20
Struktur dan Mekanisme Kerja Jantung AnggelaTiana MahasiswaFakultasKedokteranUniversitas Kristen KridaWacana Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510.ele!hone " #0$1% 56&'($061) *a+ " #0$1% 5 Pendahuluan Didalamskenario 1, seorang laki-laki berusia 50 tahun penderita jantung koroner mendadak merasa neri pada dada kiri dan segera diba!a ke "#D $S% Selanjutna di dan dilakukan berbagai pemeriksaan penunjang termasuk pemeriksaan kadar en'im da mendeteksi serangan jantung% Dari skenario tersebut dapatkita ketahui bah!a rumusan masalahna adalah seorang laki-laki berusia 50 tahun menderita jantung koroner d neri pada dada kiri% Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang ang terletak antar paru-paru di bagian tengah rongga thora(% Dua pertiga jantung terletak midsternal% Jantung dilindungi mediastinum% Jantung berukuran kurang lebih sebes tanganpemilikna% )entukna seperti keru*ut tumpul% "jung atasang melebar+dasar mengarah ke bahu kanan ujung ba!ah ang mengeru*ut +apeks mengarah ke panggul Sesuai dengan skenario, sakit di bagian dada kiri diduga karena adana gangguan jantung% Karena itu, struktur dari jantung sendiri perlu diperhatikan, maupun mikroskopis% Selain itu untuk mengetahui hubungan sakit dengan jantung ma akan menjelaskan tentang mekanisme kerja jantung% Anatomi Jantung Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan% .rgan rongga toraks +dada sekitar garis tengah antara sternum +tulang dada di sebela 1

Makalah PBL B8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BLOK 8

Citation preview

Struktur dan Mekanisme Kerja Jantung

AnggelaTiana

MahasiswaFakultasKedokteranUniversitas Kristen KridaWacanaJln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510.Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

PendahuluanDidalam skenario 1, seorang laki-laki berusia 50 tahun penderita jantung koroner mendadak merasa nyeri pada dada kiri dan segera dibawa ke UGD RS. Selanjutnya diobservasi dan dilakukan berbagai pemeriksaan penunjang termasuk pemeriksaan kadar enzim darah untuk mendeteksi serangan jantung. Dari skenario tersebut dapat kita ketahui bahwa rumusan masalahnya adalah seorang laki-laki berusia 50 tahun menderita jantung koroner dan merasa nyeri pada dada kiri. Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga thorax. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang melebar (dasar) mengarah ke bahu kanan; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri. Sesuai dengan skenario, sakit di bagian dada kiri diduga karena adanya gangguan di bagian jantung. Karena itu, struktur dari jantung sendiri perlu diperhatikan, baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Selain itu untuk mengetahui hubungan sakit dengan jantung maka penulis akan menjelaskan tentang mekanisme kerja jantung.

