Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    1/27

    1

    Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu,

    keluarga dan komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan

    aktual maupun potensial. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting

    dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan

     prognosa. Karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.Terdapat 3 faktor utama yang dapat mengakibatkan

    kesalahan hasil laboratorium yaitu:

    1. Pra instrumentasi

    Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan

    dokter. Hal ini karena tanpa kerja sama yang baik akan

    mengganggu/mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium ang termasuk 

    dalam tahapan pra instrumentasi meliputi:

    a. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir

    Pada tahap ini perlu diperhatikan benar apa yang diperintahkan oleh dokter dan

    dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan

     pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasien sehingga tidak 

    merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulir dilakukan se!ara

    lengkap meliputi identitas pasien : nama, alamat/ruangan, umur, jenis kelamin,

    data klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan

    yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari tertukarnya hasil

    ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yang mendapat pengobatan khusus dan jangka panjang.

    b. Persiapan penderita

    1) Puasa 

    "ua jam setelah makan sebanyak kira#kira $%% kalori akan mengakibatkan

     peningkatan volume plasma, sebaliknya setelah berolahraga volume plasma akan

     berkurang. Perubahan volume plasma akan mengakibatkan perubahan susunan

    kandungan bahan dalam plasma dan jumlah sel darah.

    2) Obat

    Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi misalnya :

    asam folat, &e, vitamin '() dll. Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan

     jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan meningkatkan jumlah leukosit dan

    trombosit. Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi komposisi darah

    sehingga menyulitkan pemba!aan morfologi sediaan apus darah tepi maupun

     penilaian hemostasis. *ntikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil

     pemeriksaan hemostasis.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    2/27

    2

    3) Waktu pengambilan

    +mumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari tertutama pada

     pasien raat inap. Kadar beberapa -at terlarut dalam urin akan menjadi lebih

     pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah.

    Ke!uali ada instruksi dan indikasi khusus atas perintah dokter. elain itu juga ada

     pemeriksaan yang tidak melihat aktu berhubung dengan tingkat kegaatan

     pasien dan memerlukan penanganan segera disebut pemeriksaan sito. 'eberapa

     parameter hematologi seperti jumlah eosinofil dan kadar besi serum menunjukkan

    variasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi oleh aktu pengambilan. Kadar besi

    serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari dengan selisih

    %#(%% ug/dl. 0umlah eosinofil akan lebih tinggi antara jam (% pagi sampai malam

    hari dan lebih rendah dari tengah malam sampai pagi.

    4) Posisi pengambilan

    Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma (%1 demikian pula

    sebaliknya. Hal lain yang penting pada persiapan penderita adalah menenangkan

    dan memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai sopan santun atau etika

    sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak merasa asing atau menjadi

    obyek.

    c. Cara pengambilan sampel

    Pada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan

    dengan pasien atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa

    yang akan dikerjakan. elalu tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga

    tidak tertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasien lain. Karena

    kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena vena akan

    konstriksi.

    "arah dapat diambil dari vena, arteri atau kapiler. yarat mutlak lokasi

     pengambilan darah adalah tidak ada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak pu!at

    dan tidak sianosis. 2okasi pengambilan darah vena : umumnya di daerah fossa

    !ubiti yaitu vena !ubiti atau di daerah dekat pergelangan tangan. elain itu salah

    satu yang harus diperhatikan adalah vena yang dipilih tidak di daerah infus yang

    terpasang/sepihak harus kontra lateral. "arah arteri dilakukan di daerah lipat paha

    arteri femoralis4 atau daerah pergelangan tangan arteri radialis4. +ntuk kapiler 

    umumnya diambil pada ujung jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah atau jari

    manis dan anak daun telinga. Khusus pada bayi dapat diambil pada ibu jari kaki

    atau sisi lateral tumit kaki.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    3/27

    3

    d. Penanganan awal sampel dan transportasi

    Pada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sumber kesalahan

    ada disini. ang harus dilakukan :

    (. 5atat dalam buku e6pedisi dan !o!okan sampel dengan label dan formulir.

    Kalau sistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung

     biayanya lunas4

    ). 0angan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung

    antikoagulan

    3. egera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah

    . egera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan

    7. Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri

    untuk analisa gas darah, harus menggunakan suhu #$8 5 dalam air es

     bukan es batu sehingga tidak terjadi hemolisis. Harus segera sampai ke

    laboratorium dalam aktu sekitar (7#3% menit.

    Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasil

    laboratorium. ebagai !ontoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan

     penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini dapat mengakibatkan

    salah pengobatan pasien. Pada urin yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat

     bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan terlarut misalnya keton.elain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah sesuai dengan aktu.

    2. nterpretasi !ata

    a. "enentukan aspek positif klien

    0ika klien memerlukan standar kriteria kesehatan, peraat kemudian

    menyimpulkan baha klien memiliki aspek positif tersebut dapat digunakan

    untuk meningkatkan atau membantu meme!ahkan masalah klien yang dihadapi.

    b. "enentukan masalah klien

    0ika klien tidak memenuhi standar kriteria maka klien tersebut mengalami

    keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan memerlukan pertolongan.

    c. "enentukan masalah klien #ang pernah dialami

    Peraat dapat menyimpulkan baha daya tahan tubuh klien tidak mampu

    untuk melaan infeksi tersebut.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    4/27

    4

    d. "enentukan keputusan

    Penentuan keputusan didasarkan pada jenis masalah yang ditemukan.

    Tidak ditemukan masalah kesehatan tetapi perlu peningkatan status dan fungsi

    kesehatan

    e. "asalah #ang akan muncul

    9engumpulkan data yang lengkap untuk lebih mengidentifikasi masalah#

    masalah yang akan mun!ul.

    f. "asalah kalaboratif 

    'erkonsultasi dengan tenaga kesehatan lain professional yang kompeten

    dan berkalaborasi untuk penyelesaian masalah tersebut.

    3. $alidasi !ata

    Tenaga kesehatan memvalidasi data yang telah diperoleh agar akurat dan

    dilakukan bersama klien, keluarga dan masyarakat. alidasi dilakukan dengan

    mengerjakan pertanyaan dan pernyataan yang reflektif kepada klien/ keluarga

    tentang kejelasan interpretasi data.

