Upload
qoyyim-ackhmad
View
2.017
Download
383
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah kemapuan interpersonal
Citation preview
TUGAS UAS
MAKALAH INTER PERSONAL SKILL
MATA KULIAH
INTER PERSONAL SKILL
DOSEN: Iga Ayu Nitya Dharmani,SE,MM
Oleh
FURHAN MUHAIDIN
NIM : 04210021
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
JURUSAN SISTIM INFORMASI
2010
1
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan
Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat
kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami
membahas tentang “Interpersonal skill”, yakni keterampilan yang
dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, baik
dalam berkomunikasi verbal maupun non verbal dengan tujuan untuk
pengembangan kerja secara optimal..
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman
masalah pengembangan kepribadian interpersonal skill yang
diperlukan dalam dunia kerja dan sekaligus melakukan apa yang
menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Interpersonal
skill”
Dalam proses pendalaman materi interpersonal skill ini ,
tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran,
untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan
kepada ibu Iga Ayu Nitya Dharmani,SE,MM
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,
Surabaya, 04 Juli 2011
FURHAN M
04210021
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar isi.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................4
B. MASALAH DAN SUB MASALAH........................................................5
C. TUJUAN....................................................................................................5
D. MANFAAT...............................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN INTERPERSONAL SKILL............................................7
B. PERBEDAAN INTERPERSONAL SKILL DENGAN INTRAPERSONAL SKILL......................................................................17
C. ELEMENT-ELEMENT SOFTSKILL YANG TERKAIT DALAM DUNIA KERJA.......................................................18
D. LIMA FAKTOR KEPRIBADIAN PENUNJANG KESUKSESAN DALAM BEKERJA.......................................................19
BAB III PENUTUP
3
KESIMPULAN.....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang telah diketahui saat ini kemampuan interpersonal (
interpersonal skill ) merupakan hal yang paling penting dalam
lingkungan sosial dan kehidupan sehari- hari. Apalagi ketika
memasuki dunia kerja, kemampuan beradaptasi, berkomunikasi,
bersikap, memimpin berpresentasi sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan dan perkembangan diri kita sendiri.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat
ternyatakan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-
mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi
lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar
20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill.
Hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya
kombinasi yang sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi
karyawannya. Di kalangan para praktisi SDM, pendekatan ala hard
skill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill oke, tetapi
soft skillnya buruk. Hal ini bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja
berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan soft skill,
seperi team work, kemampuan komunikasi, dan interpersonal
relationship, dalam job requirementnya. Saat rekrutasi karyawan,
perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih
5
baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana :
memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada
pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi
rekrutasi „ Recruit for Attitude, Train for Skill.
Oleh karena itu, hard skill merupakan faktor penting dalam
bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih
ditentukan oleh soft skillnya yang baik.bisa di katakan untuk mencapai
sukses selain mempunyai hardskill yang kompeten di bidangnya,
seseorang juga harus memiliki softskill yang berkenaan dengan sifat
dan kepribadiannya.
B. Masalah dan Sub Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah umum yang
timbul adalah “Banyaknya Lulusan S1 yang tidak mampu memenuhi
permintaan dunia kerja”. Untuk mempermudah menganalisis masalah
tersebuh perlu dirinci kedalam sub-sub masalah sebagai berikut:
1. Banyaknya Lulusan S1 yang tidak tangguh.
2. Banyaknya Lulusan S1 yang tidak dapat bekerja sama
3. Banyaknya Lulusan S1 yang tidak memiliki integritas
4. Banyaknya Lulusan S1 yang cepet bosan terhadap
pekerjaannya.
5. Banyaknya Lulusan S1 yang mundur dari pekerjaan tanpa
berita.
