Upload
andre-sanada-date
View
188
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini penggunaan membran tidak hanya dipakai untuk
keperluan industri, tapi sudah berkembang ke semua aspek kehidupan.
Salah satunya adalah pada bidang kesehatan, seperti hemodialisis,
hemofiltrasi, oksigenasi darah, controlled release, organ buatan,
plasmapheresis, biosensor dan bidang farmasi lainnya. Hemodialisa
merupakan salah satu yang paling berkembang sekarang ini.
Hemodialisa (cuci darah) merupakan proses dialis dalam ilmu
kesehatan, keberadaannya tentu saja belum banyak yang mengetahuinya,
selain itu juga proses dialisis sebagai terapi pengganti ginjal yang
memiliki nilai informasi kesehatan yang tentunya dibutuhkan sebuah
media penyampaian informasi atau aplikasi yang bisa menambah nilai
manfaat bagi masyarakat luas. Sejauh ini Hemodialisa ( cuci darah ) tidak
begitu banyak dikenal di kalangan masyarakat luas, oleh karena itu
kesimpulan tentang pengertian Hemodialisa (cuci darah ) sering kali
banyak orang yang menyalah artikan.
Pada aplikasi ini, untuk membersihkan darah manusia dipisahkan
sisa-sisa metabolisme berupa partikel-partikel kecil, seperti urea, kalium,
urid acid, fosfat dan kelebihan klorida menggunakan membran khusus
yang tebalnya sekitar 0,025 mm. Membran ini membiarkan partikel yang
i
2 | P a g e
lebih kecil berdifusi tetapi menahan protein darah yang ukurannya lebih
besar.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1.Menjelaskan aplikasi dari membran di bidang kesehatan yakni
hemodialisa.
2.Menjelaskan mekanisme proses pada mesin hemodialisis.
1.3 Batasan Masalah
Pada makalah ini kami hanya mengkhususkan pembahasan
mengenai aplikasi membran di bidang kesehatan yaitu proses
hemodialisis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Singkat Teknologi Membran
Membran ialah sebuah penghalang selektif antara dua fasa.
Membran memiliki ketebalan yang berbeda-beda, ada yang tebal dan ada
juga yang tipis serta ada yang homogen dan ada juga ada heterogen.
Ditinjau dari bahannya membran
2
3 | P a g e
terdiri dari bahan alami dan bahan sintetis. Bahan alami adalah bahan
yang berasal dari alam misalnya pulp dan kapas, sedangkan bahan
sintetis dibuat dari bahan kimia,misalnya polimer.
Membran berfungsi memisahkan material berdasarkan ukuran dan
bentuk molekul, menahan komponen dari umpan yang mempunyai
ukuran lebih besar dari pori-pori membran dan melewatkan komponen
yang mempunyai ukuran yang lebihkecil. Larutan yang mengandung
komponen yang tertahan disebut konsentrat danlarutan yang mengalir
disebut permeat. Filtrasi dengan menggunakan membran selain berfungsi
sebagai sarana pemisahan juga berfungsi sebagai sarana pemekatan dan
pemurnian dari suatu larutan yang dilewatkan pada membran tersebut.
Teknik pemisahan dengan membran umumnya berdasarkan ukuran
partikel dan berat molekul dengan gaya dorong berupa beda tekan,
medan listrik dan beda konsentrasi. Proses pemisahan dengan membran
yang memakai gaya dorong berupa beda tekan umumnya dikelompokkan
menjadi empat jenis diantaranya mikromembran, ultramembran,
nanomembran dan reverse osmosis.
Teknologi membran memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan proses
lain, antara lain :
1. Pemisahan dapat dilakukan secara kontinu
2. Konsumsi energi umumnya relatif lebih rendah
3. Proses membran dapat mudah digabungkan dengan proses
pemisahan lainnya
2
4 | P a g e
4. Hybrid processing
5. Pemisahan dapat dilakukan dalam kondisi yang mudah diciptakan
6. Mudah dalam scale up
7. Tidak perlu adanya bahan tambahan
8. Material membrane bervariasi sehingga mudah diadaptasikan
pemakaiannya.
Kekurangan teknologi membran antara lain : fluks dan selektifitas
karena pada proses membran umumnya terjadi fenomena fluks
berbanding terbalik dengan selektifitas. Semakin tinggi fluks seringkali
berakibat menurunnya selektifitas dan sebaliknya. Sedangkan hal yang
diinginkan dalam proses berbasiskan membran adalah mempertinggi
fluks dan selektifitas.
