35
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa’ Ta’ala yang telah melimpahkan segenap rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyesaikan karya tulis ini. Shalawat beserta salam tak lupa semoga senantiasa terlimpah curahkan ke junjungan umat kita, Baginda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam. Adanya makalah berjudul “Bioma Padang Rumput ” ini semoga dapat dijadikan suatu motivasi dalam menuangkan kreatifitas dalam bentuk karya sastra. Tiada gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun membutuhkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan korektif sebagai bahan evaluasi ke depannya. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi pembaca sekalian. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Bandung , Maret 2011 Penyusun

makalah padang rumput.docx

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa’ Ta’ala

yang telah melimpahkan segenap rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun

dapat menyesaikan karya tulis ini. Shalawat beserta salam tak lupa semoga senantiasa

terlimpah curahkan ke junjungan umat kita, Baginda Nabi Muhammad Sallallahu

Alaihi Wassalam. Adanya makalah berjudul “Bioma Padang Rumput ” ini semoga

dapat dijadikan suatu motivasi dalam menuangkan kreatifitas dalam bentuk karya

sastra.

Tiada gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa penulisan karya tulis

ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun membutuhkan kritik

dan saran yang bersifat konstruktif dan korektif sebagai bahan evaluasi ke depannya.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi

pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung , Maret 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................

A. Pengertian Savana ........................................................................................

B. Ciri – ciri Savana .........................................................................................

C. Pembagian Savana .......................................................................................

D. Mahluk Hidup yang terdapat di Savana .......................................................

E. Permasalahan ...............................................................................................

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami

dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di

berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain sebagai berikut :

Iklim

Jenis tanah

Relief atau tinggi rendah permukaan bumi

Biotik (pengaruh makhluk hidup).

Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis

tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara

dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan

jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan

Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan

yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar

dengan padang rumput yang luas.

Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat.

Junghuhn telah membuat zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di

Indonesia sebagai berikut :

Daerah panas (0 - 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah

kelapa, padi, jagung, tebu, karet.

Daerah sedang ( 650 - 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini

adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.

Daerah sejuk ( 1500 - 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini

adalah teh, sayuran, kina, pinus.

Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya.

Bioma merupakan sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu

lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya hutan

tropis, hutan gugur, hutan taiga, padang rumput, gurun, tundra, dan Padang Rumput .

Berikut ciri-ciri dari 7 bioma yang ada :

1. Hutan Tropis

• Memiliki canopy

• Dasar hutan gelap

• Memiliki kelembapan yang tinggi(rata-rata kelembapan 80 %)

• Curah hujannya 2000-2250 mm/tahun

• Temperatur 25 %

• Jenis pohon yang tumbuhdiantanya epifit, semak, perdu, herba (heterogen)

Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan

permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup

di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti :

Gorila, monyetdan simpanse.

2. Hutan Taiga

• Didominasi oleh pepohonan yang memiliki daun jarum (conifer), seperti pinus,

sprice, ander, dan coniper.

• Memiliki temperature -120C hingga -100C

• Memiliki curah hujan 400 hingga 750 mm

• Musim dinginnya lebih panjang daripada musim panasnya

• Hutan ini umumnya tertutup lumut kerak yang tebal.

3. Hutan Gugur

• Daunnya hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin

• Memiliki 4 musim yaitu musim panas, gugur, dingin, dan semi.

• Didominasi oleh pohon berdaun lebar

• Curah hujan tidak merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm/tahun

• Memiliki jenis tumbuhan yang lebih sedikit dibandingkan dengan hutan tropis

• Temperaturnya 220C-170C

4. Padang Rumput

• Memiliki suhu yang bervariasi yaitu pada musim panas/kemarau 190C-300C dan

pad musim dingin 120C-200C

• Curah hujannya 200-1000 mm/tahun

• Porositas tanahnya rendah

5. Gurun

• Memiliki kelembaban udara yang rendah

• Tingkat evaporasinya tinggi

• Temperatur disiang hari 450C sedangkan di malam hari 00C

• Tanahnya tandus dan kering

• Tumbuhannya sangat sedikit yaitu ada yang berdaun kecil dan ada yang tidak

berdaun

Jenis tumbuhan yang hidup di daerah Gurun contohnya :

Kurma

Kaktus

Hewan yang terdapat di daerah gurun antara lain :

Unta

6. Tundra

• Temperaturnya -570C s/d 150C

• Memiliki curah hujan 250 mm

• Didominasi oleh Lumut kerak, lumut daun, dan spaqnum.

