Click here to load reader
Upload
dwi-niche
View
20
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kimia
Citation preview
MAKALAH KIMIA OCEANOGRAFI
”pH”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
Muh. Yusuf M. H31111262Arya Firsthy S. H31111270
Usman H31112007Desri La’bi Langi’ H31112013
Nini Astuti Alwi H31112019Jumianti Bunga H31112024
Afidatul Hasanah H31112028
Sitti Masita H31112252Amira Muthi’ah A. H31112254
Dwi Niche H31112264Sultan H31112268
Juniarti P.S.M H31112269
M. David H31112273Pramudia Ridwan H31112280
Darmawati H31112285
Nursanti H31112902
Asih Larasati H31112002Hasrini H31112256
Ahmad Budiawan H31112292
JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2012I. Kimia Oceanografi
Oseanografi dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu ilmu yang
mempelajari lautan. Ilmu ini semata-mata bukanlah merupakan suatu ilmu yang murni, tetapi
merupakan perpaduan dari bermacam-macam ilmu dasar yang lain. Ilmu-ilmu lain yang
termasuk di dalamnya ialah ilmu tanah (geology), Ilmu bumi (geography), Ilmu fisika
(physics), ilmu kimia (chemistry),Ilmu hayat (biology) dan ilmu iklim (metereology).
Laut, seperti halnya daratan, dihuni oleh biota yakni tumbuh-tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme hidup. Biota laut menghuni hampir semua bagian laut mulai dari pantai,
permukaan laut sampai dasar laut yang teluk sekalipun. Keberadaan biota laut ini sangat
menarik perhatian manusia, bukan saja karena kehidupannya yang penuh rahasia, tetapi juga
karena manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia.
II. Air laut dan penyusunnya.
Air laut merupakan campuran dari : 96,5% air murni dan3,5% material lainnya seperti
garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut.
Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan
partikel-partikel tak terlarut. Beberapa danau garam di daratan dan beberapa lautan memiliki
kadar garam lebih tinggi dari air laut umumnya. Sebagai contoh Laut Mati memiliki kadar
garam sekitar 30%. Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar
3,5%, air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur
Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling
asin adalah di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan
tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat lebih
tinggi lagi.
III. pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah
skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan
berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz
Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH".
Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk power (pangkat),
yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula
yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada
tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
Suatu skala atau ukuran untuk mengukur keasaman atau kebasahan larutan dinamakan
PH, nilainya bervariasi antara 0-14 dengan batas normal ada pada nilai 7. Air laut umumnya
memiliki nilai PH di atas 7 yang berarti bersifat basa, namun dalam kondisi tertentu nilainya
dapat menjadi lebih rendah sehingga menjadi bersifat asam. Perubahan nilai PH yang
demikian berpengaruh terhadap kualitas perairan yang pada akhirnya berdampak terhadap
kehidupan biota di dalamnya.
Derajat keasaman menunjukan aktifitas ion hidrogen dalam larutan tersebut dan
dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen (mol/l) pada suhu tertentu atau pH = - log (H+).
Konsentrasi pH mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan
jazad renik. Perairan yang asam cenderung menyebabkan kematian pada ikan. Hal ini
disebabkan konsentrasi oksigen akan rendah sehingga aktifitas pernapasan tinggi dan selera
makan berkurang.
pH air laut umunya berkisar antara 7.6 – 8.3 dan berpengaruh terhadap ikan. Nilai pH
biasanya dipengaruhi oleh laju fotosintesa, buangan industri serta limbah rumah tangga.
Kisaran pH dalam perairan alami, sangat dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida yang
merupakan substansi asam. Fitoplankton dan vegetasi perairan lainya menyerap
karbondioksida dari perairan selama proses fotosintesa berlangsung sehingga pH cenderung
meningkat pada siang hari dan menurun pada malam hari. Tetapi menurunya pH oleh
karbondioksida tidak lebih dari 4.5.
Air laut umumnya memiliki nilai PH di atas 7 yang berarti bersifat basa, namun dalam
kondisi tertentu nilainya dapat menjadi lebih rendah sehingga menjadi bersifat asam.
Perubahan nilai PH yang demikian berpengaruh terhadap kualitas perairan yang pada
akhirnya berdampak terhadap kehidupan biota di dalamnya.
Biasanya pH air larutan 7,6 – 8,3 dan terutama mengandung ion HCO3 -. pH tetap
konstan yaitu 7,6 – 8,3. Fakta inilah yang menjamin berbagai jenis ikan laut dapat hidup.
Pengukuran pH air laut itu sulit, sebab adanya pengaruh temperature dan slinitas. Bila
temperature naik atau tekanan naik maka proses dissosiasi itu merubah konstante disosiasi
H2CO3, dan akibatnya pH turun dan kadar oksigen juga turun.
Konsentrasi ion zat air dalam air laut yang dinyatakan dengan pH adalah konstan,
berbeda-beda antara 7,6 dan 8,3. Penyanggan terutama merupakan hasil dari kesetimbangan
karbondioksida, asam karbonat, dan kesetimbangan bikarbonatkarbonat, efek penyanggan
dari partikel-pertikel tanah liat yang halus dan lebih kurang ukuranya, asam borat, pada nilai
pH yang lebih tinggi pengendapan kalsium atau kalsium karbonat dimudahkan.
Karbon dioksida berperan sangat penting sebagai bahan tambahan di lautan. Dalam air,
CO2 berperan sebagai buffer. Larutan buffer penting dalam air laut untuk memenuhi
kebutuhan organisme akan pH yang stabil untuk proses kehidupan mereka dan untuk
mengontrol sifat kimia air laut, terutama mengontrol pH. Ukuran pH menunjukkan keasaman
dan basa dengan cara mengukur konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. Nilai pH 7 berarti
netral, selain itu disebut asam atau basa. Nilai pH 1 – 6 merupakan asam, sementara nilai pH
8 – 14 merupakan basa. Kisaran pH air laut adalah antara 7,5 dan 8,5. pH rata-rata lautan di
dunia adalah sekitar 7,8.
Ciri paling khas pada air laut yang diketahui oleh semua orang adalah rasanya yang
asin. Ini disebabkan karena di dalam air laut terlarut berbagai macam-macam garam, yang
paling utama adalah garam NaCl. pH air menunjukkan aktivitas ion hidrogen dalam larutan
tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen (dalam mol per liter) pada suhu
tertentu. Perairan umum, termasuk air laut dengan segala aktivitas fotosintesis dan respirasi
organisme yang hidup di dalamnya membentuk reaksi berantai karbonat-karbonat. Semakin
banyak CO2 yang dihasilkan dari hasil respirasi, reaksi bergerak ke kanan dan secara
bertahap melepaskan ion H+ yang menyebabkan pH air turun. Reaksi sebaliknya terjadi
dengan aktivitas fotosintesis yang membutuhkan banyak ion CO2, menyebabkan pH air naik.