2.1.2 FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
MEMBRAN
Pembuatan membran mempunyai spesifikasi khusus tergantung
untuk apa membran tersebut digunakan dan spesifikasi apa produk yang
diharapkan. Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan
membran diantaranya sebagai
berikut :
1. Ukuran Molekul
Ukuran molekul membran sangat mempengaruhi kinerja membran. Pada
pembuatan mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi mempunyai spesifikasi khusus.
Sebagai
2
5 | P a g e
contoh untuk membran protein kedele yang dihidrolisis menggunakan
ukuran membrane 5000 MWCO, 10.000 MWCO dan 50.000 MWCO.
2. Bentuk Molekul
Bentuk dan konfigurasi macromolekul mempunyai efek pada kekuatan
ion, temperature dan interaksi antar komponen. Perbedaan bentuk ini
khusus pada kondisi dibawah permukaan membrane. Hal ini dapat
terlihat dalam penggunaan membrane pada protein dan dextrin.
3. Bahan Membran
Perbedaan bahan membran akan berpengaruh pada hasil rejection dan
distribusi ukuran pori. Sebagai contoh membrane dari polysulfone dan
membrane dari selulosa asetat, kedua membran ini menunjukkan
rendahnya deviasi antara kedua membran dan ini mempunyai efek pada
tekanan membran. Selain itu mempunyai efek pada tingkat penyumbatan
(fouling) pada membrane.
4. Karakteristik Larutan
Pada umumnya berat molekul larutan garam dan gula mempunyai berat
molekul yang kecil dari ukuran pori membran. Karakteristik larutan ini
mempunyai efek pada permeability membran
5. Parameter operasional
Jenis parameter yang digunakan pada operasional umumnya terdiri dari
tekanan membran, permukaan membran, temperature dan konsentrasi.
Dan parameter tambahan adalah : pH, ion strength dan polarisasi.
2.2 Sejarah Hemodialisa (Cuci Darah)
2
6 | P a g e
Hemodialisa (Cuci Darah) bersal dari kata Hemo & Dialisis Hemo
artinya Darah Dialisis artinya Proses pemisaahan jadi Hemodialisa
adalah proses pemisahan zat-zat tertentu dari darah melalui membran
semipermiabel. Hemodialisa (Cuci Darah) merupakan tindakan
kedokteran yang memungkinkan seseorang dapat hidup meskipun kedua
ginjalnya yang sudah tidak dapat berfungsi lagi karena satu penyakit.
Hemodialisa (Cuci darah) proses dialisis ditemukan oleh seorang ahli
kimia skotlandia Prof.Thomas Graham pada tahun 1854. Graham
menemukan prinsip pemisahan zat melalui membran semipermibel.
Ginjal buatan pertama pada tanggal 10 november 1912 oleh John
J.Abel,L.G.Rowntre dan B.B.Turner dari lab.farmakologi. Medical
School di Baltimore mendemontrasikan hemodialisis pertama pada
hewan, Mereka membuat suatau alat yang diberi nama Artificial Kidney
(Ginjal Buatan). Ginjal buatan tersebut yang mernyerupai dialiser tipe
Hollow Fiber terapi dalam ukuran yang besar terdiri dari pipa-pipa yang
terbuat dari Cellodin yang ditempatkan dalam suatu tabung gelas diisi
cairan garam NACL atau serum buatan. Dialisis pertama pada manusia
dilakukan oleh George Haas dari Universitas Giesen German.Haas,
Mulai percobaan Hemodialisa (Cuci Darah) pada hewan pada tahun 1914
sampai 1915 dengan menggunakan ginjal buatan, Mirip dengan yang
dibuat Abel berbagai membran dicobanya tetapi dari hasil percobaannya
yang paling memuaskan adalah membran Celloid namun masih saja
memberikan komplikasi.
