46
BLOK 6 NEUROSCIENCE-1 SERING LUPA Tutor: Dr.Melda.Suryana Nama: Michaela Vania Tanujaya NIM: 10.2010.175 Kelompok: B1 Email: [email protected] Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah PBL BLOK 6

Citation preview

Page 1: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

BLOK 6

NEUROSCIENCE-1

SERING LUPA

Tutor: Dr.Melda.Suryana

Nama: Michaela Vania Tanujaya

NIM: 10.2010.175

Kelompok: B1

Email: [email protected]

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

Page 2: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

PENDAHULUAN

Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem kontrol pada tubuh, yang lain adalah

sistem endokrin. Secara umum, sistem saraf mengkoordinasikan respons-respons cepat,

sementara sistem saraf endokrin mengatur aktifitas yang lebih memerlukan durasi dari pada

kecepatan.

Sistem saraf terdiri dari susunan / sistem saraf pusat (SSP), yang mencakup otak dan

korda spinalis, dan sistem saraf perifer, yang mencakup serat-serat saraf yang membawa

informasi ke (divisi aferen) dan dari (divisi aferen) SSP. Terdapat tiga kelas neuron: neuron-

neuron aferen, neuron aferen, dan antar neuron. Yang membentuk sel dapat dirangsang pada

sistem saraf. Neuron aferen memberitahu SSP mengenai kondisi lingkungan eksternal dan

internal. Neuron aferen membawa intruksi dari SSP ke organ efektor , yaitu otot dan

kelenjar. Antarneuron berperan mengintegrasikan informasi aferen dan memformulasikan

respons eferen, serta untuk fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi yang berkaitan dengan

“pikiran”.

Terdapat 2 jenis ingatan:

- Ingatan jangka pendek dengan kapasitas terbatas dan retensi yang singkat, yang

dikode,paling tidak sebagian oleh modifikasi sementara pengeluaran neurotransmiter.

- Ingatan jangka panjang dengan kapasitas yang besar dan memiliki jejak-jejak ingatan

yang tahan lama. Ingatan ini diperkirakan melibatkan perubahan struktural atau

fungsional yang relatif permanen antara neuron-neuron yang sudah ada.1

ISI

STRUKTUR OTAK

Daerah otak yang berperan dalam memori (ingatan) adalah Lobus temporalis, korteks

prafrontalis, daerah-daerah lain di korteks serebrum, sistem limbik dan serebellum.1

I. LOBUS TEMPORALIS

Bagian lobus temporalis dari hemispherium cerebri terletak di bawah fissura

lateralis cerebri (sylvii) dan berjalan ke belakang sampai fissura parieto-occipitalis.

Sulcus temporalis superior berjalan sepanjang lobus temporalis sejajar dengan fissura

Page 3: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

lateralis cerebri. Sulcus temporalis medialis terletak di bawah sejajar dengan sulcus

temporalis superior, sedikit di bawahnya. Gyrus temporalis medius terdapat diantara

sulcus temporalis superior dan medius.Gyrus temporalis inferior berada dibawah

sulcus temporalis medius dan berjalan menuju ke posterior untuk berhubungan

dengan gyrus occipitalis inferior. Gyrus temporalis tranversalis (gyrus Heschl)

menempati bagian posterior dari bagian temporalis superior (batas inferior fissura

lateralis cerebri). Sulcus temporalis inferior berjalan sepanjang permukaan inferior

lobus temporalis, dari polus temporalis di sebelah depan sampai pada polus occipital

di belakang. Gyrus fusiformis atau occipitotemporalis berada di sebelah medial dan

gyrus temporalis inferior disebelah lateral terhadap sulcus temporalis inferior. Fissura

hippocampalis berjalan di sepanjang permukaan inferomedial lobus temporalis, dari

daerah splenium corpus callosum sampai pada uncus. Gyrus parahippocampalis

terletak di antara fissura hippocampalis dan bagian anterior fissura collateralis. Bagian

anteriornya melengkung berbentuk kaitan dan dikenal sebagai uncus.2-3

Gambar 1. Hemisferium cerebri sinistra, pandangan lateral

Gambar 2. Hemisferium cerebri dextra, pandangan medial

Page 4: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

II. KORTEKS PRAFRONTALIS

Korteks prefrontal (PFC) adalah bagian anterior dari lobus frontalis dalam otak,

terletak di depan daerah motor dan premotor.

Orbitofrontal cortex (OFC) :

OFC termasuk bagian dari prefrontal cortex yang menerima proyeksi dari

magnocellular, nukleus medial (tengah – tengah) dari mediodorsal thalamus.

OFC merupakan bagian yang berperan pada proses kogntif decision-making

dengan peran alaminya sebagai pengekalkulasi ‘untung-rugi’ dari suatu

tindakan berdasarkan konstruk – konstruk dari reward dan punishment yang

sudah dapat dipelajari.

Gambar 3. Orbitofrontal cortex

Dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC) :

Korteks prefrontal dorsolateral penting untuk "kognitif" dan ‘fungsi eksekutif’

seperti working memory,pembentukan niat tindakan yang goal-directed,

penalaran abstrak, dan pengendalian attensi (perhatian). Selain itu, daerah ini

otak diyakini penting untuk pengaturan mempengaruhi negatif. Penting untuk

penilaian kembali dan penekanan dari pengaruh perasaan negatif. Perannya

dalam pengendalian bukan hanya pada perasaan negatif, melainkan hingga

pada pengendalian diri, dimana pada akhirnya berperan besar dalam proses

pengambilan keputusan.

Page 5: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Gambar 4. Dorsolateral prefrontal cortex

Ventrolateral prefrontal cortex (VLPFC)

Ventrolateral PFC (VLPFC) diduga terlibat dalam tugas-tugas yang relative

sederhana, seperti pemeliharaan informasi jangka pendek yang sementara

tidak dapat dilakukan dalam working memory (misalnya, mengingat nomor

telepon yang baru saja dikatakan sebelum diketik pada telepon).2

Gambar 5, ventrolateral prefrontal cortex

III. KORTEKS SEREBRUM

Page 6: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Gambar 6. Struktur otak

Komponen Otak Fungsi Utama

Korteks serebrum 1. Persepsi sensorik

2. Kontrol gerak volunter

3. Bahasa

4. Sifat pribadi

5. Proses mental canggih, misalnya

berpikir, mengingat, membuat

keputusan, kreativitas, dan kesadaran

diri.

Nukleus basalis

(lateral terhadap hipotalamus)

1. Inhibisi tonus otot

2. Koordinasi gerakan yang lambat dan

menetap

3. Penekanan pola-pola gerakan yang

tidak berguna.

