16
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sejak awal timbulnya keinginan untuk meneliti, calon peneliti harus mempunyai gambaran mengenai variable yang akan diteliti sekaligus alat apa yang akan digunakan sebagai pengumpul data penelitiannya. Dengan gambaran yang dimilikinya itu di dalam langkah penyusun proposal penelitaian, calon peneliti sudah harus dapat menuliskan apa saja instrumen penelitian yang akan dituliskan yang secara tentatif akan digunakan sebagai pengumpul data. Betapa pentingnya data dimaksudkan adalah penekanan juga betapa penting instrumen pengumpul data agar peneliti memperoleh data yang betul-betul baik memenuhi harapan. Jika insrumen yang disiapkan tidak atau kurang baik maka data yang diperoleh mustahil baik. Karena instrumen pengumpulan data adalah alat untuk mengukur berkualitas tidaknya sebuah data maka kedudukan instrumen menjadi sesuatu yang sangat penting. 2. Rumusan Masalah 1. Apakah instrumen pengumpulan data itu? 2. Bagaimana cara menyusun instrumen penelitian itu ?

Makalah metodologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah metodologi

Citation preview

Page 1: Makalah metodologi

BAB I

PENDAHULUAN 

1. Latar Belakang Masalah

Sejak awal timbulnya keinginan untuk meneliti, calon peneliti harus mempunyai gambaran

mengenai variable yang akan diteliti sekaligus alat apa yang akan digunakan sebagai

pengumpul data penelitiannya.

Dengan gambaran yang dimilikinya itu di dalam langkah penyusun proposal penelitaian,

calon peneliti sudah harus dapat menuliskan apa saja instrumen penelitian yang akan

dituliskan yang secara tentatif akan digunakan sebagai pengumpul data.

Betapa pentingnya data dimaksudkan adalah penekanan juga betapa penting instrumen

pengumpul data agar peneliti memperoleh data yang betul-betul baik memenuhi harapan. Jika

insrumen yang disiapkan tidak atau kurang baik maka data yang diperoleh mustahil baik.

Karena instrumen pengumpulan data adalah alat untuk mengukur berkualitas tidaknya sebuah

data maka kedudukan instrumen menjadi sesuatu yang sangat penting.

2. Rumusan Masalah

1. Apakah instrumen pengumpulan data itu?

2. Bagaimana cara menyusun instrumen penelitian itu ?

3. Jenis instrumen apa sajakah yang dipergunakan dalam suatu penelitian ?

4. Apa sajakah teknik-teknik pengumpulan data itu?

Page 2: Makalah metodologi

BAB II

PEMBAHASAN

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian. Mutu instrumen

menentukan mutu data yang digunakan dalam penelititan., sedangkan data merupakan dasar

kebenaran empiris dari kesimpulan atau penemuan penelitian itu.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya.

Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan

data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket (daftar isian),

perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.

Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang amat penting dan strategi kedudukannya

didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Dengan instrumen akan diperoleh data yang

merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan

digunakan untuk mencapi tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis (jika akan membuktikan

hipotesis). Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul.

2. Langkah-langkah dalam menyusun instrumen penelitian.

1) Pengembangan spesifikasi instrumen

Spesifikasi instrumen adalah rancangan pokok (grand design) instrumen. Hal hal yang perlu

dimuat dalam spesifikasi itu adalah :

Wilayah yang akan direkam.

Dasar konseptual atau dasar teoritis yang akan dipakai sebagai landasan.

Page 3: Makalah metodologi

Subjek yang akan diamil datanya.

Tujuan pengambilan data.

Materi instrumen.

Tipe butir pertanyaan atau pernyataan.

Jumlah butir pertanyaan atau pernyataan.

Kriteria seleksi butir pertanyaan atau pernyataan yang dianggap baik.

2) Penulisan butir butir pertanyaan atau pernyataan

Kemampuan untuk menulis pertanyaan atau penyataan adalah perpaduan antara kiat dan

hasil latihan. Di antara pengumpul data untuk atribut kognitif yang paling populer, dan

karenanya juga paling banyak dipakai adalah tes pilihan ganda dengan lima kemungkinan

jawaban. Untuk atribut non-kognitif, instrumen yang paling populer dan relatif paling banyak

digunakan adalah skala model likert.

3) Telaah dan revisi butir butir pertanyaan atau pernyataan

Aspek aspek yang perlu dicermati adalah :

Kesesuaian dengan spesifikasi.

Kesesuaian dengan landasan teoritis.

Kesesuaian dengan format yang dilihat atau dari sudut ilmu pengukuran.

Kecepatan bahasa yang digunakan

4) Perakitan butir butir pertanyaan atau pernyataan ke dalam perangkat instrumen.

Butir butir pertanyaan atau pernyataan itu harus dirakit menjadi satu instrumen yang

siap untuk diuji cobakan. Dalam perakitan ini sekaligus dirumuskan petunjuk bagaimana

caranya merespon kepada pertanyaan pertanyaan itu.

5) Uji coba instrumen

Syarat uji coba adalah bahwa karakteristik subjek uji coba harus sama dengan

karakteristik subjek penelitian.

6) Analisis hasil uji coba

Butir demi butir pertanyaan pertanyaan atau pernyataan pernyataan itu diteliti

kualitasnya. Walaupun pada dasarnya polanya sama, namun analisis butir butir pertanyaan dan

analisis butir pernyataan mengandung perbedaan.

Page 4: Makalah metodologi

7) Penentuan perangkat akhir instrumen

Berdasar atas hasil analisis butir butir pertanyaan atau pernyataan itu dipilih butir butir

pertanyaan atau pernyataan yang baik sesuai dengan spesifikasi.

8) Pengujian realibilitas instrumen

Reliabilitas instrumen merujuk kepada konsistensi hasil perekaman data (pengukuran)

kalau nstrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok orang yang sama dalm wktu

berlainan atau kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok orang yang berbeda

dala waktu yang sama atau dalam waktu yang berlainan.

Ada tiga cara untuk mengestimidasi reliabilitas instumen, yaitu :

Metode uji ulang ( test retest method )

Metode bentuk paralel ( parallel form method )

Metode pengujian satu kali ( single trial method )

9) Pengujian validitas instrumen

Secara teori ada tiga macam validitas instrumen, yaitu :

Validitas isi

Validitas construct

Validitas berdasarkan kriteria

3. Jenis jenis Instrumen Pengumpulan data

Instrumen yang dipergunakan dalam upaya pengumpulan data suatu penelitian itu

harus memperhatikan validitas dan reliabelitas, karena sesungguhnya data yang baik adalah

data yang valid dan reliable.

Menurut Sukidin, dkk (2010:100) berpendapat bahwa Instrumen Valid adalah

instrumen yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur misalnya bahwa penggaris

adalah alat yang valid untuk mengukur panjang, bukan untuk mengukur berat. Sedangkan

instrumen reliable adalah instrumen yang konsisten (tepat/akurat) dalam mengukur yang

seharusnya diukur.

Menurut Sutrisno Hadi, bahwa yang menjadi instrumen yang valid itu memenuhi

persyaratan sebagai berikut : (1) pengukuran dengan alat pengukur yang lain sebagi prediktor,

(2) adanya standisasi group tertentu untuk mengadakan observasi sebagai sebuah kriterium,

(3) diselidiki ada atau tidaknya kecocokan antara hasil prediktor dengan hasil kriterium.

Page 5: Makalah metodologi

Menurut Prof. DR. Punaji Setyosari, M.Ed (2012 : 205) berpendapat bahwa validitas

terbagi menjadi 2 (dua) yaitu : (1) validitas logis, yakni diperoleh dengan usaha yang sangat

hati-hati sehingga secara logika instrumen itu dicapai menurut validitas yang dikehendaki, (2)

validitas empiris, yaitu validitas yang diperoleh berdasarkan pengalaman.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat dikatakan bahwa di dalam penyusunan

instrumen pengumpulan data suatu penelitian, data yang dihasilkan nanti harus mempunyai

kebenaran yang dapat diukur serta mempunyai konsistensi kebenaran terhadap suatu objek

sehingga adanya relevansi antara hipotesa dan kenyataan yang diperoleh melalui pengalaman

secara optimal yang dengannya kesahihan penelitian dapat diterima secara logis oleh akal.

Jenis instrumen pengumpulan data, disebut juga alat evaluasi. Menurut Mulyasa,

secara garis besar terbagi menjadi dua macam, yaitu :

(1)Instrumen Tes

(2) Instrumen Non Tes.

Instrumen tes merupakan serentetan pertanyaan, lembar kerja atau sejenisnya yang

dapat dipergunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari

subjek penelitian. Lembar instrumen berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri dari butir-

butir soal, baik itu yang ada pada angket, observasi atau wawancara. Contohnya adalah tes

formatif, baik yang bersifat objektif (multiple choice) atau Essay.

Sedangkan instrumen non tes merupakan instrumen yang berupa selain dari pada

bentuk pertanyaan-pertanyaan, tetapi biasanya berupa dokumentasi sebagai portofolio, dan

menurut Juliansyah Noor (2012 : 141) ditambahkan dengan Focus Group Discussion (FGD)

yaitu teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan

tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok.

4. Teknik pengumpulan data

a. Pengumpulan data dengan observasi

Pengamatan langsung merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan

terleih dahulu menetapkan tingkah laku yang akan diteliti. Kemudian memikirkan prosedur

sistematis untuk menetapkan, menggolongkan, dan mencatat tingkah laku itu dalam situasi

yang wajar maupun buatan. Dalam melakukan pengamatan perlu diperhatikan beberapa hal,

yaitu :

Page 6: Makalah metodologi

(1) aspek tingkah laku yang diamati harus dipilih

(2) rumusan tingkah laku dalam kategori yang dipiih harus jelas

(3) orang yang melakukan pengamatan perlu sdilatih

(4) sistem pengukuran dari pengamatan harus dibuat atau dikembangkan

(5) prosedur pencatatan tingkah laku perlu detail

b.      Teknik pengumpulan data dengan wawancara

Dalam wawancara kita kita dihadapkan kepada dua hal. Pertama, kita harus

mengadakan interaksi dengan responden. Kedua, kita menghadapi kenyataan, adanya

pandangan orang lain yang kita hadapi ialah bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain,

dan bagaimana kita mengolah pandangan yang mungkin berbeda itu.

Wawancara lapangan adalah produksi bersama peneliti dan anggota. Anggota adalah

peserta aktif yang wawasan, perasaan, dan kerjasama merupakan bagian penting dari proses

diskusi yang mengungkapkan makna subjektif. Kehadiran pewawancara dan dari keterlibatan

bagaimana dia atau dia mendengarkan, menghadiri, mendorong, menyela, digresses, memulai

topik, dan berakhir tanggapan-merupakan bagian integral ke rekening responden.

1)        Macam-macam Interview/wawancara.

Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu; Wawancara

terstruktur (structured interview); Wawancara semiterstruktur (semistructure Interview);

Wawancara tak berstruktur (unstructured Interview).

2)        Langkah-langkah wawancara.

Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada tujuh langkah dalam

penggunaan wawancara unyuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

a)      Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan

b)      Menyimpan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan

c)      Mengawali atau membuka alur wawancara

d)     Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya

e)      Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan

f)       Mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.

3)        Isi wawancara

Beberapa jenis yang dapat dinyatakan dalam wawancara adalah:

Page 7: Makalah metodologi

(a)      Pengalaman dan perbuatan responden, yaitu apa yang telah dikerjakannya atau

yang lazim dikerjakannya

(b)      Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran atau perkiraanya tentang sesuatu,

(c)      Perasaan, respons emosional, apakah ia merasa cemas, takut, senang,

gembira,curiga, jengkel dan sebagainya tentang sesuatu.

(d)     Pengetahuan, fakta-fakta, apa yang diketahuinya tentang sesuatu.

(e)      Penginderaan, apa yang dilihat, didengar, dirabah, dikecap atau diciumnya,

diuraikan secara deskriptif.

(f)       Latar belakang pendidikan, pekerjaan, daerah asal, tempat tinggal, keluarga dan

sebagainya.

Beberapa aspek di atas dipersiapkan agar dapat mengantisipasi kekosongan terhadap

sesuatu yang hendak ditanyakan. Materi pertanyaan dapat melingkupidimensi waktu, seperti

tentang apa-apa yang dikerjakan responden di masa lampau, sekarang dan akan datang. Dan

pada intinya pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan harus berpedoman pada arah penelitian

atau harus sesuai dengan tujuan penelitian.

4)   Alat-alat wawancara

(a)      Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua pembicaraan atau percakapan

dengan sumber data, sekarang sudah banyak komputer-komputer kecil, notebook yang dapat

digunakan untuk mencatat hasil pembicaraan.

(b)      Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan.

Penggunaan tape recorder dalam wawancara perlu memberi tahu kepada informan boleh atau

tidak.

(c)      Camera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan

informan/sumber data. Dengan adanya foto-foto ini dapat meningkatkan keabsahan penelitian

akan lebih terjamin, karena peneliti betul-betul melakukan pengumpulan data.

c.    Teknik pengumpulan data dengan angket

kuesener atau angket adalah suatu daftar pertanyaan pertanyaan atau isian yang sudah terdapat

jawaban yang sudah dibakukan. Keuntungannya dibandingkan wawancara adalah lebih hemat

waktu dan biaya, serta praktis, dapat mencakup sampel yang besar. Data yang dikumpulkan

Page 8: Makalah metodologi

lebih menghindarkan dari bias karena tidak diwarnai penampilan, suasana, perasaan, dan

tingkah laku peneliti. Angket terdiri dari dua macam yaitu :

(1) angket berstruktur (tertutup)

angket terstruktur adalah angket yang berisi pertanyaan pertanyaan yang disertai pilihan

jawaban untuk pertanyaan tersebut.

Kelebihan angket tertutup adalal pelaksanaan dan pemberian skornya bersifat langsung

dan memudahkan analisis.

Kelemahannya adalah memaksa subjek untuk memilih jawaban jawaban yang disediakan

padahal mungkin saja tidak ada pilihan yang sesuai.

(2) Angket terbuka

Angket terbuka tidak memuat jawaban yang diberikan.

Kelebihan angket terbuka adalah memberikan kebebasan responden. Mengemukakan

pendapat dan sikapnya.

Kelemahannya informasi sulit informasi sulit untuk diproses dan dianalisis.

Ciri ciri angket yang baik :

2. memuat topik yang penting bagi responden sehingga ia tidak merasa sia sia untuk

mengisinya.

3. Angket digunakan untuk informasi yang tidak dapat diperoleh dari sumber lain.

Seperti :sensus dan rapor

4. Angket perlu sesingkat mungkin hanya yang diperlukan saja.

5. Tampilan fisiknya menarik, dicetak atau diformat yang baik dan jelas.

6. Petunuk pengisian jelas dan lengkap, istilah istilah yang penting diberi penjelasan, tiap

pertanyaan memuat hanya satu ide, semua kalimat dibuat sesederhana dan sejelas

mungkin, dan alternatif jawaban mudah dipilih.

7. Pertanyaan pertanyaan objektif, tidak mengiringi subjek pada pilihan yang diinginkan.

8. Pertanyaan dikemukakan dengan urutan yang baik, mulai dari hal hal yang umum menuju

hal hal yang spesifik, sehingga jawaban logis dan objektif.

9. Mudah ditabulasi dan ditafsirkan untuk analisisnya.

Page 9: Makalah metodologi

d. teknik sosiometri

teknik ini digunakan untuk menggambarkan hubungan sosial yang terjadi diantara individu

individu dalam suatu kelompok. Teknik ini dapat menggambarkan erat atau renggangnya

hubungan antar individu. Para individu diminta mengemukakan pilihan atau penolakan

terhadap terhadap kawan kawannya dalam erbagai situasi. Anak anak dikelas disuruh

menyebut nama kawan yang dilihnya, kawan untuk bekerja sama atau lainnya.

e. skala

skala merupakan seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada subjej, objek, atau tingkah

laku dengan tujuan mengukur sifat. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, nilai nilai, dan

minat. Skala ini tidak sama dengan tes, karena hasil dari instrumen ini tidak menunjukkan

keberhasilan atau kegagalan, kekuatan, atau kelemahan. Skala ini mengukur seberapa jauh

seseorang memiliki ciri ciri yang ingin diteliti.

Pengembangan skala ini menggunakan beberapa teknik tertentu :

1. Summated rating scale ( skala likert )

2. Equel appearing interval ( skala thurtsthon )

3. Comulative scale ( skala guttman )

4. Sematic diferential scales

Page 10: Makalah metodologi

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan

data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket (daftar isian),

perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya

Dengan data peneliti dapat :

(1) menjawab problematika

(2)mencapai tujuannya

(3)membuktikan hipotesisnya

Jenis jenis instrumen pengumpulan data :

(1) Tes

(2) Non tes

teknik-teknik dalam teknik pengumpulan data :

(1) Pengumpulan data dengan observasi

(2) Teknik pengumpulan data dengan wawancara

(3) Teknik pengumpulan data dengan angket

(4) Teknik Pengumpulan data dengan sosiometri

(5) Teknik Pengumpulan data dengan skala

.

Page 11: Makalah metodologi

DAFTAR PUSTAKA

Margono, S. Methodologi penelitian pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003

Raj muhammad teguh. Methodologi penelitian ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo persada, 2001

Arikunto, suharsimi. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003

Nana Sudjana, dan Ibrahim. Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru),

1999

Sumadi, Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : Raja Grafindo, 2008

Yuosda, Amirman. Penelitian dan Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara,1993

Siswono Eko Yuli Tatag, Penelitian Pendidikan Matematika. Surabaya: Unesa University

Press, 2010