Upload
pamel-liskardani
View
29
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah tentang manajemen sumber daya manusia
Citation preview
RANCANGAN PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN PENDIRIAN SMP
REGULER TIPE C (PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH DAN
STAF GURU)
A. Latar Belakang
Pengembangan SDM merupakan cara organisasi agar dapat mempertahankan
eksistensi kerja semua komponen organisasi. Sebuah organisasi harus mampu
mengoptimalkan kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya agar pencapaian
sasaran dapat terlaksana, Namun hal tersebut tidaklah sederhana dan perlu pemahaman
yang baik tentang organisasi, perlu ada strategi pengembangan yang matang agar SDM
yang dimiliki sebuah organisasi terpakai sesuai kebutuhan.
Badan Kepegawaian Negara merupakan lembaga pemerintah pusat yang dibentuk
untuk melaksanakan tugas pemerintah tertentu dari Presiden.
BKN berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan
dalam pelaksanaan tugas operasional dikoordinasikan oleh Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara. BKN mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang manajemen Kepegawaian Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Pengembangan SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah-satunya adalah
dengan melalui promosi jabatan. Dengan adanya target promosi, pegawai akan merasa
dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan diakui kemampuan kerjanya oleh atasan sehingga
mereka akan menghasilkan keluaran (output) yang tinggi. Promosi jabatan dilaksanakan
untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi, selain itu promosi
jabatan bertujuan untuk meregenerasi sumber daya manusia dalam organisasi demi
kelangsungan organisasi tersebut. Penilaian prestasi kerja terhadap pegawai merupakan
tolak ukur utama dalam pengembangan SDM. Adapun pengertian penilaian prestasi kerja
menurut ahli adalah sebagai berikut:
Mangkuprawira (2004:166), mendefenisikan penilaian prestasi kerja sebagai proses
yang dilakukan suatu organisasi dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang.
Sementara itu Menurut Hasibuan (2003:93), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan pada kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta ketepatan waktu.
Dengan penilaian prestasi kerja maka manajer dapat mengetahui seberapa mampu
karyawan mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dengan
demikian perusahaan dapat menentukan balas jasa yang layak baginya. Dalam penilaian
prestasi kerja sering muncul berbagai permasalahan salah-satunya adalah tidak semua
penilaian sesuai dari semua situasi dan kondisi nyata.
Dalam hal ini, promosi yang ingin kita sampaikan adalah bagaimana mengangkat
Kepala Sekolah baru beserta staf pengajar yang ada di dalamnya. Disisi lain, sekolah
yang akan didirikan juga bisa kita katakana sebuah sekolah baru sebagai pengembangan
dari sebuah sekolah satu atap. Adapun cara berfikir sederhana , atau kata kunci yang ingin
saya katakan adalah melakukan promosi. Kenapa begitu? Karena dengan prmosi, Kepala
Sekolah dan staf pengajar akan termotivasi untuk bekerja lebih baik, mereka akan lebih
focus pada promosi yang akan mereka dapatkan dibanding dengan penempatan mereka
nanti. Disamping itu, bukankah pengembangan sebuah sekolah baru juga bukan hal buruk
dan menakutkan, dan masih lebih baik lagi ketika promosi diberikan untuk menjalankan
roda pendidikan yang ada di sekolah tersebut. Dengan begitu, semangat baru pada sebuah
sekolah pengembangan yang baru pun akan bersinergi dengan hebat nantinya.
Kita bisa katakana bahwa promosi jabatan merupakan sarana yang dapat mendorong
pegawai untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan dalam
lingkungan organisasi. Dengan melihat fakta tersebut maka penilaian kerja yang
mengarah pada promosi jabatan harus dilakukan dengan efektif agar dapat diterima
semua pihak tanpa ada yang merasa dirugikan. Penilaian kinerja dan promosi jabatan
sangat erat kaitanya dan juga menjadi hal sensitif dalam perusahaan. Dari latar belakang
pemikiran di atas, penulis bermaksud menyusun sebuah rancangan sesuai dengan 9
(Sembilan) langkah dalam manajemen sumber daya manusia untuk melaksanakan sebuah
lembaga pendidikan SMP Reguler Tipe C.
B. Perencanaan dan Management Kebutuhan Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah proses untuk menetapkan strategi, memperoleh,
memanfatkan, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan perusahaan sekarang dan pengembangannya di masa mendatang. Pengertian
perencanaan SDM menurut para ahli :
1. Andrew E. Sikula (1981;145) : “Perencanaan sumber daya manusia atau
perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan
tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya
berinteraksi dengan rencana organisasi”.