Thalamus 1. Stasiun pemancar untuk semua

masukan sinaps

2. Kesadaran kasar terhadap sensasi

3. Beberapa tingkat kesadaran

4. Berperan dalam kontrol motorik

Hipothalamus 1. Mengatur banyak fungsi homeostatik,

misalnya kontrol suhu, rasa haus,

pengeluaran urin, dan asupan

Page 7: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

makanan

2. Penghubung penting antara sistem

saraf dan endokrin

3. Sangat terlibat dalam emosi dan pola

perilaku dasar

Serebellum 1. Memelihara keseimbangan

2. Peningkatan tonus otot

3. Koordinasi dan perencanaan aktivitas

otot volunter yang terlatih

Batang otak

(otak tengah, pons, dan medula)

1. Asal dari sebagian besar saraf

kranialis perifer

2. Pusat pengaturan kardiovaskular,

respirasi, dan pencernaan

3. Pengaturan refleks otot yang terlibat

dalam keseimbangan dan postur

4. Penerimaan dan integrasi semua

masukan sinaps dari korda spinali;

keadaan terjaga dan mengakifkan

korteks serebrum

5. Pusat tidur

Tabel 1. Fungsi komponen –komponen utama otak 1-3

IV. SISTEM LIMBIK(RHINENCEPHALON)

Rhinencephalon, yang secara phylogenetika merupakan bagian tua dari

hemispherium cerebri, mencakup bagian-bagian yang berhubungan dengan persepsi

sensasi olfaktorius. Bulbus olfaktorius, suatu bangunan berbentuk oval, terletak pada

lamina cribriformis os etmoidales dan menerima serabut-serabut saraf olfaktorius

yang berjalan ke bawah, melalui lamina cribriformis, dari zona olfaktorius dalam

cavum nasi. Tractus olfaktorius terletak di dalam sulcus olfaktorius pada pars orbitalis

lobus frontalis. Ke arah posterior, tractus ini terbagi menjadi stria olfaktorius lateralis,

yang berjalan ke lateral, lalu ke medial memasuki uncus, dan stria olfactorius

Page 8: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

medialis, yang berjalan ke medial atas menuju gyrus subcallosum di dekat permukaan

inferior corpus callosum. Trigonum olfaktorius merupakan organ kecil berbentuk

segitiga dan terdapat di antara stria olfaktorius medialis dan lateralis. Tepat di depan

substansia perforata anterior. Substansia perforata anterior, suatu daerah substansia

grisea yang melekuk, meluas dari striaolfaktorius ke tractus opticus. Area piriformis

meliputi bagian anterior gyrus parahippocampalis, uncus, dan gyrus olfaktorius

lateralis.

Gambar 7. Sistem limbik

Gyrus paraternalis merupakan bagian substansia grisea yang menutupi permukaan

inferior dari rostrum corpus callosum dan lanjut sebagai gyrus supracallosum kira-kira

pada genu corpus callosum. Gyrus supracallosum (indusium griseum) adalah lapisan

substansia grisea yang tipis dan melebar dari gyrus subcallosum menutupi permukaan

atas corpus callosum. Striae longitudinalis medialis dan lateralis merupakan serat-

serat longitudinal yang halus dan berjalan sepanjang permukaan atas corpus callosum.

Corpus paraterminalis atau area septalis merupakan daerah segitiga dari cortex yang

terletak tepat di sebelah anterior lamina terminalis.

Fornix merupakan kumpulan serabut putih dan melengkung, berjalan dari

hippocampus. Alveus adalah lapisan putih pada permukaan ventricular hippocampus

yang mengandung serabut-serabut dari fascia dentatus dan hippocampus. Dari alveus,

serabut-serabut menuju ke sisi medial hippocampus dan membentuk fimbria, suatu

pita pipi yang terdiri atas serabut-serabut putih yang berjalan dibawah splenium

corpus callosum dan melengkung ke depan di atas thalamus membentuk crus dari

Page 9: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

fornix. Commisura hippocampalis atau commisura fornicis, merupakan sekumpulan

serabut tranversal yang menghubungkan kedua crura fornices. Kedua crura tersebut

terletak di dekat permukaan bawah corpus callosum dan bersatu disebelah anterior

membentuk corpus fornicis. Kedua collum fornices melengkung ke arah inferior dan

posterior, berjalan dari corpus fornicis memasuki bagian anterior dari dinding lateral

dari ventriculus ketiga (ventriculus tertius) dan berakhir pada corpus mamilaris

hipothalamus.

Commisura anterior merupakan sebuah pita terdiri dari serabut-serabut putih yang

menyilang garis tengah untuk mempersatukan kedua hemispherium cerebri. Kedua

commisura ini diperkirakan terdiri atas dua bagian; bagian rostal yang menyatukan

kedua bulbus olfaktorius dan bagian lainnya yang menghubungkan daerah piriformis

kedua hemispher cerebri. Septum pellucidum, suatu bangunan berdinding tipis yang

memisahkan ventriculus lateralis, terdapat di antara fornix dan corpus callosum.

Bagian ini tersusun dari dua helai jaringan ventrikel yang tipis, yang kadang-kadang

dipisahkan oleh suatu ruangan yaitu rongga septum pellucidum (cavum septi

pellucidi).2-3

V. SEREBELLUM

Permukaan: permukaan cerebellum mempunyai banyak sulcus dan alur, yang

memberikan gambaran berlapis-lapis dan makin dipertegas oleh beberapa fissura yang

dalam yang membagi cerebellum menjadi beberapa lobus. Sejumlah besar sulcus

yang lebih dangkal pada masing-masing lobus memisahkan setiap folia yang satu

dengan yang lain.

Gambar 8. cerebellum

Page 10: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Lobus: cerebellum terdiri atas bagian medial yang kecil dan tidak

berpasangan yaitu vermis; ada 2 massa lateral yang besar, yaitu hemispherium

cerebelli. Lobus flocculonodularis mencakup nodulus vermis posterior serta flocculi

yang melekat padanya, dan kadang-kadang disebut sebagai archicerebellum.

tubuh cerebellum, atau corpus cerebelli, terletak disebelah anterior lobus

flocculonodularis dan dipisahkan dari lobus tersebut oleh fissura posterolateralis.

Corpus cerebelli dapat dibagi lagi menjadi lobus anterior dan lobus posterior, yang

dipisahkan oleh suatu fissura paling dalam, yaitu fissura prima. Lobus anterior, yang

terdiri atas lingula, lobus centralis, dan culmen monticuli, merupakan

paleocerebellum.

Lobus posterior membentuk bagian cerebellum yang besar. Bagian ini

dianggap sebagai neocerebellum. Neocerebellum meliputi lobus medialis, yang

tersusun dari tuber dan folium vermis; serta lobulus ansiformis yang mencakup

sisanya dari hemispherium cerebellum dan tonsil.

Struktur interna: struktur interna cerebellum ditandai oleh lapisan cortex

dan massa interna substansia alba yang didalamnya terdapat sekelompok nucleus.

