairan ke permukaan ( jaring ditarik keatas kapal ). Setelah semua hasil tangkap dan

jaring ditarik ke atas kemudian baru dilakukan kegiatan penyortiran.

Persiapan Alat

Sebelum operasi dimulai semua peralatan dan perbekalan harus dipersiapkan

dengan teliti. Jaring harus disusun di atas kapal dengan memisahkan antara pemberat

dan pelampung supaya mudah menurunkannya dan tidak kusut.

Penyusunan gill net d atas kapal penangkpan ikan disesuaikan dengan susunan peralatan

di atas kapal atau tipe kapal yang dipergunakan. Sehingga dengan demikian gill net

dapat disusun di atas kapal pada :

a. buritan kapal

b.samping kiri kapal

c. samping kanan kapal

Waktu Penangkapan

Penangkapan ikan denan menggunakan alat tangkap gill net umumnya dilakukan

pada waktu malam hari terutama pada saat gelap bulan.

Page 13: Makalah Gill Net

Dalam satu malam bila bulan elap penuh operasi penangkapan aatau penurunan alat

dapat dilakukan sampai dua kali karena dalam sekali penurunan alat, gill net didiamkan

terpasang dalam perairan sampai kira-kira selam 3-5 jam.

Daerah Penangkapan (Fishing Ground)

Setelah semua peralatan tersusun rapi maka kapal dapat dilayarkan menuju ke

daerah penangkapan (fishing ground). Syarat-syarat daerah penangkapan yang baik

untuk penangkapan ikan dengan menggunakan gill net adalah :

bukan daerah alur pelayaran umum dan

arus arahnya beraturan dan paling kuat sekitar 4 knots

dasar perairan tidak berkarang

Penurunan Alat

Bila kapal telah sampai di daerah penangkapan, segera persiapan alat dimulai.

1. mula-mula posisi kapal ditempatkan sedemikian rupa agar arah angin datangnya

dari tempat penurunan alat

2. setelah kedudukan/ posisi kapal sesuai dengan yang dikehendaki, jaring dapat

diturunkan. Penurunan jaring dimulai dari penurunan jangkar, pelampung tanda

ujung jaring atau lampu, kemudian tali slambar depan, lalu jaring, tali slambar

pada ujung akhir jaring atau tali slambar belakang, dan terakhir pelampung

tanda.

3. pada saat penurunan jaring, yang harus diperhatikan adalah arah arus laut.

Karena kedudukan jaring yang paling baik adalah memotong arus antara 450-900

Penarikan Alat dan Pengambilan Ikan

Setelah jaring dibiarkan di dalam perairan sekitar 3-5 jam, jaring dapat diangkat

(dinaikkan) ke atas kapal untuk diambil ikannya.

Bila hasil penangkapan baik, jarin dapat didiamkan selama kira-kira 3 jam sedangkan

bila hasil penangkapan sangat kuran jaring dapat lebih lama didiamkan di dalam

Page 14: Makalah Gill Net

perairan yaitu sekitar 5 jam. Bila lebih lama dari 5 jam akan mengakibatkan iakan-ikan

yang tertangkap sudah mulai membusuk atau kadang-kadang dimakan oleh ikan lain

yang lebih besar.

Urutan pengangkatan alat ini adalah merupakan kebalikan dari urutan penurunan alat

yaitu dimulai dari pelampung tanda, tali selambar belakang, baru jaring, tali slambar

muka dan terakhir pelampung tanda.

Apabila ada ikan yang tertangkap, lepaskan ikan tersebut dari jaring dengan hati-hati

agar ikan tidak sampai terluka. Untuk hal tersebut bila perlu dengan cara memotong satu

atau dua kaki (bar) pada mata jaring agar ikan dilepas tidak sampai luka/ rusak.

Ikan-ikan yang sudah terlepas dari jaring segera dicuci dengan air laut yang bersih dan

langsung dapat disimpan ke dalam palka, dengan dicampur peahan es atau garam

secukupnya agar iakn tidak lekas membusuk.

1.1 Surface gillnet (jaring insang permukaan)

Metode penangkapan surface gillnet:

- Setelah tiba pada suatu fishing ground yang telah ditentukan maka yang

pertama diturunkan adalah pelampung tanda dan jangkar, selanjutnya dilakukan

penurunan jaring (setting). Setelah semua jaring telah diturunkan dan

telah terentang dengan sempurna, maka dalam jangka waktu tertentu, biasanya

2-5 jam dilakukan penarikan jaring (hauling). mula Pada saat hauling, jaring

diatur dengan baik sehingga memudahkan untuk operasi berikutnya Operasi

penangkapan banyak dilakukan pada malam hari, tetapi pada pagi hari

penangkapan bisa pula dilakukan, yang penting bagaimana warna jaring tidak

terlihat oleh ikan. Oleh sebab itu warna jaring sering sama dengan warna

perairan.

