33
MAKALAH PENGEMASAN & PENDISTRIBUSIAN MAKANAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Higien Makanan Oleh : FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

MAKALAH PENGEMASAN & PENDISTRIBUSIAN MAKANAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Higien Makanan

Oleh :

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2013

Page 2: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

ABSTRAK

i

Page 3: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Bismillahirrahmaanirrahim

Segala puji hanya bagi Allah Tuhan seluruh alam, shalawat beserta salam

semoga tercurahkan kepada Nabi Muhamad SAW. Karena atas karunia dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis mengucapkan

terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Botani Phanerogamae yang telah

membimbing dan mencurahkan ilmu kepada Penulis, sehingga Penulis dapat

menyelesaikan makalah ini, walaupun dalam proses penyusunannya mengalami

berbagai kesulitan. Makalah ini akan membahas tentang sub kelas Zingiberidae.

Tetapi sangat dimungkinkan dalam penyusunannya masih banyak

kekurangan, baik dalam penyajian materi maupun dalam penulisan, untuk itu

kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan, demi

lebih baiknya karya yang selanjutnya.

Kami berharap, mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita

semua. Amiin.

Wassalamualaikum, wr. wb

Bandung, September 2011

Kelompok 5

ii

Page 4: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

DAFTAR ISI

ABSTRAK.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................2

C. Tujuan Pembahasan...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3

A. SUBKELAS ZINGIBERIDAE..................................................................3

1. Karakteristik subkelas Zingiberidae ...................................................3

2. Klasifikasi subkelas Zingiberidae........................................................3

3. Contoh-contoh subkelas Zingiberidae ...............................................6

BAB III PENUTUP............................................................................................12

A. Kesimpulan..............................................................................................12

B. Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13

iii

Page 5: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia moderen seperti sekarang ini, masalah kemasan menjadi

bagian kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama dalam hubungannya dengan

produk pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah berkembang dengan pesat

menjadi bidang ilmu dan teknologi yang makin canggih. Ruang lingkup bidang

pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, dari mulai bahan yang sangat

bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi pengemasan yang semakin

canggih dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan

kertas, plastik, gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Namun

demikian pemakaian bahan-bahan seperti papan kayu, karung goni, kain, kulit

kayu , daun-daunan dan pelepah dan bahkan sampai barang-barang bekas seperti

koran dan plastik bekas yang tidak etis dan hiegenis juga digunakan sebagai bahan

pengemasproduk pangan.

Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan,

dan merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena

pengemasan dapat memperpanjang umur simpan bahan. Sebelum dibuat oleh

manusia, alam juga telah menyediakan kemasan untuk bahan pangan, seperti

jagung dengan kelobotnya, buah-buahan dengan kulitnya, buah kelapa dengan

sabut dan tempurung, polong-polongan dengan kulit polong dan lainlain. Manusia

juga menggunakan kemasan untuk pelindung tubuh dari gangguan cuaca, serta

agar tampak anggun dan menarik.

Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng,

tetrapak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan,

kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar (active and intelligent

packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan

dengan kebutuhan produk yang dikemas. Minuman teh dalam kantong plastik,

nasi bungkus dalam daun pisang, sekarang juga sudah berkembang menjadi

1

Page 6: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

kotak-kotak katering sampai minuman anggur dalam botol dan kemasan yang

cantik berpita merah. Setelah kemasan sudah rapid an cantik lalu dilakukan

pemasaran. Dalam mengembangkan suatu pemasaran, setiap langkah yang

dilakukan dalam memformulasikan strategi pemasaran harus diorientasikan pada

upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan

kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi pemasaran.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana ciri-ciri umum dari sub kelas Zingiberidae.

2. Bagaimana morfologi dari sub kelas Zingiberidae

3. Bagaimana jenis-jenis dari sub kelas Zingiberidae

C. Tujuan

2

Page 7: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kemasan

Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk

melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan

perkembangan jaman yang semakin kompleks, barulah terjadi penambahan nilai-

nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu

kekuatan utama dalam persaingan pasar.

Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit,

kain, kayu, batu, keramik dan kaca. Tetapi pada jaman itu, kemasan masih

terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap

pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang dapat merusak barang. Selain itu,

kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama dalam

perjalanan.

