38
TUGAS KELOMPOK PRODI BELAJAR & PEMBELAJARAN “Motivasi Belajar” Dosen Pengajar : Yogi Mayudana, S.Pd Disusun oleh : I Made Ari Astawan (07/2013.V.1.0098) I Wayan Karya Widnyana (12/2013.V.1.0103) I Putu Dedik Widnawan (15/2013.V.1.0106) Ngakan Kt. Angga Jaya S.

Makalah Motivasi Belajar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

diolas

Citation preview

Page 1: Makalah Motivasi Belajar

TUGAS KELOMPOKPRODI BELAJAR & PEMBELAJARAN

“Motivasi Belajar”

Dosen Pengajar :Yogi Mayudana, S.Pd

Disusun oleh :

I Made Ari Astawan (07/2013.V.1.0098)I Wayan Karya Widnyana (12/2013.V.1.0103)I Putu Dedik Widnawan (15/2013.V.1.0106)Ngakan Kt. Angga Jaya S. (20/2013.V.1.0111)Aris Mahmudi (23/2013.V.1.0114)I Ketut Edi Jaka Purnomo (30/2013.V.1.0080)

FAK. PEND. MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

IKIP PGRI BALITAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: Makalah Motivasi Belajar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Kami juga panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan kerido’an-Nya, makalah kelompok kami dengan judul “Motivasi Belajar” ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah kelompok kami ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami berharap kritik dan saran demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhir kata kami berharap agar tugas kelompok kami dapatbermanfaat bagi semua pembaca.

Denpasar, 28 April 2014

Tim Penyusun

i

Page 3: Makalah Motivasi Belajar

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 21.3 Tujuan.............................................................................................................. 2 1.4 Manfaat.......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Motivasi Belajar................................................................................. 3 2.2 Jenis dan Sifat Motivasi..................................................................................112.3 Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar....................................................... 16

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan……….......................................................................................... 193.2 Saran …........................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20

ii

Page 4: Makalah Motivasi Belajar

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu situasi, bahkan dalam satu ruang hampa. Situasi belajar ini ditandai dengan motif-motif yang ditetapkan dan diterima oleh peserta didik. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong ( motivasi ). Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks, karena dalam proses tersebut peserta didik tidak hanya sekedar menerima dan menyerap informasi yang disampaikan oleh pendidik, tetapi peserta didik dapat melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran dan tindakan paedadogis yang harus dilakukan, agar hasil belajarnya lebih baik dan sempurna. Dari proses pembelajaran tersebut peserta didik dapat menghasilkan suatu perubahan yang bertahap dalam dirinya, baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adanya perubahan tersebut terlihat dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh peserta didik berdasarkan evaluasi yang diberikan oleh pendidik.

Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik. Bagi peserta didik yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi peserta didik yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi yang tepat. Karenanya, bila peserta didik mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan peserta didik, tetapi mungkin saja pendidik tidak berhasil dalam membangkitkan motivasi peserta didik.

Motivasi yang kuat dalam diri peserta didik akan meningkatkan minat, kemauan dan semangat yang tinggi dalam belajar, karena antara motivasi dan semangat belajar mempunyai hubungan yang erat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sardiman A.M dalam bukunyaInteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar bahwa : "Dalam kegiatan belajar, maka motivasi menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai."

Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah peserta didik menjadi tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi itu pula hasil belajar peserta didik dapat diwujudkan dengan baik. Peserta didik yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara motivasi dengan perolehan dan atau prestasi tidak hanya dalam belajar.

1

Page 5: Makalah Motivasi Belajar

1.2 RUMUSAN MASALAHAdapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa sebenarnya konsep motivasi belajar ?2. Apa saja jenis dan sifat dari motivasi (yang berkaitan dengan belajar) ?3. Bagaimana strategi menumbuhkan motivasi belajar ?

1.3 TUJUANAdapun tujuan dari keseluruhan materi di dalam makalah ini adalah :

1. Untuk memahami konsep dari motivasi belajar.2. Untuk mengetahui apa saja jenis dan sifat-sifat dari motivasi (yang berkaitan dengan

belajar).3. Untuk mengetahui dan mampu menerapkan strategi untuk menumbuhkan motivasi

belajar.

1.4 MANFAATDi dalam keseluruhan materi makalah ini, tentunya ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh yaitu :

1. Sebagai sumber ilmu pengetahuan sekunder.2. Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih memahami dan mendalami mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan motivasi belajar.

2

Page 6: Makalah Motivasi Belajar

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 KONSEP MOTIVASI BELAJARA. MotivasiPengertian Motivasi

Motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pengertian motivasi antara lain adalah sebagai berikut:

a) Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman (1986: 73) mengemukakan, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahulu dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

b) Tabrani Rusyan berpendapat bahwa motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.

c) Heinz Kock memberikan pengertian, motivasi adalah mengembangkan keinginan untuk melakukan sesuatu.

d) Dr. Wayan Ardhan menjelaskan, bahwa motivasi dapat dipandang sebagai suatu istilah umum yang menunjukkan kepada pengaturan tingkah laku individu dimana kebutuhan-kebutuhan atau dorongan-dorongan dari dalam dan insentif dari lingkungan mendorong individu untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya atau untuk berusaha menuju tercapainya tujuan yang diharapkan.

e) Gleitman dan Reiber yang dikutip oleh Muhibbin Syah berpendapat, bahwa motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.

f) Hamzah (2008: 3) menjelaskan istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.

g) Oemar Hamalik (2004: 173) menjelaskan motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan intensif diluar individu atau hadiah. Motivasi adalah proses membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat-minat.

h) Dimyati dan Mudjiono (2009: 80) yang mengatakan bahwa motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan pengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu, dan juga sebagai pemberi arah dalam tingkah lakunya, salah satunya dorongan seseorang untuk belajar.

Aspek motivasiTiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu:

a) Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaanmental (berpikiri dan ingatan).

b) Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.c) Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.