Anatomi JantungJantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan. Organ ini terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) di sebelah anterior dan vertebra (belakang) di posterior. Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis dan sebagian tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3, 4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media sternum. Jantung terletak diatas diafragma, miring ke depan kiri dan apeks kordis berada paling depan dari rongga dada. Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4-5 dekat garis medio-klavikuler kiri. Batas kranial dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonal dan vena cava superior. Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi seseorang.1,2Anatomi jantung dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu anatomi luar dan anatomi dalam. Anatomi luar, atrium dipisahkan dari ventrikel oleh sulcus coronarius yang mengelilingi jantung. Pada sulcus ini berjalan arteri coroner kanan dan arteri circumflex setelah dipercabangkan dari aorta. Bagian luar kedua ventrikel dipisahkan oleh sulcus interventricularis anterior di sebelah depan, yang ditempati oleh arteri descendens anterior kiri, dan sulcus interventricularis posterior disebelah belakang, yang dilewati oleh arteri descendens posterior.2-3Perikardium adalah jaringan ikat tebal yang membungkus jantung. Perikardium terdiri dari 2 lapisan yaitu perikardium visceral (epikardium) dan perikardium parietal. Epikardium meluas sampai beberapa sentimeter di atas pangkal aorta dan arteri pulmonal. Selanjutnya jaringan ini akan berputar-lekuk (releksi) menjadi perikardium parietal, sehingga terbentuk ruang pemisah yang berisi cairan bening licin agar jantung mudah bergerak saat pemompaan darah.'-$Kerangka jantung, jaringan ikat tersusun kompak pada bagian tengah jantung yang merupakan tempat pijakan atau landasan ventrikel, atrium dan katup-katup jantung. Bagian tengah badan jaringan ikat tersebut disebut trigonum fibrosa dextra, yang mengikat bagian medial katup trikuspid, mitral, dan annulus aorta. Jaringan ikat padat ini meluas ke arah lateral kiri membentuk trigonum fibrosa sinistra. Perluasan kedua trigonum tersebut melingkari katup trikuspid dan mitral membentuk annuli fibrosa kordis sebagai tempat pertautan langsung otot ventrikel, atrium, katup trikuspid, dan mitral. Salah satu perluasan penting dari kerangka jantung ke dalam ventrikel adalah terbentuknya septum interventrikuler pars membranasea. Bagian septum ini juga meluas dan berhubungan dengan daun septal katup trikuspid dan sebagian dinding atrium kanan.3,4Anatomi dalam, jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium kanan dan kiri, serta ventrikel kanan dan kiri dipisahkan oleh septum. Atrium kanan, darah vena mengalir kedalam jantung melalui vena cava superior dan inferior masuk ke dalam atrium kanan, yang tertampung selama fase sistol ventrikel. Secara anatomis atrium kanan terletak agak ke depan dibanding dengan ventrikel kanan atau atrium kiri. Pada bagian anterosuperior atrium kanan terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga disebut auricula. Permukaan endokardium atrium kanan tidak sama; pada posterior dan septal licin dan rata, tetapi daerah lateral dan auricula permukaannya kasar dan tersusun dari serabut-serabut otot yang berjalan pararel yang disebut otot pectinatus. Tebal rata-rata dinding atrium kanan adalah 2 mm.1,5Ventrikel kanan, letak ruang ini paling depan di dalam rongga dada, yaitu tepat dibawah manubrium sterni. Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel kiri dan di medial atrium kiri. Perbedaan bentuk kedua ventrikel dapat dilihat pada potongan melintang. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, berdinding tipis dengan tebal 4-5 mm. Secara fungsional ventrikel kanan dapat dapat dibagi dalam alur masuk dan alur keluar. Ruang alur masuk ventrikel kanan (right ventricular inflow tract) dibatasi oleh katup trikuspid, trabekula anterior dan dinding inferior ventrikel kanan. Sedangkan alur keluar ventrikel kanan (right ventricular outflow tract) berbentuk tabung atau corong, berdinding licin terletak dibagian superior ventrikel kanan yang disebut infudibulum atau konus arteriosus. Alur masuk dan alur keluar dipisahkan oleh krista supraventrikuler yang terletak tepat di atas daun katup trikuspid.1,3Atrium kiri, menerima darah dari empat vena pulmonal yang bermuara pada dinding postero-superior atau postero-lateral, masing-masing sepasang vena kanan dan kiri. Letak atrium kiri adalah di posterior-superior dari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar tembus dada tidak tampak. Tebal dindingnya 3 mm, sedikit lebih tebal daripada dinding atrium kanan. Endokardiumnya licin dan otot pectinati hanya ada pada aurikelnya.1,3Ventrikel kiri, berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya mengarah ke antero-inferior kiri menjadi apex cordis. Bagian dasar ventrikel tersebut adalah anulus mitral. Tebal dinding ventrikel kiri adalah 2-3 kali lipat dinding ventrikel kanan. Tebal dinding ventrikel kiri saat diastol adalah 8-12 mm.1,3,5Katup jantung terdiri atas 4 yaitu katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup mitral atau bikuspid yang memisahkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri serta dua katup semilunar yaitu katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal adalah katup yang memisahkan ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis. Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta.2,5

Gambar 1. Anatomi Jantung2

Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis. Serabut-serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan ventrikel termasuk pembuluh darah koroner. Saraf parasimpatis terutama memberikan persarafan pada nodus sinoatrial (SA), atrioventrikular dan serabut-serabut otot atrium, dapat pula menyebar ke ventrikel kiri.1,5Persarafan simpatis eferen preganglionik berasal dari medulla spinalis thorakal atas, yaitu thorakal 3-6, sebelum mencapai jantung akan melalui plexus cardialis kemudian berakhir pada ganglion cervicalis superior, medial, atau inferior. Serabut post-ganglionik akan menjadi saraf cardialis untuk masuk ke dalam jantung. Persarafan parasimpatis berasal dari pusat nervus vagus di medulla oblongata; serabut-serabutnya akan bergabung dengan serabut simpatis di dalam plexus cardialis. Rangsang simpatis akan dihantar oleh asetilkolin.1,3,5Pendarahan jantung, berasal dari aorta melalui dua pembuluh darah koroner utama yaitu arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri ini keluar dari sinus valsalva aorta. Arteri koroner ini bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus circumflexa dan ramus interventrikularis anterior. Arteri koroner kanan bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus marginalis dan ramus interventrikularis posterior.3,5Aliran balik dari otot jantung dan sekitarnya melalui vena koroner yang berjalan berdampingan dengan arteri koroner, akan masuk ke dalam atrium kanan melalui sinus koronarius. Selain itu terdapat juga vena-vena kecil yang disebut vena thebesii, yang bermuara langsung ke dalam atrium kanan.1,3,5Pembuluh limfe pada jantung terdiri dari 3 kelompok plexus yaitu subendokardial, miokardial dan supepikardial. Penampungan cairan limfe dari kelompok plexus yang paling besar adalah plexus subepikardial, dimana pembuluh-pembuluh limfe akan membentuk satu truncus yang berjalan sejajar dengan arteri koroner kemudian meninggalkan jantung di depan arteri pulmonal dan berakhir pada kelenjar limfe antara vena cava superior dan arteri inominata.1,5

