Makalah Parasit Kia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Parasiy

Citation preview

BAB I

PENDAHULUANA.Latar belakang

Leishmaniasis adalah penyakit pada hewan dan manusia yang disebabkan oleh parasit Leishmania sp, dengan manifestasi bentuk visceralnatau kutan. Penyakit ini tersebar luas di India, Asia Tengah, China, Mediteranea, Afrika Utara, Afrika Timur, Afrika Barat, dan Negara Eropa Selatan dari Spanyol sampai Yunani, Rusia bagian Selatan, Amerika Serikat bagianSelatan, dan Amerika Latin. Anak-anak dan remaja lebih sering terserang Leishmaniasis dibandingkan dengan orang dewasa.

Leishmania braziliensis umumnya pada manusia parasit ini ditemukan didalam fagolisosom makrofag dan morfologinya identik, meskipun spesies yang berbeda akan menyebabkan sindrom klinis yang berbeda. Spektrum klinis pada infeksi parasit ini juga bergantung pada usia, pajanan sebelumnya, dan status kekebalan hospes. Selain membedakan spesies ini berdasarkan kelainan klinis dan lokasi geografis, sejumlah criteria biokimia saat ini sedang dikembangkan termasuk analisis restriksi kinetoplas DNA endonukleus, pola isoenzim, dan uji serologis.

Penyebab old world Leishmaniasis diidentifikasi L. tropika, L. aethiotropica, dan L. major, sedangkan penyebab American cutaneus leishmaniasis adalah L. mexicana Mexicana, L. mexicana amazonensis, L. mexicana pifano, L. mexicana brasiliensis brasiliensis, L. americana brasiliensis yanensis, L. maxicana brasiliensis panamensis, dan L. mexicana peruviana.B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :

a. Meningkatkan pengetahuan tentang parasit Leishmania brasiliensisb. Memahami patologi dan gejala klinis yang ditimbulkan oleh Leishmania brasiliensisc. Memahami epidemiologi leishmania brasiliensisd. Memberi saran dan alternatif pemecahan masalah terkait permasalahan penyakit akibat Leishmania brasiliensisBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Leishmania brasiliensis

Parasit ini menimbulkan leishmaniasis mukokutan (mococutaneus leishmaniasis) atau leishmaniasis nasofaring atau penyakit Espundia. Manusi merupakan hospes definitif parasit ini dan lalat Phlebotomus berperan sebagai hospes perantara. Bentuk leishmania Phlebotomus, dalam midgout berubah bentuk menjadi Leptomonas dan berkembang biak dengan cara belah-pasang longitudinal secara cepat dan menjadii banyak dalam wktu 3-5 hari. Setelah memperbanyak diri, terjadi migrasi ke depan menuju ke faring dan siap untuk ditularkan.Distribusi penyakit ini dipengaruhi oleh densitas vector, temperature dan kelembapan udara, hal ini berhubungan dengan pembiakkan parasit pada vector, cara penularan melalui gigitan vector dan kontak langsung (jika terdapat luka-luka)

Secara klimis penyakit ini diduga mempunyai strain berbeda,yakni:

1. Tipe Mexican (chick ulcer), ulkus terutama terdapat pada bagian telinga, biasanya kronis, bentuk ulkus relative kecil dan parasit yang terdapat didalamnya sedikit, serta metastasis dari lesi tidak ada.

2. Tipe Uta, tipe ini jarang meluas dan mengadakan metastasis ke membrane mukosa seperti halnya pada oriental sore yang prosesnya hanya dikulit.

3. Tipe Espundia, ditemukan adanya ulkus-ulkus, merupakan tipe paling verulen dan sering meluas atau mengadakan metastasis ke jaringan mukosa atau ke kulit.

Dari ketiga tipe ini yang terpenting adalah tipe Espundia.