7. Padang Rumput

• Bersuhu panas sepanjang tahun

• Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya Padang

Rumput

• Padang Rumput berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke

daerah yang intensitas hujannya makin rendah

• Padang Rumput akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah

yang intensitas hujannya makin tinggi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

padang rumput adalah ekosistem ditandai dengan pohon-pohon yang cukup

kecil atau banyak spasi sehingga kanopi tidak menutup. Kanopi terbuka

memungkinkan cahaya yang cukup untuk mencapai tanah untuk mendukung terputus

lapisan herba terutama yang terdiri dari rumput. Beberapa klasifikasi sistem yang juga

menyatakan savana padang rumput yang tidak ada pohon.

Hal ini sering percaya bahwa Padang Rumput banyak ruang, pohon

berserakan. Namun, dalam banyak Padang Rumput , kerapatan pohon yang lebih

tinggi dan jarak pohon lebih teratur daripada di hutan. Padang Rumput juga ditandai

dengan ketersediaan air musiman, dengan mayoritas curah hujan terbatas pada satu

musim. Padang Rumput yang berhubungan dengan beberapa jenis bioma. Padang

Rumput sering berada di antara zona transisi antara hutan dan padang pasir atau

padang rumput. Savanna mencakup 20% dari luas lahan bumi. Wilayah terbesar

adalah savana di Afrika.

Di Indonesia, Padang Rumput terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Papua

bagian tenggara. Padang Rumput biasanya merupakan daerah peralihan antara hutan

dan padang rumput. Padang Rumput terjadi karena keadaan tanah, kebakaran yang

berulang, dan bukan disebabkan oleh keadaan iklim.

Meskipun istilah savana diyakini awalnya berasal dari Arawak kata

menggambarkan "tanah yang tanpa pohon tetapi dengan banyak rumput baik tinggi atau

pendek "(Valdes y Oviedo, 1535), pada akhir 1800-an itu digunakan yang berarti "tanah

dengan rumput dan pohon ". Sekarang mengacu pada tanah dengan rumput dan pohon

baik tersebar atau terbuka kanopi pohon.

Penjelajah Spanyol umumnya mengenal dengan istilah "Padang Rumput " disebut

padang rumput mereka menemukan sekitar Sungai Orinoco "Llanos", serta memanggil

Venezuela dan Kolombia padang rumput dengan istilah tertentu. " Cerrado " digunakan

pada Padang Rumput yang lebih tinggi di BrazilianCentral Plateau.

Banyak rumput dan komunitas campuran pepohonan, semak, dan rumput yang

digambarkan sebagai savana sebelum pertengahan abad ke-19, ketika konsep iklim

savana tropis menjadi tidak dapat dipungkiri. Sistem klasifikasi iklim ‘Köppen’ sangat

dipengaruhi oleh pengaruh suhu dan curah hujan pada tingkat pertumbuhan pohon, dan

lebih-disederhanakan asumsi nya menghasilkan konsep klasifikasi savana tropis yang

mengakibatkan ia dianggap sebagai “formasi iklim klimaks”. Penggunaan umum arti

untuk mendeskripsikan vegetasi sekarang konflik dengan arti luas namun konsep yang

disederhanakan iklim. Perbedaan ini kadang-kadang menyebabkan area seperti Padang

Rumput yang luas utara dan selatan Kongo dan Sungai Amazon untuk dikecualikan dari

kategori peta savana.

Dua faktor umum untuk semua lingkungan savana adalah curah hujan variasi dari

tahun ke tahun, dan musim keringkebakaran hutan. Padang Rumput di seluruh dunia

juga didominasi oleh rumput tropis yang menggunakan jenis C4 dalam fotosintesis. Di

Amerika, misalnya di Belize, Amerika Tengah, vegetasi savana mirip dari Meksiko ke

Amerika Selatan dan ke Karibia. Pada Amerika Utara pohon di dekatnya adalah jenis

subtropis, mulai dari barat daya pinus Pinyon untuk tenggara Pine Longleaf dan utara ek

kastanye.

B. Ciri – ciri Padang Rumput

Ciri-ciri Padang Rumput antara lain :

1. Bersuhu panas sepanjang tahun

2. Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya

Padang Rumput

3. Padang Rumput berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke

daerah yang intensitas hujannya makin rendah

4. Padang Rumput akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah

yang intensitas hujannya makin tinggi.

C. Pembagian Padang Rumput

padang rumput dengan diselingi oleh pepohonan. Padang Rumput dibedakan

menjadi dua, yaitu:

Padang Rumput murni, yaitu Padang Rumput yang pepohonan penyusunnya

hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja.