    %. &enis'&enis Pemeriksaan !iagnostik 

    0enis#jenis pemeriksaan diagnostik yaitu:

    1. (ltrasonografi (*+)

    +; merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan di atas

     permukaan kulit/ di rongga tubuh menghasilkan suatu ultrasound di dalam

     jaringan. Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh, untuk 

    mendeteksi berbagai kelainan pada abdomen, otak, jantung dan ginjal.

    2. ,ontgen

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    5/27

    5

    4. -ndoskopi

    Pemeriksaan yang dilakukan pada saluran !erna untuk mendeteksi adanya

    kelainan pada saluran !erna. 5ontoh : varises, esophagus, neoplasma, pepti! ul!er 

    . Colonoskopi

    Pemeriksaan dilakukan pada saluran !olon dan sigmoid untuk mendeteksi

    adanya kelainan pada saluran !olon. 5ontoh : varises, hemoroid, neoplasma dll

    /. C0 *can

    5omputeri-ed tomography s!an atau 5T s!an yang lebih sering disebut

    adalah teknik 6#ray khusus yang menghasilkan gambar dari organ#organ dalam

    yang lebih rin!i daripada dengan konvensional 6#ray. Konvensional 6#ray

    menghasilkan gambar dua dimensi dari bagian tubuh. 5T s!an di sisi lainmenggunakan perangkat yang berputar di sekitar tubuh menyebarkan sinar#6 dan

    tabung 6#ray berputar. ;ambar#gambar ini kemudian diproses oleh komputer,

    sehingga menghasilkan gambar !rosse!tional bagian dalam tubuh. 5ontoh: organ

    dalam tengkorak dan organ dalam abdomen

    . "ammografi

    9ammografi adalah suatu pemeriksaan radiografi pada bagian mammae

    payudara4 dengan menggunakan sinar#6 dan bantuan media kontras positif atau

    tidak untuk menegakkan diagnosis. =ndikasi: !reening Test, Karsinoma 5a4,

    &ibroma, 'enjolan pada payudara, umbatan.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    6/27

    6

    . -lektroensefalografi --+)

    Pemeriksaan dilakukan untuk melihat hantaran listrik pada otak melihat

    kelainan pada gelombang otak4 dengan memasangkan elektroda pada bagian

    kepala klien. =ndikasi : epilepsy, trauma !apitis

    . -lektrokardiografi -+)

    Pemeriksaan dilakukan untuk melihat sistem hantaran/konduksi dari

     jantung indikasi : 9io!ard =nfark 95=4, *ngna fektoris, gagal jantung.

    Persiapan (ntuk Pemeriksaan !iagnostik 

    1. Persiapan alat

    "alam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan

    instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam

     bekerja.

    2. Pengambilan darah

    ang harus dipersiapkan antara lain : # kapas alkohol >% 1, karet

     pembendung torniket4 semprit sekali pakai umumnya ).7 ml atau 7 ml,

     penampung kering bertutup dan berlabel. Penampung dapat tanpa anti koagulan

    atau mengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan yang diminta oleh dokter.

    Kadang#kadang diperlukan pula tabung kapiler polos atau mengandung

    antikoagulan.

    3. Penampungan urin

    "igunakan botol penampung urin yang bermulut lebar, berlabel, kering,

     bersih, bertutup rapat dapat steril untuk biakan4 atau tidak steril. +ntuk urin

    kumpulan dipakai botol besar kira#kira ) liter dengan memakai pengaet urin.

    4. Penampung khusus

    'iasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan

    khusus yang lain. ang penting diingat adalah label harus ditulis lengkap identitas

     penderita seperti pada formulir termasuk jenis pemeriksaan sehingga tidak 

    tertukar.

    Persiapan Pengambilan *pesimen

    1. !arah

    Tempat pengambilan darah untuk berbagai ma!am pemeriksaan

    laboratorium,

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    7/27

    7

    • Perifer pembuluh darah tepi4

    • ena

    • *rteri

    • Pada orang deasa diambil pada ujung jari atau daun telinga bagian

     baah

    • Pada bayi dan anak ke!il dapat diambil pada ibu jari kaki atau tumit

    5entuk pemeriksaan

    (. 0enis/golongan darah

    ). H' untuk mendeteksi adanya penyakit anemia dan ginjal

    3. Hematokrit untuk mengukur konsentrasi sel darah merah dalam darah

    . Trombosit untuk mendeteksi adanya trombositopenia dan trombosis

    7. ;PT serum ;lumatik Piruvik Transaminase4 untuk mendeteksi adanya

    kerusakan hepatoseluler 

    ?. *lbumin untuk mendeteksi adanya gangguan hepar seperti luka bakar dan

    gangguan ginjal

    >. *sam urat untuk mendeteksi penyakit pada ginjal, luka bakar 

    $. 'illirubin "ire!t : deteksi ikterik, =ndire!t : anemia @ malaria4

    A. ;ula darah untuk mendeteksi diabetes

    Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang berharga

    untuk membedakan diagnosis, mengkonfirmasi diagnosis, menilai status klinik 

     pasien, mengevaluasi efektivitas terapi dan mun!ulnya reaksi obat yang tidak 

    diinginkan. =nterpretasi hasil pemeriksaan laboratorium oleh apoteker bertujuan

    untuk:

    a. 9enilai kesesuaian terapi !ontoh: indikasi obat, ketepatan pemilihan obat,

    kontraindikasi obat, penyesuaian dosis obat, risiko interaksi obat4,

     b. 9enilai efektivitas terapi !ontoh: efektivitas pemberian kalium diketahui

    melalui kadar kalium dalam darah, efektivitas arfarin diketahui melalui

     pemeriksaan =B

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    8/27

    8

    menggunakan obat antidiabetik oral diketahui dari nilai Hb*(!, kepatuhan

     penggunaan statin diketahui dari kadar kolesterol darah4, dan

    f. 9en!egah interpretasi yang salah terhadap hasil pemeriksaan.