3

Page 7: Makalah Motivasi Belajar

Ciri motivasi menurut Plotnik, yaitu:a) Anda terdorong berbuat atau melaksanakan suatu kegiatan.b) Anda langsung mengarahkan energi anda, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.a) Anda mempunyai intensitas perasaan-perasaan yang berbeda tentang pencapaian

tujuan itu.

Jenis-jenis MotivasiMotivasi dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenisnya. Ada jenis motivasi yang

terjadi karena keinginan seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu. Jenis motivasi lain yaitu motivasi yang yang terjadi karena seseorang tersebut ingin mengejar target yang telah ditentukan agar berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Biggs dan Telfer dalam Sugihartono, dkk (2007: 78) menjelaskan jenis-jenis motivasi belajar dapat dibedakan menjadi empat macam, antara lain:

(1) Motivasi instrumental;(2) Motivasi sosial, peserta didik belajar untuk penyelenggarakan tugas;(3) Motivasi berprestasi;(4) Motivasi instrinsik.

Motivasi Instrumental merupakan dorongan yang membuat peserta didik belajar karena ingin mendapatkan hadiah. Motivasi social menjadikan peserta didik lebih terlibat dalam tugas. Peserta didik belajar untuk meraih keberhasilan yang telah ditentukan, karena peserta didik memiliki motivasi berprestasi, dan peserta didik memiliki rasa ingin belajar dengan keinginannya sendiri karena mendapatkan dorongan dari motivasi instrinsik. Ngalim Purwanto (2003: 72) menyebutkan bahwa motivasi mengandung tiga komponen pokok : “(1) Menggerakan; (2) Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku;(3) Menopang dan menjaga tingkah laku”.

Berdasarkan komponen diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki beberapa jenis dan juga mengangandung komponen, antara lain menggerakkan, mengarahkan, dan menopang atau menjaga tingkah laku. Pada dasarnya motivasi itu dapat muncul dari diri sendiri maupun dari orang lain, sehingga para peserta didik mampu meningkatkan motivasi belajarnya bisa karena dirinya sendiri maupun dari orang lain

Fungsi MotivasiMotivasi memiliki fungsi bagi seseorang, karena motivasi dapat menjadikan

seseorang mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Motivasi juga dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sardiman (2007: 85) menjelaskan motivasi akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, karena motivasi memiliki fungsi seperti:“(1) mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan; (2) menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya; (3) menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lagi bagi tujuan tersebut.”

Oemar Hamalik (2004: 175) menjelaskan fungsi motivasi antara lain : mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Perbuatan belajar akan terjadi apabila seseorang tersebut memiliki motivasi, sebagai pengarah, artinya dapat menjadi jalan agar mampu menuju arah yang ingin dicapai, sebagai penggerak, berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Berdasarkan fungsi motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi adalah memberikan arah dalam meraih apa yang diinginkan, menentukan sikap atau tingkah laku

4

Page 8: Makalah Motivasi Belajar

yang akan dilakukan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan juga sebagai mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas.

Indikator Orang TermotivasiOrang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada diri orang tersebut.

Ciri-ciri orang termotivasi anatara lain tidak mudah putus asa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, selalu merasa ingin membuat prestasinya semakin meningkat. Sardiman (2009: 83) mengemukakan motivasi yang ada pada setiap orang itu memiliki ciri ciri sebagai berikut :“(1) Tekun menghadapi tugas; (2) Ulet menghadapi kesulitan; (3) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah; (4) Lebih senang bekerja mandiri; (5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin; (6) Dapat mempertahankan pendapatnya; (7) Tidak mudahmelepaskan hal yang diyakini itu; (8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal”.

Nana Sudjana (2002: 61) berpendapat motivasi peserta didik dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain :“(1) Minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran; (2) Semangat peserta didik untuk melakukan tugas-tugas belajarnya; (3) Tanggungjawab peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya; (4) Reaksi yang ditunjukkan peserta didik terhadap stimulus yang diberikan pendidik; (5) Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan”.

H. Djali (2009: 109-110) menyebutkan bahwa individu yang memiliki motivasi yang tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut:“(1) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi; (2) Memilih tujuan yang realistis; (3) Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan batu dengan segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil atau pekerjaannya; (4) Senang berkerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain; (5) Mampu menggunakan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik; (6) Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status atau keunggulannya tetapi lambang prestasilah yang dicarinya”.

Hamzah B.Uno (2008: 23) mengemukakan bahwa ciri-ciri atau indikator motivasi antara lain :“(1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;(3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan;(4) Adanya penghargaan dalam belajar; (5) Adanya kegiatan yang menarik dalam kegiatan ;(6) belajarAdanya lingkungan belajar yang kondusif”.

Berdasarkan ciri-ciri diatas maka dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki ciri-ciri termotivasi adalah peserta didik yang ulet dalam menyelesaikan tugas, peserta didik tekun, menunjukan minat, selalu memperhatikan, semangat dan adanya hasrat untuk berhasil.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi MotivasiSIKAP

Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar peserta didik karena sikap itu membantu peserta didik dalam merasakan dunianya dan memberikan pedoman kepada perilaku yang dapat membentu dalam menjelaskan dunianya. Sikap juga akan membentu seseorang merasa aman di suatu lingkungan yang pada mulanya tampak asing. Sikap akan memberikan pedoman dan peluang kepada seseorang untuk mereaksi secara lebih optimis. Sikap akan membuat kehidupan lebih sederhana dan membebaskan seseorang dalam mengatasi unsur-unsur kehidupan sehari-hari yang bersifat unik. Sifat merupakan produk dari kegiatan belajar.

