Upload
nor-maulana
View
289
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
masalah yang terjadi di sd golan tepus
Citation preview
OBSERVASI PROBLEMATIKA PEMBELAJARARAN SD
SD NEGERI 1 GOLAN TEPUS MEJOBO KUDUS
Mata Kuliah: Problematika Pembelajaran SD
Dosen pengampu: Ambar Widyaningtyas, M.Pd
Nama kelompok :
1. Shofiatun Naila (2010 – 33 – 121) 2. Abdul Wahab S (2010 – 33 – 124) 3. Dinar Rahmawati S (2010 – 33 – 127) 4. Naming Lutfia F (2010 – 33 – 129) 5. Nor Afif (2010 – 33 – 130)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak
didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar
sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan
kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan
individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang
tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual siswa, sehingga pembelajaran
benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari
yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi
baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di
kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidikyang
cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau
kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat perhatian. Gejala
yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya guru yamg menggunakan metode
pengajaran yamg cenderung sama setiap kali pertemuan di kelas berlangsung. Hal
ini yang akan menjadikan suasana kelas yang tidak akan kondusif dikarenakan guru
kurang menyadari adanya perbedaan individu setiap siswa.
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam
proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara bertahap tergantung
pada faktor-faktor pendukung belajar yang mempengaruhi siswa. Faktor-faktor ini
umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern berhubungan dengan segala sesuatu yang ada pada diri siswa
yang menunjang pembelajaran, seperti inteligensi, bakat, kemampuan motorik
pancaindra, dan skema berpikir. Faktor ekstern merupakan segala sesuatu yang
berasal dari luar diri siswa yang mengkondisikannya dalam pembelajaran, seperti
2
pengalaman, lingkungan sosial, metode belajar-mengajar, strategi belajar-mengajar,
fasilitas belajar dan dedikasi guru. Keberhasilannya mencapai suatu tahap hasil
belajar memungkinkannya untuk belajar lebih lancar dalam mencapai tahap
selanjutnya.
Tinggi rendahnya kualitas belajar siswa tergantung pada komponen-
komponen antara lain siswa, kurikulum, guru, metode, sarana prasarana dan
lingkungan. Proses belajar mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen
yang berpengaruh saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan.misalnya
ketertarikan siswa, motivasi siswa, metode guru bervariasi, teknik guru dalam
mengajar dikelas mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Apabila metode
yang digunakan dalam penyampaian materi-materi tertentu siswa antusias untuk
belajar, karena siswa termotivasi.
Namun dalam kenyataaannya terdapat masalah-masalah belajar yang
dihadapi siswa. Masalah tersebut terkadang tidak disadari oleh guru. Untuk itu
kami mencoba melaksananak observasi di SD N 1 Golan Tepus dengan maksud
mengetahu secara langsung permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran dan
berupaya memberikan solusi terhadap pembelajaran tersebut.
B. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari kegiatan observasi di Sekolah Dasar yaitu untuk mengetahui
problematika/permasalahan dalam pembelajaran yang terjadi dalam lingkup
sekolah baik dari segi guru, siswa maupun sekolah dan solusi atau pemecahan dari
masalah tersebut.
C. MANFAAT KEGIATAN
Adapun manfaat kegiatan dalam observasi ini adalah:
1. Sebagai pembelajaran bagi kami dalam pengkajian mata kuliah Problematika
Pembelajaran Sekolah Dasar.
3
2. Sebagai pengetahuan bagi guru dan pihak yang menbutuhkan informasi
mengenai keadaan-keadaan lingkungan sekolah, proses belajar mengajar serta
kendala-kendala yang terjadi dalam pembelajaran disekolah dasar.