Selama siklus hidupnya parasit terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk leishmania dan bentuk leptomonad. Pada manusia atau hospes reservoir parasit Leishmania hanya terdapat sebagai bentuk leishmania, sedangkan didalam tubuh vector parasit terdapat dalam bentuk leptomonad.BAB III

PEMBAHASAN

Infeksi dapat terjadi dengan cara inokulasi langsung melalui gigitan vector atau melaui kontak langsung penderita dengan orang lain. Sesudah masa inkubasi beberapa hari sampai beberapa minggu, akan timbul kelainan kulit, berupa nodul kulit yang mirip nodul akibat infeksi. Pada espundia ulkus cenderung melebar secara melingkar dengan tepi tajam dengan permukaan ulkus yang basah. Pemeriksaan histologist ulkus menunjukkan adanya parasit dalam bentuk leishmania di dalam monosit dan sel system retikuloendotetial di daerah tepi ulkus.

Gejala klinis espundia dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase primer da fase sekunder. Fase primer berupa kelainan kulit, dan fase sekunder adalah fase terjadinya infeksi pada selaput lender mulut dan saluran pernafasan bagian atas.

Di daerah endemi penyakit terbatas di daerah pinggiran hutan dan banyak terdapat pada orang dewasa laki-laki yang bekerja di hutan, sedangkan di Brazil sepertiga penderitanya adalah anak-anak. Diduga, hospes reservoir adalah binatang liar. Anjing kadang-kadang mengandung parasit ini tetapi tidak menimbulkan kelainan pada tubuh binatang tersebut.

Di Tunisia penanggulangan leishmaniasis kulit dilakukan dengan membasmi koloni gerbil (hospes reservoar) dan menghilangkan sumber makanan gerbil dengan membuang semak semak serta mencegah pertumbuhannya kembali engan cara menanami pohon ditempat tersebut. Di Peru penanggulangan leishmaniasis kulit meliputi pemakaian insektisida didaerah perumahan dan sekitarnya yang merupaka focus transmisi, serta memakai pakaian,gelang,topi yang telah dicelup dalam repelen,

Masa tunas penyakit ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan. Pada porte deentre terjadi hiperplasi sel RE yang mengandung stadium amastigot. Kemudian timbul macula dan papul,papul pecah dan terjadi ulkus. Parasit yang keluar bersama secret ulkus menyebabkan ulkus baru atau granuloma. Saluran limfe tersumbat dan terjadilah nekrosis.

Terapi intravena dengan etilstibamin harus dilakukan dengan segera karena mengingat luka mukokutan yang destruktif.BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Leismaniasis merupakan kelompok penyakit menyerang kulit, viscera dan mukosa. Pemberantasan atau eradikasi leishmaniasis sangat sulit dilakukan karena vector penyakit tidak dapat diberantas secara tuntas. Gejala klinis mempunyai dua fase yaitu fase primer dan fase sekunder. Diagnosis ditegakkan dengan cara menemukan parasit dalam sediaan apus atau sediaan biopsy dari tepi ulkus, pembiakan dalam medium NNN, dan reaksi imunologi.

Saran

Usaha-usaha yang dilakukan guna mengurangi infeksi Leishmania brasiliensis adalah : Memberantas vector penularan menggunakan insektisida.

Mencegah gigitan vector menggunakan repellent.

Vaksinasi terhadap penduduk menggunakan parasit hidup dapat memberikan kekebalan tetap.

Pembersihan daun-daun membusuk disekitar rumah yang merupakan tempat perkembangbiakan lalat

Bila ada anjing yang terserang perlu dilakukan pengobatan, bila tidak berespon terhadap pengobatan,anjing tersebut sebaiknya di euthanasia.DAFTAR PUSTAKANatadisastra, D.,Ridad.,2005, Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang, Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Muslim, M.,2005, Parasitologi Untuk Keperawatan, Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Soedarto.,2008, Parasitologi Klinik. Airlangga University Press. Surabaya.

Soeharsono., 2005, Zoonosis Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia, Kanisius. Yogyakarta.

Sutanto, I.,Suhariah, Pudji, dan Saleha.,2008/2009, Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

.