Upload
riani-dea-pratiwi
View
493
Download
33
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 makalah kriya anyam
1/26
Seni Kriya adalah semua hasil karya manusia yang memerlukan keahlian khusus
yang berkaitan dengan tangan, sehingga seni kriya sering juga disebut kerajinan
tangan. Seni kriya dihasilkan melalui keahlian manusia dalam mengolah bahan
mentah. Seni kriya dapat dikelompokan berdasar tujuan penciptaan atau
penggunaannya menjadi kriya mempunyai fungsi : praktis, estetis, dan simbolis
(religius). Kata kriya pada zaman dahulu kemungkinan diadop dari bahasa
Sanskerta ke dalam bahasa Jawa yang berarti kerja. Kemudian muncul kata seni
yang disepadankan dengan kata art bahasa Inggris yang berarti hasil karya
manusia yang mengandung keindahan. Pada saat ini seni kriya golongkan sebagai
bagian dari seni rupa, yaitu karya seni yang dinikmati dengan indera penglihatan.
Namun seni kriya membutuhkan kemampuan kecakapan teknik dan ketelatenan yang
tinggi, sperti seni kriya tenun, batik, anyam, gerabah, perhiasan hingga keris.(
A.Agung Suryahadi, 2007 ).Seni kriya sudah sangat tua umurnya dan merupakan
cikal bakal seni rupa Indonesia pada umumnya. Yang kemudian membedakan seni
kriya dari seni murni atau seni rupa lainnya adalah fungsinya. Sementara seni murni
adalah ekspresif dan komunikatif, seni kriya lebih berorientasi pada kegunaan
dalam kehidupan manusia sehari-hari dibarengi
dengan teknik pembuatan yang tinggi. Lahirnya cobek adalah karena manusia
memerlukan ajang atau tempat untuk makan, begiupun contoh-contoh seni kriya yang
lain seperti belanga, kursi, keranjang sampai dengan kain batik, bahkan juga keris.
Semua terwujud dikarenakan desakan kebutuhan. Saat kini seni kriya adalah
merupakan bagian seni rupa yang mengutamakan kegunaan,sarat dengan
kekriyaan (craftsmanhip) yang tinggi dan bentuknya indah. Hal terakhir tersebut
terjadi karena setelah kebutuhan pokok manusia terpenuhi maka akan berpaling
terhadap kebutuhan yang kurang pokok.
7/22/2019 makalah kriya anyam
2/26
A. Seni KriyaIstilah seni kriya berasal dari akar kata krya (bahasa Sanskrta) yang
berarti mengerjakan; dari akar kata tersebut kemudian menjadi kata : karya,
kriya, kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan
benda atau obyek. Dalam pengertian berikutnya semua hasil pekerjaan termasuk
berbagai ragam keteknikannya disebut seni kriya.(Timbul Haryono,2002).
Kata kriya dalam bahasa Indonesia berarti pekerjaan (kerajinan tangan). Di dalam
bahasa Inggris disebut craft yang mengandung arti: energi atau kekuatan, arti lain
suatu ketrampilan mengerjakan atau membuat sesuatu
(http://www.answers.com/topic/craft). Istilah itu diartikan sebagai ketrampilan
yang dikaitkan dengan profesi seperti yang terlihat dalam craftsworker (pengrajin).
Pada kenyataannya seni kriya sering dimaksudkan sebagai karya yang dihasilkan
karena skill atau ketrampilan seseorang; sebagaimana diketahui bahwa semua
kerja dan ekspresi seni membutuhkan ketrampilan. Dalam persepsi kesenian yang
berakar pada tradisi Jawa, dikenal sebutan kagunan. Di dalam Kamus Bausastra Jawa,
kagunan adalah Kapinteran/ Yeyasan ingkang adipeni/Wudharing pambudi
nganakake kaendahan-gegambaran, kidung ngukir- ukir.
