Upload
meiustia-rahayu-md
View
314
Download
26
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah
Program Kesehatan Lingkungan dan Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas Lubuk Kilangan
Oleh :Meiustia Rahayu07120141
Preseptor :Abdiana, S.KM, M. Epiddr. Edison, MPH
Latar Belakang
▌Masalah kesehatan masyarakat ▌
usaha kesehatan lingkungan
penyakit berbasis lingkungan
HL Blum
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan program kesehatan lingkungan Puskesmas Lubuk Kilangan?
2. Bagaimana gambaran penyakit berbasis lingkungan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan?
Tujuan Penulisan
Tujuan Umummengetahui Usaha Kesehatan Lingkungan Puskesmas Lubuk Kilanga. Tujuan Khusus1.Mengetahui pelaksanaan program kesehatan lingkungan Puskesmas Lubuk Kilangan beserta pencapaiannya.2.Mengetahui gambaran penyakit berbasis lingkungan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.
Manfaat Penulisan
Melalui penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis secara khusus dan masyarakat secara umum mengenai pelaksanaan program kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan di Puskesmas Lubuk Kilangan.
Definisi Kesehatan Lingkungan
Ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaksi antara berbagai bahan, kekuatan, kehidupan, zat, yang memiliki potensi penyebab sakit yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat serta menerapkan usaha pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya.
POKOK-POKOK KEGIATAN
1. Penyehatan Air2. Penyehatan Pembuangan Kotoran3. Penyehatan Perumahan dan
Pemukiman4. Penyehatan Air Buangan5. Pengawasan Sanitasi Tempat-
tempat Umum6. Penyehatan Makanan dan Minuman7. Pengamanan Peredaran dan
Penggunaan Pestisida\
1. Upaya Penyehatan Air
Tujuannya :Meningkatkan kemampuan masy dlm PAB, sarana buangan air dan pengawasan kualitas air shg dicapai derajat kes optimal.
Kegiatannya :PenyuluhanPemeriksaan sanitasi saranaPemeriksaan sampel air.
PENGAWASAN KUALITAS AIR
Apa itu air bersih :FisikaKimiaBakteriologi Sumber Air Bersih :SPTPMASGLPAHPDAM
Mengapa kebersihan air perlu dijaga??Air dapat menularkan penyakit seperti :Mencret/muntaberKulitMataCacingan
Air sungai mengandung bibit penyakit karena digunakan juga untuk buang sampah dan buang air besar
Cara memperoleh air yang sehat :•Ambil air dari sumber yang bersih•Tangan dan tempat penampungan harus bersih•Wadah penyimpanan harus tertutup•Gayung pengambil air harus bersih•Masak air sampai memdidih•Gunakan alat minum yang bersih
Air yang kualitasnya tidak memenuhi syarat dapat dilakukan dengan :1.Penyaringan air sederhana dengan cara :
– Kerikil ukuran 3 – 5 cm setinggi 10 cm– Ijuk : 1 0 cm– Pasir ukuran o,1 mm setinggi 40 cm– Arang atau pecahan genting 5 cm
2.Pemeriksaan Kualitas Air Minum tidak memenuhi syarat dilakukan :
1. Penjernihan Almunium Sulfat (Tawas)2. Pemberian PAC ( Polyaluminium Clorine)3. Desinfeksi Aquatab (Aqua Tablet)
2. Upaya Penyehatan Perumahan
Tujuan :Meningkatkan kemapuan masy agar tercapai kondisi perumahan dan lingk yg sehat shg mampu resiko penularan peny ataupun gangguan kes.
Kegiatannya :•Pembinaan•Pemeriksaaan
PENYEHATANPERUMAHAN
Syarat – syarat rumah sehat:1.Bahan bangunan2.Ventilasi3.Pencahayaan4.Luas bangungan rumah5.Fasilitas rumah sehat (air bersih, pembuangan kotoran, air limbah, kandang ternak, halaman rumah bersih)
3. Penyehatan Pembuangan Kotoran dan Limbah Rumah
Tangga.Tujuan :Meningkatkan kemampuan masy dalam pengelolaan kotoran dan limbah agar tidak mencemari permukaan tanah dan sumber air.
