Upload
annisa-chastalla
View
225
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nbs
Citation preview
Halaman I :
Keluhan utama :
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sakit kepala yang
dirasakan sudah sejak 2 minggu terakhir.
Riwayat penyakit sekarang :
Sakit kepala dirasakan diseluruh kepala terutama dari daerah tengkuk hingga dahi, sakit kepala
dirasakan seperti terikat dan tertekan bukan berdenyut. Leher terasa pegal dan kaku. Jika
serangan sakit kepala sedang datang, ia dapat meraskan sepanjang hari, sehingga kadang
mengganggu aktivitas sehari-harinya. Ia menyangkal adanya rasa melihat kilatan cahaya maupun
mencium bau-bauan, tida ada mual ataupun muntah dan tidak disertai rasa berputar. 1 bulan
terakhir ini, suaminya sedang dalam sorotan di televise maupun infotainment.
Riwayat penyakit dahulu :
Sejak menikah, ia sering mengalami sakit kepala, terutama jika sedang bertengkar dengan
suaminya. Ia adalah istri ketujuh dari seorang paranormal terkenal di negeri ini. Ia sering terlibat
pertengkaran dengan ke enam istri lainya tersebut, sehingga sering membuat ia sakit kepala. Jika
serangan sakit kepala datang, biasanya ia hanya minum obatanalgetik dan tidur, sehingga
keesokan harinya sakit kepala yang dirasakan menghilang. Yang paling membuatnya sakit
kepalan sebenarnya adalah perilaku seksual suaminya. Suaminya sebelum melakukan hubungan
seksual selalu menggunakan celana dalam dan BH istrinya untuk mencapai kepuasan.
Halaman 2 :
Pemerikasan fisik
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 90x/mnt
Pernapasan : 20x/mnt
Suhu : 36oC
Pemeriksaan neurologi
GCS : E4M6V5
Mata : fotofobia (-)
Motorik : hemipresis(-), normotonus, normotrofi
Reflex fisiologi :
Reflex biceps/triceps : (+)
Reflex patella/Achilles : (+)
Refleks patologi :
Reflex babinski : (-)
Meningeal sign : (-)
Pemeriksaan nervus cranial : dalam batas normal
Pemeriksaan laboratorium :
Hb : 12.7 gr/dL
Ht : 43 %
Leukosit : 7500/mm3
Trombosit : 270.000/mm3
GDS : 110 mg/dL
EEG : Normal
MRI : Normal
Halaman 3 :
Ia didiagnosa sebagai : Tension Type Headache
Ia diberikan obat sebagai berikut :
- Analgetik- Anti ansietas golongan benzodiazepine- Pelemas otot
Learning Progress Report
Problem 1. Apa yang menyebabkan ia sakit kepala ?2. Mengapa sakit kepala dirasakan diseluruh kepala terutama dari daerah tengkuk
hingga dahi ?3. Mengapa sakit kepalanya terasa seperti terikat dan tertekan tapi tidak berdenyut?4. Mengapa leher terasa pegal dan kaku ?5. Apa hubungan sakit kepala dengan merasa melihat kilat cahaya, mencium bau-bauan,
tidak mual, tidak muntah, dan tidak berputar ?6. Bagaimana kerja obat analgetik dan tidur?7. Apa hubungannya sakit kepala dengan pertengkaran dirumah tangga ?8. Apa hubungannya sakit kepala dengan perilaku seks suami ?
More info1. Kesadaran 2. Vital Sign3. Head to Toe4. Pemeriksaan neurologi5. Pemeriksaan nervus I dan Nervus II
I Don’t Know1. Anatomi dan fisiologi
a. Jaras somatosensorikb. Jaras propiopatikc. Jaras propioseptikd. Mekanisme suhu, nyeri, raba dan keseimbangan
2. Somatostesiaa. Gangguan somatostesia positifb. Gangguan somatostesia negativec. Neuromuskuloskeletald. Radikular
3. Nyeri kepalaa. Nyeri nosiseptifb. Nyeri nosipatifc. Clusterd. Tension type headachee. Migrainef. Vertigo sentralg. Vertigo posisi (BPPV)h. Trigeminal neuralgia
4. Psikiatri a. Gangguan kepribadianb. Gangguan identitas genderc. Gangguan preferensi seksual
BAB I
Anatomi dan Fisiologi
BAB 2
Somatostesia
Somatostesia merupakan perasaan yang dirasakan pada bagian tubuh yang berasala dari
somatopelura (kulit, tulang, jaringan ikat). Somatostesia dibagi menjadi 2 yaitu protopatik dan
propioseptif. Protoplastik memilki letak reseptor pada bagian kulit sebagai penerima perasan
nyeri, raba dan suhu. Sedangkan propioseptif memiliki reseptor pada jaringan ikat lian maupun
otot sebagai penerima perasaan tekanan atau peregangan.
Gejala sensorik digolongkan menjadi 4 yaitu :
1. Anastesia
Ketidakmampuan merasakan lagi akibat rusaknya suatu jaringan sehingga
menimbulkan kerusakan pada reseptor penangkap rasa. Misalnya luka bakar pada
bagian kulit.
2. Hiperstesia
Kemampuan merasakan suatu rangsangan secara berlebihan yang terjadi akibat
penurunan ambang hingga menimbukan rangsangan. Sehingga rangsangan yang kecil
mampu memberikan efek berlebihan.
3. Parastesia
Perasaan yang timbul pada permukaan tubuh tanpa adanya pembangkitan sebelumnya
seperti kesemutan.
4. Nyeri
Perasaan merasakan rasa sakit akibat rangsangan luar tubuh contohnya luka tusuk.
Secara klinis patologi somatostesia dibagi menjadi 2 yaitu ;
1. Gangguan sensorik positif
Nyeri merupakan salah satu gangguannya. Nyeri atau perasaan sakit pada suatu bagian
tubuh bergantung pada letak dari yang terkena suatu rangsangan penyebab nyeri. Jaringan
tubuh tidak seluruhnya mampu merasakan nyeri.
Table jaringan peka dan tidak peka terhadap nyeri :
Jaringan peka nyeri Jaringan tidak peka nyeri
Jaringan subkutan Kartilago
Otot Enamel gigi
Fasia tendo Otak
Selaput synovial Paru dan limpa
Arteri dan vena Esophagus
Serabut saraf sensorik Korpus uteri
2. Gangguan sensorik negative
Dikenal dengan beberapa macam dari anesthesia atau hipestesia yakni sebagai berikut :
a. Hemipestesia : dirasakan disatu sisi tuuh akibat korteks sensorik primer tidak
menerima impuls sensorik dari kontralateral.
b. Hipestesia alternans : hipestesia pada belahan wajah ipsilateral terhadap lesi dengan
kontralateral pada tubuh dibawah kepala.
c. Hioestesia tetraplegik : hipestesia diseluruh tubuh kecuali wajah
d. Hipestesia selangkangan : hipestesia pada daerah kulit diselangkangan.
e. Hemihipestesia sindrom brown squard : hipestesia belahan tubuh kontralateral
terhadap hemilesi di medulla spinalis
f. Hipestesia radikular : hipestesia mengenai dermatome
g. Hipestesia perifer : hipestesia pada kulit SST pada daerah dermatome