22
MAKALAH PEMBIAKAN TANAMAN PEMBIAKAN VEGETATIF PADA TANAMAN STEVIA Di susun oleh : Atika Kusuma (H3511005) Dicky Endrianto (H3511007) Fransiska Desy T (H3511008) Friska Dwi I (H3511009) PROGRAM DIPLOMA III AGRIBISNIS MINAT AGROFARMAKA FAKULTAS PERTANIAN

Makalah Pembiakan Tanaman New

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Pembiakan Tanaman New

MAKALAH PEMBIAKAN TANAMAN

PEMBIAKAN VEGETATIF

PADA TANAMAN STEVIA

Di susun oleh :

Atika Kusuma (H3511005)

Dicky Endrianto (H3511007)

Fransiska Desy T (H3511008)

Friska Dwi I (H3511009)

PROGRAM DIPLOMA III AGRIBISNIS MINAT AGROFARMAKA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: Makalah Pembiakan Tanaman New

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan tanaman obat dari masa ke masa semakin meningkat. Oleh

karena itu perlu dilakukan usaha-usaha pembiakan tanaman obat dengan teknik

yang dapat mengasilkan tanaman yang baik dan memiliki nilai estetika tinggi.

Dalam dunia agribisnis, tanaman obat mulai dikenal dan banyak dibudidayakan

untuk mengobati secara herbal tanpa bahan kimia karena banyak sekali

penelitian pengobatan dilakukan secara herbal lebih baik daripada

menggunakan obat kimia.

Stevia merupakan salah satu tanaman obat, tanaman semak yang berasal

dari famili Compositae. Tingginya ± 65 cm, berbatang bulat, berbulu, beruas,

bercabang banyak, dan warnanya hijau. Daunnya tunggal berhadapan,

berbentuk bulat telur, berbunga hermaprodit, mahkota ungu berbentuk tabung

dan berakar tunggang.

 Tanaman ini memiliki daya regenerasi yang kuat sehingga tahan terhadap

pemangkasan. Stevia sebagai sumber pemanis alami memiliki prospek cerah di

masa yang akan datang, mengingat pemanis sintetik seringkali berpengaruh

buruk terhadap kesehatan. Bahan pemanis utama pada stevia adalah stevioside,

suatu glikosida diterpen yang sangat manis namun hampir tidak mengandung

kalori.

Produk utama stevia adalah daun yang digunakan sebagai bahan baku

pembuat gula atau pemanis alami. Saat yang tepat untuk panen pertama pada

waktu kandungan stevioside maksimal yaitu tanaman telah berumur 40-60 hari,

tinggi tanaman 40-60 cm, berdaun rimbun, dan menjelang stadium berbunga.

Panen dilakukan dengan cara memotong batang tanaman stevia setinggi 10-15

cm dari permukaan tanah dengan menggunaka gunting pangkas yang tajam

(Rukmana, 2003).

Agar kadar kemanisan dapat dipertahankan daun harus segera dirempel/

dilepas dari dahannya dan dikeringkan setelah panen. Pasar ekspor

Page 3: Makalah Pembiakan Tanaman New

menghendaki daun yang memiliki kadar air maksimal 10% dan kandungan

kotoran maksimal 3%. Tanaman stevia sangat potensial dikembangkan sebagai

bahan baku gula (pemanis) alami pendamping gula tebu dan pengganti gula

sintetis. Kelebihan gula stevia antara lain tidak bersifat karsinogen dan rendah

kalori.

Pada makalah ini akan dibahas tentang pengembangbiakan secara vegetatif

dan teknik-teknik pembiakan vegetatif pada tanaman obat stevia sehingga

permintaan stevia dipasar dapat terpenuhi dan meningkatkan perekonomian.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diangkat pada makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan pembiakan vegetatif buatan dengan stek ?

2. Apa itu tanaman stevia dan manfaat tanaman stevia itu sendiri?

3. Bagaimana cara pengembangan tanaman obat stevia dengan cara stek?

C. Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan :

1. Mengetahui pembiakan vegetatif buatan dengan stek dan macam-macam

stek.