    "alam melakukan uji laboratorium diperlukan bahan spesimen4 yangdidapatkan melalui tindakan invasif menggunakan alat yang dimasukkan ke

    dalam tubuh4 atau non invasif. 5ontoh spesimen antara lain: darah lengkap darah

    vena, darah arteri4, plasma, serum, urin, feses, sputum, keringat, saliva, sekresi

    saluran !erna, !airan vagina, !airan serebrospinal dan jaringan.

    Hasil pemeriksaan laboratorium dapat dinyatakan sebagai angka

    kuantitatif, kualitatif atau semikuantitatif. Hasil kuantitatif berupa angka pasti atau

    rentang nilai, sebagai !ontoh nilai hemoglobin pada anita adalah () E (? g/d2.

    Hasil kualitatif dinyatakan sebagai nilai positif atau negatif tanpa menyebutkan

    derajat positif atau negatifnya. Hasil semikuantitatif adalah hasil kualitatif yangmenyebutkan derajat positif atau negatif tanpa menyebutkan angka pasti !ontoh:

    (F, )F, 3F4.

     Bilai kritis suatu hasil pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan

    kelainan/ gangguan yang mengan!am jia, memerlukan perhatian atau tindakan.

     Bilai abnormal suatu hasil pemeriksaan tidak selalu bermakna se!ara klinik.

    ebaliknya, nilai dalam rentang normal dapat dianggap tidak normal pada kondisi

    klinik tertentu. ebagai !ontoh hasil pemeriksaan serum kreatinin pada pasien usia

    lanjut lansia4 tidak menunjukkan fungsi ginjal yang sebenarnya. Gleh karena itu

     perlu diperhatikan nilai rujukan sesuai kondisi khusus pasien.

    4. Pemeriksaan 6ematologi

    Pemeriksaan panel hematologi hemogram4 terdiri dari leukosit, eritrosit,

    hemoglobin,hematokrit, indeks eritrosit dan trombosit. Pemeriksaan hitung darah

    lengkap terdiri dari hemogram ditambah leukosit diferensial yang terdiri dari

    neutrofil segmented dan bands4, basofil, eosinofil, limfosit dan monosit.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    9/27

    9

    "eskripsi: Hematokrit menunjukan persentase sel darah merah tehadap volume

    darah total.

    =mplikasi klinik:

    Penurunan nilai H!t merupakan indikator anemia karena berbagai sebab4,

    reaksi hemolitik, leukemia, sirosis, kehilangan banyak darah dan

    hipertiroid. Penurunan H!t sebesar 3%1 menunjukkan pasien mengalami

    anemia sedang hingga parah.

    Peningkatan nilai H!t dapat terjadi pada eritrositosis, dehidrasi, kerusakan

     paru#paru kronik, polisitemia dan syok.

     Bilai H!t biasanya sebanding dengan jumlah sel darah merah pada ukuran

    eritrosit normal, ke!uali pada kasus anemia makrositik atau mikrositik.

    Pada pasien anemia karena kekurangan besi ukuran sel darah merah lebih

    ke!il4, nilai H!t akan terukur lebih rendah karena sel mikrositik terkumpul

     pada volume yang lebih ke!il, alaupun jumlah sel darah merah terlihat

    normal.

     Bilai normal H!t adalah sekitar 3 kali nilai hemoglobin.

    atu unit darah akan meningkatkan H!t )1 # 1.

    &aktor pengganggu

    =ndividu yang tinggal pada dataran tinggi memiliki nilai H!t yang tinggi

    demikian juga Hb dan sel darah merahnya.

     Bormalnya, H!t akan sedikit menurun pada hidremia fisiologis pada

    kehamilan

     Bilai H!t normal bervariasi sesuai umur dan jender. Bilai normal untuk 

     bayi lebih tinggi karena bayi baru lahir memiliki banyak sel makrositik.

     Bilai H!t pada anita biasanya sedikit lebih rendah dibandingkan laki#

    laki.

    0uga terdapat ke!enderungan nilai H!t yang lebih rendah pada kelompok 

    umur lebih dari ?% tahun, terkait dengan nilai sel darah merah yang lebih

    rendah pada kelompok umur ini.

    "ehidrasi parah karena berbagai sebab meningkatkan nilai H!t.

    Hal yang harus diaspadai : Bilai H!t D)%1 dapat menyebabkan gagal jantung

    dan kematian H!t I?%1 terkait dengan pembekuan darah spontan

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    10/27

    10

     b4 Hemoglobin Hb4

     Nilai normal : Pria : 13 - 18 g/dL SI unit : 8,1 - 11,2 mmol/L

    Wanita: 12 - 1 g/dL SI unit : !,4 " #,# mmol/L

    "eskripsi: Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi

    oksigen G)4 dan karbon dioksida 5G)4. Hb tersusun dari globin empat rantai

     protein yang terdiri dari dua unit alfa dan dua unit beta4 dan heme mengandung

    atom besi dan porphyrin: suatu pigmen merah4. Pigmen besi hemoglobin

     bergabung dengan oksigen. Hemoglobin yang mengangkut oksigen darah dalam

    arteri4 berarna merah terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen

    dalam vena4 berarna merah tua. atu gram hemoglobin mengangkut (,3 m2

    oksigen. Kapasitas angkut ini berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel

    darah merah.

    Penurunan protein Hb normal tipe *(, *), & fetal4 dan berhubungan dengan

    anemia sel sabit. Hb juga berfungsi sebagai dapar melalui perpindahan klorida

    kedalam dan keluar sel darah merah berdasarkan kadar G) dalam plasma untuk 

    tiap klorida yang masuk kedalam sel darah merah, dikeluarkan satu anion H5G34.

    Penetapan anemia didasarkan pada nilai hemoglobin yang berbeda se!ara

    individual karena berbagai adaptasi tubuh misalnya ketinggian, penyakit paru#

     paru, olahraga4. e!ara umum, jumlah hemoglobin kurang dari () gm/"l

    menunjukkan anemia. Pada penentuan status anemia, jumlah total hemoglobin

    lebih penting daripada jumlah eritrosit.

    =mplikasi klinik :

    Penurunan nilai Hb dapat terjadi pada anemia terutama anemia karena

    kekurangan -at besi4, sirosis, hipertiroidisme, perdarahan, peningkatan

    asupan !airan dan kehamilan.

