Makalah Neo Lib Akmal

Embed Size (px)

Citation preview

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah Dalam makalah ini akan saya awali terleih dahulu dengan ordo-liberal maka kita akan mundur sejenak sekitar 75 tahun lalu, dimana istilah neoliberal itu muncul. Kisahnya tidak muncul dari chilie atau amerika latin, tetapi di jerman pada dasawarsa 1930-an. Dimana pada awal dasawarsa 1930an, jerman mulai diburu hantu fascisme yang membawa suasana ganjil. dalam suasana itulah, sekawanan ahli ekonomi dan hukum yang terkait dengan universitas freiburg mulai mengembangkan suatu gagasan ekonomi-politik liberal yang kemudian disebut mazhab freiburg. Penyebaran gagasan mereka dilakukan melalui jurnal Ordo (kurang lebih berarti tatanan), yang diterbitkan dari kota Dsseldorf. Itulah mengapa gagasan mereka kemudian disebut Mazhab Ordo-Liberal. Ordo-Liberal sering kali juga disebut Neo-Liberal, tetapi dalam pengertian sangat berbeda dari arti neo-liberal dewasa ini. Awalan neo (baru) dipakai untuk membedakan diri dari liberalisme abad ke-18 dan ke-19, dengan memasukkan kritik dari gagasan sosialisme. pemikiran mazhab ordo-liberal menjadi cikal-bakal desain ekonomi pasar-sosial (soziale marktwirtschaft) yang kemudian melandasi pembangunan ekonomi jerman barat setelah perang dunia II. Singkat cerita, hasilnya adalah filsafat ekonomi pasar sosial.

1

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

Pertama, di jantung filsafat Ordo-Liberal adalah gagasan antinaturalistik tentang ekonomi pasar. artinya pasar (market) bukan peristiwa alami seperti musim semi atau tsunami, tetapi satu dari beragam relasi yang diciptakan manusia. Karena itu, pasar dapat dibentuk, dihancurkan, dan diubah menurut desain kita. Intinya bukan berarti pasar bebas atau tidak bebas, akan tetapi kinerja pasar selalu butuh apa yang di sebut dengan vitalpolitik yaitu tindakan politik membentuk nilai-nilai moral dan kultural bagi pengadaan barang/jasa ekonomi, dan sekaligus untuk mencegah kolonisasi prinsip ekonomi pasar atas bidang-bidang moral dan kultural. 1.2. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang masalah pada poin sebelumnya, maka saya menarik beberapa pertanyaan konkret yang di jadikan sebagai pokok permasalahan dalam makalah ini. 1. 2. 1.3. Apakah Indonesia telah pulih dari krisis ekonomi.? Benarkah Indonesia di cengkram neoliberalisme.? Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Penelusuran singkat tentang sejarah munculnya neo-liberal dalam

upaya menciptakan kebebasan dalam tatanan suatu Negara. 2. Sebagai bahan persyaratan untuk mengikuti ujian semester V (ganjil)

pada matakuliah Ekonomi Internasional.

2

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

3.

Sebuah refleksi singkat mengenai benarkah Indonesia di cengkeram

neoliberalisme.? 1.4. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini adlaah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan referensi untuk mengetahui kondisi kebebasan

ekonomi dalam tatanan demokratis Negara Indonesia 2. Dapat di jadikan bahan bacaan para mahasiswa/i dalam mengikuti

mata kuliah Ekonomi Internasional.

3

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 2.1. Landasan Teori Neoliberalisme adalah : sebuah filosofi ekonomi politik yang mengurangi atau menolak campurtangan pemerintah dalam ekonomi domestik. di mana kebebasan individu berjalan sepenuhnya dengan campur tangan sesedikit mungkin dari pemerintah dalam kehidupan ekonomi, dan yang menjadi penentu utama dalam kehidupan ekonomi adalah mekanisme pasar, bukan pemerintah. Vitalpolitik adalah : tindakan politik membentuk nilai-nilai moral dan kultural bagi pengadaan barang/jasa ekonomi, dan sekaligus untuk mencegah kolonisasi prinsip ekonomi pasar atas bidang-bidang moral dan kultural. Homo ekonomicus atau manusia ekonomi adalah : Agen individual yang berada di pusat teori ekonomi neoklasik, (yang menitik pusatkan pada diri sendiri, yang rasionalis dan beretika individualis). Ia egois, rasional, berupaya untuk mencapai utilitas secara maksimum. Bertindak secara independent sebagai atom sosial yang terisolasi tanpa mempunyai naluri akan masyarakat sekitarnya, dan perilakunya dimotivasi semata-mata oleh kepentingan-diri pribadi secara sempit. Ia bersifat materialistik tanpa emosi samasekali dan merupakan manusia yang membuat perhitungan dengan kepala dingin: ia seorang 'egois yang rasional. M. Teresa Lunati" (1997)

4

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

Ordo-Liberal adalah: gagasan anti-naturalistik tentang ekonomi pasar, yang menitik beratkan bahwa pasar berasal dari beragam relasi yang yang di ciptakan manusia, bukan sebuah peristiwa atau fenomena alam. ekonomi memberikan semesta pendekatan paling komprehensif untuk memahami semua perilaku manusia.... (Gary Becker dalam Mahzab Chicago) Neoliberalisme juga berarti finansialisasi segalanya (David Harvey) self-fulfilling prophecy adalah: kemungkinan dan ketidakmungkinan terjadinya sangat tergantung pada kepercayaan kita. konflik antara hak-hak yang sama atas kebebasan kekuasaanlah yang menentukan ( David Harvey) Arti Makroekonomi menurut Text Book: Sebenarnya, makroekonomi adalah istilah yang bersifat teknis dalam lingkup ilmu ekonomi. Ada persoalan ekonomi yang dicakup istilah tersebut, dan ada banyak teori tentangnya. Urgensi persoalan serta pesatnya perkembangan teori yang terkait, bahkan telah melahirkan cabang ilmu ekonomi tersendiri, yaitu ilmu makroekonomi (macroeconomics). Sementara itu, ilmu ekonomi terus dipelajari karena dianggap berguna untuk memberikan petunjukpetunjuk mengenai kebijakan apa yang bisa diambil untuk menanggulangi berbagai permasalahan ekonomi. Macroeconomics dipercayai bisa menjadi dasar kebijakan makroekonomi.

5

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tujuan Vitalpolitk Tujuan vitalpolitik yang pertama adalah menciptakan sederetan kondisi bagi kinerja pasar secara adil. Namun itu juga berarti pemisahan tegas antara ekonomi dan politik yang merupakan ilusi. Kedua, karena pasar merupakan salah satu relasi yang diciptakan untuk membantu pengadaan kebutuhan barang/jasa bagi hidup-bersama, dinamika perubahan sosial tidak dapat diserahkan kepada kinerja pasar tanpa kerangka tata-sosial. Itulah mengapa Ordo-Liberal menolak determinisme perubahan. Bagi Ordo-Liberal, fokus perdebatan tentang perubahan bukan terletak dalam pertanyaan sejauh mana bidang/relasi sosial-politik-kultural digerakkan oleh ekonomi pasar (seperti dalam neo-liberalisme sekarang), tetapi sejauh mana kinerja pasar membantu terjadinya kontrak sosial. Dalam hal ini, premis Ordo-Liberal tentang manusia bukanlah homo oeconomicus, tetapi homo socialis. Ketiga, berdasarkan premis itu, agenda transformasi ekonomi terletak dalam upaya mengubah kapitalisme secara terus-menerus menurut visi kontrak sosial. Gagasan Ordo-Liberal berjalan dalam tegangan antara individualitas kebebasan dan sosialitas tatanan. Tugas tata-pemerintahan melalui berbagai kebijakan adalah menjaga tegangan itu, dan bukan menghapus salah satu kutub dengan menerapkan komando sentral ataupun menyerahkan pembentukan tatanan sosial kepada kinerja pasar. Sentralisme

6

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

bukanlah akibat alami dari utopia sosialitas tatanan, dan gejala konsentrasi kekuasaan bisnis di tangan perusahaan-perusahaan raksasa, juga bukan nasib alami kinerja pasar. Keduanya adalah produk strategi ekonomi-politik yang gagal.