Nucleus dentatus berada agak medial terhadap pusat substansia alba dari masing-

masing hemispherium cerebellum. Nucleus ini merupakan lamina yang bergerigi,

seperti kantong dengan sebua hilus yang terbuka, disebelah anteromedial. Nucleus

dentatus menerima serabut-serabut dari bagian neocerebellum lobus posterior dan

sebagian lagi dari lobus anterior. Ia mengirimkan serabut-serabutnya melalui

pedunculus cerebellaris superior ke nucleus ruber dan nucleus ventrolateralis thalami.

Nucleus emboliformis merupakan massa yang memanjang dan berada tepat disebelah

anteromedial terhadap hilus dari nucleus dentatus. Nucleus emboliformis ini

menerima serabut-serabut dari paleocerebellum dan mengirimkan serabut-serabutnya

ke nucleus ruber melalui pedunculus cerebellaris superior. Nucleus globosus tersusun

dari kelompok-kelompok kecil sel di antara nuclei emboliformis dan fastigius.

Hubungannya sama seperti hubungan nucleus emboliformis, dan kedua nuclei ini

bersama-sama disebut nucleus interpositus. Nucleus fastigius terletak dekat dengan

garis tengah tepat diatas atap ventriculus quartus pada bagian anterior vermis. Nucleus

vastigius lebih besar dari pada nuclei globosus atau emboliformis. Ia menerima

serabut-serabut dari lobus flocculonodularis dan mengirimkan serabut-serabutnya ke

nuclei vestibularis dan reticularis melalui fasciculus uncinatus (berkas seperti kaitan

dari Russell).2-3

Page 11: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

STRUKTUR SARAF OTAK ( NERVUS CRANIAL)

Gambar 9. Nervus-nervus cranial

A. Nervus Cranialis I (N.Olfaktorius):

Istilah ini umumnya ditunjukan kepada tractus olfactorius, yang muncul dari bulbus

olfaktorius pada bagian ventral lobus frontalis dan dilanjutkan ke posterior untuk

berakhir tepat di sebelah lateral chiasma opticum, tepat dimana jaras serabut tersebut

menembus cerebrum.

B. Nervus Cranialis II (N.Opticus):

Nervus opticus berisi serabut-serabut saraf yang timbul dari permukaan dalam retina

dan diteruskan ke posterior memasuki rongga cranium melalui foramen opticum.

Sebagian serabutnya menyilang ke sisi yang lain melalui chiasma opticum.

C. Nervus Cranialis III (N.oculomotorius):

Nervus oculomotorius meninggalkan otak pada sisi medial pedunculus cerebri dimana

serabut saraf ini terletak disebelah posterior arteri cerebri posterior, disebelah anterior

arteri cerebellaris superior dan di sebelah lateral arteri basilaris. Kemudian nervus

oculomotorius berjalan ke anterior, disebelah lateral arteri carotis interna, dalam sinus

cavernosus, dan meninggalkan rongga tengkorak melalui fissura orbitalis superior.

D. Nervus Cranialis IV (N. Trochlearis):

Page 12: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Nervus trochlearis mempunyai tempat asal superficial pada permukaan dorsal batang

otak, lalu melengkung ke ventral di antara arteri cerebri posterior dan arteri

cerebellaris superior (di sebelah lateral nervus occulomotorius). Nervus ini terus

berjalan ke anterior di dalam dinding lateral sinus cavernosus, di antara nervus

oculomotorius dan cbanag opthalamica nervus trigeminus dan memasuki orbita

melalui fissura orbitalis superior.

E. Nervus Cranialis V (N.Trigeminus):

Nervus trigeminus berisi radix sensorik yang besar dan radix motorik yang lebih

kecil. Bagian sensorik, atau bagian utamanya timbul dari sel-sel pada ganglion

semilunaris (gasseri) yang besar di bagian lateral sinus cavernosus, berjalan ke

posterior di antara sinus petrosus superior dan tentorium, serta menembus pedunculus

cerebellaris medius untuk memasuki pons. Serabut-serabut bagian opthalmica masuk

ke dalam tengkorak melalui fissura orbitalis superior. Serabut-serabut sensorik bagian

mandibularis bersatu dengan bagian motorik atau masticator ( yang meninggalkan

pons di sebalah ventromedial sensory rootlets), dan meninggalkan rongga cranium

melalui foramen ovale.

F. Nervus Cranialis VI (N.Abduscens):

Nervus abduscens keluar dari permukaan ventral batang otak di dalam alur antara

pyramis medulla dan ujung caudal pons, serta kemudian berjalan sepanjang sinus

cavernosus untuk keluar dari rongga cranium melalui fissura orbitalis superior.

G. Nervus Cranialis VII (N.Facialis):

Radix motorik nervus facialis muncul dari batas posterior pons tepat disebelah lateral

oliva inferior sepanjang sisi medial sudut cerebellopontinus dan meninggalkan

cranium melalui meatus acousticus internus. Radix sensorik berasal dari sel-sel pada

ganglion geniculatum dan berjalan sepanjang meatus acousticus internus untuk

menembus medulla oblongata melalui bagian yang berada di sebelah dorsal (nervus

dari wrisberg).

H. Nervus Cranialis VIII (N.Acousticus):

nervus acousticus, atau statoacousticus, memasuki rongga cranium melalui meatus

acousticus internus dan masuk ke dalam batang otak di belakang tepi posterior

pedunculus cerebellaris medius. Bagian vestibular timbul dari sel-sel dalam ganglion

vestibularis (ganglion dari scarpa) yang terletak di dalam bagian dorsal meatus

auditorius internus. Bagian cochlear timbul dari gangliom spiralis.

I. Nervus Cranialis IX (N.Glossopharyngeus):

Page 13: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Nervus glossopharyngeus berisi serabut-serabut saraf sensorik yang berasal dari sel-

sel dalam ganglion superior dan petrosus, lalu berjalan melewati foramen jugulare dan

memasuki medula oblogata pada sisi lateral oliva inferior tepat di belakang nervus

facialis. Bagian motorik muncul pada nucleus ambiguus dan meninggalkan lateral

medula oblongata untuk bersatu dengan bagian sensorik saraf glossopharyngeus

tersebut.

J. Nervus Cranial X (N.Vagus):

Nervus vagus berisi serabut-serabut afferent yang berasal dari sel-sel dalam ganglion

jugularis dan ganglion nodosum tepat di bawah foramen jugulare, dan berjalan

melewati foramen jugulare untuk memasuki medulla tepat di belakang nervus

glossopharyngeus. Serabut-serabut motoriknya mninggalkan medulla oblongata dan

bersatu dengan bagian sensorik dari saraf tersebut.