    Peningkatan nilai Hb dapat terjadi pada hemokonsentrasi polisitemia,

    luka bakar4, penyakit paru#paru kronik, gagal jantung kongestif dan pada

    orang yang hidup di daerah dataran tinggi.

    Konsentrasi Hb berfluktuasi pada pasien yang mengalami perdarahan dan

    luka bakar.

    Konsentrasi Hb dapat digunakan untuk menilai tingkat keparahan anemia,

    respons terhadap terapi anemia, atau perkembangan penyakit yang

     berhubungan dengan anemia.

    &aktor pengganggu

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    11/27

    11

    Grang yang tinggal di dataran tinggi mengalami peningkatan nilai Hb

    demikian juga H!t dan sel darah merah.

    *supan !airan yang berlebihan menyebabkan penurunan Hb

    +mumnya nilai Hb pada bayi lebih tinggi sebelum eritropoesis mulai

    aktif4

     Bilai Hb umumnya menurun pada kehamilan sebagai akibat peningkatan

    volume plasma

    *da banyak obat yang dapat menyebabkan penurunan Hb. Gbat yang

    dapat meningkatkan Hb termasuk gentamisin dan metildopa

    Glahraga ekstrim menyebabkan peningkatan Hb

    Hal yang harus diaspadai

    (. =mplikasi klinik akibat kombinasi dari penurunan Hb, H!t dan sel darah merah.

    Kondisi gangguan produksi eritrosit dapat menyebabkan penurunan nilai

    ketiganya.

    ). Bilai Hb D7,%g/d2 adalah kondisi yang dapat memi!u gagal jantung dan

    kematian. Bilai I)%g/d2 memi!u kapiler !logging sebagai akibat

    hemokonsenstrasi

    Tatalaksana

    9anajemen anemia bertujuan untuk mengatasi penyebab rendahnya nilai

    hemoglobin. "alam situasi terjadi penurunan darah yang akut, transfusi

    merupakan terapi pilihan. "alam situasi terjadi kekurangan atau penurunan nutrisi

    maka diperlukan penggantian besi, vitamin '() atau asam folat. Pada penurunan

    fungsi ginjal dan penggunaan sitostatika, anemia biasanya terjadi karena

    menurunnya produksi eritropoetin sehingga terapi yang tepat adalah pemberian

    eritropoetin, namun apabila ada kendala biaya yang mahal, dapat diganti dengan

    tranfusi darah. 0ika anemia terjadi akibat menurunnya produksi eritropoetin makaterapi penggantian eritropoetin dapat mengurangi kebutuhan tranfusi.

    !4 Critrosit sel darah merah4

     Nilai normal: Pria: 4,4 - 5, $ 10 &l/mm3 SI unit: 4,4 - 5, $ 1012 &l/L

    Wanita: 3,8-5,0 $ 10 &l/mm3 SI unit: 3,5 - 5,0 $ 1012 &l/L

    "eskripsi: &ungsi utama eritrosit adalah untuk mengangkut oksigen dari paru#

     paru ke jaringan tubuh dan mengangkut 5G) dari jaringan tubuh ke paru#paru

    oleh Hb. Critrosit yang berbentuk !akram bikonkaf mempunyai area permukaan

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    12/27

    12

    yang luas sehingga jumlah oksigen yang terikat dengan Hb dapat lebih banyak.

    'entuk bikonkaf juga memungkinkan sel berubah bentuk agar lebih mudah

    meleati kapiler yang ke!il. 0ika kadar oksigen menurun hormon eritropoetin

    akan menstimulasi produksi eritrosit. Critrosit, dengan umur ()% hari, adalah sel

    utama yang dilepaskan dalam sirkulasi. 'ila kebutuhan eritrosit tinggi, sel yang belum deasa akan dilepaskan kedalam sirkulasi. Pada akhir masa hidupnya,

    eritrosit yang lebih tua keluar dari sirkulasi melalui fagositosis di limfa, hati dan

    sumsum tulang sistem retikuloendotelial4.

    Proses eritropoiesis pada sumsum tulang melalui beberapa tahap, yaitu: (.

    Hemo!ytoblast prekursor dari seluruh sel darah4 ). Prorubrisit sintesis Hb4 3.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    13/27

    13

    Peningkatan nilai 95 terlihat pada penyakit hati, al!oholism, terapi

    antimetabolik, kekurangan folat/vitamin '(), dan terapi valproat, disebut

     juga anemia makrositik.

    Pada anemia sel sabit, nilai 95 diragukan karena bentuk eritrosit yangabnormal.

    95 adalah nilai yang terukur karenanya memungkinkan adanya variasi

     berupa mikrositik dan makrositik alaupun nilai 95 tetap normal.

    95 pada umumnya meningkat pada pengobatan Lidovudin *LT dan

    sering digunakan sebagi pengukur kepatuhan se!ara tidak langsung.

    )4. 9ean 5orpus!ular Hemoglobin 95H4 Hemoglobin Korpuskuler rata E rata4

    Perhitungan : 95H pi!ogram/sel4 J hemoglobin/sel darah merah

     Nilai normal : 28" 34 *g/ &l 

    "eskripsi: =ndeks 95H adalah nilai yang mengindikasikan berat Hb rata#rata di

    dalam sel darah merah, dan oleh karenanya menentukan kuantitas arna

    normokromik, hipokromik, hiperkromik4 sel darah merah. 95H dapat digunakan

    untuk mendiagnosa anemia.

    =mplikasi Klinik:

    Peningkatan 95H mengindikasikan anemia makrositik 

    Penurunan 95H mengindikasikan anemia mikrositik.

    34. 9ean 5orpus!ular Hemoglobin 5on!entration 95H54 Konsentrasi

    Hemoglobin Korpuskuler rata E rata4

    Perhitungan : 95H5 J hemoglobin/hematokrit

     Nilai normal : 32 " 3 g/dL

    "eskripsi: =ndeks 95H5 mengukur konsentrasi Hb rata#rata dalam sel darah

    merah semakin ke!il sel, semakin tinggi konsentrasinya. Perhitungan 95H5

    tergantung pada Hb dan H!t. =ndeks ini adalah indeks Hb darah yang lebih baik,

    karena ukuran sel akan mempengaruhi nilai 95H5, hal ini tidak berlaku pada

    95H.

