12
MAKALAH ASPEK HABLUM MINAALLAH DAN HABLUM MINANNAS DALAM KONTEK MEMANDANG PASIEN SECARA HOLISTIK | Dosen Pembimbing : Muhammad Badri MA Jurusan : S1 Keperawatan 3A Krlompok 3 : 1. Ita Pujiastuti (14631406) 2. Nefri Arshinta Dewi (14631432) Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Makalah Islam Kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi makalah

Citation preview

Page 1: Makalah Islam Kesehatan

MAKALAH ASPEK HABLUM MINAALLAH DAN HABLUM MINANNAS DALAM KONTEK

MEMANDANG PASIEN SECARA HOLISTIK

|

Dosen Pembimbing : Muhammad Badri MA

Jurusan : S1 Keperawatan 3A

Krlompok 3 :

1. Ita Pujiastuti (14631406)2. Nefri Arshinta Dewi (14631432)

Prodi S1 Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2015

Page 2: Makalah Islam Kesehatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah dedngan judul “ASPEK HABLUM MINAALLAHDAN HABLUM MINANNAS DALAM KONTEK MEMANDANG PASIEN SECARA HOLISTIK “ sesuai dengan waktu yang sudah disediakan.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah islam kesehatan yang dibimbing oleh Muhammad Badri, MA

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada

1.Siti Maimunah, S.Kep.Ns, M.Kep., Selaku Dekan FIK Unmuh ponorogo ;

2.Lina Purwatii,S.Kep,Ns,M.Kep., selaku Kaprodi S-1 keperawatan;

3. Muhammad Badri, MA ,selaku dosen pembimbing mata kuliah ini yang telah memberikan arahan serta masukan;

4. Pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yaitu telah memberikan dukungan moral maupun material.

saya menyadaribahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak

Ponorogo, September 2015

Penulis

Page 3: Makalah Islam Kesehatan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................................................B. Rumusan Masalah.....................................................................................................C. Tujuan ......................................................................................................................D. Manfaat.....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................

a. Pengertian hablum minaallah dan hablum minannas..................................................b. Merawat Orang sakit dalam pandangan islam ...........................................................c. Pendekatan holistic care pada pasien..........................................................................d. Dimensi pedekatan holistic ........................................................................................

BAB III PENUTUP ...............................................................................................................

a. Kesimpulan .................................................................................................................

Page 4: Makalah Islam Kesehatan

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangIslam mendorong umatnya agar dalam beragama tidak selalu mementingkan

aspek ibadah mahdhoh saja, akan tetapi Islam juga menganjurkan ibadah sosial, seperti memperhatikan nasib-nasib orang lemah. Bahkan kalau kita cermati 5 rukun Islam itu adalah merupakan gabungan antara habluminallah dan hablum minannas, gabungan antara hubungan vertikal dan horizontal.

Dimulai dari mengucapkan dua kalimat syahadat yang merupakan pertalian antara seorang hamba dengan Allah, namun pengakuan dan kesaksian tersebut tidaklah cukup tanpa terus menerus menjaga hubungan baik dengan Allah, yaitu dengan melaksanakan shalat sebagai rukun Islam yang kedua.Shalat yang secara simbolis gerak-geriknya mencerminkan kepasrahan kita kepada Allah.Kemudian ketaatan tesebut dibuktikan dengan mengerjakan amaliah sosial yaitu zakat sebagai rukun Islam ke-3.Kemudian dalam rukun Islam yang ke4 yaitu puasa, kita dilarang makan dan minum sebagai pelajaran bagi kita untuk dapat merasakan bagaimana rasanya ketika seseorang tidak bisa makan dan minum.

