31
i SERTIFIKASI PROFESI MAKALAH Diajukan untuk memenuhi mata kuliah EPTIK pada Program Diploma Tiga (D.III) IRMA RISTIANA 11130055 DEVI PERMATASARI 11130185 WIRANTIKA 11132471 NURI FATHONAH 11132598 Program Studi Komputerisasi Akuntansi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Jakarta 2016

MAKALAH - 116b27.files.wordpress.com · makalah ini sehingga dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan. 1.4. Ruang Lingkup Dalam pengumpulan data untuk makalah ini, penyusun membahas

Embed Size (px)

Citation preview

i

SERTIFIKASI PROFESI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah EPTIK pada Program Diploma Tiga (D.III)

IRMA RISTIANA 11130055

DEVI PERMATASARI 11130185

WIRANTIKA 11132471

NURI FATHONAH 11132598

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika

Jakarta

2016

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan karunia serta nikmat-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Adapun judul yang telah kami

ambil adalah “Sertifikasi Profesi”.

Tujuan peyusunan makalah ini dibuat sebagai syarat Ujian Akhir Semester

untuk mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kami

menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusunan makalah ini

tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah

kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Haryanto,M.Kom. Selaku dosen mata kuliah Etika Profesi Teknologi

Informasi dan Komunikasi.

2. Kedua orang tua kami yang telah banyak memberikan dukungan, baik dalam segi

moril dan materil serta memberikan motivasi yang sebesar-besarnya kepada kami.

3. Rekan-rekan mahasiswa kelas 11.6B.27

4. Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat

kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.

Akhir kata semoga penyusunan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi kami dan bagi para pembaca umumnya.

Tangerang, 13 Mei 2016

Penyusun

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul Makalah .............................................................................................. i

Kata Pengantar .......................................................................................................... ii

Daftar Isi.................................................................................................................... iii

Daftar Lampiran ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................... 2

1.3. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 3

1.4. Ruang Lingkup ........................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Profesi ........................................................................................ 4

2.2. Profesional.................................................................................. 5

2.3. Profesionalisme .......................................................................... 6

2.4. Sertifikasi ................................................................................... 8

2.4.1. Definisi Sertifikasi ......................................................... 9

2.4.2. Jenis Sertifikasi .............................................................. 10

2.4.3. Sertifikasi Profesional .................................................... 11

2.4.4. Keuntungan Sertifikasi ................................................... 11

2.4.5. Tujuan Sertifikasi ........................................................... 14

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ................................................................................ 15

3.2. Saran ........................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A.1. Halaman Beranda (Home) ................................................................................. 22

A.2. Halaman Isi ....................................................................................................... 23

A.3. Halaman Kesimpulan ........................................................................................ 24

A.4. Halaman View Makalah dan Powerpoint .......................................................... 25

A.5. Halaman Biodata Penyusun Makalah (About us) .............................................. 26

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Awal tahun 2016 ini kita sudah memasuki era baru di perekonomian Indonesia,

saat Indonesia menjadi bagian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Mengapa MEA

menjadi sebuah hal yang penting di ASEAN? Para pengamat ekonomi

memprediksikan, dalam 20 tahun terakhir, terjadi pergeseran pusat perekonomian

global menuju Asia. Tren ini diperkirakan akan terus berkelanjutan dalam jangka

waktu yang cukup lama.

Pergeseran pusat perekonomian ini disebabkan oleh domunasi dua kekuatan

ekonomi global baru, yakni Cina dan India ditambah dua ekonomi besar di Asia

Timur, Jepang dan Korea Selatan. MEA diinisiasi oleh ASEAN untuk

mempersatukan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara dan mengimbangi dua

kekuatan baru diperekonomian global saat ini.

Karna saat ini kita sudah memasuki era baru di bidang perekonomian, dimana

ada MEA, warga negara asing diwilayah Asia Tenggara bebas untuk mencari

pekerjaan di Indonesia dan sebaliknya kita selaku warga negara Indonesia tentu

berhak mencari pekerjaan di negara lain. Hal ini tentunya mendorong agar kita

sebagai sumber daya manusia untuk mempunyai keahlian (skill) lebih dan intelektual

yang tinggi agar mampu bersaing dengan masyarakat ASEAN lainnya.