Padang Rumput campuran, yaitu Padang Rumput yang pepohonan penyusunnya

terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.

D. Mahluk Hidup yang terdapat di Padang Rumput

Jenis hewan yang hidup di daerah Padang Rumput adalah herbivora dan karnivora misalnya :1. Herbivora

Kuda Zebra

2. Karnivora

Macan Tutul Singa

Anjing HutanSedangkan jenis tumbuhan yang hidup di daerah Padang, seperti diantaranya rumput-

rumputan, dan jenis tumbuh-tumbuhan besar seperti jenis ekaliptus (Eucalyptus spp.).

E. Permasalahan

Pada Padang Rumput umumnya terjadi kebakaran hutan dan ekosistem yang

muncul sebagai akibat dari ulah manusia. Sebagai contoh, penduduk asli Amerika

menciptakan Padang Rumput Pra-Columbus Amerika Utara secara berkala pembakaran

di mana-tanaman tahan api adalah spesies yang dominan. Pine Barrons di lokasi yang

tersebar dari New Jersey ke pantai New England adalah sisa-sisa dari Padang Rumput .

Aborigin tampaknya telah bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran pada luas savana

di daerah tropis Australia dan New Guinea, dan kebakaran Padang Rumput di India

adalah hasil dari ulah manusia.

Kebakaran ini biasanya terbatas pada lapisan herba dan melakukan kerusakan

jangka panjang untuk pohon dewasa. Namun, kebakaran tidak berfungsi baik membunuh

atau menekan bibit pohon, sehingga mencegah pembentukan kanopi pohon terus menerus

yang akan mencegah pertumbuhan rumput lebih lanjut. Sebelumnya tanah aborigin Eropa

menggunakan praktik penyelesaian, termasuk kebakaran, vegetasi dipengaruhi dan

mungkin telah dipelihara dan perubahan flora di savana. Hal ini telah diusulkan oleh

banyak penulis bahwa pembakaran asli menciptakan struktural lebih teratur pada savana

terbuka. Aborigin membakar tentu menciptakan mosaik habitat yang mungkin

peningkatan keanekaragaman hayati dan mengubah struktur hutan dan jangkauan

geografis dari berbagai spesies hutan. Hal ini telah diusulkan oleh banyak pengarang

bahwa dengan pemindahan atau perubahan rezim pembakaran Padang Rumput

tradisional banyak digantikan oleh semak hutan dan semak belukar dengan lapisan herba

sedikit.

Konsumsi rumputan oleh ternak di hutan-hutan savana telah menyebabkan

penurunan jumlah bahan bakar yang tersedia untuk pembakaran dan mengakibatkan

kebakaran dan pendingin yang lebih sedikit. Pengenalan padang rumput asing legum juga

menyebabkan penurunan dalam kebutuhan untuk membakar untuk menghasilkan tinggi

pertumbuhan kacang hijau karena mempertahankan tingkat gizi yang tinggi sepanjang

tahun, dan karena kebakaran dapat berdampak negatif terhadap populasi legum yang

menyebabkan keengganan untuk membakar.

BAB III

KESIMPULAN

1. Padang Rumput , yaitu padang rumput yang kering dan ditumbuhi semak-

semak belukar dan juga ditumbuhi pepohonan. Padang Rumput banyak

terdapat di Afrika yang menjadi habitat hewan yang merumput (grazing

animal). Padang Rumput terdapat pula di Australia, Amerika Selatan, dan

Asia Selatan.

Di Indonesia, Padang Rumput terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Papua

bagian tenggara. Padang Rumput biasanya merupakan daerah peralihan antara

hutan dan padang rumput. Padang Rumput terjadi karena keadaan tanah,

kebakaran yang berulang, dan bukan disebabkan oleh keadaan iklim.

2. Ciri-ciri Padang Rumput antara lain :

Bersuhu panas sepanjang tahun

Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya

Padang Rumput

Padang Rumput berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah

ke daerah yang intensitas hujannya makin rendah

Padang Rumput akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke

daerah yang intensitas hujannya makin tinggi.

3. Padang Rumput dibedakan menjadi dua, yaitu:

Padang Rumput murni, yaitu Padang Rumput yang pepohonan

penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja.

Padang Rumput campuran, yaitu Padang Rumput yang pepohonan

penyusunnya terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.