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang disebut dengan habblum minaallah dan hablum minannas?2. Bagaimana cara merawat pasien menurut islam?3. Apa yang dimaksud Pendekatan holistic care pada pasien?4. Apa saja dimensi pendekatan holistic ?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui apa itu hablum minaallah dan hablum minannas2. Agar mengetahui bagaimana cara merawat pasien menurut islam3. Untuk mengetahui pendekatan holistic care pada pasien 4. Untuk mengetahui apa dimensi pendekatan holistic

D. Manfaat Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut :

1. Penulis Melalui makalah ini penulis mendapatkan pengetahuan lebih luas

2. Bagi Masyarakat/Pembaca Bagi masyarakat makalah ini memberikan masukan dan sumber refensi

Page 5: Makalah Islam Kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

A. HABLUM MINALLAH DAN HABLUM MINANNAS

Hablumminallah maupun Hablumminannas adalah dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Kedua hubungan tersebut sama penting dan harus berjalan seimbang.

Hablumminallah ialah amalan-amalan yang termasuk persoalan ibadah. Contohnya solat, puasa, zakat, haji, baca Al Quran, doa, zikir, tahlil, sholawat dan lain-lain.

Hablumminannas ialah amalan-amalan lahir kita yang termasuk dalam bidang-bidang muamalat (kerja-kerja yang ada hubungannya dengan masyarakat), munakahat (persoalan kekeluargaan) dan jinayah serta tarbiyah Islamiyah, soal-soal siasah, fisabilillah, jihaddan menjenguk orang sakit

B. MERAWAT PASIEN MENURUT ISLAM

Merawat orang sakit dalam pandangan Islam - Manusia yang sehat adalah manusia yang sejahtera dan seimbang secara berlanjut dan penuh daya mampu. Dengan kemampuannya itu ia dapat menumbuhkan dan mengembangkan kualitas hidupnya seoptimal mungkin. Dalam Islam terdapat 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu perilaku lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan.

Dalam Al-Qur’an maupun hadits, telah diperingatkan akan pentingnya memperhatikan kesehatan baik dalam konteks upaya promotfi, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

1.      Upaya PromotifYaitu upaya untuk meningkatkan kondisi yang sudah baik atau sehat menjadi lebih baik atau

lebih sehat.

2.      Upaya Preventif.Yaitu upaya mencegah atau melindungi diri dari terjadinya penyakit.

3.      Upaya Keratif.Walaupun yang menyembuhkan penyakit itu Allah, tetapi bila dalam keadaan sakit haruslah

berusaha menyembuhkannya dengan jalan berobat.

4.      Upaya Rehabilitatif.Upaya rehabilitatif adalah upaya memperbaiki atau mengembalikan suatu kondisi dari keadaan

sakit menjadi lebih sehat.Upaya rehabilitatif harus senantiasa diupayakan agar tidak jatuh kepada kondisi lebih parah atau buruk.

Keperawatan adalah suatu manifesatikan dari ibadah yang berbentuk pelayanan profesional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada keimanan, keilmuan, dan amal serta kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-kultural-spiritual yang komprehensif, ditunjukkan kepada individu keluarga dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia. Keperawatan Islam tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam secara

Page 6: Makalah Islam Kesehatan

keseluruhan.Berbagai dalil dalam Al-Qur’an dan Hadits juga Tarikh Islam diyakini bahwa keperawatan Islam ada sejak jaman nabi Adam.Untuk dapat memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat dituntut memiliki keterampilan intelektual, interpersonal, tehnikal serta memiliki kemampuan berdakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.  Selain itu perawat harus menjadi penghubung antara pasien dengan dokter, dan sekaligus juga penghubung antara dokter dengan keluarga pasien.Dia dapat berbuat baik kepada keluarga pasien yang tentu ikut cemas dan gelisah ingin mengetahui tentang penyakit saudaranya, dan kemudian memberikan keterangan tentang penyakit yang diderita pasien dan dapat memberikan nasihat kepada mereka agar bersabar dalam menghadapi semua cobaan ini.Begitu luhurnya tugas seorang perawat, betapa banyak amal kebaikan yang dapat dilakukannya. Oleh karena itu, islam telah menetapkan beberapa sifat terpuji bagi manusia. Sifat-sifat itu niscaya harus dimiliki oleh para dokter dan perawat muslim, karena orang yang merawat orang sakit haruslah mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1.      Tulus ikhlas