Berbagai macam kompetensi dan semakin banyaknya keahlian (skill) yang

dimiliki setiap orang yang beragam ada yang merupakan anugerah (gift) dan ada pula

yang diperoleh melalui perjuangan dengan tahapan tertentu yang harus ditempuh,

dalam mencapai kata kompeten atau ahli. Dengan demikian diperlukan pula adanya

bukti yang menunjukan bahwa kita ahli atau kompeten di bidang yang sudah kita

geluti selama ini, entah di bidang sastra, ekonomi maupun teknologi. Serta untuk

melindungi keahlian yang telah kita miliki dengan sertifikasi.

Mengingat pentingnya sebuah standar kompetensi atau sertifikasi ini maka pada

pada penyusunan makalah ini penyusun akan membahas mengenai : “Sertifikasi

Profesi”.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai profesi, profesional,

profesionalisme dan sertifikasi profesi.

2. Mengetahui manfaat atau keuntungan dari sertifikasi profesi.

3. Mengetahui tujuan dari sertifikasi profesi

Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat Ujian Akhir

Semester enam (UAS) mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan

Komunikasi pada Program Diploma Tiga (D.III) pada Program Studi Komputerisasi

3

Akuntansi di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana

Informatika (AMIK BSI).

1.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data penyusunan makalah ini penyusun melakukan satu

cara metode pengumpulan data, yaitu:

1. Studi Pustaka (Library Research)

Studi Pustaka yang merupakan metode pengambilan data dari beberapa buku

cetak yang ada, yaitu buku mengenai sertifikasi profesi dan sebagai data

tambahan kami pun mengambil informasi dari website mengenai sertifikasi

profesi serta hal-hal yang berhubungan dengan sertifikasi profesi ini. Metode ini

diperlukan untuk menunjang konsep dasar sertifikasi profesi dari penyusunan

makalah ini sehingga dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan.

1.4. Ruang Lingkup

Dalam pengumpulan data untuk makalah ini, penyusun membahas tentang

sertifikasi profesi. Mengingat pembahasan mengenai sertifikasi profesi ini cukup luas

dan agar makalah ini dapat mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan

penyusun batasi hanya meliputi pengertian profesi, pengertian professional,

pengertian profesionalisme, pengertian sertifikasi, pengertian sertifikasi profesi, jenis

sertifikasi, kelompok sertifikasi profesional, keuntungan sertifikasi dan tujuan

sertifikasi dan semua materi kami publish dalam blog yang telah kami buat dengan

domain https://116b27.wordpress.com/.

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Profesi

Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesi menurut para ahli:

1. Definisi profesi menurut Schein, E.H (1962) mengemukakan bahwa “Profesi

adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang

sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat”.

2. Definisi profesi menurut Daniel Bell (1973) mengemukakan bahwa:

“Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang

diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh

sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok atau badan yang bertanggung

jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan

etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide,

kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat

mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat”.

3. Definisi profesi menurut Paul F. Comenisch (1983) mengemukakan bahwa

“Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki cita-cita dan nilai bersama”.

4. Definisi profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa

“Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian

(ketrampilan, kejujuran, dan sebagainya) tertentu”.

Hadi (2015a:1) menyimpulkan bahwa profesi merupakan suatu jabatan atau

pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya”. Biasanya

5

sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang

oleh seseorang. Akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi

karena profesi menurut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa

suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh

sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan

pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu.

Pekerjaan tidak sama dengan profesi. istilah yang mudah dimengerti oleh

masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan,

namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki

mekanisme serta aturan yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua

orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

2.2. Profesional

Berikut ini adalah pengertian dan definisi professional menurut para ahli:

1. Definisi profesional menurut Kusnanto mengemukakan bahwa “Profesional

adalah seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu”.

2. Definisi profesional menurut Aholiab Watloly mengemukakan bahwa

“Profesional adalah orang yang berdisiplin dan menjadi “kerasan” dalam

pekerjaannya”.

3. Definisi profesional menurut Oerip S. Poerwopoespito mengemukakan bahwa

“Profesional merupakan sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi”.

6

4. Definisi profesional menurut Lisa Anggraeny mengemukakan bahwa “Profesional

merupakan suatu tuntutan bagi seseorang yang sedang mengemban amanahnya

agar mendapatkan proses dan hasil yang optimal”.

Hadi (2015b:1) menyimpulkan bahwa untuk mencapai sukses dalam bekerja,

seseorang harus mampu bersikap profesional. Profesional tidak hanya berarti ahli

saja. Namun selain memiliki keahlian juga harus bekerja pada bidang yang sesuai

dengan keahlian yang dimilikinya tersebut. Seorang profesional tidak akan pernah

berhenti menekuni bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang profesional juga

harus selalu melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki

supaya mampu bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya.