K. Nervus Cranial XI (N.Accessorius):

Nervus accessorius timbul superficial dari suatu rangkaian filamen yang berada di

belakang filamen-filamen radix nervus vagus, dari permukaan lateral medulla

oblongata dan medulla spinalis cervical atas, serta meninggalkan rongga cranium

melalui foramen jugulare.

L. Nervus Cranial XII (N.Hypoglossus):

Nervus hypoglossus berjalan dari tempat asal superficial melalui beberapa filamen di

dalam sulcus ventrolateralis medulla oblongata di antara oliva inferior dan pyramis;

filamen-filamen ini kemudian menyatu dan meninggalkan fossa posterior tulang

tengkorak melalui canalis hypoglossus.2-3

Nomo

rNama Jenis Fungsi

I Olfaktori SensoriMenerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke

otak untuk diproses sebagai sensasi bau

II Optik SensoriMenerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke

otak untuk diproses sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV Troklear Motorik Menggerakkan beberapa otot mata

V Trigeminal Gabungan Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses

Page 14: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

di otak sebagai sentuhan

Motorik: Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

VII Fasial Gabungan

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah

untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa

Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan

ekspresi wajah

VIII Vestibulokoklear Sensori

Sensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan

Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak

sebagai suara

IX Glosofaringeal Gabungan

Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah

untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa

Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

X Vagus GabunganSensori: Menerima rangsang dari organ dalam

Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

XI Aksesori Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

XII Hipoglosal Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

MIKROSKOPIS STRUKTUR OTAK

KORTEKS CEREBRI

Cortex cerebri secara mudah dapat dianggap terdiri atas dua tipe: allocortex

dan isocortex. Allocortex ditemukan predominan pada rhinencephalon atau pada

bagian-bagian yang berhubungan dengan fungsi pembau. Isocortex (neocortex)

merupakan tipe yang lebih sering dijumpai pada sebagian besar hemispherium

cerebri. Tipe ini tersusun dari enam lapisan sel yang mempunyai asal embriologi

sendiri-sendiri di dalam massa substansia grisea yang mengelilingi ventriculus:

1. Lamina molecularis

Page 15: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Lapisan terluar yang mengandung serabut-serabut yang datang dari

dalam cortex.

2. Lamina granularis externa

Lapisan yang agak padat dan tersusun dari sel-sel kecil.

3. Lamina pyramidalis externa

Berisi sel-sel piramid yang kerapkali tersusun berbaris.

4. Lamina granularis interna

Biasanya merupakan lapisan tipis yang mempunyai sel-sel serupa

dengan sel di dalam lamina granularis externa (2).

5. Lamina ganglionaris

Pada sebagian besar daerah, mengandung sel-sel piramid yang lebih

besar (meskipun jumlahnya lebih sedikit) dari pada sel-sel piramid di

dalam lamina pyramidalis externa (3).

6. Lamina fusiformis

Tersusun dari sel-sel fusiformis yang tidak teratur dan axonnya

memasuki substansia alba didekatnya.2,4

Gambar 10. 6 lapisan korteks cerebri

Page 16: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Lapisan serabut saraf bermielin, yang terdapat di antara lapisan-lapisan cortex,

memberikan gambaran garis-garis yang putih. Garis gennari di dalam area striata

lobus occipitalis cukup menyolok, dapat terlihat oleh mata dan membentuk bagian

sebelah luar dari lamina granularis interna (4). Garis yang sama di tempat-tempat lain

pada korteks ternyata lebih tipis dikenal sebagai garis externa dari baillarger. Garis

interna dari baillarger dibentuk oleh bagian sebelah dalam dari lamina ganglionaris

(5).

Pembagian dan klasifikasi cortex cerebri telah diusahakan oleh banyak peneliti

berdasarkan arsitektur sel (cytoarchitecture), dan kesimpulan mengenai struktur serta

fungsi cortex cerebri diperoleh sebagian besar dari penyelidikan pada binatang,

khususnya kera dan chimpanzee. Sistem yang paling sering dipergunakan ialah sistem

dari von economo dan brodmann. Von economo membedakan 5 tipe isocortex yang

utama berdasarkan ciri-ciri lapisannya. Dengan memakai angka-angka, brodmann

memberikan label pada masing-masing daerah yang dianggapnya berbeda dengan

yang lain. Daerah-daerah telah dipergunakan sebagai dasar referensi bagi penetapan

lokalisasi proses-proses fisiologis dan patologis.

Ablatio dan stimulasi, baik dengan memakai arus listrik maupun dengan

berbagai bahan kimia, sudah menghasilkan penetapan lokalisasi fungsional. Berikut

ini beberapa daerah yang penting:

1) Lobus frontalis: area 4 merupakan daerah motorik yang utama. Area 6

merupakan bagian sirkuit traktus extrapiramidalis. Area 8 berhubungan

dengan pergerakan mata dan perubahan pupil. Area 9,10,11, dan 12

adalah asosiasi frontalis.

2) Lobus parietalis: area 3,1 dan 2 merupakan daerah sensorik

postcentralis yang utama. Area 5 dan 7 ialah daerah asosiasi sensorik.

3) Lobus temporalis: area 41 adalah daerah auditorius primer. Area 42

merupakan corteks auditorius sekunder atau asosiatif. Area

38,40,20,21,dan 22 adalah daerah asosiasi.

4) Lobus occipital: area 17 yaitu cortex striata, cortex visual yang utama.

Area 18 dan 19 merupakan daerah asosiasi visual.2

Page 17: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Gambar 11. Area Broadmann

Flechsig menggunakan metode myelogenetika untuk membuat pembagian

cortex cerebri yang lebih terperinci yang lebih terperinci dengan mempelajari waktu

dan pola myelinisasi serabut-serabut didalam substansia alba yang berada tepat

dibawah cortex. Pada mulanya, flechsig membuat 40 buah lapangan cortical; angka

ini kemudian bertambah.

Bailey dan von Bonin telah mencoba membuat sebuah gambaran sektoral dari

cortex cerebri manusia; mereka menganggap pembagian menjadi sektor-sektor lebih

masuk di akal dibandingkan dengan pembagian yang lama menjadi lobus-lobus.