5

Page 9: Makalah Motivasi Belajar

Sikap diperoleh melalui proses seperti pengalaman, pembelajaran, identivikasi, perilaku peran. Biasanya pengalaman belajar baru merupakan kegiatan yang banyak mengandung resiko karena hasilnya kadang-kadang tidak menentu. Seorang peserta didik dapat harus menyakini bahwa sikapnya akan memiliki pengaruh aktif terhadap motivasi belajar anak pada saat awal pembelajaran. Pada setiap awal pembelajaran, peserta didik umumya segera membuat penilaian mengenai pendidik, mata pelajaran, situasi pembelajaran, dan harapan personalnya untuk sukses.KEBUTUHAN

Kebutuhan merupakan kondisi yang di alami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memnadu poeserta didik untuk mencapai tujuan. Perolehan tujuan merupakan kemampuan melepaskan atau mengakhiri perasaan kebutuhan dan tekanan. Semua orang merasa kebutuhan yang tidak pernah berakhir. Kebutuhan nama yang dialami peserta didik sekarang ini akan bergantung pada sejarah belajar individu, situasi sekarng, dan kebutuhan terakhir yang dipenuhi. Kebanyakan kebutuhan bertindak sebagai kekuatan internal yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan. Semakin kuat seseorang merasakan kebutuhan, semakin besar peluangnya untuk mengatasi perasaan yang menekan di dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila peserta didik membutuhkan atau menginginkan sesuatu untuk dipelajari, mereka cenderung sangat termotivasi. Pendidik dapat menumbuhkan motivasi belajar berdasarkan pada kebutuhan yang dirasakan oleh peserta didik.RANGSANGAN

Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. Seseorang melihat sesuatu dan tertarik padanya. Rangsangan secara langsung membentu memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Apabila peserta didik tidak memperhatikan pembelajaran, maka sedikit sekali belajar akan terjadi pada diri peserta didik tersebut. Proses pembelajaran dan materi yang terkait dapat membuat sekumpulan kegiatan belajar. Setiap peserta didik memiliki keinginan untuk mempelajari sesuatu dan memiliki sikap positif terhadap materi pembelajaran.AFEKSI

Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar. Tidak ada kegiatan belajar yang terjadi di dalam kevakuman emosional. Afeksi dapat menjadi motivator intrinsik. Apabila emosi bersifat positif pada waktu kegiatan belajar berlangsung, maka emosi mampu mendorong peserta didik untuk belajar keras.KOMPETENSI

Teori kompetensi mengasumsikan bahwa peserta didik secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif. Peserta didik secara intrinsik termotivasi utnuk mneguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Demikian pula setiap orang secara genetik deprogram untuk menggali, menerima, berfikir, memanipulasi, dan mnegubah lingkungan secara efektif.PENGUATAN

Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan tau menemukan bahwa perilaku seseorang dapat dibentuk kurang lebih sama melalui penerapan penguatan positif atau negatif. Penggunaan hasil karya peserta didik, pujian, penghargaan sosial, dan perhatian,dinyatakan sebagai variabel yang sangat penting di dalam perancangan pembelajaran.

B. BelajarPengertian Belajar

Belajar merupakan usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru yang dapat merubah tingkah laku, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Belajar juga dapat terjadi karena interaksi yang dialami oleh individu. Untuk lebih jelas penulis akan kemukakan pendapat para ahli:

6

Page 10: Makalah Motivasi Belajar

a. Sumadi Soerya Brata mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah membawa perubahan yang mana perubahan itu mendapatkan kecakapan baru yang dikarenakan dengan usaha atau disengaja.b. L. Crow dan A. Crow, berpendapat bahwa pelajaran adalah perubahan dalam respon tingkah laku (seperti inovasi, eliminasi atau modifikasi respon, yang mengandung setara dengan ketetapan) yang sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh pengalaman. “pengalaman” yang serupa itu terutama yang sadar, namun kadang-kadang mengandung komponen penting yang tidak sadar, seperti biasa yang terdapat dalam belajar gerak ataupun dalam reaksinya terhadap perangsang-perangsang yang tidak teratur, termasuk perubahan-perubahan tingkah laku suasana emosional, namun yang lebih lazim ialah perubahan yang berhubungan dengan bertambahnya pengetahuan simbolik atau ketrampilan gerak, tidak termasuk perubahan-perubahan fisiologis seperti keletihan atau halangan atau tidak fungsinya indera untuk sementara setelah berlangsungnya pasangan pasangan yang terusmenerus.c. Cronbach, Lindgren, Crow & CrowBelajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman.d. Masrun, Sri MulyaniBelajar adalah proses perubahan lahir dan batin dimana perubahan yang terjadi bersifat positif dan relative permanen.e. MorganBelajar adalah segala perubahan perilaku yang relative permanent yang muncul sebagai akibat dari latihan dan pengalaman.f. Sardiman (2003: 20) menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengar,meniru, dan lain sebagainya.g. Sugihartono, dkk (2007: 74) yang mendefinisikan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. h. Oemar Hamalik (1983: 21) menyatakan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan pelatihan

Berdasarkan beberapa pengertian belajar diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses dimana seorang individu mendapatkan hal atau informasi baru yang terlihat dari interaksi tingkah laku dengan lingkungannya.

Ciri-ciri Perilaku BelajarPerilaku belajar seseorang dapat dilihat dari perubahan-perubahanyang terjadi pada

individu yang bersangkutan, karena perubahan itu menunjukkan individu tersebut telah mengalami perilaku belajar. Sugihartono dkk (2007:76), menjelaskan ciri-ciri perilaku belajar sebagai berikut“ 1) Perubahan Tingakah laku terjadi secara sadar; 2) Perubahanbersifat continu dan fungsional; 3) Perubahan bersifat positif danaktif; 4) Perubahan bersifat permanen; 5) Perubahan dalam belajarbertujuan atau terarah; 6) Perubahan mencangkup seluruh aspektingkah laku”.Berdasarkan penjelasan diatas maka ciri-ciri perilaku belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku yang terjadi pada individu, baik itu perubahan tingkah laku yang terjadi secara sadar, perubahan bersifat positif maupun perubahan yang terarah.