2.3. Profesionalisme

Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesionalisme menurut para ahli:

1. Definisi profesionalisme menurut Kiki Syahnarki mengemukakan bahwa

“Profesionalisme merupakan “roh” yang menggerakkan, mendorong,

mendinamisasi dan membentengi TNO dari tendensi penyimpangan serta

penyalahgunaan baik secara internal maupun eksternal”.

2. Definisi profesionalisme menurut Onny S. Prijono mengemukakan bahwa

“Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi

sebagai antisipasi menghadapi globalisasi”.

7

3. Definisi profesionalisme menurut Pamudji (1985) mengemukakan bahwa

“Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang-

orang yang memiliki kemampuan tertentu pula”.

4. Definisi profesionalisme menurut Ahman Sutardi dan Endang Budiasih

mengemukakan bahwa “Profesionalisme adalah wujud dari upaya optimal yang

dilakukan untuk memenuhi apa-apa yang telah diucapkan, dengan cara yang tidak

merugikan pihak-pihak lain, sehingga tindakannya bias diterima oleh semua unsur

yang terkait”.

Hadi (2015c:1) menyimpulkan bahwa “Profesionalisme merupakan komitmen

para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus-

menerus”. Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam

bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan

meningkatkan kualitas profesionalnya.

Dalam bekerja, setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme

karena didalam profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam

mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sumber daya, serta sebuah

strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian atau elemen.

Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter yang

menunjukkan adanya tanggung jawab moral.

8

2.4. Sertifikasi

Menurut Riyanto dkk (2016:12) pada tahun 2030, jumlah penduduk ASEAN

diperkirakan mencapai 700 juta orang walaupun pertumbuhan penduduk diprediksi

terus menurun dari tahun 2010-2030. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan

tenaga kerja aktif yang terus bertambah, tantangan utama di depan mata adalah

menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan pelatihan-pelatihan

ketenagakerjaan baik secara formal maupun informal untuk menciptakan tenaga kerja

yang dapat bersaing di MEA maupun di luar ASEAN.

Sektor pendidikan merupakan lini depan dalam pengembangan keterampilan

ketenagakerjaan. Pendidikan baik secara formal maupun informal, merupakan sarana

untuk mengembangkan potensi-potensi seseorang menjadi sebuah tenaga kerja yang

terampil dan dapat berkontribusi terhadap perekonomian. Melalui pendidikan pula,

inovasi muncul dan menghasilkan berbagai solusi terhadap permasalahan yang ada.

Negara yang memiliki ekonomi yang kuat harus mempunyai tenaga kerja yang

terampil (skilled-workers) yang dapat berkontribusi lebih besar terhadap

perekonomian.

Selain pendidikan, peran pemerintah Indonesia juga penting untuk

mempersiapkan tenaga kerja Indonesia yang handal, yang memiliki daya saing yang

tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Perlu kita ingat bahwa arus perpindahan

tenaga kerja antar-ASEAN masih dibatasi oleh regulasi sertifikasi. Sertifikasi tenaga

kerja ini dilakukan dengan tujuan menyetarakan kualitas ketenagakerjaan di ASEAN

seperti yang dituangkan dalam Mutual Recognition Arrangement (MRA).

9

Proses sertifikasi tenaga kerja di Indonesia dilakukan oleh Badan Nasional

Sertifikasi Profesi (BNSP) dan sertifikasi BNSP telah mendapatkan pengakuan

penyetaraan di negara ASEAN. Sampai saat ini ada delapan profesi yang telah

mendapat pengakuan MRA, yakni insinyur, arsitek, tenaga survey, dokter, dokter

gigi, perawat, akuntan dan tenaga pariwisata. Namun, dari delapan ini hanya tenaga

pariwisata dan insinyur yang telah memiliki perangkat aturan MRA yang disepakati.

Tidak menutup kemungkinan, di masa yang akan datang, akan lebih banyak sektor

ketenagakerjaan yang akan dibebaskan di MEA.

BNSP merupakan badan independen yang bertanggung jawab kepada Presiden

yang memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan bertugas

melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja. Pembentukan BNSP

merupakan bagian integral dari pengembangan paradigma baru dalam sistem

penyiapan tenaga kerja yang berkualitas.