2. Mengetahui lebih jelas tentang tanaman stevia dan manfaatnya.

3. Mengetahui cara pengembangan tanaman obat stevia dengan cara stek.

Page 4: Makalah Pembiakan Tanaman New

BAB II

ISI

A. Pembiakan Vegetatif Buatan dengan Stek

Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan

dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk

ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif

buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan

khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan

lainnya. Cara perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan

jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru

terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman

yang masih bertahan.

Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya

regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru

yang true to name dan true to type. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi

oleh faktor intern yaitu tanaman itu sendiri dan faktor ekstern atau

lingkungan. Salah satu faktor intern yang mempengaruhi regenerasi akar dan

pucuk adalah fitohormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh.

Boulline dan Went (1933) menemukan substansi yang disebut rhizocaline

pada kotiledon, daun dan tunas yang menstimulasi perakaran pada stek.

Menurut Hartmann et al (1997), zat pengatur tumbuh yang paling berperan

pada pengakaran stek adalah Auksin. Auksin yang biasa dikenal yaitu indole-

3-acetic acid (IAA), indolebutyric acid (IBA) dan nepthaleneacetic acid

(NAA). IBA dan NAA bersifat lebih efektif dibandingkan IAA yang

meruapakan auksin alami, sedangkan zat pengatur tumbuh yang paling

berperan dalam pembentukan tunas adalah sitokinin yang terdiri atas zeatin,

zeatin riboside, kinetin, isopentenyl adenin (ZiP), thidiazurron (TBZ), dan

benzyladenine (BA atau BAP). Selain auksin, absisic acid (ABA) juga

berperan penting dalam pengakaran stek.

Page 5: Makalah Pembiakan Tanaman New

Faktor intern yang paling penting dalam mempengaruhi regenerasi akar

dan pucuk pada stek adalah faktor genetik. Jenis tanaman yang berbeda

mempunyai kemampuan regenerasi akar dan pucuk yang berbeda pula. Untuk

menunjang keberhasilan perbanyakan tanaman dengan cara stek, tanaman

sumber seharusnya mempunyai sifat-sifat unggul serta tidak terserang hama

dan/atau penyakit. Selain itu, manipulasi terhadap kondisi lingkungan dan

status fisiologi tanaman sumber juga penting dilakukan agar tingkat

keberhasilan stek tinggi. Kondisi lingkungan dan status fisiologi yang penting

bagi tanaman sumber diantaranya adalah:

1. Status air. Stek lebih baik diambil pada pagi hari dimana bahan stek dalam

kondisi turgid.

2. Temperatur. Tanaman stek lebih baik ditumbuhkan pada suhu 12°C hingga

27°C.

3. Cahaya. Durasi dan intensitas cahaya yang dibutuhkan tamnaman sumber

tergantung pada jenis tanaman, sehingga tanaman sumber seharusnya

ditumbuhkan pada kondisi cahaya yang tepat.

4. Kandungan karbohidrat. Untuk meningkatkan kandungan karbohidrat

bahan stek yang masih ada pada tanaman sumber bisa dilakukan

pengeratan untuk menghalangi translokasi karbohidrat. Pengeratan juga

berfungsi menghalangi translokasi hormon dan substansi lain yang

mungkin penting untuk pengakaran, sehingga terjadi akumulasi zat-zat

tersebut pada bahan stek. Karbohidrat digunakan dalam pengakaran untuk

membangun kompleks makromolekul, elemen struktural dan sebagai

sumber energi. Walaupun kandungan karbohidrat bahan stek tinggi, tetapi

jika rasio C/N rendah maka inisiasi akar juga akan terhambat karena unsur

N berkorelasi negatif dengan pengakaran stek (Hartmann et al, 1997).