2.      Penyantun

3.      Peramah

4.      Sabar

5.      Tenang

6.      Teliti

7.      Tegas

8.      Patuh

9.      Bersih

10.  Penyimpan rahasia

11.  Dapat dipercaya

12.  Bertanggung jawab

C. PENDEKATAN HOLISTIK CARE PADA PASIEN

Kesehatan holistik adalah sebuah konsep dalam praktek medis menegakkan bahwa semua aspek kebutuhan masyarakat, psikologis, fisik dan sosial harus diperhitungkan dan dilihat sebagai keseluruhan.Seperti yang didefinisikan di atas, pandangan holistik pada pengobatan secara luas diterima di kesehatan.  Sebuah definisi yang berbeda, mengklaim penyakit yang merupakan hasil dari fisik, ketidakseimbangan emosional, spiritual, sosial dan lingkungan, digunakan dalam pengobatan alternative.

Pasien yang sedang mengalami sakit, baik dirawat di rumah maupun di rumah sakit akan mengelami kecemasan dan stress pada semua tingkat usia. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dakter, dan tenaga kesehatan lainnya); lingkungan baru maupun dukungan keluarga yang menunggui selama perawatan.Keluarga juga sering merasa cemas dengan perkembangan keadaan pasien, pengobatan, dan biaya perawatan. Meskipun dampak tersebut tidak secara

Page 7: Makalah Islam Kesehatan

langsung kepada anak, tetapi secara psikologis pasien akan merasakan perubahan perilaku dari keluarga yang menungguinya selama perawatan (Marks, 1998: 53). Pasien menjadi semakin stress dan berpengaruh terhadap proses penyembuhannya, yaitu penurunan respons imun. Hal ini telah dibuktikan oleh Robert Arder (1885) bahwa pasien yang mengalami kegocangan jiwa akan mudah terserang penyakit, karena pada kondisi stres akan terjadi penekanan sistem imun (Subowo,1992). Pasien yang merasa nyaman selama perawatan dengan menerapkan model asuhan yang holistik, yaitu adanya dukungan sosial keluarga, lingkungan perawatan yang terapeutik, dan sikap perawat yang penuh dengan perhatian akan mempercepat proses penyembuhan.

 C. DIMENSI PENDEKATAN HOLISTIK

1.      DIMENSI PSIKOLOGIS (STRATEGI KOPING)

Mekanisme koping adalah mekanisme yang digunakan individu untuk menghadapi perubahan yang diterima. Apabila mekanisme koping berhasil, maka orang tersebut akan dapat beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Mekanime koping dapat dipelajari, sejak awal timbulnya stresor dan orang menyadari dampak dari stressor tersebut (Carlson, 1994).

Karakterisik di bawah ini merupakan sumber daya psikologis yang penting.

1. Pikiran yang positif tentang dirinya (harga diri)

Jenis ini bermanfaat dalam mengatasi situasi stres, sebagaimana teori dari Colley’s looking-glass self: rasa percaya diri, dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

2. Mengontrol diri sendiri

Kemampuan dan keyakinan untuk mengontrol tentang diri sendiri dan situasi (internal control) danexternal control (bahwa kehidupannya dikendalikan oleh keberuntungan, nasib, dari luar) sehingga pasien akan mampu mengambil hikmah dari sakitnya

(looking for silver lining). Kemampuan mengontrol diri akan dapat memperkuat koping pasien, perawat harus menguatkan kontrol diri pasien dengan melakukan:

(1) Membantu pasien mengidentifikasi masalah dan seberapa jauh dia dapat mengontrol diri

(2) Meningkatkan perilaku menyeleseaikan masalah

(3) Membantu meningkatkan rasa percaya diri, bahwa pasien akanmendapatkan hasil yang lebih baik

(4) Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengambil keputusan terhadap dirinya

(5) Mengidentifikasi sumber-sumber pribadi dan lingkungan yang dapat meningkatkan kontrol diri: keyakinan, agama

b) Rasionalisasi (Teknik Kognitif)