4. Beberapa jenis hewan yang hidup di daerah savana diantaranya kuda, zebra,

macan tutul, singa, anjing hutan, dll, sedangkan tumbuhan yang hidup disini

diantaranya rumput dan ekaliptus.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.barrameda.com.ar/ecology/the-savanna.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Savanna

http://id.wikipedia.org/wiki/Padang Rumput

http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/Geografi/Unsur.Fisik/materi4.html

http://therockectstar.dagdigdug.com/2009/08/12/persebaran-flora-indonesia/

http://www.fiestyaputri.co.cc/2010/09/persebaran-flora-di-permukaan-bumi.html

http://andimanwno.wordpress.com/2009/01/22/bioma-Padang Rumput /

Pengertian Padang Rumput

Padang rumput adalah dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau danau) yang umumnya ditumbuhi rumput pendek.Padang rumput menjadi istilah di kehutanan yang tidak asing meski terdapat berbagai macam kata yang berkaitan dengan hutan. Padang rumput sendiri terletak di daerah yang memiliki musim kering yang panjang dan musim penghujan yang pendek. Hal ini dapat dilihat di kawasan Indonesia seperti Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Biasanya padang rumput terletak di daerah yang memiliki ketinggian sekitar 900-4000m diatas permukaan laut.Padang rumput ini terjadi secara alami disebabkan adanya cuaca yang mempengaruhi rendahnya curah hujan. Curah hujan yang rendah mengakibatkan tumbuhan kesulitan untuk menyerap air, sehingga tumbuhan yang dapat bertahan ialah rumput. Seperti diketahui bahwa rumput dapat hidup dan beradaptasi dalam keadaan tanah yang kering. Oleh karena itu tumbuhan rumput lebih banyak tumbuh dibandingkan dengan tumbuhan yang lain.Padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.Savana merupakan padang rumput yang dipenuhi beberapa jenis pohon yang menyebar, biasanya terletak di wilayah tropis dan subtropicsPengertianPada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas atau bisa juga diartikan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu biasanya bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut salah satunya adalah padang rumput.Padang rumput terdiri atas steppa dan prairi. Steppa merupakan suatu wilayah yang ditumbuhi rumput-rumputan pendek. Istilah steppa digunakan untuk menyebutkan padang rumput di Eurasia. Adapun padang rumput tinggi di Amerika Utara dinamakan prairi yang didominasi oleh jenis padang rumput Indian Grasses. Di Argentina disebut pampa dan di Hongaria disebut puszta.

  Ciri-ciri padang rumput

1. • Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.

2. • Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.3. • Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase

kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.4. • Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti di Amerika Utara, rumputnya

mencapai 3 m, misalnya: rumput-rumput bluestem dan India Grasses.5. • Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m6. • Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia7. • Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya

tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.

8. • Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika

Lingkungan biotik:

- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.

- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

Proses Terbentuknya

Terbentuknya padang rumput secara alami lebih banyak disebabkan cuaca tepatnya oleh rendahnya tingkat curah hujan, yakni hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Akibatnya, hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering..

Ekosistem Padang rumput

Di bumi, ada berbagai macam jenis ekosistem, salah satunya adalah ekosistem padang

rumput. Ekosistem ini terbentuk pada daerah tropik maupun subtropik yang memiliki curah

hujan di sekitar 25-30 cm/tahunnya. Di Indonesia, ekosistem padang rumput ini bisa

ditemukan di pulau Nusa Tenggara, khususnya bagian timur.

Awal terbentuknya ekosistem ini adalah dari kondisi lingkungan yang mendukung

pertumbuhan tanaman/rumput secara luas. Rumput yang melimpah ini akhirnya menarik

hewan-hewan pemakan rumput dan kelompok hewan ini pun tinggal di sana. Banyaknya

hewan herbivora ini lalu menarik hewan pemangsa (karnivora) untuk ikut datang dan

menyerang hewan-hewan pemakan rumput tersebut. Rantai makanan ini terus berputar

sehingga terbentuklah ekosistem padang rumput.

Komponen Pendukung Ekosistem Padang Rumput

Komponen dalam eksosistem terbagi menjadi dua bagian, yakni komponen abiotik dan

komponen biotik. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

a. Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan komponen dalam ekosistem yang berasal dari benda tak hidup

atau benda mati. Komponen tersebut adalah komponen fisik dan komponen kimia yang

dijadikan media atau subtrat sebagai temapt berlangsunganya hidup. Lebih tepatnya

komponen abiotik merupakan temat tinggal atau lingkungan dimana komponen biotik hidup.

Komponen abiotik sangat bervariasi dan beragam. Komponen ini dapat berbentuk benda

organik, senyawa anorganik, dan juga hal-hal yang mempengaruhi pendistribusian

organisme. Berikut adalah komponen abiotik yang mepengaruhi ekosistem padang rumput.

