41
Makalah Mycobacterium Tuberkulosis Oleh Irmyanti Sirman

Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

MakalahMycobacterium Tuberkulosis

Oleh Irmyanti Sirman

Page 2: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah

tentang “Mycobacterium Tuberculosis” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan

yang dimiliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai M.Tuberkulosis serta penyakit yang

dihasilkannya, cara pengobatan dan pencegahannya. Kami juga menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari

apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan

demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang

sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri

maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat

kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan di masa depan.

Kendari, 14 Juni 2013

Penyusun

1

Page 3: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. 1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. 2

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 3

A. LATAR BELAKANG …………………………………………………….. 3

B. TUJUAN …………………………………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….. 5

A. TAKSONOMI, MORFOLOGI, FISIOLOGI SERTA EKOLOGI

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS ………………………………… 5

B. PENYAKIT TUBERKULOSIS …………………………………………… 8

C. INVASI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS SERTA RIWAYAT

TERJADINYA TUBERCULOSIS ………………………………………… 12

D. PENGOBATAN PENYAKIT TUBERCULOSIS …………………………. 16

E. RESISTENSI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS …………………. 19

F. EPIDEMIOLOGI DAN PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS.. 21

G. PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS ………………………… 22

BAB II PENUTUP ……………………………………………………………… 23

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………. 23

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 25

2

Page 4: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat

kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme

terdapat dimana-mana. Interaksinya dengan sesame mikroorganisme ataupun

organisme lain dapat berlangsung dengan cara yang aman dan menguntungkan

maupun merugikan.

Mikroorganisme di dunia ini ada yang menguntungkan dan ada juga yang

merugikan. Mikroorganisme yang menguntungkan dapat kita manfaatkan untuk

kepentingan kesejahteraan hidup manusia. Akan tetapi, banyak juga

mikroorganisme yang tidak menguntungkan kita yaitu dengan menyebabkan

terjadinya penyakit pada tubuh manusia. Salah satu mikroorganisme yang dapat

menyebabkan atau menginfeksi manusia adalah Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri ini dapat mengakibatkn penyakit tuberculosis pada manusia.

Tuberculosis itu sendiri merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan

berbahaya di dunia.

Tuberculosis merupakan penyakit berbahaya ke-3 yang menyebabkan

kematian didunia setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran

pernapasan, dan merupakan nomor satu dari golongan penyakit infeksi. Saat ini

tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini

dapat menginfeksi sepertiga populasi dunia, setiap detik ada satu orang yang

terinfeksi tuberculosis, tetapi hanya bakteri yang aktif yang menyebabkan orang

menjadi sakit. Setiap tahunnya sekitar 4 juta penderita tuberkulosis paru menular

di dunia, ditambah lagi penderita yang tidak menular. Hal ini menggambarkan

setiap tahun di dunia akan ada sekitar 8 juta penderita tuberkulosis paru,dan ada

sekitar 3 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini.

3

Page 5: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Penanganan TBC masih terus menjadi tantangan besar untuk para tenaga

kesehatan. Untuk memutuskan rantai penularan perlu pula mendapati perhatian

lintas sektoral karena berkaitan dengan faktor sosial budaya dan tempat hunian.

Namun pada dasarnya penyakit TBC bisa disembuhkan secara tuntas apabila

pasien mengikuti anjuran tenaga kesehatan untuk minum obat secara teratur dan

rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Selain itu diperlukan juga kepedulian

dan pengawasan dari tenaga kesehatan untuk mengawal perkembangan terapi

pasien. Penyebab TBC memang bukan bakteri biasa, karena itu diperlukan

konsistensi dan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi untuk mencapai

hasilterapi yang optimal.

Berangkat dari hal tersebut di atas maka dianggap perlu untuk

mengetahui apa itu Tuberkulosis dan apa penyebabnya. Menyangkut dengan

penyebabbya sendiri (M. Tuberkulosis) kita juga harus mengetahui hal-hal yang

bersangkutan dengan bakteri tersebut agar pencegahan ataupun pengobatan

terhadap penyakit yang di hasilkan oleh bakteri tersebut dapat di tangani secara

tepat.

B. TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

Mengetahui taksonomi, morfologi, fisiologi serta ekologi

mycobacterium tuberculosis

Mengetahui penyakit yang dihasilkan oleh M Tuberculosis

Mengetahui Invasi mycobacterium tuberculosis serta riwayat

terjadinya tuberculosis

Mengetahui apa saja yang dapat penyakit tuberculosis

Mengetahui Resistensi mycobacterium tuberculosis

Mengetahui Epidemiologi dan penyebaran penyakit tuberculosis

Mengetahui hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit

tuberculosis

4

Page 6: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

BAB II

PEMBAHASAN

A. TAKSONOMI, MORFOLOGI, FISIOLOGI SERTA EKOLOGI

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24

Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri

tersebut diberi nama baksilKoch. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri

penyebab penyakit tuberkulosa(TBC). Penyakit TBC pada paru-paru juga dikenal

sebagai Koch Pulmonum (KP)

Berikut adalah taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis.