-jaring ditebar melintang melawan arus.

Page 15: Makalah Gill Net

-Surface gillnet akan berada di permukaan air, sampai lapisan pertengahan

perairan seperti yang ditunjukan gambar berikut:

Daerah penangkapan:

-Sebaiknya bukan daerah pelayaran, biasanya daerah penangkapan mengikuti

keberadaan ikan dan perhitungan ekonomi kegiatan penangkapan ini. Kemudian

diperhitungkan juga jarak, dan kekuatan kapal dalam melakukan proses

penangkapan tersebut.

-Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian gillnet adalah perairan luas

tak berkarang, yang merupakan tempat gerombolan ikan bermigrasi baik untuk

makan atau untuk memijah.

-Daerah perikanan di Indonesia yang banyak menggunakan gillnet dalam usaha

penangkapan antara lain: Samarinda, Jawa Timur, Papua, Minahasa Selatan,

Bali, Jawa

Barat dan Ambon

Kemungkinan hasil:

Ikan-ikan pelagis kecil (c/ sarden, baby tuna, rucah, dll) tergantung ukuran mesh

size jaring itu sendiri.

Page 16: Makalah Gill Net

1.2 Midwater gill net

Metode penangkapan Midwater gill net:

-hampir sama seperti surface gill net, yang berbeda hanyalah posisi di dalam lapisan

perairan nya. Midwater gill net , atau biasa disebut juga dengan floating net ini

karena posisinya yang mengapung di lapisan tengah perairan laut yang disebabkan

oleh berat jangkar dan pelampung yang disesuaikan supaya gill net ini dapat

terapung.

-setelah di setup. Akan tampak seperti gambar dibawah ini.

Daerah penangkapan:

-sebaiknya bukan daerah pelayaran, biasanya daerah penangkapan mengikuti

keberadaan ikan dan perhitungan ekonomi kegiatan penangkapan ini. Kemudian

diperhitungkan juga jarak, dan kekuatan kapal dalam melakukan proses

penangkapan tersebut.

-Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian gillnet adalah perairan luas

tak berkarang, yang merupakan tempat gerombolan ikan bermigrasi baik untuk

makan atau untuk memijah.

-Daerah perikanan di Indonesia yang banyak menggunakan gillnet dalam usaha

penangkapan antara lain: Samarinda, Jawa Timur, Papua, Minahasa Selatan,

Bali, Jawa

Barat dan Ambon

Kemungkinan hasil:

-Ikan-ikan pelagis kecil (c/ sarden, baby tuna, layur, dll) tergantung ukuran mesh

size jaring itu sendiri. Jenis-jenis ikan demersal atau bottom fish (flat fish,

sea bream, dan lain-lain).

Page 17: Makalah Gill Net

1.3 Bottom gill net

Metode penangkapan bottom gill net:

-Hampir sama seperti surface gill net, yang berbeda hanyalah posisi di dalam lapisan

perairan nya. Bedanya. Bottom gill net ini dibuat supaya terbentang dibawah/dasar

laut. Dengan cara bobot pemberat/jangkar dibuat lebih berat sehingga gill net dapat

tenggelam tetapi tetap terbentang dengan adanya pelampung dibagian atas gill net.

-Setelah di setup. Akan tampak seperti gambar dibawah ini.

Daerah penangkapan:

-Sebaiknya bukan daerah pelayaran, biasanya daerah penangkapan mengikuti

keberadaan ikan dan perhitungan ekonomi kegiatan penangkapan ini. Kemudian

diperhitungkan juga jarak, dan kekuatan kapal dalam melakukan proses

penangkapan tersebut.

-Daerah yang sebenarnya ideal untuk pengoprasian gillnet adalah perairan luas

tak berkarang, yang merupakan tempat gerombolan ikan bermigrasi baik untuk

makan atau untuk memijah.

Page 18: Makalah Gill Net

-Daerah perikanan di Indonesia yang banyak menggunakan gillnet dalam usaha

penangkapan antara lain: Samarinda, Jawa Timur, Papua, Minahasa Selatan,

Bali, Jawa Barat dan Ambon

Kemungkinan hasil:

-Jenis-jenis ikan demersal atau bottom fish (flat fish, sea bream, dan lain-lain).

Jenis-jenis udang, lobster dan lain sebagainya.

KONSTRUKSI ALAT TANGKAP (BOTTOM GILL NET)

1. KONSTRUKSI UMUM

Pada umumnya yang disebutkan dengan gill net dasar ialah jaring

dengan bentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama

ukurannya pada seluruh jaring, lebar jaring lebih pendek jika

dibandingkan dengan panjangnya, dengan perkataan lain, jumlah mesh depth

lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mesh size pada arah panjang

jaring.

Pada lembaran-lembaran jaring, pada bagian atas dilekatkan

pelampung (float) dan pada bagian bawah dilekatkan peemberat (sinker).

Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy dari

float yang bergerak menuju keatas dan sinking force dari sinker ditambah

dengan berat jaring didalam air yang bergerak menuju kebawah, maka jaring

akan terentang.

2. DETAIL KONSTRUKSI

Pada kedua ujung jaring diikatkan jangkar, yang dengan demikian

letak jaring akan telah tertentu. Karena jaring ini direntang pada dasar laut,

maka dinamakan bottom gill net, yang demikian berarti jenis-jenis ikan

yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish)

ataupun ikan-ikan damersal. Posisi jaring dapat diperkirakan pada float

berbendera atau bertanda yang dilekatkan pada kedua belah pihak ujung

Page 19: Makalah Gill Net

jaring, tetapi tidaklah dapat diketahui keadaan baik buruknya rentangan

jaring itu sendiri.

3. KARAKTERISTIK

Set bottom gill net direntang pada dasar laut, sehingga yang

menjadi tujuan penangkapan adalah ikan-ikan damersal.

Bottom gill net berbentuk empat persegi panjang yang

dilengkapi dengan pelampung, pemberat, ris atas dan ris

bawah serta dilengkapi dengan jangkar.

Besarnya mata jaring bervariasi tergantung sasaran yang akan

ditangkap baik udang maupun ikan.

Jaring gill net direntangkan pada float berbendera yang

diletakkan pada kedua belah pihak ujung jaring tetapi tidak

dapat diketahui keadaan baik buruknya rentangan itu sendiri.

4. BAHAN DAN SPESIFIKASINYA

Pengenalan bahan jaring sintetis dengan mutu yang tinggi telah

merangsang perkembangan pemakaian alat ini. Hal ini disebabkan efisiensi

penangkapan yang jauh lebih baik yakni 2-13 kali lebih tinggi pada PA

monofillament yang transparant (jernih) dibanding dengan bahan serat alami

(kapas, rami, rami halus).

1. Persyaratan

Persyaratan efisiensi penangkapan yang baik memerlukan

rendahnya daya rangsang alat untuk organ penglihatan atau organ

lateral line sebelum ikan terkait atau terjerat dalam jaring gill net

harus disesuaikan dengan kebiasaan hidup ikan melebihi trawl dan

purse seine.

Page 20: Makalah Gill Net

Bahan dari gill net harus mempunyai daya tampak sekecil

mungkin dalam air, terutama sekali untuk penangkapan di siang hari

pada air jernih. Serat jaring juga harus sehalus dan selunak mungkin

untuk mengurangi daya penginderaan dengan organ side line. Serat

jaring yang lebih tipis juga kurang terlihat. Sebaliknya bahan harus

cukup kuat untuk menahan rontaan ikan yaang tertangkap dan dalam

upayanya untuk membebaskan diri. Lebih lanjut diperlukan

kemuluran dan elastisitas yang tepat untuk menahan ikan yang

terjerat atau terpuntal sewaktu alat dalam air atau sewaktu penarikan

keatas kapal tetapi tidak menyulitkan sewaktu ikan itu diambil dari

jaring. Bahan yang daya mulurnya tinggi untuk beban kecil tidak

sesuai untuk gull net karena ukuran ikan yang terjerat pada insang

tergantung pada ukuran mata jaring. Jaring perlu memiliki kekuatan

simpul yang stabil dan ukuran mata jaring tidak boleh dipengaruhi

air.

2. Macam dan Ukuran benang

PA continous filament adalah bahan yang paling lunak dari

semua bahan sintetis dalam kondisi basah, warna putih mengkilat

yang alami adalah jauh lebih terlihat dalam air jernih. Warna hijau,

biru, abu-abu dan kecoklatan merupakan warna-warna yang nampak

digunakan paling umum pada perikanan komersial.

Sebab banyaknya macam dari gill net sesuai dengan ukuran,

ukuran mata jaring, jenis ikan, pola operasi, kondisi penangkapan,

dll tidak mungkin memberi rekomendasi yang menyeluruh untuk

seleksi bahan jaring. Semua nilai R tex adalah nominal dan

berkenaan dengan netting yarn yang belum diselup dan belum

diolah.