Page 8: Makalah Islam Kesehatan

Upaya memahami dan mengiterpretasikan secara spesifik terhadap stres dalam mencari arti dan makna stres (neutralize its stressfull). Dalam menghadapi situasi stres, respons individu secara rasional adalah dia akan menghadapi secara terus terang, mengabaikan, atau memberitahukan kepada diri sendiri bahwa masalah tersebut bukan

sesuatu yang penting untuk dipikirkan dan semuanya akan berakhir dengan sendirinya. Sebagaian orang berpikir bahwa setiap suatu kejadian akan menjadi sesuatu tantangan dalam hidupnya. Sebagian lagi menggantungkan semua permasalahan dengan melakukan kegiatan spiritual, lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta untuk mencari hikmah dan makna dari semua yang terjadi.

c) Teknik Perilaku

Teknik perilaku dapat dipergunakan untuk membantu individu dalam mengatasi situasi stres.Beberapa individu melakukan kegiatan yang bermanfaat dalam menunjang kesembuhannya. Misalnya, pasien HIV akan melakukan aktivitas yang dapat membantu peningkatan daya tubuhnya dengan tidur secara teratur, makan seimbang, minum obatanti retroviral dan obat untuk infeksi sekunder secara teratur, tidur dan istirahat yang cukup, dan menghindari konsumsi obat-abat yang memperparah keadan sakitnya.

2.      DIMENSI SPIRITUAL

Asuhan keperawatan pada aspek spiritual ditekankan pada penerimaan pasien terhadap sakit yang dideritanya (Ronaldson, 2000). Sehingga pasien akan dapat menerima dengan ikhlas terhadap sakit yang dialami dan mampu mengambil hikmah.

Asuhan keperawatan yang dapat diberikan adalah:

a. Menguatkan harapan yang realistis kepada pasien terhadap kesembuhanHarapan merupakan salah satu unsur yang penting dalam dukungan sosial. Orang bijak

mengatakan “hidup tanpa harapan, akan membuat orang putus asa dan bunuh diri”. Perawat harus meyakinkan kepada pasien bahwa sekecil apapun kesembuhan, misalnya akan memberikan ketenangan dan keyakinan pasien untuk berobat.

b. Pandai mengambil hikmahPeran perawat dalam hal ini adalah mengingatkan dan mengajarkan kepada pasien untuk selalu

berfikiran positif terhadap semua cobaan yang dialaminya. Dibalik semua cobaan yang dialami pasien, pasti ada maksud dari Sang Pencipta. Pasien harus difasilitasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan jalan melakukan ibadah secara terus menerus. Sehingga pasien diharapkan memperoleh suatu ketenangan selama sakit.

c. Ketabahan hatiKarakteristik seseorang didasarkan pada keteguhan dan ketabahan hati dalam menghadapi

cobaan. Individu yang mempunyai kepribadian yang kuat, akan tabah dalam menghadapi setiap cobaan. Individu tersebut biasanya mempunyai keteguhan hati dalam menentukan kehidupannya.Ketabahan hati sangat dianjurkan kepada pasien. Perawat dapat menguatkan diri pasien dengan memberikan contoh nyata dan atau mengutip kitab suci atau pendapat orang bijak; bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada umatNYA, melebihi kemampuannya (Al. Baqarah, 286). Pasien harus diyakinkan bahwa semua cobaan yang diberikan pasti mengandung hikmah, yang sangat penting dalam kehidupannya.

Page 9: Makalah Islam Kesehatan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam menjalani hidup ini, kita harus melakukan kedua hubungan itu dengan sungguh-sungguh. Allah tidak akan memuliakan orang yang hanya berhubungan dengan Allah saja, tetapi dengan sesama manusianya memiliki hubungan yang baik. Allah pun juga tidak akan ridho kepada orang yang tidak mau berhubungan dengan Allah, walaupun dia berhubungan dengan baik dengan sesama manusia. Jadi seimbangkan antara Hablum minallah dan Hablum minannas.Dalam pandangan islam merawat pasien merukan tugas mulia , baik secara tersurat maupun tersirat, agama islam sangan menuntut akan hadirnya perawat ditengah masyarakat .Dalam menjalanka tugas harus memperlihatkan aspek-aspek meliputi ketelitian , kecermatan, dan kewaspadaan guna menimalisir resiko negative yang mungkin akan timbul .