Upload
dani-grapowski
View
186
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : H. Muhammad Burhan Amin, Ssos, MMSI
Topik Tugas : Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian
Kelas : 1 KA 34
Dateline Tugas : 21 Maret 2011
Tanggal Penyerahan dan Upload Tugas: 21 Maret 2011
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa meniru
atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata
kuliah ini.
NPM Nama Lengkap Tanda Tangan
16110566 Sintong Parulian Umardani Hasiholan
Penyusun
Program Sarjana S1 Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, petunjuk dan
kekuatan kepada saya untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Terselesaikannya makalah ini dengan judul Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian
merupakan hasil kerja keras yang tidak terlepas dari dukungan, doa, semangat maupun sumbangan-
sumbangan ide dari semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini. Saya selaku penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
(Bpk. H. Muhammad Burhan Amin, Ssos, MMSI) selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan motivasi untuk membuat makalah ini.
Orang tua tercinta, yang senantiasa memberikan kasih sayang dan doa serta senantiasa memberi
dukungan moril, sehingga saya mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini.
Sahabat-sahabat yang juga selalu memeberi dukungan, dan semoga apa yang kita inginkan dapat tercapai.
Serta semua pihak yang tak bisa saya sebutkan yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Saya menyadari penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya
harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita
semua dan dapat menambahkan ilmu pengetahuan baru bagi kita semua.
Bekasi, Maret 2011
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….. ii
Bab I. Pendahuluan……………………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………… 1-31.2 Tujuan……………………………………………………………………………….. 41.3 Sasaran………………………………………………………………………………. 4
Bab II. Pembahasan……………………………………………………………………………… 5
Bab III. Kesimpulan & Saran..…………………………………………………………………………………………….. 6
Daftar Referensi…………………………………………………………………………………. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai budayanya dan memiliki kebudayaan yang kokoh serta mampu mencitrakan dirinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara baik dan benar. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara langsung memang kebudayaan sangatlah erat hubungannya dalam kehidupan manusia dimana Budaya amatlah berpengaruh dalam membangun sebuah jatidiri manusia didalam menjalani hidupnya secara sosial.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
1
Menurut Koentjaraningrat Kebudayaan merupakan “keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakatyang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.”
Koentjaraningrat juga menerangkan bahwa pada dasarnya banyak sarjana yang membedakan antara budaya dan kebudayaan, dimana budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang berati daya dari budi. Namun, pada kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan singkatan dari kebudayaan, tidak ada perbedaan dari definsi.
Lalu, dilain pihak Clifford Geertz mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik, yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan.
Pengertian Kepribadian
Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki seseorang apabila berhubungan dengan orang lain. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, pengertian dari satu ahli dengan yang lainnya pun juga berbeda-beda. Namun demikian, definisi yang berbeda-beda tersebut saling melengkapi dan memperkaya pemahaman kita tentang konsep kepribadian. Apakah kepribadian itu? Secara umum yang dimaksud kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan dengan orang lain. Untuk memahami lebih jauh mengenai pengertian kepribadian, berikut ini definisi yang dipaparkan oleh beberapa ahli.
a. M.A.W. Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
b. Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang.
2
c. Theodore R. Newcomb
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
d. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
e. Roucek dan Warren
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang. Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian ( personality ) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup polapola pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.
Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya. Unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian seseorang itu adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
Dan keterkaitan Kebudayaan dalam membentuk sebuah kepribadian sudah barang tentu sangatlah berpengaruh besar dalam menciptakan pribadi-pribadi yang dapat menjadi tauladan dalam sebuah kehidupan. Sebagai contoh; seorang tetua adat yang mampu memberikan sebuah arahan dalam menentukan jalannya sebuah acara adat yang akan dilaksanakan, biasanya dapat dijumpai di desa-desa yang masih memegang teguh kebudayaannya, yang secara tidak langsung memang secara psikologis akan memberikan sebuah sentuhan yang berdampak positif.
3
1.2Tujuan
Kebudayaan diharap mampu menjadi sebuah media dalam membentuk kepribadiaan bangsa ini kedepannya, dan juga dapat menjadi alat pemersatu bangsa ini, karena bersama sudah kita ketahui bahwa akhir-akhir ini bangsa ini sedang diterpa masalah yang menyangkut renggangya persatuan dan kesatuan.
Diperlukan sebuah kesadaran akan pentingnya sebuah kebudayaan untuk membangun sebuah bangsa yang mampu berdiri tegak. Dan secara konsisten memberikan sebuah pencitraan yang baik dimata Internasional.