Kingdom: Bacteria

Filum: Actinobacteria

Ordo: Actinomycetales

Upaordo: Corynebacterineae

Famili: Mycobacteriaceae

Genus: Mycobacterium

Spesies:Mycobacterium tuberculosis

Adapun bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil

tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus

ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 µm dan lebar 0,2 - 0,5 µm yang

bergabung membentuk rantai. Besar bakteri ini tergantung pada kondisi

lingkungan.

5

Page 7: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri

gram positif atau bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali dengan zat

warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun

dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteri ini termasuk dalam bakteri tahan asam.

Mycobacterium tuberculosis cenderung lebih resisten terhadap faktor kimia

dari pada bakteri yang lain karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan

pertumbuhan bergerombol.

Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora serta

dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan kandungan lipid kira-

kira setinggi 60%. Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan

arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan

permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik.

Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria,

berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, menjadikan Mycobacterium

tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag.

Bakteri Mycobacterium memiliki sifat tidak tahan panas serta akan mati

pada 6°C selama 15-20 menit. Biakan bakteri ini dapat mati jika terkena sinar

matahari langsung selama 2 jam.

Dalam dahak, bakteri mycobacterium dapat bertahan selama 20-30 jam.

Basil yang berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan

basil ini apabila berada dalam suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat

disimpan dalam lemari dengan suhu 20°C selama 2 tahun.

Mycobacterim tahan terhadap berbagai khemikalia dan disinfektan antara

lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Basil ini

dihancurkan oleh jodium tinctur dalam 5 menit, dengan alkohol 80 % akan hancur

dalam 2-10 menit.

6

Page 8: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis dapat tahan hidup di udara kering maupun

dalam keadaan dingin atau dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari es. Hal ini

dapat terjadi apabila kuman berada dalam sifat dormant (tidur). Pada sifat

dormant ini apabila suatu saat terdapat keadaan dimana memungkinkan untuk

berkembang, kuman tuberculosis ini dapat bangkit kembali.

Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob, oleh karena itu pada

kasus TBC biasanya mereka ditemukan pada daerah yang banyak udaranya.

Bentuk saprofit cenderung tumbuh lebih cepat, berkembang biak dengan

baik pada suhu 22-23 derajat Celcius, menghasilkan lebih banyak pigmen, dan

kurang tahan asam dari pada bentuk yang pathogen. Mikobakteria cepat mati

dengan sinar matahari langsung, Tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam

ditempat yang gelap dan lembab. Bakteri ini biasanya berpindah dari tubuh

manusia ke manusia lainnya melalui saluran pernafasan, keluar melalui udara

yang dihembuskan pada proses respirasi dan terhisap masuk saat seseorang

menarik nafas. Habitat asli bakteri Mycobacterium tuberculosis sendiri adalah

paru-paru manusia.Infeksi dimulai saat kuman tuberkulosis berhasil berkembang

biak dengan cara pembelahan diri di dalam paru – paru.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang dapat

menyebabkan penyakit tuberkolosis atau disingkat TBC. Sumber penularan

adalah penderita Tuberculosis (TB) yang dahaknya mengandung kuman TB hidup

(BTA (+)). Infeksi kuman ini paling sering disebarkan melalui udara (air borne,

droplets infection). Penyebaran melalui udara berupa partikel-partikel percikan

dahak yang mengandung kuman berasal dari penderitasaat batuk, bersin, tertawa,

bernyanyi atau bicara. Partikel mengandung kuman ini akan terhisap oleh orang

sehat dan menimbulkan infeksi di saluran napas. Bakteri aktif mikobakteria

mencemari udara yang ditinggali atau ditempati banyak manusia, karena sumber

dari bakteri ini adalah manusia. Bakteri ini dapat hidup selama beberapa jam pada

7

Page 9: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

udara terbuka, dan selama itulah dia akan berterbangan di udara hingga

akhirnyamenemukan manusia sebagai tempat hidup.

Biasanya pencemaran oleh bakteri ini terjadi pada rumah yang penuh

dengan orangnamun memiliki ventilasi yang buruk. Juga ditempat-tempat ramai

yaitu sarana perhubungan seperti bis sekolah, kapal laut, juga pada asrama,

penjara, bahkan dari dokter yang kurang memperhatikan sanitasi tubuhnya.

