27
KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 1. PENDAHULUAN Lingkungan kerja yang manusiawi dan lestari akan menjadi pendorong bagi kegairahan dan efisiensi kerja. Lingkungan kerja yang melebihi produktivitas kemampuan manusia tidak saja merugikan produktivitas kerjanya, tetapi juga menjadi sebab terjadinya penyakit atau kecelakaan kerja. Hanya lingkungan kerja yang aman, selamat dan nyaman merupakan prasyarat penting untuk terciptanya kondisi kesehatan prima. Untuk menjamin ke arah itu diperlukan pemantauan lingkungan Pemantauan lingkungan kerja tidak hanya dilakukan dengan pengukuran secara kualitatif, tetapi harus dilakukan melalui pengukuran serta kuantitatif dengan menggunakan peralatan lapangan atau analisis laboratorium agar diperoleh data obyektif. Meskipun belum ada norma dan kajian yang baku, seyogyanya pemantauan lingkungan kerja dilakukan sekerap mungkin untuk mendapatkan data dan akurasi yang tepat. Agar didapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam melakukan pemantauan lingkungan kerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1

MAKALAH K3 WINA.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH K3 WINA.doc

KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

1. PENDAHULUAN

Lingkungan kerja yang manusiawi dan lestari akan menjadi pendorong bagi

kegairahan dan efisiensi kerja. Lingkungan kerja yang melebihi produktivitas

kemampuan manusia tidak saja merugikan produktivitas kerjanya, tetapi juga menjadi

sebab terjadinya penyakit atau kecelakaan kerja. Hanya lingkungan kerja yang aman,

selamat dan nyaman merupakan prasyarat penting untuk terciptanya kondisi

kesehatan prima. Untuk menjamin ke arah itu diperlukan pemantauan lingkungan

Pemantauan lingkungan kerja tidak hanya dilakukan dengan pengukuran secara

kualitatif, tetapi harus dilakukan melalui pengukuran serta kuantitatif dengan

menggunakan peralatan lapangan atau analisis laboratorium agar diperoleh data

obyektif. Meskipun belum ada norma dan kajian yang baku, seyogyanya pemantauan

lingkungan kerja dilakukan sekerap mungkin untuk mendapatkan data dan akurasi

yang tepat. Agar didapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam melakukan

pemantauan lingkungan kerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Dilakukan oleh personel yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang

K3, mampu melakukan pengumpulan data dan menganalisisnya.

2. Menggunakan peralatan yang akurat dan terkalibrasi.

3. Menggunakan metode yang telah disepakati baik secara nasional maupun

internasional.

4. Diikuti dengan langkah membandingkan hasil pemantauannya terhadap standar

(nilai) dan ketentuan yang ada, sekaligus menemukan awal penyebabnya.

Selanjutnya diupayakan untuk melakukan saran tidak lanjutnya (pengendalian).

Populasi pekerja di Indonesia pun meningkat terus, menurut data Biro

Pusat Statistik, jumlah tenaga kerja di Indonesia yang pada tahun 1997 masih

1

Page 2: MAKALAH K3 WINA.doc

sekitar 89 juta, pada tahun 2005 sudah mencapai lebih dari 120 juta orang,

diantaranya hampir 50% bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan,

yang menurut ILO merupakan sektor pekerjaan yang paling berisiko terhadap

kesehatan keselamatan pekerja, selain sektor penambangan.

Selain itu 70-80% dari angkatan kerja yang ada bergerak di sektor

informal, yang umumnya bekerja dalam lingkungan kerja yang kurang baik,

belum terorganisir dan tingkat kesejahteraannya rendah. Saat ini Indonesia belum

memiliki data mengenai kejadian penyakit akibat kerja maupun yang

berhubungan dengan pekerjaan, namun dari informasi di atas dapat diperkirakan

bahwa masalah kesehatan populasi pekerja di Indonesia cukup besar dan sudah

saatnya untuk mendapatkan perhatian yang serius, baik dari pihak pembuat

kebijakan maupun dari pihak pemberi pelayanan kesehatan.