2.4.1. Definisi Sertifikasi

Istilah sertifikasi berasal dari bahasa inggris „Certification‟ yang berarti

keterangan, pengesahan, ijazah, sertifikat, brevet, diploma. Menurut International

Institute for Environment Development (IIED), mengemukankan bahwa “sertifikasi

adalah prosedur dimana pihak ketiga memberikan jaminan tertulis bahwa suatu

produk, proses atas jasa telah memenuhi standar tertentu, berdasarkan audit yang

dilaksanakan dengan prosedur yang disepakati”.

10

Sedangkan menurut Purwadi (2008a:1) mengemukakan bahwa “Sertifikasi

profesi dimaksudkan agar kegiatan atau suatu proses kerja yang telah dibakukan

memberikan hasil akhir sebagaimana yang diharapkan karena dilaksanakan oleh

orang yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan”. Dengan adanya sertfikasi ini

maka jika ada seribu pekerjaan yang sama, yang dilakukan diberbagai tempat oleh

seribu orang yang berbeda tetapi memiliki tingkat kompetensi yang sama

sebagaimana yang dipersyaratkan, maka dapat diharapkan akan memberikan hasil

yang sama.

2.4.2. Jenis Sertifikasi

Pada intinya, terdapat dua jenis sertifikasi yang secara umum dikenal dalam

masyarakat, hal ini dikemukakan oleh Jubilee Enterprise (2010a:2) adapun kedua

jenis sertifikasi tersebut yaitu:

1. Sertifikasi Akademik

Sebenarnya, sertifiksi akademik ini tidak bisa disebut sebagai sertifikasi.

Sertifikasi ini berupa gelar Sarjana, Master dan sebagainya. Sertifikasi ini sulit

diterapkan langsung pada bidang kerja karena kecepatan perubahan dan

standarisasi di universitas belum bisa mengikuti perubahan yang terjadi di dunia

kerja. Selain itu universitas bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan

bukan keahlian khusus.

2. Sertifikasi Profesi

Sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu untuk suatu profesi

tertentu.

11

2.4.3. Sertifikasi Profesional

Untuk sertifikasi professional Jubilee Enterprise (2010b:2) mengelompokan

menjadi tiga kelompok yakni:

1. Sertifikasi yang dikeluarkan oleh Professional Society

Contoh: South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC),

Australian Computer Society (ACS), British Computer Socity (BCS) dan lain

sebagainya.

2. Sertifikasi yang dikeluarkan oleh komunitas suatu profesi

Contoh: CISA (IS Auditing), SAGE (System Administration Guild), Linux

Professional dan beberapa komunitas lainnya.

3. Sertifikasi yang dikeluarkan oleh vendor atau produsen software

Contoh: CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat), MCSE (Microsoft)

dan beberapa produsen software lainnya.

Sertifikasi yang dikeluarkan oleh vendor atau produsen software ini juga

dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran software. Melalui sertifikasi ini, vendor

atau produsesn software telah memberikan jaminan kepada konsumen bahwa telah

tersedia sumber daya manusia yang menguasai penggunaan software tersebut.

Sertifikasi yang dikeluarkan oleh vendor atau produsen software ini sangat populer

dan menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan bagi pemegangnya.

2.4.4. Keuntungan Sertifikasi

Selain itu sertifikasi memiliki sejumlah keuntungan, baik bagi pemegang

12

sertifikasi atau bagi perusahaan yang mempekerjakan anda yang memiliki sertifikasi.

Jubilee Enterprise (2010c:3) mengemukakan keuntungan bagi pemegang sertifikasi

adalah sebagai berikut:

1. Sertifikasi ini merupakan bukti atas kemampuan yang anda miliki. Nantinya,

sertifikasi ini bisa membantu anda untuk memperoleh promosi jabatan atau

kenaikan gaji.

2. Sertifikasi ini membantu anda merencanakan karir.

3. Sertifikasi ini merupakan bukti perkembangan professional yang telah anda raih.

4. Sertifikasi ini akan sangat membantu jika anda bekerja dalam sebuah perusahaan

multinasional. Sertifikasi yang anda peroleh akan diakui oleh perusahaan yang

menggunakan standar internasioanl semacam ini.

5. Sertifikasi ini akan membantu anda dalam persaingan dengan sumber daya

manusia dari luar negeri. Beberapa universitas diluar negeri bahkan melakukan

kebijakan untuk melakukan pengurangan kredit atas mata pelajaran jika seseorang

telah memiliki sertifikasi dalam bidang tertentu.