Habitat asli dari bakteri ini adalah manusia,dan hanya menjadikan lingkungan

sebagai perantara.

B. PENYAKIT TUBERKULOSIS

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam

infeksi yangdisebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TBC

dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan

miskin serta dimana saja. Apabila eseorang sudah terpapar dengan bakteri

penyebab tuberculosis akan berakibat buruk seperti menurunkan daya kerja atau

produktivitas kerja, menularkan kepada orang lain terutama pada keluarga yang

bertempat tinggal serumah, dan dapat menyebabkan kematian. Pada penyakit

tuberkulosis jaringan pang paling sering diserang adalah paru-paru (95,9 %).

Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum

dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah

disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama

pada kasus-kasus baru.

a) Gejala umum (Sistemik)

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan

malamhari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam

sepertiinfluenza dan bersifat hilang timbul.

Penurunan nafsu makan dan berat badan.

8

Page 10: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

b) Gejala khusus (Khas)

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan

sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan

kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",

suara nafasmelemah yang disertai sesak.

Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai

dengan keluhan sakit dada.

Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang

yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit

di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.

Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan

disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah

demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka

TBC dapatterdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa.

Sekitar 30-50%anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa

memberikan hasil ujituberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang

tinggal serumah dengan penderitaTBC paru dewasa dengan BTA positif,

dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaanserologi/darah.

Pemeriksaan pertama terhadap keadaan umum pasien mungkin ditemukan

konjungtiva mata atau kulit yang pucat karena anemia, suhu demam (subfibris),

badan kurus atau berat badan menurun. Tempat kelainan lesi TB yang perlu

dicurigai adalah bagian apeks paru. Bila dicurigai infiltrat yang agak luas, maka

akan didapatkan perkusi yang redup dan auskultasi nafas bronkial. Akan

didapatkan juga suara nafas tambahan berupa ronkhi basah, kasar, dan nyaring.

9

Page 11: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Tetapi bila infiltrat ini diliputi oleh penebalan pleura, suara nafasnya menjadi

vesikular melemah.

Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal

yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:

Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

Pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).

Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

Rontgen dada (thorax photo).

Uji tuberkulin.

Penyakit tuberculosis memiliki beberapa variasi jenisnya. Adapun jenis-

jenis dari penyakit tuberculosis tersebut adalah:

Tuberculosis paru terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis

Tuberculosis paru tidak terkonfirmasi secara bakteriologis dan

histologis

Tuberculosis pada sistem saraf

Tuberculosis pada organ-organ lainnya

Tuberculosis millier

Tuberculosis paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru, tidak

termasuk pleura (selaput paru). Berdasarkan pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi

menjadi 2 yaitu Tuberkulosis Paru BTA positif dan Tuberkulosis Paru BTA

negative. Tuberculosis ekstra paru adalah tuberculosis yang menyerang organ

tubuh selain jaringan paru, misalnya pleura (selaput paru), selaput otak, selaput

jantung, kelejar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat

kelamin dan lain-lain. Berdasarkan tingkat keparahannya, TB Ekstra Paru dibagi

menjadi 2 yaitu : tuberculosis ekstra paru ringan seperti misalnya adalah TB

kelenjar limfe, pleuritis eksudatif unilateral, tulang (kecuali tulang belakang),

10

Page 12: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

sendi dan kelenjar adrenal serta tuberculosis ekstra paru berat, misalnya adalah

meningitis, milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis eksudatif dupleks, TB tulang

belakang, TB usus, TB saluran kencing dan alat kelamin.

Dalam kasus TBC terdapat beberapa tipe penderita yang ditentukan

berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Adapun beberapa tipe penderita

tersebut yaitu:

Kasus baru adalah dimana penderita tersebut belum pernah diobati

dengan OAT (Obat Anti Tuberculosis) atau sudah pernah menelan

OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian.

Kambuh (relaps) adalah penderita TB yang sebelumnya pernah

mendapatkan terapi TB dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan

lengkap, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan

dahak BTA positif.

Pindahan (transfer in) adalah penderita TB yang sedang mendapatkan

pengobatan disuatu kabupaten lain dan kemudian pindah berobat ke

kabupaten ini. Penderita tersebut harus membawa surat

rujukan/pindahan.

Kasus berobat setelah lalai (pengobatan setelah default/drop-out)

adalah penderitaTB yang kembali berobat dengan hasil pemeriksaan

dahak BTA positif setelah putus berobat 2 bulan atau lebih.