Gambaran tersebut terutama didasarkan pada distribusi serabut afferent

corticothalamicus. Batas sektor-sektornya hanya dikira-kira secara kasar, dan

kepadatan penyebaran serabut saraf tidak merata di seluruh sektor. Para penyelidik

menganggao bahwa gambaran mikroskopik potongan cortex dari daerah parietalis,

temporalis dan bagian cortex frontalis yang luas, tidak dapat dibedakan satu sama

lain. Gambaran yang berwarna dan hidup dari cortex cerebri manusia, yang disusun

berdasarkan sitoasitektur cortex cerebri, menyokong pernyataan mereka bahwa

Page 18: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

“isocortex manusia lebih luar biasa di dalam keseragamannya dari pada di dalam

perbedaannya yang beranekaragam

CEREBELLUM

Cortex cerebellum memiliki gambaran yang agak khas. Pemeriksaan

mikroskopik memperlihatkan suatu lapisan molecular yang paling luar dan lapisan

granular yang paling dalam. Lapisan molecular mengandung beberapa sel saraf dan

pada sayatan melintang, terlihat gambaran punctata yang halus. Sel-selnya kecil dan

tersusun dalam bagian luar dan bagian dalam. Sel-sel keranjang (basket cells) pada

bagian dalam berjalan melewati lapisan molecular pada sebuah bidang tegak lurus

terhadap sumbu panjang folium dan mengeluarkan banyak collateral dengan

arborizasi di sekitar sel-sel purkinje. Sel-sel stellata serupa dengan sel-sel keranjang,

tetapi letaknya superficial. Sel-sel purkinje membentuk sehelai lapisan sel-sel besar

pada hubungan antara lapisan molecular dan granular. Serabut-serabut pemanjat

(climbing fibers) merupakan serabut saraf afferent dari nuclei olivarius inferior yang

berakhir pada lapisan molecular di dekat sel-sel purkinje. Lapisan granular

mempunyai ciri khas dengan banyaknya sel-sel granula yang kecil. Setiap sel granula

mengirimkan sebuah akson ke lapisan molecular, dimana akson ini bercabang

membentuk huruf T yang kedua lengannya (serabut paralel)berjalan lurus serta

memanjang, membuat hubungan synaptik dengan pohon-pohon dendrit sel purkinje.2,4

Gambar 12. Mikroskopis cerebellum

Page 19: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Sel-sel golgi dalam lapisan sel granula memprojeksikan dendrit-dendritnya ke

dalam lapisan molecular, jadi menerima input dari serabut-serabut parallel

sememntara tubuh sel golgi menerima input dari collateral serabut-serabut pemanjat

dan sel-sel purkinje. Akson-aksonnya diroyeksikan ke dendrit sel-sel granula.

Serabut-serabut mossy merupakan serabut afferent dari nuclei batang otak dan

medulla spinalis dengan tambahan (appendages) yang mirip sejenis lumut (moss) dan

berakhir secara profuse dalam lapisan granular. Serabut mossy berakhir pada dendrit

sel-sel granula dengan hubungan sinaps yang rumit dan disebut glomeruli, yang juga

menerima ujung serabut inhibisi dari sel-sel golgi.

Serabut-serabut pemanjat menimbulkan pengaruh eksitasi yang kuat pada sel-

sel purkinje saja, sedangkan serabut mossy menerbitkan pengaruh eksitasi yang lemah

pada banyak sel purkinje melalui sel-sel granula. Sel-sel keranjang dan sel-sel stellata

dirangsang oleh serabut-serabut paralel sel granula dan menghambat implus dari sel

purkinje. Sel-sel golgi dieksitasikan oleh colateral sel purkinje dan serabut-serabut

paralel, serta menghambat transmissi dari mossy fibers ke sel-sel granula. Nuclei

cerebellaris yang dalam mengalami inhibisi oleh sel-sel purkinje dan eksitasi oleh

collateral dari serabut mossy, climbing fibers dan lintasan lainnya.

Struktur mikroskopis

Struktur dan Fungsi

Badan sel ( soma atau perikarion)

Bentuk dan besar sangat beragam 4-135 mikrometer. Bentuknya pula dapat pyramid, lonjong

atau bulat. Nukleus umum besar, bulat atau lonjong. Ditengahnya seperti mata burung hantu.

Manakala sitoplasma terdapat badan nissl (RE kasar), RE licin, kompleks golgi, mitokondria,

neurofibril, neurofilamen.

Pada satu sel saraf terdapat dua processus ( juluran):

Akson

Page 20: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Aksoplasma pula tidak mengandung bahan nissl. Pangkal akson disebut akson hillock.

Bagian akson hillock dan segmen awal disebut sebagai “zona pemicu” yang membangkitkan

potensial aksi. Akson membawa respon dari neuron yaitu dalam bentuk potensial aksi.

Sebagian besar bagian akson adalah bermielin. Ujungnya pula bercabang-cabang seperti

ranting disebut telodendria. Pada ujung ranting aksonal terhadap pembengkakan yang disebut

“boutons terminaux”.

Dendrit

Ia adalah bagian terbesar penerima sinyal dari neuron lain, selain badan sel dan segmen awal

akson. Denrit relative tebal, berangsur meruncing di hujungnya. Ia dapat bercabang primer,

sekunder tersier dan seterusnya. Organel yang terdapat pada dendrit adalah perikarion.

Neuron dapat dibedakan berdasarkan polaritasnya yaitu :

1. Unipolar: Jarang pada vetebrata kecuali embrional dini

2. Bipolar : Di ganglia vestibular dan koklear, dalam epitel olfaktori hidung

3. Pseudounipolar : Ganglia kraniospinal

4. Multipolar : Kebanyakan neuron, SSP

Manakala berdasarkan fungsi pula dapat dibagikan menjadi:

1. Neuron motoric: mengawasi organ efektor seperti otot dan kalenjar

2. Neuron sensorik : menerima rangsang sensoris eksteroseptif dan introseptif

3. Neuron interneuron : menghubungkan neuron-neuron lain1,4

Page 21: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

NEUROTRANSMITER

Neurotransmitter merupakan substansia dari gelembung sipnatik yang akan dilepaskan dalam

celah sinpatik. Dimana kebanyakan neurotransmitter di sintesis di badan sel dan di salurkan

melalui akson ke terminal. Karena neuron di lepaskan dari neuron prasinaps ke pascasinaps.

Neurotransmiter bekerja dengan cepat untuk mempengaruhi neuron pascasinaps. Agar

berespon dengan neurotransmitter tertentu, sel pascasinaps harus memiliki reseptor

spesifikasi untuk neuro transmitter tersebut di membran selnya. Substansia sinyal yang

sebagai neurotransmitter harus memenuhi kriteria berikut ini, yaitu merupakan produk

neuron, di simpan dalam sinaps, di sekresikan ke dalam celah sinaptik bila ada rangsangan,

terikat pada suatu neuron lain atau sel otot dan memepengaruhi aktivitasnya melalui

pengaturan aliran ion-ion.

Saraf akan mengeluarkan suatu transmitter kimia pada pengantar implus antara dua sel saraf

atau antara suatu sel saraf dengan sel otot. Senyawa ini akan berdifusi melintasi sambungan

bercelah antarsel dan terikat pada reseptor yangg ada pada sel berikut. Hasilnya, sel yang

terakhir ini akan menjadi permeable seperti ion Na. Hal ini menyebabkan hantaran implus

tadi sepanjang sel. Bila sel menerima implus tadi juga sel saraf, maka ia akan mengeluarkan

suatu neurotransmitter. Jika yang menerima sel otot, maka akan terjadi kontraksi. Ketika

sudah terikat ke reseptor, transmiter tadi pecah sehingga permeabilitas membran kembali

seperti semula, dan siap menerima implus berikut.