Di samping itu, pengalaman mengikuti ujian sertifikasi akan memberikan

pengalaman baru bagi anda. Pengalaman ini bisa jadi merupakan pengalaman baru

bagi anda. Pengalaman ini bisa jadi merupakan sebuah pengalaman yang tidak anda

temukan pada waktu mengikuti pendidikan akademik atau pekerjaan sehari-hari.

Sementara itu bagi perusahaan, sertifikasi ini memberikan keuntungan sebagai

berikut:

13

1. Perusahaan tentunya sangat diuntungkan karena memiliki sumber daya manusia

yang berkualitas tinggi dan mengikuti perkembangan dibidangnya.

2. Citra perusahaan semakin baik di mata konsumen.

3. Sertifikasi ini juga dapat mendorong karyawan lain untuk terus belajar dan

memperoleh sertifikasi yang sama.

4. Memudahkan perusahaan dalam melakukan menyeleksi atau mengevaluasi

karyawan untuk suatu posisi tertentu.

Sedangkan menurut BNSP dengan adanya serifikasi ini memberikan

keuntungan bagi beberapa pihak diantaranya:

1. Bagi pencari kerja yang mempunyai sertifikasi

a. Kredibilitas dan kepercayaan dirinya akan meningkat

b. Mempunyai bukti bahwa kompetensi yang dimiliki telah diakui

c. Bertambahnya nilai jual dalam rekrutment tenaga kerja

d. Kesempatan berkarir yang lebih besar

e. Mempunyai parameter yang jelas akan adanya keahlian dan pengetahuan

yang dimiliki

2. Bagi karyawan di tempat kerja yang telah bersertifikat

a. Jenjang karir dan promosi yang lebih baik

b. Meningkatkan akses untuk berkembang dalam profesinya

c. Pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki

3. Bagi perusahaan atau tempat kerja

a. Produktivitas meningkat

14

b. Mengurangi kesalahan kerja

c. Komitmen terhadap kualitas

d. Memudahkan dalam penerimaan karyawan

e. Mempunyai karyawan yang berdaya saing, terampil dan termotivasi

2.4.5. Tujuan Sertifikasi

Didalam websitenya Purwadi (2008b:1) pun mengemukakan tujuan utama

sertifikasi profesi adalah untuk menjamin organisasi dan masyarakat luas untuk

mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jika ada penyimpangan dari tujuan tersebut, setidanya ada dua sebab utama; Pertama,

pelaksanaan proses sertifikasi yang dilakukan. Kedua, pemegang sertifikat profesi

yang tidak melakukan profesinya secara bertanggung jawab.

Tujuan sertifikasi profesi tersebut akan tercapai jika proses pelaksanaan

sertifikasi dilakukan dengan benar dan bertanggung jawab, kemudian diikuti oleh

mekanisme pengawasan dan sangsi terhadap penyimpangan profesi yang terjadi. Jika

hal ini terwujud maka dapat diharapkan semua organisasi, dari yang paling kecil

hingga ke bentuk negara serta masyarakat luas akan dapat menikmati kehidupan yang

berkualitas karena berbagai macam profesi dalam seluruh bidang kehidupan

bermasyarakat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan dapat dipertanggung

jawabkan.

15

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan definisi dan pembahasan di bab sebelumnya dapat disimpulkan

bahwa:

1. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan

keterampilan khusus dari pelaku profesi tersebut. Profesional merupakan sikap

dari pelaku profesi agar dapat mencapai kesuksesan dalam bekerja.

Profesionalisme merupakan komitmen para anggota profesi untuk selalu

meningkatkan kemampuannya secara terus-menerus. Sertifikasi merupakan

prosedur standarisasi yang diberikan pihak independen untuk produk atau jasa

yang telah memenuhi standar tertentu. Sertifikasi Profesi merupakan sertifikasi

yang diberikan berdasarkan keahlian untuk suatu profesi tertentu.

2. Manfaat atau keuntungan utama dari sertifikasi profesi ini khususnya bagi kita

yang telah melakukan sertifikasi profesi adalah sebagai bukti atas kemampuan

ataupun keahlian yang kita miliki telah diakui.

3. Tujuan dari sertifikasi profesi adalah untuk meningkatkan kualitas kompetensi

suatu profesi yang pada akhirnya dapat berdampak pada pada peningkatan mutu

dari profesi yang telah tersertifikasi.