Penjelasan itu menunjukan posisi dan pentingnya ketrampilan dalam membuat
(mengubah) benda sehari-hari, di samping pengetahuan dan kepekaan (akan
keindahan). Oleh sebab itu, sebuah karya (seni) dalam proses
penggarapannya tidak berdasarkan pada kepekaan dan ketrampilan yang baik
(mumpuni), maka tidak akan ada kesempatan bagi kita untuk mnikmati karya tersebut
sebagai karya seni ( I Made Bandem, 2002 ).
7/22/2019 makalah kriya anyam
3/26
Ada beberapa kelompok di masyarakat yang melihat bahwa kriya berbeda
dengan seni, seperti yang terdapat di dunia Barat; bahkan faham ini sudah
berpengaruh samapi ke Indonesia. Dalam dunia Barat terbangun persepsi bahwa
kesenian didasari oleh estetika artes liberales, yang menempatkan kepekaan seni di
posisi tinggi. Sementara di dalam kagunan tidak hanya kepekaan, tetapi juga
ketrampilan memperoleh tempat yang penting dalam proses kreasi seni.
Seni Kriya merupakan hasil pekerjaan dengan berbagai ragam tekniknya merupakan
cakupan dalam kebudayaan. Kebudayaan sebagai suatu sistem mencakup tiga wujud:
wujud gagasan, wujud tingkah laku berpola dan hasil tingkah laku. Sejak zaman
prasejarah manusia telah berkarya menghasilkan artefak (benda buatan manusia)
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, adapun
fungsinya :
a. Untuk keperluan yang bersifat teknis, seperti pisau, alat pertanian dan sebagainya .
b. Sebagai pedanda status sosial,contoh : perhiasan.
c. Untuk keperluan religius atau ritual.
B. Kriya AnyamMenganyam adalah pekerjaan menjalin pita yang disunun menurut dua tiga
dan empat arah sehingga terbentuk benda-benda seperti tikar, dinding dan
sebagainya. Prinsip menganyam adalah menyisipkan dan menumpangkan pita
anyaman yang berbeda arah. Walaupun benda
anyam dapat dibedakan menjadi anyam beda kasar dan benda anyam halus, dari
segi teknik pembuatan ke dua jenis benda tersebut tidak berbeda. Jenis benda
anyam dapat dibedakan menurut jumlah dan arah sumbu anyam. Dengan demikian
dikenal anyaman dua sumbu,anyaman tiga sumbu dan anyaman empat sumbu.
Harvey dalam Soemaryadi dkk. (1992: 52)
7/22/2019 makalah kriya anyam
4/26
Anyam dua sumbu, dikenal sebagai anyam silang, biasanya masing-masing
sumbu saling bersilang tegak lurus satu dengan yang lainnya. Anyaman silang
ini dikenal dua jenis ialah anyam silang tunggal dan anyam silang ganda.
Anyam silang tunggal dapat divariasikan lagi
dengan anyam silang tunggal sumbu tegak lurus dan anyam silang sumbu tunggal
berpotongan
miring. Lebih jauh dapat divariasikan lagi dengan mengubah ukuran pita anyam.
Anyam silang ganda teknik menganyamnya sama dengan anyam silang tunggal,
ialah menyusupkan dan menumpangkan pita anyaman secara bergantian.
Perbedaannya pita yang disisipkan dan yang ditumpangi tidak hanya satu pita,
tetapi bisa dua, tiga, empat dan seterusnya, sehingga menghasilkan variasi anyam
silang ganda dua,tiga, empat dan lima. Dengan dasar anyaman silang tunggal
dan silang ganda maka akan dapat dibuat berbagai motif, diantaranya: ilab atau
sasag, kepang, kepang pihuntuan, daun petai, pasung, daun petai putus, mata walik,
bunga cengkeh, bala kacupat, mata ayam, bunga lengko, bunga pihuntuan, bunga
pihuntuan terbuka, bunga pihuntuan tertutup, bunga gambir, turih wajit, dan
sebagainya.