Baru pada tahun 1980-an di mana persaingan dalam dunia usaha semakin

tajam dan kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon

konsumen, bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting peranannya

dalam strategi pemasaran. Di sini kemasan harus mampu menarik perhatian,

menggambarkan keistimewaan produk, dan “membujuk” konsumen. Pada saat

inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan pada saat jual beli terjadi.

B. Pengertian Kemasan

Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan,

dan merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena

pengemasan dapat memperpanjang umur simpan bahan. Pengemasan adalah

wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi

terjadinya kerusakankerusakan pada bahan yang dikemas / dibungkusnya.

Kemasan produk pangan/makanan selain berfungsi untuk melindungi

produk, juga berfungsi sebagai penyimpanan, informasi dan promosi produk serta

pelayanan kepada konsumen. Mutu dan keamanan pangan/makanan dalam

kemasan sangat tergantung dari mutu kemasan yang digunakan, baik kemasan

primer, sekunder maupun tertier. Olehkarena itu diperlukan adanya peraturan-

3

Page 8: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

peraturan mengenai kemasan pangan/makanan, yang bertujuan untuk memberikan

perlindungan kepada konsumen. Peraturan tentang Kemasan pangan/makanan ini

tertuang dalam UNDANG-UNDANG RI NO.7 TAHUN 1996, Undang-undang

ini mengamanatkan peraturan pengemasan berkaitan dengankeamanan

pangan/makanan dalam rangka melindungi konsumen. Pada bagian ke IV pasal 16

-19 dari undang-undang ini membahas tentang kemasan bahan pangan,

sedangkanbagian ke V pasal 30-35 membahas tentang pelabelan dan periklanan

produk pangan. Isi dari pasal-pasal tersebut adalah sebagai berikut :

Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau

pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk

yang ada di dalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan

produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya.

Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk mengawetkan atau

memperpanjang umur dari produk-produk pangan atau makanan yang terdapat

didalamnya.

Pengemasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mutlak

diperlukan dalam persaingan dunia usaha seperti saat ini. Saat ini kemasan

merupakan faktor yang sangat penting karena fungsin dan kegunaanya dalam

meningkatkan mutu produk dan daya jual dari produk.

Kemasan produk dan labelnya selain berfungsi sebagai pengaman produk

yang terdapat di dalamnya juga berfungsi sebagai media promosi dan informasi

dari produk yang bersangkutan. Kemasan produk yang baik dan menarik akan

memberikan nilai tersendiri sebagai daya tarik bagi konsumen. Namun demikian,

sampai saat ini kemasan produk masih merupakan masalah bagi para pengelola

usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

C. Fungsi dan Peranan Kemasan

Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan

melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan,

diangkut dan dipasarkan. Secara umum fungsi pengemasan pada bahan pangan

adalah :

4

Page 9: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

- Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen,

agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran

- Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar

ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari

kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.

- Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai

alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang

terdapat pada kemasan.

- Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan (satu

kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan

pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan..

- Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari

produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk

yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun

dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas

produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.

- Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap

dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan

kemasan botol plastik.

- Menambah daya tarik calon pembeli, sarana informasi dan iklan dan

emberi kenyamanan bagi pemakai.

D. Permasalahan Kemasan

Permasalahan tentang kemasan produk dan labelnya kadang-kadang

menjadi kendala bagi perkembangan atau kemajuan suatu usaha. Banyak

persoalan yang muncul ketika suatu usaha ingin memiliki suatau kemasan produk

yang baik, berkualitas dan memenuhi standar nasional yang ada. Persoalan-

persoalan yang sering dihadapi seperti bahan pengemas, desain bentuk kemasan,

5

Page 10: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

desain label, sampai pada persoalan yang paling utama yaitu biaya pembuatan

kemasan itu sendiri.

Permasalahan pada kemasan salah satunya yaitu pencemaran lingkungan

dengan penggunaan bahan kemasan sintetik yang tidak ramah lingkungan, harga

kemasan mahal, kurang ekonomis (kemasan sekali pakai) dan labelisasi

(kurangnya informasi).

E.Jenis-Jenis Kemasan

Berdasarkan bahan dasar pembuatannya maka jenis kemasan pangan yang

tersedia saat ini adalah kemasan kertas, gelas, kaleng/logam, plastik dan kemasan

komposit atau kemasan yang merupakan gabungan dari beberapa jenis bahan

kemasan, misalnya gabungan antara kertas dan plastik atau plastik, kertas dan

logam. Masing-masing jenis bahan kemasan ini mempunyai karakteristik

tersendiri, dan ini menjadi dasar untuk pemilihan jenis kemasan yang sesuai untuk

produk pangan. Karakteristik dari berbagai jenis bahan kemasan adalah sebagai

berikut :

a. Kemasan Kertas

Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum

ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak

digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam

karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas.

Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan

media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah

sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara

lingkungan.Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan

dan perlakuan tambahan pada proses pembuatannya.

Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel atau kemasan kaku.

Beberapa jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel adalah

kertas kraft, kertastahan lemak (grease proof). Glassin dan kertas lilin (waxed

6

Page 11: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

paper) atau kertas yang dibuat dari modifikasi kertas-kertas ini. Wadah-wadah

kertas yang kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak, kaleng fiber, drum, cawan-

cawan yang tahan air, kemasan tetrahedral dan lain-lain, yang dapat dibuat dari

paper board, kertas laminasi, corrugated board dan berbagai jenis board dari kertas

khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan bahan-bahan kemasan lain

seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat protektif. Beberapa gambar di

bawah ini adalah contoh-contoh kemasan kertas,

Jenis-jenis kertas ada dua jenis kertas utama yang digunakan, yaitu kertas

kasar dan kertas lunak. Kertas yang digunakan sebagai kemasan adalah jenis

kertas kasar, sedangkan kertas halus digunakan untuk kertas tulis berupa buku dan

kertas sampul. Berikut beberapa jenis kertas kasar yang dapat digunakan untuk

kemasan:

- Kertas glasin dan kertas tahan minyak (grease proof). Kertas glasin dan

kertas tahan minyak dibuat dengan cara memperpanjang waktu

pengadukan pulp sebelum dimasukkan ke mesin pembuat kertas.

Penambahan bahan-bahan lain seperti plastisizer bertujuan untuk

7

Page 12: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

menambah kelembutan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunakan

untuk mengemas bahan-bahan yang lengket. Penambahan antioksidan

bertujuan unttuk memperlambat ketengikan dan menghambat

pertumbuhan jamur atau khamir. Kedua jenis kertas ini mempunyai

permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya tahan yang

tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun

permukaan dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan lilin. Kertas

glasin digunakan sebagai bahan dasar laminat.

- Kertas Perkamen Kertas perkamen digunakan untuk mengemas bahan

pangan seperti mentega, margarine, biskuit yang berkadar lemak tinggi,

keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging (segar, kering, diasap atau

dimasak), hasil ternak lain, the dan kopi. Sifat-sifat kertas perkamen

adalah :

1) mempunyai ketahanan lemak yang baik,

2) mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun

dalam air mendidih,

3) permukaannya bebas serat,

4) tidak berbau dan tidak berasa,

5) transparan dan translusid, sehingga sering disebut kertas glasin, dan

6) tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jika

dilapisi dengan bahan tertentu.

- Kertas lilin Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang

bahan dasarnya adalah lilin parafin dengan titik cair 46-74oC dan dicampur

polietilen (titik cair 100-124oC) atau petrolatum (titik cair 40 - 52 oC).

Kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/oli dan daya rekat

panasnya baik. Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan,

sabun, tembakau dan lain-lain.

8

Page 13: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

- Kertas Container board Kertas daluang banyak digunakan dalam

pembuatan kartun beralur. Ada dua jenis kertas daluang, yaitu, line board

disebut juga kertas kraft yang berasal dari kayu cemara dan corrugated

medium yang berasal dari kayu keras dengan proses sulfat.

- Kertas Tyvek Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high

density polyethylene). Dibuat pertama sekali oleh Du Pont dengan nama

dagang Tyvek. Kertas tyvek mempunyai permukaan yang licin dengan

derajat keputihan yang baik dan kuat, dan sering digunakan untuk kertas

foto. Kertas ini bersifat :

1) no grain yaitu tidak menyusut atau mengembang bila terjadi perubahan

kelembaban,

2) tahan terhadap kotoran, bahan kimia,

3) bebas dari kontaminasi kapang, dan

4) mempunyai kemampuan untuk menghambat bakteri ke dalam kemasan

b. Kemasan Gelas

Kemasan gelas yang berat, mudah pecah, mahal, non biodegradable, dapat

dipanaskan, transparan/translusid, bentuk tetap (rigid), proses massal (padat/cair),

dapat didaur ulang.

c. Kemasan logam (kaleng)

Kemasan logam (kaleng) yang mempunyai bentuk tetap, ringan, dapat

dipanaskan, proses massal (bahan padat atau cair), tidak transparan, dapat

bermigrasi ke dalam makanan yang dikemas, non biodegradable, tidak dapat

didaur ulang

9

Page 14: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

d. Kemasan plastik

Kemasan plastik yang mempunyai bentuk fleksibel, transparan, mudah

pecah, non biodegradable, ada yang tahan panas, monomernya dapat

mengkontaminasi produk

e. Komposit (kertas/plastik)

Kemasan yang bahan dari komposit yaitu lebih kuat, tidak transparan,

proses missal, pengisian aseptis, khusus cairan, non biodegradable.

Selain jenis-jenis kemasan di atas saat ini juga dikenal kemasan edible

dankemasan biodegradable. Kemasan edible adalah kemasan yang dapat dimakan

karena terbuat dari bahan-bahan yang dapat dimakan seperti pati, protein atau

lemak, sedangkan kemasan biodegradable adalah kemasan yang jika dibuang

dapat didegradasi melalui proses fotokimia atau dengan menggunakan mikroba

penghancur.

Saat ini penggunaan plastik sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai

persoalan lingkungan, yaitu tidak dapat didaur ulang dan tidak dapat diuraikan

secara alami oleh mikroba di dalam tanah, sehingga terjadi penumpukan sampah

palstik yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan.

Kelemahan lain adalah bahan utama pembuat plastik yang berasal dari minyak

bumi, yang keberadaannya semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Seiring

dengan kesadaran manusia akan persoalan ini, maka penelitian bahan kemasan

diarahkan pada bahan-bahan organik, yang dapat dihancurkan secara alami dan

mudah diperoleh. Kemasan ini disebut dengan kemasan masa depan (future

packaging). Sifat-sifat kemasan masa depan diharapkan mempunyai bentuk yang

fleksibel namun kuat, transparan, tidak berbau, tidak mengkontaminasi bahan

yang dikemas dan tidak beracun, tahan panas, biodegradable dan berasal dari

bahan-bahan yang terbarukan. Bahan-bahan ini berupa bahan-bahan hasil

pertanian sepertikarbohidrat, protein dan lemak.

10

Page 15: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

Pemilihan jenis kemasan yang sesuai untuk bahan pangan, harus

mempertimbangkan syarat-syarat kemasan yang baik untuk produk tersebut, juga

karakteristik produk yang akan dikemas. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh

suatu kemasan agar dapat berfungsi dengan baik adalah :

1. Harus dapat melindungi produk dari kotoran dan kontaminasi sehingga

produk tetap bersih.

2. Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air , gas,

dan penyinaran (cahaya).

3. Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta mudah dalam

pengangkutan dan distribusi.

4. Efisien dan ekonomis khususnya selama proses pengisian produk ke

dalam kemasan.

F. Faktor-faktor Desain Kemasan

Bicara masalah kemasan ternyata tidak sesederhana yang dilihat. Menurut

DR. Dudy Wiyancoko, Staf Pengajar Desain Produk Industri, Fakultas Seni Rupa

Desain ITB mengatakan, “Desain Kemasan” adalah suatu proses mulai dari

mendesain sampai produksi. Ada tiga kategori untuk menentukan desain kemasan.

Pertama, soal makna kemasan. Kemasan sebaiknya bermakna personal, sosial, dan

publik. Personal yaitu hanya untuk diketahui sendiri isi yang ada dalam kemasan.

Bermakna sosial, biasanya untuk penghargaan atau penghormatan atas prestasi

atau hasil yang dicapai. Sementara kemasan yang bernilai publik, biasanya untuk

produk untukkomersial, jadi pesan kemasannya harus dapat dimengerti oleh

semua orangyang membacanya. Kedua, kemasan dalam bentuk fisik. Terdiri dari

kemasanprimer melekat pada produknya), kemasan sekunder (melindungi

produk), kemasan tersier (fungsi kemudahan dan praktis pembawaannya),

kemudiankemasan transport dan sebagainya.

Ketiga, mendesain kemasan yang baik harus mencakup 5 fungsi yaitu

fungsi protektif, fungsi praktis, fungsi informasi,fungsi komunikasi dan fungsi

11

Page 16: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

lingkungan. Kemasan seringkali disebut sebagai “the silent sales-man/girl” karena

mewakili ketidak hadiran pelayan dalam menunjukkan kualitas produk. Untuk

itukemasan harus mampu menyampaikan pesan lewat komunikasi informatif,

seperti halnya komunikasi antara penjual dengan pembeli. “Para pakar13

pemasaran menyebut desain kemasan sebagai pesona produk (the product charm),

sebab kemasan memang berada di tingkat akhir suatu proses alur produksi yang

tidak saja untuk memikat mata (eye-cathing) tetapi juga untuk memikat

pemakaian (usage attractiveness). Desain kemasan mempunyai 5 prinsip

fungsional, pertama kemasan(packaging). Pada kemasan ini harus disampaikan

tentang jenis produk, dankegunaannya. Disini kejujuran jadi hal penting. Kedua,

kemasan secara fisik. Fungsinya sebagai pelindung produk dari benturan, gesekan,

guncangan, hentakan dan lain-lain. Disini kekuatan menjadi prinsip utama.

Ketiga, kemasanyang nyaman dipakai. Maksudnya kemasan disini memberikan

rasa nyamanjika disentuh, permukaannya tidak melukai, lentur saat digenggam,

mudah dibersihkan, disimpan, stabil bila diletakkan. Kemasan yang dapat didaur

ulang sangat diutamakan.

Keempat, kemasan yang mampu menampilkan citra produk dan

segmentasi pasar pemakainya. Disini melibatkan banyak unsur terutama yang

berkaitan dengan imajinasi, selera, dan fantasi sipemakai. Kemasan disini harus

mampu menerjemahkan siapa pemakainya, status sosial, dimana dan jenis

perilaku seperti apa produk mainan tersebut dipakai. Keunikan menjadi nilai

penting. Kelima, kemasan yang berprinsip mendukung keselarasanlingkungan.

Kemasan yang baik adalah yang; mudah didaur ulang (recycle) keproduk baru dan

tidak terkontaminasi, bisa dilebur dan dibuat kembali ke produk(re-use) asal.

Kemasan yang baik harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa

faktor, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor pengamanan Kemasan harus melindungi produk terhadap

berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan

barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan

12

Page 17: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar

kerenyahannya tahan lama.

2. Faktor ekonomi Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk

pemilihanbahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya,

produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam

karton, dan lain-lain.

3. Faktor pendistribusian Kemasan harus mudah didistribusikan dari

pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat

distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan.

Bentuk14 dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian

rupasehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.

4. Faktor komunikasi Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan

dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan

pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk

kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan

pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik;

maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.

5. Faktor ergonomi Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau

dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain

mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan

pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goreng

Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah

dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak.

6. Faktor estetika Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual

yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo,

ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah untuk

mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.

13

Page 18: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

7. Faktor identitas Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan

kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan

dengan produk-produk yang lain.

8. Faktor promosi Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang

promosi, dalam hal ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan

kemasan dapat efektif untuk menarik perhatian konsumen- konsumen baru.

9. Faktor lingkungan Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang

berpikiran kritis. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak

dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir- akhir ini

adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah. Salah

satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah styrofoam. Pada tahun 1990

organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan perusahaan Mc Donalds

untuk mendaur ulang kemasan- kemasan mereka. Sekarang ini banyak perusahaan

yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah lingkungan (environmentally

friendly ), dapat didaur ulang (recyclable) atau dapat dipakai ulang (reusable).

F. Daya Tarik Kemasan

Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah

kemasan tersebut harus simple (sederhana), fungsional dan menciptakan respons

emosional positif yang secara tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan

harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah

desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk

yang dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan

manusia, 80 % adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasatmata (visual).

Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek,

ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran

terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasatmata (visual

communication). Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus

mempunyai daya tarik.

14

Page 19: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik

visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional). Daya tarik visual (estetika)

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-

unsur grafis yang telah disebutkan di atas. Semua unsur grafis tersebut

dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik

visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi

dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik

harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa

disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang tidak lebih baik

dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal.

Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang

mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya. Misalnya produk-

produk sabun mandi yang pada umumnya memiliki komposisi yang tidak jauh

berbeda. Tetapi produk sabun mandi yang dapat menampilkan kelembutan yang

divisualkan dengan baik pada desain kemasannya, di antaranya menggunakan

warna- warna lembut (pastel) dan merek dengan font Script atau Italic (miring)

dan memberikan kesan lembut dan anggun akan lebih banyak dipilih oleh

konsumen. Visualisasi yang ditampilkan memberikan efek psikologis bahwa

konsumen akan merasakan kulitnya lebih lembut setelah menggunakan sabun

mandi tersebut.

G. Bahasa Desain Kemasan

Bahasa dalam kemasan adalah berbagai unsur yang ada pada kemasan

sebagai alat komunikasinya. Bentuk bahasa pada desain kemasan dapat berupa

verbal dan visual. Bahasa verbal berupa tulisan pada permukaan kemasan. Berisi

informasi dasar yang ditampilkan pada bagian muka meliputi identitas perusahaan

atau merk, nama produk dan deskripsinya, manfaat untuk konsumen, dan

keperluan-keperluan hukum.

Kata-kata dan kalimatnya harus singkat agar mudah dipahami. Bentuk

huruf dan tipografi tidak saja berfungsi sebagai media komunikasi, tapi juga

15

Page 20: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

merupakan dekorasi kemasan. Oleh karena itu huruf-huruf yang digunakan harus

serasi. Sedangkan bahasa visual berupa ilustrasi, warna, dan symbol-simbol yang

digunakan. Fungsi utama ilustrasi adalah untuk informasi visual tentang produk

yang dikemas, pendukung teks, penekanan suatu kesan tertentu dan penangkap

mata untuk menarik calon pembeli. Gambar tersebut dapat berupa gambar produk

secara penuh atau terinci, serta dapat juga merupakan hiasan (dekorasi) disertai

penggunaan bahasa yang umum yang dengan cepat dapat dimengerti oleh setiap

orang.

Ilustrasi kemasan biasanya merupakan hal pertama yang diingat konsumen

sebelum membaca tulisannya. Disamping ilustrasi dan symbol, warna juga dapat

menjadi identitas dari produk. Warna kemasan merupakan hal pertama yang

dilihat konsumen (eye catching) dan mungkin mempunyai pengaruh yang terbesar

untuk menarik konsumen. Pengaruh utama dari warna adalah menciptakan reaksi

psikologis dan fisiologis tertentu, yang dapat digunakan sebagai daya tarik dari

desain kemasan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada

umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang

berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi

sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi

serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya

steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun

dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang 1. Subkelas

Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies.

Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih

3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan

ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebih mempunyai jumlah spesies yang

16

Page 21: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu

Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae,

Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae,

dan Marantaceae.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari

makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun

demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini

dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Amin.

17

Page 22: MAKALAH HM Kemasan Dan Pendistribusian

DAFTAR PUSTAKA

www.botany.hawaii.edu

www.botitbotany.wisc.edu

http://translate.google.co.id/?hl=id&tab=wT

Prawirosujanto, 1997, Materia Medika Indonesia, jilid I, 47–52, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi.

Bandung: ITB.

Prawirosujanto, 1997, Materia Medika Indonesia, jilid I, 47–52. Jakarta Departemen Kesehatan RI.

Rustaman. 2007. Botani Phanerogamae. Universitas Pendidikan Indonesia.

Bandung : UPI Press.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada

University.

18