Data ILO tahun 2003, penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan

adalah sebagai berikut

Gambar di atas menunjukkan bahwa kanker akibat kerja merupakan penyebab

kematian utama, sedangkan dalam kelompok penyebab lain antara lain termasuk

Penumoconiosis, penyakit neurologis, dan penyakit ginjal. Selain penyakit akibat

hubungan pekerjaan yang menyebabkan kematian di atas, masalah kesehatan lain

2

Page 3: MAKALAH K3 WINA.doc

terutama adalah ketulian, gangguan muskuloskeletal, gangguan reproduksi, penyakit

jiwa, dan sistem syaraf.

II. KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Perkembangan industri dengan proses produksinya, sistem kerja, peralatan kerja

dan bahan (kimia) yang digunakan dapat menyebabkan risiko bahaya, dan

menganggu kesehatan tenaga kerja. Perubahan lingkungan kerja sebagai akibat

perubahan dunia kerja harus tetap mendukung keselamatan, kesehatan, dan

kenyamanan bagi karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan efisien dan

produktif. Salah satu upayanya adalah melakukan pemantauan lingkungan kerja yang

diikuti dengan pemantauan terhadap kesehatan tenaga kerja, yang dilakukan saecara

periodik oleh unit kerja di luar atau oleh (rumah sakit) itu sendiri. Sesuai dengan

kemampuan, teknologi dan sarana yang dimiliki faktor bahaya di lingkungan kerja

dapat ditekan serendah mungkin (nol), selanjutnya kondisi kesehatan karyawan dapat

dipertahankan dan ditingkatkan untuk membantu visi dan misi suatu rumah sakit yang

pada gilirannya akan membantu program pemerintah terutama menuju Indonesia

Sehat 2010.

Di samping itu, tuntutan masyarakat konsumen terhadap mutu barang dan jasa

akan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan tuntutan hak asasi manusia dan

perlindungan tenaga kerja. Maka keamanan proses produksi dan jasa juga menjadi

salah satu persyaratan. Oleh karena itu ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

juga mengalami perkembangan sehingga juga dapat diartikan sebagai berikut :

a. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu upaya untuk menekan atau

mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang pada hakikatnya

tidak dapat dipisahkan antara keselamatan dan kesehatan.

b. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban

kerja, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa

membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya.

3

Page 4: MAKALAH K3 WINA.doc

c. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan

dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara

melakukan pekerjaan.

d. Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan. Tak terduga

oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih

dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan oleh karena peristiwa kecelakaan

disertai kerugian materiil maupun penderitaan dari yang paling ringan sampai

kepada yang paling berat tidak diinginkan.

Kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat

tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh

produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga

kerja.

Pasal 23 ayat (2) :

Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat

kerja, dan syarat kesehatan kerja.

Pasal 23 ayat (3) :

Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

Pasal 23 ayat (4) :

Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan

ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 84 ayat (3):

Barang siapa menyelenggarakan tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat (3) : dipidana dengan pidana

kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak

Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).

. Tujuan kesehatan Lingkungan pada prinsipnya antara lain:

1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada

kesehatan

4

Page 5: MAKALAH K3 WINA.doc

2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur masalah lingkungan

dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup

manusia

3. Melakukan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah

dan non pemerintah untuk menghadapi bencana alam dan penyebaran

penyakit menular

4. Menguasahakan pengendalian lingkungan yang bebas dari pencemaran udara

seperti polusi udara akibat bahan bakar minyak, pembakaran hutan dan lain-

lain.

5. Mengusahakan pengendalian lingkungan akibat pembungan limbah industri

ke laut yang dapat merusak ekosistem.

6. survei sanitasi untuk pencemaran dan pemantauan evaluasi program

kesehatan lingkungan.

Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat kompleks terutama di

kota-kota besar hal itu disebabkan antara lain

1. Urbanisasi penduduk

2. Tempat pembuangan sampah

3. penyediaan air bersih

4. penyemaran udara pembungan limbah industri dan rumah tangga

5. Bencana alam dan pengungsian

6. perencanaan tata kota akibat kebijakan pemerintah yang sebraut.

