53
DASAR-DASAR PENGANGGARAN MODAL MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keuangan Bisnis Lanjutan Dalam menempuh Program Strata Satu Pada Jurusan Administrasi Bisnis Oleh Ika Dwi Damayanti NRP. 112040030

Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mengenai Penganggaran Modal

Citation preview

Page 1: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

DASAR-DASAR PENGANGGARAN MODAL

MAKALAHDiajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keuangan Bisnis Lanjutan

Dalam menempuh Program Strata SatuPada Jurusan Administrasi Bisnis

OlehIka Dwi DamayantiNRP. 112040030

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG2012

Page 2: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

2

KATA PENGANTAR

Assalammua’laikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, yang

berjudul Dasar-dasar Penganggaran Modal. Makalah ini merupakan salah satu

tugas dari mata Keuangan Bisnis Lanjutan, pada jurusan Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pasundan.

Penulis telah berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik dalam

penulisan makalah ini, tapi tidak menutup kemungkinan terdapat kekurangan

maupun kesalahan hingga jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran demi terwujudnya tujuan maupun manfaat yang

bermakna bagi seluruh pembaca yang membutuhkan informasi terkait dengan

konteks tulisan pada makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan yang

berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Wassalamua’alaikum Wr. Wb

Bandung, Mei 2012

Penulis,

Ika Dwi Damayanti NRP 112040030

BAB I

Page 3: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

3

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang, berusaha untuk terus

memperbaiki diri dalam seluruh aspek kehidupan. Aspek kehidupan yang

terus dibenahi diantaranya aspek ekonomi, sosial, budaya, maupun

pendidikan. Aspek ekonomi merupakan aspek sentral yang selama ini

menjadi pekerjaan rumah utama bagi negara. Negara melalui pemerintah

menjalankan beberapa program untuk menjamin stabilitas perekonomian.

Diantara program tersebut ialah pencanangan kredit bagi usaha kecil dan

menengah serta kemudahan berinvestasi bagi investor untuk berusaha dalam

seluruh bidang usaha. Investasi merupakan hal yang sangat penting untuk

mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di masyarakat yang pada

akhirnya dapat meningkatkan perekonomian bangsa dan negara.

Setiap pelaku usaha mempunyai peluang untuk melakukan investasi

yang menguntungkan sesuai dengan tingkat risiko yang diterimanya.

Berinvestasi ibarat dua sisi mata uang, ada “return” dan juga ada “risk”.

Ada istilah “high risk, high return”, sebagai ungkapan adanya kesadaran

bahwa hasil atau return yang tinggi juga memiliki resiko yang tinggi pula.

Namun dengan belajar investasi, memahami jenis-jenis resiko dan

melakukan pengelolaan resiko, maka dapat mengoptimalkan keuntungan

investasi sambil menekan resiko serendah-rendahnya.

Dengan kemampuan analisis yang baik maka seorang investor dapat

berinvestasi pada satu ataupun lebih bidang usaha secara aman dan terjamin.

Aman dan terjamin bagi seorang investor dapat diartikan bahwa investasi

yang ditanamkan dapat menghasilkan tingkat pengembalian (return) yang

menguntungkan sesuai dengan tingkat risiko yang diterimanya. Keuntungan

dapat diprediksikan sebelumnya dengan mengetahui pasti mengenai usaha

yang dijalankan secara konkret dan akurat. Untuk itu seorang investor harus

memiliki informasi yang cukup dan akurat mengenai semua hal yang

berkaitan dengan usaha yang di investasikannya. Hal ini dimaksudkan untuk

Page 4: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

4

meminimalisasi risiko usaha dan menjamin tingkat pengembalian (return)

dari investasi yang akan ditanamkan oleh seorang investor di masa yang

akan datang.

Kelayakan sebuah investasi dapat dinilai dengan hasil studi kelayakan

yang dilakukan sebelumnya oleh investor itu sendiri maupun pelaku usaha

lainnya. Tujuan dilaksanakannya studi kelayakan sebuah investasi adalah

untuk mengukur tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Namun

demikian, ada juga investor yang belum atau tidak melakukan studi

kelayakan terhadap investasi yang akan dilakukan. Investor cenderung

mengikuti trend bisnis yang sedang berkembang saat ini atau berpedoman

pada pengalaman investasi yang telah dilakukan sebelumnya. Kondisi ini

dapat terjadi dalam usaha kecil, menengah maupun usaha dengan investasi

besar.

Dalam mengukur sebuah kelayakan investasi dibutuhkan dasar-dasar

dalam penganggaran modal itu sendiri. Hingga seorang investor dapat

dengan jelas mengetahui modal yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah

usaha tertentu. Untuk itu maka makalah ini akan mengupas mengenai

dasar-dasar penganggaran modal hingga sebuah investasi itu dinilai layak

atau tidak untuk dijalankan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang penulis uraikan di atas maka perumusan

masalah dari makalah ini ialah sebagai berikut :

1) Apakah yang dimaksud dengan arus kas bersih?

2) Apakah yang dimaksud dengan arus kas inkremental?

3) Apakah yang dimaksud dengan kanibalisasi?

4) Apakah yang dimaksud dengan net working capital (NWC)?

5) Bagaimana peranan pengaruh inflasi terhadap penganggaran modal?

1.3 Tujuan Penulisan

Page 5: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

5

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan makalah

ini adalah sebagai berikut :

1) Memberikan pengertian mengenai arus kas bersih dalam penganggaran

modal.

2) Memberikan pengertian mengenai arus kas inkremental dalam

penganggaran modal.

3) Memberikan pengertian mengenai kanibalisasi dalam penganggaran

modal.

4) Memberikan pengertian mengenai net working capital (NWC).

5) Memberikan penjelasan mengenai pengaruh inflasi dalam penganggaran

modal.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini ialah untuk memberikan

informasi yang bermakna mengenai penganggaran modal yang penting

fungsinya dalam membuat sebuah perencanaan investasi, proyek maupun

bisnis hingga investasi, proyek atau bisnis tersebut dinilai layak untuk di

danai oleh seorang investor.