C. Tujuan
Secara umum pembuatan makalah ini bertujuan untuk tugas uas
kuliah interpersonal skill. Sedangakan secara rinci dapat dilihat dalam
beberapa point dari tujuan yang hendak meningkatkan , yaitu:
1. Kemampuan berkomunikasi
2. Membangun hubungan baik
6
3. Kemampuan memotivasi
4. Kemampuan kepemimpinan
5. Kemampuan memasarkan diri sendiri
6. Kemampuan bernegosiasi
7. Kemampuan berpresentasi
8. Kemampuan berkomunikasi di depan public
D. Manfaat
Dalam hal ini, manfaat yang dapat diambil dari pengembangan
interpersonal skill yakni :
Punya skill berkomunikasi dengan orang lain untuk
memperluas jaringan kerja (komunikatif)
Punya motivasi dan gairah untuk yang kuat untuk maju
Punya kecakapan menggunakan dalam bakat yang
dimiliki (talented)
Bisa mengolah apa yang lama menjadi baru atau
menemukan sesuatu yang baru,’different and
differently’(creative)
Inisiatif, kaya prakasa tentang kemajuan
Punya kesadaran bertanggung jawab yang lebih besar
untuk memperbaiki dirinya (sense of responsibility)
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inter Personal Skill
Inter Personal Skill adalah kecakapan atau keterampilan yang
dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, baik
dalam berkomunikasi verbal maupun non verbal dengan tujuan untuk
pengembangan kerja secara optimal.
Interpersonal Skill seseorang tercermin dari :
Kemampuan berkomunikasi
Membangun hubungan baik
Kemampuan memotivasi
Kemampuan kepemimpinan
Kemampuan memasarkan diri sendiri
Kemampuan bernegosiasi
Kemampuan berpresentasi
Kemampuan berkomunikasi di depan public
Secara garis besar Point penting yang harus dimengerti dalam
interpersonal skill adalah :
1. Mendengarkan
2. Memberikan umpan balik
3. Membujuk
8
4. Mengelola konflik.
Secara skematik menurut Stephen P. Robbins,1989 di gambarkan
sebagai berikut :
1. Mendengarkan
Mendengarkan adalah proses menangkap makna dari suara
yang kita dengar, bukan hanya sekedar mendengar suara, dan akhirnya
dikeluarkan lagi.
Active Vs Passive Listening
Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti
mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukkan ke dalam memori
(yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat
membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak
mengerti apa maknanya.
Mendengarkan secara aktif , menuntut kita agar mampu
menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati).
9
Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang
dikemukakan pembicara. Empat tuntutan “mendengarkan secara active
“ yakni:
Apa sih pentingnya mendengarkan bagi kita? Apakah kita perlu
mendengarkan berbagai presentasi orang-orang atau mitra bisnis?
Apakah kita perlu mendengarkan orang lain yang khusus berbicara
dengan kita tentang sesuatu hal? Apakah kita mendapatkan keuntungan
apabila kita meluangkan waktu kita untuk mendengarkan?
Alasan mendengarkan yakni :
1. Untuk memahami dan memperoleh informasi
Orang yang menguasai informasi memiliki kesempatan yang
lebih besar untuk sukse, baik secara pribadi maupun dal
konteks professional, sebab, di era sekarang, menguasai
informasi berarti menguasai sumber daya.
2. Analisis terhadap kualitas informasi
Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan
meningkatkan kualitas pesan yangditerima, kelengkapan data,
dan kemampuan mengolah informasi, sehingga simpulan atau
analisis terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat di ambil.
10
3. Membangun dan memelihara hubungan
Alasan untuk mendengarkan adalah untuk melakukan
komunikasi interpersonal. Banyak survai telah membuktikan
bahwa orang yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan
dengan efektif/baik, memiliki hubungan yang lebih baiik
dengan sesamanya, sebaliknya mereka yang kurang mampu
untuk mendengar akan memperburuk hubungan, atau
setidaknya tidak dapat membangun hubungan yang lebih baik
(Kaufgmann, 1993).
4. Menolong orang lain
Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat
memahami oaring lain dan, pada akhirnya, dapat menolong
orang lain. Beberapa profesi menjadikan kemampuan
mendengarkan sebagai suatu yang wajib dimiliki untuk dapat
membantu para klien, misalnya profesi dokter, pengacara ,
psikolog, guru atau lainnya. Namun tidak terbatas hanya pada
para professional, setiap orang dapat juga memberikan bantuan
bagi orang lain, karena yang diperlukan hanya kemampuan
untuk mendengarkan dengan baik dan efektif.