Bahaya bagi tenaga kerja yang timbul dari lingkungan dapat bersumber dari

faktor fisik, kimia, biologi, fisiologi, dan psikologi. Beberapa bentuk pendekatan

preventif dari aspek K3 dan lingkungan, antara lain :

1. Analisis dampak lingkungan dan kesehatan kerja pada saat desain dan

pemasangan mesin atau alat produksi yang baru di tempat kerja.

2. Pemilihan teknologi yang lebih aman, dengan tingkat bahaya dan polusi yang

minimal.

3. Pemilihan lokasi industri yang layak dari aspek lingkungan.

5

Page 6: MAKALAH K3 WINA.doc

4. Pemilihan desain, layout, teknologi pengendali lingkungan kerja termasuk

penanganan bahan yang lebih aman dari sisa-sisa dan limbah dan penanganan

limbah industri.

5. Penegakan pelaksanaan pedoman, standar dan peraturan perundang-undangan.

Keselamatan dan kesehatan kerja baik sekarang maupun di masa datang

merupakan sarana menciptakan situasi kerja yang aman, nyaman dan sehat, ramah

lingkungan, sehingga dapat mendorong efisiensi dan produktivitas yang pada

gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan semua pihak, baik bagi penguasa

maupun pekerja. Dengan demikian pemantauan dan pelaksanaan norma-norma

kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja merupakan usaha meningkatkan

kesejahteraan pekerja, keamanan aset produksi dan menjaga kelangsungan bekerja

dan berusaha dalam kerangka pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Isu pemanasan global, efek rumah kaca, jebolnya lapisan ozon, menjadi isu-isu

yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Apa yang terjadi saat ini adalah

akumulasi yang dilakukan oleh generasi di masa lalu. Sebab semua kejadian di masa

lalu dengan pengembangan industri yang mengeksploitasi sumber daya alam besar-

besaran, menggunakan energi dalam proses produksinya yang mengakibatkan polusi,

pertumbuhan demografi yang luar biasa, kesemuanya itu menekan bumi. Bumi

dieksploitasi untuk kebutuhan manusia. Kerusakan alam, hilangnya habitat bahwa

hewan dan tanaman yang bermuara kepada punahnya hewan dan tanaman.

Timbulnya puluhan penyakit baru dalam jangka waktu seperempat abad terakhir

adalah hasil yang harus kita panen saat ini.

Untuk kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, pencermaran udara

lebih disebabkan oleh sektor transportasi, sektor industri. Indonesia termasuk paling

lambat dalam menyikapi polusi udara. Padahal untuk ukuran negara berkembang,

Indonesia termasuk maju di Asia. Tetapi dalam penanganan kasus pencemaran udara,

Indonesia termasuk paling belakang jika dibandingkan dengan negara lainnya di Asia.

Ada dua hal yang membuat penanganan pencemaran udara lambat. Pertama,

kemauan dari pemerintah dalam mengatasinya. Kita ambil contoh, untuk mengganti

6

Page 7: MAKALAH K3 WINA.doc

bensin tanpa timbal saja susah sekali. Padahal negara-negara semacam Filipina,

Singapura, Malaysia, semuanya sudah menggunakan bensin tanpa timbal. Di

Indonesia, baru Jakarta saja. Kemudian yang kedua, kewaspadaan masyarakat masih

kurang. Masyarakat Indonesia itu kalau sudah ada kasus yang parah, baru waspada.

Kalau tidak santai-santai saja. Seperti setelah terjadi kebakaran hutan tahun 1997,

baru penanganan pencemaran udara menjadi penting. Karena akibat pencemaran

udara itu dapat mengakibatkan dampak yang fatal, seperti pesawat tidak bisa

mendarat, komunikasi terputus, jarak pandang sudah pendek. Masyarakat itu

ditingkatkan kewaspadaannya dahulu, kalau masyarakat sudah ditingkatkan

kewaspadaannya secara politis, pemerintah juga harus melakukan tindakan, jadi harus

dilakukan dua sisi.