16

3.2. Saran

Adapun saran-sarang yang dapat penyusun paparkan yaitu:

1. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat luas tentang pemahaman suatu

profesi dan pentingnya sertifikasi profesi.

2. Pemerintah harus terus mendorong agar tenaga kerja indonesia memliki

sertifikasi profesi sehingga diakui dan dapat bersaing dengan tenaga kerja yang

berasal dari negara lain dalam menghadapi MEA.

3. Bagi para pemilik perusahaan, sebaiknya ikut serta dalam mendorong para

karyawan untuk memiliki sertifikasi profesi sesuai bidang pekerjaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anoname. Program Sertifikasi Profesional. Diambil dari :

http://www.sertifikasi-microsoft.com/p/kerjasama-penyelenggara-profesional

(8 Mei 2016)

BNSP. 2014. Profil BNSP. Diambil dari:

http://www.bnsp.go.id (8 Mei 2016)

BNSP. 2014. Keuntungan Sertifikasi. Diambil dari :

http://www.bnsp.go.id/read/17/Keuntungan-Sertifikasi (8 Mei 2016)

Hadi, Syamsul. 2015. Pengertian Profesional, Profesi, Profesionalisasi,

Profesionalisme, Profesionalitas. Diambil dari:

http://www.maribelajarbk.web.id/2015/04/pengertian-profesional-profesi

(8 Mei 2016)

Jubilee Enterprise. 2010. Sukses Sertifikasi ACE Adobe Photoshop CS4. Jakarta : PT.

Elex Media Komputindo

Purwadi, Teguh. 2008. Efektivitas dan Sertifikasi Profesi. Diambil dari:

http://www.dunamis.co.id/knowledge/details/articles/19 (8 Mei 2016)

Riyanto, Setyo, Husin Wijaya dan Dimas Soerojo. 2016. Selling Yourself Menang

Bersaing di Era MEA. Bandung : Kaifa

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

Nim : 11130186

Nama : Devi Permatasari

Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 25 September 1994

Alamat Lengkap : Jl.Raya Lapan Kampung Cikoleang RT 01/04

No.71 Desa Sukamulya Kec.Rumpin Bogor

B. Riwayat Pendidikan Formal

1. SD Negeri Leuwiranji IV, lulus tahun 2006

2. SMP Negeri 1 Serpong, lulus tahun 2009

3. SMK Pustek Serpong, lulus tahun 2012

Tangerang, 13 Mei 2016

Devi Permatasari

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

Nim : 11130055

Nama : Irma Ristiana

Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 8 Agustus 1992

Alamat Lengkap : Jl. Pandawa Raya No. 108, Kp. Palasari

RT. 001 / RW. 004 , Desa Palasari

Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang

B. Riwayat Pendidikan Formal

1. SD Negeri Caringin 2, lulus tahun 2004

2. SMP Negeri 1 Legok, lulus tahun 2007

3. SMK PGRI 31 Legok Tangerang, lulus tahun 2010

Tangerang, 13 Mei 2016

Irma Ristiana

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

Nim : 11132598

Nama : Nuri Fathonah

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Juni 1994

Alamat Lengkap : Dasana Indah SC 6/16 RT 06 RW 10

Kelurahan Bojong Nangka Kec. Kelapa Dua

Tangerang

B. Riwayat Pendidikan Formal

1. SD Negeri Kampung Bambu, lulus tahun 2006

2. SMP Yuppentek 2 Tangerang, lulus tahun 2009

3. SMK PGRI 1 Tangerang, lulus tahun 2012

Tangerang, 13 Mei 2016

Nuri Fathonah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa

Nim : 11132471

Nama : Wirantika

Tempat & Tanggal Lahir : Indramayu, 12 Desember 1992

Alamat Lengkap : Jl. Sumatera Gp. Damai RT 02/06

Kel. Jombang Kec. Ciputat Tangerang Selatan

B. Riwayat Pendidikan Formal

1. SD Negeri Sumuradem, lulus tahun 2007

2. SMP Negeri 1 Patrol, lulus tahun 2010

3. SMA Negeri 11 Kota Tangerang, lulus tahun 2013

Tangerang, 13 Mei 2016

Wirantika

Lampiran A.1. Halaman Beranda (Home)

Lampiran A.2. Halaman Isi

Lampiran A.3. Halaman Kesimpulan

Lampiran A.4. Halaman View Makalah dan Powerpoint

Lampiran A.5. Halaman Biodata Penyusun Makalah