Page 21: Makalah Gill Net

3. Warna Jaring

Warna jaring yang dimaksudkan disini adalah terutama dari

webbing. Warna float, ropes, sinkers dan lain-lain diabaikan,

mengingat bahwa bagian terbesar dari gill net adalah webbing. Pada

synthetic fibres, net preservation dalam bentuk pencelupan telah

tidak diperlukan, kemudian pula warna dari twine dapat dibuat

sekehendak hati, yang dengan demikian kemungkinan

mengusahakan warna jaring untuk memperbesar fishing ability

ataupun catch akan dapat lebih diusahakan. Dengan perkataan lain,

warna jaring yang sesuai untuk tujuan menangkap jenis-jenis ikan

yang menjadi tujuan dapat diusahakan. Warna jaring dalam air akan

dipengaruhi oleh faktor-faktor depth dari perairan, transparancy,

sinar matahari, sinar bulan dan lain-lain faktor, dan pula sesuatu

warna akan mempunyai perbedaan derajat “terlihat” oleh ikan –ikan

yang berbeda-beda. Karena tertangkapnya ikan-ikan pada gill net ini

ialah dengan cara gilled dan entangled, yang kedua-duanya ini

barulah akan terjadi jika ikan tersebut menubruk atau menerobos

jaring, maka hendaklah diusahakan bahwa efek jaring sebagai

penghadang, sekecil mungkin.

Berdasarkan bentuk alat waktu dioperasikan

1. Gillnet melingkar (encirling gillnet) yaitu gillnet yang cara pemasanggannya dengan

melingkarkan jaring pada gerombolan ikan. Setelah jaring melingkar dan mengurung

gerombolan ikan, maka ikan dikejutkan agar menabrak jaring dan tersangkut pada mata

jaring.

2. Gillnet mendatar (drift net)

Seperti yang dijelaskan diatas

Page 22: Makalah Gill Net

Berdasarkan kedudukan alat waktu dipasang

1. Gillnet hanyut (drift gillnet)

yaitu jaring insang yang pemasangannya dibiarkan hanyut mengikuti arus. Salah satu

ujung tali risnya diikatkan pada perahu/kapal

2. Gillnet tetap (set gillnet)

yaitu jaring insang yang dipasang secara menetap untuk sementara waktu dengan

menggunakan jangkar. Dalam hal ini kadang-kadang jaring diberi jangkar atau

diikatkan pada suatu tempat yang tetap.

HAL – YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENANGKAPAN

FAKTOR LUAR :

1. Keadaan Musim ( cuaca )

Karena fishing ground atau daerah penangkapan merupakan

daerah teluk, sehingga baik buruknya musim atau cuaca akan

mempengaruhi keberhasilan suatu penangkapan.

2. Keberadaan Resources (sumberdaya ikan)

Makin banyak jumlah unit dari suatu alat tangkap, maka akan tejadi over

fishing sehingga keberadaan resources akan terancam. Hal ini akan

mengurangi jumlah penagkapan di suatu daerah penangkapan. Untuk

mengatasinya maka dilakukan pembatasan ukuran mesh size gill net itu

sendiri.

3. Teknik Penangkapan

Apabila salah dalam pengoperasian alat tangkap maka akan didapatkan

hasil tangkapan (catch) yang minimum.

Page 23: Makalah Gill Net

4. Market (Pemasaran)

Pemasaran atau market ke daerah konsumsi atau tujuan juga

mempengaruhi keberhasilan suatu penangkapan.

FAKTOR DALAM :

1. Bahan Jaring

Supaya ikan mudah dapat terjerat pada mata jaring, maka bahan

jaring harus dibuat sebaik mungkin. Bahan atau twine yang paling

banyak digunakan adalah yang terbuat dari syntetis. Twine yang

dipergunakan hendaklah “lembut tidak kaku, pliancy, suppleness”.

Dengan demikian maka twine yang digunakan adalah cotton, hennep,

linen, amylan, nylon, kremona, dan lain-lain sebagainya, dimana twine

ini mempunyai fibres

yang lembut. Bahan-bahan dari manila hennep, sisal, jerami dan lain-

lain yang fibres-nya keras tidak digunakan. Untuk mendapatkan twine

yang lembut, ditempuh cara yang antara lain dengan memperkecil

diameter twine ataupun jumlah pilin per-satuan panjang dikurangi,

ataupun bahan-bahan celup pemberi warna ditiadakan.