2. George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) : “Perencanaan
tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan
pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih
bermanfaat”.
Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan
memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut
Riva’I (2004:35) “tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif,
kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi itu tidak akan mampu
mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan
datang”. Oleh karena itu disini diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih
menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai
jabatan, fungsi, pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan kebutuhan tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) dimaksudkan
agar jumlah kebutuhan tenaga kerja masa kini dan masa depan sesuai dengan beban
pekerjaan, kekosongan-kekosongan dapat dihindarkan dan semua pekerjaan dapat
dilaksanakan. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja ini harus didasarkan pada informasi
dari faktor internal dan faktor eksternal organisasi tersebut.
Melihat keberadaan sekolah satu atap yang sedang kita kaji, kita tentu juga harus
melihat sejauh mana keberadaan fator internal maupun factor eksternal yang ada akan
mendukung rancangan pengembangan yang akan kita lakukan. Karena saya pikir akan
percuma saja tentunya jika kita bekerja tanpa ada tolok ukur atau landasan berbuat ke
depan.
Oleh karena itu, kita harus mampu menilai sejauh mana perencanaan yang akan kita
lakukan sudah kita atur atau kita manajemen dengan baik. Karena bisa kita katakana
bahwa perencanaan akan menjadi penentu, sejauh mana keberhasilan rancangan kita
dapat dicapai nantinya.
Sebagai contoh saja, sebelum melakukan pengembangan sekolah kita tentu harus
melihat juga permintaan sumber daya manusia yang dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan
karyawan. Kita juga harus tahu komposisi pegawai yang akan pensiun, permohonan
berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia. Data masa
lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai
pedoman perencanaan yang akurat. Dengan akuratnya data serta informasi yang akan kita
dapat, maka nantinya akan dengan mudah pula kita bisa menentukan apa- apa saja
keputusan terkait yang bisa kita ambil.
C. Analisis dan Pembahasan Rancangan
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang mengatur tentang hubungan
dan peranan tenaga kerja yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif, serta
dapat digunakan secara maksimal sehingga dapat tercapai tujuan bersama dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Perencanaan Manajemen SDM adalah suatu proses dalam
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar
pelaksanaannya sesuai dengan rencana organisasi atau perusahaan.
Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis
dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut.\
Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan
SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk
menghindari mis-manajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Perencanaan
Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan
yang positif bagi perkembangan organisasi. Kesimpulannya, Perencanaan SDM
memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan
tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki
tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan
dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan
secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu diawali dengan kegiatan
inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan.
Inventarisasi tersebut antara lain meliputi:
1. Jumlah karyawan yang ada.
2. Berbagai kualifikasinya.
3. Masa kerja masing-masing karyawan.
4. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidikan formal maupun
program pelatihan kerja yang pernah diikuti.
5. Bakat yang masih perlu dikembangkan.
6. Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas
pekerjaan.
D. 9 (Sembilan) Langkah Pemecahan Masalah
Sekaitan dengan perancangan yang kita sebut di atas, maka kita akan membagi
langkah-langkah sistematis pemecahan masalahnya, yaitu:
1. Tetapkan Tujuan, merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk fokus
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Tujuan yang bias akan menyebabkan
proses pemecahan masalah tidak akan fokus dan tujuan tidak tercapai dengan
baik.
2. Tulis / petakan permasalahan yg ada, langkah ini bisa jadi merupakan langkah
paling penting dalam problem solving. Tanpa pemahaman yang baik atas masalah,
solusi tidak akan pernah benar. Agar pemetaan masalah dapat sesuai dengan
kondisi yang ada, diperlukan pengamatan, data dan informasi yang akurat serta
keterlibatan pihak-pihak yang berada di dalam atau yang berdekatan dengan
sistem termasuk motif masing-masing pihak. Pemetaan masalah ala SWOT
mungkin bisa membantu, hanya saja dalam SWOT tidak dikaji hal-hal lain yang
mungkin berperan lebih besar dari kelebihan-kelemahan-kesempatan-ancaman.
Petakan masalah sejelas-mungkin, sederhana dan runtut berdasarkan kronologis.
Sangat baik memetakan dalam bentuk visual warna dan gambar yang memperjelas
diferensiasi dan rangkaian kejadian seperti pada metode MIND MAPPING.