7/22/2019 makalah kriya anyam
5/26
Anyaman Dua Sumbu Tunggal dan Ganda
Anyam tiga sumbu, adalah teknik menganyam dengan menyilangkan pita anyaman
sehingga membentuk segi tiga sama sisi, memberi peluang kemungkinan untuk menghasilkan
anyam silang pita sumbu jarang dan anyam pita sumbu rapat. Anyam tiga sumbu dapat
dikembangkan menjadi anyam pola lubang heksagonal atau anyaman segi enam. Anyam pita
sumbu jarang termasuk anyam yang menghasilkan anyaman yang berlubang-lubang dapat
dikembangkan lebih jauh untuk membuat benda seperti lampu hias, keranjang dan sebagainya.
Anyaman Tiga
Sumbu
Anyaman empat sumbu, adalah teknik menganyam dimana pita anyaman tersusun
menjadi empat arah yang berbeda. Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyam yang
berlubang banyak dan jarang berbentuk segi delapan beraturan (oktogonal). Oleh karena itu
anyam ini digunakan untuk membuat benda seperti keranjang, lampu hias dan benda lainnya
7/22/2019 makalah kriya anyam
6/26
yang menghendaki bidang anyaman yang berlubang-lubang, sama seperti pola anyaman segi
enam.
7/22/2019 makalah kriya anyam
7/26
Anyam Empat
Sumbu
Kriya anyam ada dan berkembang sejak jaman dahulu dan bertahan sampai hari ini.
Hari karya kriya anyam masih dapat kita temukan sebagai pelengkap kebutuhan yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari berbagai
kebutuhan, kebutuhan yang bersifat fisik (kebendaan) dan kebutuhan rochaniah(kepuasan batin).
Karya kriya anyam sebagai sebagian kecil kebutuhan fisik dari manusia. Kita temukan karya
kriya anyam dalam pelengkapan kebutuhan sebagai alat rumah tangga. Di dapur kita dapat
temukan berbagai kriya anyam antara lain: aseupan (kukusan), niru (nyiru), ayakan dsb.
Kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri. Apakah kriya anyam perlu dilestarikan,
ataukah kita terima apa adanya. Kriya anyam adalah sebagian kecil warisan budaya dari
sejumlah karya budaya yang lainnya. Jangan sampai kita baru sadar dan berkomentar serta
berteriak manakala karya budaya kita diakui orang lain. Harusnya kita sendiri merefleksi diri.
Apakah memang karya itu milik kita? Kalau memang itu milik kita. Apakah kita
melestarikannya?
B.Kriya Anyam yang Sudah Lestari
Dalam uraian ini hanya akan dibahas sebagian kecil yang masih ada (dari temuan
penulis), masih sangat banyak karya lain yang tidak tertuliskan disini. Yang akan dibahas antara
lain:
a. Ketupat Lebaran,
Kriya Anyam sudah dikenal lama oleh manusia. Sekalipun sangat sulit dipastikan kapan
kriya anyam ini muncul. Alasannya, karena kriya anyam dari dulu sampai sekarang
terbuat dari bahan yang mudah lapuk. Namun demikian, karya kriya anyam sudah
ditemukan sejak zaman batu muda yang ditemukan pada karya tembikar yang ditera
dengan anyaman. Hal ini sejalan seperti yang dikemukakan oleh Van Deer Hoop: Dalam
zaman batu muda telah kita dapati ragam hias ilmu ukur yang bersahaja: a) pecahan
barang tanah , terdapat di bukit-bukit di pantai Selatan Jawa, dengan teraan barang
7/22/2019 makalah kriya anyam
8/26
anyaman pakai pola-pola kepar (anyam kepang). Van Deer Hoop,(1949: 20). Artinya
kriya anyam sudah dikenal sejak zaman batu muda.
Bila hari lebaran mau tiba dapat kita temukan dimana-mana (Jawa Barat), khususnya di
pasar tradisional bermunculan pedagang musiman. Pedagang tersebut adalah penjual
janur kelapa dan penjual ketupat. Ketupat adalah karya kriya anyam yang muncul dua
kali dalam setahun ialah pada hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Sekalipun di
daerah tertentu seperti di Panawangan Ciamis ketupat merupakan makanan khas yang
selalu terjajakan di warungwarung, sebagai makanan pengganti nasi setiap hari.