Histologi JantungDinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan epikardium. Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokardium homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel selapis pipih dimana terdapat tight/occluding junction dan gap junction. Lapisan subendokardial terdapat vena, saraf, dan sel purkinye.Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat menghasilkan atriopeptin, ANF (Atrial Natriuretic Factor), kardiolatin dan kardionatrin yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat konduksi dan serat kontraksi.Serat konduksi pada jantung merupakan modifikasi dari serat otot jantung dan menghasilkan impuls. Serat konduksi terdiri dari 2 nodus di dinding atrium yaitu nodus SA (sino auricle) dan AV (atrio-ventrikel), bundle of His dan serat purkinye. Serat purkinye merupakan percabangan dari nodus AV dan terletak di subendokardial. Sel purkinye mengandung sitoplasma yang besar, sedikit miofibril, kaya akan mitokondria dan glikogen serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang terletak di sentral.Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang. Setiap serat terdiri hanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena memiliki striae. Sarkoplasmanya mengandung banyak mitokondria yang besar. Ikatan antara dua serat otot adalah melalui fascia adherens, macula adherens (desmosom) dan gap junctions.Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan subepikardial dan perikardium parietal. Perikardium viseral terdiri dari mesothelium (epitel selapis pipih). Lapisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah koroner, saraf serta ganglia. Perikardium parietal terdiri dari mesothelium dan jaringan ikat.Sabut otot jantung bercabang-cabang dan percabangan ini membentuk anyaman yang kompleks. Dengan mikroskopik sinar akan tampak garis-garis melintang yang lebih tebal yang disebut Intercalated-Disk. Bila dilihat dengan elektron mikroskop, ternyata intercalated disk ini merupakan dua struktur yang saling menempel dan merupakan batas antara sabut otot jantung satu dengan yang lain.Dinding jantung mengandung banyak pembuluh darah dan diantara sabut otot jantung kaya dengan plexus pembuluh darah kapiler. Supply darah untuk otot jantung berasal dari arteri coronaria dengan volume kurang lebih dua kali lipat dari supply darah pada otot bergaris. Pembuluh darah ini akan mensupply makanan dan oksigen untuk otot tersebut sehingga jantung bisa mempertahankan denyut jantung dengan teratur. Dalam hal ini ditunjang dengan banyaknya jumlah mitokondria dan perkembangan sarcoplasmic reticulum yang baik.6

Serabut-serabut PurkinyeTerletak didalam lapisan sub-endokardium. Berbentuk seperti otot jantung tetapi besar-besar dan berwarna pucat karena jumlah miofibril lebih sedikit dan lebih jarang. Miofibril berkumpul ditepi sehingga daerah sekitar inti tampak lebih pucat sarkoplasma banyak. Sabut-sabut purkinye dikelilingi oleh jaringan ikat.6

Struktur Mikroskopis Pembuluh DarahStruktur mikroskopis pembuluh darah atau vaskular darah akan dibahas arteri utama, arteriol, kapiler, venula dan vena.