Pokok pokok di atas berkaitan dengan soal neo-liberalisme dalampengertian dewasa ini. Ringkasnya, sebagaimana dari kesemua mahzab, tidak berisi keseragaman gagasan, begitu pula di dalam jaringan Ordo-Liberal terdapat beberapa sekte pemikiran. Dalam perkembangan selanjutnya, keragaman pemikiran mereka terbelah ke dalam sekurangnya tiga aliran ekonomi. Sekte pertama biasanya disebut kaum liberal sosial (social liberals), berkumpul di sekitar pemikir Karl Schiller. Mereka percaya bahwa ekonomi pasar harus dijalankan untuk pengadaan berbagai barang/jasa, meskipun tidak semua. Tetapi mereka juga punya kecurigaan mendalam terhadap kecenderungan perluasan prinsip pasar ke bidang-bidang lain. Maka mereka menggagas, kompetisi ekonomi harus dijalankan sejauh mungkin, tetapi bila kompetisi membawa konsentrasi kekuasaan dan marginalisasi, intervensi harus dilakukan melalui regulasi. Bagi anggota kelompok ini, sistem ekonomi yang baik adalah ekonomi-pasar yang dikawal regulasi (regulated market economy). Sekte kedua terdiri dari para pemikir inti ordo-liberal seperti eucken dan bhm. mereka menaruh kecurigaan ganda baik terhadap intervensi lewat regulasi, maupun pada ciri alami kompetisi pasar. antara intervensi-regulasi dan kompetisi-alami, mazhab ini menggagas ekonomi pasar bukan sebagai

7

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

relasi yang terpisah dari semesta relasi politik, kultural dan sosial, melainkan tertanam dalam semesta relasi-relasi itu. kunci pendekatan ekonomi bukan terletak dalam regulasi, dan juga bukan pada tangan tak kelihatan pasar, tetapi dalam kerangka institusional yang membuat relasi-relasi ekonomi, kultural, politik, hukum serta moral terjalin erat satu sama lain sebagai tatanan social. Ekonomi yang baik adalah ekonomi pasar sosial (social market economy). Sekte ketiga terdiri dari para pemikir ekonomi mazhab austria (seperti friedrich von hayek) dan mazhab chicago (seperti milton friedman) yang berjaring dengan mazhab freiburg. inilah mazhab yang kemudian disebut kaum libertarian. mereka mulai dari premis bahwa semua bentuk tatanan yang baik terbentuk secara spontan dari prinsip kebebasan, dan kebebasan itu hanya terlaksana dalam tatanan yang terbentuk dari relasi-relasi spontan. ekonomi pasar-bebas adalah locus dan model spontanitas serta kebebasan itu, dan semua bentuk ekonomi planning adalah jalan menuju perbudakan. oleh karena itu, segala batasan politik, kultural, sosial, dan hukum serta regulasi pemerintah harus se-minimal mungkin. andaipun dilakukan, aturan hanya boleh bersifat negatif. artinya, jangan campurtangan. hak atas hidup, misalnya, diartikan sebagai hak untuk tidak dibunuh, dan bukan hak atas pangan. sistem ekonomi yang baik adalah ekonomi pasar bebas (free market economy).

Dari gagasan mazhab libertarian inilah kemudian berkembang arti neo-liberalisme dalam pengertian seperti sekarang. penggerak utamanya

8

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

adalah para ekonom yang terkait dengan Universitas Chicago setelah Perang Dunia II, seperti Milton Friedman, Friedrich von Hayek, Gary Becker, George Stigler. keterkaitan awal mereka dengan para pemikir Ordo-Liberal yang juga sering diberi nama Neo-Liberal membuat mereka kemudian disebut kaum neo-liberal mazhab Chicago. itulah yang rupanya membuat para pejuang demokrasi di Amerika Latin lalu menyebut para Chicago boys ini sebagai kaum neo-liberal. begitulah metamorfosis istilah dalam kekusutan kisah sejarah.

Kontroversi tentulah bukan soal peristilahan, tetapi gagasan mazhab ini yang kemudian menyusup ke dalam berbagai kebijakan. dengan itu kita sampai pada inti dari apa yang dimaksud neo-liberalisme dewasa ini. 3.2. Perentangan Homo oekonomicus Neo-liberalisme pertama-tama bukan urusan ekonomi, tetapi suatu proyek filosofis yang beraspirasi menjadi teori komprehensif tentang manusia dan tatanan masyarakat. Menurut saya gagasan Neo-liberalisme dapat di ringkas seperti ragam relasi manusia yang disebut kultural, politik, legal, sosial, psikologis, estetik, spiritual dan seterusnya. Namun pabila harus di jelaskan secara lugas, beragam relasi itu dipandu oleh prinsip transaksi labarugi yang berlaku dalam kinerja ekonomi pasar. Akan tetapi bukankah dengan itu, Neo-liberalisme menyingkirkan prinsip kebebasan yang merupakan wasiat dari Liberalisme.? Jawabannya tidak..! karena para pemikir Neo-

9

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

liberalisme tetap merawat akar dari kebebasan. Akan tetapi, soal kebebasan bukanlah perkara metafisik. melainkan ia bergeser pada persoalan menemukan wujud konkret yang menunjukan spontanitas dan kesukarelaan yang di emban oleh gagasan kebebasan itu sendiri. Akan tetapi bagi para kaum libertarian yang egois, tidak ada spontanitas dan kesukarelaan yang lebih sempurna dari pada relasi daripasar bebas. corak spontanitas dan kesukarelaan dalam transaksi ekonomi pasar adalah model kebebasan sejati. manusia tentu seperti taman keragaman: ia homo culturalis, homo politicus, homo legalis, homo spiritualis, dan seterusnya. Akan tetapi, di kedalaman sana ia pertama-tama adalah homo oeconomicus. dalam bahasa Gary Becker, salah seorang ekonom Mazhab Chicago, ekonomi memberikan semesta pendekatan paling

komprehensif untuk memahami semua perilaku manusia....

Sehingga ontologism, yang

yang

kemudian satu

berkembang dengan

adalah

determinisme epistemology

terjalin

determinisme

(sumber/dasar pengetahuan atau cara berfikir). Jadi, pada mulanya adalah agenda untuk menemukan wujud sempurna relasi spontanitas dan

kesukarelaan dari kebebasan. Tatkala spontanitas dan kesukarelaan itu bersemayam di dalam model kebebasan transaksi ekonomi pasar. berkembang pula patokan tentang siapa manusia, bagaimana ia harus menjadi, bagaimana ia harus berpikir serta dipikirkan, dan tentu saja bagaimana ia harus bertindak serta berelasi. neo-liberalisme berisi proyek normatif tentang bagaimana

10

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

manusia dan tata masyarakat harus menjadi. Dan homo oeconomicus adalah model manusia sejati. neo-liberalisme bukan terletak dalam gagasan ekonomi, yang sesungguhnya hanya radikalisasi prinsip pasar menuju konsekuensi terjauhnya. apa yang menggetarkan adalah bahwa neo-liberalisme merupakan proyek normatif mengorganisir tata masyarakat menurut prinsip pasar-bebas. jika proyek liberalisme ekonomi bergerak dengan prinsip bahwa alokasi banyak barang/jasa harus ditentukan oleh kinerja pasar, neo-liberalisme melakukan radikalisasi dengan menggagas semua relasi manusia ditentukan oleh kinerja pasar dan menuntut prinsip pasar diterapkan bukan hanya pada alokasi barang/jasa. jika dalam liberalisme ekonomi abad ke-19, prinsip pasar diterapkan dalam pengadaan barang seperti misalnya, pakaian dan perhiasan, dalam proyek neo-liberalisme prinsip itu diterapkan juga untuk pengadaan pendidikan dan kesehatan. Hal hal yang mereka tempuh adalah sebagai berikut:

1.