Terdapat struktur kimia neurotransmitter, yaitu:

- Asetilkolin merupakan suatu neurotransmiter terkenal. Berperan sebagai

neurotansmitter saraf simpatik dan antara saraf dan otot. Senyawa ini di sintesis dari

asetil KoA dan kolin. Setelah dibebaskan dari ujung saraf, asetilkolin berdifusi ke sel

sasaran dan bekerja pada reseptornya. Kemudian senyawa ini dengan cepat dipecah

oleh ensim asetilkolinsterase. Terdapat inhibitor inaktivasi pada asetilkolinestarase,

yaitu fisostigmin, neostigmin, dan perationn.

- Katekolamin bekerja sebagai neuron transmiter pada saraf simpatik. Disintesis oleh

sel-sel saraf dan oleh medula kelenjar adrenal. Jalur biosintesis katekolamin dimulai

dari tirosin lalu dioksidasi oleh enzim tirosin hidroksilase dalam suatu reaksi yang

sama dengan rekasi pembentukan tirosin dan fenilalanin. Hasilnya membentuk dopa

atau dihidroksifenilanalnin. Dopa mengalami dekarbosilasi menjadi dopamin lalu

Page 22: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

dioksidai lagi untuk menghasilkan noradrenalin atau norepinefrin. Senyawa ini

sebagai neurotrasnmitter antara saraf simpatik dengan otot polos. Lalu metilasi

dengan senyawa S-adenosil metionin menghasilkan adrenalin atau epinefrin. Jika

kekurangan tirosin hidroksilase maka akan terjadi penyakit parkinson.

- GABA (γ-aminobutyric acid) adalah transmitter yang bersifat menghambat, yang

meningkatkan permeabilitas membran sel saraf akan kalium. Disintesis dari glutamat

dengan cara dekarboksilasi.

- Serotonin bersifat vasokonstriktor dan neurotransmitter bagi otot polos, terutama di

saluran cerna. Reaksi sama dengan pembentukan tirosin dari fenilalanin serta rekasi

pembentukan dopa dari tirosin. Kemudian menghasilkan 5-hidroksitriptamin atau

serotonin.5-6

PROSES PENYIMPANAN & KLASIFIKASI MEMORI

Memori disusun dalam tahapan-tahapan. Memori adalah simpanan pengetahuan yang

di dapat untuk sewaktu-waktu di panggil kembali. Belajar dan ingatan membentuk dasar bagi

individu untuk mengadaptasikan perilaku mereka pada keadaan lingkungan tertentu. Tanpa

mekanisme ini, individu tidak dapat merencanakan interaksi yang berhasil dan menghindari

secara sengaja keadaan-keadaan yang diperkirakan tidak menyenangkan.

Perubahan saraf yang berperan dalam retensi atau penyimpanan pengetahuan di kenal

sebagai memory trace (jejak ingatan). Yang biasanya disimpan adalah konsep-konsep, bukan

infromasi kata demi kata (secara harfiah). Ketika membaca , anda menyimpan konsep yang

dibahas bukan kata-kata spesifik. Di waktu mendatang, ketika anda menggali kembali konsep

dari ingatan, anda akan mengubahnya ke dalam kata-kata anda sendiri. Namun, mungkin saja

kita dapat mengingat serpihan informasi kata demi kata.

Penyimpanan informasi yang didapat diyakini dilaksanakan paling sedikit dalam dua

tahap: ingatan jangka pendek & jangka panjang.

KARAKTERISTIK INGATAN JANGKA INGATAN JANGKA

Page 23: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

PENDEK PANJANG

Waktu penyimpanan setelah

memperoleh informasi baru

Segera Kemudian; harus

dipindahkan dari ingatan

jangka pendek ke jangka

panjang melalui konsolidasi;

ditingkatkan oleh latihan atau

daur ulang informasi malalui

cara jangka pendek

Kapasitas penyimpanan Terbatas Sangat besar

waktu penggalian kembali

(mengingat)

Cepat Lebih lambat, kecuali untuk

ingatan yang sudah mendarah

daging, yang cepat di gali

kembali

Ketidak mampuan menggali

kembali (lupa)

Dilakukan secara permanen;

ingat cepat menghilang

kecuali apabila

dikonsolidasikan

Ketidakmampuan mengakses

biasanya hanya sesaat; jejak

ingtan yang relatif stabik ke

dalam ingatan jangka

panjang

Mekanisme penyimpanan Melibatkan modifikasi

sementara fungsi sinaps-

sinaps yang sudah ada,

misalnya mengubah jumlah

neuron transmiter yang

dikeluarkan.

Melibatkan perubahan

fungsional atau

strukturalyang relatif lebih

permanen anatara neuron-

neuron yang sudah ad,

mislanya pembentukan

sinapsbaru, sintesis protein

baru memiliki peran penting.

Tabel 2. Perbandingan ingatan jangka pendek & jangka panjang

Informasi yang baru diperoleh

Page 24: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Biasanya lenyap secara permanen Penggalian kembali secara cepat

(Latihan)

“lupa” “mengingat”

Biasanya hanya sementara waktu penggalian kembali yang

Tidak mampu mengaskses simpanan lebih lambat, kecuali ingatan

Yang sepenuhnya telah mendarah

Daging yang cepat diperoleh

Kembali.

Ingatan jangka pendek berlangsung beberapa detik sampai jam, sementara ingatan

jangka panjang tersimpan berhari-hari sampai bertahun-tahun. proses pemindahan dan fiksasi

jejak ingatan jangka pendek menjadi simpanan ingatan jangka panjang di kenal sebagai

konsolodasi. Simpanan pengetahuan tidak akan bermanfaat kecuali apabila pengetahuan

tersebut dapat di gali kembali dan digunakan untuk mempengaruhi perilaku saat sekarang

atau masa mendatang. Terdapat suatu konsep yang baru di kembangkan yaitu: working

memory atau yang telah disebut sebagai “papan tulis pikiran”. Working memory meliputi

pembandingan data sensorik yang sedang berjalan dengan simpanan pengetahuan yang

relevan dan menipulasi informasi tersebut. Seperti kemampuan meneruskan percakapan atau

pengetahuan untuk memakai baju hangat apabila anda melihat ada salju di luar. Working

Simpanan ingatan jangka-pendek

Konsolidasi

Simpanan ingatan jangka-panjang

Mencari dan membaca

Ketidakmampuan menggali kembali

Page 25: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

memory memungkinkan orang merangkai banyak pikiran sambung menyambung dalam

suatu urutan yang logis dan merencanakan tondakan yang akan diambil.