Kegiatan :•Pembinaan •Pemeriksaan
4. Penyehatan Makanan
Tujuan :Meningkatkan kemampuan masy dlm pengelolaan makanan agar terhindar dari peny dan keracunan.
Kegiatan :•Pembinaan pengelolaan makanan •Cara2 pencegahan dan penanggulangan keracunan makanan.
PENYEHATAN MAKANAN & MINUMAN
Mengapa kesehatan makanan dan minuman perlu diperhatikan ?
sbb : makmin yg mutunya tidak baik & kurang bersih dpt menyebabkan sakit dan keracunan
Bagaimana makmin tidak terkotori :Cuci tangan dengan sabun sebelum mengolah makanan Alat makmin hrs selalu bersih tidak menggunakan lap kotor dan bhn timahTidak meletakkan makmin disembarangan tempatCuci sayur mentah dengan air panas , jika dimakan untuk lalap
5. Penyehatan Tempat Tempat Umum
Tujuan :Meningkatkan kualitas TTU sehingga pemakai dari dampak negatif
Kegiatan :•Pemeriksaan fisik•Pemeriksaan karyawan.
6. Pengamanan Pestisida
Tujuan :Meningkatkan kemampuan masy mengelola pestisida dlm memperkecil dampak negatif terhdp kesmas dan lingk.
Kegiatan :•Penyuluhan dan pembinaan terhadap unit unit usaha pengelolaan pestisida dan petani pemakai pestisida.
Bagaimana pestisida masuk kedalam tubuh??1.Melalui mulut2.Melalui kulit3.Melalui jalan pernapasan
Bagaimana cara menjaga lingkungan tidak tercemar dgn pestisida :1.Tidak membuang bekas pestisida dekat sumber air ( 100 m)2.Tidak membuang sisa pestisida ke sungai atau sembarangan tempat3.Jangan menyemprot sayur 2 minggu akan dipanen
Bagaimana cara menyimpan pestisida yang benar :1.Simpan pestisida yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak2.Jgn menyimpan pestisida dekat dengan obat3.Jgn menyimpan pestisida di dapur, tempat panas dan kena sinar matahari langsung
7. Pengendalian vektor
Tujuan :Meningkatkan kemampuan masy dlm meniadakan tempat/tindakan vektor, shg dpt mengurangi resiko penularan peny oleh vektor
Kegiatan :Penyuluhan penggerakan masy.
8. Penyehatan Limbah Industri
Rumah Tangga.Tujuan :Untuk meningkatkan kemampuan masy pengelola IRT dlam proses shg tdk menimbulkan peny & gangguan kes.
Kegiatan :•Pembinaan•Sosialisasi model sarana percontohan pemb limbah IRT.
PROGRAM INOVATIF
Klinik Sanitasi MPA-PHAST (Metodology For
Partisipatory Assesment-Partisipatory Hygiene And Sanitation Transformation)
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Klinik Sanitasi
Suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang terintegrasi di Puskesmas meliputi Preventif, Kuratif dan Promotif ditujukan pada masyarakat yang mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit berbasis lingkungan dan lingkungannya sendiri. Dilaksanakan petugas Puskesmas secara aktif dan pasif baik di dalam gedung maupun diluar gedung.
SASARAN??
MPA-PHAST
Suatu Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat untuk bisa mandiri dalam menganalisa masalah hygiene dan sanitasi dan menentukan alternatif pemecahan masalah tersebut. Didalam proses ini mereka mencoba mengambil keputusan dengan mudah dan senang, mereka dapat saling belajar dan menghargai pengetahuan dan pendapat orang lain.
• Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Adalah Pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
• Sanitasi Total adalah Kondisi ketika suatu komunitas: tidak BAB sembarangan, Mencuci tangan pakai sabun, Mengelola air minum dan makanan dg benar, Mengelola sampah dg benar, Mengelola limbah cair RT dg benar.
STBM
Penyakit Berbasis Lingkungan
• Kondisi patologis (kelainan fungsi atau morfologi) suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit
• Penyakit yang memiliki akar atau hubungan yang erat dengan lingkungan dan kependudukan
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
Angka kejadian dan kematian >>> Balita 80% menderita penyakit berbasis lingkungan
Re emerging disease Cholera, Diphtheria, Malaria, Tuberkulosis, Dengue Fever, dll
New emerging disease SARS, Avian Influenza
• ISPA• TB paru• Diare• Malaria• DBD• Keracuna
n makanan
• Kecacingan
Buruknya kondisi sanitasi dasar
Meningkatnya pencemaran
Kurang higienis cara pengolahan makanan
Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat
Buruknya penatalaksanaan aspek kesehatan dan keselamatan kerja
Pendekatan Lintas Program dan Lintas Sektor• Pendekatan lintas program dilaksanakan setiap
satu kali sebulan pada saat rapat petugas, sedangkan pendekatan lintas sektor dilaksanakan setiap satu kali sebulan di tingkat Kecamatan Lubuk Kilangan. Adapun tujuan dari pertemuan ini adalah:
Inspeksi dan Sanitasi
No. BulanJumlah SAB
yang Diperiksa
Tingkat Risiko Pencemaran
Amat
TinggiTinggi Sedang Rendah
1. Januari 129 - - - 129
2. Februari 80 - 5 - 15
3. Maret 30 - - - 15
4. April 40 - - - 30
5. Mei 77 - 39 - 38
6. Juni 30 - - - 30
7. Juli 40 - - - 13
8. Agustus 20 - - - 10
9. September 140 - - 15 35
10. Oktober 40 - - - 30
11. November 60 - - 10 10
12. Desember 60 - - 30 30
Jumlah 746 44 55 385
No. Nama KelurahanJumlah
Rumah
Sarana Air Bersih
JumlahPDAM SGL MA SPT
1. Bandar Buat 899 339 297 - 150 786
2. Padang Besi 906 60 764 - 81 906
3. Indarung 2.882 2.008 577 - 57 2.642
4. Koto Lalang 1.375 555 295 - 35 885
5. Batu Gadang 763 275 306 150 731
6. Baringin 250 - 172 3 64 239
7. Tarantang 373 - 224 4 53 301
Jumlah 7.448 3.237 4.765 7 613 6.623
Tabel 3.2 Data Dasar Sarana Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Kilangan Tahun 2012
Berdasarkan data di atas, maka pencapaian sarana air bersih sebanyak 88,09%, mencapai target 70%
• Survey Perumahan dan Lingkungan
Kegiatan dilaksanakan pada rumah dan lingkungan untuk memantau keadaan fisik rumah, lingkungan, sarana yang dimiliki, serta keadaannya.
No.
No.
Nama
Kelurahan
Jumlah
Penduduk
Jumlah
KK
Jenis Rumah Jamban Keluarga
SPALP SP K Jml SPT Cmp MCK
1. Bandar Buat 14.359 2.743 466 264 169 899 325 30 - 508
2. Padang Besi 6.797 1.610 555 167 184 906 584 - - 530
3. Indarung 11.096 2.632 1.771 896 215 2.882 2.631 2 1 1.200
4. Koto Lalang 6.563 1.550 762 463 50 1.375 584 - - 643
5. Batu Gadang 6.480 1.489 435 170 158 763 325 30 - 506
6. Baringin 2.277 482 188 30 32 250 89 - - 114
7. Tarantang 2.460 439 295 25 53 373 196 - - 299
Jumlah 50.3020 10.707 4.472 2.015 961 7.448 4.675 62 1 5.481
Tabel 3.3 Data Dasar Perumahan dan Lingkungan di Wilayah Puskesmas Lubuk Kilangan Tahun 2012
Pencapaian jamban keluarga sebanyak 71,05%, tercapai target 70%.