Faktor lingkungan tumbuh stek yang cocok sangat berpengaruh pada

terjadinya regenerasi akar dan pucuk. Lingkungan tumbuh atau media

pengakaran seharusnya kondusif untuk regenerasi akar yaitu cukup lembab,

evapotranspirasi rendah, drainase dan aerasi baik, suhu tidak terlalu dingin

Page 6: Makalah Pembiakan Tanaman New

atau panas, tidak terkena cahaya penuh (200-100 W/m2) dan bebas dari hama

atau penyakit.

Persyaratan untuk bahan stek yang baik diantaranya adalah

1. Batang/cabang tidak terlalu muda atau terlalu tua, minimal berumur 1

tahun kecuali untuk stek pucuk.

2. Bebas dari serangan hama dan penyakit

3. Warna batang/pucuk masih segar, berwarna hijau

Keuntungan perbanyakan dengan stek adalah

1. caranya sederhana (tidak memerlukan teknik yang rumit)

2. Memiliki sifat yang sama dengan induknya

Kerugian perbanyakan dengan stek adalah

1. memiliki perakaran lemah, karena berakar serabut

2. tidak bisa digunakan untuk perbanyakan semua jenis tanaman

3. persentasi keberhasilan pertumbuhan rendah

Stek dibagi menjadi 3 macam, diantaranya adalah sebagai berikut

1. Stek Daun

Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan pada stek daun

dapatberupa lembaran daun atau lembaran daun beserta petiol. Bahan awal

pada stek daun tidak akan menjadi bagian dari tanaman baru. Penggunaan

bahan yang mengandung kimera periklinal dihindari agar tanaman-

tanaman baru yang dihasilkan bersifat true to type (Hartmann et al, 1997).

Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem

primer atau meristem sekunder. Pada tanaman Bryophyllum, akar dan

tunas baru berasal dari meristem primer pada kumpulan sel-sel tepi daun

dewasa, tetapi pada tanaman Begonia rex, Saint paulia (Avrican violet),

Sansevieria, Crassula dan Lily, akar dan tunas baru berkembang dari

meristem sekunder dari hasil pelukaan.

Pada beberapa species seperti Peperomia, akar dan tunas baru muncul

dari jaringan kalus yang terbentuk dari aktivitas meristem sekunder karena

pelukaan.

Page 7: Makalah Pembiakan Tanaman New

Masalah pada stek daun secara umum adalah pembentukan tunas-

tunas adventif, bukan akar adventif. Pembentukan akar adventif pada daun

lebih mudah dibandingkan pembentukan tunas adventif (Hartmann, et al,

1997).

Secara teknis stek daun dilakukan dengan cara memotong daun

dengan panjang 7,5 – 10 cm (Sansevieria) atau memotong daun beserta

petiolnya

kemudian ditanam pada media (Hartmann et al, 1997). Untuk Begonia

dan Violces, perlakuan kimia yang umum dilakukan adalah penyemprotan

dengan IBA 100 ppm.

2. Stek Umbi

Pada stek umbi, bahan awal untuk perbanyakan berupa umbi, yaitu:

umbi batang, umbi kakr, umbi sisik, dan lain-lain. Senagai bahan

perbanyakan, umbi dapat digunakan utuh atau dipotong-potong dengan

syarat setiap potongannya mengadung calon tunas. Untuk menghindari

terjadinya busuk pada setiap potongan umbi, maka umbi perlu dierandap

dalam bakterisida dan fungisida. Contoh tanaman yang bisa diperbanyak

dengan stek umbi antara lain: Solanum uberosum, Ipomoea batatas,

Caladium, Helianthus tuberosus, Amarilis, dan lainlain.

3. Stek Batang

Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang

kelompokkan menjadi empat macam berdasarkan jenis batang tanaman,

yakni: berkayu keras, semi berkayu, lunak, dan herbaceous. Bahan

tanaman yang biasa diperbanyak dengan stek batang berkayu keras antara

lain: apel, pear, cemara, dan lain-lain, dengan perlakuan kimia IBA atau

NAA 2500 – 5000 ppm. Panjang stek berkisar antara 10 – 76 cm atau dua

buku (nodes). Stek batang semi berkayu, contohnya terdapat pada tanaman

Citrus sp. dengan perlakuan kimia yang sudah umum yaitu IBA dan NAA

1000 – 3000 ppm dan panjang stek 7,5 – 15 cm. Pada stek batang semi

berkayu ini, daun-daun seharusnya dibuang untuk mengendalikan

transpirasi.