Page 6: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Pada landasan teori ini penulis menguraikan mengenai teori-teori yang

memiliki dasar secara pasti yang dapat dijadikan sebagai referensi. Pada

landasan teori di paparkan mengenai pendapat maupun ide-ide yang di

ambil dari kutipan-kutipan pada buku-buku yang berkaitan dengan isi dari

makalah.

Berdasarkan pemaparan di atas maka teori-teori yang akan dibahas

adalah sebagai berikut :

2.1.1 Pengertian Manajemen

Seperti banyak bidang studi lainnya yang menyangkut

manusia, manajemen sulit didefinisikan. Dalam kenyataannya, tidak

ada definisi manajemen yang telah diterima secara universal. Mary

Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini

mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan

organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak

melakukan tugas-tugas itu sendiri.

Manajemen memang bisa berarti itu, tetapi bisa juga

mempunyai pengertian lebih daripada itu. Pengertian manajemen

begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang

digunakan secara konsisten oleh semua orang.

Menurut Stoner, manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan (T.Hani Handoko, 1997:8).

Page 7: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

7

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang

kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang

nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah

managing atau pengelolaan, sedang pelaksananya disebut manager

atau pengelola. (Terry dan Rue, 2005:1)

Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara

yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. (Daft,

2009:6)

Manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni

memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber-

sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan

sasaran yang efektif dan efisien. (Husen, 2009:2)

Fungsi-fungsi manajeman adalah serangkaian kegiatan yang

dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-

masing dan mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam

pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari empat

fungsi, yaitu perencanaan atau planning, pengorganisasian atau

organizing, pengimplementasian atau directing, dan pengendalian

dan pengawasan atau controlling. (Sule & Saefullah, 2006:8)

Kinerja yang tinggi menuntut adanya efisiensi dan

penggunaan sumber daya organisasi secara efektif melalui empat

fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan dan pengendalian. (Daft, 2009:38)

Manajemen melibatkan empat fungsi dasar, yaitu

perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian. (Griffin, 2004:9)

Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu ilmu

pengetahuan dan suatu proses atau kerangka kerja untuk mencapai

Page 8: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

8

sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan suatu kelompok orang atau

organisasi melalui fungsi manajemen secara efektif dan efisien.

Fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian,

implementasi, dan pengendalian.

2.1.2 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,

penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian

dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau

perusahaan. (Anonim, http://organisasi.org/definisi-pengertian-

manajemen-keuangan : 2011)

Manajemen Keuangan dapat diartikan sebagai keseluruhan

aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana

dan menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut. Manajemen

Keuangan dapat diartikan sebagai seni dan ilmu pengetahuan

tentang mengelola keuangan. Manajemen Keuangan dapat pula

diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang investasi,

pembelanjaan, dan pengelolaan aset-aset dengan beberapa tujuan

menyeluruh yang direncanakan.

Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan

kekayaan dari pemilik perusahaan atau pemegang saham

perusahaan. Atau dengan kata lain, tujuan manajemen keuangan

adalah memaksimalkan nilai (value) perusahaan.

Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah

memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham. Nilai

kekayaan dapat dilihat melalui perkembangan harga saham

(common stock) perusahaan di pasar. Dalam hal ini, nilai saham

dapat mereflesikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan

deviden.

Page 9: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

9

Dalam pelaksanaannya, keputusan dalam manajemen

keuangan dapat dipisahkan ke dalam dua bidang pokok yaitu

keputusan investasi dan keputusan pembelanjaan.

Keputusan investasi adalah keputusan jumlah uang yang akan

digunakan oleh perusahaan.

Keputusan pembelanjaan adalah keputusan jumlah uang yang

dapat diperoleh oleh perusahaan. Keputusan pembelanjaan ini

sendiri adalah usaha perusahaan untuk mendapatkan sumber dana

bagi berlangsungnya operasi perusahaan. Sumber dana ini dapat

berasal dari:

a. Intern perusahaan, misalnya dari modal sendiri yang berasal

dari pemilik perusahaan.

b. Ekstern perusahaan, misalnya dari utang kepada bank,

lembaga pembiayaan. (Alexandri, 2008:7)

Dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah

keseluruhan aktivitas atau kegiatan untuk mendapatkan dana,

menggunakan, dan mengalokasikan dana yang dimiliki organisasi

atau perusahaan dalam suatu keputusan.

2.1.3 Pengertian Investasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Investasi diartikan

penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk

tujuan memperoleh keuntungan.” (Anonim, 2007:441)

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber

daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. (Tandelilin,

2010:2)

Investasi dapat pula diartikan penanaman modal dalam suatu

kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam

berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanaman dalam

arti sempit berupa proyek tertentu, baik bersifat fisik ataupun non-

Page 10: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

10

fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan,

pembangunan gedung, serta proyek penelitian dan pengembangan.

Dalam praktiknya kebutuhan modal untuk melakukan

investasi terdiri dari dua macam, yaitu modal investasi dan modal

kerja. Modal investasi digunakan untuk membeli aktiva tetap

seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan, serta inventaris

lainnya dan biasanya modal investasi diperoleh dari pinjaman yang

berjangka waktu panjang (di atas satu tahun).

Kemudian modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk

membiayai operasional perusahaan selama perusahan beroperasi.

Jangka waktu penggunaan waktu kerja relatif pendek yaitu untuk

satu atau beberapa siklus operasi perusahaan (satu tahun). Modal

kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar

gaji karyawan dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.

Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 macam,

yaitu:

1. Modal asing (modal pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal

yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya

diperoleh secara pinjaman. Menggunakan modal pinjaman

untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu

biaya administrasi, provisi, dan komisi, serta bunga yang

besarnya relatif. Kemudian adanya kewajiban untuk

mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu

sesuai perjanjian sebelumnya. Perolehan modal asing juga

relatif sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai

dengan kebijakan pemilik dana.

Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya relatif

tidak terbatas, artinya tersedia jumlah banyak. Di samping itu

dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul

motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh

Page 11: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

11

mengerjakan usaha yang dijalankan. Hal ini dikarenakan

adanya kewajiban untuk mengembalikan modal tersebut.

Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh antara

lain dari:

a. Pinjaman dari dunia perbankan.

b. Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan

modal ventura, asuransi, leasing, dana pensiun, atau

lembaga keuangan lainnya.

c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.

2. Modal sendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari

pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik

secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari

kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan

terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas.

Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai

suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga seperti

modal pinjaman.

Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal

dari:

a. Setoran dari pemegang saham

b. Dari cadangan laba

c. Atau dari laba yang belum dibagi. (Kasmir dan Jakfar,

2010:4)

Dapat disimpulkan bahwa investasi adalah penanaman

sejumlah modal atau sumber-sumber lainnya di suatu

perusahaan atau proyek dalam jangka waktu relatif panjang

dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa datang.

Secara umum, kategori jangka waktu investasi dapat

dibagi dalam 3 kelompok, yaitu investasi jangka panjang

Page 12: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

12

(lebih dari 5 tahun), investasi jangka menengah (1-5 tahun)

dan jangka pendek (di bawah 1 tahun). (Rahardjo, 2006:14)

Dalam prakteknya jenis investasi dibagi 2 macam yaitu:

1. Investasi nyata (real investment)

Investasi nyata atau real investment, merupakan investasi

yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah,

bangunan, peralatan atau mesin-mesin.

2. Investasi finansial (financial investment)

Investasi finansial atau financial investment, merupakan

investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau

obligasi atau surat berharga lainnya seperti sertifikat

deposito. (Kasmir dan Jakfar, 2010:4)

Keputusan apakah akan melakukan investasi dalam

aktiva tetap atau tidak sering disebut sebagai keputusan

penganggaran modal (capital budgeting decisions) yang

melibatkan analisis arus kas yang didiskontokan. Unsur

pertama dalam proses penganggaran modal yaitu menentukan

tingkat diskonto yang tepat untuk digunakan dalam

penganggaran modal. Tingkat diskonto ini disebut biaya

modal (cost of capital).

Biaya modal dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang

beberapa berada di luar kendali perusahaan, tetapi yang

lainnya dipengaruhi oleh kebijakan pembiayaan dan investasi

perusahaan tersebut. Dua faktor terpenting yang berada di

luar kendali langsung perusahaan adalah tingkat suku bunga

dan tarif pajak.(Brigham dan Houston, 2001:405)

Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul

karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai

harapan. (Rahardjo, 2006:9)

Risiko investasi bersumber dari beberapa faktor.

Faktor-faktor tersebut dapat terjadi bersamaan atau hanya

Page 13: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

13

muncul dari salah satu saja. Risiko yang dimaksud antara

lain:

1. Risiko tingkat bunga, terutama jika terjadi kenaikan.

2. Risiko daya beli, disebabkan inflasi.

3. Risiko pasar bear dan bull, tren pasar turun atau naik.

4. Risiko manajemen, kesalahan/kekeliruan dalam pengelolaan.

5. Risiko kegagalan, keuangan perusahaan ke arah kepailitan.

6. Risiko likuiditas, kesulitan pencairan/pelepasan aktiva.

7. Risiko penarikan, kemungkinan pembelian kembali

asset/surat berharga oleh emiten.

8. Risiko konversi, keharusan penukaran atau aktiva.

9. Risiko politik, baik international maupun nasional.

10. Risiko industri, munculnya saingan produk homogen.

(Ahmad, 2004:4)

2.1.4 Kebijakan Investasi

Keputusan investasi merupakan kebijakan terpenting dari dua

kebijakan lain dalam manajemen keuangan, yaitu kebijakan

pendanaan dan kebijakan deviden. Investasi modal sebagai aspek

utama kebijakan manajemen keuangan karena investasi adalah

bentuk alokasi modal yang realisasinya harus menghasilkan manfaat

atau keuntungan di masa yang akan datang. Di sisi lain, manfaat

invesatsi di masa yang akan datang diliputi oleh ketidakpastian, yang

dalam konsep manajemen disebut resiko investasi. Sebagai

konsekuensi, dalam melakukan investasi harus melalui proses

evaluasi secara cermat mengenai prediksi tingkat keuntungan dan

resiko.

Page 14: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

14

2.1.5 Kriteria Penilaian Investasi

Menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek

keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa kriteria.

Kriteria ini sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing

perusahaan dan metode mana yang akan digunakan.

Setiap metode yang digunakan memiliki kelebihan dan

kelemahannya masing-masing. Dalam penilaian suatu usaha

hendaknya penilai menggunakan beberapa metode sekaligus. Artinya,

semakin banyak metode yang digunakan, maka semakin memberikan

gambaran yang lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil yang

akan diperoleh menjadi lebih sempurna.

Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan kelayakan

suatu usaha atau investasi adalah:

1. Payback Period

Metode payback period merupakan teknik penilaian terhadap

jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau

usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih

(proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan

penjumlahan laba setelah pajak ditambah penyusutan. (Kasmir dan

Jakfar, 2010:98)

Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum

payback period-nya maka usulan investasi dapat diterima. Jika

payback period lebih panjang waktunya dari maximum payback

period-nya maka usulan investasi dapat ditolak. (Umar, 2009:198)

Kelebihan metode payback period adalah:

a. Metode ini cukup sederhana dan mudah dimengerti

b. Untuk menilai suatu usulan investasi yang memerlukan modal

dalam jumlah relatif besar, menurut metode ini dapat segera

diketahui jangka waktu modal yang diinvestasikan dapat ditutup.

(Halim dan Supomo, 2009:113)

Page 15: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

15

Kelemahan metode payback period adalah:

a. Mengabaikan time value of money

b. Tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa

pengembalian. (Kasmir dan Jakfar, 2010:99)

2. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan

perbandingan antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV

investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai

kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value

(NPV).

Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu kita harus tahu berapa

PV kas bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat

dan menghitung dari cash flow perusahaan selama umur investasi

tertentu.