Gagal adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau

kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 atau lebih atau penderita

BTA negative, rontgen positif yangmenjadi BTA positif pada akhir

bulan ke-2 pengobatan. Semua penderita lain yang tidak memenuhi

persyaratan tersebut diatas merupakan tipe yang lain. Termasuk dalam

kelompok ini adalah kasus kronik (adalah penderita yang masih BTA

positif setelah menyelesaikan pengobatan ulang dengan kategori 2).

11

Page 13: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

C. INVASI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS SERTA RIWAYAT

TERJADINYA TUBERCULOSIS

Penyebaran penyakit TBC biasanya dimulai melalui udara yang tercemar

dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat penderita

TBC batuk. Pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC

dewasa. Bakteri tuberculosis ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-

paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya

tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau

kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir

seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang,

kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling

sering terkena infeksi bakteri ini adalah paru-paru.

Saat Mycobacterium tuberculosis berhasil menginfeksi paru-paru, maka

dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat).

Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha

dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.

Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi

jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk

dormant inilah yang sebenarnya terlihatsebagai tuberkel pada pemeriksaan foto

rontgen.

Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap

dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem

kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembang biakan

sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk

sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber

produksi sputum(dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat

diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebihdan positif

terinfeksi TBC.

12

Page 14: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak

dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial

ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat,

meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan

adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang

lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang

peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

Adapun riwayat terjadinya tuberculosis dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu

tahap infeksi primer dan pasca primer. Infeksi primer terjadi saat seseorang

terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup sangat kecil

ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan

terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat

kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru-paru,

yang mengakibatkan peradangan di dalam paru, saluran limfeakan membawa

kuman TB ke kelenjar limfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks

primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer

adalah 4 - 6 minggu. Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya

perubahan reaksituberkulin dari negatif menjadi positif.

Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan

besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya

tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Meskipun

demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau

dormant (tidur). Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan

perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan

menjadi penderita Tuberkulosis. Masa inkubasi, yaitu waktu yang diperlukan

mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar 6 bulan.

Tahap kedua yaitu Tuberkulosis Pasca Primer (Post Primary TB) biasanya

terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena

daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk. Ciri

13

Page 15: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

khas darituberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan

terjadinya kavitas atau efusi pleura.

Penderita penyakit tuberculosis dapat mengalami komplikasi dimana

komplikasi inisering terjadi pada penderita stadium lanjut. Beberapa

komplikasinya adalah sebagai berikut:

Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang

dapatmengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau

tersumbatnya jalan napas.

Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial.

Bronkiectasis dan Fibrosis pada paru.

Pneumotoraks spontan: kolaps spontan karena kerusakan jaringan

paru.

Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian,

ginjal dansebagainya.

Insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio Pulmonary Insufficiency).

Komplikasi akibat penyakit TBC dapat menyerang beberapa organ vital

tubuh, diantaranya adalah tulang, usus, otak serta ginjal. TBC tulang ini bisa

disebabkan oleh bakteri TBC yang mengendap di paru-paru, lalu terjadi

komplikasi dan masuk ke tulang. Atau bisa juga bakteri TBC langsung masuk ke

tulang lewat aliran darah dari paru-paru. Waktu yang dibutuhkan bakteri untuk

masuk dan merusak tulang bervariasi. Ada yang singkat, tapi ada pula yang lama

hingga bertahun-tahun. Bakteri TBC biasanya akan berkembang biak dengan

pesat saat kondisi tubuh sedang lemah, misalnya selagi anak terkena penyakit

berat. Saat itu kekebalan tubuhnya menurun, sehingga bakteri pun leluasa

menjalankan aksinya.

Bagian tulang yang biasa diserang bakteri TBC adalah sendi panggul,

panggul dantulang belakang. Gangguan tulang belakang bisa terlihat dari bentuk

tulang belakang penderita. Biasanya tidak bisa tegak, bisa miring ke kiri, ke

14

Page 16: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

kanan, atau ke depan. Sendi panggul yang rusak pun membuat penderita tidak

bisa berjalan dengan normal. Sedangkan pada ibu hamil, kelainan panggul

membuatnya tidak bisa melahirkan secara normal. Jika kelainannya masih ringan,

upaya pemberian obat-obatan dan operasi bisa dilakukan. Lain halnya jika berat,

tindakan operasi tidak bisa menolong karena sendi atau tulang sudah hancur.

Penderita bisa cacat seumur hidup.