D. PELAKSANAAN OBSERVASI
Tempat : SD Negeri 1 Golan Tepus, Mejobo, Kudus
Hari : Rabu
Tanggal : 14 Maret 2012
Waktu : 08.00 WIB sampai selesai
E. SUBJEK /SASARAN OBSERVASI
Subjek observasi ini adalah Guru Kelas, dan Siswa Sekolah Dasar 1 Golan Tepus
Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5 tahun pelajaran 2011/2012. Terutama siswa yang
memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
F. PROSES OBSERVASI
Terlampir
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Banyak ahli mengemukakan pengertian masalah. Ada yang melihat masalah
sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat sebagai
tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang mengartikannya sebagai
suatu hal yang tidak mengenakan. Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah
adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri
dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan.
Sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar
dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
“Belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagai hasil dari
pengalaman. Pengalaman ini terjadi melalui interaksi antara individu dengan
lingkungannya” ( Anita E,WoolFolk,1995:196).
Menurut (Garry dan Kingsley, 1970 : 15) “Belajar adalah proses tingkah
laku (dalam arti luas), ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan”.
Sedangkan menurut Gagne (1984: 77) bahwa “belajar adalah suatu proses
dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Dari
definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan
sebagai berikut : “Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh
murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.
Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa
kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh
5
murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-
murid yang pandai atau cerdas
B. Hasil Observasi
Dari hasil observasi yang kami lakukan di SD 1 Golan Tepus, mulai dari
kelas 1 sampai 5. Kami mendapatkan banyak hal yang dapat kami kaji mengenai
problematika/masalah yang ada dalam pembelajaran di kelas. Baik dari segi siswa,
guru maupun permasalahan mengenai penguasaan materi dalam pembelajaran lima
mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS serta PKn). Dari hasil
pengamatan tidak sedikit pula siswa yang tidak memahami/menguasai materi
sehingga siswa banyak yang mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM).
Untuk itu, kami akan mengkaji satu persatu faktor/penyebab siswa yang
mendapatkan nilai berada dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam
setiap mata pelajaran serta solusi/tindakan yang tepat dalam mengatasi problematika
dalam pembelajaran tersebut.
Penyebab siswa mendapat nilai dibawah krriteria ketuntasan minimal
(KKM), jika:
Dilihat dari siswa:
1. Intelligence Quotien (IQ) siswa lebih lemah dari teman yang lain.Siswa
merasa kesulitan serta lambat dalam menerima dan memahami materi
pembelajaran dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.
2. Kurang focus dan kurang memperhatikan dalam pembelajaran serta
cenderung main sendiri.
3. Kurang teliti dalam mengerjakan soal
4. Siswa mengalami keterlambatan dalam belajar. Siswa tersebut cenderung
lebih lama untuk memahami pelajaran dari dada teman-temannya yang lain.
5. Keterbatasan buku pelajaran
6. Siswa bersikap malas untuk mengikuti pembelajaran dan cenderung asyik
bermain sendiri.
6
7. Kurangnya motivasi belajar
8. Kurangnya sikap percaya diri siswa
Dilihat dari segi guru, diantaranya yaitu :
1. Kemampuan guru kurang memadai.
2. Kurangnya kreativitas guru dalam memfasilitasi pembelajaran.
3. Kurangnya perhatuan guru terhadap siswa.
4. Guru menunjukkan sikap yang kurang ramah terhadap siswa.
5. Guru kurang memahami karakteristik siswa.
6. Penilaian guru hanya meliputi aspek kognitif saja.
Dilihat dari materi dan pembelajaran di sekolah, diantaranya yaitu:
1. Bahasa Indonesia
Dari hasil observasi yang kami lakukan terutama dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia yaitu meskipun bahasa Indonesia adalah bahasa nasional
negara kita namun tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia . hal ini dikarenakan dalam pembelajaran ini
mementingkan empat aspek yang utama dalam pembelajaran yaitu
membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan. Sementara dari hasil
observasi kami di SD 1 Golan Tepus, dari mulai kelas 1 sampai kelas 5 kami
menemukan problematika yang mencakup aspek pembelajaran bahasa
Indonesia yaitu terutama mengenai aspek membaca dan berbicara. Dalam
hal ini kebanyakan siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria
ketuntasan minimal (KKM) adalah siswa yang masih kesulitan atau kurang
lancar dalam membaca. Sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi
yang telah dibahas. Selain itu dalam aspek berbicara, juga sangat
mempengaruhi nilai siswa. Dalam aspek ini siswa dituntut untuk mampu
menyampaikan pendapat atau berani berbicara. Tetapi kebanyakan siswa di
SD 1 Golan Tepus, kurang berani menyampaikan pendapat mereka atau
sekedar menyampaikan keluhan yang dihadapinya kepada guru kelasnya.