Grafik 3.1 Pencapaian Pemeriksaan Rumah Sehat Puskesmas Lubuk Kilangan tahun 2012
0100200300400500600700800
Bandar buat
Padang Besi
Indarung
Koto La
lang
Batu Gadang
Baringin
Tarantang
Puskesm
as
Diperiksa
Memenuhi syaratkesehatanTidak memenuhi syarat
Dari hasil pencapaian penilaian dari rumah sehat yang didapat dari 746 rumah terdapat 416 rumah kategori sehat (55,74%), tidak mencapai target 70%
No.
Sekolah
yang AdaJumlah
Lingkungan sekolah yang
Memenuhi Syarat Sanitasi
Sekolah yang Punya
Dokter Kecil
1. TK 16 7 -
2. SD 23 13 8
3. SMP 4 3 2
4. SMA 3 3 1
Jumlah 46 26 11
Kunjungan SekolahKegiatan dilaksanakan di sekolah-sekolah di mana kegiatannya meliputi penyuluhan, pemeriksaan sanitasi / higiene, dan pembinaan dokter kecil.
Tabel 3.4 Hasil Penilaian Kunjungan Sekolah Puskesmas Lubuk Kilangan Tahun 2012
Pemeriksaan dan Pengawasan TTU dan TPM• Kegiatan ini meliputi pemeriksaan / pengawasan
TTU dan TPM yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan, meliputi:
• Mencegah penularan penyakit menular melalui makanan dan minuman.
• Pemeriksaan terhadap karyawan / sarana yang digunakan setiap 6 bulan sekali.
Tabel 3.5 Data Dasar Pengawasan TTU Wilayah Puskesmas Lubuk Kilangan Tahun 2012
No.
No.
Nama
Kelurahan
Tempat-Tempat Umum
Kolam
Renang
Sarana
KesehatanPasar
Mesjid /
Mushala
Pangkas
RambutSalon Sekolah
TP2
pestisidaDamiu
1. Bandar Buat - 4 1 25 10 5 18 2 14
2. Padang Besi - 1 - 10 1 1 6 - 4
3. Indarung 1 2 1 7 2 4 10 - 3
4. Koto Lalang - 2 - 17 - - 5 - 1
5. Batu Gadang - - - 11 1 1 4 - 2
6. Baringin - 1 - 3 - - 2 - -
7. Tarantang - - - 5 1 - - - 2
Jumlah 1 10 2 78 15 15 46 2 26
Tabel 3.6 Data Pencapaian Pemeriksaan TTU dan DAMIU di Wilayah Puskesmas Lubuk Kilangan Tahun 2012
No.
No.
Nama
Kelurahan
Tempat-tempat Umum DAMIU
Sasaran DiperiksaMemenuhi
SyaratSasaran Diperiksa
Pemeriksaan
Bakteriologis
Rutin
1. Bandar Buat 49 43 35 14 14 8
2. Padang Besi 14 11 6 4 4 1
3. Indarung 25 21 17 3 3 1
4. Koto Lalang 11 8 5 1 1 -
5. Batu Gadang 9 8 4 2 2 2
6. Baringin 3 1 - - - -
7. Tarantang 8 5 2 2 2 -
Jumlah 119 97 69 26 26 12Berdasarkan data tersebut, pencapaian TTU yang memenuhi persyaratan
kesehatan sebanyak 71,1% belum mencapai target yaitu 76%.
Tabel 3.7 Data Dasar Pengawasan dan Pencapaian Pemeriksaan TPM Wilayah Puskesmas Lubuk Kilangan Tahun 2012
No.