Informasi yang baru diperoleh mula-mula diendapkan di dalam ingatan jangka

pendek, yang memiliki kapasitas penyimpanan yang terbatas. Informasi dalam ingatan jangka

pendek mengalami salah satu dari dua nasib pada akhirnya ingatan tersebut mungkin segera

dilupakan sebagai contoh: melupakan nomor telepon setelah mencari dan selesai

memutarnya. Atau dikirim ke ingatan jangka panjang yang lebih permanen melalui latihan

aktif atau latihan ulangan. Pendauran ulang informasi yang baru diperoleh melalui ingatan

jangka pendek meningkatkan kemungkinan terjadinya kosolidasi ingatan jangka panjang.

(dengan demikian, jika anda belajar tergesa-gesa untuk ujian, penyimpanan informasi jangka

panjang anda buruk). Hubungan ini dapat diibaratkan mencuci film fotografi. Citra yang

semula terbentuk (ingatan jangka pendek) akan cepet menghilang kecuali jika difiksasi secara

kimiawi (konsolidasi) untuk menghasilkan citra yang lebih tahan lama (ingatan jangka

panjang). Kadang-kadang hanya sebagian ingatan tetap tersimpan sementara yang lain

menghilang. Informasi yang menarik atau penting bagi individu lebih besar kemungkinannya

akan di daur ulang dan difiksasi untuk simpanan jangka panjang, sedangkan informasi yang

kurang penting dengan cepat dihapus.

Kapasitas penyimpanan bank ingatan jangka panjang jauh lebih besar daripada

kapasitas ingatan jangka pendek. Berbagai aspek informasi mengenai jejak-jejak ingatan

jangka panjang tampaknya diolah dan dikodifikasi, kemudian disimpan bersama ingatan lain

dari jenis yang sama; sebagai contoh, ingatan visual disimpan secara terpisah dari ingatan

auditorik. Organisasi ini mempermudah pencarian simpanan ingatan di masa mendatang

untuk menggali kembali informasi yang diinginkan. Sebagai contoh, dalam mengingat

seorang wanita yang pernah sekali anda temui, anda mungkin menggunakan berbagai

petunjuk dari bermacam-macam gudang ingatan, seperti namanya, penampakannya, parfum

yang digunakannya, lagu yang dimainkan sebagai latar belakang, dan sebaginya.

Karena kapasitas ingatan jangka panjang lebih besar, diperlukan waktu lebih lama

untuk memperoleh kembali informasi dari ingatan jangka panjang dari pada dari ingatan

jangka pendek. Mengingat adalah proses memperoleh kembali informasi spesifik dari gudang

ingatan; lupa adalahketidakmampuan memperoleh kembali informasi yang telah disimpan.

Informasi yang hilang dari ingatan jangka pendek secara permanen dilupakan, tetapi

informasi disimpan jangka panjang sering dilupakan hanya dalam waktu singkat. Anda sering

Page 26: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

hanya secara temporer tidak dapat mengakses informasi misalnya tidak mampu mengingat

nama seorang kenalan, namun kemudian nama nama tersebut tiba-tiba “muncul”.

Sebagian bentuk ingatan jangka panjang yang melibatkan informasi atau keterampilan

yang digunakan sehari-hari pada dasarnya tidak pernah dilupakan dan cepat di akses kembali.

Misalnya mengetahui nama anda sendiri atau kemampuan menulis. Walaupun ingatan jangka

panjang relatif stabil, informasi yang disimpan dapat secara bertahap hilang atau mengalamai

modifikasi seiring dengan waktu kecuali apabila ingatan tersebut telah mendarah daging

akibat latihan bertahun-tahun.

Jejak-jejak ingatan terdapat di banyak tempat di otak. Neuron yang terlibat dalam

jejak ingatan tersebar luas di seluruh daerah korteks dan subkorteks otak. Karena sebagian

jejak ingatan akan tetap ada walaupun terjadi kerusakan luas di otak. Namun, terdapat bukti

bahwa kemampuan belajar tertentu sangat dipengaruhi oleh kerusakan daerah tertentu di otak.

Daerah otak yang dikirakan berperan dalam ingatan adalah lobus temporalis, korteks

prafrontalis, daerah-daerah lain di korteks serebrum, sistem limbik dan serebelum.

Lobus temporalis dan sistem limbik sangat penting untuk memindahkan ingatan baru

ke simpanan jangka panjang. Hippokampus, bagian medial yang memanjang di lobus

temporalis dan merupakan bagian dari sistem limbik, berperan penting dalam ingatan jangka

pendek yang melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait dan juga penting untuk

konsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. Hipokampus diyakini hanya sesaat menyimpan

ingatan jangaka panjang yang baru dan kemudian mengirim ingatan tersebut ke daerah-

daerah korteks untuk disimpan secara lebih permanen. Pengaksesan dan manipulasi simpanan

jangka panjang ini melalui operasi working memory tampaknya di laksanakan oleh daerah

prafrontalis korteks serebrum. Selain itu hipokampus dan daerah sekitarnya berperan penting

dalam ingatan deklaratif – ingatan mengenai fakta-fakta yang sering terbentuk setelah hanya

sekali pengalaman dan dapat dinyatakan dalam pernyataan seperti “ saya melihat patung

liberty tahun lalu.” yang menarik, kerusakan ekstensif di daerah hipokampus jelas terlihat

pada pasien penyakit alzheimer selama otopsi. Berbeda dengan peran hippokampus daerah

sekitar lobus temporalis, dan sistem limbik, serebelum tampaknya berperan penting dalam

ingatan prosedural melibatkan keterampilan motorik yang diperoleh melalui latihan berulang,

misalnya mengigat gerakan dansa tertentu. Perbedaan lokalisasi kedua jenis ingatan ini

tampak jelas pada individu yang mengalami lesi di lobus temporalis/daerah limbik. Mereka

Page 27: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

mampu melaksanakan suatu keterampulan, misalnya bermain piano. Tetapi keesokan harinya

mereka tidak mengingat bahwa mereka pernah memainkannya.

Ingatan jangka pendek dan jangka panjang melibatkan mekanisme molekular yang

berlainan. Suatu perubahan harus terjadi di dalam sirkuit saraf otak untuk menerangkan

terjadinya perubahan perilaku setelah proses belajar. Suatu ingatan tunggal tersimpan dalam

perubahan pola sinyal yang disalurkan melalui sinaps-sinaps dalam jaringan saraf yang luas,

bukan di dalam sebuah neuron. Ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang

tampaknya disebabkan oleh mekanisme yang berbeda. Bukti yang ada mengisyaratkan bahwa

ingatan jangka pendek melibatkan modifikasi sementara pada fungsi sinaps yang sudah ada,

misalnya perubahan sesaat jumlah neurotransmiter yang dikeluarkan sebagai respons

terhadap stimulasi di dalan jalur-jalur saraf yang bersangkutan. Sebaliknya ingatan jangka

panjang diperkirakan melibatkan perubahan struktural atau fungsional yang lebih permanen

diantara neuron-neuron yang ada di otak.

