13
KIMIA ORGANIK “SYNTHETIS OF ACETAMINOPHEN” Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menempuh Mata Kuliah Kimia Organik OLEH : DAHLISA SOLEMAN NIM 14037 SHAIDATUL CHAZANAH NIM 14174 AKFAR D DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Makalah Kimor Pct

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah kimia organik

Citation preview

KIMIA ORGANIKSYNTHETIS OF ACETAMINOPHEN

Untuk memenuhi sebagian persyaratandalam menempuh Mata Kuliah Kimia Organik

OLEH :

DAHLISA SOLEMANNIM 14037SHAIDATUL CHAZANAHNIM 14174AKFAR D

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALAKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANGJANUARI 2015BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDi era sekarang obat- obatan banyak dijual bebas di apotik dan toko obat, sehingga banyak dari kita sering menggunakan obat-obatan tanpa pengawasan dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan aturan atau petunjuk dokter sangat berbahaya bagi tubuh akibat atau efeknya bisa langsung kelihatan dan bahkan mungkin baru beberapa tahun ke depan.Setiap orang tentunya pernah merasakan rasa nyeri. Mulai dari nyeri ringan seperti sakit kepala, nyeri punggung, nyeri haid, reumatik dan lain-lain seperti nyeri yang berat. Obat nyeri itu dinamakan obat analgesik. Analgesik yang sering digunakan salah satunya adalah parasetamol. Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Parasetamol itu aman terhadap lambung juga merupakan Analgesik pilihan untuk ibu hamil maupun menyusui. Tapi bukan berarti parasetamol tidak mempunyai efek samping. Efek samping parasetamol berdampak ke liver atau hati. Parasetamol bersifat toksik di hati jika digunakan dalam dosis besar.Parasetamol digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang parasetamol, kita akan membahas mengenai apa pengertian parasetamol, apa saja kegunaan atau manfaat dari parasetamol serta dampak atau efek samping parasetamol yang tidak sesuai dengan dosis.

1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.1.2.1 Apakah itu parasetamol ?1.2.2 Bagaimanakah mekanisme reaksi sintetis dari parasetamol ?1.2.3 Bagaimanakah khasiat dari parasetamol ?1.2.4 Bagaimanakah gugus fungsi dari parasetamol ?1.2.5 Bagaimanakah mekanisme kerja dari parasetamol ?1.3 Tujuan PembahasanBerdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut.1.3.1 Mengetahui apa yang dimaksud dengan parasetamol1.3.2 Mengetahui mekanisme reaksi sintetis dari Parasetamol1.3.3 Mengetahui khasiat dari parasetamol1.3.4 Mengetahui gugus fungsi dari parasetamol1.3.5 Mengetahui mekanisme kerja dari parasetamol1.4 ManfaatManfaat dari makalah ini sebaga berikut.1.4.1 Dapat memahami pengertian parasetamol1.4.2 Dapat memahami mekanisme reaksi sintetis dari parasetamol1.4.3 Dapat memahami khasiat dari parasetamol1.4.4 Dapat memahami gugus fungsi dari parasetamol1.4.5 Dapat memahami mekanisme kerja dari parasetamol

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Tinjauan Pustaka2.1.1 Pengertian ParasetamolParasetamol adalah drivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik / analgesik. Parasetamol utamanya digunakan untuk menurunkan panas badan yang disebabkan oleh karena infeksi atau sebab yang lainnya. Disamping itu, parasetamol juga dapat digunakan untuk meringankan gejala nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang. Obat yang mempunyai nama generik acetaminophen ini, dijual di pasaran dengan ratusan nama dagang. Beberapa diantaranya adalah Sanmol, Pamol, Fasidol, Panadol, Itramol dan lain lain. Parasetamol merupakan senyawa kimia organik yang banyak digunakan sebagai obat sakit kepala karena bersifat analgesik (menghilangkan sakit).

Struktur molekul ParasetamolNama Kimia: 4-hidroksiasetanilidaRumus Molekul: C8H9NO2Berat Molekul: 151,16Kandungan: Tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2 dihitung terhadap zat anhidrat.Pemerian: Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.Kelarutan: Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N; mudah larutan dalam etanol

Jenis Ikatan: C = 2,5 - H = 2,1 - N = 3,0 - O = 3,5 Selisih keelektronegatifan antara C dan O adalah 2,5 3,5 = -1 (dibawah 1,7) maka C dan O jika berikatan akan membentuk ikatan kovalen Selisih keelktronegatifan antara N dan H adalah 3,0 2,1 = 0,9 (dibawah 1,7) maka N dan H jika berikatan akan membentuk ikatan kovalen2.1.2 Kajian Tentang Penyakit Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37oC yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan. Demam juga bisa merupakan pertanda bahwa sel antibodi manusia (sel darah putih) sedang melawan suatu virus atau bakteri.Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri dapat diklasifikasikan dengan nyeri akut yaitu nyeri yang mengindikasikan bahwa kerusakan atau cedera telah terjadi, nyeri kronik adalah nyeri konstan atau nyeri intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu. 2.1.3 Khasiat ParasetamolParasetamol adalah obat penghilang rasa sakit dan demam yang paling banyak digunakan, obat ini memiliki efek samping yang lebih ringan di perut tidak seperti aspirin dan ibuprofen dapat menyebabkan iritasi lambung.1. AnalgesikAcetaminophen bekerja sebagai inhibitor prostaglandin dengan menghambat produksi prostaglandin lemah, yang merupakan bahan kimia yang terlibat dalam proses pengiriman pesan rasa sakit ke otak. Dengan mengurangi jumlah prostaglandin, parasetamol membantu mengurangi rasa sakit. Namun, tidak seperti aspirin, pesan blok parasetamol nyeri pada sistem saraf pusat, bukan pada sumber rasa sakit. Parasetamol digunakan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang, termasuk sakit kepala, migrain, neuralgia, nyeri otot, nyeri punggung, nyeri sendi, nyeri rematik, sakit gigi, gigi sakit, arthritis, dan nyeri haid.2. AntipiretikAcetaminophen memiliki efek antipiretik yang dapat mengurangi demam dengan bagian yang terkena otak yang disebut hipotalamus yang mengatur suhu tubuh. Efek ini membuat parasetamol secara luas digunakan dalam pengobatan untuk batuk, pilek dan flu. Secara khusus, parasetamol yang diberikan kepada anak-anak setelah memberikan vaksinasi untuk mencegah demam imunisasi pasca operasi.

2.1.4 Gugus Fungsi ParasetamolAsetaminofen diberikan secara oral ke tubuh. Ada 3 gugus fungsi yang terdapat pada asetaminofen, yaitu OH, C=O, dan CH3. Berikut penjelasan mengenai gugus-gugus fungsi dari parasetamol.

1. Gugus OH Adanya gugus OH tersubstitusi pada asetaminofen menjadikan kelarutannya dalam air menjadi lebih tinggi. Hal ini diperlukan agar ketika obat ini ditelan maka obat ini akan segera larut dalam air sehingga mempercepat metabolismenya. Adanya gugus OH ini, di mana pasangan elektron bebas di atom O ikut terdelokalisasi pada senyawa aromatiknya menyebabkan asetaminofen bersifat asam lemah di mana jika senyawa ini berada pada lambung yang bersifat asam, akan terdapat dalam bentuk tidak terionisasi yang mudah larut dalam lemak sehingga mudah menembus membran lambung sehingga ketika mencapai lambung, langsung terserap ke pembuluh darah dan menuju ke pusat nyeri. 2. Gugus C=O Gugus C=O merupakan inti dari obat asetaminofen ini. Gugus inilah yang secara aktif menghilangkan rasa nyeri melalui interaksi dipol-dipol. Rangsangan penimbul nyeri umumnya punya kemampuan menyebabkan sel-sel melepaskan enzim proteolitik (pengurai protein) dan polipeptida yang merangsang ujung saraf yang kemudian menimbulkan impuls nyeri. Senyawa kimia dalam tubuh yang disebut prostaglandin beraksi membuat ujung saraf menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan nyeri oleh polipeptida ini. Gugus karbonil pada asetaminofen yang menjalankan fungsi analgesik.

3. Gugus CH3 Penggunaan gugus CH3 sebagai gugus yang terikat dengan karbonil ialah untuk melindungi gugus karbonil yang mudah dimetabolisis dari serangan metabolik. Hal ini akan memperpanjang masa kerja obat sekaligus mengurangi efek pembentukan hidrogen peroksida (H2O2) yang menjadi faktor utama pembentukan methemoglobin dari hemoglobin melalui reaksi redoks.4. Sifat antipiretiknya disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan efek sentral. 2.5 Mekanisme2.5.1 Mekanisme KerjaSelama bertahun-tahun digunakan, informasi tentang cara kerja parasetamol dalam tubuh belum sepenuhnya diketahui dengan jelas hingga pada tahun 2006 dipublikasikan dalam salah satu jurnal Bertolini A, et. al dengan topik Parasetamaol : New Vistas of An Old Drug, mengenai aksi pereda nyeri dari parasetamol ini.Mekanisme kerja yang sebenarnya dari parasetamol masih menjadi bahan perdebatan. Parasetamol menghambat produksi prostaglandin (senyawa penyebab inflamasi), namun parasetamol hanya sedikit memiliki khasiat anti inflamasi. Telah dibuktikan bahwa parasetamol mampu mengurangi bentuk teroksidasi enzim siklooksigenase (COX), sehingga menghambatnya untuk membentuk senyawa penyebab inflamasi. Paracetamol juga bekerja pada pusat pengaturan suhu pada otak. Tetapi mekanisme secara spesifik belum diketahui.Adanya N-arachidonoylfenolamin meningkatkan kadar canabinoid endogen dalam tubuh, disamping juga menghambat enzim siklooksigenase yang memproduksi prostaglandin dalam otak. Karena efek canabino-mimetik inilah terkadang parasetamol digunakan secara berlebihan. Sebagaimana diketahui bahwa enzim siklooksigenase ini berperan pada metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin H2, suatu molekul yang tidak stabil, yang dapat berubah menjadi berbagai senyawa pro-inflamasi. Kemungkinan lain mekanisme kerja parasetamol ialah bahwa parasetamol menghambat enzim siklooksigenase seperti halnya aspirin mengurangi produksi prostaglandin, yang berperan dalam proses nyeri dan demam sehingga meningkatkan ambang nyeri, namun hal tersebut terjadi pada kondisi inflamasi, dimana terdapat konsentrasi peroksida yang tinggi. Pada kondisi ini oksidasi parasetamol juga tinggi, sehingga menghambat aksi anti inflamasi. Hal ini menyebabkan parasetamol tidak memiliki khasiat langsung pada tempat inflamasi, namun malah bekerja di sistem syaraf pusat untuk menurunkan temperatur tubuh, dimana kondisinya tidak oksidatif. 2.5.2 Mekanisme ReaksiParacetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandins dengan mengganggu enzim cyclooksigenase (COX). Parasetamol menghambat kerja COX pada sistem syaraf pusat yang tidak efektif dan sel edothelial dan bukan pada sel kekebalan dengan peroksida tinggi. Kemampuan menghambat kerja enzim COX yang dihasilkan otak inilah yang membuat paracetamol dapat mengurangi rasa sakit kepala dan dapat menurunkan demam tanpa menyebabkan efek samping,tidak seperti analgesik-analgesik lainnya.2.5.3 Mekanisme Reaksi Sintetis ParasetamolParasetamol memiliki sebuah cincin benzena, tersubstitusi oleh satu gugus hidroksil dan atom nitrogen dari gugus amida pada posisi para. Senyawa ini dapat disintesis dari senyawa asal fenol yang dinitrasikan menggunakan asam sulfat dan natrium nitrat. Parasetamol dapat pula terbentuk apabila senyawa 4-aminofenol direaksikan dengan senyawa asetat anhidrat.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANParasetamol adalah obat antipiretik/analgesik yang aman untuk dikonsumsi oleh semua usia, namun dapat menimbulkan efek samping bila di konsumsi dalam jangka waktu panjang. Parasetamol merupakan sintetis dari p-aminophenol dan acetic anhydride.

3.1 SARANParasetamol memang aman di konsumsi oleh semua orang dan tidak mengiritasi lambung namun penggunaan secara berlebihan dan dalam jangka waktu panjang sangat tidak di perbolehkan karena dapat merusak fungsi hati.

LAMPIRAN