Mereka cenderung memilih untuk diam dan terlihat lebih pasif dari teman-
teman mereka.
7
2. Matematika
Dalam pembelajaran matematika aspek yang perlu penting untuk
dikuasai oleh setiap siswa adalah aspek penguasaan konsep, pemahaman
materi dan penerapan konsep. Sehingga siswa dituntut untuk mampu
menguasai semua pembelajaran. Namun dari observasi yang kami lakukan di
SD 1 Golan Tepus, kami menemukan permasalahan yang sama mulai dari
kelas 1 sampai kelas 5 yaitu mengenai masalah perkalian dan pembagian.
Factor lain yang dapat membuat siswa memperoleh nilai di bawah KKM
yaitu dalam mengikuti pembelajaran matematika terkadang siswa menjadi
takut karena siswa merasa tidak suka dan tidak memahami terhadap materi
dan penjelasan dari guru.
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah mata pelajaran
yang materinya merupakan berhubungan dengan berbagai komponen
kehidupan manusia di dunia. Misalnya saja, dikelas atas mempelajari tentang
bagaimana proses kerja jantung, pernafasan, lingkungan alam dan
sebagainya. Dari hasil observasi kami, dalam pembelarajaran IPA siswa juga
banyak yang mendapatkan nilai dibawah KKM yang telah ditentukan. Dari
hasil wawancara dari para siswa di SD 1 Golan Tepus, mereka mengaku
kalau mereka merasa kesulitan dalam menguasai materi IPA, karena dalam
pembelajaran IPA terutama dalam buku pelajarannya terlalu banyak
menggunakan kata-kata yang dianggap asing oleh siswa. Sehingga merasa
kesulitan dalam memahami apa yang yang sedang dibahas dalam
pembelajarn. Hal tersebut, tidak hanya dirasakan oleh siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM saja, namun siswa yang pandai pun
terkadang merasa kesulitan dalam pemahaman materi. Selain masalah
tersebut, siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM juga kesulitan dalam
membayangkan dalam pembelajaran yang abstrak(yang sulit untuk direalkan
dalam kehidupan nyata). Serta kadang alat peraga yang digunakan, siswa
kurang begitu jelas terutama dalam keterangan-keterangan alat peraga.
8
Sehingga hal tersebut membuat siswa merasa bingung dan tidak paham akan
pelajaran IPA.
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Jika dikaji lebih lanjut, dalam pembelajaran IPS mulai dari kelas 1
sampai kelas 5, mencakup materi yang begitu banyak. Materi tersebut
mencakup materi sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan antropologi.
Untuk penguasaan materi pelajaran IPS siswa dituntut untuk rajin membaca
dan memahami setiap kalimat yang dibacanya. Namun, permasalahan yang
kami temukan dalam pembelajaran IPS di SD1 Golan Tepus adalah siswa
merasa kesulitan dalam menghafalkan materi jika akan menghadapi ulangan
harian, karena begitu banyak materi yang dihafalkan dalam waktu itu juga.
Dan jika siswa tidak menghafalkan materi tersebut siswa tidak dapat
mengerjakan ulangan harian, sehingga siswa dapat memperoleh nilai
dibawah kriteria kelulusan minimal..Hal tersebutlah yang membuat siswa
menjadi malas untuk belajar mata pelajaran IPS. Selain itu siswa mengalami
kebosanan akan pembelajaran IPS karena materi IPS yang terlalu banyak
materi yang diberikan tanpa ada alat peraga maupun hal yang mendukung
dalam pembelajaran IPS.
5. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembelajaran yang berhubungan
dengan nilai-nilai/norma-norma dalam kehidupan serta mencakup tentang
kelembagaan/kenegaraan dalam pemerintahan. Menurut kelompok kami,
dari observasi yang telah kami di SD 1 Golan Tepus kami menemukan
permasalahan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu cara
pengajarannya terlalu monoton (metode ceramah) tanpa adanya media atau
alat peraga atau pendukung yang lain tentang materi yang telah di bahas, dan
dalam menghadapi ulangan harian lebih mementingkan hafalan materi siswa
dibandingkan dengan pemahaman siswa. Sehingga siswa lebih sering
mengalami kebosanan dalam pembelajaran. Selain itu, materi pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan cenderung lebih teoritis sehingga siswa
9
terkadang merasa kesulitan dalam memahami mengaplikasikan pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebutlah yang dapat menyebabkan siswa
memperoleh nilai yang berada di bawah KKM.
C. PEMECAHAN/SOLUSI PERMASALAHAN
Menurut kelompok kami, terdapat beberapa alternatif yang bisa dilakukan
guru untuk mengatasi masalah siswa yang nilainya dibawah KKM, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. RemedialRemedial adalah proses perbaikan yang dilakukan oleh guru agar siswa dapat memperbaiki nilai siswa dalam pembelajaran. Langkah-langkah remedial yaitu: Kegiatan remedial tidak hanya dapat dilakukan dengan mengajarkan kembali
materi yang belum dipahami atau dikuasai siswa. Tetapi dapat juga dilaksanakan dengan:a. Menggunakan alat peraga
Dengan menggunakan alat peraga, akan membantu siswa untuk memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Alat peraga akan membantu menjelaskan materi yang sulit diterima oleh siswa tersebut.
b. Kegiatan kelompokKegiatan kelompok dapat membantu siswa memahami pelajaran apabila diantara anggota kelompok ada siswa yang benar-benar menguasai materi dan mampu menjelaskannya.
c. TutorialDalam kegiatan ini guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pamdai untuk membantu siswa yang lebih pandai dalam mnguasai kompetensi yang telah ditetapkan guru.
d. Menggunakan sumber belajar yang relevanMisalnya, guru meminta siswa untuk membaca referensi lain yang membahas materi yang belum dikuasainya
Bagi siswa yang telah menguasai materi hendaknya diberi kegiatan pengayaan. Dengan kegiatan ini diharapkan siswadapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Jenis kegiatan pengayaan antara lain :a. Tutor sebaya
10
Bagi siswa yang belajar cepat dalam diminta untuk menjelaskan konsep
atau ide kepada teman sekelasmya. Melalui kegiaan ini, pemahaman
siswa terhadap suatu konsep akan meningkat karena disamping mereka
harus menguasai konsep atau ide yang akan dijelaskan mereka juga harus
mencari teknik untuk menjelaskan konsep atau ide tersebut.
b. Mengembangka Latihan
Siswa yang cepat dalam belajar diminta untuk mengembangkan latihan
praktis yang dapat dilaksanakan oleh teman-temannya yang lambat
sehingga mereka akan lebih cepat memahami materi pelajaran.
c. Mengembangkan Media dan Sumber Pembelajaran
Memberikan ksempata kepada siswa untuk menghasilkan suatu karya
yang berkaitan dengan materi belajar. Hasil karya tersebut dapat berupa
model, permainan atau karya tulis yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber belajar.
d. Melakukan Proyek
Salah satu kegiaatan pengayaan yang palig meyenangkan bagi kelompok
siswa yang cepat dalam belajar adalah mencapat kesempatan untuk
terlibat dalam proyek khusus atau mempersiapkan suatu laporan. Pyoyek
atau laporan tersebut harus berkaitan dengna materi yang sedang
dipelajari.
e. Memberikan Permainan, Masalah, atau Kompetisi Siswa
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk memecahkan suatu maslaah
atua permainan yang diberikan, melalui kegiatna ini mereka juga belajara
satu sama lain dengan membandingkan strategi atau teknikyang mereka
perugunakan dalam memecahkan permasalahan atau permainan yang
diberikan.