Gambar 2. Histologi saluran pembuluh darah7

Arteri; terbagi menjadi tiga kategori utama yakni arteri elastis, arteri muskular, dan arteriol kecil. Diameter arteri secara berangsur mengecil setiap kali bercabang sampai pembuluh terkecil, yaitu kapiler. Arteri elastis adalah pembuluh paling besar di dalam tubuh. Diantaranya adalah truncus pulmonal dan aorta serta cabang-cabang utamanya. Dinding pembuluh ini terutama terdiri atas serat elastis yang memberi kelenturan dan daya pegas selama aliran darah. Arteri elastis bercabang menjadi arteri berukuran sedang, yaitu arteri muskular yang merupakan pembuluh darah terbanyak di tubuh. Arteri muskular mengandung lebih banyak serat otot polos pada dindingnya. Arteriol adalah cabang terkecil sistem arteri. Dindingnya terdiri atas satu sampai lima lapisan serat otot polos. Dinding arteri secara khas mengandung tiga lapisan tunika konsentris. Lapisan terdalam adalah tunika intima; terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel di bawahnya. Lapisan tengah adalah tunika media, terutama terdiri atas serat otot polos yang mengitari lumen pembuluh. Lapisan terluar adalah tunika adventisia, terutama terdiri atas serat-serat jaringan ikat. Arteri muskular berukuran sedang juga memiliki sebuah pita berombak tipis dari serat elastis yang disebut lamina elastika interna yang bersebelahan dengan tunika intima. Pita lain terdiri atas serat-serat elastis berombak terdapat pada perifer tunika media, disebut sebagai lamina elastika eksterna.Vena; kapiler berangsur-angsur membentuk venula yang lebih besar; venula umumnya menyertai arteriol. Darah balik mula-mula membalik ke dalam venula pascakapiler, kemudian ke dalam vena yang makin membesar. Untuk mudahnya, vena digolongkan sebagai kecil, sedang, dan besar. Dibandingkan arteri, vena lebih banyak, berdinding lebih tipis, berdiameter lebih besar, dan struktur bervariasi lebih besar.Vena ukuran kecil dan sedang, terutama di ekstremitas, memiliki katup. Saat darah mengalir ke arah jantung, katup terbuka. Saat akan mengalir balik, katup menutup lumen dan mencegah aliran balik darah. Darah vena di antara katup pada ekstremitas mengalir ke arah jantung akibat kontraksi otot. Katup tidak terdapat pada SSP, vena cava superior atau inferior, dan vena viscera.Dinding vena juga terdiri atas tiga lapisan, namun lapisan ototnya jauh lebih tipis. Tunika intima pada vena besar terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel. Tunika media tipis dan tunika adventisia adalah lapisan paling tebal pada dindingnya.Vasa vasorum; dikenal dengan istilah 'pembuluh darah pada pembuluh darah'. Dinding arteri dan vena yang lebih besar, terlalu tebal untuk menerima nutrien langsung melalui difusi dari lumennya. Itulah sebabnya dinding pembuluh darah besar dipasok oleh pembuluh darahnya sendiri yang kecil.Kapiler; adalah pembuluh darah terkecil dengan diameter rata-rata 8 m, hampir sama dengan diameter eritrosit. Terdapat tiga jenis kapiler: kapiler kontinu, kapiler bertingkap, dan sinusoid. Kapiler kontinu paling umum dan ditemukan pada kebanyakan organ dan jaringan. Pada kapiler ini, sel-sel endotel saling menyambung membentuk lapisan yang utuh. Sebaliknya kapiler bertingkap memiliki lubang-lubang bulat atau fenestra (pori) pada sitoplasma sel endotel. Kapiler bertingkap demikian ditemukan dalam organ endokrin, usus halus, dan glomeruli ginjal. Sinusoid adalah pembuluh darah yang berjalan berkelok-kelok tidak teratur dengan diameter yang jauh lebih besar daripada kapiler lain. Sinusoid ditemukan dalam hati, limfa, dan sumsum tulang. Tautan sel endotel jarang ada pada sinusoid, dan celah-celah lebar di antara sel endotel. Membran basalnya juga tidak utuh, bahkan kadang-kadang tidak ada pada sinusoid.7,8

Fungsi Jantung Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung yang utama yakni: otot atrium, otot ventrikel dan serabut otot eksitatorik dan konduksi khusus. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara sama seperti otot rangka, hanya saja durasi kontraksi otot-otot tersebut lebih lama. Sebaliknya serabut-serabut khusus eksitatorik dan konduksi berkontraksi dengan lemah sekali sebab serabut-serabut ini hanya mengandung sedikit serabut kontraktil; justru mereka memperlihatkan pelepasan muatan listrik berirama yang otomatis dalam bentuk potensial aksi atau konduksi potensial aksi yang melalui jantung, yang bekerja sebagai suatau sistem eksitatorik yang mengatur denyut jantung yang berirama.Proses depolarisasi teratur memicu suatu gelombang kontraksi yang menyebar melalui miokardium. Di setiap serabut otot, kontraksi dimulai tepat setelah depolarisasi dan bertahan sampai sekitar 50 mdet setelah repolarisasi selesai. Kontraksi mengakibatkan serangkaian perubahan pada tekanan dan aliran darah di bilik-bilik jantung dan pembuluh darah. Perlu dicatat bahwa istilah tekanan sistolik di sistem vaskular mengacu pada tekanan puncak yang tercapai selama di sistol, dan bukan tekanan rata-rata, demikian juga, tekanan diastolik mengacu pada tekanan terendah selama diastol.Peristiwa yang terjadi pada jantung berawal dari permulaan sebuah denyut jantung sampai permulaan denyut jantung berikutnya disebut siklus jantung. Setiap siklus diawali oleh pembentukan potensial aksi yang spontan di dalam nodus sinus. Nodus ini terletak pada dinding lateral superior kanan dekat tempat masuk vena cava superior, dan potensial aksi menjalar dari sini dengan keceapatan tinggi melalui kedua atrium dan kemudian melalui berkas A-V ke ventrikel. Karena terdapat pengaturan khusus dalam sistem konduksi dari atrium menuju ke ventrikel, ditemukan keterlambatan selama lebih dari 0,1 detik ketika impuls jantung dihantarkan dari atrium ke ventrikel. Keadaan ini menyebabkan atrium akan berkontraksi mendahului kontraksi ventrikel, sehingga akan memompakan darah ke dalam ventrikel sebelum terjadi kontraksi ventrikel yang kuat. Jadi, atrium itu bekerja sebagai pompa pendahulu bagi ventrikel dan ventrikel selanjutnya akan menyediakan sumber kekuatan utama untuk memompakan darah ke sistem pembuluh darah tubuh.Terdapat beberapa nodus sinus, yakni nodus sinuatrialis, nodus atrioventricularis, fasciculus atrioventricularis beserta dengan crus dextrum dan crus sinistrumnya, dan plexus endocardial serabut purkinye.Nodus sinuatrialis (SA node); terletak pada dinding atrium dextrum di bagian kanan sulcus terminalis, tepat di sebelah kanan muara vena cava superior. Nodus ini merupakan asal impuls ritmik elektronik secara otomatis dan teratur dengan frekuensi 60-100 kali per menit yang secara spontan disebarkan ke seluruh otot-otot jantung atrium dan menyebabkan otot-otot ini berkontraksi.Nodus atrioventricularis (AV node); terletak pada bagian bawah septum interatriale di atas tempat perlekatan cuspis septalis valva tricuspidalis. Dari sini, impuls jantung dikirim ke ventrikel oleh fasciculus atrioventricularis. Nodus ini distimulasi oleh gelombang eksitasi pada waktu gelombang ini melalui miokardium atrium. Kecepatan konduksi impuls jantung melalui nodus atrioventricularis (sekitar 0,11 detik) memberikan waktu yang cukup untuk atrium mengosongkan darahnya ke dalam ventrikel sebelum ventrikel mulai berkontraksi.Fasciculus atrioventricularis (berkas His); merupakan satu-satunya jalur serabut otot jantung yang menghubungkan miokardium atrium dan miokardium ventrikulus, oleh karena itu fasciculus ini merupakan satu-satunya jalan yang dipergunakan oleh impuls jantung dari atrium ke ventrikel. Fasciculus ini berjalan turun melalui rangka fibrosa jantung. Fasciculus ini kemudian berjalan turun di belakang cuspis septalis valva tricuspidalis untuk mencapai pinggir inferior pars membranasea septum interventriculare. Pada pinggir pars muscularis septum, fasciculus ini terbagi menjadi dua cabang, satu cabang untuk setiap ventrikel. Cabang berkas kanan (right bundle branch; RBB) berjalan turun pada sisi kanan septum interventriculare untuk mencapai trabecula septomarginalis, tempat cabang ini menyilang dinding anterior ventricularis dexter. Di sini cabang tersebut melanjut sebagai serabut-serabut plexus purkinye. Cabang berkas kiri (left bundle branch; LBB) menembus septum dan berjalan turun pada sisi kiri di bawah endokardium. Biasanya cabang ini bercabang dua (anterior dan posterior), yang akhirnya melanjutkan diri sebagai serabut-serabut plexus purkinye ventriculus sinister.Serabut purkinye; serabut ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20-40 kali per menit.9,10