3. Cari akar permasalahan yang mungkin, suatu masalah sering disebabkan oleh
masalah lainnya sehingga atas suatu masalah terlihat banyak masalah yang
menjadi penyebabnya. Padahal sebenarnya hanya ada sedikit akar permasalahan
untuk kasus masalah yang kompleks sekalipun dan bahkan sering ditemui masalah
yg kompleks dengan satu akar permasalahan yg justru sangat sederhana. Telah
dikembangkan metode untuk menemukan akar permasalahan (RCA / Root Cause
Analysis) diantaranya 5 Why Analysis dan Fishbone. Akar penyebab masalah
yang tepat biasanya apabila secara rasional tidak terjadi hubungan sebab-akibat
yang tidak logis dengan beberapa masalah yang ada.
4. Kembangkan hipotesis, tahap ini pada dasarnya merangkum antara masalah
hingga akar masalah yang paling mungkin. Hipotesis bisa lebih dari satu jika
masalahnya kompleks. Hipotesis umumnya akan berupa pernyataan yang
menggambarkan hubungan antara dua variabel dalam konteks pemecahan
masalah.
5. Tetapkan analisis dan informasi yang diperlukan untuk menguji hipotesis,
hipotesis harus dapat diuji dengan cara / metode tertentu. Pengujian ini penting
untuk memastikan atau verifikasi hipotesis. Dalam kajian ilmiah, bila hipotesis
terverifikasi benar maka akan menjadi teori. Dalam konteks pemecahan masalah,
maka bila hipotesis terverifikasi maka dapat dikatakan akar penyebab masalah
telah dipastikan valid.
6. Kembangkan berbagai alternatif solusi, pada tahap ini dituntut kreatifitas tinggi
dalam mengembangkan solusi yang mungkin. Sangat baik memunculkan semua
solusi tanpa terkecuali. Sebagai pedoman, lihatlah sistem hingga subsistem yang
ada dan pahami motif pelaku yang terlibat. Disarankan mengurai solusi dalam
bentuk pohon solusi agar memudahkan untuk mengembangkan sebanyak mungkin
solusi berdasarkan masing-masing cabang dan ranting pohon solusi. Sebaiknya
alternatif solusi yang didapat disusun dalam suatu checklist. Untuk mendapatkan
lebih banyak solusi, sebaiknya dilakukan brainstorming, bertanya kepada orang
yang berpengalaman dengan masalah sejenis, membaca literatur, dan lain-lain.
7. Seleksi alternatif solusi, tahap ini pada dasarnya mengevaluasi tiap solusi yang
telah ada. Jika solusi yang tersedia cukup banyak, maka dapat dilakukan dalam
beberapa tahap seleksi. Dimana pada tahap awal seleksi dengan
mempertimbangkan aspek yang dianggap prioritas utama bagi organisasi seperti
peraturan, norma dan etika, serta hal-hal prinsip lainnya. Setelah itu seleksi
berikutnya dengan mengevaluasi solusi dengan pertimbangan yang tingkat
prioritasnya lebih rendah seperti biaya yang diperlukan, waktu yang dibutuhkan,
tingkat kesulitan solusi, dan tingkat dampaknya. Kadang-kadang diperlukan
penggabungan solusi hasil seleksi untuk memecahkan masalah atau terdapat satu
solusi jitu yang dapat memecahkan beberapa masalah berbeda yang terjadi secara
bersamaan.
8. Susun prioritas tindakan, untuk menentukan prioritas tindakan atas beberapa
solusi pilihan, dapat dilakukan dengan cara pemetaan 4 kuadrant hubungan antara
penting-genting dan dampak-tingkat kesulitan. Tentu saja prioritas pertama
tindakan akan dimulai dari tindakan solusi yang penting-genting-dampak tinggi-
mudah.
9. Kembangkan rencana implementasi, dalam mengembangkan rencana
implementasi perlu dipertimbangkan momentum waktu. Rencana ini sebaiknya
dalam bentuk program kerja yang baik dan sistematis agar terkendali. Ada kalanya
dalam suatu waktu tertentu terjadi beberapa masalah berbeda. Rencana
implementasi juga harus dapat melihat efektifitas tindakan dengan menemukan
suatu langkah yang dapat menyelesaikan beberapa masalah sekaligus (strategi
jitu).
E. Langkah- Langkah Kerja (Analisis Jabatan, Rekrutmen dan Seleksi, serta
Pengembangan)
Analisis jabatan adalah : prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan ketrampilan
dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakan untuk itu.
Analisa jabatan menghasilkan informasi tentang tuntutan jabatan, yang selanjutnya
digunakan untuk mengembangkan :
1. Uraian jabatan adalah: suatu daftar tugas-tugas, tanggung-jawab, hubungan
laporan, kondisi kerja, dan tanggung-jawab ke penyelia suatu jabatan.