2. Perhatian.Perhatian merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus tanggap terhadap tingkah laku anak,
11
maka yang perlu diperhatikan guru adalah pengajaran itu harus menarik perhatian anak. Untuk itu harus diusahakan agar pembelajaran itu:1. Didasarkan pada hal-hal yang sudah dikenal anak dan berisi sesuatu yang
baru baginya.2. Bervariasi dalam menyampaikan (penjelasan) materi pelajaran, misalnya:
a. Dengan variasi suaraSuara bisa dikeraskan, dilemahkan bahkan dapat diam sebentar (kesenyapan) guna menarik perhatian.
b. Dengan variasi tulisanHal-hal yang penting dapat ditulis yang lebih mencolok, lain daripada yang lain.
c. Dengan menggunakan gambar (peta)Gambar (peta) diperlukan untuk menunjukkan letak atau tempat suatu daerah.
3. Pemilihan dan Penggunaan Media PembelajaranMedia pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Pemilihan Media Pembelajaran
Dengan adanya berbagai macam media pembelajaran yang kesemuanya dapat dipakai dalam proses pembelajaran maka saat guru akan menggunakannya harus memilih media mana yang paling tepat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Beberapa kriteria yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih media, antara lain :1) Tiap jenis media tentu mempunyai karakteristik.2) Pemilihan media harus dilakukan secara obyektif.3) Pemilihan media hendaknya mempertimbangkan juga:
- Kesesuaian tujuan pembelajaran- Kesesuaian materi- Kesesuaian kemampuan anak- Kesesuaian kemampuan guru ( untuk menggunakan)- Ketersediaan bahan, dana- Mutu media
Dengan memperhatikan kriteria pemilihan media tersebut maka guru akan terhindar dari kecerobohan dalam pemilihan media. Pemilihan media yang cermat dan tepat akan menunjang keefektifan proses pembelajaran.
12
Penggunaan MediaGuru perlu mengetahui prinsip-prinsip umum penggunaan media
pembelajaran sehingga setelah memilih guru harus dapat menggunakannya dengan tepat.Prinsip-prinsip umum penggunaan media pembelajaran antara lain:1) Media harus merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran.2) Media tertentu cenderung untuk lebih tepat dipakai dalam penyajian
sesuatu unit pelajaran daripada media yang lain3) Tidak ada satupun media yang sesuai untuk segala macam kegiatan
belajar4) Penggunaan media yang terlalu banyak secara sekaligus dapat
membingungkan dan tidak memperjelas pelajaran. 4. Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untukmelakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapaisuatu tujuan. Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Bila motornya lemah, aktivitas yang terjadipun lemah pula. Motivasi belajar berkait erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri.Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna/bermanfaat baginya maka dimungkinkan motivasi belajar akan muncul dengan kuat. Munculnya motivasi dalam diri siswa (internal) dalam belajar, karena siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung didalam tujuan pembelajaran yang bermanfaat untuk dirinya.Dengan menginformasikan garis besar materi, akan memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dipelajari dalam suatu pembelajaran.Jadi, kegiatan memotivasi (teknik memotivasi) dapat berupa:1) Menginformasikan tujuan pembelajaran2) Menginformasikan manfaat pembelajaran3) Menginformasikan garis besar materi pembelajaran
5. Nilai dan SikapNilai secara umum merupakan ukuran tentang baik-buruk, tentang tata-laku yang telah mendalam dalam kehidupan masyarakat. Penilaian sikap dalam proses pembelajaran di sekolah dapat diartikan upaya sistematis dan sistemik untuk mengukur dan menilai perkembangan siswa, sebagai hasil dari proses pembelajaran yang telah dijalaninya.Beberapa sikap dan tingkah laku yang perlu dikembangkan antara lain :a. Sikap penghargaan kepada setiap manusia. Penghargaan bahwa pribadi
manusia itu bernilai, tidak boleh direndahkan atau disingkirkan tetapi
13
harus dikembangkan. Setiap manusia , siapapun orangnya adalah bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia, dan sikap ini harus dipunyai. Oleh karena itu tindakan meremehkan, menghina, merendahkan, apalagi mengganggu kebahagiaan orang lain dianggap tidak baik. Dalam wujud tindakan, misalnya siswa saling menghargai temannya, tidak menjelekkan temannya dan sebagainya.
b. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan tepat janjiSikap ini jelas membantu orang dalam berhubungan dengan orang lain dan hidup bersama orang lain.
c. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama orang lain yang berbeda. Sikap ini jelas sangat membantu kita menjadi manusia, karena memanusiakan manusia lain. Bagi negara Indonesia yang sedang mencari bentuk demokrasi, sikap ini sangat jelas diperlukan. Apalagi sikap rela hidup bersama, meskipun lain gagasan, lain idiologi perlu ditekankan. Kita rela hidup besama dalam pebedaan karena perbedaan adalah keadaan asasi kita.
d. Kebebasan dan tanggung jawab. Sikap manusia sebagai pribadi adalah ia mempunyai kebebasan untuk mengungkapkan dirinya dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap ini berlaku baik terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap alam dan Tuhan. Sikap ini jelas diwujudkan dalam kebebasan, mimbar, kebebasan berbicara, kebebasan untuk mengungkapkan gagasan dan tanggung jawab. Siswa diajak bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak lari dari tanggung jawab.
e. Penghargaan terhadap alam. Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup bahagia. Berkenaan dengan hal tersebut penggunaan alam hanya untuk dirinya sendiri tidak dibenarkan. Termasuk juga pengrusakan alam yang hanya dapat memberikan kehidupan kepada segelintir orang juga tidak benar. Keserakahan dalam penggunaan alam adalah kesalahan.
f. Penghormatan kepada Sang Pencipta. Sebagai makhluk kita menghormati Sang Pencipta. Siswa diajak untuk menghormati dan memuji Sang Pencipta , dan pujian itu dapat diwujudkan dalam sikap berbaik kepada semua makluk ciptaan, termasuk pada diri sendiri. Sikap menghargai iman orang lain, menghargai bentuk iman orang lain, menghargai budaya orang lain perlu dikembangkan dalam kerangka rela hidup saling membantu dan menerima orang lain.
14
g. Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang penyempurnaan diri pribadi.
BAB III
15
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Guru seharusnya memerhatikan karakteristik setiap peserta didik karena peserta
didk mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Dengan memahami
karakteristik peserta didik tersebut diharapkan guru dapat memberikan perlakuan
yang epat pada peserta didik segingga dapat mengoptimalkan potensi yang
dimiliki peserta sisik
2. Diharapkan kepada seluruh pengajar agar membangkitkan minat, motivasi dan
metode pengajarannya dalam proses pembelajaran di kelas, karena perbedaan
suasana lingkungan belajar sangat bergantung pada situasi dan kondisi siswa
saat menerima pelajaran, agar proses belajar-mengajar sangat efektif dan lebih
bermakna.
3. Disamping mampu membentuk kompetensi siswa, guru hendaknya
mengusahakan media pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa dalam
belajar. Media pembelajaran tersebut harus sesuai dengan materi serta perlu
dinilai kelayakannya dalam pebelajarna tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
16
http://elearning.unesa.ac.id/tag/analisa-faktor-yang-mempengaruhi-masalah-
pembelajaran-siswa
http://elearning.unesa.ac.id/tag/abstrak-tentang-penelitian-pengaruh-problematika-
belajar-siswa-terhadap-prestasi
http://www.anneahira.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-belajar-
siswa.htm
17