5. Memberi umpan balik
Pendengar Yang Efektif
o Kontak mata
o Anggukan kepala dan ekspresikan wajah penuh
perhatian
o Cegah gerakan atau tindakan yang berkesan negative
o Ajukan pertanyaan
o Uraikan apa yang didengar dengan kata-kata sendiri
11
o Hindarkan interupsi atau memotong pembicaraan
o Jangan terlalu banyak bicara
Kontak Mata
Bagaimana perasaan anda ketika melihat orang yang anda ajak
bicara tidak memandang anda, melainkan memandang ke tempat lain?.
Seperti juga kebanyakan orang lain, anda akan mentafsirkan bahwa
orang tersebut mungkin tidak tertarik akan apa yang anda bicarakan.
Anda mendengarkan dengan telinga anda, namun orang lain menilai
apakah anda mendengarkan atau tidak, dengan melihat mata anda.
Anggukkan kepala dan Ekspresikan wajah penuh perhatian
Pendengar yang efektif menaruh minat atas apa yang sedang
diucapkan orang lain dengan memberikan tanda “nonverbal”.
Menganggukan kepala, mengerutkan wajah, tertawa ketika
pembicara mencoba melontarkan humor, menggeser posisi duduk ke
arah pembicara, dan lain sebagainya.
Cegah Tindakan atau Gerakan yang Berkesan negative
12
Ketika anda sedang mendengarkan pembicaraan orang lain,
jangan terlampau sering melihat atau melirik ke arah jam, memainkan
pinsil, membuka-buka halaman buku, atau mengerjakan sesuatu yang
tidak berkaitan dengan isi pembicaraan. Tindakan-tindakan tersebut
mengesankan bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa yang
sedang diutarakan pembicara.
Ajukan Pertanyaan
Pendengar yang kritis menganalisis apa yang didengarkannya,
dan lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perilaku ini
memberikan keyakinan kepada pembicara bahwa anda memang benar-
benar mendengarkan.
Uraikan apa yang didengar dengan kata – kata sendiri
Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata pembicara) “ “Apakah itu
artinya adalah …….. (kata-kata anda sendiri) ?” Ada dua alasan
perilaku ini ditampilkan.
Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik-baik isi
pembicaraan.
Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai salah
mentafsirkan kata-kata pembicara.
Hindarkan menginterupsi atau memotong pembicaraan
Beri kesempatan kepada pembicara untuk menyelesaikan isi
pembicaraannya. Setelah itu baru anda boleh mengajukan pertanyaan
atau memberikan komentar. Biasakan untuk bersabar mendengarkan
pembicaraan orang lain.
13
2. Memberi Umpan Balik
Setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan
tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap
anda atau orang lain.
Beberapa tipe respon dalam mendengarkan, berdasarkan tingkat
kualitasnya, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Mendengarkan dengan diam
Banyak alasan untuk tidak mengatakan sesuatu ketika
mendengarkan, antara lain, mungkin kita tidak iingin
pembicaraan berlanjut atau bosan karena sudah mendengarkan
cerita tersebut berulang kali.
Pada kondisi seperti di atas, respon terbaik memang diam,
karena jika kita memberikan respon verbal, si pembicara akan
terdorong untuk melanjutkan ceritanya.
2. Mengajukan pertanyaan
Beberapa alasan untuk mengajukan pertanyaan antara lain :
o Untuk memperjelas makna
o Untuk mendapatkan konsep, perasaan, keinginan lain
o Untuk mendorong berbicara lebih lanjutUntuk
mendorong pencarian lebih lanjut.
3. Membuat pertanyaan
Membuat pernyataan adalah menyatakan kembali pesan yang
diterima dengan menggunakan kalimat sendiri. Menyatakan
kembali pesan yang kita terima bukan dengan cara mengulang
apa yang disampaikan, melainkan dengan menyatakan kembali
14
apa yang kita pikirkan mengenai pesan yang kita terima dengan
menggunakan kata-kata sendiri, sebagai cara untuk meyakinkan
arti dari pesan yang kita terima.