Ingatan jangka pendek , eksperimen-eksperimen cerdik pada siput laut, aplysia, telah

memperlihatkan bahwa dua bentuk ingatan jangka pendek – habituasi dan sensitisasi-

disebabkan oleh modifikasi protein-protein saluran di terminal prasinaps neuron-neuron

afferen tertentu. Modifikasi ini kemudian menyebabkan perubahan pengeluaran transmiter.

Habituasi adalah penurunan ketanggapan (responsivitas) terhadap pemberian stimulus

indiferen (yaitu tidak memberi penghargaan / penghukuman yang berulang-ulang).

Sensitisasi mengacu kepada peningkatan ketanggapan terhadap rangsangan ringan setelah

sebuah rangsangan yang kuat atau menggangu. Aplysia secara refleks menarik insangnya

apabila siphonnya (suatu organ terletak di atas insangnya disentuh). Neuron aferen yang

berespons terhadap sentuhan pada siphon (neuron prasinpas) secara langsung bersinaps

dengan neuron motorik eferen (neuron pascasinaps) yang mengontrol penarikan insang.

Siput tersebut mengalami habituasi apabila siphonnya di sentuh berulang-ulang, siput belajar

untuk mengabaikan rangsangan dan tidak lagi menarik insangnya sebagai respons.

Sensitisasi, suatu bentuk belajar yang lebih kompleks, terjadi pada aplysia apabila mendapat

pukulan keras pada siphonnya. Kemudian hewan tersebut akan menarik insangnya secara

lebih kuat sebagai respons, bahkan terhadap sentuhan ringan. Yang menarik kedua bentuk

belajar yang berbeda ini mempengaruhi tempat yang sama. Sinaps antara neuron aferen

siphon dan neuron aferen insang dengan cara yang berlawanan. Habituasi menekan aktifitas

sinpas tersebut , sedangkan sensitisasi meningkatkanya.1

Page 28: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEMORI

1. Senyawa-senyawa yang menghambat atau mengaktifkan neurotransmiter/ kegiatan

neuron.

a. Nikotin: mengaktivasi reseptor asetilkolin .

b. Physostigmin: meningkatkan kerja asetilkolin pada monyet meningkatkan memori

visual.

c. Antidepresan (misalnya: prozac): meningkatkan kerja serotonin

d. Skopolamin : menghambat kerja Ach -> menggangu memori

e. Striknin: pemberian pada tikus

Segera setelah latihan meningkatkan penyimpanan memori

Beberapa jam setelah latihan tidak meningkatkan memori.

f. Kokain: fasilitasi kerja dopamin

g. Amfetamin (stimulan): fasilitasi memori

Menggiatkan NE tubuh & sistem dopamin

h. Antipsikotik: antagonis katekolamin

Mencegah ikatan dopamin dengan reseptornya.

i. Monyet tua:

Defisit dopamin & NE pada korteks prefrontal memori memori kerja menurun.

Suntikan neurotransmiter yang sesuai mengembalikan fungsi otak.

(NE tidak dapat menembus abar darah otak)

j. Obat-obat yang menghambat aktivitas neuronal/ sintesis protein

Dapat menimbulkan amnesia retrograd

2. Faktor usia

Bayi : memori deklaratif belum terbentuk (berpikir)

Anak sampai usia 2 th:

Memori deklaratif belum berkembang.

Proses memori: masih refleksif (periode sensorimotor)

Setelah dewasa: hampir tidak ingat peristiwa masa tersebut

Usia lanjut :

Mungkin fungsi lobus frontalis yang tidak lagi efisien

Gangguan pemanggilan memori kata.

Page 29: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Hipokampus rentan terhadap proses penuaan

Sebagian besar tikus tua: gangguan memori spasial.

Hasil penelitian petersen dkk:

Usia 62-100 thn: gangguan konsolidasi ke memori jangka panjang

3. Faktor lingkungan

Binatang yang dibesarkan dalam lingkungan majemuk:

Lapisan kortikal otak >tebal

Struktur neuronal > rumit

Situasi lingkungan: distraksi menggangu memori jangka pendek.

4. Trauma

Geger otak, stroke amnesia retrograd

Kehilangan kesadaran setelah terpukul isi memori jangka pendek terhapus

Hilang memori peristiwa yang terjadi ±1/2 jam sebelumnya.

Trauma hebat: menggangu akses ke memori jangka panjang.

Terapi kejutan listrik kehilangan memori jangka pendek (amnesia)

Namun tidak menggangu memori jangka panjang.

5. Lesi dalam struktur otak

Lesi bagian medial lobus temporalis:

= regio kritis untuk konsolidasi memori amnesia anterograd:

Tidak dapat membentuk memori jangka panjang baru

Memori sebelum onset penyakit : tidak terganggu

Pada binatang:

Kerusakan hippokampus tidak dapat mempelajari hal baru.

Tidak mampu membentuk memori baru.

Kerusakan amigdala: lambat belajar asosiasi gangguan memori deklaratif

Kerusakan hipokampus dan amigdala amnesia global

Pada manusia: kerusakan hippokampus amnesia global

Degenerasi bagian medial dekat garis tengah otak sindrom korsakof

Ditandai: amnesia global (akoholisme kronik).

Kerusakan diensefalon (stroke, jejas, infeksi, tumor) amnesia.

Pola gangguan memori = pada pengangkatan hipokampus dan amigdala.

6. Faktor penyakit:

Penderita alzheimer: banyak serat kolinergik mengalami deplesi

Gejala utama: kehilangan memori.

Page 30: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

KESIMPULAN:

Seorang laki-laki , umur 62 tahun mengeluh sering lupa dapat disebabkan karena beberapa

faktor, yaitu: faktor usia, lingkungan, trauma, lesi pada struktur otak / ada senyawa-syawa

yang menghambat kegiatan neuron.

DAFTAR PUSTAKA

Page 31: Makalah PBL Neuroscience Sering lupa

Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem 2ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2001.h.128-134.

Chusud JG. Neuroanatomi korelatif dan neurologi fungsional.Yogyakarta; 2006.h. 3-149.

Winami W. Buku ajar Neurosains.Jakarta; 2008.h.7-47.

Geneser F. Atlas berwarna histologi.Jakarta: Binarupa Aksara; 2007.h.55-65.

Schumm DE. Essentials of biochemistry. Jakarta: Binarupa Aksara; 1993. h. 353-58.

Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. 22nd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2005. h. 89-97.