Page 8: Makalah Pembiakan Tanaman New

Disamping itu, pelukaan sebelumnya mungkin dapat membantu

pengakaran. Untuk stek batang berkayu lunak, contohnya terdapat pada

tanaman Magnolia dengan perlakuan IBA atau NAA 500 – 1250 ppm dan

panjang stek 7,5 – 12,5 cm. Pada stek batang berkayu lunak ini umumnya

akar relatif cepat keluar (2 – 5 minggu).

Stek batang yang tergolong herbaceus, dilakukan pada tanaman

Dieffenbachia, Chrisanthemum, dan Ipomoea batatas. Pada dasarnya

perlakuan auksin tidak pdiperlukan pada stek batang herbaceous ini, tetapi

kadang diberikan IBA atau NAA 500 –1250 ppm dan panjang stek yang

biasa digunakan adalah 7,5– 12,5 cm (Hartmann et al, 1997).

B. Tanaman Stevia

Stevia adalah tanaman semak yang berasal dari famili Compositae.

berbatang bulat, berbulu, beruas, bercabang banyak, dan warnanya hijau.

Daunnya tunggal berhadapan, berbentuk bulat telur, berbunga hermaprodit,

mahkota ungu berbentuk tabung dan berakar tunggang. Tanaman ini memiliki

daya regenerasiyang kuat sehingga tahan terhadap pemangkasan.

Divisio : Spermatophyta

Sub division : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Asterales

Familia : Composite

Genus : Stevia

Spesies : Stevia rebaudiana Bertonii M.

Stevia adalah tanaman semak yang berasal dari famili Compositae.

Tingginya ± 65 cm, berbatang bulat, berbulu, beruas, bercabang banyak, dan

warnanya hijau. Daunnya tunggal berhadapan, berbentuk bulat telur,

berbunga hermaprodit, mahkota ungu berbentuk tabung dan berakar

tunggang. Tanaman ini memiliki daya regenerasi yang kuat sehingga tahan

terhadap pemangkasan. Stevia sebagai sumber pemanis alami memiliki

prospek cerah di masa yang akan datang, mengingat pemanis sintetik

seringkali berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Bahan pemanis utama pada

Page 9: Makalah Pembiakan Tanaman New

stevia adalah stevioside, suatu glikosida diterpen yang sangat manis namun

hampir tidak mengandung kalori (Tirtoboma,1988).

Produk utama stevia adalah daun yang digunakan sebagai bahan baku

pembuat gula atau pemanis alami. Saat yang tepat untuk panen pertama pada

waktu kandungan stevioside maksimal yaitu tanaman telah berumur 40-60

hari, tinggi tanaman 40-60 cm, berdaun rimbun, dan menjelang stadium

berbunga. Panen dilakukan dengan cara memotong batang tanaman stevia

setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah dengan menggunaka gunting

pangkas yang tajam (Rukmana, 2003).

Agar kadar kemanisan dapat dipertahankan daun harus segera dirempel

dan dikeringkan setelah panen. Pasar ekspor menghendaki daun yang

memiliki kadar air maksimal 10% dan kandungan kotoran maksimal 3%.

Tanaman stevia sangat potensial dikembangkan sebagai bahan baku gula

(pemanis) alami pendamping gula tebu dan pengganti gula sintetis. Kelebihan

gula stevia antara lain tidak bersifat karsinogen dan rendah kalori

(Paimin, 2004).

Stevia adalah suatu sumber bahan pemanis alami yang mempunyai

tingkat kemanisan 200-300 kali lebih manis daripada gula tebu. Tanaman ini

sudah lama digunakan sebagai bahan pemanis pada makanan dan minuman

(Darmoko dan Oskari, 1984).

Stevia dapat dikembangbiakkan dengan cara generatif dan vegetatif.