1. Suhu udara

Suhu udara mempengaruhi setiap proses yang terjadi pad amakhluk hidup. Sebagai contoh

adalah penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh meregulasi suhu tubuhnya.

2. Air

Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan makhluk yang ada di bumi. Tanpa

adanya air semua makhluk hidup yang ada mati.

3. Garam

Keberadaan garam mampu mempengaruhi suatu organisme dalam proses osmosis. Ada

beberapa organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam

yang tinggi.

4. Tanah dan batu

Karakteristik yang ada pada tanah mampu memberikan pengaruh terhadap penyebaran

organisme yang ada berdasarkan kandungan yang ada pada tanah dan batu tersebut. Beberapa

faktor yang mempengaruhi tersebut adalah pH tanah dan struktur fisik tanah serta kondisi

mineral yang dikandung oleh tanah.

5. Cahaya matahari

Tidak dapat dipungkiri bahwa sinar matahari merupakan satu-satunya energi yang

memberikan kehidupan bagi organisme yang hidup di bumi ini. Salah satu contohnya adalah

pada proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Tanpa adanya fotosintesi maka

tumbuhan tidak bisa hidup. Padahal tumbuhan merupakan produsen bagi organisme lainnya

yang tidak dapat digantikan oleh yang lainnya.

6. Iklim

Iklim merupakan kondisi cuaca suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Iklim

menentukan tingkat toleransi kehidupan suatu organisme.

b. Komponen Biotik

Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang berupa organisme atau makhluk

hidup. Komponen biotik dalam ekosistem merupakan komponen yang selain komponen

abiotik.

Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang mendukung

terbentuknya ekosistem padang rumput. Berikut adalah komponen biotik yang ada di

ekosistem padang rumput.

Organisme autotrof

Organisme ini adalah jenis organisme yang bisa membuat atau menyintesa makanan sendiri

mengandalkan cahaya matahari, air dan komponen udara sekitar. Organisme autotrof pada

ekosistem yang ada di padang rumput adalah tanaman atau rumput. Rerumputan ini pun

hidup beradaptasi dengan kelembaban lingkungan yang memiliki curah hujan yang tidak

teratur.

Organisme heterotrof

Organisme kedua ini adalah jenis organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri.

Karena tidak mampu menghasilkanan sendiri maka organisme heterotof mengfungsikan

organisme lain sebagai makanannya. Dalam hal ini adalah organisme autotrof yang

difungsikan sebagai makanan bagi organisme heterotof.

Organisme jenis ini adalah hewan pemakan rumput yang ada di padang rumput. Hewan

tersebut adalah seperti zebra, rusa, kanguru, bison, dan kuda. Hidup hewan ini bergantung

pada rumput-rumput yang hidup di sekitar mereka.

Organisme heterotrof yang lain adalah hewan pemangsa yang menjadi konsumen kedua

setelah hewan pemakan rumput. Hewan yang menjadi organisme heterotof tingkat kedua

seperti singa, anjing liar, ular, dan manusia. Hewan pemangsa yang berkeliaran di padang

rumput ini menggantungkan hidup pada hewan-hewan pemakan rumput yang menjadi target

mangsa mereka.

Tidak hanya hewan pemangsa saja yang menjadi organisme autotrof. Manusia juga termasuk

dalam organisme autotrof tingkat ke dua karena manusia tidak mampu menghasilkan

makanan sendiri. Namun manusia mampu menggunakan akalnya untuk memanipulasi

makanan.

Pengurai

Komponen terakhir adalah dekomposer atau pengurai. Sebenarnya pengurai termasuk dalam

organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Tugas dari

organisme yang satu ini adalah menguraikan bahan organik dari benda hidup yang sudah mati

(misal: hewan mati, daun, batang pohon, dll).

Contoh dari pengurai pada ekosistem padang rumput ini adalah jamur dan bakteri. Mereka

akan menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa bahan sederhana untuk

digunakan kembali oleh produsen (tanaman/rumput). Penggunaan yang dilakukan oleh

produsen bermaksud sebagai tambahan makanan yang diperlukan oleh organisme autotrof

untuk bertahan hidup.

Ekosistem padang rumput adalah bagian dari kehidupan, sudah selayaknya kita sebagai

manusia ikut menjaga keseimbangan ekosistem ini. Misalnya, tidak sembarangan memburu

hewan, baik pemakan rumput maupun hewan pemangsa seperti singa.

Perlu dijaga kestimbangan alam yang ada agar alam tetap dapat asri dan eksis hingga nanti.

Memanfaatkan organisme atau makhluk yang ada dalam ekosistem pada rumput juga

diperbolehkan asalakan dengan catatan bahwa hanya dimanfaatkan sewajarnya saja dan tidak

mengarah pada terjadinya kerusakan.

Hal ini hanya akan menimbulkan putusnya rantai makanan, dan akan berakibat kacaunya

ekosistem yang pasti merugikan manusia secara perlahan.

1. Flora dan fauna di padang rumput

Oleh karena porosita (wilayah terbuka) dan drainase (sistem perairan) yang cenderung tidak

teratur, maka tanaman yang tumbuh di wilayah padang rumput juga terbatas. Tumbuhan yang

masuk ke dalam ekosistem padang rumput ini didominasi rerumputan yang pendek antara

lain grama, buffalo grasees dan masih banyak lagi lainnya. Meski demikian, padang rumput

juga dihuni beberapa jenis tumbuhan, hanya saja oleh karena keberadaan rumput yang paling

dominan sehingga ia disebut Padang Rumput.

Salah satu jenis tumbuhan unik yang ditemukan di wilayah padang rumput adalah akasia. Ia

merupakan genus semak-semak dan juga pohon. Akasia pertama kali ditemukan di wilayah

Afrika. Akasia dikenal dengan durinya. Tumbuhan akasia ini dibagi lagi ke dalam beberapa

varian yang jumlahnya mencapai 1.300 spesies dan tersebar di seluruh dunia. Akasia banyak

dijumpai tumbuh lebat di padang rumput. Ia memiliki ciri khas daun yang berukuran kecil.

Akasia ini sangat bermanfaat dan bahkan pohonnya menjadi komoditas yang banyak dicari.

Sementara itu, hewan atau fauna yang menghuni ekosistem padang rumput cukup beragam.

Biasanya mereka adalah hewan yang menjadikan rumput sebagai makanan utama. Misalnya

saja domba, zebra, kuda liar, gajah. jerapah, dan masih banyak lagi lainnya. Oleh karena

keberadaan hewan karnivora tersebut sehingga beberapa binatang pemangsa daging juga

hidup di tempat ini. Hewan karnivora tersebut adalah cheetah, singa, anjing liar, serigala dan

masih banyak lagi lainnya.

a. Stepa

Stepa adalah suatu dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau danau),

stepa umumnya ditumbuhi rumput pendek dan Stepa dapat berupa semi-gurun, atau ditutupi

oleh rumput atau semak, atau keduanya, tergantung dari musim dan garis lintang. Istilah ini

juga digunakan untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering untuk

menunjang suatu hutan, tapi tidak cukup kering untuk menjadi gurun. Di Indonesia, wilayah

yang dikenal banyak memiliki stepa adalah Nusa Tenggara Timur.

1. Ciri-ciri Fisik Bioma Stepa

a. Curah hujan relatif rendah dan tidak teratur, antara 25 – 50 cm/tahun,

b. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang

baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.

c. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m

d. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia

e. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat

bagian barat, Argentina dan Australia.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Pemebentukan Bioma Stepa

Steppa merupakan suatu wilayah yang ditumbuhi rumput-rumputan pendek. Terbentuknya

padang rumput secara alami lebih banyak disebabkan rendahnya tingkat curah hujan, yakni

hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah menyulitkan tumbuhan untuk

menyerap air. Akibatnya, hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan

beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.

Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang mendukung

terbentuknya ekosistem padang rumput, antara lain:

3. Flora dan Fauna yang Hidup

Flora

Tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang

baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi

karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput.

Fauna

Bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru

di Australia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

4. Persebaran Bioma Padang rumput di dunia:

Wilayah persebaran padang rumput di daerah tropis terdapat di Afrika, Amerika Selatan, dan

Australia Utara. Adapun di daerah iklim sedang terdapat di bagian barat Amerika Utara,

Argentina, Australia, dan Eropa terutama Rusia Selatan dan Siberia.

b. Bioma Padang Rumput

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis

tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas

cahaya mataharinya.

• Bioma padang rumput

Sebuah padang rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak

berkayu. Dipotong untuk jerami atau dimakan oleh ternak, domba atau kambing. Bioma ini

terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah

hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air)

tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs)

dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra,

singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular

Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim

sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.

Ciri-ciri:

1. Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya

dapat mencapai 100 cm/tahun.

2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.

3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang

baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.

Lingkungan biotik:

- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan

porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang

hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut

padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,

puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.

-

Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan

kanguru diAustralia.

Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

Pembagian Wilayah Padang Rumput

Secara geografi, penyebaran padang rumput ini terbagi di berbagai wilayah. Penyebaran yang

berada di daerah tropis seperti di Afrika, Australia Utara dan Amerika Selatan. Sedangkan

untuk penyebaran di daerah yang beriklim yaitu terutama terdapat di Rusia Selatan dan

Siberia, selain itu juga di bagian barat Amerika Utara, Argentina, Australia dan Eropa.

