19
MAKALAH “MAKNA LAMBANG DALAM PANCASILA” Dibuat untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Disusun oleh: Nama : Kela s : XII Pariwisata SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MAKALAH - LAMBANG PANCASILA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Sekolah

Citation preview

MAKALAH

“MAKNA LAMBANG DALAM PANCASILA”

Dibuat untuk memenuhi tugas

pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh:

Nama :

Kelas : XII Pariwisata

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

P G R I

BAJAWA

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena

berkat rahmat-Nya, penulis bisa menyusun dan menyajikan Makalah yang berisi tentang

“Makna Lambang Dalam Pancasila”. Adapaun tujuan penulisan Makalah ini adalah

sebagi wujud dari pertanggungjawaban penulis atas tugas mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

serta saran yang membangun guna menyempurnakan Makalah ini dan dapat menjadi

acuan dalam menyusun Makalah atau tugas-tugas selanjutnya.

Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah ini terdapat

kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam

memahami Makalah ini.

Bajawa, Desember 2014

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................

1.1. Latar Belakang .............................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................

1.3. Tujuan Penulisan .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................

2.1. Pengertian Pancasila ....................................................................................

2.2. Komponen-Komponen Pancasila ................................................................

2.3. Makna Lima Lambang Dalam Pancasila .....................................................

2.4. Makna Kelima Sila Dalam Pancasila ..........................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

3.1. Kesimpulan ..................................................................................................

3.2. Saran ............................................................................................................

i

ii

iii

1

1

1

2

3

3

4

5

8

10

10

10

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik

Indonesia, dan sebagai ideologi nasional. Seluruh warga negara kesatuan Republik

Indonesia sudah seharusnya mengetahui, mempelajari, mendalami, dan

mengembangkannya serta mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan kemampuan

masing-masing individu. Yang paling penting kita sebagai warga negara Indonesia

seharusnya bangga terhadap bangsa sendiri.

Dengan merealisasikan sebuah teori atau pengertian dari pancasila tersebut.

Sehingga adanya penerapan Pancasila oleh diri kita di dalam masyarakat, bangsa

dan negara, kita dapat mengetahui hal-hal yang sebelumnya kita tidak tahu

menjadi tahu. Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia, pancasila memilki lima

sila. Masing-masing sila memiliki gambar yang di jadikan sebagian dari arti dan

peranan dalam dasar Negara Indonesia. Pancasila juga menjadi pedoman bagi

kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila juga bisa dijadikan norma-norma yang

berlaku atau juga menjadi hukum dinegara Indonesia. Terkandungnya di UUD

1945 alenia ke empat menjadikan pancasila sebagai dasar negara indonesia.

Pendidikan pancasila sudah diajarkan sejak masih di Sekolah Dasar, dan

tentu saja dari setiap kita tahu dan bisa hafal bunyi dari setiap sila dalam

pancasila. Tetapi ada saja beberapa siswa tertentu yang ternyata tidak hafal dari

urutan pancasila tersebut.

Pancasila memiliki lambang pada setiap silanya, dan juga memiliki arti. Seberapa

ingatkah kita sebagai warga negara Indonesia untuk menyebutkan lambang-

lambang pancasila sesuai dengan silanya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa pengertian nilai Pancasila?

2. Apa saja komponen yang terdapat dalam Pancasila?

3. Apa makna lambang dalam Pancasila?

4. Apakah makna sila-sila dalam Pancasila?

1

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah guna memenuhi tugas mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, selain itu dengan penyusunan makalah

ini juga merupakan sebagai suatu cara untuk meningkatkan wawasan dan

pemahaman penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai

makna lambang yang terdapat pancasila.

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari

dua kata dari Sansekerta:pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara

bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusunan Pancasila adalah

Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,

dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar

1945.

Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu,

perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan

nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia,

setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga

kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

Pancasila juga memiliki kedudukan dan fungsi yang penting bagi bangsa

Indonesia, antara lain sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengatur

segala tingkah laku dan tindakan warga negara Indonesia, juga sebagai pemersatu

bangsa Indonesia. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa

adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa yang majemuk, multi agama, multi

bahasa, multi budaya, dan multi ras yang tergambar dalam semboyan Bhineka

Tunggal Ika agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan makmur. Bagi bangsa

Indonesia, sikap hidup yang diyakini kebenarannya tersebut bernama Pancasila.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari

budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu, Pancasila sebagai

inti dari nilai-nilai budaya Indonesia maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-

cita moral bangsa Indonesia. Cita-cita moral inilah yang kemudian memberikan

pedoman, pegangan atau kekuatan rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam

hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

3

2.2. Komponen-Komponen Pancasila

Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, antara lain:

1. Burung Garuda

Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu

yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6.

Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas

pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan. Pada

burung garuda, Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang

mempunyai makna, tanggal kemerdakaan negara kita yakni tanggal 17. Bulu

ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan bulan kemerdekaan negara kita

bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8. Dan bulu-bulu di pangkal ekor

atau perisai berjumlah 19 helai dan di lehernya berjumlah 45 helai. Sehingga

kesemua jumlah bulu yang ada di setiap bagiannya melambangkan tanggal

kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu pada tanggal

17 Agustus 1945. Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin

karena pemikiran orang zaman dahlu yang ingin Indonesia menjadi negara

yang benar dan bermaksud agar Indonesia tidak menempuh jalan yang salah.

Dan anggapan bahwa arah ke kanan adalah arah yang baiklah yang membuat

kepala Garuda dibuat menghadap ke kanan. Biasanya banyak anggapan yang

mengatakan bahwa jalan yang benar itu dilambangkan dengan arah kanan,

makanya kepala garuda Indonesia selalu mengarah ke kanan. Sayap yang

membentang adalah siap terbang ke angkasa. Burung Garuda dengan sayap

yang mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan

semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan Negara.

2. Perisai

Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai

itu mengandung lima buah simbol yang masing-masing simbol melambangkan

sila-sila dari dasar negara Pancasila.

a. Bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan

sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa.

b. Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua

Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

c. Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan

sila ketiga, Persatuan Indonesia.

d. Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang

melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

4

e. Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan

sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

f. Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan

garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik

Indonesia yaitu negara tropis yang di lintasi garis khatulistiwa yang

membentang dari timur ke barat.

g. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaa

Indonesia “Merah-Putih”. Merah berarti berani dan putih berarti suci.

Sedangkan bagian tengahnya berwarna dasar hitam berarti warna alam

atau warna asli.

3. Pita Putih

Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram,

yang bertuliskan " BHINNEKA TUNGGAL IKA " yang ditulis dengan huruf

latin, yang merupakan semboyan negara Indonesia. Kata “Bhineka” berarti

beraneka ragam atau berbeda-beda, Kata “Tunggal” berarti satu, dan Kata

“Ika” berarti itu. Perkataan bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam

Bahasa Jawa Kuno yang berarti " berbeda-beda tetapi tetap satu jua ".

Perkataan itu diambil dari Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular,

seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perkataan itu

menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang

terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta

agama.

2.3. Makna Lima Lambang Dalam Pancasila

1. Bintang (Sila Pertama)

1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar

kemanusiaan yang adil dan beradab.

3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara

pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5

4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah

yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha

Esa.

6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan

ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa kepada orang lain.

2. Rantai (Sila Kedua)

1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan

martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap

manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,

jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8) Berani membela kebenaran dan keadilan.

9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat

manusia.

10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan

bangsa lain.

3. Pohon Beringin (Sila Ketiga)

1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

6

2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila

diperlukan.

3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air

Indonesia.

5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial.

6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kepala Banteng (Sila Keempat)

1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia

mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk

kepentingan bersama.

4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat

kekeluargaan.

5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai

sebagai hasil musyawarah.

6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan

melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani

yang luhur.

9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral

kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat

manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan

kesatuan demi kepentingan bersama.

10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk

melaksanakan pemusyawaratan.

7

5. Padi dan Kapas (Sila Kelima)

1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4) Menghormati hak orang lain.

5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan

terhadap orang lain.

7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan

gaya hidup mewah.

8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan

kepentingan umum.

9) Suka bekerja keras.

10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan

dan kesejahteraan bersama.

11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang

merata dan berkeadilan sosial.

2.4. Makna Kelima Sila Dalam Pancasila

1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

1) Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu

Tuhan Yang Maha Esa

2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah

menurut agamanya.

3) Tidak memaksa warga Negara untuk beragama.

4) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.

5) Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam

beribadah menurut agamanya masing-masing.

6) Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman

warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama.

2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

1) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.

2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.

8

3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.

3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia

1) Nasionalisme.

2) Cinta bangsa dan tanah air.

3) Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.

4) Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan

perbedaan warna kulit.

5) Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.

4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

1) Hakikat sila ini adalah demokrasi.

2) Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat,

baru sesudah itu diadakan tindakan bersama.

3) Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.

5. Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan

meningkat.

2) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan

bersama menurut potensi masing-masing.

3) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja

sesuai dengan bidangnya.

9

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia, yang merupakan

rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat

Indonesia. Lima sendi utama penyusunan Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha

Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, antara lain:

1. Burung Garuda

2. Perisai

3. Pita Putih

Lima Lambang yang terdapat dalam Pancasila antara lain:

1. Bintang (Sila Pertama)

2. Rantai (Sila Kedua)

3. Pohon Beringin (Sila Ketiga)

4. Kepala Banteng (Sila Keempat)

5. Padi dan Kapas (Sila Kelima)

3.2. Saran

Berdasarkan dari beberapa kesimpulan diatas. maka kita harus mempelajari

dan mengamalkan makna dari pancasila, karena semua makna yang terkandung

didalamnya sesuai dengan keadaan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dengan

demikian maka akan tercipta rasa persaudaraan, kepedulian, baik dalam beragama,

berbudaya, dan berpolitik.

10