Pengaruh kadar timbal dalam darha yang tinggi itu sangat banyak terutama

pada anak-anak, bisa menghambat pertumbuhan otak dan akhirnya terimbas pada

kecerdasan yang menurunkan IQ-nya alias terjadi kebodohan pada anak. Kemudian

juga, konsentrasi timbal yang terlalu tinggi bisa menimbulkan kematian. Selain itu,

bagi pria dan wanita mengakibatkan terganggunya alat reproduksi. Kandungan timbal

dalam darha ada batas-batasnya. Untuk anak 10 mikrogram/desiliter. Jadi kalau anak

12 tahun kadar timbalnya lebih dari itu artinya sudahb harus diwaspadai. Apalagi

kalau kadar timbal dalam darah anak sudah mencapai 20 mikrogram/desiliter, artinya

si anak harus segera di bawa ke rumah sakit untuk diuji darahnya. Sementara itu

untuk orang dewasa, toleransi kadar timbal bisa sampai 22 mikrogram/desiliter.

Lain, Jakarta, lain halnya kota New York. Kota metro dunia ini yakin

menghasilkan polusi udara yang sama bahkan mungkin lebih banyak dari Jakarta.

Tetapi, selain memiliki paru-paru kota berupa taman umum Central Park yang

luasnya sekitar 3,4 juta m2, ini, banyak usaha lainnya yang telah dilakukan untuk

mengurangi polusi udara di kota New York. Diantaranya larangan merokok di dalam

berbagai tempat umum seperti restoran, pub, gedung-gedung perkantoran, hotel, dan

sebagainya. Keadaan cuaca dan letak geografis sebuah kota juga sangat menentukan.

Kota New York yang karena letak geografisnya mengalami empat musim, memiliki

7

Page 8: MAKALAH K3 WINA.doc

musim dingin di mana udara dingin ketika musim gugur dan musim salju tiba

menghalau kabut tebal polusi ini ke atas. Sedangkan di Jakata yang tropis, asap

polusi ini mengambang dan terus menumpuk di udara tidak jauh dari tanah,

pemandangan yang dilihat dari pesawat ketika akan mendarat.

Sadar akan bahaya polusi udara yang tinggi, pemerintah AS juga telah

mengeluarkan Undang-Undang Udara Bersih (Clean Air Act) pada tahun 1990. UU

yang tebalnya 800 halaman ini sebenarnya telah dikeluarkan sejak tahun 1970, tetapi

banyak amandemen baru yang dimasukkan di UU tahun 1990.

Hujan asam dapat meningkatkan tingkat keasamaan sungai dan danau yang

mengakibatkan matinya ikan-ikan dan penghuni habitat kedua tempat tersebut. Hujan

asam juga dapat merusak bangunan dan properti lainnya, menodainya menjadi hitam.

Hal ini kentara jika kita melihat gedung-gedung di Jakarta yang bagian atasnya

kehitam-hitaman. Hujan asam juga terbukti memberikan efek buruk kepada

kesehatan. Udara yang terkena siraman hujan asam telah dibubungkan dengan

problema pernapasan dan paru-paru anak-anak dan orang-orang yang menderita

asma.

III. PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM MENGATASI PENCEMARAN

LINGKUNGAN

Jika teknologi didefenisikan sebagai pengetahuan terbaru dari keahlian,

pengetahuan, dan praktik dalam produksi konsumsi dan distribusi dari produk dan

layanan dalam proses pembangunan, maka teknologi dapat digambarkan seperti di

bawah ini

8

Page 9: MAKALAH K3 WINA.doc

Teknologi berkembang dengan tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan yang didasarkan kepada budaya/sosial, sumber daya alam, lingkungan,

serta penelitian dan pengembangan.

Artinya, dalam setiap perkembangan teknologi selalu disertai dengan tanggung

jawab dan konsekuensi dari segala akibatnya. Pertumbuhan teknologi tidak hanya

terpacub pada peningkatan kesejahteraan semata atau penumpukanb emas dan

keuntungan. Tetapi pertumbuhan teknologi yang bertanggung jawab disertai dengan

tanggung jawab kepada keberlangsungan hidup masa depan manusia, tidak hanya

pemenuhan kebutuhan tetapi juga mendorong kesejahteraan ummat manusia.