Padang rumput ini biasanya dihuni oleh hewan herbivora dan karnivora seperti rusa, kerbau,

kanguru, harimau, dan sebagainya.

Jenis-jenis Padang Rumput

1. Stepa

Stepa adalah suatu dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau danau),

stepa umumnya ditumbuhi rumput pendek dan Stepa dapat berupa semi-gurun, atau ditutupi

oleh rumput atau semak, atau keduanya, tergantung dari musim dan garis lintang. Istilah ini

juga digunakan untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering untuk

menunjang suatu hutan, tapi tidak cukup kering untuk menjadi gurun.

Di Indonesia, wilayah yang dikenal banyak memiliki stepa adalah Nusa Tenggara Timur.

2.Padang Rumput / Savanna

Savana merupakan bioma dari tropis. Terletak di daerah yang luas di Afrika, Asia, Australia

dan Amerika Selatan. Di dalamnya tumbuhan serba dominan. Namun demikian, tidak

kekurangan pohon, meskipun ini tersebar.

Dasar savana yang berlempung dan tahan air. Karakteristik sendiri bioma ini adalah alternasi

dari rumput lembab dan kekeringan. rumput kering sangat tandus, karakteristik yang

memfasilitasi penyebaran api. Api mudah membuat pertumbuhan rumput dan menahan

perkembangan pohon, mempercepat mineralisasi dari tanah dan pertumbuhan tanaman yang

beradaptasi dengan kondisi tersebut.

3.Prairi / Prairie

Prairi adalah padang rumput yang wilayah tanahnya datar, landai, atau berbukit terutama

ditutupi oleh rumput tinggi dan tidak banyak pohon. Perintis yang pertama kali melihat

padang rumput datar Amerika Tengah Barat disebut mereka 'laut rumput. "

prairi juga disebut salah satu jenis utama vegetasi alam atau bioma (lain termasuk hutan,

semak gurun, dan tundra). Padang rumput adalah daerah di mana baik jumlah curah hujan

tahunan rendah (10-20 inci) atau rumput tidak rata curah hujan musiman mendukung dan

tanaman herba di atas pertumbuhan pohon. Dalam beberapa tempat, kondisi tanah atau

geologi juga nikmat padang rumput atas jenis vegetasi. Padang rumput yang prairi ditemukan

di setiap benua kecuali Antartika.

4.Pampa

Pampa adalah bioma padang rumput yang memliki bentuk datar, Hal ini ditemukan terutama

di Argentina dan meluas ke Uruguay. Kata Pampa berasal dari kata India Guaran tingkat

polos.

Suhu rata-rata di Pampa adalah 18 ° C. Pampas memiliki 'matahari tinggi' atau musim kering

di musim panas, yang di belahan bumi selatan pada bulan Desember. Angin berhembus

sebagian besar waktu. Iklim di Pampas yang lembab dan hangat.

Ada beragam jenis ekosistem padang rumput, antara lain:

1. Padang rumput Alpen.

2. Padang rumput pantai.

3. Padang rumput gurun.

4. Padang rumput Prairie.

5. Padang rumput basah.

Beberapa wilayah yang terkenal oleh savananya antara lain Afrika, Amerika Tengah, dan

Australia. Tapi rupanya, Indonesia juga punya beberapa padang savana yang tak kalah

indahnya!

Inilah 4 padang savana terindah di Indonesia yang dihimpun detikTravel, Rabu (21/3/2012):

1. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur

Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa

Timur. Letaknya persis di sebelah utara Banyuwangi. Terlepas dari gunung yang memberinya

nama Baluran, taman nasional ini juga punya beragam vegetasi seperti hutan bakau, hutan

rawa, hingga hutan hujan tropis. Namun, padang savana mendominasi taman nasional seluas

250 kilometer persegi ini.

40% wilayah Taman Nasional Baluran diisi oleh padang savana luas, dengan jenis tanah

aluvial dan vilkanik. Beragam jenis satwa pemakan rumput hidup di sini, seperti kerbau,

kijang, dan rusa. Selain itu, ada pula banteng, kucing hutan, hingga macan tutul! Beberapa

jenis burung langka juga hidup di sini, salah satunya Walet ekor jarum (Hirundapus

caudutus). Benar-benar mirip Benua Afrika ya?