No.
Nama
Kelurahan
Tempat Pengelolaan Makanan
Sasaran DiperiksaMemenuhi
SyaratRM Catering IRTWarung
Kopi
Makanan
jajanan
1. Bandar Buat 16 - - 9 14 49 42 30
2. Padang Besi 2 1 2 5 4 8 5 3
3. Indarung 22 1 1 6 5 27 20 17
4. Koto Lalang - - 5 3 2 5 5 2
5. Batu Gadang - - 5 3 3 7 5 5
6. Baringin - - - 2 1 2 2 0
7. Tarantang - - - 2 1 4 4 1
Jumlah 26 2 13 30 30 102 83 58
Berdasarkan data tersebut, pencapaian TPM yang memenuhi persyaratan kesehatan sebanyak 69,9%, sudah mencapai target yaitu 61%.
Pengawasan TP2 Pestisida• Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar
terawasi tempat penjualan dan penggunaan pestisida sehingga terhindar dari:
• Efek samping penggunaan pestisida terhadap manusia dan kehidupan leinnya.
• Mencegah terjadinya keracunan akibat penjualan dan penggunaan pestisida yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan.
• Pengawasan Sampah (TPS)
• Kegiatan ini dilakukan di TPS yang ada di kelurahan sebanyak 42 TPS dari hasil pengawasan. Semua TPS yang ada sudah dipergunakan secara baik. Terdapat satu TPS di Kelurahan Bandar Buat yang memiliki kepadatan lalat yang agak tinggi dan dekat dengan lingkungan pemukiman
Klinik Sanitasi
• Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu pada hari Senin dan Rabu dengan kasus penyakit yang berbasis lingkungan yaitu pasien dari KIA dan BP yang dirujuk ke klinik sanitasi untuk konsultasi pasien, kunjungan rumah, dan perbaikan sarana.
• Penyuluhan Kesehatan Lingkungan• Kegiatan ini dilaksanakan di dalam dan di luar
gedung puskesmas. Di dalam gedung dilakukan penyuluhuan pada hari Senin dan Kamis setiap minggu, bergantian kesehatan bergantian dengan program lainnya. Penyuluhan di luar gedung dilakukan melalaui kegiatan posyandu, posyandu lansia, kunjungan sekolah, dan lain-lain.
Penyakit berbasis kesehatan di Puskesmas Lubuk Kilangan
• Dari data 10 penyakit terbanyak, yang termasuk penyakit berbasis lingkungan yaitu ISPA, penyakit kulit, dan diare.
8011
1646 1383 1296 1286 1264 777 614 548 547
GRAFIK 10 PENYAKIT TERBANYAK PUSKESMAS LUBUK KILANGAN
TAHUN 2012
Kesimpulan
• Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Lubuk Kilangan baik pokok maupun inisiatif sudah terlaksana, namun pencapaiannya secara umum belum memenuhi target.
• Beberapa permasalahan yang ditemui dalam kurangnya pencapaian program kesehatan lingkungan ini adalah tenaga kesehatan lingkungan yang hanya 2 orang, kurangnya terjalinnya kerja sama lintas sektor, rendahnya sosioekonomi warga yang menjadi sasaran kegiatan kesehatan lingkungan, dan perilaku masyarakat yang belum sehat masih belum dapat diubah.
• Dilihat dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Lubuk Kilangan, penyakit berbasis lingkungan yaitu ISPA, penyakit kulit, dan diare masih tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya.
Saran
• Seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Lubuk Kilang dan pihak sektor terkait agar dapat saling bekerja sama dan mendukung program-program kesehatan lingkungan.
• Tenaga kesehatan lingkungan sebaiknya meningkatkan penyuluhan kesehatan secara terpadu dan berkesinambungan.
• Pihak pemerintah sebaiknya dapat menghimpun seluruh warganya dalam upaya sanitasi total berbasis masyarakat.