2. Ketegangan rentangan tubuh jaring

Yang dimaksud rentangan disini ialah baik rentangan ke arah lebar

demikian pula rentangan ke arah panjang. Ketegangan rentangan ini,

akan mengakibatkan terjadinya tension baik pada float line ataupun pada

tubuh jaring. Dengan perkataan lain, jika jaring direntang terlalu tegang

maka ikan akan sukar terjerat, dan ikan yang telah terjeratpun akan

mudah lepas. Ketegangan rentangan tubuh jaring akan ditentukan

terutama oleh bouyancy dari float, berat tubuh jaring, tali temali, sinking

force dari sinker dan juga shortening yang digunakan.

Page 24: Makalah Gill Net

3. Shortening atau shrinkage

Supaya ikan-ikan mudah terjerat (gilled) pada mata jaring dan juga

supaya ikan-ikan tersebut setelah sekali terjerat pada jaring tidak akan

mudah terlepas, maka pada jaring perlulah diberikan shortening yang

cukup.

4. Tinggi Jaring

Yang dimaksud dengan istilah tinggi jaring disini ialah jarak antara

float line ke sinker line pada saat jaring tersebut terpasang di perairan.

Jenis jaring yang tertangkapnya ikan secara gilled, lebih lebar jika

dibandingkan dengan jaring yang tertangkapnya ikan secara entangled.

Hal ini tergantung pada swimming layer dari pada jenis-jenis ikan yang

menjadi tujuan penangkapan.

5. Mesh size

Dari percobaan-percobaan terdapat kecenderungan bahwa sesuatu

mesh size mempunyai sifat untuk menjerat ikan hanya pada ikan-ikan

yang besarnya tertentu batas-batasnya. Dengan perkataan lain, gill net

akan bersikap selektif terhadap besar ukuran dari catch yang diperoleh.

Oleh sebab itu untuk mendapatkan catch yang besar jumlahnya pada

pada suatu fishing ground, hendaklah mesh size disesuaikan besarnya

dengan besar badan ikan yang jumlahnya terbanyak pada fishing ground

tersebut.

Page 25: Makalah Gill Net

BAB III

KESIMPULAN

Gill net merupakan salah satu jenis alat untuk menangkap ikan dari bahan jarring yang

bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring (mesh) dari bagian jaring utama

ukurannya sama, biasa disebut dengan jarring insang. Alat ini dapat dioperasikan di

daerah daerah teluk, pantai-pantai, dan muara, karena daerah tersebut adalah fishing

ground yang umum dan jarring ini sesuai untuk area fishing ground yang sempit.

Pemakaian gill net tergantung daerah penangkapannya dan jenis ikan yang ingin di

tangkap. Penamaan gill net pun dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan nelayan

setempat, ada yang memberi nama sesuai jenis ikan yang tertangkap, adapula yang

memberi nama sesuai dengan letak fihing ground.

Pada umumnya Gill net dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

5. Surface gill net

6. Bottom gill net

7. Drift gill net

Dalam pengoprasian gill net biasanya terdiri dari beberapa tinting jaring yang digabung

menjadi satu unit jaring yang panjang,pada umumnya metode dioperasikannya gill net

dengan dihanyutkan, dipasang secara menetap pada suatu perairan dengan cara

dilingkarkan atau menyapu dasar perairan. Contohnya jaring insang hanyut (drift

gillnet), jaring insang tetap(set gillnet), jaring insang lingkar (encircling gillnet), jaring

insang klitik (shrimp gillnet), dan trammel net

Teknik pengoperasian Gillnet, lebih difokuskan kepada :

Setting

Holling

Persiapan Alat

Waktu Penangkapan

Daerah Penangkapan (Fishing Ground)

Page 26: Makalah Gill Net

Penurunan Alat

Penarikan Alat dan Pengambilan Ikan

Jenis ikan yang dihasilkan menggunakan alat ini adalah jenis ikan ikan yang berenang

dekat permukaan laut,dan ikan ikan demersal. Misalnya saury, sardine, salmon, layang,

tembang kembung, dan lain-lain membentuk suatu gerombolan (shoal) dan dapat

dikatakan setiap individu mempunyai ukuran yang hampir sama . Jenis ikan yang

seperti cucut, tuna yang mempunyai tubuh yang sangat besar tak mungkin terjerat pada

mata jaring ataupun ikan-ikan seperti flat fish yang mempunyai bentuk tubu gepeng

lebar, sehingga sukar terjerat pada mata jaring, ikan-ikan seperti ini akan tertangkap

dengan cara terbelit-belit (entangled).

DAFTAR PUSTAKA