Tujuan BelajarBelajar dilakukan karena ada tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut yaitu untuk

mendapatkan ilmu maupun pengetahuan yang baru. Ditinjau secara umum, Sardiman A.M

7

Page 11: Makalah Motivasi Belajar

(2003: 26–27) menjelaskan tujuan belajar ada tiga jenis : untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, pembentukan sikap. Berdasarkan tujuan belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan baru yang dapat digunakan

C. Motivasi BelajarSetelah menguraikan defenisi motivasi dalam belajar, maka dapat diambil pengertian

bahwa yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah suatu daya upaya penggerak ataumembangkitkan serta mengarahkan semangat individu untuk melakukan perbuatan belajar.Untuk dapat mendalami dan mempunyai suatu gambaran yang mendalam serta jelas mengenai motivasi belajar, berikut beberapa definisi dari para ahli mengenai motivasi belajar, yaitu:

a) Menurut H. Mulyadi menyatakan bahwa motivasi belajar adalah membangkitkan dan memberikan arah dorongan yang menyebabkan individu melakukan perbuatan belajar.

b) Dan menurut Tadjab, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.

c) Sardiman (1986: 750) menjelaskan motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Banyak peserta didik yang tidak berkembang dalam belajar karena kurangnya motivasi yang dapat mendorong semangat peserta didik dalam belajar.

d) Martinis (2007:219) juga berpendapat bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah ketrampilan, pengalaman.

e) Agus Suprijono (2009: 163) menjelaskan motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.

f) Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong, menggerakan dan mengarahkan peserta didik dalam belajar (Endang Sri Astuti, 2010 : 67).

Motivasi belajar sangat erat sekali hubungannya dengan prilaku peserta didik disekolah. Motivasi belajar dapat membangkitkan dan mengarahkan peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baru. Bila pendidik membangkitkan motivasi belajar anak didik, maka meraka akan memperkuat respon yang telah dipelajari (TIM Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007 : 141). Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.

Teori Motivasi Belajar Menurut (Stoner & Freeman (1995) dalam S.Suarli dan Yanyan Bahtiar (2008), teori motivasi terdiri dari:a. Teori KebutuhanDikemukakan oleh Maslow, teori ini memfokuskan pada yang dibutuhkan orang untuk hidup berkecukupan. Seseorang mempunyai motivasi apabila belum mencapai tingkat kepuasan tertentu dengan kehidupannya. Kebutuhan yang telah terpuaskan bukan menjadi motivator. Misalnya, peserta didik terus giat belajar karena belum puas dengan nilai yangdiperoleh.b. Teori KeadilanDikemukakan oleh Adams, teori ini didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama dalam motivasi adalah evaluasi individu atau keadilan dari penghargaan yang diterima. Individu akan termotivasi jika hal yang mereka dapatkan seimbang dengan usaha yang mereka kerjakan. Misalnya, peserta didik akan termotivasi belajar jika usaha belajarnya seimbang dengan hasil belajar yang diperoleh.

8

Page 12: Makalah Motivasi Belajar

c. Teori HarapanDikemukakan oleh Vroom, teori ini menyatakan cara memilih dan bertindak dari berbagai alternatif tingkah laku, berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap tingkah laku. Misalnya peserta didik memilih belajar di keperawatan berdasarkan pertimbangan keuntungan tertentu yang diperoleh.d. Teori PenguatanSkinner mengemukakan suatu teori proses motivasi yang disebut operant conditioning. Pembelajaran timbul sebagai akibat dari perilaku yang juga disebut modifikasi perilaku. Perilaku merupakan operant, yang dapat dikendalikan dan diubah melalui penghargaan dan hukuman. Perilaku positif yang diinginkan harus dihargai atau diperkuat, karena penguatan akan memberikan motivasi. Misalnya, peserta didik yang mendapatkan prestasi yang bagus dari hasil belajar yang optimal diberi penguatan agar selalu mempertahankan perilakunya.e. Penetapan SasaranDikemukakan oleh Locke, menurut teori ini setiap orang menetapkan tujuan dan kemudian bekerja untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Orientasi terhadap tujuan menentukan perilaku seseorang. Misalnya, peserta didik yang mempunyai tujuan yang jelas dalam belajar akan mendapatkan hasil yang optimal karena termotivasi untuk mencapai tujuan belajar tersebut.

Pentingnya Motivasi Dalam BelajarMotivasi adalah penting bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep

tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan pemberian peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai, untuk anak yang termotivasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Hal ini dapat diketahui dari pengalaman dan pengamatan sehari-hari. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar,m maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Walaupun begitu, hal itu kadang-kadang menjadi masalah, karena motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi peserta didik anak itu rendah, umumnya diasumsikan bahwa peserta didik yang bersangkutan rendah.

Motivasi belajar sangat penting bagi peserta didik dan pendidik.Pentingnya motivasi belajar bagi peserta didik ( Dimyati, 2006: 85 ) adalah sebagai berikut :

1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir. Contohnya : setelah peserta didik membaca suatu bab buku bacaan, di bandingkan dengan temannya sekelas yang juga bab tersebut, ia kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.

2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang di bandingkan dengan teman sebaya. Sebagai ilustrasi jika terbukti usaha belajar seorang peserta didik belum memadai maka ia berusaha maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.

3. Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa bahwa dirinya belum belajar secara serius, seperti bersenda gurau di dalam kelas maka ia akan merubah perilaku belajarnya.

4. Membesarkan semangat belajar. Contoh seorang anak yang telah menghabiskan banyak dana untuk sekolahnya dan masih ada adik yang di biayai orang tua maka ia akan berusaha agar cepat lulus.

5. Menyadarkan bahwa adanya perjalan belajar dan kemudian bekerja ( di sela-selanya ada istirahat atau bermain ) yang berkesinambungan. Individu di latih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa hingga dapat berhasil. Sebagai ilustrasi, setiap hari peserta didik di harapkan untuk belajar di rumah, membantu orang tua dan bermain dengan temannya. Apa yang di lakukan di harapkan dapat berhasil memuaskan.

9

Page 13: Makalah Motivasi Belajar

Beberapa hal di atas menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut di sadari oleh pelakunya sendiri . bila motivasi di sadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan dalam hal ini yaitu tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang pendidik.Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik bemanfaat bagi pendidik, manfaat itu sebagai berikut:

1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat peserta didik. Dalam hal ini pujian, hadiah, dorongan atau pemicu semangat dapat di gunakan untuk mengobarkan semangat belajar.

2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas yang bermacam-macam sehinnga dengan bermacamnya motivasitersebut di harapkan pendidik dapat menggunakan bermacam-macam strategi belajar mangajar.