Penjual kupat tahudi daerah tertentu masih membuatnya dengan anyaman janur seperti
ketupat yang biasa disediakan saat menyambut lebaran.
b. Sebagai Pendukung Ritual
Yang akan diceritakan disini adalah anyaman tradisi yang bertahan di Bali. Anyaman
dibuat dan digunakan sebagai wadah dalam berbagai upacara keagamaan.
Menghasilkan berbagai jenis wadah dengan motif yang berbeda. Bila dikaji lebih
dalam munculnya berbagai motif dan bentuk karya kriya anyam di Bali memiliki nilai
filosofis dan makna yang dalam, dan sudah menjadi milik masyarakat. Karena itulah
kemungkinan kriya anyam Bali bisa dan akan lestari.
Beberapa karya kriya anyam yang terbuat dari bambu, antara
lain:
1.Kepe,
Kepe merupakan salah satu kriya anyaman bambu yang digunakan sebagai alat
upacara agama Hindu. Kepe berbentuk seperti nampan segi empat yang terbuat
dari bambu. Beberapa jenis kepeputih polos dan kepe klasik.
2.Sokasi,
Kriya yang satu ini umumnya banyak diminati banyak orang karena termasuk karya
yang serbaguna, terutama para ibu pemeluk agama Hindu. Sokasi adalah bakul
bertutup khas
ala Bali. Banyak dipilih ibu-ibu umat Hindu sebagai tempat banten.
Dalam perkembangannya sokasi saat sekarang mengalami perkembangan dengan
7/22/2019 makalah kriya anyam
9/26
dibuatnya motif-motif yang baru. Selain lebih praktis bila dibandingkan dengan bokor
yang terbuat dari logam,sokasi dapat menjadi perabot hiasan rumah yang sangat unik
dan cantik.
3.Keranjang,
Digunakan sebagai tempat banten soroh suci Keranjang ini berbentuk persegi yang
memiliki lubang-lubang baik pada bagian sisinya dan pada bagian bawahnya.
Keranjang ini banyak diproduksi di daerah Gianjar-Bali.
4.Kuskusan,
Adalah salah satu kriya anyam bambu yang digunakan sebagai saran penglukatan
dalam upacara agama Hindu.
5.Nyiru,Nyiru sebagai salah satu kriya anyam bambu yang berbentuk seperti nampan bulat,
berfungsi sebagai tempat banten pegenen.
Berdasarkan beberapa contoh di atas dapat disimpulkan bahwa kriya anyam di
Bali cenderung akan dapat bertahan, tidak akan tersaingi benda fungsional yang
modern, karena selain karyanya berkualitas baik, juga sebagai pelengkap upacara
agama yang tidak mungkin punah selama pemeluknya masih ada
,
7/22/2019 makalah kriya anyam
10/26
1
c. Perlengkapan Perabotan Rumah, Kuliner.
Kriya anyam muncul diberbagai tempat, antara lain: di rumah makan, warung
nasi, restoran, hotel atau tempat lainnya. Menyajikan untuk para konsumen
dengan unsur pendukung kriya anyam. Bakul mungil dengan pola anyaman
yang menonjol karena sebagian dari anyamannya berwarna digunakan
sebagai tempat nasi, dan tempat lauk
pauk yang disajikan dengan menggunakan wadah dari anyaman bambu atau lidi.
Konsumen dengan santai duduk bersimpuh tanpa kursi hanya beralaskan
anyaman bilik dengan motif tertentu. Tempat berteduh pada saat makan
berbentuk saung (dangau) yang selalu diberi ornamen penyekat dan langit-
langit menggunakan anyaman bambu.
d. Pendukung Interior (kursi, lampu hias, penyekat ruang)
Di berbagai sudut hotel berbintang sering digunakan kursimeja atau interior
lainnya yang menyuguhkan kerajinan anyam dari berbagai media alami, yang
menambah betah para pengunjung.