Komponen DarahDarah terdiri atas sel dan cairan yangmengalir satu arah secara teratur di dalam sistem sirkulasi tertutup. Darah terutama didorong ke depan oleh kontraksi ritmik jantung dan terdiri atas dua bagian: sel-sel darah dan plasma. Darah membentuk sekitar 8% dari berat tubuh total dan memiliki volume rerata 5 liter pada wanita dan 5,5 liter pada pria. Sel-sel darah terdiri dari tiga jenis elemen seluler khusus, eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah), yang membentuk suspensi dalam cairan kompleks plasma. Eritrosit dan leukosit adalah sel utuh, sementara trombosit adalah fragmen/potongan sel. Darah merupakan suatu media pengangkut yang mengangkut O2, CO2, metabolit dan hormon. Oksigen terutama terikat pada protein eritrosit (khususnya hemoglobin).11,12Jika darah dikeluarkan dari sistem sirkulasi, darah akan membeku. Bekuan ini membentuk unsur berbentuk dan cairan bening kekuningan yang disebut serum, yang memisahkan diri dari bekuan. Hematokrit adalah suatu perkiraan volume tumpukan eritrosit per unit volume darah. Nilai normalnya adalah 40-50% pada pria dan 35-45% pada wanita.12

PlasmaPlasma adalah larutan yang mengandung substansi dengan berat molekul rendah atau tinggi, yang merupakan 10% dari volumenya. Protein plasma mencakup 7% dari volume dan garam anorganiknya sebesar 0,9%; sisa volume sebesar 10% itu terdiri atas beberapa senyawa organik, misalnya asam amino, vitamin, hormon, lipoprotein dari berbagai asal. Protein plasma utama adalah albumin; alfa, beta, dan gamma globulin; lipoprotein, dan protein yang berpartisipasi dalam pembekuan darah, seperti protrombin dan fibrinogen. Albumin adalah unsur yang terbanyak dijumpai, mempunyai peran fundamental dalam mempertahankan tekanan osmotik darah.12,13

Leukosit (sel darah putih)Leukosit dibagi dalam 2 kelompok: granulosit (leukosit polimorfonuklear) dan agranulosit (leukosit mononuklear). Granulosit memiliki inti dengan 2 atau lebih lobus dan mencakup neutrofil, basofil, dan eosinofil. Granulosit mengandung glikogen dan dapat berfungsi di daerah yang miskin oksigen, seperti daerah inflamasi. Sedangkan agranulosit tidak memiliki granul spesifik. Intinya berbentuk bulat dan tidak melengkung yang meliputi limfosit dan monosit. Manusia dewasa mempunyai sekitar 7000 sel darah putih/L darah. Persentase normal berbagai jenis sel darah putih yang kira-kira sebagai berikut:12,13