2
7 | P a g e
2.3 Proses Hemodialisis
Mekanisme proses pada mesin hemodialisis, darah pompa dari
tubuh masuk kedalam mesin dialisis lalu dibersihkan pada dializer(ginjal
buatan), lalu darah pasien yang sudah bersih dipompakan kembali
ketubuh pasien. Mesin dialisis yang paling baru dipasaran telah
dilengkapi oleh sistim koputerisasis dan secara terus menerus memonitor
array safty-critical parameter, mencangkup laju alir darah dan dialysate,
tekanan darah, tingkat detak jantung, daya konduksi, pH dll. Bila ada
yang tidak normal, alarem akan berbunyi. dua diantara mesin dialisis
yang paling besar adalah fresenius dan gambro. Dalam hemodialisis
memerlukan akses vaskular(pembulu darah) hemodalisis (AVH) yang
cukup baik agar dapat diperoleh aliran darah yang cukup besar, yaitu
diperlukan kecepatan darah sebesar 200 – 300 ml/menit secara kontinu
selama hemodialis 4-5 jam. AVH dapat berupa kateter yang dipasang
dipembulu darah vena di leher atau paha yang bersifat temporer. Untuk
yang permanen dibuat hubungan antara arteri dan vena, biasanya di
lengan bawah disebut arteriovenous fistula, lebih populer bila
disebut(brescia) cimino fistula. kemudian darah dari tubuh pasien masuk
kedalam sirkulasi darah mesin hemodialisis yang terdiri dari selang
inlet/arterial (ke mesin) dan selang outlet/venous (dari mesin ketubuh).
kedua ujungnya disambung ke jarum dan kanula yang ditusuk kepembulu
darah pasien. Darah setelah melalui selang inlet masuk kedialisar. Jumlah
darah yang menempati sirkulasi darah di mesin berkisar 200ml. Dalam
dialiser darah dibersihkan, sampah-sampah secara kontinu menembus
2
8 | P a g e
membran dan menyebrang ke kompartemen dialisat. di pihak lain cairan
dialisat mengalir dalam mesin hemodialisis dengan kecepatan
500ml/menit masuk kedalam dialiser pada kompartemen dialisat. Cairan
dialidat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektr;it dan
glukosa , cairan ini dipompa masuk kemesin sambil dicampur dengan air
bersih yang telah mengalami proses pembersihan yang rumit (water
treatment). Selama proses hamodialisis, darah pasien diberi heparin agar
tidak membeku bila berada diluar tubuh yaitu dalam sirkulasi darah
mesin.
Prinsip hemodialisis sama seperti metoda dialisis. Melibatkan
difusi zat terlarut ke sembrang suatu selaput semi permiabel. Prinsip
pemisahan menggunakan membran ini terjadi pada dializer. Darah yang
mengandung sisa-sisa meabolisme dengan konsentrasi yang tinggi
dilewatkan pada membran semipermiabel yang terdapat dalam dializer,
dimana dalam dilizer tersebut dialirkan dialisate dengan arah yang
berlawanan(counter current).
2
9 | P a g e
Skema proses hemodialisa (National Kidney Foundation, 2001)
Driving force yang digunakan adalah pebedaan konsentrasi zat yang
terlarut berupa racun seperti partikel-partikel kecil, seperti urea, kalium,
asam urea, fosfat dan kelebihan klorida pada darah dan dialysate.
Semakin besar konsentrasi racuntersebut didalam darah dan dialysate
maka proses difusi semakin cepat. berlawanan dengan peritoneal dialysis,
dimana pengankutan adalah antar kompartemen cairan yang statis,
hemodialisis bersandar apda pengangkutan konvektif dan menggunakan
konter mengalir, dimana bila diasylate mengalir kedalam berlawanan
arah dengan mengalir extracorporeal sirkuit. metoda ini dapat
meningkatkan efektivitas dialisis.
2
10 | P a g e
Selain itu untuk memisahkan yang terlarut adalam darah
digunakan prinsip ultrafiltrasi. driving force yang digunakan pada
ultrafiltrasi ini adalah perbedaan tekanan hidrostatik antara darah dan
dialyzer. Tekanan darah yang lebih tinggi dari dialyzer memaksa air
melewati membran. Jika tekanan dari dialyzer di turunkan maka
kecepatan ultrafiltrasi air dan darah akan meningkat. Jika kedua proses
ini digabungkan, maka akn didapatkan darah yang bersih setelah
dilewatkan melalui dialyzer. Prinsip inilah yang digunakan pada mesin
hemodialisis modern, sehingga keefektifitasannya menggantikan ginjal
sangat tinggi.
2
11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. membran adalah penghalang atau pembatas selektif yang
diletakkan diantara dua fasa.
2. Hemodialisa adalah proses pemisahan zat-zat tertentu dari
darah melalui membran semipermiabel.
2
12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
www.hemodialisa.com
Guntur H, 2004. The Role Cytokine of the Pathogenesis of SIRS-SEPSIS.
Dalam Reviono (Ed). Perspektif Masa Depan Imunologi-Infeksi. Sebelas
Maret University Press.
http/google.co.id/hemodialisa
Anonim.__. Makalah tugas teknik kimia .diakses pada tanggal 16 oktober 2012 dari www.google.com
2