Setelah memperoleh hasil-hasil yang dengan:

a. NPV positif, maka investasi diterima; dan jika

b. NPV negatif, sebaiknya investasi ditolak. (Kasmir dan Jakfar,

2010:100)

Kelebihan metode Net Present Value (NPV) adalah:

a. Mempertimbangkan nilai waktu uang

b. Memperhitungkan aliran kas selama masa investasi

Kelemahan metode Net Present Value (NPV) adalah:

a. Penentuan tingkat bunga memerlukan perhitungan yang teliti

b. Jumlah nilai sekarang bersih dari suatu rencana invetasi, secara

langsung tidak dapat dibandingkan dengan jumlah nilai sekarang

dari rencana invetasi yang lain yang jumlah investasinya tidak

sama. (Halim dan Supomo, 2009:123)

3. Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return (IRR) merupakan alat untuk mengukur

tingkat pengembalian hasil intern. (Kasmir & Jakfar, 2010:102)

Page 16: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

16

Pengertian internal rate of return itu sendiri dapat didefinisikan

sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang

dari proceeds yang diharapkan di terima (PV of future proceeds) sama

dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV of capital

outlays). Pada dasarnya internal rate of return harus dicari dengan

cara “trial and error” dengan serba coba-coba. (Riyanto, 2001: 129)

Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return

yang ditentukan maka investasi dapat diterima. Jika IRR yang didapat

ternyata lebih kecil dari rate of return yang ditentukan maka investasi

dapat ditolak. (Umar, 2009:199)

Kelebihan metode Internal rate of return (IRR) adalah:

a. Mempertimbangkan nilai waktu uang

b. Memperhitungkan semua aliran kas selama masa investasi

c. Penentuan tingkat bunga dilakukan secara teliti

d. Internal rate or return dapat digunakan sebagai pedoman untuk

membandingkan rencana invetasi. Semakin tinggi internal rate of

return suatu rencana invetasi maka proyek tersebut dinilai

semakin menguntungkan

Kelemahan metode Internal rate of return (IRR) adalah:

a. Penentuan internal rate of return melalui proses interpolasi, yang

apda umumnya memerlukan waktu relative lama.

b. Jika terjadi kenaikan tingkat bunga selama masa investasi,

internal rate of return yang telah ditentukan sebelumnya, tidak

dapat disesuaikan. (Halim dan Supomo, 2009: 128)

4. Profitability Index (PI)

Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio)

merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan

bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur

investasi.

Page 17: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

17

Setelah memperoleh hasil-hasil yang dengan:

a. Jika PI lebih besar (>) dari 1, maka diterima;

b. Jika PI lebih kecil (<) dari 1, maka ditolak. (Kasmir dan Jakfar,

2010:105)

2.1.6 Pengertian Kelayakan

Kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan

memberikan keuntungan finansial dan non-finansial sesuai dengan

tujuan yang mereka inginkan. Layak disini diartikan juga akan

memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang

menjalankannya, akan tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah

dan masyarakat luas.

Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda,

misalnya antara usaha jasa dan usaha non-jasa. Akan tetapi aspek-

aspek yang digunakan untuk menyatakan layak atau tidaknya adalah

sama, sekalipun bidang usahanya berbeda.

Penilaian masing-masing aspek nantinya harus dinilai secara

keseluruhan bukan berdiri sendiri-sendiri. Jika ada aspek yang kurang

layak akan diberikan beberapa saran perbaikan, sehingga memenuhi

kriteria layak dan apabila tidak dapat memenuhi kriteria tersebut

sebaiknya jangan dijalankan.

Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi,

aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek

teknis atau operasional, aspek manajemen, aspek ekonomi dan sosial

serta aspek dampak lingkungan.

1. Aspek Hukum

Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan

keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha

sampai ke izin-izin yang dimiliki.

Page 18: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

18

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Seberapa besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan

dan seberapa besar market share yang dikuasai oleh para pesaing

dewasa ini. Kemudian bagaimana strategi pemasaran yang akan

dijalankan untuk menangkap peluang apsar yang ada.

3. Aspek Keuangan

Penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa

saja yang akan dihitung dan seberapa besar biaya-biaya yang akan

dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa besar pendapatan yang

akan diterima jika proyek jadi dijalankan. Penelitian ini meliputi

seberapa lama investasi yang ditanamkan akan kembali. Kemudian

dari mana saja sumber pembiayaan bisnis tersebut dan bagaimana

tingkat suku bunga yang berlaku, sehingga jika dihitung dengan

formula penilaian investasi akan sangat menguntungkan.

4. Aspek Teknik atau Operasi

Dalam aspek ini yang akan diteliti adalah lokasi usaha, baik kantor

pusat, cabang, pabrik atau gudang. Kemudian penentuan lay-out

gudang, mesin dan peralatan serta lay-out ruang sampati kepada usaha

perluasan selanjutnya.

5. Aspek Manajemen/Organisasi

Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur

organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila

dijalankan oleh orang-orang yang professional, mulai dari

merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengendalikannya agar

tidak terjadi penyimpangan.

6. Aspek Ekonomi Sosial

Penelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar

pengaruh yang ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Dampak

ekonomi tertentu yaitu peningkatan pendapatan masyarakat, baik

yang bekerja di pabrik atau masyarakat di luar lokasi pabrik.

Page 19: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

19

Demikian pula dengan dampak sosial yang ada seperti tersedianya

sarana dan prasarana.

7. Aspek Dampak Lingkungan

Merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena

setiap proyek yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap

lingkungan di sekitarnya, baik terdapat darat, air dan udara, yang pada

akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan manusia, binatang dan

tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya. (Kasmir dan Jakfar,

2010:6)

2.1.7 Penganggaran Modal

Sebelum proyek yang menguntungkan dapat dijalankan, proyek

tersebut harus diidentifikasi atau ditemukan terlebih dahulu. Namun,

mendapat ide baru untuk membuat produk yang sudah ada agar lebih

menguntungkan sangat sulit dilakukan. Umumnya, sumber gagasan

terbaik untuk keuntungan potensial produk ditemukan dalam

perusahaan.

Proses penganggaran modal melibatkan pengambilan keputusan

yang berkenaan dengan investasi di aktiva tetap. Kita menguji empat

kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan penerimaan atau

penolakan terhadap proposal penganggaran modal. Empat kriteria

tersebut, adalah:

1. Periode Pembayaran Kembali = jumlah tahun yang diperlukan

untuk mengembalikan investasi awal.

Diterima jika pembayaran kembali £ masa pengembalian

pembayaran kembali maksimum yg dapat diterima.

Menolak jika pengembalian > periode pembayaran kembali

yang diterima.

Keunggulan:

Menggunakan arus kas bebas

Mudah untuk menghitung dan memahami

Page 20: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

20

Mungkin digunakan sebagai alat penyaringan awal

Kelemahan:

Mengabaikan nilai waktu uang

Mengabaikan arus kas bebas yang terjadi setelah masa

pengembalian

Pemulihan masa pengembalian maksimum yang bisa diterima

berubah-ubah.

2. Masa Pembayaran yang Didiskonto = jumlah tahun yang

diperlukan untuk mengembalikan pengeluaran kas awal dari arus

kas bebas yang didiskonto.

Diterima jika pembayaran kembali yang didiskonto £ masa

pengembalian diskonto maksimum yang dapat diterima.

Ditolak jika pengembalian diskonto > periode pengembalian

diskonto maksimum yang dapat diterima

Keunggulan:

Menggunakan arus kas bebas

Mudah untuk menghitung dan memahami

Mempertimbangkan nilai waktu uang

Kelemahan:

Mengabaikan arus kas bebas yang terjadi setelah masa

pengembalian

Pemilihan masa pengembalian maksimum yang dapat

diterima bersifat coba-coba.

1. Nilai Bersih Sekarang = nilai sekarang dari arus kas bebas tahunan dikurangi

dengan pengeluaran awal investasi.

Keunggulan:

Menggunakan arus kas diterima

Mengenali nilai waktu uang

Page 21: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

21

Konsisten dengan tujuan utama perusahaan, yaitu memaksimalisasi kekayaan

pemegang saham

Kelemahan:

Memerlukan perincian peramalan jangka panjang dari arus kas bebas

2. Indeks Profitabilitas = rasio nilai sekarang dari arus kas bebas masa depan

terhadap pengeluaran awal.

Keunggulan:

Menggunakan arus kas bebas

Menghitung nilai waktu uang

Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalisasi keuntungan

pemegang saham

Kelemahan:

Memerlukan perincian peramalan jangka panjang atas arus kas bebas proyek

3. Tingkat Pengembalian Internal = tingkat diskonto yang menyamakan nilai

sekarang dari arus kas bebas masa depan sebuah proyek dengan pengeluaran awal

proyek.

Keunggulan:

Menggunakan arus kas bebas

Menghitung nilai waktu uang

Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalisasi keuntungan

pemegang saham

Kelemahan:

Memerlukan perincian peramalan jangka panjang dari arus kas bebas proyek

Kemungkinan IRR berganda

Mengasumsikan arus kas selama masa operasi proyek yang diinvestasikan

kembali pada IRR

Page 22: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

22

4. Tingkat Pengembalian Internal yang Dimodifikasi = tingkat diskonto kas

yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas keluar proyek dengan nilai

sekarang dari nilai akhir proyek.

Keunggulan:

Menggunakan arus kas bebas

Menghitung nilai waktu uang

Secara umum, konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimalisasi kekayaan

pemegang saham

Kelemahan:

Memerlukan peramalan jangka panjang atas arus kas bebas proyek

Etika dalam keputusan etis sangat mendominasi pada sebuah

penganggaran modal. Begitu pula dengan semua hal yang berkaitan dengan

keuangan, melanggar untuk mempertimbangkan etika, akan menghilangkan

kepercayaan publik, yang akan memberi pengaruh negatif yang sedemikian

penting terhadap kekayaan pemegang saham.

2.1.8 Arus Kas dan Topik Lain dalam Capital Budgeting

1. garis petunjuk dalam capital budgeting

a. penggunaan arus kas bebas bukan keuntungan secara akuntansi

b. memikirkan tentang tammbahan arus kas (incremental after tax cash flow)

c. hanya mempertimbangkan hasil dari produk (proyek tersebut secara langsung /

bukan dari produk yang lain)

d. melihat efek-efek yang insidental dan sinergis

e. membutuhkan modal kerja

f. mempertimbangkan biaya tambahan

g. perlu diingat bahwa sunk cost bukanlah merupakan incremental cash flow

h. memperhitungkan opportunity cost

i. memutuskan apakah biaya overhead benar-benar merupakan incremental cash

flow

j. mengabaikan pembayaran bunga dan arus keuangan

Page 23: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

23

2. perhitungan arus kas proyek

a. initial outlay

merupakan arus kas yang harus segera keluar yang dibutuhkan untuk membeli

aset dan menjadikannya siap digunakan untuk proses produksi.

Tipe-tipe dari Initial outlay

· Biaya pemasangan aset

· Tambahan arus kas keluar yang sifatnya bukan merupakan beban (investasi pada

modal kerja / working capital investments)

· Tambahan biaya yang sifatnya beban setelah pajak (biaya pelatihan)

· Dalam penggantian, misalnya arus kas dari penjualan mesin lama

b. arus kas selama proyek

macamnya :

· tambahan pendapatan setelah dikurangi tambaahan beban

· penghematan dalam tenaga kerja dan material

· peningkatan dalam biaya overhead yang terjadi

· perubahan pajak

· perubahan modal kerja secara bersih

· tidak ada pencantuman depresisasi dalam penghitungan arus kas

· tidak memasukkan beban bunga, jika proyek tersebut dibiayai dengan

mengeluarkan obligasi / mencari hutang

c. terminal cash flow (arus kas di akhir proyek)

macamnya:

· nilai penjualan akhir / sisa (salvage value) proyek setelah pajak

· kas keluar yang berhubungan dengan pemberhentian proyek

· penemuan kembali adanya arus kas keluar yang bukan beban ketika proyek

dimulai.

(contoh investasi modal kerja)

Arus kas dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. perubahan arus kas operasi dari proyek

2. perubahan dari modal kerja bersih (net working capital)

Page 24: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

24

3. perubahan dalam capital spending

arus kas dari suatu proyek =

change in earning before interest and taxes (EBIT)

- change in taxes

- change in depreciation

- change in net working capital

- change in capital spending.

Contoh secara komprehensif:

Data :

Biaya peralatan baru $9.700.000

Biaya transport dan instalasi 300.000

Penjualan

Tahun 1 50000

Tahun 2 100000

Tahun 3 100000

Tahun 4 70000

Tahun 5 50000

Harga jual $150 tahun 1-4, $130 di tahun ke 5

Variable cost $80/unit

Fixed cost $500.000

Kebutuhan modal kerja : dibutuhkan modal kerja awal $100.000, kemudian,

untuk setiap tahun berikutnya sama dengan 10% dari penjualan tahu tersebut. Dan

diakhir proyek, modal kerja tersebut akan dilikuidasi.

Metode depresiasi : metode garis lurus, selama 5 tahun dan tanpa nilai sisa.

I

year 0 1 2 3 4 5

terjual 50,000 100,000 100,000 70,000 50,000

harga 150 150 150 150 130

penjualan 7,500,000 15,000,000 15,000,000 10,500,000 6,500,000

Page 25: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

25

biaya tetap 500,000 500,000 500,000 500,000 500,000

biaya variabel 4,000,000 8,000,000 8,000,000 5,600,000 4,000,000

EBIT 3,000,000 6,500,000 6,500,000 4,400,000 2,000,000

depresiasi 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

EBIT 1,000,000 4,500,000 4,500,000 2,400,000 0

Pajak (34%) 340,000 1,530,000 1,530,000 816,000 0

II

arus kas operasi

EBIT 1,000,000 4,500,000 4,500,000 2,400,000 0

pajak 340,000 1,530,000 1,530,000 816,000 0

depresiasi 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000

arus kas operasi 2,660,000 4,970,000 4,970,000 3,584,000 2,000,000

III

perubahan modal kerja

bersih

pendapatan 7,500,000 15,000,000 15,000,000 10,500,000 6,500,000

kebutuhan modal kerja awal 100,000

kebutuhan modal kerja

bersih 750,000 1,500,000 1,500,000 1,050,000 650,000

penghapusan modal kerja 650,000

perubahan modal kerja 100,000 650,000 750,000 0 (450,000) (1,050,000)

IV

arus kas bebas

arus kas operasi 2,660,000 4,970,000 4,970,000 3,584,000 2,000,000

perubahan modal kerja

bersih 100,000 650,000 750,000 0 (450,000) (1,050,000)

perubahan capital spending 10,000,000 0 0 0 0 0

Page 26: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

26

arus kas bebas (10,100,000) 2,010,000 4,220,000

4,970,000 4,034,000 3,050,000

3. Capital rationing dan mutually exclusive projects

Capital rationing yaitu pemberian batas oleh perusahaan pada jumlah yang akan

dikeluarkan untuk

capital budgeting.

Alasan perlunya capital rationing:

1. manajemen berpikir bahwa kadang-kadang kondisi pasar merugikan (tingkat

bunga tinggi,harga saham jatuh)

2. kurangnya manajer yang memenuhi kualifikasi untuk menjalankan proyek

3. kadang-kadang ada pertimbangan yang tidak nyata.

Mutually exclusive projects

Kumpulan dari proyek yang mempunyai kegiatan yang sama, sehingga menerima

satu proyek berarti akan menolak proyek lain.

Masalah-masalah dalam membuat rangking dari proyek

1. perbedaan ukuran besarnya proyek (size disparity)

2. perbedaan waktu (time disparity)

3. perbedaan lamanya waktu (unequal lives)

EAA (equivalent annual annuity) : arus kas tahunan yang menghasilkan nilai

sekarang yang sama dengan NPV dari proyek. Dihitung dengan membagi NPV

proyek menggunakan PVFIA (present value interest annuity factor) yang tepat.

Pilihan dalam capital budgeting:

1. menunda pelaksanaan proyek

2. mengembangkan proyek

3. membatalkan proyek.

Page 27: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

27

2.2 Mengestimasi Arus Kas

Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran

modal adalah mengestimasi arus kas proyek pengeluaran investasi dan arus

kas masuk bersih tahunan setelah proyek dijalankan. Banyak variabel yang

terlibat dan banyak individu serta departemen yang berpartisipasi dalam

proses ini. Misalnya, peramalan penjualan unit dan harga jual biasanya

dilakukan oleh kelompok pemasaran berdasarkan pengetahuan mereka

tentang elastisitas harga, pengaruh iklan, kondisi ekonomi, reaksi pesaing,

serta kecenderungan selera konsumen. Demikian juga, pengeluaran modal

yang berkaitan dengan produk baru umumnya diperoleh dari staf

perancangan dan pengembangan produk, sedangkan biaya operasi di

estimasi oleh akuntan biaya, pakar produksi, spesialis personalia, agen

pembelian, dan lain sebagainya.

Peran staf keuangan dalam proses peramalan mencakup (1)

memperoleh informasi dari berbagai departemen, seperti perancangan dan

pemasaran, (2) memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam

peramalan menggunakan seperangkat asumsi ekonomi yang konsisten, dan

(3) meyakinkan bahwa tidak ada penyimpangan yang melekat dalam

peramalan. Hal yang terakhir ini sangat penting, karena manajer seringkali

terlibat secara emosional dengan proyek yang diminatinya atau

mengembangkan proyek mega dengan gagasan-gagasan rumit, sehingga

dapat mengakibatkan penyimpangan peramalan arus kas yang membuat

proyek terlihat baik di atas kertas.

Hampir tidak mungkin untuk melebih-lebihkan masalah yang

ditemui dalam peramalan arus kas. Namun juga sulit untuk mengabaikan

pentingnya peramalan ini. Dengan mengamati prinsip-prinsip yang dibahas

dalam beberapa bagian berikut akan membantu meminimisasi kesalahan

peramalan.

Page 28: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

28

2.2.1 Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan

Langkah awal dalam estimasi arus kas adalah mengidentifikasi

arus kas yang relevan, yang didefinisikan sebagai serangkaian arus kas

khusus yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan.

Disini kesalahan seringkali terjadi, tetapi dua aturan utama dapat

membantu menghindarkan kesalahan tersebut : (1) keputusan

penganggaran modal harus didasarkan atas arus kas, bukan laba

akuntansi, dan (2) hanya arus kas inkremental yang relevan dengan

keputusan menerima atau menolak. Dua aturan ini akan dibahas

dibawah ini.

1. Arus Kas Bersih

Uang tunai atau cash merupakan saldo sisa dari arus kas

masuk dikurangi arus kas keluar yang berasal dari periode-periode

lalu. Arus kas bersih (net cash flow) mengacu pada arus kas masuk

dikurangi arus kas keluar pada periode berjalan. Arus kas berbeda

dengan ukuran kinerja akrual. Ukuran arus kas mengakui arus

masuk saat kas diterima walaupun belum dihasilkan, dan mengakui

arus keluar saat kas dibayarkan walaupun beban belum terjadi.

Laporan arus kas melaporkan ukuran arus kas untuk tiga aktivitas

utama dalam bisnis yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. Secara

umum, informasi arus kas membantu untuk menilai kemampuan

peusahaan dalam memenuhi kewajibannya, membayar dividen,

meningkatkan kapasitas, dan mendapatkan pendanaan. Informasi

arus kas juga membantu dalam menilai kualitas laba dan

ketergantungan laba pada estimasi dan asumsi tentang arus kas di

masa depan. Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan

informasi arus kas masuk dan arus kas keluar untuk satu periode.

Page 29: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

29

2. Arus Kas Inkremental

Dalam mengevaluasi suatu proyek, kita memfokuskan pada

arus kas yang terjadi dan hanya jika kita menerima proyek tersebut.

Arus kas ini yang disebut arus kas inkremental mencerminkan

perubahan total arus kas perusahaan yang terjadi sebagai akibat

langsung dari penerimaan proyek. Empat masalah khusus dalam

menentukan arus kas inkremental antara lain sebagai berikut :

a. Biaya Tertanam

Biaya tertanam (sunk cost) adalah pengeluaran yang telah

disepakati atau yang telah terjadi, sehingga tidak dipengaruhi

oleh pertimbangan keputusan. Karena biaya tertanam bukan

merupakan biaya inkremental, maka biaya ini tidak

dimasukkan dalam analisis.

b. Biaya Oportunitas

Masalah potensial kedua berkaitan dengan biaya

oportunitas (opportunity cost), yaitu arus kas yang akan

dihasilkan dari aktiva yang telah dimiliki perusahaan jika tidak

digunakan pada proyek lain.

c. Pengaruh Terhadap Bagian Lain dari Perusahaan Eksternalitas

Masalah potensial yang ketiga mencakup pengaruh suatu

proyek terhadap bagian lain dari perusahaan, yang disebut

eksternalitas. Sebagai contoh, beberapa nasabah Northeast

yang akan menggunakan cabang baru telah menabung pada

kantor Northeast yang terletak dipusat kota. Pinjaman dan

deposito, bahkan laba, yang dihasilkan dari nasabah tersebut

bukan merupakan pemasukan baru bagi bank ini, namun hal itu

hanya merupakan pemindahan dari koantor pusat ke kantor

cabang. Jadi, pendapatan bersih yang dihasilkan dari nasabah

ini tidak akan diperlakukan sebagai laba inkremental dalam

keputusan penganggaran modal. Di sisi lain, lokasi kantor

cabang yang terletak di daerah pinggiran kota akan membantu

Page 30: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

30

bank menarik bisnis baru ke kantor pusat kota, karena sebagian

orang nampaknya ingin menyimpan uangnya di bank yang

berada dekat rumah maupun kantor. Dalam kasus ini,

pendapatan tambahan yang akan mengalir secara aktual ke

kantor di pusat kota harus dibagikan ke kantor cabang.

Meskipun mereka sering kali sulit untuk mengkuantifikasi,

namun eksternalitas (yang bisa positif atau negatif) harus

dipertimbangkan.

Apabila sebuah proyek baru mengurangi penjualan

produk yang sudah ada, maka hal ini seringkali disebut

kanibalisasi (cannibalization). Biasanya perusahaan tidak

menginginkan terjadinya kanibalisasi atas produk mereka yang

sudah ada, tetapi seringkali hal tersebut dilakukan oleh pihak

lain. Sebagai contoh, selama bertahun-tahun menolak untuk

memberikan dukungan penuh bagi divisi PC-nya karena tidak

ingin mengalihkan penjualan dari bisnis mainframenya yang

amat menguntungkan. Sebaliknya, hal tersebut dapat menjadi

kesalahan strategi yang sangat besar, karena mempermudah

Intel, Microsoft, Compaq dan lainnya untuk mendominasi

industri komputer. Oleh karena itu, ketika mempertimbangkan

eksternalitas, setiap implikasi yang akan terjadi dari proyek

baru yang diusulkan harus dperhitungkan.

d. Biaya Pengiriman dan Pemasangan

Apabila perusahaan mengakuisisi aktiva tetap, hal itu

seringkali memerlukan baiya yang substansial untuk

pengiriman dan pemasangan peralatan. Beban tersebut akan

ditambahkan ke harga peralatan ketika biaya proyek sedang

ditentukan. Selain itu, semua biaya peralatan, termasuk biaya

pengiriman dan pemasangan, digunakan sebagai dasar

penyusutan (deppreciable basis) ketika menghitung beban

penyusutan.

Page 31: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

31

Suatu proyek potensial akan menciptakan nilai bagi

pemegang saham perusahaan hanya apabila nilai sekarang

bersih (net present value) dari arus kas inkremental proyek

adalah positif. Namun dalam praktiknya, mengestimasi arus

kas ini ternyata cukup sulit.

Umumnya arus kas inkremental dari suatu proyek tertentu

dapat diklasifikasikan sebagi berikut :

a. Pengeluaran investasi awal (initial investment outlay).