9

Tecnology

Knowledge

Skills

Practice

Distribution & Ciosumption

Services

Production - Food - Energy- Materials

- Transportation - Communication

- Trading - Banking

Economic

Growth

Tecnology

Knowledge

Skills

Practice

Budaya/Sosial

Sumber Daya Alam

Lingkungan

RESEARCH & DEVELOPMENT

Page 10: MAKALAH K3 WINA.doc

Parameter budaya / sosial, sumber daya alam, lingkungan, dan science saling

berhubungan dalam pengembangan teknologi. Hubungan tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut :

Selain parameter-parameter di atas, untuk mencapai tujuan kesejahteraan, atau

perkembangan ekonomi, terdapat lima faktor eksternal yang memengaruhi

perkembangan teknologi, antara lain :

Negara

Politik

Pertahanan Nasional

Peraturan

Pendidikan

Dengan penerapan teknologi yang tepat, mampu dibuktikan dengan adanya

pertumbuhan ekonomi suatu negara, pasti akan menarik perhatian internasional untuk

mengadopsi teknologi yang dimiliki.

Melanjutkan penjelasan pada subbab di atas, perhatian internasional juga

berhubungan dengan faktor-faktor berikut ini :

Hak asasi manusia

Hak intelektual

Pasar

Sumber daya alam

10

SUMBER DAYA ALAM

Teknologi

LINGKUNGANN

SCIENCE

BUDAYA & SOSIAL

Page 11: MAKALAH K3 WINA.doc

Lingkungan

Buruh

Adanya permintaan negara bagian California US untuk memberlakukan aturan

standar yang lebih ketat bagi penggunaan perangkat kendali pencemaran untuk mobil

dan truk di tahun, para pembuat katalis mulai memperbaiki mutu produk me-reka

dengan pengembangan sarana untuk memanaskan katalis sehingga mesin kendaraan

dapat hidup lebih cepat dan pencemaran berkurang. Persyaratan California itu juga

membangkitkan arus inovasi dalam industri kendaraan. Walaupun mobil listrik

merupakan salah satu kendaraan pertama di abad ini, teknologi ini tak berkembang

sampai California menetapkan penjualan kendaraan tanpa emisi (zero-emitting

vehicles/ ZEV), mulai model tahun 1998. Sejak saat itu, boleh dikatakan semua

pembuat mobil terkemuka di dunia, mulai BMW sampai General Motors, telah

mengembangkan kendaraan bertenaga baterai, demikian pula sebagian pembangkit

tenaga. Untuk membantu para pembuat mobil AS, pemerintah memberikan 8 juta

dollar AS kepada US Advanced Battery Consortium untuk mengembangkan baterai

yang ringan dan bertenaga tinggi.

Pemerintah Selandia Baru merupakan satu komponen dari berbagai aturan

standar pipa knalpot yang lebih ketat dan rumit yang disyaratkan oleh California

dalam usahanya untuk secara tajam menurunkan pencemaran dan mobil, truk, dan

bus. Per-aturan negara bagian ini juga mensyaratkan penjualan kendaraan beremisi

ultra-rendah [ultra-low emitting vehicles/'ULEV) dan kendaraan transisi beremisi

rendah [transitional low emitting vehicles/TLEV) yang semuanya diperhitungkan

untuk memasukkan tidak hanya mobil-mobil yang lebih bersih, tetapi juga bahan

bakar yang lebih bersih ke pasar-an. Sejauh ini, program California telah berhasil.

Di Brasil yang mengiklankan dirinya sebagai ibu kota lingkungan yang indah

Sebuah metropolis dengan 2,3 juta jiwa, Curitiba berhasil menyediakan pelayanan

medis, gigi dan anak-anak secara cuma-cuma, menciptakan laju daur ulang yang

termasuk tertinggi di dunia, dan menurunkan tingkat penyakit yang berkaitan dengan

11

Page 12: MAKALAH K3 WINA.doc

lingkungan, semuanya berjalan kendati inflasi membubung dan kemiskinan melanda

kewasan sekelilingnya. Tetapi, inti dari prestasi ini adalah sistem angkutan bus.