Namun memang tidaklah mudah dalam mengimplementasikannya, apalagi diera globalisasi seperti sekarang ini dimana teknologi sudah menjadi sebuah barang konsumsi manusia untuk berbuat apa saja yang sesuai dengan kehendaknya tanpa disertai akal budi pekerti dimana hal ini sedikit banyaknya telah memberikan efek buruk terhadap sistem kebudayaan yang ada di negeri ini. Sehingga ragam budaya yang ada di negeri ini secara perlahan mulai terkikis habis. Sebuah ironi memang dimana banyak bangsa lain ingin belajar tentang kebudayaan Indonesia namun disisi lain banyak juga orang Indonesia yang menghiraukan kebudayaannya.
1.3 Sasaran
Segala sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan haruslah didukung baik secara moral ataupun material, karena karakter suatu bangsa dapat dilihat dari kebuadayaannya. Untuk itu, perlu disusun suatu Agenda Pembangunan Bangsa dengan mengedepankan nilai-nilai budaya(“Nilai-nilai Budaya sebagai Panglima”) untuk mencapai Tujuan Nasional. Nilai-nilai budaya ini harusmenjadi Pedoman bagi manusia Indonesia, baik yang di Birokrasi, Edukasi, Industri maupun yang diMasyarakat, utamanya pada jajaran Birokrasi yang mempunyai kewenangan untuk membuat Kebijakan dan meng-enforced suatu peraturan ( Regulasi), dengan menerapkan Good Public Governance.
Pemerintah khususnya Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam hal ini harus mampu menjadi regulator yang baik dan berjuang dalam mempertahankan kebudayaan Indonesia yang sudah mulai terkikis oleh pesatnya perkembangan zaman.
Tak hanya pemerintah saja namun seluruh masyarakat Indonesia juga harus mampu menjaga serta melestarikan kebudayaan yang ada di negeri ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Peran kebudayaan amatlah penting dalam membentuk kepribadian seseorang karena setiap individu memiliki sifat atau karakter yang berbeda-beda didalam dirinya, maka dari itu kepribadian merupakan faktor kunci dalam mencapai sebuah keberhasilan dalam hidup, dan tentu saja membentuk individu-individu yang kuat secara mental dan mampu bersaing secara sehat melalui sebuah proses kehidupan. Dan kepribadian seseorang dapat mencerminkan seperti apa orang tersebut dalam berprilaku dan secara langsung juga menggambarkan kepribadian bangsanya.
Di era globalisasi seperti ini setiap individu memang dituntut untuk dapat hidup lebih praktis dan maksimal, tanpa harus disertai dengan sebuah usaha yang keras mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan secara instant. Tentunya hal ini sangatlah merugikan mereka yang tidak mau berjuang lebih keras dalam menjalani kehidupan ini, Karena sesungguhnya mereka tidak akan merasakan apa itu yang namanya “hidup penuh perjuangan”. Kita sebagai pribadi-pribadi yang besar lewat proses hidup yang berbudaya seharusnya mampu menyikapi hal ini dengan sesuatu yang berbeda namun memiliki arti yang dalam, dan harus mampu mengimplementasikannya didalam kehidupan sehari-hari tanpa harus mendapatkan sesuatu dengan cara yang instant.
Namun kendala selalu saja ada seperti; kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya daerah sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya daerah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya daerah juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meninggalkan ciri khas dari budaya tersebut. pembelajaran tentang budaya juga harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya daerah. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya daerah dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya daerah di tengah perkembangan zaman
Diperlukan adanya suatu pedoman etika kehidupan berbangsa dan berbudaya untuk menciptakan individu-individu yang berkepribadian kuat dan memiliki mental baja. Untuk dibutuhkan usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya daerah agar dapat memperkokoh budaya bangsa serta dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan Republik ini.
5
BAB III
KESIMPULAN
Setiap individu mendapat peranan penting dalam memajukan kebudayaan bangsa ini guna menciptakan pribadi-pribadi yang tangguh dan beretika, dimana semuanya harus berawal dari hal kecil terlebih dahulu hingga sampai kesuatu hal yang besar nantinya.
Perlunya sebuah regulasi guna mengatur setiap individu-individu yang memang belum mengerti betul akan pentingnya sebuah kebudayaan dalam sebuah kehidupan. Dan hal tersebut dapat dilakukan sejak dini melalui program-program pendidikan budaya disetiap sekolah.
Merangkul setiap masyarakat untuk bersatu-padu dalam memajukan dan mempertahankan tradisi kebudayaan daerahnya.
Saran
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sehingga meskipun
banyak budaya asing yang masuk tidak akan mengubah kepribadian dimana didalamnya terdapat nilai moral dan kebudayaan
6
REFERENSI
http://www.forumbudaya.org/index.php?option=com_wrapper&Itemid=222
http://alfinnitihardjo.ohlog.com/pembentukan-kepribadian.oh112680.html
http://goyangkarawang.com/2010/03/definisi-wujud-dan-unsur-kebudayaan/
7