dengan proyek normatif memandang semua relasi manusia sebagai

relasi pasar, neo-liberalisme mengajukan homo oeconomicus sebagai teori kodrat manusia yang diterapkan dalam bidang politik, hukum, sosiologi, psikologi, sejarah, kriminologi, dan seluruh ilmu-ilmu manusia serta humaniora. karena penjelmaan paling sempurna homo oeconomicus adalah pelaku bisnis, model cara-berpikir dan cara-bertindak adalah sosok

11

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

pengusaha. pengusaha adalah model manusia sejati, dan karena itu juga punya status istimewa dalam proyek neo-liberal. itulah yang menjelaskan mengapa para eksekutif perusahaan, yang pada masa lalu dipandang dengan sebelah mata, tiba-tiba kini seperti para pangeran yang gagah dengan kuda putihnya. 2. karena model manusia sejati adalah pengusaha, setiap orang perlu

melihat dan mengubah dirinya sesuai ide bisnis dan pasar. artinya, apa saja yang ada padanya, dari uang sampai tanah, dan dari kecantikan sampai ijazah, adalah modal (capital) yang mesti diubah menjadi laba, sama seperti caraberpikir dan bertindak sang pengusaha kayu yang mengubah hijau hutan menjadi kayu tebangan dalam rangka mendapatkan laba yang sebanyak banyaknya. ringkasnya, seluruh gugus relasi kehidupan adalah perusahaan. dengan demikian berkembanglah iklim kapitalisasi kehidupan. 3. Karena setiap orang adalah pengusaha swasta, apabila ia jatuh

menganggur atau miskin, itu disebabkan kesalahannya sendiri. kemiskinan dan pengangguran bukan masalah sosial, melainkan kegagalan mereka dalam mengubah aset-diri menjadi laba. Dengan begitu jaminan social kehilangan alasan adanya. Meskipun neo-liberalisme tidak identik dengan privatisasi, kita segera mengerti apa yang terjadi di balik gelombang privatisasi bidang-bidang seperti pendidikan dan kesehatan. Tidak ada kesehatan, tetapi bisnis rumahsakit; tak ada pendidikan, tapi bisnis sekolah. Bukan pasien, melainkan konsumen pengobatan; bukan guru, melainkan penjual pelajaran. pada akhirnya tak ada lagi perbedaan antara ekonomi pasar (market economy) dan masyarakat pasar (market society), karena seluruh relasi yang membentuk masyarakat telah diubah menjadi relasi pasar.

12

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

4.

Dari situlah kita hanya butuh langkah kecil untuk melihat implikasinya

bagi tata-negara. sesudah homo oeconomicus menjadi model perilaku manusia (dan logika pasar menjadi prinsip koordinasi masyarakat), pemerintah (government) menjadi pemerintah ekonomi (economic government). Dan menyebut Negara sebagai perusahan adalah ide khas dari Neo-liberal, bukan liberal. para pejabat pemerintah adalah pengusaha yang menjual kota, wilayah, atau sumberdaya apa saja yang bisa ditawarkan kepada investor. Baik dalam pertanian, sekolah, maupun rumah sakit. dan pada akhirnya prinsip pasar tampil sebagai hakim yang mengadili apakah kebijakan disebut sukses atau gagal. 5. Perentangan prinsip pasar tidak hanya dilakukan ke bidang-bidang

yang secara tradisional bukan wilayah ekonomi, tetapi juga dijalankan dengan menciptakan cabang serta ranting transaksi baru dari transaksi-transaksi yang sudah ada. dalam transaksi pasar antara si A dan B misalnya, diciptakan sekian banyak sub-transaksi turunannya. dengan itu terjadilah ledakan transaksi pasar, ledakan proses kapitalisasi, dan laba diciptakan dari relasirelasi yang pada awalnya tidak dianggap menghasilkan laba. dengan begitu David Harvey, mengemukakan bahwa neoliberalisme juga berarti finansialisasi segalanya.

Jelasnya, dalam proyek neo-liberalisme, tidaklah cukup prinsip pasar diterapkan pada barang/jasa ekonomi; tapi harus diterapkan di bidang lain.

13

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

tidaklah cukup ada pasar, tetapi tidak boleh ada yang lain selain pasar. berbeda dengan peristiwa alam seperti tsunami atau gempa bumi, apa yang menggelisahkan tentang proyek neo-liberalisme adalah bahwa ia bergerak menurut dalil self-fulfilling prophecy. artinya, kemungkinan dan

ketidakmungkinan terjadinya sangat tergantung pada kepercayaan kita. semakin kita percaya kemungkinan proyek neo-liberalisme, semakin ia akan terjadi dan sebaliknya.

3.3. Neoliberalisme terlalu kerdil untuk kebebasan Dengan proyek neo-liberal, tiba-tiba berkembang semacam revolusi yang digerakkan oleh kompetisi. gerbang penciptaan laba dibuka bagi siapa saja yang berpikir dan bertindak sebagai homo oeconomicus, karena jenis relasi yang dapat diubah menjadi transaksi pasar ada di mana-mana. tidak ada sultan, tidak ada orang pinggiran, sebab pintu dibuka secara sama untuk semua orang. seperti dalam setiap kompetisi, kita bisa ikut, minggir, atau kena libas. kebebasan adalah kesamaan kesempatan. Tidak perlu ilmu khusus untuk mengenali apa yang ganjil dalam gagasan neo-liberal tentang kebebasan. sesudah homo oeconomicus dipatok sebagai teori kodrat dan perilaku manusia, keragaman perilaku dan dimensi manusia dibentuk dengan normatif homo oeconomicus pula. maka relasi-relasi dengan orang lain (yang juga dilihat sebagai homo oeconomicus) hanya

14

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

mungkin dimengerti. Dan ide oeconomicus adalah prinsip pasar. Karena apa yang disebut masyarakat terbentuk dari berbagai relasi antara orang-orang itu, padahal orang-orang itu dilihat sebagai para makhluk ekonomi, dalil pasar pula yang harus digunakan sebagai prinsip koordinasi masyarakat. Bukan visi politik atau sosiologi yang memandu penataan masyarakat, tetapi ekonomi; tentu saja ekonomi menurut visi proyek neo-liberal. Dalam prinsip pasar, kebebasan adalah kebebasan memilih menurut selera pribadi, atau preferensi dalam terminologi ekonomi: eligo ergo sum (saya memilih maka saya ada). Akan tetapi, homo oeconomicus tidak pernah tahan dengan kegelapan metafisika, juga seandainya tentang kebebasan. Maka terjadi siasat bahwa akses pada kebebasan preferensi tentu bukan kebebasan preferensi sendiri, lalu apa? Jawabannya sederhana: daya beli Maka

mulailah sihir-metafisika jatuh ke dalam materialitas-gejala. Bagaimana mungkin punya kebebasan preferensi jika tidak mempunyai daya beli? Jadi, bila dilacak mundur, kebebasan ditempuh lewat rute-rute berikut ini: kebebasan mensyaratkan kebebasan preferensi, kebebasan preferensi mensyaratkan daya beli, daya beli mensyaratkan pemilikan pundi-pundi. Lalu apa jalan menuju pemilikan pundi-pundi? Dalam proyek neo-liberal, pemilikan uang hanya dapat terjadi bila kita (persis seperti sang pengusaha)

15

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

mempekerjakan apa saja dalam diri kita sebagai modal (capital) yang secara abadi harus dikembang-biakkan menjadi laba (profit). Itulah mengapa pilar utama proyek neo-liberal adalah kapitalisasi semua relasi. Itu pula yang menjelaskan ekspansi proses komersialisasi ke semakin banyak aspek kehidupan dari warna rambut sampai pengetahuan, dari biji padi sampai jabatan. 3.4. Kebebasan terlalu besar untuk neo-liberalisme di jantung kebebasan adalah gagasan tidak-adanya pembatasan pada seseorang. mengapa tiadanya pembatasan sentral bagi kebebasan.? karena kebebasan menyangkut tindakan, dan kebebasan tindakan dibatasi oleh rintangan yang timbul dari tindakan orang lain, juga seandainya tidak disengaja. tetapi, mengapa pembatasan yang timbul dari tindakan orang lain meniadakan/mengurangi kebebasan? karena ada-tidaknya pembatasan

menentukan ada-tidaknya alternatif tindakan. jadi, pada akhirnya kebebasan menyangkut tindakan (action) dan pilihan (choice). kebebasan tergantung bukan hanya dari tidak-adanya pembatasan, tetapi juga dari tersedianya sarana untuk melakukan pilihan tindakan. namun itu juga berarti, tanpa adanya sarana, orang tak bebas bertindak, meskipun ia tidak dibatasi oleh siapapun. dalam arti ini, makanan dan pakaian pastilah prasyarat paling mendasar untuk

16

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

kebebasan bertindak. kebebasan berbicara, misalnya, tak hanya mensyaratkan tidak-adanya batasan, tapi juga mensyaratkan adanya sarana (misalnya, dalam seminggu terakhir ia makan sehingga dapat berbicara). segera muncul soal besar. jika intinya memang kebebasan bertindak dan kebebasan memilih yang dianggap bernilai, padahal apa yang bernilai belum ditetapkan, kebebasan lalu ibarat jalan kosong dan rata, lantaran semua jenis tindakan serta pilihan sejajar dan sama.