Neutrofil62,0%Eosinofil2,3%Basofil0,4%Monosit5,3%Limfosit30,0%Masa hidup granulosit sesudah dilepaskan dari sumsum tulang normalnya 4 sampai 8 jam dalam sirkulasi darah dan 4 sampai 5 hari berikutnya dalam jaringan yang membutuhkan. Monosit juga mempunyai masa edar yang singkat, yaitu 10 sampai 20 jam dalam darah, sebelum mengembara melalui membran kapiler ke dalam jaringan. Begitu masuk ke dalam jaringan, sel-sel ini membengkak sampai ukurannya besar sekali dan menjadi makrofag jaringan, dalam bentuk ini sel-sel tersebut dapat hidup berbulan-bulan kecuali bila sel-sel itu dimusnahkan saat melakukan fungsi fagositik. Limfosit memasuki sistem sirkulasi secara kontinu, bersama dengan aliran limfe dari nodus limfe dan jaringan limfoid lainnya. Setelah beberapa jam, limfosit keluar dari darah dan kembali ke jaringan dengan cara diapedesis, dan selanjutnya memasuki limfe dan kembali ke darah lagi, demikian seterusnya; sehingga, terjadi sirkulasi limfosit yang terus menerus di seluruh tubuh. Limfosit memiliki masa hidup berminggu-minggu atau berbulan-bulan; masa hidup ini bergantung pada kebutuhan tubuh akan sel-sel tersebut.12,13

Trombosit (keping darah)Trombosit adalah fragmen sel mirip cakram, dan tak berinti, dengan garis tengah 2-4 m. Sel ini berasal dari fragmentasi megakariosit poliploid raksasa yang ada di sumsum tulang. Trombosit mempermudah pembekuan darah dan membantu memperbaiki celah dalam dinding pembuluh darah, yang mencegah kehilangan darah. Nilai normal trombosit berkisar antara 200.000 sampai 400.000 per mikroliter darah. Jangka hidup trombosit dalam darah lebih kurang 10 hari.13

Eritrosit (sel darah merah)Jumlah sel darah yang normal pada laki-laki adalah 4,6 - 6,2 juta/L. Pada wanita, 4,2-5,4 juta/L. Jumlah total sel darah merah dalam sirkulasi darah kurang lebih 2,5-1013. Kadar normal hemoglobin adalah 14-18 g/dL bagi laki-laki dan 12-16 g/dL bagi wanita. Nilai hematokrit (volume packed red blood cells) bagi laki-laki dan wanita masing-masing 42-52% dan 37-47% lama hidup sel darah merah yang normal adalah 120 hari; ini berarti bahwa kurang dari 1% darah populasi sel darah merah akan digantikan setiap harinya.Sel darah merah baru yang muncul dalam sirkulasi darah masih mengandung ribosom dan unsur-unsur dari retikulum endoplasma. Lama hidup sel darah merah dapat memendek secara dramatis pada berbagai keadaan anemia hemolitik. Jumlah retikulosit akan meningkat secara nyata pada keadaan ini karena sumsum tulang berupaya untuk mengimbangi pemecahan sel darah merah yang cepat tersebut dengan cara meningkatkan jumlah sel darah merah muda yang baru di dalam sirkulasi darah.12,13

Sistem Peredaran DarahSistem peredaran darah terdiri dari jantung dan serangkaian pembuluh darah arteri dan vena yang mengangkut darah. Arteri membawa darah yang kaya oksigen menjauhi jantung. Vena membawa darah yang terdeoksigenasi (yang kandungan oksigennya sudah diambil) kembali menuju jantung. Anda dapat membayangkan peredaran darah seperti jalanan di Inggris. Jalan raya dan jalan besar mencerminkan arteri dan vena; jalan kecil mencerminkan pembuluh darah kecil yang memasok organ tubuh dengan darah. Seperti jalanan, aliran darah di sirkulasi dapat terganggu dan menyebabkan tekanan meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem sirkulasi adalah penghubung antara lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem ini membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ, dan sistem organ, serta membawa produk akhir metabolik keluar darinya.4,14