Secara vegetatif umumnya diperbanyak dengan stek batang.

Perkembangbiakkan secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji.

Cara ini jarang dilakukan karena untuk mendapatka biji cukup sulit, waktu

pertumbuhan juga lebih lama disamping kandungan stevioside tanaman induk

lebih rendah (Lutony, 1993).

Para peneliti berusaha mencari da menemukan bahan obat baik yang

modern maupun tradisional. Kebijaksanaan Obat Nasional menyebutkan

berbagai langkah penanggulangan diperlukan agar dapat dicapai hasil yang

berdaya guna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah zat

pemanis dari Stevia rebaudiana Bertonii mempunyai sifat hipoglikemik atau

Page 10: Makalah Pembiakan Tanaman New

tidak. Stevia rebaudiana Bertonii dapat digunakan sebagai makanan berkalori

rendah bagi penderita diabetes, orang kegemukan dan penderita gigi

berlubang (http//:digilib.ti.itb.ac.id).

C. Cara Pengembangan Tanaman Obat Stevia dengan Cara Stek

Tanaman stevia dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif, namun

yang paling terbukti efisien adalah perbanyakan secara vegetatif.

Perbanyakan stevia secara generatif dengan biji sulit dilakukan karena daya

berkecambahnya yang sangat rendah yaitu 1 %, Goettemoeler dan Ching

(1999). Perbanyakan tanaman stevia secara vegetatif dapat dilakukan dengan

anakan, batang dan kultur jaringan. Perbanyakan secara vegetative

bermanfaat untuk mempertahankan keseragaman tanaman stevia yang

produksi utamanya daun. Keuntungan dari perbanyakan ini adalah dapat

dihasilkan tanaman yang sempurna dalam waktu relative lebih cepat

dibanding secara generative (dengan biji).

Perbanyakan benih stevia dapat dilakukan dengan biji, stek

pucuk/batang, atau dengan kultur jaringan. Biji tanaman stevia berbentuk

jarum dan berwarna putih kotor. Perbanyakan menggunakan biji jarang

dilakukan karena tingkat keberhasilannya sangat rendah dan pertanaman tidak

seragam. Stevia yang pernah ditanam di Indonesia berasal dari Jepang, Korea

dan China. Bahan tanaman tersebut berasal dari biji sehingga pertumbuhan

tanaman stevia di lapang sangat beragam.

Perbanyakan stevia dengan stek dapat berupa stek pucuk maupun stek

batang. Yang perlu diperhatikan untuk bahan indukan stek adalah dipilih

tanaman yang masih muda dan sudah berkayu. Stek batang diambil dari

bagian tengah cabang primer sedangkan stek pucuk diambil dari bagian ujung

tanaman. Untuk meningkatkan jumlah tunas lateral dan jumlah daun lebih

baik menggunakan stek batang. Teknik perbanyakan dengan stek batang

dilakukan dengan cara pemasangan sungkup plastik kedap udara, sehingga

suhu dalam sungkup dan kelembapan udara mendekati 100%. Dengan suhu

dan kelembapan yang tinggi dapat memacu pertumbuhan akar. Setelah

berumur 3 – 4 minggu, stek dapat ditransplanting ke lapang (Sudiatso, 1999).

Page 11: Makalah Pembiakan Tanaman New

Perbanyakan stevia menggunakan teknik kultur jaringan belum banyak

literatur atau hasil yang dipublikasikan, namun secara umum perbanyakan

dengan teknik ini diperoleh tanaman yang sifatnya seragam dan jumlah

tanaman yang banyak dalam waktu yang relatif singkat serta tanaman bebas

dari hama dan penyakit.

Menurut Wudianto(2001) stek batang berkayu lunak (softwood cutting)

lebih mudah berakar dibanding stek batang berkayu keras (hardwood cutting)

pada kondisi yang optimum. Tanaman stevia merupakan tanaman semi

berkayu dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Dalam penelitian ini

digunakan stek yang berasal dari bagian pucuk dan batang. Dari Tabel 2

terlihat bahwa persentasi stek hidup yang berasal dari pucuk mencapai 100%,

seluruhnya dapat tumbuh menjadi bibit yang normal. Sedangkan stek batang

terdapat 41 bibit yang hidup dari 60 stek yang ditanam (68.33%).