Ini adalah sebuah gambaran bahwa anyaman masih disenangi orang.
Konsumen berani bayar mahal makanan yang penyajiannya didukung anyamanbambu tradisi, dan merasa nyaman dengan perlengkapan mebeler yang disajikan
dalam model tradisi masa lalu.
B. Upaya Melestarikan Kriya Anyam.
Dalam uraian ini hanya akan dibahas sebagian kecil dari upaya pelestarian kriya
anyan, antara lain:
1. Pengembangan Teknik
Yang dimaksudkan pengembangan teknik kriya anyam adalah bertalian erat
dengan pengembangan yang lainnya. Sebagai contoh dahulu persiapan bahan
yang akan di anyam hanya dikerjakan secara manual, kini sudah dapat dibantu
dengan alat mesin atau teknologi elektronik untuk mengirat, memotong atau
membelah bahan anyam. Penggunaan teknologi kimia untuk mengawetkan dan
mewarnai bahan baku anyam kini sudah biasa digunakan sehingga kerajinan
anyam tahan lama.
7/22/2019 makalah kriya anyam
11/26
2
Pengembangan teknik lain bahwa cara menganyam tidak terpaku pada pola
tradisi, namun mengunakan berbagai kemungkinan cara yang bervariasai. Teknik
anyam digabung dengan teknik jalin atau tenun. Sehingga dapat menghasilkan
berbagai kebutuhan yang unik dan menarik.
2. Pengembangan Desain
Perajin banyak dituntut untuk selalu membuat bentuk bentuk kreasi baru untuk
melayani kebutuhan pengguna atau konsumen baik dalam negeri atau konsumen
macanegara. Pola anyaman tradisi sangat memungkinkan untuk dijadikan dasar
untuk menbuat pola-pola hias baru yang mungkin jumlahnya bisa tak terhingga.
3. Pengembangan Bahan
Dahulu selalu terpikir bahwa kriya anyam selalu berkaitan dengan bamboo,
pandan, mending, rotan dan sebagainya berbagai bahan yang secara turun
temurun digunakanoleh para perajin tempo dulu. Kini para perajin yang kreatif
banyak mencoba berbagai media lain yang dahulu tidak pernah digunakan
sebagai bahan anyaman, seperti, eceng gondok, kulit jagung, lengari kertas
Koran bekas.
Kerajinan anyam merupakan salah satu dari kebudayaan yang dimiliki
manusia sejak jaman pra sejarah dalam rangka memenuhi kebutuhan akan
sandang dan perlengkapan pendukung sehari-hari. Menganyam adalah salah satu
keterampilan utama penduduk Jawa dan Madura di samping sejumlah pulau lain
di Indonesia
Sebagai produk budaya, kerajinan anyam perlu dilestarikan
keberadaannya. Berbagai produk anyam yang telah dihasilkan dari dulu sampai
sekarang, sedikit banyak telah membentuk kebudayaan material lainnya.
Kerajinan anyam merupakan potensi nasional, kelahiran dan perkembangannya
telah banyak mengangkat harkat budaya bangsa serta menjadikannya sebagai
salah satu identitas budaya Indonesia.
Sampai saat ini, kerajinan anyam merupakan salah satu bentuk kerajinan
7/22/2019 makalah kriya anyam
12/26
3
yang terus dihasilkan oleh sebagian masyarakat Indonesia dengan ciri
khas bentuk dan ornamen yang beragam dengan
menggunakan bahan yang tersedia di alam, baik bambu, pandan, mendong,
bahkan bahan-bahan baru yang merupakan eksperimen para perajin.
7/22/2019 makalah kriya anyam
13/26
4
Produk kerajinan anyam dalam kehidupan manusia, selain sebagai
pemenuhan kebutuhan fungsional dalam arti fisik, tetapi kehadirannya juga
dalam memenuhi kebutuhan estetik. Oleh karenanya jenis barang yang
diproduksi menjadi sangat bervariasi, mulai dari perlengkapan kebutuhan rumah
tangga yang bersifat tradisional sampai produk-produk aksesoris interior,
maupun cendera mata.