Gambar 3. Jalur sirkulasi darah pada jantung4

Sistem sirkulasi memiliki beberapa komponen, yaitu sistem kardiovaskuler, sistem limfatik, dan organ pembentuk. Sistem kardiovaskular adalah bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari jantung, pembuluh darah (arteri, kapiler, dan vena), dan darah yang mengalir didalamnya. Jantung adalah pompa muskular untuk menggerakkan darah. Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tempat darah mengalir. Darah adalah cairan yang mengalir dalam pembuluh. Jarak semua sel tubuh dari sumber nutrisi ini tidak pernah melebihi satu milimeter. Sistem limfatik juga bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari pembuluh limfe dan nodus limfe yang terletak di dalam pembuluh limfe besar. Organ pembentuk dan penyimpan darah seperti limfe, hati, sumsum tulang, kelenjar timus, dan jaringan limfe, juga berhubungan dengan sistem sirkulasi.14 Fungsi dari sistem sirkulasi antara lain: transpor, pertahanan suhu tubuh, perlindungan, dan juga buffer tubuh. Pada transpor, makanan, gas, hormon, mineral, enzim, dan zat-zat vital lainnya dibawa darah ke seluruh sel tubuh, serta membawa zat-zat sisa hasil metabolisme sel-sel melalui darah menuju paru-paru, ginjal, atau kulit untuk dikeluarkan dari tubuh. Dalam mempertahankan suhu tubuh, pembuluh darah berkontriksi/menyempit untuk mempertahankan panas tubuh dan berdilatasi /melebar untuk melepaskan panas pada permukaan kulit. Untuk perlindungan, sistem darah dan sistem limfatik melindungi tubuh terhadap cedera dan invasi/masuknya benda asing melalui sistem imun. Mekanisme pembekuan darah juga mencegah kehilangan darah yang banyak bila terjadi trauma. Sedangkan untuk mekanisme pendaparan (buffering), protein darah memberikan sistem buffer asam-basa untuk mempertahankan pH optimum darah, sehingga proses yang terjadi didalam tubuh dapat berjalan maksimal dan tidak membahayakan.14

Gambar 4. Sirkulasi darah pada tubuh4

Enzim KardiovaskularAnalisis enzim jantung dalam plasma merupakan bagian dari profil diagnostik yang meliputi riwayat, gejala, dan elektrokardiogram. Analisis enzim bertujuan untuk mendiagnosis infark miokardium. Enzim dilepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah. Kebanyakan enzim tidak spesifik dalam hubungannya dengan organ tertentu yang rusak.Laktat Dehidrogenase (LDH) dan Isoenzimnya; ada 5 macam LD isoenzim (LD1-LD5). Masing-masing isoenzim tersebut mempunyai berat molekul sekitar 134.000 kDa. Mereka mengandung kombinasi subunit H dan M. Jantung lebih banyak memgandung LD1, sedangkan hati dan otot mengandung LD5. Pemeriksaan LD isoenzim dilakukan dengan cara elektroforesis. Pada infark miokardium akut, kadar LD1 melebihi kadar LD2, sedangkan pada keadaan normal kadar LD1 lebih rendah dibandingkan LD2.Kreatinin Kinase; karena enzim yang berbeda dilepaskan ke dalam darah pada periode yang berbeda setelah infark miokardium, maka sangat penting mengevaluasi kadar enzim yang dihubungkan dengan waktu awitan. Kreatinin kinase (creatinine kinase-CK), dan isoenzimnya (CKMB) adalah enzim yang dianalisis untuk mendiagnosis infark miokardium akut dan merupakan enzim pertama yang meningkat saat terjadi infark miokardium. Gangguan pada jantung selain infark miokardium akut juga dihubungkan dengan nilai kadar CK dan CKMB total yang abnormal. Gangguan tersebut juga termasuk perikarditis, miokarditis, dan trauma.Troponin T (cTnT); protein kontraktil mulai menarik perhatian sebagia karakteristik terjadinya gangguan pada sistem kardiovaskular yang sangat potensial pada akhir tahun 1970-an, saat ditemukan isoform unik pada berbagai tipe otot 'striated' (cepat, lambat, dan jantung). Karakteristik yang spesifik untuk jantung seperti cTnT mempunyai keunggulan dibandingkan dengan karakteristik yang terdapat di semua otot seperti CK dan mioglobin.C-Reactive Protein (CRP); merupakan anggota dari protein pentraxin. Istilah CRP dikenalkan oleh Tillet dan Francis pada tahun 1930, senyawa ini dapat bereaksi dengan polisakarida C somatik pada Streptococcus pneumonia. Kadarnya akan meningkat 100 kali dalam 24-48 jam setelah terjadi luka jaringan. Sebelas tahun kemudian, Mac Leod dan Avery mengenalkan istilah 'fase akut' pada serum penderita infeksi akut, untuk menunjukkan sifat CRP. CRP secara normal berada dalam serum manusia dalam jumlah yang kecil. Kusher dan Feldman menemukannya dalam hepatosit, 24-38 jam setelah sel dirangsang oleh senyawa inflamasi. CRP disintesis dan disekresi oleh hati sebagai respons terhadap sitokin, terutama IL-6. Sitokin dihasilkan terutama oleh monosit atau makrofag, juga oleh leukosit lain atau sel endotel. Elektrolit Serum; dapat mempengaruhi prognosis klien dengan infark miokard akut atau setiap kondisi gangguan jantung. Natrium serum mencerminkan keseimbangan cairan relatif. Secara umum, hiponatremia menunjukkan kelebihan cairan dan hipernatremia menunjukkan kekurangan cairan. Kalsium sangat penting untuk koagulasi darah dan aktivitas neuromuskular. Hipokalsemia dan hiperkalsemia dapat menyebabkan perubahan EKG dan disritmia.15