3. Meningkatkan dan menyadarkan pendidik untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, dan penyemangat.

4. Memberi peluang pendidik untuk mengubah peserta didik yang tak berminat menjadi bersemangat belajar.

Motivasi bukan saja penting, karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara historik, pendidik selalu mengetahui kapan peserta didik perlu di motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lancar, menurunkan kecemasan peserta didik meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Pembelajaran yang di ikuti oleh peserta didik yang termotivasi akan benar-benar menyenagkan, terutama bagi peserta didik. Peserta didik yang menyelesaikan pengalaman belajar dan mengelesaikan tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang telah dipelajari. Hal ini juga logis untuk mengasumsikan bahwa semakin anak memiliki pengalaman belajar yang termotivasi, maka semakin mungkin akan menjadi peserta didik sepanjang hayat. Walaupun motivasi merupakan prasyarat penting dalam belajar, namun agar aktivitas belajar itu terjadi pada diri anak.

Ada faktor lain seperti kemampuan dan kualitas pembelajaran yang harus diperhatikan pula. Jika peserta didik diberikan tugas-tugas belajar diluar kemampuannya, bagaimanapun mereka termotivasi, anak tersebut tidak akan mampu melakukannya. Kenyataannya, ada penurunan titik penggembalian pada kedua faktor tersebut, termasuk juga motivasi. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah berkenaan dengan masalah kemampuan anak dalam melakukan aktivitas belajar, dan kegiatan pembelajaran yang menarik agar anak tersebut termotivasi. Olahraga merupakan contoh umum. Banyak atlet yang membuat kejutan di dalam olahraga tertentu karena usaha-usaha tertentu,mnamun akhirnya mengalami titik balik dimaan presentasinya tidak mengalami kemajuan lagi.

Ciri-Ciri Motivasi BelajarMotivasi yang ada pada diri peserta didik sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada

tidaknya motivasi seseorang individu untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Seperti dikemukakan oleh Sardiman AM (2003 : 83) motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai).c. Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa. (misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi,

10

Page 14: Makalah Motivasi Belajar

penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral dan sebagainya).d. Lebih senang bekerja mandirie. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang- ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini ituh. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang peserta didik berarti peserta didik tersebut memiliki motivasi belajar yang cukup kuat yang dibutuhkan dalam aktifitas belajarnya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut: a. Keinginan mendalami materib. Ketekunan dalam mengerjakan tugasc. Keinginan berprestasid. Keinginan untuk maju

2.2 JENIS DAN SIFAT MOTIVASI BELAJAR

Dilihat dari berbagai sudut pandang, para ahli psikologi berusaha untuk menggolongkan motif-motif yang ada pada manusia atau suatu organisme kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing. Diantaranya menurut Woodwort dan Marquissebagaimana dikutip oleh Ngalim Purwanto, motif itu ada tiga golongan yaitu :

a) Kebutuhan-kebutuhan organis yakni, motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh seperti : lapar, haus, kebutuhan bergerak, beristirahat atau tidur, dan sebagainya.

b) b. Motif-motif yang timbul yang timbul sekonyong-konyong (emergency motives) inilah motif yang timbul bukan karena kemauan individu tetapi karena ada rangsangan dari luar, contoh : motif melarikan diri dari bahaya,motif berusaha mengatasi suatu rintangan.

c) c. Motif Obyektif yaitu motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek atau tujuan tertentu di sekitar kita, timbul karena adanya dorongan dari dalam diri kita.

Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sardiman, A.M, mengemukakan jenis motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu : motif bawaan (motive psychological drives) dan motif yang dipelajari (affiliative needs), misalnya : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan sebagainya. Selanjutnya Sartain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan sebagai berikut :

a) Psychological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis atau jasmaniah seperti lapar, haus dan sebagainya.

b) b. Sosial Motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia lain dalam masyarakat seperti : dorongan selalu ingin berbuat baik (etika) dan sebagainya.

Jenis MotivasiPara ahli umumnya sependapat bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder ( Dimyati, 2006: 86 ) sebagai berikut :1. Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia sehingga perilakunyaberpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmani. McDougall berpendapat bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan, perasaan subjektif, dan dorongan mencapai kepuasan. Insting yang penting pada manusia adalah memelihara, mencari makan, melarikan diri, berkelompok, mempertahankan diri, rasaingin tahu, membangun, dan kawin (Koeswara,

11

Page 15: Makalah Motivasi Belajar

1989; Jalaludin Rachmat, 1991).2. Motivasi Sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Motivasi sekunder ini, oleh beberapa ahli disebut juga motivasi sosial. Menurut thomas dan znaniecki menggolongkan motivasi sekunder menjadi keinginan-keinginan : memperoleh pengalaman baru, untuk mendapat respon, memperoleh pengakuan dan memperoleh rasa aman. Sebagai ilustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Untuk memperoleh makanan tersebut, orang harus bekerja terlebih dahulu. Agar dapat bekerja dengan baik, orang harus belajar bekerja. “ bekerja dengan baik” merupakan motivasi sekunder.

Sifat-Sifat Motivasi Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan hal yang penting

setidaknya para peserta didik memiliki motivasi untuk belajar karena kegiatan akan berhasil baik apabila anak yang bersangkutan mempunyai motivasi yang kuat. Sri Hapsari (2005 : 74) membagi motivasi membagi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan mendefinisikan kedua jenis motivasi itu sebagai berikut yaitu Motivasi instrinsik adalah bentuk dorongan belajar yang datang dari dalam diri seseorang dan tidak perlu rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan belajar yang datangnya dari luar diri seseorang. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi terdiri dari dua macam yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Berkenaan dengan kegiatan belajar motivasi instrinsik mempunyai sifat yang lebih penting karena sebagai daya penggerak utama yang mendorong seseorang dalam belajar dari pada motivasi ekstrinsik. Keinginan dan usaha belajar atas dasar inisiatif dirinya sendiri akan membuahkan hasil belajar yang maksimal, sedang motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang mendorong belajar itu timbul dari luar dirinya. Apabila keinginan untuk belajar hanya dilandasi oleh dorongan dari luar dirinya maka keinginan untuk belajar tersebut akan mudah hilang.

a. Motivasi IntrinsikMenurut Singgih (2008 : 50), motivasi intrinsik merupakan dorongan yang kuat

berasal dari dalam diri seseorang. Sedangkan John W Santrock (2003 : 476) mengatakan motivasi intrinsik adalah keinginan dari dalam diri seseorang untuk menjadi konpeten, dan melakukan sesuatu demi usaha itu sendiri. Thursan (2008 : 28) mengemukakan motif intrinsik adalah motif yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan. Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan motivasi intrinsik adalah motivasi yang kuat berasal dari dalam diri individu tanpa adanya pengaruh dari luar yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan. Semakin kuat motivasi intrinsik yang dimiliki, semakin memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan (Singgih, 2008 : 50). Menurut Sri Hapsari (2005 : 74) motivasi Intrinsik pada umumnya terkait dengan bakat dan faktor intelegensi dalam diri peserta didik. Motivasi intrinsik dapat muncul sebagai suatu karakter yang telah ada sejak seseorang dilahirkan, sehingga motifasi tersebut merupakan bagian dari sifat yang didorong oleh faktor endogen, faktor dunia dalam, dan sesuatu bawaan (Singgih, 2008 : 50). Menurut Thursam (2008 : 29), seorang peserta didik yang memiliki motivasi intrinsik akan aktif belajar sendiri tanpa disuruh pendidik maupun orang tua. Motivasi intrinsik yang dimiliki peserta didik dalam belajar akan lebik kuat lagi apa bila memiliki motivasi eksrtrinsik.

12

Page 16: Makalah Motivasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsikMenurut Sri Hapsari (2005 : 74) faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik pada umumnya terkait dengan faktor intelegensi dan bakat dalam diri peserta didik. Sri Esti berpendapat, bahwa motivasi intrinsik dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti kepuasan.Singgih (2008 : 50-51), mengemukakan bahwa motivasi intrinsik dipengaruhi oleh faktor endogen, faktor konstitusi, faktor dunia dalam, sesuatu bawaan, sesuatu yang telah ada yang diperoleh sejak dilahirkan. Selain itu, motivasi intrinsik dapat diperoleh dari proses belajar. Seseoran yang meniru tingkah orang lain, yang menghasilkan sesuatu yang menyenangkan secara bertahap, maka dari proses tersebut terjadi proses internalisasi dari tingkah laku yang ditiru tersebut sehingga menjadi kepribadian dari dirinya.Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:1) Adanya kebutuhan2) Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri3) Adanya cita-cita atau aspirasi.

Ada 2 jenis motivasi intrinsik:1) Determinasi diriDalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Di sini, motivasi internal dan minat intrinsik dalam tugas sekolah naik apabila murid punya pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran mereka.2) Pilihan personalPengalaman optimal ini berupa perasaan senang dan bahagia yang besar. Pengalaman optimal ini kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.

b. Motivasi EkstrinsikMenurut Supandi (2011 : 61), motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul

manakala terdapat rangsangan dari luar individu. Menurut Thomas (2010 : 39) motivasi ekstrinsi adalah motivasi penggerak atau pendorong dari luar yang diberikan dari ketidakmampuan individu sendiri. Menurut Jhon W Santrock (2003: 476) berpendapat, motivasi ekstrinsik adalah keinginan mencapai sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan tujuan eksternal atau mendapat hukuman eksternal. John W Santrock (2003 : 476), motivasi ekstrinsik adalah keinginan untuk mencapai sesuatu didorong karena ingin mendapatkan penghargaan eksternal atau menghindari hukuman eksternal. Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk berprestasi yang diberikan oleh orang lain seperti semangat, pujian dan nasehat pendidik, orang tua, dan orang lain yang dicintai.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik antara lain:1) pujian2) nasehat 3) semangat4) hadiah

13

Page 17: Makalah Motivasi Belajar

5) hukuman6) meniru sesuatu

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar. Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi tetap penting karena kemungkinan besar keadaan mood peserta didik itu berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi peserta didik sehingga peserta didik tidak bersemangat dalam melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah. Bahwa setiap peserta didik tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat. Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, peserta didik dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi BelajarMenurut Suciati & Prasetya (2001) dalam Nursalam & Efendi, Ferry (2008) beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:a. Faktor Internal1). Cita-Cita dan AspirasiCita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar. Sedangkan aspirasi merupakan harapan atau keinginan seseorang akan suatu keberhasilkan atau prestasi tertentu. Aspirasi mengarahkan aktivitas peserta didik untuk mencapai tujuantujuan tertentu. Cita-cita dan aspirasi akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik, karena terwujudnya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. Cita-cita yang bersumber dari diri sendiri akan membuat seseorang berupaya lebih banyak yang dapat diindikasikan dengan:

a). sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas,b). kreativitas yang tinggi,c). berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami,d). berusaha agar teman dan pendidik memiliki kemampuan bekerja sama, e). berusaha menguasai seluruh mata pelajaran,f). beranggapan bahwa semua mata pelajaran penting

2). Kemampuan Peserta DidikKemampuan peserta didik akan mempengaruhi motivasi belajar. Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan dengan intelektual atau inteligensi. Kemampuan psikomotor juga akan memperkuat motivasi.

3). Kondisi Peserta DidikKondisi yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik adalah kondisi secara fisiologis dan psikologis. Kondisi secara fisiologis yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:a). Kesehatan Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk sehingga seseorang untuk dapat belajar dengan baik harus mengusahakan badannya tetap terjamin dengan cara istirahat, tidur, makan seimbang, olahraga secara teratur, rekreasi dan ibadah yang teratur.b). Panca IndraPanca indra yang berfungsi dengan baik terutama penglihatan dan pendengaran akan berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang.