Investasi awal mencakup biaya awal aktiva tetap yang

berkaitan dengan proyek ditambah setiap kenaikan modal

kerja bersih.

b. Arus kas operasi selama umur proyek (operating cash flows

over the project’s life). Ini merupakan arus kas masuk

inkremental selama umur ekonomis proyek. Arus kas

operasi tahunan sama dengan laba operasi setelah pajak

ditambah penyusutan. Ingat kembali (1) bahwa penyusutan

ditambahkan kembali karena merupakan beban non kas dan

(2) bahwa dana pembiayaan (termasuk beban bunga) tidak

dimasukkan karena mereka diperhitungkan dalam proses

pendiskontoan.

c. Arus kas tahun terakhir (terminal year cash flows). Pada

akhirnya umur proyek, beberapa arus kas tambahan

seringkali diterima. Ini termasuk nilai sisa setelah pajak

dari aktiva tetap, yang akan disesuaikan untuk pajak apabila

aktiva tersebut tidak dijual pada nilai bukunya, ditambah

pengembalian dari modal kerja bersih.

Pada setiap tahun umur ekonomis proyek, arus kas bersih

ditentukan dengan menjumlahkan arus kas dari masing-masing

ketiga kategori di atas. Arus kas bersih tahunan ini, bersama

dengan biaya modal proyek, kemudian digambarkan pada garis

Page 32: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

32

waktu dan digunakan untuk menghitung NPV serta IRR

proyek.

2.3 Perubahan Modal Kerja Bersih

Dibutuhkan persediaan tambahan untuk mendukung operasi baru,

dan ekspansi penjualan juga dapat menimbulkan piutang usaha tambahan.

Kenaikan kedua aktiva ini tentunya harus dibiayai. Akan tetapi, utang dan

aktiva akan meningkat secara spontan sebagai akibat dari ekspansi tersebut,

dan hal ini dapat mengurangi kas yang diperlukan untuk membiayai

persediaan dari piutang usaha. Perbedaan antara kenaikan aktiva lancar

yang dibutuhkan dan kenaikan kewajiban lancar secara spontan disebut

perubahan modal kerja bersih (change in net working capital). Jika

perubahan ini positif, sebagaimana umumnya pada perluasan proyek, maka

hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan tambahan yang melebihi biaya

aktiva tetap akan dibutuhkan untuk mendanai kenaikan aktiva lancar.

Ketika proyek hampir berakhir, persediaan akan dijual semuanya dan

tidak diganti kembali, serta piutang usaha akan ditagih. Jika perubahan ini

terjadi, maka perusahaan akan menerima arus kas masuk di akhir proyek

yang besarnya sama dengan kebutuhan modal bersih ketika proyek dimulai.

Jadi, investasi modal kerja akan dikembalikan pada akhir umur proyek.

2.4 Pengaruh Inflasi Dalam Penganggaran Modal

Dalam penambahan pajak, di pembuatan keputusan penganggaran

modal perlu mempertimbangkan efek inflasi atas arus kas pada ramalan

kedepan. Jika inflasi penting diharapkan di atas hidup suatu proyek,

haruslah secara rinci dan secara konsisten yang dianalisa di dalam suatu

model penganggaran modal. Tentu saja, bahkan suatu tingkat inflasi yang

kecil katakan 3% mempunyai efek kumulatif yang cukup besar atas banyak

tahun di depan.

Kunci pertimbangan inflasi yang sesuai di dalam penganggaran

modal adalah perawatan yang konsisten menyangkut tingkat pengembalian

Page 33: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

33

yang diinginkan yang minimum menjual dan penerimaan kas dan outflow

yang diramalkan. Konsistensi seperti itu dapat dicapai dengan termasuk

suatu unsur untuk inflasi di dalam kedua-duanya tingkat pengembalian yang

diinginkan yang minimum dan di dalam arus kas ramalan.

Banyak perusahaan mendasarkan minimum yang mereka inginkan

atas pengembalian atas tingkat bunga pasar, juga disebut tingkat tarif

nominal, yaitu meliputi suatu unsur inflasi. Tingkat tarif nominal dikutip

tingkat bunga pasar yang meliputi suatu unsur inflasi.

Page 34: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

34

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini antara sebagai berikut :

1. Langkah-langkah yang paling penting (dan paling sulit) dalam

menganalisis proyek penganggaran modal adalah mengestimasi arus kas

inkremental sesudah pajak yang akan dihasilkan proyek.

2. Arus kas bersih terdiri dari laba bersih ditambah penyusutan. Dalam

situasi yang umum, arus kas bersih di estimasi dengan menyusun laporan

arus kas tahunan (annual cash flows statements).

3. Dalam menentukan arus kas inkremental, biaya oportunitas (arus kas

yang hilang dari penggunaan aktiva) harus dimasukkan, tetapi biaya

tertanam (pengeluaran kas yang telah terjadi dan tidak dapat digantikan

kembali) tidak dimasukkan. Setiap eksternalitas (pengaruh suatu proyek

terhadap bagian lain dari perusahaan) juga harus dicerminkan dalam

analisis.

4. Kanibalisasi terjadi apabila proyek baru mengakibatkan penjualan produk

yang sudah ada menurun.

5. Proyek modal (capital projects) seringkali memerlukan tambahan

investasi dalam modal kerja bersih (NWC). Kenaikan NWC harus

dimasukkan dalam pengeluaran kas awal pada tahun 0, dan kemudian

diperlihatkan sebagai arus kas masuk dalam tahun terakhir proyek.

6. Arus kas inkremental dari sebuah proyek tertentu dapat diklasifikasikan

menjadi tiga kategori : (1) pengeluaran investasi awal, (2) arus kas

operasi selama umur proyek, dan (3) arus kas tahun terakhir.

7. Pengaruh inflasi harus dipertimbangkan dalam analisis proyek. Prosedur

terbaik adalah melibatkan inflasi secara langsung ke dalam estimasi arus

kas.

Page 35: Makalah Keuangan Bisnis Lanjutan

35