Ambillah kebebasan berbicara sebagai contoh. kalau kebebasan berbicara begitu penting, dari mana pentingnya kebebasan berbicara.? dari pentingnya kebebasan, ataukah dari pentingnya berbicara.? pengejaran seperti ini mungkin terdengar mengada-ada, tetapi bukannya tidak diperlukan. jika kebebasan memang menyangkut tindakan dan pilihan, pentingnya kebebasan berbicara tentu diturunkan dari pentingnya berbicara, dan bukan dari pentingnya kebebasan. karena tindakan berbicara (dan memilih berbicara perihal x atau y) amat penting, kita membutuhkan kebebasan. kebebasan bekerja bukan datang dari pentingnya kebebasan, tetapi dari pentingnya bekerja. begitu pula kekebasan berkumpul, kebebasan beragama, dan seterusnya. kebebasan modal (free movement of capital) bukan datang dari kebebasan, tetapi dari pentingnya gerak modal. Dari pemaparan di atas tampak bahwa selama belum terjadi penetapan bahwa suatu tindakan/pilihan dianggap lebih penting dibanding

17

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

tindakan/pilihan lainnya, kebebasan tetap berupa metafisika yang rata. akan tetapi, menjelmakan sihir-metafisik kebebasan ke dalam materialitas-gejala juga berisiko membuat konsep kebebasan kehilangan isi yang mau diemban, yaitu kesamaan . maka kita terdampar di belantara dilema. Dan bagaimana jika terjadikonflik antara kebebasan modal dan kebebasan untuk bekerja.? Yang secara terang-terangan melibatkan para infestor untuk dating dan pergi. Sedangkan di sisi lain menyangkut hak para buruh pekerja upahan. Intinya apayang dibahas dalam makalah ini adalah proses publik menetapkan tindakan/pilihan mana yang lebih penting dibanding tindakan/pilihan lain itu telah menjadi penentu jalannya kisah kebebasan. apa yang menggetarkan dari proyek neo-liberalisme bukan bahwa ia mengemban kebebasan atau tidak-mengemban kebebasan, tapi bahwa neo-liberalisme memakai cara yang menakutkan dalam menetapkan secara publik bagaimana kebebasan tindakan/pilihan yang satu lebih penting dibandingkan kebebasan

tindakan/pilihan lain. Konflok antara penentuan hak-hak atas kebebasan semata mata di tentukan oleh kekuasaan menurut Harvey. Soal ini membawa kita kembali ke jantung gagasan neo-liberalisme. sebagaimana telah disebut di jantung neo-liberalisme adalah gagasan bahwa suatu tindakan disebut lebih bernilai dibanding tindakan lain apabila tindakan itu menghasilkan laba lebih besar dalam ekonomi. itu ungkapan lain dari pernyataan bahwa jenis kebebasan tindakan yang lebih bernilai dibanding kebebasan-kebebasan lain adalah jenis kebebasan tindakan yang

menghasilkan daya beli lebih tinggi dalam kinerja pasar. dari situ lahir norma begini: pelaku yang mempunyai daya beli lebih tinggi ditetapkan lebih

18

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

bernilai dibanding pelaku yang berdaya beli lebih rendah. karena dalam ekonomi pasar berlaku, semakin tinggi daya beli, semakin tinggi pula nilainya. itulah mengapa, meskipun dalilnya setiap orang adalah pengusaha swasta, proyek neo-liberal memberikan perlakuan amat istimewa kepada perusahaan-perusahaan raksasa. dan bukan usaha mikro atau kecil. itu pula mengapa konflik kebebasan modal dan kebebasan untuk bekerja berakhir dengan prioritas kebebasan modal investor ditetapkan lebih bernilai daripada buruh. apa yang ditempuh proyek neo-liberal adalah menyempitkan atau bahkan meremuk konsep kebebasan dengan menetapkannya sebagai kebebasan bisnis. dan karena proyek normatif neo-liberal berisi perentangan aplikasi prinsip pasar ke semua relasi kehidupan, pola itu juga berlaku apabila terjadi konflik, misalnya, antara kebebasan modal dan kebebasan berkumpul, kebebasan pers, kebebasan ekspresi, kebebasan beragama, dan seterusnya. tak ada liberalisme yang tidak mengemban kebebasan. tetapi dalam proyek neo-liberal, kesamaan yang diemban kebebasan itu

terperangkap dalam persyaratannya sendiri, yaitu daya-beli. bukan karena ada pasar, bukan juga karena ada uang atau daya-beli uang, laba, pasar, dan daya-beli sudah ada sejak dahulu kala , tapi karena proyek totalisasi prinsip pasar ke semua sudut kehidupan telah membawa konsekuensi bahwa akses pada kebebasan ditentukan oleh daya-beli. kesamaan dalam metafisika

19

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

kebebasan telah menjelma ke dalam sejarah gejala, namun cara ia menjelma ditetapkan menurut ketidaksamaan.

seperti yang terjadi dalam setiap proyek, neo-liberalisme juga penuh dengan korupsi, kontradiksi, penggelapan dan penyimpangan dari

rancangannya sendiri. proyek neo-liberal mencanangkan kesamaan, tetapi segera membatalkannya dengan ketidaksamaan daya-beli. proyek neo-liberal menetapkan semua orang sebagai pengusaha swasta yang bila jatuh harus menanggung risikonya sendiri, tetapi langsung mengharuskan kita semua memikul beban ketika para bank besar dihajar krisis finansial, seperti yang jelas-jelas terjadi dalam skandal BLBI (bantuan likuiditas bank indonesia). Tentu, terjadinya penyimpangan dan kontradiksi itu sama sekali tidak berarti bahwa kebebasan adalah cita-cita yang tak perlu di jelmakan. kisah tentang kebebasan adalah kisah menghidupi keluh-kesah sejarah. apa yang ideal bukan lagi menjadi obyek buruan kebijaksanaan, melainkan gema yang memburu jerih-payah kehendak. seperti setiap jerih-payah, ia berisi cacat dan kefanaan. dan yang pasti hanya satu: beberapa jenis cacat dan kontradiksi lebih mampu kita tanggung daripada cacat dan kontradiksi lainnya. Namun akan saya tegaskan dalam maalah ini bahwa sesungguhnya semua kekusutan itu bukan perkara baru. dalam sungai sejarah, amat sering klaim atas penemuan kebebasan telah membawa kita ke dalam perangkap baru. 3.5. Sistem Neo-Liberalisme di Indonesia