Pada bahan stek yang berasal dari batang. Hartmann (1990) menyatakan

bahwa perbanyakan dengan stek dapat dilakukan dengan menggunakan

bagian batang, akar dan daun tanaman yang dipotong dari tanaman induk.

Bagian-bagian tanaman tersebut memiliki respon yang berbeda-beda terhadap

penyetekan. Stek yang diambil dari bagian ujung batang dapat memberikan

respon yang berbeda dari stek yang diambil dari bagian pangkalnya.

Perbedaan respon dari tiap bagian tanaman tersebut dipengaruhi oleh

perbedaan kandungan cadangan makanan yang terkandung dalam tanaman

terutama untuk unsur Nitrogen dan Karbohidrat. Persediaan Nitrogen dan

Karbohidrat.yang cukup akan membantu proses pembentukan akar dan tunas

pada bahan stek.

Pada awal penanaman banyak stek batang yang terlihat menguning dan

daun-daun yang ada mengering dan digantikan oleh tunas-tunas baru. Namun

ada beberapa stek batang yang mati, terlihat dari mengeringnya seluruh

bagianstek. Hal tersebut disebabkan batang stevia yang semi berkayu

sehingga lebih sulit untuk membentuk akar. Bahan stek pada awal periode

pertumbuhan memiliki laju respirasi yang relatiftinggi dan proses fotosintesis

yang tinggi pula. Akan tetapi karena akar belum terbentuk dan belum

Page 12: Makalah Pembiakan Tanaman New

berfungsi maka terjadi perombakan bahan baku yang diambil dari bagian

batang bahan stek tersebut yang menyebabkan bahan stek kekuning-

kuningan.

Menurut Hartmannet al. (1990), suhu dan kelembaban relative yang lebih

tinggi akan merangsang keluarnya akar. Penyungkupan dapat dilakukan

sebagai salah satu cara memanipulasi lingkungan mikro. Selama di

pembibitan stevia digunakan sunggup sebagai naungan. Sunggup yang

digunakan dapat dibuat dari plastik yang berfungsi untuk menjaga suhu dan

kelembaban. Pembibitan tanpa menggunakan sungkup dapat menghambat

pertumbuhan bibit karena bibit belum dapat beradaptasi dengan cahaya

matahari langsung (Barlian, 1997).

Page 13: Makalah Pembiakan Tanaman New

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat disimpulkan:

1. Perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan

sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi

tanaman baru.

2. Produk utama stevia adalah daun yang digunakan sebagai bahan baku

pembuat gula atau pemanis alami.

3. Pembiakan vegetatif stevia dapat menggunakan cara stek batang.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dari masalah yang diangkat dalam makalah

adalah

1. Diadakan penyuluhan pada para petani tanaman stevia untuk penanaman

stevia yang cepat dan baik.

2. Budidaya dan pembiakan stevia sebagai komoditas tanaman obat yang

memiliki nilai jual tinggi.

Page 14: Makalah Pembiakan Tanaman New

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Rochiman, K. dan S. S. Harjadi. 1973. Pembiakan Vegetatif. Departemen Agronomi Fakultas Pertanian IPB. 72 hal.

Hartmann, H.T., D.E. Kester, F.T. Davies, and R. L. Geneve. 1997. Plant propagation principles and practices. 6th ed. Prentice Hall, Englewood Cliffs, N.J.

Rukman, H. R. 2003. Budidaya Stevia, Bahan Pembuatan Pemanis Alami. Penerbit Kanisius. Jogjakarta

Suara Media. 2010. Tergiur Laba Menggoda Bisnis Tanaman Stevia Semanis Rasanya. http://www.suaramedia.com. 8 November 2012.

Sudiatso, S. 1999. Tanaman Bahan Baku Pemanis dan Produksi Pemanis. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor