Upload
muhammad-hasby-jamil
View
1.045
Download
27
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah kawan bk-b 010 stain batusangkar
Citation preview
STA IN BATUSANGKAR
TUGAS KELOMPOK 1
KONSELING POPULASI KHUSUS
TENTANG
KONSELING DI PANTI ASUHAN ANAK
OLEH :
AFDAL DAYUSVA
ELVIA NINGSIH
FITRIA OSNELA
KHAIROH
MONA HARISA
DOSEN :
IRMAN, S.Ag., M.Pd
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI( STAIN )
BATUSANGKAR
2013
1
KONSELING DI PANTI ASUHAN ANAK
A. Pendahuluan
Disorganosasi keluarga seperti perceraian kedua orang tua, krisis
ekonomi keluarga dan meninggalnya salah satu atau kedua orang tua
menyebabkan terputusnya interaksi sosial antara orang tua dan anak,
akibatnya anak kurang mendapat perhatian dan terabaikannya pendidikan
anak. Maka salah satu cara yang dilakukan agar anak tetap dalam
pengasuhan adalah dengan menampung anak-anak tersebut ke dalam suatu
wadah yaitu panti asuhan, guna membantu meningkatkan kesejahteraan
anak dengan cara mendidik, merawat, membimbing, mengarahkan dan
memberikan keterampilan-keterampilan seperti yang diberikan oleh orang
tua dalam keluarga.
Untuk itu pemakalah akan membahas hal-hal yang berhubungan
dengan keadaan anak di panti asuhan dan layanan konseling yang dapat
diberikan. Diantara yang akan dibahas adalah keberadaan panti asuhan di
masyarakat, pola pembinaan dan bimbingan yang dilakukan di panti
asuhan anak, masalah-masalah yang dialami oleh anak asuh, teknik-teknik
konseling yang dapat dilakukan di panti asuhan anak.
B. Konseling di Panti Asuhan Anak
1. Keberadaan Panti Asuhan di Masyarakat
Panti asuhan merupakan suatu lembaga usaha kesosialan yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesosialan
kepada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan
pengentasan anak terlantar. Dalam kehidupan masyarakat panti asuhan
bertujuan untuk memberikan pelayanan,bimbingan dan keterampilan
kepada anak asuh agar menjadi manusia yang berkualitas.
Keberadaan Panti Asuhan bagi anak-anak yang sering disebut
dengan anak-anak terlantar merupakan alternatif solusi yang masih
2
signifikan dalam memberikan pengasuhan alternatif bagi anak-anak
yang telah kehilangan hak asuh dalam keluarga atau anak-anak dari
keluarga yang sangat miskin/ fakir miskin, sehingga hak-hak dasarnya
tetap dapat terpenuhi ".
Keberadaan panti asuhan ini tidak terlepas dengan kondisi
masyarakat saat ini, lembaga Panti asuhan ini ada karena suatu
persoalan yang muncul di masyarakat, suatu pendekatan sosial dan
menyelamatkan masa depan anak serta menyelamatkan generasi
penerus dan penyelamatan kasih sayang, ternyata hal itu tidak dapat
terwujud karena orang tua meninggal dunia atau mereka di tinggalkan
begitu saja oleh saudara mereka, ada tapi tidak mau
memperhatikan/membantu atau ada namun mereka sendiri hidupnya
pas-pasan, akhirnya muncul anak terlantar, pekerja anak, anak jalanan,
anak tidak berpendidikan dan lain-lain. Hal ini yang menjadi
pemikiran yang selanjutnya perlu penanganan secara lebih baik dan
serius.
Kepedulian dan keterpanggilan kita terhadap hal ini kadang
hanya terbatas pada rasa kasihan dan iba, namun bantuan nyata atau
untuk mengatasi hal ini kadang sulit di lakukan karena juga merasa
punya keterbatasan, sehinga hal ini hanya menjadi kenistaan yang bisa
membuat keresahaan dan kesedihan semata.
Anak merupakan bagian yang terpenting dalam kelangsungan
hidup manusia, karena anak merupakan generasi penerus dalam suatu
keluarga. Sejak lahir anak sudah diperkenalkan dengan pranata, aturan,
norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku melalui pengasuhan yang
diberikan oleh orang tua dalam keluarga.
Agar terwujud kesejahteraan anak secara keseluruhan dan
terlebih dengan adanya perubahan paradigma, diperlukan juga
pengembangan kapasitas pelaksana lapangan, baik Pekerja Sosial,
3
unsur Instansi Sosial, LSM maupun instansi terkait lainnya agar dapat
menjalankan paradigma baru tersebut dengan baik.
Dengan demikian agar anak dapat hidup dan bertingkah laku
dalam masyarakat dibutuhkan suatu proses sosialisasi. Yang pertama
sekali terjadi dalam lingkungan kelurga, kelurga melalui
pengasuhannya yang diberikan oleh orang tua dan memiliki peranan
yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak.
Keberadaan Panti Asuhan ini lebih bisa memberikan
perlindungan kepada anak-anak yang terlantar untuk bisa lebih
mengedepankan kemandirian hidup dalam mendukung program
pemerintah menjamin hak-hak anak untuk mendapat pembinaan serta
pengasuhan. Keberadaan panti asuhan ini dengan tujuan untuk
mensejahterakan keluarga-kelaurga yang kurang mampu, yaitu
membantu menyekolahkan anak-anak mereka. Di samping itu juga
keberadaan panti ini untuk membimbing anak-anak dan masyarakat
yang ada untuk dapat mengerti tentang agama, khususnya agama
Islam.
Panti asuhan berfungsi memberikan pelayanan, informasi,
konsultasi dan pengembangan keterampilan bagi kesejahteraan sosial
anak. Dalam masyarakat panti asuhan mempunyai tugas dan tanggung
jawab, antara lain :
a. Mencegah timbulnya permasalahan social
b. Rehabilitasi social
c. Persiapan sosial masyarakat agar mengerti dan mau menerima
kehadiran kembali mereka dan membantu penyaluran mereka
ke berbagai sektor kerja
d. Pengembangan individu dan keluarga mendorong atau
meningkatkan taraf kesejahteraan.
4
2. Pola Pembinaan dan Bimbingan yang Dilakukan di Panti Asuhan
Anak
Pola Pembinaan dan Bimbingan yang dilakukan di panti asuhan
anak terdiri dari berbagai program, antara lain :
a. Program harian
1) Mengadakan bimbingan belajar
2) Memfasilitasi les tambahan pada hari tertentu
3) Bekerja sama dengan pihak sekolah tempat belajar dalam
pembinaan prestasi belajar maupun perilaku anak asuh
4) Menyekolahkan semua anak asuh sampai jenjang pendidikan
SLTA
b. Program Insidentil
1) Mengadakan pelatihan bagi anak asuh sesuai dengan bidang
yang diminati
2) Mengupayakan anak asuh yang sudah lulus untuk mendapatkan
pekerjaan, mendapatkan tempat magang maupun bantuan
modal untuk memiliki usaha.
3) Pendidikan Agama
4) Mengharuskan shalat berjamaah untuk subuh, magrib dan isya
5) Membimbing mengaji dan membaca ayat Al-Qur’an
6) Menghafal do’a
7) Mengadakan pengajian
8) Memperingati hari besar Islam
c. Program jangka pendek
1) Bantuan beasiswa bertujuan untuk meringankan beban biaya
sekolah dan biaya lainnya
2) Meningkatkan jumlah anak asuhan melalui perluasan jaringan
donatur pribadi maupun instansi yang peduli dengan
pendidikan anak yatim dan fakir miskin
3) Panti asuhan akan menampung anak-anak yang orang tuanya
tidak mampu membiayai kehidupannya.
5
d. Program jangka panjang
1) Berusaha secara terus-menerus mengupayakan pendidikan
anak asuh dalam membentuk pribadi yang mandiri dan
memiliki moral mulia yang berlandaskan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah.
2) Membantu program pemerintah dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa untuk mengurangi tingkat kemiskinan
dengan menyelenggarakan lembaga pendidikan
3) Mengadakan kerjasama mendirikan poliklinik, kegiatan ini
dimaksudkan untuk dapat memberikan layanan kesehatan yang
murah dan terjangkau kepada masyarakat
3. Masalah-masalah yang Dialami oleh Anak Asuh
Masalah-masalah yang dialami oleh anak asuh sangat beragam
sekali, yang mana akan terjadi terhadap pemisahan anak dari
lingkungan keluarganya dapat menimbulkan tekanan akibat perubahan
situasi hidup yang bersumber dari :
a. Pengalaman kehilangan figur dekat
b. Situasi yang tidak dikenali
c. Tak dapat memperkirakan apa yang akan dihadapi selanjutnya
d. Perubahan kebiasaan
Para ahli mengemukakan gangguan perkembangan mengenai
anak-anak yang mengalami emotional deprivation ini, khususnya
ketika mereka kehilangan bond relationship dengan orang tua pada
masa perkembangan awal hidup mereka yaitu :
a. Adanya resiko gangguan kesehatan mental dan emosi
b. Adanya resiko disfungsi perkembangan
c. Adanya resiko problem medis dan gangguan kesehatan
d. Adanya resiko gangguan perilaku ketika anak menginjak usia
dewasa
6
Selain itu permasalahan yang dialami anak asuh yaitu efek
Psikologis Emotional Deprivated Children. Anak panti Asuhan adalah
anak-anak yang mengalami penelantaran oleh orang tua mereka. Anak
ini tumbuh dengan efek besar yang sangat mempengaruhi kehidupan
yang disebabkan oleh :
a. Perasaan bersalah
Anak-anak ini adalah anak-anak yang menjadi korban dan
tidak dapat disalahkan untuk kondisi yang mereka alami. Namun
anak-anak ini sering kali menyalahkan diri mereka untuk kondisi
yang mereka alami.
b. Kesulitan untuk mempercayai orang lain
Menurut teori perkembangan psikososial Eric Ericsson,
anak-anak mengembangkan trust kepada orang lain, khususnya
lewat bond relatinonship dengan ibu pada masa awal kehidupan.
Tapi hal ini sangat berbanding terbalik dengan anak yang sejak
kecil sudah tinggal di panti asuhan, karena anak yang berada di
panti asuhan harus berbagi perhatian dari pengasuh di panti asuhan,
yang harus memperhatikan banyak anak sekaligus.
c. Perilaku agresi
Anak-anak yang ditolak ini sering kali memunculkan sikap
agresif, khususnya dalam mengisi sesuatu yang kosong dalam diri
mereka. Anak-anak ini cenderung mengalami kesulitan dalam
hubungan sosial mereka.
4. Teknik-teknik Konseling yang dapat Dilakukan di Panti Asuhan
Anak
Sebagai seorang konselor professional kita memiliki peranan
penting dalam hal ini, langkah-langkah yang dapat dilakukakan antara
lain:
7
a. Bangun hubungan yang mendalam dengan anak yang menjadi
konseli kita, proses pembangunan hubungan memerlukan waktu
yang cukup panjang dan memerlukan kesabaran dari konselor. Hal
ini disebabkan karena anak-anak ini sedang terluka, hidup dalam
fakta-fakta negatif yang dibangunnya selama ini sehingga tidak
mudah mempercayai orang lain, ketidak stabilan emosi, ada
banyak kemarahan terhadap orang dewasa dan diri sendiri karena
pengaruh agresi dalam diri.
b. Ketika hubungan sudah terbangun dengan baik, anak sedikit demi
sedikit mulai membuka diri, bahkan mulai masuk ke wilayah diri
yang lebih dalam. Sikap yang dibutuhkan adalah sikap emphaty
dan understanding, yang memberi keyakinan bahwa konselor ada
di sana untuk mendampingi, memahami dan mengasihi konseli.
c. Konselor memberi affirmasi mengenai apa yang dia rasakan,
perhatian, dan pelajari dari semua info yang diterima sejak
pertemuan pertama dan memberi penegasan bahwa apa yang
konseli rasakan dan alami sangatlah berat dan ekspresi yang
diungkapkan konseli adalah ekspresi yang mungkin akan dilakukan
oleh orang lain yang mengalami hal yang sama.
d. Konselor perlu melakukan follow up terhadap apa yang sudah
dicapai saat itu. Anak-anak di panti asuhan perlu masuk kedalam
terapi kelompok, untuk menolong mereka menemukan kebenaran
indah dari hidup mereka, mereka sama-sama pernah terluka dan
dilukai.
e. Menolong konseli untuk mengubah Unhelpful thought menjadi
helpful thought, yaitu bahwa keadaannya pada masa lalu bukanlah
kesalahannya, tapi sesuatu yang tidak mampu dihindarinya.
f. Konselor perlu memfasilitasi proses berduka yang benar dan sehat,
karena hal ini akan menimbulkan efek terapeutik yang sangat kuat
untuk memperoleh pemulihan.
8
5. Penutup
1. Kesimpulan
Panti asuhan merupakan suatu lembaga usaha kesosialan yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesosialan
kepada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan
anak terlantar. Dalam kehidupan masyarakat panti asuhan bertujuan untuk
memberikan pelayanan,bimbingan dan keterampilan kepada anak asuh
agar menjadi manusia yang berkualitas.
2. Saran
Demikianlah makalah ini kami tulis, dengan harapan pembaca
dapat mengambil manfaat dari isi makalah ini. Penulis berharap agar
pembaca dapat mencari sumber-sumber lain yang dapat menambah
pengetahuan pembaca tentang materi ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dewa ketut sukardi. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling di
Sekolah.(Jakarta; PT. Rineka Cipta. 2002)
http://gadihpanangih.blogspot.com/2011/02/konseling-di-panti-asuhan-anak-html
http://rehsos.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=608
http://www.pantiasuhan.info/halaman=daftarpanti&idx=P4b8e32ea2f1d4
Prayitno dan Erman Amti. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.(Jakarta;
Rineka Cipta. 1999).
Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. (Jakarta; Raja
Grafindo Persada. 2007)
10