Selain karena komplikasi, TBC usus ini bisa timbul karena penderita

mengonsumsi makanan/minuman yang tercemar bakteri TBC. Bakteri ini bisa

menyebabkan gangguan seperti penyumbatan, penyempitan, bahkan

membusuknya usus. Ciri penderita TBC usus antara lain anak sering muntah

akibat penyempitan usus hingga menyumbat saluran cerna. Mendiagnosis TBC

usus tidaklah mudah karena gejalanya hampir sama dengan penyakit lain. Ciri

lainnya tergantung bagian mana dan seberapa luas bakteri itu merusak usus.

Demikian juga dengan pengobatannya. Jika ada bagian usus yang membusuk,

dokter akan membuang bagian usus itu lalu menyambungnya dengan bagian usus

lain.

Bakteri TBC juga bisa menyerang otak. Gejalanya hampir sama dengan

orang yang terkena radang selaput otak, seperti panas tinggi, gangguan kesadaran,

kejang-kejang, juga penyempitan sel-sel saraf di otak. Kalau sampai menyerang

selaput otak, penderita harus menjalani perawatan yang lama. Sayangnya, gara-

gara sel-sel sarafnya rusak, penderita tidak bisa kembali ke kondisi normal.

Bakteri TBC pun bisa merusak fungsi ginjal. Akibatnya, proses

pembuangan racun tubuh akan terganggu. Selanjutnya bukan tidak mungkin bakal

mengalami gagal ginjal. Gejala yang biasa terjadi antara lain mual-muntah, nafsu

makan menurun, sakit kepala,lemah, dan sejenisnya. Gagal ginjal akut bisa

sembuh sempurna dengan perawatan dan pengobatan yang tepat. Sedangkan

gagal ginjal kronik sudah tidak dapat disembuhkan.Beberapa di antaranya harus

menjalani cangkok ginjal.

15

Page 17: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dirawat inap di rumah

sakit. Penderita TB paru dengan kerusakan jaringan luas yang telah sembuh (BTA

negatif) masih bisa mengalami batuk darah. Keadaan ini seringkali dikelirukan

dengan kasus kambuh.Pada kasus seperti ini, pengobatan dengan OAT (Obat Anti

Tuberkulosis) tidak diperlukan, tapi cukup diberikan pengobatan simptomatis.

Bila perdarahan berat, penderita harus dirujuk ke unit spesialistik.

D. PENGOBATAN PENYAKIT TUBERCULOSIS

Pengobatan TBC harus dilakukan secara tepat sehingga secara tidak

langsung akan mencegah penyebaran penyakit ini. Berikut adalah beberapa obat

yang biasanya digunakan dalam pengobatan penyakit TBC:

1) Isoniazid (INH)

Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri)

ini merupakan prodrug yang perlu diaktifkan dengan enzim katalase untuk

menimbulkan efek. Bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel

mikrobakteri.

2) Rifampisin / Rifampin

Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan

mencegah transkripsi RNA dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri.

3) Pirazinamid

Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukan

asamlemak yang diperlukan dalam pertumbuhan bakteri.

4) Streptomisin

Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat membunuh sel

mikroba dengan cara menghambat sintesis protein.

5) Ethambutol

Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu pembentukan

dinding sel bakteri dengan meningkatkan permeabilitas dinding.

6) Fluoroquinolone

16

Page 18: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Fluoroquinolone adalah obat yang menghambat replikasi bakteri

M.tuberculosis. Replikasi dihambat melalui interaksi dengan enzim gyrase,

salah enzim yang mutlak diperlukan dalam proses replikasi bakteri M.

Tuberculosis. Enzim ini tepatnya bekerja pada proses perubahan struktur

DNA dari bakteri, yaitu perubahan dari struktur double helix menjadi super

coil. Dengan struktur super coil ini DNA lebih mudah dan praktis disimpan di

dalam sel. Pada proses tersebut enzim gyrase berikatan dengan DNA, dan

memotong salah satu rantai DNA dan kemudian menyambung kembali.

Dalam proses ini terbentuk produk sementara (intermediate product) berupa

ikatan antara enzim gyrase dan DNA (kompleks gyrase-DNA).

Fluoroquinolone mamiliki kemampuan untuk berikatan dengan

kompleks gyrase-DNA ini, dan membuat gyrase tetap bisa memotong DNA,

tetapi tidak bias menyambungnya kembali. Akibatnya, DNA bakteri tidak

akan berfungsi sehingga akhirnya bakteri akan mati. Selain itu, ikatan

fluoroquinolone dengan kompleks gyrase-DNA merupakan ikatan reversible,

artinya bisa lepas kembali sehingga bisa didaur ulang. Akibatnya, dengan

jumlah yang sedikit fluoroquinolone bisa bekerja secara efektif.

Dalam terapi TBC, biasanya dipilih pemberian dalam bentuk kombinasi

dari 3-4 macam obat tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari

terjadinya resistensi bakteri terhadap obat. Dosis yang diberikan berbeda untuk

tiap penderita, bergantung tingkat keparahan infeksi. Karena bakteri tuberkulosa

sangat lambat pertumbuhannya, maka penanganan TBC cukup lama, antara 6

hingga 12 bulan yaitu untuk membunuh seluruh bakteri secara tuntas.

Pengobatan harus dilakukan secara terus-menerus tanpa terputus,

walaupun pasien telah merasa lebih baik/sehat. Pengobatan yang terhenti di

tengah jalan dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten. Jika hal ini terjadi,

maka TBC akan lebih sukar untuk disembuhkan dan perlu waktu yang lebih lama

untuk ditangani. Untuk membantu memastikan penderita TBC meminum obat

17

Page 19: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

secara teratur dan benar, keterlibatan anggota keluarga atau petugas kesehatan

diperlukan yaitu mengawasi dan jika perlu menyiapkan obat yang hendak

dikonsumsi. Oleh karena itu, perlunya dukungan terutama dari keluarga penderita

untuk menuntaskan pengobatan agar benar-benar tercapai kesembuhan.

Obat diminum pada waktu yang sama setiap harinya untuk memudahkan

penderita dalam mengkonsumsi obat. Lebih baik obat diminum saat perut kosong

sekitar setengah jam sebelum makan atau menjelang tidur.

Selain dengan menggunakan obat-obatan tersebut, pengobatan penyakit

akibat infeksi bakteri mycobacterium ini dapat dilakukan dengan menggunakan

jahe dan mengkudu. Jahedan mengkudu dapat menyembuhkan penyakit yang

disebabkan bakteri berbentuk batang tersebut karena kedua bahan itu kaya akan

senyawa antibakteri. Misalnya jahe mempunyai gingerol yang bersifat antibakteri.

Demikian juga mengkudu yang mengandung senyawa aktif antrakuinon, acubin,

asperuloside, dan alizarin. Keempat senyawa itu juga berkhasiat untuk membunuh

bakteri tuberculosis.

Kedua bahan itu mempunyai sifat antibakteri lebih kuat ketika disatukan.

Sebaliknya bila dipisah, kekuatannya berkurang. Jahe dan mengkudu juga bersifat

imunostimulan alias meningkatkan daya tahan tubuh. Duet mengkudu dan jahe

menyusul meniran yang lebih dulu diuji klinis sebagai penyembuh tuberkulosis.

Phyllanthus niruri itu terbukti sebagai anti tuberkulosis. Pemberian 50 mg kapsul

meniran selama 3 kali sehari menyembuhkan TB pada pekan ke-6 atau lebih cepat

8 minggu dibandingkan pasien yang tidak mengkonsumsi meniran. Meniran juga

bersifat sebagai imunomodulator alias penguat sistem kekebalan tubuh. Ketika

kekebalan tubuh meningkat, bibit-bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh

dapat dilemahkan. Jika sel-sel imun seseorang diganggu, maka orang tersebut

akan rentan sakit.

Perpaduan ekstrak jahe dan mengkudu itu mampu menyempurnakan obat

standar resep dokter seperti rifampisin serta pirazinamid yang selama ini

digunakan untuk mengatasi TB. Untuk yang tidak cocok mengkonsumsi obat-

18

Page 20: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

obatan dokter tersebut,menyebabkan gangguan hati. Namun, apabila

penggunaannya disertai dengan konsumsi jahe dan mengkudu, hal tersebut tidak

akan terjadi. Ekstrak jahe dan mengkudu juga mencegah resistensi.

E. RESISTENSI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

Bakteri Mycobacterium tuberculosis secara alami resisten terhadap

berbagai antibiotik yang telah ada sebelumnya. Hal ini menyebabkan sulitnya

pengobatan penyakit TB secara tuntas. Sifat resisten ini dipengaruhi oleh adanya

enzim-enzim yang mampu memodifikasi obat seperti b-lactamase dan

aminoglycosida acetyl transferase. Jika diterapi dengan benar, tuberkulosis dapat

disembuhkan yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium tuberculosis, yang

peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan

mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah

kasus.

Mycobacterium tuberculosis resisten terhadap fluoroquinolone melalui

struktur unik protein MfpA. Berdasarkan analisa model dengan menggunakan

komputer (computer modeling) ditemukan bahwa protein MfpA bisa masuk ke

dalam bagian aktif (active site)dari enzim gyrase, seperti halnya DNA. Ini

disebabkan karena protein MfpA memiliki struktur yang sama dengan DNA.

Akan tetapi berbeda dengan interaksi gyrase denganDNA, interaksi gyrase

dengan MfpA mengakibatkan gyrase tidak bisa berinteraksi dengan

fluoroquinolone. Dengan kata lain, kompleks MfpA-gyrase tidak bisa berinterkasi

dengan fluoroquinolone, sehingga fluoroquinolone tidak bisa berfungsi

sebagaimana mestinya.

Interaksi gyrase dan DNA penting dalam proses replikasi bakteri M.

tuberculosis. Interaksi protein MfpA dengan gyrase, secara otomatis juga

menghambat interaksi gyrase dengan DNA. Dengan kata lain, protein MfpA

merupakan inhibitor dari enzim gyrase, yakni menghambat aktivitas enzim gyrase

itu senditi. Hambatan fungsi enzim gyrase ini mengakibatkan proses replikasi M.

19

Page 21: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

tuberculosis terganggu. Pada kenyataannya memang demikian. Artinya,

perkembangbiakan bakteri M. tuberculosis menurun, akan tetapi hal ini lebih baik

bagi bakteri dari pada mati karena obat fluoroquinolone. Dan biasanya bakteri

yang resisten terhadap suatu obat bukan secara tiba-tiba, melainkan mulai dari

jumlah yang sedikit dan kemudian perlahan-lahan bertambah sesuai dengan

perjalanan waktu.

Mekanisme fungsi protein MfpA dalam proses resistensi M. tuberculosis

sangat unik. Pada umumnya resistensi disebabkan oleh penguraian obat anti-

bakteri oleh enzim atau protein tertentu. Akan tetapi tidak demikian halnya

dengan protein MfpA. Protein ini hanya memproteksi interaksi obat dengan

targetnya. MfpA adalah protein yang pertama kali dibuktikan mempunyai fungsi

demikian.

Pada umumnya kegagalan pengobatan TBC terjadi disebabkan terapi

yang terputus karena pasien merasa sudah sembuh. Masalah yang sering timbul

adalah lamanya waktu pengobatan. Obat untuk TBC harus dimakan sedikitnya

enam bulan. Sementara biasanya setelah makan obat selama dua bulan, pasien

malas meneruskan pengobatan karena merasa sembuh dan tidak merasakan gejala

lagi. Padahal apabila pengobatan berhenti di tengah jalan, maka tidah hanya

penyakitnya saja yang tidak sembuh dengan tuntas, tetapi juga menyebabkan

bakteri TBC menjadi kebal terhadap obat yang digunakan. Ketiadaan biaya juga

membuat seseorang tidak berobat, karena tidak mengetahui program pemerintah

yang menggratiskan obat TBC di seluruh Puskesmas di Indonesia. Penyakit ini

sering dianggap enteng oleh penderita karena masih bisa bekerja seperti biasa,

namun tanpa disadari keparahan penyakit yang semakin meningkat sebanding

dengan perjalanan waktu dan menurunnya daya tahan tubuh.

F. EPIDEMIOLOGI DAN PENYEBARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS

TBC umumnya menyerang orang dewasa muda dan banyak terjadi di

negara berkembang. Setengahnya terdapat di Asia. Pada tahun 2008, WHO

20

Page 22: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

memprediksi adasekitar 9,4 juta orang yang menjadi penderita TBC aktif. Dari 15

negara dengan tingkat TBC paling tinggi, 13 diantaranya ada di Afrika.

Sementara itu setengahnya ada di Negara Asia, diantaranya Bangladesh, China,

India, Indonesia, Pakistan dan Filipina.

Apabila penyakit tuberculosis ini tidak diobati, maka setelah lima tahun,

50 % dari penderita TB akan meninggal, 25 % akan sembuh sendiri dengan daya

tahan tubuh tinggi, dan 25 % sebagai kasus kronik yang tetap menular (WHO

1996). Menurut WHO (1999), di Indonesia setiap tahun terjadi 583 kasus baru

dengan kematian 130 penderita dengan tuberkulosis positif pada dahaknya.

Sedangkan menurut hasil penelitian kusnindar 1990, Jumlah kematian yang

disebabkan karena tuberculosis diperkirakan 105,952 orang pertahun. Kejadian

kasus tuberkulosa paru yang tinggi ini paling banyak terjadi pada kelompok

masyarakat dengan sosio ekonomi lemah. Terjadinya peningkatan kasus ini

disebabkan dipengaruhi oleh daya tahan tubuh, status gizi dan kebersihan diri

individu dan kepadatan hunian lingkungan tempat tinggal.

HIV juga memberikan pengaruh signifikan terhadap penyebaran penyakit

tuberculosis ini. Hal ini terjadi karena infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas

system daya tahan tubuh seluler (Cellular Immunity), sehingga jika terjadi infeksi

oportunistik, seperti tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit

parah bahkan mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV

meningkat, maka jumlah penderita TB akan meningkat, dengan demikian

penularan TB di masyarakat akan meningkat pula.

G. PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS

Pencegahan terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit ini merupakan

langkah yang paling efektif dan efisien. Adapun yang dapat kita lakukan sebagai

upaya pencegahanadalah sebagai berikut:

Konsumsi makanan bergizi

21

Page 23: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

Dengan asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan meningkat.

Produksi leukosit pun tidak akan mengalami gangguan, hingga siap melawan

bakteri TBC yang kemungkinan terhirup. Selain itu, konsumsi makanan

bergizi juga menghindarkan terjadinya komplikasi berat akibat TBC.

Vaksinasi

Dengan vaksinasi BCG yang benar dan di usia yang tepat, sel-sel

darah putih menjadi cukup matang dan memiliki kemampuan melawan bakteri

TBC. Meski begitu, vaksinasi ini tidak menjamin penderita bebas sama sekali

dari penyakit TBC, khususnya TBC paru. Hanya saja kuman TBC yang

masuk ke paru-paru tidak akan berkembang dan menimbulkan komplikasi.

Bakteri juga tidak bisa menembus aliran darah dan komplikasi pun bisa

dihindarkan. Dengan kata lain, karena sudah divaksin BCG, anak hanya

menderita TBC ringan.

Lingkungan

Lingkungan yang kumuh dan padat akan membuat penularan TBC

berlangsung cepat. Untuk itulah mengapa lingkungan yang sehat dan

kebersihan makanan dan minuman sangat perlu untuk dijaga.

22

Page 24: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

BAB II

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Salah satu mikroorganisme yang dapat menyebabkan atau menginfeksi

manusia adalah Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat mengakibatkn

penyakit tuberculosis pada manusia. Tuberculosis itu sendiri merupakan salah

satu penyakit yang mematikan dan berbahaya di dunia.

Penyakit TBC merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi

yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Apabila seseorang

sudah terpapar dengan bakteri penyebab tuberculosis akan berakibat buruk

bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada penyakit tuberkulosis jaringan

pang paling sering diserang adalah paru-paru (95,9 %).

Riwayat terjadinya tuberculosis dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu

tahap infeksi primer dan pasca primer. Infeksi primer terjadi saat seseorang

terpapar pertama kali dengan kuman TB. Infeksi dimulai saat kuman TB

berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru-paru, yang

mengakibatkan peradangan di dalam paru, saluran limfeakan membawa

kuman TB ke kelenjar limfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai

kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan

kompleks primer adalah 4 - 6 minggu.

Beberapa obat yang biasanya digunakan dalam pengobatan penyakit

TBC antara lain:

1. Isoniazid (INH)

2. Rifampisin / Rifampin

3. Pirazinamid

4. Streptomisin

5. Ethambutol

6. Fluoroquinolone

23

Page 25: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

TBC umumnya menyerang orang dewasa muda dan banyak terjadi di

negara berkembang. Setengahnya terdapat di Asia. Sekitar 9,4 juta orang yang

menjadi penderita TBC aktif. Dari 15 negara dengan tingkat TBC paling tinggi,

13 diantaranya ada di Afrika. Sementara itu setengahnya ada di Negara Asia,

diantaranya Bangladesh, China, India, Indonesia, Pakistan dan Filipina. Apabila

penyakit tuberculosis ini tidak diobati, maka setelah lima tahun, 50 % dari

penderita TB akan meninggal, 25 % akan sembuh sendiri dengan daya tahan

tubuh tinggi, dan 25 % sebagai kasus kronik yang tetap menular.

Adapun yang dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahan adalah:

Konsumsi makanan bergizi

Vaksinasi

Lingkungan

24

Page 26: Makalah Mycobacterium Tuberculosis

DAFTAR PUSTAKA

TUBERKULOSIS. http://www.infeksi.com/index.php?

Pengertian Tuberkulosis http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis

Mycobacterium Tuberculosis http://www.scribd.com/doc/31733293/Makalah-

Mycobacterium-Tuberculosis

Gejala Klinis TBC. http://daimanshare.com/.

Tuberculosis. http://www.Infeksi.com/tuberculosis

Penyakit TBC. http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm.

Ayo Tangkal TBC. http://www. nakita.com

http://fian689.files.wordpress.com/2013/06/makalah-mycobacterium-

tuberculosis.docx

25