4. Menyatakan empati
Menyatakan empati adalah tipe pemberian umpan balik yang
digunakan oleh pendengar untuk menyatakan keberadaannya,
menunjukkan perasaan, menyatakan persepsi ataupun perhatian
kepada apa yang disampaikan oleh si pemberi pesan.
5. Memberikan dukungan
Respon dengan memberikan dukungan adalah menyatakan rasa
solidaritas pendengar terhadap situasi yang dihadapi oleh
pembicara.
6. Melakukan analisis
7. Melakukan evaluasi
8. Memberikan pendapat
3. Membujuk
Komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang
dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela
kehendak seseorang tadi.
Strategi membujuk
Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam membujuk
seseorang untuk melakukan sesuatu.
1. Kredibilitas (anda bisa dipercaya)
2. Nalar (isinya masuk akal)
15
3. Sentuhan emosional (memunculkan perasaan suka)
Keterampilan membujuk
1. Bangun kredibilitas
2. Gunakan pendekatan positif dan bijaksana
3. Jelaskan dengan baik maksud kita
4. Sajian bukti yang kuat guna mendukung permintaan kita
5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan karakteristik orang
yang kita bujuk
6. Perhatikan kepentingan pihak yang sedang kita bujuk
7. Sentuh aspek emosionalnya
4. Mengelola konflik
Pada dasarnya, konflik terjadi bila dalam satu peristiwa terdapat dua
atau lebih pendapat atau tindakan yang dipertimbangkan.
Manfaat dan dampak buruk konflik
Manfaat:
Motivasi meningkat
Identifikasi masalah/pemecahan meningkat
Ikatan kelmpok lebih erat
Penyesuaian diri pada kenyataan
Pengetahuan.
keterampilan meningkat
16
Kreativitas meningkat
Membantu upaya mencapai tujuan
Mendorong pertumbuhan
Dampak buruk konflik:
Produktivitas menurun
Kepercayaan merosot
Pembentukan kubu-kubu
Informasi dirahasiakan dan arus komunikasi berkurang
Timbul masalah moral
Waktu terbuang sia-sia
Proses pengambilan keputusan tertunda
Anggapan-anggapan salah dalam menghadapi konflik:
Konflik akan teratasi dengan densirinya bila dibiarkan
Konfrontasi dengan sebuah persoalan atau dengan seseorang
adalah hal yang tidak menyenangkan
Konflik dalam perusahaan menunjukkan pemimpinnya tidak
bias memimpin
Konflik diantara keryawan menunjukkan mereatidak peduli
pada perusahaan
Amarah selalu bersifat negative dan merusak
Jenis-jenis konflik:
17
Konflik diri
Konflik diri adalah gangguan emosi yang terjadi dalam diri
seseorang.
Konflik antar individu
Konflik antara dua individu.
Konflik antar kelompok dan dalam kelompok
Konflik dalam kelompok dalah konflik yang terjadi antara
individu dalam suatu kelompok (tim, bagian, organisasi, dsb),
sedangkan konflik antar kelompok melibatkan lebih dari satu
kelompok.
Gaya menghadapi konflik
1. Kronfontatif / agresif /
I win, you lose
2. Asertif / persuasif / kolaborasi
I win, you win
3. Koperatif / konsiliasi.
I lose , you lose
4. Menghindar / akomodasi
I lose, you win
18
B. Perbedaan Interpersonal Skill dengan Intrapersonal
Skill
1. Interpersonal Skill
Inter Personal Skill adalah : ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara optimal. Dimana bisa di lihat dari :
Kemampuan berkomunikasiMembangun hubungan baik
Kemampuan memotivasi
Kemampuan kepemimpinan
Kemampuan memasarkan diri sendiri
Kemampuan bernegosiasi
Kemampuan berpresentasi
Kemampuan berkomunikasi di depan publik
Penilaian Dan Hasil Kerja
2. Intra Personal Skill
Intra Personal Skill adalah : ketrampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri untuk pengembangan kerja secara optimal. Yakni tercermin dalam :
Membentuk karakterMembentuk kepercayaan/keyakinan
Manajemen perubahan
Manajemen stress
Manajemen waktu
Proses berfikir kreatif
Menentukan tujuan hidup
Teknik percepatan belajar
19
C. Element-Element Softskill yang Terkait Dalam Dunia
kerja
Kecerdasan Emosi
Kesuksesan seseorang tidak hanya didukung oleh seberapa
smart seseorang dalam menerapkan pengetahuan dan
mendemonstrasikan keterampilannya, akan tetapi seberapa besar
seseorang mampu mengelola dirinya dan interaksi dengan orang lain.