Di sini Anda bisa menikmati pemandangan padang savana yang indah, sambil mengamati

kehidupan satwa liar. Anda bisa menggunakan beberapa pos pengamatan seperti Batangan,

Bekol, Semiang, Bama, dan Manting.

2. Savana Cikasur di Gunung Argopuro, Jawa Timur

Walaupun masih kalah pamor dengan gunung-gunung tertinggi di Indonesia seperti Semeru

dan Kerinci, Gunung Argopuro punya banyak keunikan lain. Gunung dengan ketinggian

3.088 mdpl ini punya trek terpanjang di Indonesia. Selain itu, Argopuro juga terkenal dengan

pemandangannya yang indah, termasuk padang savana yang tersebar di beberapa tempat.

Gunung Argopuro terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, diapit dari kejauhan oleh

Gunung Semeru dan Gunung Raung. Butuh waktu kurang lebih 3 hari untuk bisa naik ke

puncaknya, dikali dua jika termasuk perjalanan turunnya. Melelahkan, namun padang savana

yang terhampar di beberapa tempat adalah obat pengusir lelah yang sangat manjur.

Beberapa tempat itu adalah Rawa Embik, Cisentor, Kaliangkek, serta puluhan tempat lain

yang sangat indah! Cikasur adalah primadona gunung ini, berupa padang savana luas dengan

sungai yang meliuk di tengah lembahnya. Ketika Anda melihat hamparan luas Cikasur dari

atas bukit, imajinasi akan langsung menyergap pikiran Anda. Betapa tidak, Cikasur bagaikan

alam mimpi jadi nyata.

Padang savana yang menghampar luas seakan tak ada habisnya. Pada musim hujan,

ilalangnya menimbulkan gradasi hijau tua dan hijau muda yang sangat cantik dipandang

mata. Kumpulan ilalang itu lalu menguning ketika musim kemarau tiba.

Kontur yang berbukit seakan menjadikan Cikasur sebuah gambar kartu pos yang tertangkap

di sudut mata. Sungai yang meliuk di tengah lembahnya mengeluarkan suara gemuruh cukup

keras. Perasaan tenang akan seketika menyergap tepat ketika Anda menginjakkan kaki di

padang savananya.

Seringkali kabut juga menghadang, menimbulkan kesan mistis namun tetap menawan. Jika

beruntung, Anda bisa menemukan kawanan burung merak!

3. Savana Sembalun di Gunung Rinjani, Lombok

Ketika Gunung Rinjani berdiri megah di hadapan mata, Anda bisa memilih satu di antara dua

jalur pendakian. Ada jalur Senaru dan Sembalun yang jadi favorit para pendaki gunung.

Namun jika memulai dari jalur Sembalun yang terletak di arah timur Rinjani, Anda akan

disambut oleh padang savana sepanjang 6 kilometer.

Savana ini terbentang mulai basecamp Sembalun hingga Pos 3 di ketinggian 2.631 mdpl.

Pemandangannya sangat menakjubkan, apalagi ketika cuaca cerah. Savana Sembalun inilah

penyebab Rinjani juga dijuluki 'gunung pantai'. Hamparan savana seakan tak ada habisnya.

Tanpa pohon, tanpa tempat berteduh. Namun, berada di savana ini akan membawa Anda ke

alam lain. Seperti sebuah mimpi, berlarian di bukit yang bentuknya mirip halaman rumah

serial Teletubbies.

Gunung Rinjani terletak di areal Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Ini adalah

gunung kedua tertinggi di Indonesia, dengan puncak setinggi 3.726 mdpl. Karena padang

savananya pula, Rinjani memegang predikat gunung paling cantik di Indonesia. Tak heran

gunung ini menjadi tujuan wajib para pecinta alam.

4. Savana Oro-oro Ombo di Gunung Semeru, Jawa Timur

Sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, Semeru punya padang savana yang sangat

indah. Warga lokal menyebutnya Oro-oro Ombo, yang memiliki arti 'padang rumput yang

luas'. Tak tanggung-tanggung, luas keseluruhan padang savana ini mencapai 100 hektar!

Pohon pinus tumbuh subur di kawasan savana, menghasilkan panorama yang sangat indah

layaknya dataran Eropa. Ketika musim hujan, Oro-oro Ombo menampakkan wujud

terbaiknya. Hamparan savana hijau siap menerjang mata. Pada pagi hari, titik-titik embun

menggelayut di dahan-dahan ilalang. Banyak pendaki bilang, Oro-oro Ombo adalah tempat

menenangkan diri yang semaput karena banyak pikiran.

Setelah melewati padang luas ini, Anda akan memasuki kawasan Cemoro Kandang yang

menjadi habitat beberapa jenis burung dan kijang