Sekalipun tingkat pemilikan mobil per kepala lebih tinggi daripada kota lain

kecuali tiga kota utama Brasil, pemakaian bahan bakar angkutan dan demikian juga

polusi udara 25 sampai 30 persen lebih rendah. Alasannya: bus berjalan lebih cepat,

lebih murah, dan lebih nyaman daripada mobil. Bus mengangkut orang sama

efisiennya dengan kereta bawah tanah modern, tetapi dengan biaya hanya 3

persennya. Dan, bus mengangkut lebih dari 900.000 penumpang sehari. Banyaknya

orang yang dapat diangkut menjadikannya salah satu sistem angkutan umum terbaik

didunia.

Di Curitiba mulai membangun sistem angkutan busnya pada tahun 1970-an di

bawah pimpinan Wali Kota Jainie Lemer, seorang arsitek dan perencana kota. la

menciptakan gabungan antara jalan arteri cepat, bus sambungan lokal, dengan rute

khusus pusat kota. Apartemen tinggi hanya boleh dibangun di dekat jalan arteri

utama, dan setiap gedung harus menyediakan dua lantai dasarnya untuk pertokoan.

Banyaknya toko itu meminimalkan perlunya penghuni bepergian, dan gedung tinggi

memberi banyak pe-numpang akses cepat ke angkutan bus.

Dalam tiga tahun terakhir, Curitiba menambahkan satu gagasan asli yang makin

mempercepat jalannya bus: tabung pemberangkatan. Didirikan di pinggir jalan,

silinder kaca dan baja ini panjangnya 10 meter dan lebarnya hampir tiga meter.

Penumpang tidak perlu naik tangga ke bus dan membayar ongkos di atas, tetapi

memasukkan koin untuk naik, lalu cukup menunggu di dalam tabung yang dirancang

khusus untuk pemberhentian bus itu.

Setelah menunggu sebentar biasanya sekitar lima menit lonceng berbunyi, lalu

sebuah bus volvo yang dirancang khusus merapat ke tabung itu dengan bantuan lensa

fotoelektrik. Pintu selebar 1,3 meter terbuka ke samping, sebuah lempengan baja

diturunkan, dan, dalam beberapa detik para penumpang sudah naik ke bus yang

dilengkapi dengan kursi pahat dan kaca lebar dan berbagai hiasan baja tidak berkarat

menyerupai sistem kereta bawah tanah paling modem. Bus itu tiga kali lebih panjang

12

Page 13: MAKALAH K3 WINA.doc

dari bus biasa, dapat mengangkut 270 penumpang, lalu bergerak cepat dan dalam 20

menit penumpang sudah menempuh jarak 12 kilometer ke pusat kota.

Kota Meksiko, Sebuah metropolis berpenduduk 20 juta orang, Kota Meksiko

biasanya dijuluki kota berpolusi udara paling buruk. Upaya penanggulangannya

mem-butuhkan apa yang bisa disebut upaya yang mahaberat. Ini mencakup suatu

larangan mengemudi sekali seminggu pada 1989 dengan kampanye besar-besaran

dan denda $ 150 untuk pelanggaran.

Upaya ini telah berhasil mengurangi polusi sebesar sekitar 10%. Kendati

penduduk kota mula-mula mengeluhkan program ini, 80 persen di antaranya seka-

rang meminta program itu diteruskan. Keberhasilan larangan mengemudi Kota

Meksiko telah mendorong dua kota besar lainnya, Monterrey dan Guadalejara, untuk

memulai program mereka sendiri.

Kota Singapura membanggakan program yang paling diterima di dunia guna

mengurangi polusi dengan rnengendalikan lalu lintas. Bennobil ke Distrik Pusat

Bisnis (CBD) memerlukan izin khusus, yang dapat dibeli untuk harian atau bulan-an.