Keterampilan tersebut dinamakan dengan kecerdasan emosi.
Kecerdasan emosi juga meliputi sejumlah keterampilan yang
berhubungan dengan keakuratan penilaian tentang emosi diri sendiri
dan orang lain; dan kemampuan mengelola perasaan untuk
memotivasi, merencanakan, dan meraih tujuan hidup.
Gaya Hidup Sehat
University of Central Florida memasukkan tema gaya hidup
sehat ini sebagai target pengembangan soft skills bagi mahasiswa
mereka. Topik yang diangkat dalam pengembangannya memuat
nutrisi, manajemen stres, pengelolaan waktu, cultural diversity, dan
penyalahgunaan obat terlarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
gaya hidup yang sehat mempengaruhi tingginya ketahanan, fleksibiltas
dan konsep diri yang sehat yang mempengaruhi tingginya partisipasi
dalam komunitas.
Komunikasi Efektif
Cangelosi dan Petersen (1998) menemukan bahwa banyak
kegagalan siswa di sekolah, masyarakat dan tempat kerja diakibatkan
rendahnya keterampilan dalam berkomunikasi. Selain keterampilan
komunikasi berperan secara langsung, peranan tidak langsung juga
ditemukan. Secara tidak langsung keterampilan komunikasi
20
mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan dukungan sosial yang
kemudian dilanjutkan pengaruhnya ke
kesuksesan.
D. Lima Faktor Kepribadian Penunjang Kesuksesan
Dalam Bekerja
Lima factor kepribadian penunjang kesuksesan dalam dunia
kerja yakni merupakan gambaran mengenai karakter khas individu
yang unik dan relative stabil, dimana lima factor tersebut adalah :
1. Ketahanan Pribadi ( conscientiousness).
Ketahanan pribadi ini ditunjukkan dengan karakter
gigih,sistematis, pantang menyerah, motivasi tinggi dan tahan
terhadap beban pekerjaan.
2. Ekstraversi (extraversion).
Tipe kepribadian ini ditandai dengan keterampilan membina
hubungan dan komunikasi yang efektif, pandai bergaul, bekerja
sama,aktif, mengutamakan kerjasama, atraktif dan asertif.
3. Keramahan (agreeableness).
Tipe ini ditandai dengan sikap ramah,rendah hati, tidak mau
menunjukkan kelebihannya, mudah simpati, hangat, dapat
dipercaya dan sopan.
4. Emosi Stabil (emotion stability).
Tipe ini ditandai dengan sikap yang tenang, tidak mudah cemas
dan tertekan, mudah menerima, tidak mudah marah dan
percaya diri.
5. Keterbukaan Terhadap Pengalaman (openness).
21
Individu dengan tipe ini memiliki daya piker yang imajinatif,
menyukai tantangan, anti kemapanan, kreatif, kritis dan
memiliki rasa ingin tahu yang besar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
22
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan
beberapa poin utama mengenai interpersonal skill, yaitu:
Inter Personal Skill adalah : ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara optimal. Dimana bisa di lihat dari Kemampuan berkomunikasi, membangun hubungan baik,memotivasi,memimpin ataupun berpresentasi.
Secara garis besar Point penting yang harus dimengerti
dalam interpersonal skill adalah :
1. Mendengarkan
2. Memberikan umpan balik
3. Membujuk
4. Mengelola konflik.
DAFTAR PUSTAKA
23
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont,
California: Wadsworth Publishing Company.
Tri Wardhani, Adinda,2002. Perbedaan Goal Orientation pada dunia kerja. Skripsi. Fakultas Psikologi UI
Suzane c.De Janasz,2006, Interpersonalskills in organizations, Second Edition, new York, McGraw-Hill International
hendrik, W. , 1992. Bagaimana Mengelola Konflik, Jakarta: Bumi aksara,
24