    =mplikasi Klinik:

    95H5 menurun pada pasien kekurangan besi, anemia mikrositik, anemia

    karena piridoksin, talasemia dan anemia hipokromik.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    14/27

    14

    95H5 meningkat pada sferositosis, bukan anemia pernisiosa.

    4.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    15/27

    15

    2eukosit terbentuk di sumsum tulang myelogenous4, disimpan dalam jaringan

    limfatikus limfa, timus, dan tonsil4 dan diangkut oleh darah ke organ dan

     jaringan. +mur leukosit adalah (3#)% hari. itamin, asam folat dan asam amino

    dibutuhkan dalam pembentukan leukosit. istem endokrin mengatur produksi,

     penyimpanan dan pelepasan leukosit. Perkembangan granulosit dimulai denganmyeloblast sel yang belum deasa di sumsum tulang4, kemudian berkembang

    menjadi promyelosit, myelosit ditemukan di sumsum tulang4, metamyelosit dan

     bands neutrofil pada tahap aal kedeasaan4, dan akhirnya, neutrofil.

    Perkembangan limfosit dimulai dengan limfoblast belum deasa4 kemudian

     berkembang menjadi prolimfoblast dan akhirnya menjadi limfosit sel deasa4.

    Perkembangan monosit dimulai dengan monoblast belum deasa4 kemudian

    tumbuh menjadi promonosit dan selanjutnya menjadi monosit sel deasa4.

    =mplikasi klinik:

     Bilai krisis leukositosis: 3%.%%%/mm3. 2ekositosis hingga 7%.%%%/mm3

    mengindikasikan gangguan di luar sumsum tulang bone marro4. Bilai

    leukosit yang sangat tinggi di atas )%.%%%/mm34 dapat disebabkan oleh

    leukemia. Penderita kanker post#operasi setelah menjalani operasi4

    menunjukkan pula peningkatan leukosit alaupun tidak dapat dikatakan

    infeksi.

    'iasanya terjadi akibat peningkatan ( tipe saja neutrofil4. 'ila tidak 

    ditemukan anemia dapat digunakan untuk membedakan antara infeksi

    dengan leukemia

    aspada terhadap kemungkinan leukositosis akibat pemberian obat.

    Perdarahan, trauma, obat mis: merkuri, epinefrin, kortikosteroid4,

    nekrosis, toksin, leukemia dan keganasan adalah penyebab lain

    leukositosis.

    9akanan, olahraga, emosi, menstruasi, stres, mandi air dingin dapat

    meningkatkan jumlah sel darah putih

    2eukopenia, adalah penurunan jumlah leukosit D%%%/mm3. Penyebab

    leukopenia antara lain:

    (. =nfeksi virus, hiperplenism, leukemia.

    ). obat antimetabolit, antibiotik, antikonvulsan, kemoterapi4

    3. *nemia aplastik/pernisiosa

    . 9ultipel mieloma

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    16/27

    16

    Prosedur pearnaan:

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    17/27

    17

    hift to left atau peningkatan bands sel belum deasa4 terjadi ketika

    neurofil muda dilepaskan kedalam sirkulasi. Hal ini disebabkan oleh

    infeksi, obat kemoterapi, gangguan produksi sel leukemia4 atau

     perdarahan.

    hift of the right atau peningkatan segment sel deasa4 terjadi pada

     penyakit hati, anemia megalobastik karena kekurangan '() dan asam

    folat, hemolisis, kerusakan jaringan, operasi, obat kortikosteroid4

    Peningkatan jumlah neutrofil berkaitan dengan tingkat keganasan infeksi.

    "erajat neutrofilia sebanding dengan jumlah jaringan yang mengalami

    inflamasi.

    0ika peningkatan neutrofil lebih besar daripada peningkatan sel darah

    merah total mengindikasikan infeksi yang berat.

    Pada kasus kerusakan jaringan dan nekrosis seperti: ke!elakaan, luka

     bakar, operasi4, neutrofilia terjadi akibat peningkatan -at neutrofilik atau

    mekanisme lain yang belum diketahui.

    &aktor pengganggu

    Kondisi fisiologi seperti stres, senang, takut, marah, olahraga se!ara

    sementara menyebabkan peningkatan neutrofil.

    anita yang melahirkan dan menstruasi dapat terjadi neutrofilia

    Pemberian steroid: pun!ak neutrofilia pada hingga ? jam dan kembali

    normal dalam ) jam pada infeksi parah, neutrofilia tidak terjadi4

    Paparan terhadap panas atau dingin yang ekstrim

    +mur:

     E *nak#anak merespon infeksi dengan derajat leukositosis neutrofilia yang

    lebih besar dibandingkan deasa

     E 'eberapa pasien lanjut umur merespon infeksi dengan derajat netrofil yang

    lemah, bahkan ketika terjadi infeksi parah

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    18/27

    18

    *granulositosis ditandai dengan neutropenia dan leukopenia4 sangat berbahaya

    dan sering berakibat fatal karena tubuh tidak terlindungi terhadap mikroba. Pasien

    yang mengalami agranulositosis harus diproteksi terhadap infeksi melalui teknik 

    isolisasi terbalik dengan penekanan pada teknik pen!u!ian tangan.

    )4 Cosinofil

     Nilai normal : 0% - %

    "eskripsi: Cosinofil memiliki kemampuan memfagosit, eosinofil aktif terutama

     pada tahap akhir inflamasi ketika terbentuk kompleks antigen#antibodi. Cosinofil

     juga aktif pada reaksi alergi dan infeksi parasit sehingga peningkatan nilai

    eosinofil dapat digunakan untuk mendiagnosa atau monitoring penyakit.

    =mplikasi klinik:

    Cosinofilia adalah peningkatan jumlah eosinofil lebih dari ?1 atau jumlah

    absolut lebih dari 7%%. Penyebabnya antara lain: respon tubuh terhadap

    neoplasma, penyakit *ddison, reaksi alergi, penyakit !ollagen vas!ular 

    atau infeksi parasit.

    Cosipenia adalah penurunan jumlah eosinofil dalam sirkulasi. Cosipenia

    dapat terjadi pada saat tubuh merespon stres peningkatan produksi

    glukokortikosteroid4.