Pemeriksaan PenunjangRadiologiRoentgen; dapat melihat situs (kedudukan jantung), ukuran pembesaran jantung dan pembuluh darah jantung (aorta dan arteri pulmonalis). Posisi: posterolateral, lateral, oblik kanan depan, dan oblik kiri depan.CT-scan; dengan CT-scan dapat melihat sistem pembulug coroner.MRI, dengan menggunakan MRI; jantung dan pembuluh darah dapat dilihat dari berbagai sudut yang berbeda dan dapat dilihat gambaran bergerak dari jantung beserta denyutannya.Angiografi; angiografi digunakan untuk melihat pembekuan darah yang ada di sekitar jantung. Pemeriksaan ini sekarang sudah tidak digunakan lagi dan dianggap berbahaya karena menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam pembekuan darah jantung.16

Pemeriksaan EKGAlat ini merekam aktivitas listrik sel di atrium dan ventrikel serta membentuk gelombang dan kompleks yang spesifik. Aktivitas listrik tersebut di dapat dengan menggunakan elektroda di kulit yang dihubungkan dengan kabel ke mesin EKG. Jadi EKG merupakan voltmeter yang merekam aktivitas listrik akibat depolarisasi sel otot jantung.16Untuk menghasilkan perbandingan standar, rekaman EKG rutin terdiri dari dua belas sistem elektroda konvensional, atau lead. Sewaktu sebuah mesin elektroda kardiogram dihubungkan dengan elektroda pencatatan di dua titik pada tubuh, susunan spesifik dari tiap-tiap pasangan koneksi itu disebut lead. Kedua belas lead tersebut masing-masing merekam aktivitas listrik dijantung dari lokasi yang berbeda. Enam susunan listrik dari ekstremitas dan enam lead dada di berbagai tempat di sekitar jantung. Kedua belas lead tersebut digunakan secara rutin di semua rekaman EKG sebagai dasar untuk perbandingan dan untuk mengenali adanya deviasi dari normal.17Interpretasi mengenai konfigurasi gelombang yang direkam dari setiap lead bergantung pada pengetahuan menyeluruh mengenai rangkaian penyebaran eksitasi di jantung serta posisi jantung relative terhadap penempatan elektroda. EKG normal memperlihatkan tiga bentuk gelombang tersendiri: gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T (huruf-huruf tersebut tidak menyatakan hal khusus kecuali urutan gelombang). Eithoven sekedar menggunakan alphabet tengah ketika memberi nama gelombang-gelombang tersebut.EKG normal menunjukkan:)Gelombang P: dihasilkan oleh kontraksi atrium, selama 0,10 detikGelombang QRS: dihasilkan oleh kontraksi ventrikel, berlangsung sampai 0,09 detikGelombang T: dihasilkan oleh relaksasi ventrikelInterval PR: waktu yang dibutuhkan impuls untuk melalui berkas ventrikel

Tempat Peletakkan Lead EKG

Gambar 5. Lead EKG17

KesimpulanSakit pada dada kiri seperti pada skenario dipengaruhi oleh mekanisme kerja jantung yang mencakup aktivitas listrik jantung, siklus jantung, mekanisme pompa jantung, enzim pada jantung, serta dipengaruhi oleh struktur makro (anatomi) maupun mikro (histologi) jantung dan dapat diketahui dengan pemeriksaan EKG dan pemeriksaan penunjang lainnya. Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah ditelaah untuk mendalami mekanisme kerja jantung, dapat disimpulkan bahwa mekanisme kerja jantung merupakan suatu sistem yang cukup kompleks karena menyangkut pengangkutan darah ke seluruh jaringan/organ dalam tubuh.

DaftarPustaka1. Hanafiah, Asikin, Sani A, Sitompul BS, dkk. Buku ajar kardiologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia; 2006. h.7-13.2. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009. h.328.3. Anatomi jantung. Diunduh dari: http://jantung.klikdokter.com/subpage.php?id=18&sub=66, 11 Juni 2014.4. Palmer A, Williams B. Simple guide: tekanan darah tinggi. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2007. h.2.5. Sistem kardiovaskular. Diunduh dari: http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/farmakologi.pdf, 11 Juni 2014.6. Carlos L. Histologi dasar teks dan atlas. Edisi ke-10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. h.196-7.7. Eroschenko Victor. Atlas histologi difiore dengan korelasi fungsional. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006. h.107-8.8. Craigmyle. Atlas berwarna histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010. h.45-7.9. Ganong W. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008. h.584-95.10. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009. h. 280-5.11. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009. h.421-33.12. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. h.439-52.13. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi d asar, teks dan atlas. Edisi ke-10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008. h.220-30.14. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010. h.218-24. 15. Huon H, Gray, Keith D, Dawkins, Lain A, Simpson, Morgan JM. Lecture notes kardiologi. Jakarta: Erlangga; 2011. h.138.16. Dharma S. Sistematika interpretasi EKG: pedoman praktis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009. h.7-8.17. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003. h.107-9.20