20

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

Indonesia telah masuk dalam cengkeraman kerakusan kaum modal. Semua pemerintahan yang berkuasa dari masa Soeharto hingga masa sekarang adalah pemerintahan nasional yang menjadi agen kepentingan kaum modal. Situasi politik pasca reformasi 1998 boleh jadi sangat hiruk pikuk dengan pertarungan politik, pemerintahan telah berganti-ganti, tetapi hiruk-pikuk politik tersebut tidaklah berarti menganggu kepentingan kaum modal di Indonesia, yang artinya adalah bahwa para elite tersebut bertarung tetapi mereka semuanya tunduk kepada tuan yang sama yaitu para pemilik modal. Dibawah pimpinan elit yang berkuasa selama ini Indonesia berjalan dengan pasti menuju jurang neoliberalisme. Semua agenda kaum modal diimplementasikan dengan cukup baik dan sigap oleh pemerintahan selama ini, termasuk juga kebijakan yang di negara asalnya sendiripun. hal tersebut masih enggan dilaksanakan oleh mereka (liberalisasi pertanian). Agenda-Agenda Neoliberal seperti: Privatisasi BUMN telah dilakukan dan mayoritas BUMN yang sebenarnya secara ekonomi sangat menguntungakan (misalnya indosat) telah dikuasai oleh modal asing, Pencabutan Subsidi secara pasti dilakukan oleh seluruh pemerintahan yang berkuasa pasca reformasi, dan akibatnya adalah melonjaknya angka kemiskinan di Indonesia. Program-program yang dibuat untuk mengantisipasi dampak pencabutan subsidi tersebut terbukti gagal mengatasi dampaknya. Liberalisasi pasar dilakukan dengan bangga oleh pemerintahan yang ada, kesulitan petani dalam berproduksi dan memasarkan hasil pertaniannya tidak pernah menjadi perhatian, impor beras menjadi kebijakan

membanggakan mereka. Lemahnya infrastrutur industri tekstil Indonesia juga

21

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

tidak menjadi perhatian pemerintah dalam membuka Indonesia menjadi pasar tekstil. Penguasaan sumber daya alam Indonesia oleh asing, pemerintahan nasional tidak punya kemauan untuk mengambil keuntungan yang lebih besar dari hasil tambang yang Indonesia miliki, pemerintahan kita lebih konsen untuk membuat investor tersebut nyaman mengeruk hasil bumi Indonesia tanpa ada manfaatnya bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Saat ini hampir tiap bulan pasti ada pembukaan tambang batu-bara baru untuk wilayah indonesia dan semuanya itu untuk kesejahteraan kaum modal semata, dan rente bagi penguasa yang ada. Utang luar negeri yang telah menjadi alat untuk melemahkan, ternyata tidak berani dipegang oleh pemerintahan selama ini, bahkan untuk meminta pengurangan utang pun mereka tidak berani, akhirnya dana rakyatlah yang dikuras untuk membayar utang tersebut, rencana penghapusan utang luar negeri bukan berarti pemerinthan sekarang ini dan mungkin pemerintahan yang akan datang akan berhenti berutang, karena bisikan kaum ekonom neoliberal akan selalu merayu untuk Indonesia selalu hidaup dalam jeratan utang. Regulasi investasi, yaitu membuat peraturan yang membuat investor nyaman berinvestasi seperti intensif pajak, membangun iklim investasi yang kondusif yang berarti keamanan yang terjamin, serikat buruh yang "ramah" serta sistem tenaga kerja yang fleksibel.

22

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

Dari hal-hal tersebut tidak ada bukti lain yang membuat kita ragu bahwa pemerintahan yang telah berkuasa selama ini adalah pemerintahan yang semata-mata tunduk pada kepentingan kaum modal serta menjalankan agenda neoliberal di Indonesia.

BAB IV

23

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

PEMECAHAN MASALAH4.1. Benarkah indonesia telah pulih dari krisis Ekonomi Para ekonom pada umumnya mengatakan bahwa perekonomian Indonesia memang sangat terpuruk ketika terjadi krisis tahun 1997 dan beberapa tahun setelahnya. Dikemukakan berbagai indikator ekonomi pada saat itu, yang menampilkan angka-angka yang amat buruk. Indikator ekonomi yang dimaksud antara lain adalah: pendapatan nasional (PDB), pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah, cadangan devisa, tingkat investasi, IHSG, dan sebagainya. Sebagian angkanya banyak yang mendekati level pada masa awal Orde baru, seolah mengeliminasi seluruh prestasi pembangunan ekonomi yang telah dicapai puluhan tahun sebelumnya. Akan tetapi, para ahli ekonomi yang beraliran mainstreams (arus utama) tersebut juga menganggap sudah ada perbaikan yang amat memadai dalam beberapa tahun terakhir. Perbaikan itu dinilai sebagai hasil dari berbagai upaya reformasi ekonomi. Sebagaimana umum diketahui, pemerintahan pasca Soeharto menjalankan serangkaian program stabilisasi makroekonomi melalui kebijakan moneter dan fiskal. Hampir semua isi paket program reformasi ekonomi itu menuruti rekomendasi dari International Monetary Funds (IMF). Rekomendasi berupa paket program itu dikemas dalam kesepakatan IMF dan Pemerintah Indonesia (biasa dikenal dengan Letter of Intent), yang pada dasarnya menjadi syarat bagi bantuan likuiditas yang diberikan IMF. Program awal difokuskan untuk mengatasi permasalahan yang sangat mendesak pada saat krisis, yaitu: meredam tekanan laju inflasi

24

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

dan gejolak nilai tukar. Mereka berupaya agar keadaan moneter menjadi stabil dengan pertanda suku bunga yang normal dan nilai tukar rupiah yang realistis, sehingga dapat membantu kebangkitan kembali dunia usaha. Secara bersamaan, pemerintah melakukan berbagai langkah konsolidasi di bidang fiskal melalui peningkatan disiplin anggaran dengan melakukan penghematan atas berbagai pengeluaran pemerintah. Pemerintah juga terpaksa melakukan penjadwalan dan penyesuaian terhadap beberapa proyek pembangunan. Dalam keseluruhan langkah tersebut, upaya restrukturisasi dan penyehatan perbankan menjadi prioritas yang sangat penting. Pengeluaran biaya yang amat besar untuk itu juga dianggap wajar (termasuk BLBI yang mulai dikucurkan pada penghujung era pemerintahan Seharto). Pertimbangan utamanya, stabilitas moneter menjadi prasyarat bagi pemulihan ekonomi, dan itu memerlukan stabilitas sistem keuangan. Stabilitas sistem keuangan mensyaratkan pembenahan sektor perbankan, termasuk BI sebagai bank sentral.

4.2. Pulihnya keadaan menurut pemerintah dan bank Indonesia Keadaan perekonomian Indonesia selama tiga tahun terakhir ini dinilai oleh Pemerintah dan Bank Indonesia telah membaik. Bahkan, beberapa aspeknya (seperti ketahanan sektor moneter dan keuangan) dianggap telah melebihi kondisi sebelum krisis. Yang dianggap sebagai pertanda adalah indikator ekonomi (lebih tepatnya adalah indikator makroekonomi) tadi lagi, yang memang terlihat membaik. Penalaran dengan mengedepankan indikator makroekonomi

25

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

mendasari semua penjelasan pemerintah tentang kebijakan apa yang tengah dan akan terus mereka jalankan. Dengan kata lain, bagi mereka, Indonesia sudah on the right track (di jalan yang benar) dalam upaya pemulihan keadaan ekonomi, hanya belum sampai ke tujuan. Pandangan serupa dikemukan pula oleh para ekonom mainstreams. Kita kutipkan pernyataan pemerintahan Mega tentang hal ini (yang mestinya berasal dari para ekonomnya), dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2005 berikut : Manajemen ekonomi makro yang sehat dan kemajuan yang dicapai dalam reformasi struktural telah menghasilkan perbaikan kinerja ekonomi secara mantap. Dalam beberapa tahun terakhir, PDB riil telah melampaui tingkat sebelum krisis, nilai tukar relatif stabil, inflasi terkendali pada tingkat yang cukup rendah, serta aktivitas eksternal telah mulai pulih Perhatikan cara berfikir serupa pada pernyataan pemerintahan SBY dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2006, pada saat umur pemerintahan belum genap setahun sehingga belum bisa menonjolkan prestasi, melainkan prospek, berikut ini: Dalam tahun 2006, prospek perekonomian Indonesia masih menjanjikan, yang didorong oleh permintaan konsumsi yang masih kuat, peningkatan ekspor dan investasi yang semakin besar seiring dengan membaiknya kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai sekitar 6,2 persen, lebih tinggi dari perkiraan tahun 2005 sebesar 6,0 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh intermediasi sektor keuangan yang progresif dan stabilitas ekonomi makro yang terjaga Ketika ada tanda-tanda bahwa target sulit tercapai, pemerintahan SBY dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2007, masih tetap member penjelasan yang senada, seperti kutipan berikut : Dari

26

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

gambaran di atas, pertumbuhan ekonomi dalam paroh pertama tahun 2006 diperkirakan akan mengalami perlambatan disbanding periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, sejalan dengan terkendalinya stabilitas ekonomi secara umum, kemajuan dalam realisasi percepatan pembangunan

infrastruktur dan pembinaan sektor riil serta pengaruh stimulus fiskal yang lebih besar, prospek ekonomi Indonesia dalam paruh kedua tahun 2006 diperkirakan akan membaik. Meskipun pertumbuhan ekonomi masih relatif terbatas, stabilitas perekonomian sudah mulai membaik dan diperkirakan akan terus berlangsung sampai akhir tahun 2006. Hal ini tercermin dari pergerakan nilai tukar yang cenderung menguat dan stabil serta laju inflasi yang terkendali dan tingkat bunga yang mulai menurun. Pemerintah kembali mengumbar rasa optimis ketika mengajukan Nota Keuangan dan RAPBN 2008 (yang diajukan kepada DPR pada pertengahan Agustus 2007). Penyebabnya adalah perkembangan indicator makroekonomi yang membaik secara signifikan pada triwulan akhir 2006 dan semester awal 2007. Dikatakan dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2008 bahwa : Kinerja perekonomian Indonesia dalam tahun 2007 diperkirakan akan semakin membaik dengan akselerasi pertumbuhan yang lebih tinggi dengan tetap terpeliharanya stabilitas ekonomi makro. Perbaikan kinerja ekonomi ini didukung oleh faktor-faktor eksternal dan internal. Sementara dari sisi internal, perbaikan kinerja ekonomi Indonesia didukung oleh rendahnya suku bunga, nilai tukar yang stabil, serta pulih dan menguatnya daya beli masyarakat. Kondisi ini juga didukung oleh terjaganya koordinasi bauran kebijakan (policy mix) yang ditempuh pemerintah di bidang

27

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

fiskal, moneter, dan sektor riil. (halaman II 15). Dalam tahun 2008, sasaran pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 6,8 persen. Optimisme pencapaian sasaran yang cukup tinggi tersebut diharapkan mampu menurunkan tingkat pengangguran. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi mencerminkan adanya peningkatan aktivitas sektor riil yang pada gilirannya akan memberikan peluang yang lebih besar bagi angkatan kerja (halaman II-23). Belum genap dua bulan APBN 2008 dilaksanakan, pemerintah telah mengajukan revisi kepada DPR. Pemerintah memang memiliki hak untuk mengajukan RAPBNPerubahan, yang biasanya dilakukan setelah dijalankan sekitar satu semester. Pengajuan yang dipercepat ini terutama sekali karena naiknya harga minyak dunia secara dramatis, jauh melampaui yang diasumsikan dalam APBN 2008. Meskipun meralat sebagian asumsinya, pemerintah tampak masih cukup percaya diri dan mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 % (sebelumnya 6,8 %). Perhatikan kutipan dari NK/RAPBNP 2008 berikut ini : Pelemahan ekonomi global diperkirakan akan berdampak pada perkembangan ekonomi nasional 2008 terutama pada penurunan perkiraan pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia dan investasi, sementara konsumsi domestik diperkirakan masih cukup kuat. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi di 2008 diperkirakan masih cukup tinggi, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan perkiraan dalam APBN 2008 (halaman I-9). Bank Indonesia sebagai otoritas moneter satu-satunya dan memiliki posisi yang independen terhadap pemerintah (setelah ditetapkannya UU No.23/1999) pun memiliki penjelasan yang senada dalam hal kondisi perekonomian dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh untuk

28

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

perbandingan dengan pernyataan pemerintah di atas, kita kutipkan pernyataan dalam Laporan Perekonomian Indonesia dari Bank Indonesia (LPI-BI) tahun 2005, berikut ini: Secara umum, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2004 mengalami perkembangan yang menggembirakan, bahkan lebih baik daripada perkiraan awal tahun. Kegiatan ekonomi mencatat pertumbuhan tertinggi pascakrisis ekonomi, yaitu sebesar 5,1%, yang diikuti dengan perbaikan pola ekspansi. Konsumsi mengalami pertumbuhan yang relative stabil, sementara kegiatan investasi meningkat tajam, setelah dalam tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang rendah. Demikian pula, pertumbuhan ekspor barang dan jasa terus meningkat, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan volume perdagangan dunia yang diikuti dengan melonjaknya harga-harga komoditi minyak dan gas bumi (migas) serta nonmigas. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut didukung dan dicapai dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga. Publikasi LPI-BI setiap tahunnya dikeluarkan sekitar bulan Maret atau April, memuat penjelasan keadaan perekonomian tahun lalu dan proyeksi (BI menggunakan istilah prakiraan) tahun yang sudah mulai berjalan. Wajar jika dalam LPI-BI 2007 (dipublikasikan April 2008), telah mulai ada nada kehati-hatian mengenai kondisi yang dihadapi, serta tidak seoptimis Nota Keuangan dan RAPBN 2008 yang ditulis pada bulan Agustus 2007. Namun, secara umum tetap ada kepercayaan atas kondisi perekonomian Indonesia yang masih amat baik. Perhatikan kutipan berikut: Perekonomian Indonesia pada tahun 2007 mencatat beberapa

pencapaian pokok yang menggembirakan meskipun mendapat tekanan terutama dari sisi eksternal. Untuk pertama kali sejak krisis, pertumbuhan

29

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

ekonomi Indonesia berada di atas angka 6% dengan stabilitas yang tetap terjaga baik. Neraca Pembayaran Indonesia mencatat surplus, cadangan devisa meningkat, nilai tukar menguat, pertumbuhan kredit melampaui target, dan laju inflasi sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. Tingginya harga komoditas internasional, terutama harga minyak mentah, dan merambatnya krisis subprime mortgage adalah beberapa faktor yang menorehkan tantangan dan ujian pada perekonomian Indonesia pada tahun 2007. Dalam menghadapi deretan ujian tersebut, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang lebih baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Di tengah gejolak yang mewarnai perekonomian global, tantangan eksternal akan memberikan tekanan berat pada kinerja dan stabilitas makroekonomi dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 diprakirakan melambat dibandingkan dengan tahun 2007. Inflasi diprakirakan akan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sedangkan nilai tukar rupiah diprakirakan relatif stabil. 4.3. Kepulihan Yang Belum Memadai Sementara itu, dalam kehidupan ekonomi sehari-hari yang nyata, kebanyakan orang merasakan nuansa yang berbeda dari pandangan Pemerintah dan Bank Indonesia. Banyak dari mereka atau keluarga mereka yang menganggur atau kesulitan untuk mendapat pekerjaan. Penghasilan riil, yang diukur dari kapasitas pendapatan untuk membeli barang dan jasa kebutuhan sehari-hari mereka telah menurun drastis. Mereka harus mengkonsumsi makanan yang lebih sedikit atau dengan kualitas yanglebih rendah. Mereka harus betul betul sakit untuk bisa pergi ke dokter, karena

30

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

mempertimbangkan biayanya. Keputusan untuk meneruskan ke sekolah menengah, apalagi ke perguruan tinggi, harus diperhitungkan secara matang oleh seluruh anggota keluarga. Rekreasi atau hiburan yang sifatnya memerlukan biaya ekstra, mulai menjadi barang mewah bagi banyak keluarga. Di daerah Jawa Tengah dan DIY, jika ada tetangga atau kerabat yang punya hajatan, mulai disikapi sebagai beban tambahan. Dan yang sangat mengejutkan adalah sudah mulai ada beberapa anak SD yang bunuh diri karena kemiskinan, menyusul fenomena bunuh diri para orang dewasa. Kriminalitas dan kerawanan sosial, dengan alasan ekonomi, mulai menjadi gejala di masyarakat yang sebetulnya sangat ramah dan santun. Terlampau banyak bukti bagi keadaan umum tersebut. Ada banyak survei sektoral atau berfokus golongan masyarakat tertentu, yang telah dipublikasikan. Data berbagai survei menunjukkan bahwa masyarakat merasa kondisi ekonomi kian memburuk. Kesimpulan serupa akan didapat melalui pengamatan langsung kehidupan rakyat banyak, seperti: buruh, pekerja kantoran biasa, petani, pedagang, dan sebagainya. Media masa, cetak dan elektronik, selalu memberitakan kesulitan ekonomi rakyat dari berbagai sisi. Sebagai contoh, pedagang kaki lima tampak bereaksi amat keras ketika terjadi penertiban atau penggusuran, karena memang masalah hidup dan mati bagi mereka. Begitu pula dengan para petani yang lahannya tergusur (terlepas dari soal hak menurut hukum) telah berani menentang aparat yang jelas-jelas membawa senjata api.Tentu saja harus diakui bahwa memang ada aspek perekonomian yang membaik dalam beberapa tahun terakhir ini. Namun perbaikan dari kondisi yang sempat amat parah tersebut sangat tidak

31

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

memadai. Ibarat nilai ujian suatu pelajaran, nilai 3 adalah perbaikan 50 persen dari nilai 2. Padahal masih jauh dari batas nilai yang wajar, misalnya nilai 6. Pandangan semacam ini yang pada umumnya disuarakan oleh ekonom yang mengatakan bahwa makroekonomi membaik, namun mikroekonomi justeru banyak yang memburuk. Juga para ekonom yang mengkritik pertumbuhan ekonomi yang terjadi sebagai tidak berkualitas. Jika pencermatan dilakukan secara lebih teliti, sebenarnya tidak seluruh indikator makroekonomi memperlihatkan angka-angka yang menggembirakan. Angka tingkat

pengangguran, misalnya, belum berhasil ditekan secara berarti. Jumlah orang yang menganggur masih sangat besar, sebanyak 10 juta orang pada tahun 2007 (sekitar 9,1 % dari jumlah seluruh angkatan kerja). Bahkan, angka pengangguran ini diperparah oleh masalah setengah pengangguran dan buruknya upah riil yang mereka terima. Padahal, masalah pengangguran ini bisa dikatakan sebagai induk dari masalah kemiskinan. Nantinya kita akan melihat pula bahwa angka kemiskinan masih amat tinggi, dan jumlah penduduk miskin belum berkurang secara berarti. Dalam pernyataan politik resmi, pemerintah memang merumuskan bahwa mengatasi masalah

pengangguran dan kemiskinan adalah target utama kebijakan dan berbagai program kerja mereka. Dinyatakan oleh pemerintahan Mega, maupun oleh pemerintahan SBY. Perhatikan pernyataan pemerintahan Mega dalam Nota Keuangan dan RABN 2005 berikut: Secara umum, sesuai kesepakatan antara Pemerintah dan DPR RI, APBN 2005 diarahkan agar tetap mampu menjadi jangkar dalam menjaga stabilitas ekonomi makro, serta memberikan stimulus secara terbatas sesuai

32

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

dengan

kemampuan

keuangan nasional,

negara dalam

untuk

mendukung mengatasi

akselerasi masalah

pertumbuhan

ekonomi

upaya

pengangguran dan kemiskinan. Pemerintahan SBY bahkan dengan optimis menetapkan sasaran yang ambisius mengenai hal ini, seperti dalam kutipan Nota Keuangan dan RAPBN 2006 berikut: Kerangka ekonomi makro dan kebijakan fiskal 2006 diarahkan untuk menjamin pancapaian tiga agenda utama Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu yaitu: (i) menciptakan Indonesia yang aman dan damai; (ii) menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis; serta (iii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketiga agenda tersebut perlu dikelola secara bertahap, berimbang, dan berkelanjutan. Beberapa sasaran utama dari agenda tersebut yaitu menurunkan angka kemiskinan dari 16,6 persen menjadi 8,2 persen dan pengangguran dari 9,9 persen menjadi 5,1 persen dalam periode 2004-2009. (halaman 4) Setahun kemudian, pemerintahan SBY mulai berkelit dengan menyodorkan bahwa pemerintah hanya memainkan peran tidak langsungnya dalam perekonomian, sebagaimana tersirat dari kutipan Nota Keuangan dan RAPBN 2007 berikut: Seperti juga yang terjadi di negara-negara lain, saat ini peran kebijakan fiskal masih sangat penting, namun perannya sebagai pendorong pertumbuhan (source of growth) cenderung berkurang dibandingkan dengan peran sektor swasta yang memang diharapkan akan semakin meningkat. Peran pemerintah lebih difokuskan kepada fungsi regulator dan pengaturan

33

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

mekanisme redistribusi melalui alokasi anggaran guna penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Pada Nota Keuangan dan RAPBN 2008, komitmen Pemerintah terhadap kemiskinan meningkat kembali. Baik dalam artian banyaknya pernyataan bernada demikian, maupun peningkatan alokasi anggaran yang diklaim sebagai untuk program pengentasan kemiskinan. Terlepas dari komitmen yang dinyatakan, angka kemiskinan selama pemerintahan SBY berfluktuasi dan pada tahun 2007 tercatat setara dengan periode awalnya, yakni: 16,66 % (2004), 15,97% (2005), 17,75 %(2006), dan 16,58 % (2007). Jauh dari angka yang ditargetkan pemerintah. Bahkan, karena jumlah penduduk yang terus meningkat, maka angka itu berarti jumlah penduduk yang miskin justru bertambah banyak yaitu dari: 36,15 juta jiwa menjadi 37,13 juta jiwa(2007).

4.4. Neo-liberalisme: Bentuk Mutakhir Kapitalisme Internasional Semua penjelasan tentang krisis 1997 dan upaya pemulihannya pada akhirnya berujung kepada harus dijalankannya agenda neo- liberalisme di Indonesia. Agenda serupa telah berjalan terlebih dahulu di banyak negara lain, serta menjadi sangat dominan dalam kebijakan di negara-negara induk kapitalisme. Pandangan dan kebijakan tersebut dikenal pula dengan istilah konsensus Washington (Washington Consensus), merujuk kepada Amerika Serikat sebagai negara induk pembuat konsep. Belakangan, ada beberapa perubahan pada isi konsensus Washington, namun secara substansi masih bisa disebut sebagai agenda neoliberalisme.

34

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

Sebagaimana perkembangannya di seluruh dunia, agenda neoliberalisme di Indonesia hanya merupakan suatu tahap saja dari kapitalisme. Neoliberalisme adalah konsep paling mutakhir dari kapitalisme, dalam arti yang mendominasi perwujudannya saat ini. Sebagai suatu aliran pemikiran, neoliberalisme memiliki akar pada gagasan kaptalisme yang awal. Sebagai suatu agenda (terutama dalam mekanisme dan sistem ekonomi),

neoliberalisme baru dominan sekitar dua dekade terakhir ini. Dengan demikian, kita harus memahami dominasi agenda

neoliberalisme di seluruh dunia (khususnya di negara berkembang) dalam konteks sejarah kapitalisme. Dalam kasus Indonesia, kapitalisme dahulu pernah mengambil bentuk penjajahan fisik pada era VOC dan pemerintah Belanda. Indonesia membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa mengusir kolonialisme yang pada waktu itu secara kasat mata telah mengakibatkan penderitaan langsung rakyat banyak. Bahkan sebenarnya akibat dari kolonialisme itu masih didera sampai saat ini, diantaranya berkenaan dengan struktur ekonomi dualistis dan struktur ketergantungan ekonomi. Kapitalisme juga yang menyusup dalam ideologi

pembangunanisme Orde Baru, yang dampak buruknya justeru semakin dirasakan pada era ini. Faham pembangunan adalah versi Negara Dunia Ketiga (termasuk Indonesia) dari faham negara kesejahteraan atau Keynesianisme. Formulasi faham tersebut pada dasarnya dibuat bagi kepentingan kapitalisme internasional. Penjelasan tentang berbagai hal yang dinilai sebagai penyebab krisis seperti adanya KKN yang parah, porsi negara yang terlalu besar dalam

35

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

perekonomian, adanya kesalahan strategi pembangunan ekonomi Orde Baru, peran negara, dan semacamnya patut diwaspadai sebagai bagian dari propaganda agenda neoliberalisme. Perhatikan bahwa dalam hampir semua rekomendasi atau solusi yang ditawarkan pandangan semacam itu adalah bersesuaian internasional. Wajar jika timbul kecurigaan atas hasil diagnosa kebanyakan ekonom mainstreams tentang kehancuran perekonomian Indonesia di penghujung era Orde Baru. Alih-alih menganggap penyebab krisis adalah terlampau terintegrasinya perekonomian Indonesia kepada tatanan kapitalisme dunia, malah hasil analisis yang disodorkan adalah karena Perekonomian Indonesia kurang kapitalis. Solusinya, ekonomi kita harus lebih pasar oriented, serta lebih terbuka dengan pihak asing, dalam semua aspek perekonomian. Tidak cukup hanya terbuka dalam ekspor impor, melainkan juga dalam hal arus keluar masuk modal. Selain itu, buku ini berpandangan bahwa kita tidak bisa mencukupkan diri dengan penjelasan tentang krisis 1997 yang hanya menganalisis faktorfaktor yang terlihat pada saat itu saja. Penjelasan harus diperluas sehingga mencakup analisis tentang keadaan perekonomian Indonesia secara dengan kelancaran (kebutuhan) mekanisme kapitalisme

keseluruhan sejak dahulu, sejak zaman kolonialisme. Bisa dipastikan pula bahwa akan ada penjelasan teknis baru lagi, jika kembali terjadi krisis ekonomi yang akut. Sementara itu, tidak ada krisis baru pun, kehidupan rakyat kebanyakan sudah susah. Bisa dikatakan bahwa cara pengelolaan

36

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

perekonomian seperti yang dijalankan sekarang tidak member harapan baru bagi perbaikan kehidupan mereka. 4.5. Arti Makroekonomi menurut Text Book Sebenarnya, makroekonomi adalah istilah yang bersifat teknis dalam lingkup ilmu ekonomi. Ada persoalan ekonomi yang dicakup istilah tersebut, dan ada banyak teori tentangnya. Urgensi persoalan serta pesatnya perkembangan teori yang terkait, bahkan telah melahirkan cabang ilmu ekonomi tersendiri, yaitu ilmu makroekonomi (macroeconomics). Sementara itu, ilmu ekonomi terus dipelajari karena dianggap berguna untuk memberikan petunjukpetunjuk mengenai kebijakan apa yang bisa diambil untuk menanggulangi berbagai permasalahan ekonomi. Macroeconomics dipercayai bisa menjadi dasar kebijakan makroekonomi. Satuan atau unit analisa macroeconomics adalah perekonomian nasional suatu Negara. Logika analisisnya kurang lebih sebagai berikut: adanya permasalahan, adanya tujuan, tersedianya teori-teori, serta

direkomendasikannya Kebanyakan textbook

beberapa

instrumen

kebijakan

makroekonomi. tiga pokok

macroeconomics

mengemukakan

permasalahan makroekonomi yang penanganannya menjadi tujuan utama dari berbagai instrumen kebijakan yang dipilih. Permasalahan pokok tersebut adalah tentang: output, penggunaan tenaga kerja, dan harga. Disebutkan, tujuan umum dari penanganan masalah output adalah bagaimana mencapai tingkat produksi yang tinggi. Tingkat pencapaian itu diinginkan tumbuh dengan cepat dari tahun ke tahun, serta berlangsung secara terus menerus. Tujuan umum penanganan masalah penggunaan tenaga kerja adalah mencapai

37

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

tingkat pengerjaan yang tinggi, atau penggunaan tenaga kerja sebanyakbanyaknya dalam perekonomian nasional. Ini sama artinya dengan pencapaian tingkat pengangguran yang rendah. Selain itu, diharapkan pula terbentuk tingkat upah yang layak bagi para pekerja. Sedangkan tujuan penanganan masalah harga adalah tercapainya tingkat harga umum (inflasi) yang stabil.

BAB V PENUTUP

38

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

5.1. Kesimpulan Berangkat dari apa yang menjadipembahasan kita pada beb sebelumnya maka penulis akan mencoba mengambil satu kesimpulan dari pembahasan tersebut di atas. Hari ini kita telah membahas satu istilah yang mungkin sudah tidak terdengar asing di lapisan masyarakat social. Indonesia sampai hari ini masih di kuasai oleh para tuan pemodal, pemerintahan yang hari ini memegang kuasa, adalah pemerintahan nasional yang menjadi agen kepentingan kaum pemodal. dibawah pimpinan elit yang berkuasa selama ini Indonesia berjalan dengan pasti menuju jurang neoliberalisme. Semua agenda kaum modal diimplementasikan dengan cukup baik dan sigap oleh pemerintahan selama ini, Liberalisasi pasar dilakukan dengan bangga oleh pemerintahan yang ada, kesulitan petani dalam berproduksi dan memasarkan hasil pertaniannya tidak pernah menjadi perhatian, impor beras menjadi kebijakan membanggakan mereka. dengan begitu sikap kritis dan tegas terhadapneoliberalisme adalah sebuah keharusan. Konsekwensi logis dari apa yang di uraikan diatas sudah cukup jelas bahwa kita, bangsa dan rakyat Indonesia, seharusnya menolak agenda neoliberalisme yang akan dan sedang dilaksanakan di negeri ini. Tingkat penolakan mestinya ditampilkan dalam bentuk yang maksmimal, yakni perlawanan. Baik berupa perlawanan konseptual maupun yang bersifat aksi; individual maupun komunitas; perlawanan rakyat maupun perlawanan negara. Sikap tegas dan berpihak kepada kepentingan bangsa (rakyat banyak) seharusnya diperlihatkan oleh para pemimpin dan intelektual.

39

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

Mustinya, semua perlawanan itu bisa dilakukan sesuai dengan mekanisme politik yang ada, secara demokratis dan tanpa kekerasan. Namun, karena prosedur perjuangan parlementer sering tidak bisa diandalkan, maka yang bersifat ekstra parlementer pun itu patut dipertimbangkan. sebagiannya sudah

Pertimbangannya,

mekanisme politik

sendiri

direkayasa bagi kepentingan status quo dominasi kapitalisme di seluruh dunia. Permasalahan saat ini adalah agenda neoliberalisme sudah berjalan sangat jauh, dan telah hampir sepenuhnya mencengkeran perekonomian Indonesia. Cengkeraman ini pada dasarnya ditopang oleh infrastruktur kapitalisme yang telah berhasil dibangun sejak masa kolonialisme. Selain berupa komponen dan mekanisme kenegaraan yang telah disinggung tadi, ada pula sebagian kelompok domestik yang secara sangat sadar berpihak kepada neoliberalisme. Keberpihakan yang paling merintangi perlawanan adalah dari mereka yang menikmati sejumlah besar bagian surplus ekonomi dari tatanan yang tercipta. 5.2. Saran Berdasarkan atas apa yang telah di tuliskan dalam makalah ini, maka kita bangsa dan rakyat Indonesia berhak dan sudah merupakan kewajiban untuk menolak agenda neoliberalisme. Hal itu bisa kita perkuat dengan alassan agenda neoliberalisme di Indonesia hanya merupakan bentuk mutakhir dari kapitalisme, yang dahulu pernah berwujud penjajahan fisik

(kolonialisme). Indonesia membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa mengusir kolonialisme yang telah mengakibatkan penderitaan langsung bagi rakyat banyak. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua Amin.

40

Makalah Neoliberalisme Dan Kebebasan

41