    Cosinofil !epat hilang pada infeksi pirogenik 

    0umlah eosinofil rendah pada pagi hari dan meningkat pada sore hari

    hingga tengah malam.

    Cosinofilia dapat disamarkan oleh penggunaan steroid dan dapat

    meningkat dengan 2#triptofan.

    &aktor pengganggu

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    19/27

    19

    Cosinofil dapat tertutup oleh penggunaan steroid. 'erikan perhatian pada pasien

    yang menerima terapi steroid, epinefrin, tiroksin atau prostaglandin.

    34 'asofil

     Nilai normal : 0% - 2%

    "eskripsi: &ungsi basofil masih belum diketahui. el basofil mensekresi heparin

    dan histamin. 0ika konsentrasi histamin meningkat, maka kadar basofil biasanya

    tinggi. 0aringan basofil disebut juga mast sel.

    =mplikasi klinik :

    'asofilia adalah peningkatan basofil berhubungan dengan leukemia

    granulositik dan basofilik myeloid metaplasia dan reaksi alergi

    'asopenia adalah penurunan basofil berkaitan dengan infeksi akut, reaksi

    stres, terapi steroid jangka panjang.

    4 9onosit

     Nilai normal : 0%-11%

    "eskripsi: 9onosit merupakan sel darah yang terbesar. el ini berfungsi sebagai

    lapis kedua pertahanan tubuh, dapat memfagositosis dengan baik dan termasuk 

    kelompok makrofag. 9anosit juga memproduksi interferon.

    =mplikasi klinik:

    9onositosis berkaitan dengan infeksi virus, bakteri dan parasit tertentu

    serta kolagen, kerusakan jantung dan hematologi.

    9onositopenia biasanya tidak mengindikasikan penyakit, tetapi

    mengindikasikan stres, penggunaan obat glukokortikoid, myelotoksik dan

    imunosupresan.

    74 2imfosit

     Nilai normal : 15% - 45%

    "eskripsi: 9erupakan sel darah putih yang kedua paling banyak jumlahnya. el

    ini ke!il dan bergerak ke daerah inflamasi pada tahap aal dan tahap akhir proses

    inflamasi. 9erupakan sumber imunoglobulin yang penting dalam respon imun

    seluler tubuh. Kebanyakan limfosit terdapat di limfa, jaringan limfatikus dan

    nodus limfa. Hanya 71 dari total limfosit yang beredar pada sirkulasi.

    =mplikasi klinik:

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    20/27

    20

    2imfositosis dapat terjadi pada penyakit virus, penyakit bakteri dan

    gangguan hormonal

    2imfopenia dapat terjadi pada penyakit Hodgkin, luka bakar dan trauma.

    irosites limfosit stres, sel tipe "ony, limfosit atipikal4 adalah tipe sel

    yang dapat mun!ul pada infeksi jamur, virus dan paratoksoid, setelah

    transfusi darah dan respon terhadap stres.

    Perubahan bentuk limfosit dapat digunakan untuk mengukur 

    histokompabilitas.

    0umlah absolut limfosit D (%%% menunjukkan anergy.

    &aktor pengganggu

    2imfositosis pada pediatri merupakan kondisi fisiologis pada bayi baru

    lahir yang meliputi peningkatan sel darah putih dan limfosit yang nampak 

    tidak normal yang dapat keliru dengan keganasan sel

    Glahraga, stres emosional dan menstruasi dapat menyebabkan peningkatan

    limfositosis

    Hal yang harus diaspadai:

    Penurunan limfosit D 7%%/mm3 menunjukkan pasien dalam bahaya dan rentan

    terhadap infeksi, khususnya infeksi virus. Harus dilakukan tindakan untuk 

    melindungi pasien dari infeksi

    e4 Trombosit platelet4

     Nilai normal : 1!0 " 380. 103/mm3 SI : 1!0 " 380. 10#/L

    "eskripsi: Trombosit adalah elemen terke!il dalam pembuluh darah. Trombosit

    diaktivasi setelah kontak dengan permukaan dinding endotelia. Trombosit

    terbentuk dalam sumsum tulang. 9asa hidup trombosit sekitar >,7 hari. ebesar 

    )/3 dari seluruh trombosit terdapat disirkulasi dan (/3 nya terdapat di limfa.

    =mplikasi klinik:

    Trombositosis berhubungan dengan kanker, splenektomi, polisitemia vera,

    trauma, sirosis, myelogeneus, stres dan arthritis reumatoid.

    Trombositopenia berhubungan dengan idiopatik trombositopenia purpura

    =TP4, anemia hemolitik, aplastik, dan pernisiosa. 2eukimia, multiple

    myeloma dan multipledysplasia syndrome.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    21/27

    21

    Gbat seperti heparin, kinin, antineoplastik, penisilin, asam valproat dapat

    menyebabkan trombositopenia

    Penurunan trombosit di baah )%.%%% berkaitan dengan perdarahan

    spontan dalam jangka aktu yang lama, peningkatan aktu perdarahan petekia/ekimosis.

    *sam valproat menurunkan jumlah platelet tergantung dosis.

    *spirin dan *=B lebih mempengaruhi fungsi platelet daripada jumlah

     platelet.

    &aktor pengganggu

    0umlah platelet umumnya meningkat pada dataran tinggi setelah olahraga,

    trauma atau dalam kondisi senang, dan dalam musim dingin

     Bilai platelet umunya menurun sebelum menstruasi dan selama kehamilan

    5lumping platelet dapat menurunkan nilai platelet

    Kontrasepsi oral menyebabkan sedikit peningkatan

    Hal yang harus diaspadai

    (. Pada 7%1 pasien yang mengalami peningkatan platelet ditemukan keganasan

    ). Pada pasien yang mengalami peningkatan jumlah platelet yang ekstrim I(%%%

    6 (%3/mm34 akibat gangguan myeloproliferatif, lakukan penilaian penyebab

    abnormalnya fungsi platelet.