Kehadiran kerajinan anyam dalam perkembangannya berkorelasi dengan
sumber daya alam setempat yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara sebagai
bahan baku utama, selain merupakan warisan budaya leluhurnya yang terusberlangsung turun-temurun.
Anyam adalah suatu kegiatan turun temurun dari nenek moyang bangsa
Indonesia, Cara pembuatannya yaitu susup menyusup atau silang menyilang
antara lusi dan pakan. Di samping itu kejelian dan kecermatan diperlukan
dalam keteknikan ini.
Berbagai bahan serat maupun bahan alam dapat dijadikan bahan untuk
kerajinan anyam. Diantaranya: bambu, rotan, pandan, rosela, gebang, lontar,
mendong, dan lain sebagainya. Pengrajin anyaman dan kreator kerajinan
menggunakan bahan anyam sebagai media untuk memproduksi karyanya.
Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa untuk menjadi bahan produknya,
baik bahan yang berwarna alami maupun diberi warna.
7/22/2019 makalah kriya anyam
14/26
5
Kerajinan anyam merupakan satu usaha atau kegiatan keterampilan
masyarakat dalam pembuatan barang-barang dengan teknik atau cara susup
menyusup antara lusi dan pakan.
Yang disebut dengan lusi adalah: pita/daun anyaman tegak lurus terhadap si
penganyam, atau pita/daun anyaman berhadapan dengan si penganyam. Pakan
adalah: pita/daun anyaman yang disusupkan pada lusi, atau pita/daun anyaman
yang dilintaskan pada lusi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menjumpai dan bahkanmengunakan barang-barang anyaman. Hal itu membuktikan bahwa dalam
kehidupan abad modern ini barang anyaman mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat sekalipun harus bersaing dengan berbagai barang sejenisnya.
Barang anyaman yang dimaksud berfungsi sebagai benda pakai dan benda
hiasan.
Menurut kualitas dan nilai seninya barang anyaman dapat dibedakan
menjadi anyaman kasar dan anyaman halus. Anyaman kasar
maksudnya adalah hasil anyaman yang cara pengolahannya kurang rapi,
iratan bahannya besar-besar dan tidak halus. Bentuk dan disainnya kurang
menarik, maka harganya pun murah. Misalnya anyaman barang keperluan rumah
tangga seperti bakul, keranjang, tempat sampah, kepang, kipas api,
dan sebagainya. Sedangkan anyaman halus maksudnya
adalah hasil anyaman dilihat dari cara pengolahan bahannya cukup halus dan
rapi. Cara mengerjakannya teliti, motifnya tidak kaku, bentuknya menarik,
komposisi warnanya harmonis dan disainnya selalu
7/22/2019 makalah kriya anyam
15/26
6
mengikuti perkembangan jaman dan memenuhi selera masyarakat. Contoh hasil
anyaman halus adalah: tas bambu halus, topi panama, vas bunga, tempat buah,
dompet, kap lampu, dan sebagainya.
Banyak hasil kerajinan anyam sekarang ini menunjukkan bahwa banyak
orang yang terlibat di dalamnya, baik itu sebagai pengrajin yang merupakan
mata pencaharian pokok maupun pengrajin yang hanya merupakan pekerjaan
sambilan atau sebagai pengisi waktu senggang. Selain sebagai pengrajin, banyak
pula yang berdagang barang anyaman sebagai pencaharian pokok. Malahan kini
perdagangan barang anyaman bukan hanya dalam negeri, tetapi sudah sampaipada pengiriman barang anyaman keluar negeri. Hal itu menunjukkan bahwa
barang anyaman bukan saja menjadi kebutuhan bangsa kita sendiri, tetapi
juga bangsa lain yang sudah maju. Maka merupakan kewajiban kita untuk
berusaha meningkatkan mutu dan memelihara kelestarian warisan nenek moyang
kita itu. Caranya dengan membekali pengetahuan dan keterampilan anyaman
kepada generasi penerus yang dapat dilakukan melalui pendidikan formal atau
non formal. Dengan cara demikian akan melahirkan
tenaga-tenaga yang terdidik, terampil, kreatif, dan
berpengetahuan luas dalam bidang kerajinan anyam yang sangup meningkatkan
mutu dan mengembangkan kerajinan anyam.
Untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sempurna dalam
bidang kerajinan anyam harus mempelajari sejak tingkat dasar. Tingkat dasar itu
akan menjadi landasan untuk mempelajari dan menguasai tingkat selanjutnya.
Maka adalah mutlak perlu untuk
7/22/2019 makalah kriya anyam
16/26
7
menmguasai tingkat dasarnya terlebih dahulu, kemudian baru tingkat- tingkat
selanjutnya.
Kerajinan anyaman dapat dijumpai di seluruh wilayah Indonesia,
dengan berbagai teknik, bahan dan warna.
Hasil kerajinan anyaman antara lain :
Alat-alat rumah tangga (besek, tudung saji, kipas, bakul,keranjang, tempat buah, dsb)
Mebel (meja, kursi, almari, tempat buku, almari sudut , dsb)
Hiasan dinding (kap lampu dinding, figura, dsb)
Pada saat ini perkembangan kerajinan anyam sangat pesat, baik dari segiproduksi, disainnya serta berbagai fungsi barang kerajinan dapat dibuat
dengan teknik anyaman misalnya : tas, kap lampu, pembalut benda
keramik, berbagai bentuk souvenir.
2. Teknik Menganyam
Teknik anyaman ada berbagai macam antara lain:
a. Anyaman tegak
Adalah anyaman yang letak lusinya tegak lurus terhadap si penganyam,
sedangkan pakannya sejajar dengan si penganyam.
7/22/2019 makalah kriya anyam
17/26
8
b. Anyaman serong
Adalah anyaman yang lusi dan pakannya tegak lurus sesamanya, tetapi
keduanya terletak menyimpang 450 ke kiri dan kanan terhadap si
penganyam. Oleh karena sukar untuk membedakan lusi dan pakannya,
7/22/2019 makalah kriya anyam
18/26
9
biasanya masing-masing diberi istilah irki (iratan ke kiri) dan irka
(iratan ke kanan).
c. Anyaman Kombinasi
Adalah anyaman perpaduan dari anyaman tegak dan anyaman serong
d. Anyaman Pita
Adalah anyaman yang dibuat hanya dalam beberapa jalur pita dan
anyaman jadinya bersifat memanjang.
e. Anyaman melingkar
Adalah anyaman yang lusi-lusinya merupakan jari-jari dan pakannya
melingkar dari pusat ke arah luar.
f. Anyam membelit atau palit
Adalah anyaman yang pengerjaannya dengan membelitkan bahan
pakan pada bahan lusi dengan bergantian satu persatu.
3. CONTOHCONTOH HASIL KERAJINAN ANYAMAN
7/22/2019 makalah kriya anyam
19/26
10
Bakul nasi, dengan teknik anyaman serong
7/22/2019 makalah kriya anyam
20/26
11
Tempat buah dari rotan pitrit dengan teknik anyam membelit
Tempat buah dari bambu dengan dasar teknik anyaman serong
7/22/2019 makalah kriya anyam
21/26
12
Kalo/saringan santan dengan teknik anyam serong
7/22/2019 makalah kriya anyam
22/26
13
Tempat permen dengan dasar teknik anyam melingkar/uzura
Tempat roti dengan dasar teknik anyam kombinasi
7/22/2019 makalah kriya anyam
23/26
14
Tempat alat tulis kantor (ATK) terbuat dari
pandan dengan teknik anyam tegak
7/22/2019 makalah kriya anyam
24/26
15
Kap lampu dinding dengan teknik anyam segi delapan
7/22/2019 makalah kriya anyam
25/26
16
Kap lampu dinding dari bambu dengan teknik anyam
tegak dan anyam segi delapan (truntum)
7/22/2019 makalah kriya anyam
26/26