2. Spesifikasi jabatan adalah: suatu daftar dari “tuntutan manusiawi” suatu jabatan
yakni : pendidikan, keterampilan, kepribadian dan lain-lain yang sesuai.
3. Desain pekerjaan adalah: fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang
individu atau sekelompok karyawan secara organisasional berdasarkan pada
pemenuhan kebutuhan organisasi, teknologi dan keprilakuan.
Langkah-langkah dalam analisis jabatan :
1. Menentukan penggunaan hasil informasi analisis jabatan, misal untuk evaluasi
jabatan / rekrutmen.
2. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang (:bagan organisasi / proses,
uraian kerja).
3. Menyeleksi muwakal (:orang yang akan diserahi) jabatan yang akan di analisis.
4. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan, misalnya aktivitas pekerjaan,
perilaku karyawan, kondisi kerja.
5. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya hakikat
dan fungsi pekerjaan.
6. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi jabatan.
7. Meramalkan / memperhitungkan perkembangan perusahaan, misalnya perluasan
pekerjaan, atau penyederhanaan pekerjaan.
Ada 5 tehnik yang di gunakan untuk pengumpulan data analisis jabatan :
1. Observasi, yaitu : pengamatan visual secara langsung terhadap karyawan selam
mereka melakukan tugas-tugasnya.
2. Wawancara langsung dengan karyawan.
3. Questioner , yaitu dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada karyawan.
4. Buku harian (diary/ logs) peserta, yaitu daftar harian yang dibuat karyawan
mengenai setiap kegiatan yang didalamnya mereka terlihat, lengkap dengan waktu
dari setiap kegiatan yang terjadi.
5. Kombinasi, maksudnya adalah menggunakan lebih dari satu tehnik untuk
mengumpulkan data.
Rekrutmen adalah aktivitas-aktivitas organisasi yang mempengaruhi sejumlah dan
berbagai tipe pelamar yang melamar suatu pekerjaan dan apakah pelamar menerima
pekerjaan yang ditawarkan tersebut.
Untuk memilih, menarik dan memperoleh tenaga kerja dari dalam dan dari luar
perusahaan, dipengaruhi oleh berbagai variabel adalah :
1. Pengaruh kebijaksanaan penarikan terhadap sikap dan tindakan para karyawan
perusahaan.
2. Tingkat spesialisasi yang diinginkan dari para karyawan.
3. Partisipasi yang diinginkan dari para karyawan.
4. Diterimanya prinsip senioritas.
5. Mobilitas manajer dalam usaha memajukan perusahaan.
Tujuan dari rekrutmen adalah menyediakan kelompok calon tenaga kerja yang cukup
banyak agar manajer dapat memilih karyawan yang mempunyai kualifikasi yang mereka
perlukan. Sony secara konsisten mencari insinyur berbakat terbaik pada umumnya, dan
mencari orang untuk mengisi lowongan khusus dalam organisasi.
Metode Rekruiting, terdiri dari
1. Metoda rekrutmen internal.
a. Job posting dan job bidding. Job posting adalah suatu prosedur untuk
memberikan informasi kepada karyawan tentang adanya posisi yang lowong
dalam organisasi/perusahaan. Job bidding adalah teknik/mekanisme yang
memberikan kesempatan kepada para karyawan yang percaya bahwa mereka
memiliki kualifikasi yang dibutuhkan-untuk melamar posisi yang lowong.
b. Referensi pegawai lama.
c. Rencana suksesi/penggantian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perekrutan internal :
1. Penempatan dan Penawaran Pekerjaan.
2. Promosi dan Transfer.
3. Kenalan Tenaga Kerja Lama.
4. Merekrut Mantan Karyawan dan Mantan Pelamar.
2. Metode eksternal rekruitment
Penyediaan
Tenaga kerja
Walks-in
Penyerahan
tenaga kerja
Iklan.
Referral Sources
Dep. Tenaga
Kerja
Perusahaan
Tenaga kerja Ahli
Perusahaan
pencari tenaga
ahli
Lembaga
Lainnya
Lembaga
pendidikan
Asosiasi
Profesional
Organisasi tenaga
kerja
Program
Pemerintah
(BLKI)
Operasi di militer
Miscellaneous
Temporary help
firms
Tenaga kerja
kontrak
Magang
Tenaga Kerja
Indonesia .