    3. Bilai kritis: penurunan platelet hingga D )% 6 (%3/mm3 terkait dengan

    ke!enderungan pendarahan spontan, perpanjangan aktu perdarahan, peteki dan

    ekimosis

    . 0umlah platelet I 7% 6 (%3/mm3 tidak se!ara umum terkait dengan perdarahan

    spontan

    Peraatan pasien

    =nterpretasi hasil pemeriksaan dan lakukan monitor yang sesuai. *mati

    tanda dan gejala perdarahan saluran !erna, hemolisis, hematuria, petekie,

     perdarahan vagina, epistases dan perdarahan gusi. Ketika nampak 

    hemorrhage, lakukan tindakan emergensi untuk mengendalikan

     perdarahan dan hubungi dokter 

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    22/27

    22

    Transfusi patelet dilakukan jika jumlah platelet D)% 6 (%3/mm3 atau

    terjadi perdarahan lesi tertentu. atu unit konsentrasi platelet

    meningkatkan jumlah (7 6 (%3/mm3

    Tata 2aksana Trombositopenia

    Pada kondisi rendahnya platelet yang kritis, transfusi platelet dapat dilakukan

    untuk memberikan peningkatan sementara. Transfusi platelet biasanya memiliki

    aktu paruh yang lebih pendek dan ke!uali jika kondisi penyebab sudah diatasi,

    maka sering diperlukan transfusi ulang. "alam kondisi nilai platelet yang rendah

    se!ara signifikan kurang dari 7% 6 (%A/24 penting memastikan tidak ada obat

    yang mempengaruhi fungsi platelet yang ada. Termasuk semua obat antiplatelet

    dan obat antiinflamasi non steroid. Trombositopenia yang terkait dengan auto#

    imun biasanya diatasi dengan kortikosteroid. 0ika diduga terjadi reaksi karena

    alergi obat, maka hentikan obat yang diduga menyebabkan reaksi alergi tsb.

    Tatalaksana Trombositemia

    0ika terjadi inflamasi dapat diberikan kortikosteroid dan bila terjadi infeksi

    diberikan antibiotik dan harus dilakukan pemantauan ketat mun!ulnya efek 

    samping yang tidak diinginkan. Pada kondisi terjadi peningkatan produksi platelet

    di atas (7%% 6 (%A/ 2, dapat diberikan obat antiproliferatif, namun dapat

    mengalami trombosis. Gleh karena itu pemberian aspirin atau obat antiplatelet

    lain dapat dipertimbangkan bagi pemberian pasien yang mengalami risiko

    kardiovaskular, serebrovaskular, atau pasien yang pernah mengalami trombotik karena tingginya nilai platelet.

    f4 2aju Cndap "arah 2C"4

     Nilai normal: Pria 15mm/1 am Wanita 20mm/1 am

    "eskripsi: 2C" atau juga biasa disebut Crithro!yte edimentation

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    23/27

    23

    7%mm/ jam harus diinvestigasi lebih lanjut dengan melakukan

     pemeriksaan terkait infeksi akut maupun kronis, yaitu: kadar protein

    dalam serum dan protein, immunoglobulin, *nti Bu!lear *ntibody *B*4

    Tes, reumatoid fa!tor. edangkan peningkatan nilai 2C" I(%%mm/jam

    selalu dihubungkan dengan kondisi serius, misalnya: infeksi, malignansi, paraproteinemia, primary ma!roglobulinaemia, hiperfibrinogenaemia,

    ne!roti-ing vaskulitis, polymyalgia rheumati!.

    nilai menurun terjadi pada: polisitemia, gagal jantung kongesti, anemia sel

    sabit, Hipofibrinogenemia, serum protein rendah =nteraksi obat dengan

    hasil laboratorium: etambutol, kuinin, aspirin, dan kortison.

    g4 aktu protrombin Prothrombin time/PT4

     Nilai normal: 10 " 15 d&ti 'da*at &rariai &ara &rmana antar laoratorium4

    "eskripsi: 9engukur se!ara langsung kelainan se!ara potensial dalam sistem

    tromboplastin ekstrinsik fibrinogen, protrombin, faktor , == dan O4.

    =mplikasi klinik:

     Bilai meningkat pada defisiensi faktor tromboplastin ekstrinsik, defisiensi

    vit.K, "=5 disseminated intravas!ular !oagulation4, hemorrhragia pada

     bayi baru lahir, penyakit hati, obstruksi bilier, absorpsi lemak yang buruk,

    lupus, intoksikasi salisilat. Gbat yang perlu diaspadai: antikoagulan

    arfarin, heparin4

     Bilai menurun apabila konsumsi vit.K meningkat

    h4 =nternational Bormali-ed

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    24/27

    24

    =mplikasi klinik:

    9eningkat pada penyakit von illebrand, hemofilia, penyakit hati,

    defisiensi vitamin K, "=5. Gbat yang perlu diaspadai: heparin,

    streptokinase, urokinase, arfarin4

    9enurun pada "=5 sangat aal, hemorrhagia akut, kanker meluas ke!uali

    mengenai hati4

     j4 aktu Thrombin Thrombin Time/TT4

     Nilai normal : dalam r&ntang 3 d&ti dari nilai ontrol 'nilai ontrol: 1-24

    d&ti),&rariai antar laoratorium.

    "eskripsi: pemeriksaan yang sensitif untuk defisiensi fibrinogen

    =mplikasi klinik:

    9eningkat pada "=5, fibrinolisis, hipofibrinogenemia, multiple mieloma,

    uremia, penyakit hati yang parah. Gbat yang perlu diaspadai: heparin,

    lo#mole!ular#eight heparin/29H, urokinase, streptokinase,

    asparaginase. ?%1 kasus "=5 menunjukkan TT meningkat. Pemeriksaan

    TT kurang sensitif dan spesifik untuk "=5 dibandingkan pemeriksaan lain

    9enurun pada hiperfibrinogenemia, hematokrit I771

    k4 &ibrinogen

     Nilai normal: 200 " 450 mg/dL atau 2,0 " 4,5 g/L 'SI unit) Nilai riti: 50 atau

    !00 mg/dL

    "eskripsi: 9emeriksa lebih se!ara mendalam abnormalitas PT, aPTT, dan TT.

    9enapis adanya "=5 dan fibrinogenolisis.