14

Page 18: Makalah Motivasi Belajar

Keadaan Psikologis peserta didik yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:a). BakatBakat adalah kemampuan yang dimiliki individu yang apabila diberi kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi suatu kecakapan yang nyata. Bahan pelajaran yang dipelajari peserta didik apabila sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena peserta didik akan senang belajar dan pasti selanjutnya lebih giat lagi dalam belajarnya.b). InteligensiPada umumnya inteligensi diartikan sebagai kemampuan psikofisik dalam mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Sehingga inteligensi bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya. Berkaitan dengan inteligensi tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan organ lain, karena fungsi otak sebagai organ pengendali tertinggi dari seluruh aktivitas manusia. Inteligensi merupakan faktor psikologis yang penting dalam proses belajar, karena ikut menentukan motivasi belajar.c). SikapSikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003). Sikap peserta didik dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada penampilan dosen, atau lingkungan sekitarnya yang berakibat pada motivasi belajar peserta didik. Mengantisipasi munculya sikap yang negative dalam belajar seperti malas, sukar untuk diberi masukan maupumeyakinkan bahwa bidang studi yang dipelajarinya bermanfaat bagi diri mereka.d). PersepsiPersepsi tentang manfaat belajar dan cita-cita juga mempengaruhi kemauan belajar seseorang.e). MinatMinat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bidang yang digelutinya tidak sesuai dengan minat peserta didik, peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Minat dipengaruhi oleh pengetahuan, persepsi dan pengalaman.1) ). Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan ( Notoatmodjo, 2003).2)). PersepsiPersepsi adalah proses diterimanya rangsang melalui panca indra yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati, baik dari luar maupun dari dalam diri individu ( Sunaryo, 2004)3)). Pengalaman Pengalaman adalah kejadian yang pernah dialami seseorang. Middle book ( 1974) yang dikutip oleh Saifudin Azwar, mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali dengan suatu obyek tersebut. Menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan pengalaman akan lebih lama membekas ( Saifudin Azwar, 2003) f). Unsur-Unsur Dinamis dalam PembelajaraanPeserta didik memiliki perasaan, perhatian, ingatan, kemauan, dan pengalaman hidup yang turut mempengaruhi motivasi dalam belajar baik secara langsung maupun tidak langsung.

15

Page 19: Makalah Motivasi Belajar

b. Faktor EksternalKondisi Lingkungan BelajarKondisi lingkungan belajar dapat berupa lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. a). Lingkungan Sosial1)). Lingkungan Sosial SekolahLingkungan sosial sekolah seperti dosen, administrasi dan teman-teman dapat mempengaruhi proses belajar. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan juga dapat menjadi pendorong peserta didik untuk belajar.2)). Lingkungan Sosial MasyarakatLingkungan sosial masyarakat berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya peserta didik dalam masyarakat yang meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.3)). Lingkungan Sosial KeluargaHubungan antar anggota keluarga yang harmonis, suasana rumah yang tenang, dukungan dan pengertian dari orang tua, kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam keluarga akan mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. b). Lingkungan Non Sosial1)). Lingkungan Alamiah Lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang sejuk, tidak panas, suasana yang tenang akan mempengaruhi motivasi belajar2)). Faktor InstrumentalSarana belajar seperti gedung sekolah, alat-alat belajar mempengaruhi kemauan peserta didik untuk belajar

2.3 STRATEGI MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi peserta didik. Apalah artinya bagi seorang peserta didik pergi ke sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara sebagian peserta didik ada yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum termotivasi untuk belajar. Seorang pendidik melihat perilaku peserta didik seperti itu, maka perlu diambil langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, pendidik harus dapat menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar peserta didik.

Pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan motivasi intrinsic peserta didik sebanyak mungkin. Hal ini berarti bahwa pendidik harus mampu menarik minat dan meningkatkan hasrat ingin tahu peserta didik terhadap materi yang di sajikan. Untuk mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik dalam meningkatkan motivasi instrinsik peserta didik. Pengaitan pembelajaran dengan minat peserta didik adalah sangat penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh pendidik. Cara lain yang dapat dilakukan adalah memberikan pilihan kepada peserta didik tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari dan cara-cara mempelajarinya.

Pendidik yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran studi kasus,diskonveri, inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik.

16

Page 20: Makalah Motivasi Belajar

Motivasi intrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelajaran yang menarik, dan juga penggunaan variasi metode penyajian. Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan belajar Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya sendiri, dan bukan dirumuskan atau di tetapkan oleh orang lain. Oleh karena itu pendidik hendaknya mendorong dan membantu peserta didik agar merumuskan dan mencapai tujuan belajarnya sendiri. Cara lain yang dapat dilakukan adalah apabila pendidik yang merumuskan tujuan pembelajaran, maka sampaikan tujuan pembelajaran itu kepada peserta didik agar mereka merasa memiliki tujuan pembelajaran tersebut.

Strategi menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sangat ditentukan oleh perencanaan yang dibuat pendidik dalam pembelajaran. Dengan strategi motivasi yang tepat akan mampu memberikan kesuksesan dalam pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan Wina Sanjaya (2006), bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Pupuh Fathurohman dan M. Sobry Suntikno (2010) pun menyatakan ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yaitu:

1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didikPada permulaan belajar mengajar, terlebih dahulu seorang pendidik menjelaskan tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran kepada peserta didik. Makin jelas tujuan yang akan dicapai peserta didik maka makin besar juga motivasi dalam melaksanakan kegiatan belajar.

2. Memberikan hadiah (reward)Memberikan hadiah kepada peserta didik yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat peserta didik untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar peserta didik yang berprestasi.

3. Memunculkan saingan atau kompetensiPendidik berusaha mengadakan persaingan di antara peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya, dan berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

4. Memberikan pujianMemberikan pujian atau penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi sudah sepantasnya dilakukan oleh pendidik yang bersifat membangun.

5. Memberikan hukumanHukuman diberikan kepada peserta didik yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar peserta didik tersebut mau mengubah diri dan beruaha memacu motivasi belajarnya.

6. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajarKegiatan yang dilakukan pendidik adalah memberikan perhatian maksimal kepada peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

7. Membentuk kebiasaan belajar yang baikPendidik menanamkan pembiasaan belajar yang baik dengan disiplin yang terarah sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang kondusif.

8. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun komunal (kelompok)

17

Page 21: Makalah Motivasi Belajar

9. Menggunakan metode yang bervariasiDalam pembelajaran, metode konvensional harus sudah ditinggalkan pendidik karena peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda sehingga dibutuhkan metode yang tepat/bervariasi dalam memberdayakan kompetensi peserta didik.

10. Menggunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.Penggunaan media yang tepat sangat membantu dan memotivasi peserta didik dalam memaknai pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Adanya media yang tepat akan mampu memediasi peserta didik yang memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicaranya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap peserta didik dapat dikurangi dan dapat memberikan stimulus terhadap indera peserta didik.

Sedangkan menurut Sardiman A.M, (2007: 92-95) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa bentuk dan cara motivasi tersebut diantaranya : “(1) memberi angka; (2) hadiah; (3) saingan atau kompetisi; (4) egoinvolvement; (5) memberi ulangan; (6) mengetahui hasil; (7) pujian; (8) hukuman; (9) hasrat untuk belajar; (10) minat; (11) Tujuan yang diakui.”Memberi angka biasanya akan lebih membuat peserta didik menjadi semangat belajar, karena angka merupakan simbol dariperolehan nilainya. Pemberian hadiah akan membuat peserta didik berlomba-lomba untuk mendapatkan hadiah tersebut, sehingga hadiah dapat menjadi motivasi bagi peserta didik. Saingan ataupun kompetisi akan menjadikan peserta didik berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Ego-involvement merupakan salah satu bentuk motivasi yang sangat penting,karena menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan. Cara lain untuk menumbuhkan motivasi yaitu dengan cara memberi ulangan, karena dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Hasil yang baik, apabila diketahui oleh peserta didik, maka itu dapat lebih mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar lagi. Pujian merupakan motivasi yang baik, diberikan kepada peserta didik oleh pendidik ketika peserta didik tersebut melakukan hal positif. Hukuman dapat menjadi motivasi bagi peserta didik, apabila penyamnpaiaannya diberikan secara bijak serta tepat, agar peserta didik dapat memahami apa maksud peserta didik itu diberi hukuman. Minat peserta didik terhadap proses belajar dapat ditunjukkan dengan cara partisipasi peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran.

Cara lainnya untuk membangkitkan motivasi belajar adalah :a. Menjelaskan kepada peserta didik, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan.b. Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik di luar lingkungan sekolah.c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.d. Mendorong peserta didik untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga peserta didik mempunyai intensitas untuk belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin.e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.f. Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin.g. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.

18

Page 22: Makalah Motivasi Belajar

Adanya strategi di atas, menuntut kesiapan pendidik sebagai perancang pembelajaran untuk mampu mengimplementasikannya dalam kegiatan proses belajar mengajar. Pendidik harus mampu meninggalkan kebiasaan-kebiasaan pembelajaran yang dimonopoli oleh pendidik itu sendiri (teacher sentre) . Karena pendidik dalam melaksanakan peranya sebagai pendidik, pengajar pemimpin, administrator, harus mampu melayani peserta didik yang dilandasi kesadaran (awarreness), keyakinan (belief), kedisiplinan (discipline) dan tanggung jawab (responsibility) secara optimal sehingga memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan peserta didik secara optimal baik fisik maupun phisikis. Perkembangan peserta didik secara optimal akan terlihat bagaimana sang pendidik mampu menumbuhkan motivasi pada diri peserta didik dalam pembelajaran. Pendidik yang tidak mampu menumbuhkan motivasi peserta didik berarti sang pendidik kurang memahami strategi yang tepat dalam pembelajaran. Demikian pembahasan tentang upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan bentuk-bentuk motivasi yang dapat dipergunakan oleh pendidik agar berhasil dalam proses belajar mengajar serta dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik.

19

Page 23: Makalah Motivasi Belajar

BAB IIIPENUTUP

3.1 SIMPULANKesimpulan yang dapat ditarik dari uraian pembahasan diatas adalah :

1. Motivasi belajar adalah suatu daya upaya penggerak atau membangkitkan serta mengarahkan semangat individu untuk melakukan perbuatan belajar.

2. Secara umum jenis motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-

motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia sehingga perilakunya berpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmani.

Motivasi Sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Sebagai ilustrasi, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar.

Sifat-sifat motivasi belajar yaitu : Motivasi intrinsik adalah motivasi yang kuat berasal dari dalam diri individu

tanpa adanya pengaruh dari luar yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.

3. Ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yaitu:1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik2. Memberikan hadiah (reward)3. Memunculkan saingan atau kompetensi4. Memberikan pujian5. Memberikan hukuman6. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik8. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun komunal (kelompok)9. Menggunakan metode yang bervariasi10. Menggunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3.2 SARANAdapun saran yang kami berikan terhadap uraian dari rumusan masalah di atas adalah :

1. Pahamilah konsep motivasi belajar secara mendalam terutama bagi para pendidik untuk membantu memperbaiki pola pembelajaran yang selama ini minus akan motivasi belajar dari para peserta didik.

2. Pahamilah dan terapkan pula mengenai jenis dan sifat motivasi belajar begitu juga hal-hal lainnya yang bersangkutan didalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran oleh para pendidik.

3. Sebagai seorang pendidik jangan hanya mendidik saja tanpa ada usaha untuk menumbuhkan motivasi belajar dari peserta didik karena sesuai tanggung jawab dan profesionalisme sudah seharusnya kita juga turut membangkitkan motivasi belajarnya.

20

Page 24: Makalah Motivasi Belajar

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Jakarta : Rajawali Press.

Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Whandi. 2010. Pengertian Belajar. http://whandi.net/pengertian-belajar.html.

Diakses 7 November 2010.

Fuddin. 2008. Psikologi Pendidikan. http://fuddin.wordpress.com/2008/02

/28/psikologi-pendidikan/. Diakses 7 November 2010.

Belajar Psikologi. 2010. Macam-macam Motivasi Belajar. http://belajarpsikologi.com/

macam-macam-motivasi-belajar/.Diakses 7 november 2010

21