Larangan lalu lintas di CBD berlaku dari pukul 7.30 pagi sampai 6.30 sore setiap hari

kecuali hari Minggu dan hari libur. PoEsi ditempatkan di pos di CBD untuk

mengawasi pelanggaran, dan denda dipungut langsung. Pengawasan keras ini

melebar ke taksi yang dilengkapi dengan meteran dan ruang duduk penumpang yang

akan otomatis berbunyi jika kecepatan melebihi 80 kilometer per jam. Semua

kendaraan bermotor harus men-jalani pemenksaan setiap tahun untuk menjamin

kelayakan jalannya dan memenuhi standar emisi. Jaringan angkutan umum yang luar

biasa ini mencakup bus, taksi, dan suatu sistem Mass Rapid Transit, serta kereta

bawah tanah.

Bejing, Cina, kota terbesar keenam di dunia. Beijing menyusun serangan

terhadap polusi udara dengan berbagai program untuk melindungi batas air kota,

memugar daerah kumuh, mendorong penggunaan sepeda (90 persen perjalanan di

kota dilakukan dengan sepeda), dan menghapus pembakaran batu bara di kota. Untuk

mencegah pemakaian batu bara besar-besaran, kota itu sudah membangun dua pabrik

13

Page 14: MAKALAH K3 WINA.doc

besar untuk membuat gas batu bara yang disalurkan dengan pipa ke sekitar satu juta

rumah dan 600 industri.

Kemajuan yang amat cepat dan luar biasa juga telah terjadi dalam pengembangan

mesin gas alam superbersih. Walaupun mobil dan truk berbahan bakar gas alam ber-

jumlah ratusan ribu, terutama paling banyak di Italia, Selandia Baru, dan negara-

negara bekas Uni Soviet, tidak satu pun dan kendaraan-kendaraan itu telah

dioptimasikan untuk mengurangi pencemaran udara dari knalpot. Tetapi dengan

masuknya program LEV/ZEV California, para pembuat mobil dan pemasok gas alam

mulai bekerja sama dalam mengembangkan kendaraan yang dirancang dari dasar

untuk menggunakan gas alam dengan hasil yang menakjubkan: setelah 80.000

kilometer, kendaraan tidak saja memenuhi standar ULF-V, tetapi juga 96 persen di

bawahnya.

Polusi udara itu berbentuk briket gypsum sekeras karang dan ukuran serta

warnanya sama dengan telur yang tergeletak bertumpuk-tumpuk di musim salju yang

menggigit. Briket itu merupakan produk samping dari "penggosok" cerobong asap,

suatu alat yang menyemprotkan udara bermuatan polutan dengan campuran air dan

batu kapur sehingga menyebabkan endapan yang di banyak negara cuma dibuang ke

galian.

D Jerman, pabrik pembangkit tenaga harus mengembangkan alternatif bagi

penggosok atau mencari cara untuk memanfaatkan endapan itu. Industri Jerman

melakukan kedua hal itu; yang pertama menghasilkan inovasi dengan tujuan

mengembangkan pengawasan polusi terhadap penggosok dan lainnya

menyempurnakan penggunaan endapan penggosok. Salah satu hasilnya adalah proses

"rumah dari polusi" Knauf. Dengan datangnya musim semi dan pembangunan,

tumpukan briket itu pun menyusut karena briket lalu dijadikan pasta dan dicampur

dengan air untuk dipres dengan kertas bungkus dan dikeringkan agar menjadi berbagi

produk seperti "papan dinding", "lapisan kerang", dan papan gypsum. Dikirim ke

berbagai lokasi pembangunan di seluruh negeri, papan polusi itu menjadi dinding dan

langit-langit perkantoran dan rumah-rumah. Produk itu begitu sukses, memang,

14

Page 15: MAKALAH K3 WINA.doc

sehingga pada 1990 Knauf Gypsum membuka pabrik baru di Sittingborne-on-

Thames di lnggris.