Rekrutmen eksternal dilakukan bila organisasi :
1. Perlu mengisi jabatan-jabatan entry-level.
2. Memerlukan keahlian atau keterampilan yang belum dimiliki.
3. Memerlukan pekerjaan dengan latar belakang yang berbeda untuk mendapat ide-
ide baru.
Prosedur Pemilihan Tenaga Kerja.
1. Wawancara pendahuluan; wawancara ini biasanya singkat dan berusaha untuk
mengurangi para pelamar yang nyata-nyata tidak memenuhi syarat. Pada tahap ini
sudah dinilai dari penampilan dan kemampuan berbicara.
2. Pengisian formulir / blangko lamaran; dimaksudkan untuk memperoleh informasi
dan data dari si pelamar.
3. Referensi; penggunaan surat referensi masih menjadi bahan perdebatan. Namun,
pada umumnya referensi yang dipergunakan adalah : referensi tentang karakter;
pekerjaan dan sekolah.
4. Tes psikologi; sifatnya sangat kompleks sehingga untuk perusahaan kecil tidak
digunakan tapi biasanya pada perusahaan besar.
5. Wawancara; biasanya perusahaan pada tahap ini melakukan cara yang disebut
“diskusi kelompok dan kepemimpinan”. Pada diskusi tersebut para pelamar
dikumpulkan dalam satu ruang, kemudian diberikan persoalan dan kemudian
diamati oleh tim penilai cara mereka memecahkan masalah tersebut.
6. Persetujuan atasan langsung; Tahapm ini diperlukan untuk disesuaikan dengan
prinsip hubungan line dan staff yang memungkinkan supervisor menerima atau
menolak pelamar tersebut.
7. Pemeriksaan kesehatan; dilakukan oleh dokter, baik dari dalam atau dari luar
perusahaan. Hal ini untuk menghindari diterimanya karyawan yang sakit-sakitan.
8. Induksi atau orientasi.
Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk
memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Dalam banyak departemen personalia,
penarikan dan seleksi biasanya disebut employment function.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi proses seleksi adalah :
1. Hukum/peraturan,
2. Kecepatan pengambilan keputusan,
3. Hirarki organisasi,
4. Jumlah pelamar atau pasar tenaga kerja,
5. Jenis organisasi (swasta, pemerintah, organisasi nirlaba),
6. Masa percobaan.
Langkah-langkah dalam proses seleksi pada umumnya, yaitu :
1. Penerimaan pendahuluan; pelamar datang atau via surat lamaran.
2. Tes-tes penerimaan,
3. Wawancara seleksi,
4. Pemeriksaan referensi-referensi,
5. Evaluasi medis (tes kesehatan),
6. Wawancara oleh penyelia.
7. Keputusan penerimaan
Definisi Orientasi, yaitu sebuah prosedur untuk memberikan karyawan baru informasi
tentang latar belakang perusahaan. Sedangkan definisi latihan (training) adalah suatu
program untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan tehnik pelaksanaan
kerja tertentu, terinci dan rutin.
Tujuan utama dari latihan dan pengembangan adalah untuk menutup “gap” antara
kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan. Untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang telah
ditetapkan.
Lima langkah dalam pelatihan dan proses pengembangan
1. Analisa kebutuhan :
Identifikasikanlah ketrampilan-ketrampilan kinerja jabatan yang akan diperbaiki.
Analisis audiens, bahwa program sesuai dengan tingkat pendidikan, ketrampilan,
sikap dan motivasi karyawan.
2. Rancangan instruksional :
Kumpulkan sasaran instruksional, media, gambaran, metode dan urutan dari isi,
contoh, latihan dan kegiatan.
Pastikanlah semua bahan untuk pelatihan telah disiapkan sesuai dengan sasaran
yang telah ditetapkan.
3. Keabsahan
Perkenalkanlah dan syahkanlah pelatihan dihadapan para audiens.
4. Implementasi
Doronglah keberhasilan dengan lokakarya melatih-pelatih yang berfokus pada
penyajian ketrampilan selain isi pelatihan.
5. Evaluasi dan tindak lanjut.
F. Kesimpulan Rancangan dan Analisis
Rasanya, dengan melihat dan memahami beberapa prosedur di atas kita sudah
mendapatkan gambaran yang cukup mengenai bagaimana kita harus memperkuat secara
logis jajaran kepegawaian atau staf karyawan pada sebuah pengembangan sekolah satu
atap.
Karena tanpa perencanaan sumber daya manusia yang matang, maka prosedur
rekrutmen dan segala macamnya akan menjadi sia- sia dalam implementasi nyatanya.
Dosen Pembimbing: [email protected]