20
I. Latar Belakang Pada hakekatnya perkembangan hukum adat tidak dapat dipisahkan dari perkembangan masyarakat pendukungnya. Dalam pembangunan hukum nasional, peranan hukum adat sangat penting. Karena hukum nasional yang akan dibentuk, didasarkan pada hukum adat yang berlaku. Hukum adat adalah hukum tidak tertulis dan bersifat dinamis yang senantiasa dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Bila hukum adat yang mengatur sesuatu bidang kehidupan dipandang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan warganya maka warganya sendiri yang akan merubah hukum adat tersebut agar dapat memberi manfaat untuk mengatur kehidupan mereka. Hal ini dapat dilihat dari keputusan-keputusan yang dibuat oleh para kepala adat. Hukum adat mengalami perkembangan karena adanya interaksi sosial, budaya, ekonomi dan lain-lain. Persentuhan itu mengakibatkan perubahan yang dinamis terhadap hukum adat. Hukum adat menurut Prof. Mr. Dr. Soekanto adalah keseluruhan adat ( yang tidak tertulis dan

Makalah Hukum Adat undip

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hukum perdata

Citation preview

Page 1: Makalah Hukum Adat undip

I. Latar Belakang

Pada hakekatnya perkembangan hukum adat tidak dapat dipisahkan

dari perkembangan masyarakat pendukungnya. Dalam pembangunan hukum

nasional, peranan hukum adat sangat penting. Karena hukum nasional yang

akan dibentuk, didasarkan pada hukum adat yang berlaku. Hukum adat adalah

hukum tidak tertulis dan bersifat dinamis yang senantiasa dapat

menyesuaikan diri terhadap perkembangan peradaban manusia itu sendiri.

Bila hukum adat yang mengatur sesuatu bidang kehidupan dipandang tidak

sesuai lagi dengan kebutuhan warganya maka warganya sendiri yang akan

merubah hukum adat tersebut agar dapat memberi manfaat untuk mengatur

kehidupan mereka. Hal ini dapat dilihat dari keputusan-keputusan yang dibuat

oleh para kepala adat. Hukum adat mengalami perkembangan karena adanya

interaksi sosial, budaya, ekonomi dan lain-lain. Persentuhan itu

mengakibatkan perubahan yang dinamis terhadap hukum adat.

Hukum adat menurut Prof. Mr. Dr. Soekanto adalah keseluruhan adat

( yang tidak tertulis dan hidup di dalam masyarakat berupa kesusilaan,

kebiasaan dan kelaziman ) yang merupakan akibat hukum. Hukum adat pada

saat kini selalu dipertanyakan kekuatan mengikatnya kedalam hukum positif

Indonesia, karena bentuk dari hukum adat adalah merupakan suatu hukum

yang tidak tertulis yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Dari

pengertian tersebut seolah – olah hukum adat bertentangan dengan asas

legalitas dalam hukum positif Indonesia. Hukum adat seolah – olah hanya

mengikat untuk masyarakat pedesaan dan pedalaman. Padahal hukum adat

adalah hukum murni bangsa Indonesia yang eksistensinya tidak bisa

Page 2: Makalah Hukum Adat undip

dilupakan begitu saja. Hukum adat adalah hukum yang hidup dan tumbuh

dalam sendi – sendi kehidupan masyarakat. Hukum adat tidak bisa mati

karena akan selalu bergerak dinamis menyesuaikan kehidupan masyarakat itu

sendiri.

Dalam sistem hukum agraria nasional atau hukum tanah nasional

hukum adat dijadikan sebagai sumber utama dalam penyusunanya. Hal

tersebut terdapat dalam pasal 5 Undang – Undang Pokok Agraria No. 5 tahun

1960 yang berbunyi “ hukum agraria yang berlaku atas bumi, air, dan angkasa

ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional

dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa, dengan sosialisme

Indonesia serta dalam peraturan – peraturan yang tercantum dalam Undang –

Undang ini sertaperaturan – peraturan lainya, segala sesuatu dengan

mengindahkan unsur – unsur pada hukum agama.” Serta tercantum dalam

pasal 3 UUPA No. 5 tahun 1960 “ dengan mengingat ketentuan pasal 1 dan 2

pelaksanaan hak ulayat dan hak – hak serupa itu dari masyarakat –

masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataanya masih ada, harus

sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara,

yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan

dengan undang – undang dan peraturan – peraturan yang lebih tinggi “. Dari

kedua pasal tersebut terlihat bahwa dalam hukum agraria nasioanl bersumber

dari sistem hukum adat dan masih menggap eksistensi hukum adat dalam

hukum agararia nasional.

Hukum positif yang berlaku saat ini khususnya hukum agraria

nasional banyak sekali bersumber dan menjadikan hukum adat sebagai

Page 3: Makalah Hukum Adat undip

pedoman penyusunan hukum positif tersebut. Apabila suatu hukum positif

pada umumnya atau hukum agraria pada khususnya bertentangan dengan

sistem hukum adat maka hal tersebut bertentangan dengan hukum yang

berlaku dalam masyarakat.

Eksistensi hukum adat dalam hukum positif tidak akan pernah mati,

karena sistem hukum adat bersifat elastik dan dinamik. Bagaimana kekuatan

mengikat hukum adat bila kita bandingkan dalam sistem hukum positif

Indonesia menjadi suatu hal yang menarik untuk dibahas dalam makalah ini.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan maka dapat dirumuskan

tumusan masalah sebagai berikut ini :

1. Apa yang dimaksud dengan sistem Hukum Adat ?

2. Bagaimanakah eksistensi Hukum Adat dalam Hukum Positif (Nasional) ?

3. Apakah pengaruh Hukum Adat terhadap Hukum Nasional ?

III. Pembahasan

1. Apakah yang dimaksud dengan Hukum Adat ?

Sukar untuk menentukan pengertian hukum adat yang benar,

karena setiap pakar memiliki pengertian sendiri – sendiri mengartikan

sistem hukum adat. Hukum adat adalah suatu hukum yang menjadi

budaya asli bangsa Indonesia. Hukum adat menurut saya adalah hukum

yang berkembang dalam masyarakat yang memiliki kekuatan mengikat

dan ditaati dalam diri masyarakat adat yang secara umum berbentuk tidak

tertulis. Hukum adat merupakan suatu hukum yang berkembang dan

Page 4: Makalah Hukum Adat undip

hidup dalam masyarakat adat yang memiliki kekuatan mengikat bagi

masyarakat adatnya.

Hukum adat masyarakat satu dengan lainya berbeda – beda

tergantung dengan sistem masyarakat itu sendiri. Karena pada dasarnya

hukum adat itu tumbuh dan hidup dalam masyarakat menyesuaikan sistem

dari masyarakat itu sendiri.

Hukum adat untuk mencapai tujuanya menurut Djoyodiguno dalam

bukunya yang berjuduk “ reorientasi hukum adat “, hukum adat agar

mencapai tujuanya harus berubah sesuai zaman atau bersifat dinamis dan

elastis. Hukum adat adalah living law atau suatu hukum yang hidup yang

sesuai dengan keinginan masyarakat. Hukum adat tidak akan pernah mati

karena sesuai dengan perkembangan zaman dan keinginan masyarakat itu

sendiri, sehingga apabila suatu hukum adat sudah dirasa tidak sesuai

keinginan masyarakat maka hukum adat itu akan mati dan berganti

dengan hukum baru secara sendiri.

Hukum adat juga memiliki kekuatan meteriil yang mengikat bagi

masyarakat adat, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi

rendahnya kekuatan meteriil hukum adat antara lain; seberapa jauh hukum

adat selaras dengan nilai kemasyarakatan, seberapa jauh peraturan yang

diterapkan selaras dengan sestem hukum yang berlaku, sebarapa jauh

hukum adat tersebut sapat membawa perubahan keadaan sosial dari

masyarakat. Hal – hal tersebut merupakan suatu yang menjadi faktor –

faktor tinggi rendahnya kekuatan mengikat hukum adat.

Page 5: Makalah Hukum Adat undip

Menurut Berrand ter Haar, yang menjadi sumber pengenal hukum adat

adalah keputusan penguasa adat.

Hukum adat merupakan suatu hukum yang memiliki sifat – sifat

yang memiliki ciri khas tersendiri. Sifat – sifat hukum adat adalah religius

– magis atau hukum adat memiliki hubungan batin yang melekat dari diri

individu, sikap komunal yang lebih mengutamakan kepentigan umum

daripada kepentigan individual, yang ketiga memiliki sifat kontak dan

yang terakhir memiliki sifat konkret. Sifat – sifat tersebut merupakan

suatu sifat yang membedakan hukum adat dengan hukum yang lainya.

Dari sifat diatas bisa disimpulkan hukum adat lebih mengutamakan

kepentingan umum daripada individual ( komunal ).

2. Bagaimanakah eksistensi Hukum Adat dalam Hukum Positif (Nasional) ?

Kenyatannya tertib sosial hanya dapat tercipta apabila hukum itu

dibangun dengan kesadaran dan tanggung jawab moral untuk membela

keadilan. Tanpa keadilan sebagai tujuan utama, maka hukum ( positif dan

adat ) hanya akan terperosok menjadi alat pembenaran kesewenang –

wenangan mayoritas atau pihak penguasa terhadap minoritas atau yang

dikuasai. Tidak salah bila Aristoteles melihat keadilan merupakan

keutamaan yang lengkap dibandingkan dengan keutamaan yang lain.

Hukum adat adalah suatu hukum asli dari bangsa kita. Hukum adat

tidak akan bisa mati terhapus oleh waktu. Sedangkan hukum positif

adalah hukum yang saat ini berlaku atau hukum yang sekarang. Dalam

penerapanya hukum adat, hukum adat selalu menjadi sumber hukum bagi

hukum positif Indonesia. Pada dasarnya sistem hukum positif tidak akan

Page 6: Makalah Hukum Adat undip

pernah melenceng dari sistem hukum adat, karena hukum positif itu

sendiri tidak mungki bertentangan dengan hukum masyrakat yang ada.

Apabila hukum positif bertentangan pasti akan ditolak dalam masyarakat.

Yang mengakibatkan hapusnya hukum yang diterapkan oleh Negara ini

oleh masyarakat yang menganggap bertentangan dengan hukum positif

yang berlaku tersebut.

Hukum adat pada masa kini dianggap sudah tidak punya kekuatan

mengikat dan hanya ada dalam masyarakat – masyarakat tertentu saja,

padahal pada dasarnya hukum adat selalu ada dalan kehidupan kita baik

dalam kehidupan bemasyarakat maupun bernegara. Hukum adat tetap

akan selalu ada dan memiliki kekuatan mengikat dalam diri sendiri yang

mengandung kekuatan moril dari setiap individu. Hukum adat akan selalu

mengikuti perkembangan masyarakat yang dinamis dalam mencapai

tujuanya, sehingga hukum adat akan tidak lekang dimakan waktu dan

zaman.

Dalam hukum positif atau hukum yang berlaku saat ini banyak

sekali bersumber dalam hukum adat dan menjadikan hukum adat sebagai

patokan dalam penyusunan hukum, seperti dalam sistem hukum agraria

yang berpedoman dalam sistem – sistem adat terutama dalam hukum adat

atas tanah atau hak – hak ulayat dan sebagainya. Sehingga dalam

pelaksanaan harus tidak boleh bertentangan dengan norma – norma yang

hidup dalam masyarakat.

Norma – norma yang hidup dalam masyrakat secara umum dapat

disimpulkan sebagai suatu hukum yang hidup dalam masyarkat atau

Page 7: Makalah Hukum Adat undip

hukum adat. Dalam pelaksanaanya hukum positif dan hukum adat

memiliki interpedensi atau hubungan yang sangat erat dan tidak boleh

bertolak belakang antara satu dengan lainya, sehingga akan menjadi

penyenpurna antara satu dengan lainya. Hukum adat harus bersifat

dinamis sehingga dapat menyesuaikan antara kebutuhan hidup dalam

masyarakat dan hukum positif, sebaliknya setiap hukum positif tidak

boleh betentangan dengan hukum adat yang hidup dalam masyarakat.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa eksistensi hukum adat dalam

hukum positif Indonesia akan selalu ada dan tidak akan pernah mati.

Hukum adat dan hukum positif menjadi suatu yang saling melengkapi

antara satu dengan lainya. Hukum adat selalu akan bergerak elastik dan

dinamis menyesuaikan kehidupan dalam masyarakat dan hukum positif

akan selalu tidak bertentangan dengan hukum yang hidup dalam

masyarakat atau hukum adat. Apabila hukum adat bertentangan dengan

masyarakat maka hukum adat tersebut tidak akan bisa eksistensi, sehingga

apabila dirasa sudah tidak memberikan atau tidak sesuai dengan

kehidupan masyarakat maka hukum adat tersebut akan bergantu dengan

sendirinya sesuai dengan kehidupan masyarakat yang kompleks. Selain

itu eksistensi hukum adat dalam hukum positif juga tidak akan pernah

mati.

3. Apakah pengaruh Hukum Adat terhadap Hukum Nasional ?

Di negara kita bukan hanya hukum adat yang menjadi sumber

hukum untuk akan tetapi masih ada Hukum Islam dan Hukum yang di

ambil dari zaman kolonial belanda. Namun, Hukum Adat adalah hukum

Page 8: Makalah Hukum Adat undip

yang mencerminkan sikap dan identitas Bangsa Indonesia. Karena itu

sangatlah penting pengaruh Hukum Adat bagi bangsa ini dan menjadi

sumber telaah Hukum Positif yang berlaku.

Pada dasarnya hukum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, Ius

Constituendum atan hukum yang dicita-citakan, yang berisi rumusan-

rumusan yang belum berlaku. Ius Constitutum atau Hukum Positif yang

berlaku dalam suatu Negara. Berdasarkan penggolongn tersebut, maka

muncul permasalahan yaitu bagaimanakah peranan hukum adat dalam

dalam hukum positif itu sendiri maupun dalam perkembangannya di

kemudian hari.

Hukum adat bisa dimasukkan dalam kerangka hukum positif (Ius

Constitutum) yang memiliki sanksi tertentu, namun hukum adat juga

merupakan hukum yang tidak tertulis dan juga tidak dikodifikasikan.

Maka permasalahannya adalah dalam implementasi hukum adat itu

sendiri tidak mempunyai asas legalitas, namun hanya ditaati oleh

masyarakat hukum adat secara sukarela.

Hukum adat juga diakui eksistensinya dalam konstitusi Undang-

Undang Dasar 1945 yang termuat dalam pasa 18B ayat (2) yaitu “Negara

mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat

serta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan

perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.” Dari ayat tersebut dapat

diambil intisari bahwa keberadaan hukum adat masih diakui dalam tertib

hukum nasional, namun apabila sepanjang masih ada, dengan kata lain

Page 9: Makalah Hukum Adat undip

tidak diperkenankan menggali suatu pranata hukum yang telah mati atau

sudah tidak berlaku sejak duhulu. Selain itu, hukum adat dalam

pelaksaannya sebagai sumber hukum yang diakui secara nasional juga

harus sesuai dengan perkembangan masyarakatnya.

Saat ini, penerapan hukum adat dalam kehidupan sehari-hari juga

sering diterapkan oleh masyarakat. Bahkan seorang hakim, jika ia

menghadapi sebuah perkara dan ia tidak dapat menemukannya dalam

hukum tertulis, ia harus dapat menemukan hukumnya dalam aturan yang

hidup dalam masyarakat. Artinya hakim juga harus mengerti perihal

Hukum Adat.

Sumbangsih Hukum adat bagi pembentukan hukum nasional,

adalah dalam hal pemakaian azas-azas, pranata-pranata dan pendekatan

dalam pembentukan hukum, misalnya dalam Undang-Undang Pokok

Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 yang menggunakan dasar-dasar

hukum tanah adat sebagai politik hukum tanah nasional.antara lain

penghapusan domein verklaring, diakuinya hak ulayat, dan dihapusnya

dualisme hukum tanah di Indonesia. UUPA ini sebagai salah satu

perwujudan pemasukan asas-asas hukun adat dalam pembangunan hukum

nasional yang sangat responsif terhadap tuntutan masyarakat, juga

memberikan peranan yang besar kepada Negara untuk mendistribusikan

kemakmuran melalui distribusi tanah, dan mencerminkan rasa keadilan

dalam masyarakat, seperti yang telah diuraiakan pengertian hukum adat

oleh Soepomo diatas.

Page 10: Makalah Hukum Adat undip

Dalam pembangunan hukum adat diperlukan adanya penguatan

peranan-peranannya agar memberikan dampak positif, sehingga mampu

berfungsi dan berperan aktif sebagai filter dari kemajuan arus

modernisasi. Oleh karena itu diperlukan pengamatan yang cermat dan

seksama atas nilai-nilai, perkembangan nilai-nilai, norma-norma yang

tumbuh, dan berkembang. Sehingga pemahaman mengenai eksistensi

hukum adat dalam hal ini secara substantif, bukan terletak pada apakah

hukum adat tersebut telah ditetapkan oleh Negara atau tidak. Lebih dari

itu adalah, nilai-nilai yang hidup di tengah masyarakat, sekalipun tidak

tertulis.

IV. Kesimpulan

Dari paparan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Hukum

Adat adalah hukum yang elekat di tengah-tengah masyarakat Indonesia,

yang merupakan hukum tidak tertulis yang sangat ditaati selama masih

berlaku di tengah tengah masyarakat. Hukum Adat juga mencerminkan sifat

asli Bangsa Indonesia yang berbentuk tidak tertulis. Hukum adat bersifat

elastis dan dinamis bergerak berdasarkan kehidupan masyarakat untuk

mencapai tujuannya, karena untuk bisa di terima di dalam masyarakat

sebagai norma yang ditaati. Serta hubungannya dengan Hukum Positif yang

berlaku di negara ini adalah, Hukum Adat sebagai sumber Hukum lain yang

dapat di pakai dalam memutus sebuah perkara oleh hakim bila hakim tidak

menemukan pemecahannya di dalam hukum tertulis (positif). Hukum Positif

dan Hukum Adat hubungannya adalah saling melengkapi satu sama lainnya.

Page 11: Makalah Hukum Adat undip

Dan kedua hukum tersebut harus mengikuti perkembangan manusia secara

seiring sejalan agar tidak ada pertentangan antara keduannya.

V. Saran

Sebagai penulis makalah ini saya menyarankan kepada para hakim

agar memutus perkara tidak hanya melihat hukum positif tetapi juga melihat

hukum adat yang berlaku di tengah tengah masyarakat agar putusan hakim

tidak bertentangan dan berat sebelah. Dan seorang hakim itu wajib memutus

perkara dan mengkajinya dengan hukum adat yang berlaku di masyarakat

walaupun hukum adat tidak tertulis, tetapi hukum adat adalah sebagai

sumber dari hukum positif itu sendiri. Serta dalam merancang suatu

Undang-undang seharusnya para ahli hukum juga menyelaraskan dengan

hukum adat bangsa Indonesia agar Undang-undang yang dihasilkan dapat

menjadi produk hukum yang dapat diterima masyarakat.

Page 12: Makalah Hukum Adat undip

MAKALAH HUKUM ADAT

Eksistensi Hukum Adat dalam Hukum Positif (Nasional)

Nama : Ibnu Surahman

NIM : 11010111120005

Kelas : Hukum Adat (A)

Fakultas Hukum

Universitas Diponegoro

2015

Page 13: Makalah Hukum Adat undip

DAFTAR PUSTAKA

Wiyarti, Sri. 2005, Hukum Adat Suatu Pengantar, Surakarta : UNS press.

Astuti, Andri. 1996, Hukum Adat, Surakarta : UNS press.

Abdurrahman. 1978, Kedudukan Hukum Adat dalam Rangka Pembangunan

Nasional, Bandung : Alumni.

Soerjono Soekanto. 1976, Beberapa Permasalahan Hukum dalam Kerangka

Pembangunan di Indonesia, Jakarta : Yayasan Penerbit UI.