Lebih jauh, karena alasan praktis, mobil bertenaga baterai sekali dipasarkan akan

mencapai dan mempertahankan pasaran kendaraan ringan yang semakin besar.

Meng-ikuti inisiatif California, 11 negara bagjan AS, yang sebagian besar di bagian

Timur Laut, memberlakukan pula standar ZEY/LEV. Jika pemberlakuan ini terus

berlanjut, akan ada sekitar 2 juta ZEV di jalan-jalan AS pada tahun 2003. Jika

diasumsikan lebih jauh bahwa tiap mobil dikemudikan sejauh rata-rata di AS saat ini,

yaitu 48 km tiap hari, menggunakan 0,5 kilowatt jam per 1,5 kn vaitu konsumsi

mobil bertenaga baterai TEVAN dari Chrysler, yang merupakan mobil listrik paling

boros sampai sekarang), maka tiap mobil akan mengonsumsi 15 kilowatt sehari

semalam, dengan waktu isi ulang [recharge] delapan jam. Konsumsi keselurihsr. zzri

semua kendaraan ini berjumlah kurang lebih 4 juta kilowatt, atau satu persen

kenaikan pada permintaan puncak. Untuk mengubah semua jenis kendaraan itu

menjadi kendaraan bertenaga baterai diperlukan peningkatan kebutuhan listrik

sekitar 25 persen tetapi juga penurunan emisi karbon dioksida dalam jumlah yang

sama, asalkan konsumsi listrik sama dengan saat ini.

Dengan demikian, mobil bertenaga baterai akan membawa dua berita baik:

pencemaran lokal seperti asap kabut dan karbon monoksida akan sangat terkurangi

karena penghapusan pipa knalpot, pencemaran pemanasan global seperti karbon

dioksida akan terkendali dengan digantinya mesin berpembakaran di dalam (internal

combusfion engine) oleh pembangkit tenaga sentral yang lebih efisien. Jika semua

mobil dapat diubah menjadi mobil bertenaga baterai yang lebih efisien daripada

TEVAN, maka keuntungan akan lebih besar lagi.

15

Page 16: MAKALAH K3 WINA.doc

IV. KESIMPULAN

Menurut World Health Organization (WHO), dalam laporannya tahun

2007, masing-masing sekitar 5-10% pekerja di negara berkembang dan 20-50%

pekerja di negara maju telah mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan

kerja yang memadai. Dari jumlah tersebut data mengenai penyakit akibat

kecelakaan pekerja hanya merupakan bagian dari suatu puncak gunung es. Artinya

pengawasan langsung di perusahaan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan

keselamatan kerja tidak dilakukan secara reguler baik dinegara maju maupun di

negara berkembang.

Ratusan juta tenaga kerja di seluruh dunia saat ini bekerja pada kondisi yang

tidak aman dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Menurut International

Labor Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan

oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan pekerjaan. Sekitar 300.000

kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena

diakibatkan oleh hubungan pekerjaan, sekitar 160 juta penyakit akibat dampak dari

pekerjaan baru setiap tahunnya.

16

Page 17: MAKALAH K3 WINA.doc

Daftar Pustaka

Budiman Chandra,ed. Pengantar Kesehatan Lingkungan, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 2005

Candra Yoga Aditama,, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: UI Press. 2002H.J. Mukono. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan. Jakarta Airkangga university

Press, 2006.John Ridley. Kesehatan dan Keselamatan Kerja….. Ihtisar. Jakarta: Erlangga. 2002 Munir, M.I.T. Kurikulum berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:

CV. Alfabeta bekerjasama dengan UPI Bandung. 2008Suwarno Tahid. Konsep Teknologi dalam Perkembangan Produk Industri. Jakarta

Predana Media Group. 2007Daniel, A.O. Waste water Collection and Disposal Healt and Preventive medicine

Maxcy –Resenau Last 13 Edition New Jersey.Dekes RI. Pedoman sanitasi Rumah sakit Indonesia bakti Husada Jakarta 1992.Ketehum. PA. Microbiologi Introduction for Health Frofessional. John Wiley and

Sons Inc. New york 1984.

17