    =mplikasi klinik:

    9eningkat pada: penyakit inflamasi !ontoh: arthritis reumatoid, infeksi,

    infark miokard akut, stroke, kanker, sindrom nefrotik, kehamilan dan

    eklampsia

    9enurun pada: "=5, penyakit hati, kanker, fibrinolisis primer,

    disfibrinogenemia, meningkatnya antitrombin ===

    l4 " # "imer 

     Nilai normal: N&gati( atau 0,5 mg /mL atau 0,5 mg/L SI 

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    25/27

    25

    Peningkatan palsu: pada kondisi titer reumatoid faktor yang tinggi, adanya tumor 

    marker penanda4 5*#()7, terapi estrogen dan kehamilan normal.

    "eskripsi: 9enilai salah satu produk degradasi fibrin. Terdiri dari berbagai ukuran

    fibrin terkait silang !ross#linked4

    =mplikasi klinik:

    meningkat pada "=5, "T, Cmboli paru, gagal hati atau gagal ginjal, kehamilan

    trimester akhir, preeklamsia, infark miokard, keganasan, inflamasi, infeksi parah,

     pembedahan dan trauma

    7. *nalisa gas darah *;"4

    "eskripsi: *nalisis dilakukan untuk evaluasi pertukaran oksigen dan karbon

    dioksida dan untuk mengetahui status asam basa. Pemeriksaan dapat dilakukan pada pembuluh arteri untuk melihat keadaan pH, p5G), pG), dan aG)

    =ndikasi umum:

    a4 *bnormalitas pertukaran gas: Penyakit paru akut dan kronis, ;agal nafas akut,

    Penyakit jantung, Pemeriksaan keadaan pulmoner rest dan e6er!ise4, ;angguan

    tidur 

     b4 ;angguan asam basa: *sidosis metabolik, *lkalosis metabolik 

    a4 aturasi Gksigen aG)4

     Nilai Normal: #5-##% 2

    "eskripsi: 0umlah oksigen yang diangkut oleh hemoglobin, ditulis sebagai

     persentasi total oksigen yang terikat pada hemoglobin.

    =mplikasi Klinik:

    aturasi oksigen digunakan untuk mengevaluasi kadar oksigenasi

    hemoglobin dan ke!ukupan oksigen pada jaringan

    Tekanan parsial oksigen yang terlarut di plasma menggambarkan jumlah

    oksigen yang terikat pada hemoglobin.

     b4 Tekanan Parsial Gksigen PaG)4

     Nilai normal 'uu amar, t&rgantung umur) : !5-100 mm6g SI : 10-13,3 Pa

    "eskripsi: PaG) adalah ukuran tekanan parsial yang dihasilkan oleh sejumlah G)

    yang terlarut dalam plasma. Bilai ini menunjukkan kemampuan paru#paru dalam

    menyediakan oksigen bagi darah.

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    26/27

    26

    =mplikasi Klinik:

    Penurunan nilai PaG ) dapat terjadi pada penyakit paru obstruksi kronik 

    PPGK4, penyakit obstruksi paru, anemia, hipoventilasi akibat gangguan

    fisik atau neuromuskular dan gangguan fungsi jantung. Bilai PaG) kurangdari % mmHg perlu mendapat perhatian khusus.

    Peningkatan nilai PaG) dapat terjadi pada peningkatan penghantaran G)

    oleh alat bantu !ontoh: nasal prongs, alat ventilasi mekanik4,

    hiperventilasi, dan polisitemia peningkatan sel darah merah dan daya

    angkut oksigen4.

    !4 Tekanan Parsial Karbon "ioksida Pa5G)4

     Nilai normal : 35-45 mm6g SI : 4,!-,0 Pa

    "eskripsi: Pa5G ) menggambarkan tekanan yang dihasilkan oleh 5G) yang

    terlarut dalam plasma. "apat digunakan untuk menentukan efektifitas ventilasi

    alveolar dan keadaan asam#basa dalam darah.

    =mplikasi Klinik:

    Penurunan nilai Pa5G ) dapat terjadi pada hipoksia, an6iety/nervousness

    dan emboli paru. Bilai kurang dari )% mmHg perlu mendapat perhatian

    khusus.

    Peningkatan nilai Pa5G) dapat terjadi pada gangguan paru atau penurunan

    fungsi pusat pernafasan. Bilai Pa5G) I ?% mgHg perlu mendapat

     perhatian.

    +mumnya, peningkatan Pa5G) dapat terjadi pada hipoventilasi sedangkan

     penurunan nilai menunjukkan hiperventilasi.

    'iasanya penurunan ( mCR H5G3 akan menurunkan tekanan Pa5G)

    sebesar (,3 mmHg.

    d4 pH

     Nilai normal : !,35-!,45 Nilai riti: !,25 atau !,55

    "eskripsi : serum pH menggambarkan keseimbangan asam basa dalam tubuh.

    umber ion hidrogen dalam tubuh meliputi asam volatil dan !ampuran asam

    seperti asam laktat dan asam keto4

    =mplikasi Klinik:

  • 8/18/2019 Makalah Pemeriksaan Penunjang 1

    27/27

    27

    +mumnya nilai pH akan menurun dalam keadaan asidemia peningkatan

     pembentukan asam4

    +mumnya nilai pH meningkat dalam keadaan alkalemia kehilangan

    asam4

    'ila melakukan evaluai nilai pH, sebaiknya Pa5G) dan H5G3 diketahui

     juga untuk memperkirakan komponen pernafasan atau metabolik yang

    mempengaruhi status asam basa.

    e4 Karbon "ioksida 5G)4

     Nilai normal : 22 - 32 m7/L SI unit : 22 - 32 mmol/L

    "eskripsi: "alam plasma normal, A71 dari total 5G) terdapat sebagai ion

     bikarbonat H5G3#(4, 71 sebagai larutan gas 5G) terlarut dan asam karbonatH)5G34. Kandungan 5G) plasma terutama adalah bikarbonat, suatu larutan

    yang bersifat basa dan diatur oleh ginjal. ;as 5G) yang larut ini terutama bersifat

    asam dan diatur oleh paru#paru. Gleh karena itu nilai 5G) plasma menunjukkan

    konsentrasi bikarbonat.

    =mplikasi klinik:

    Peningkatan kadar 5G) dapat terjadi pada muntah yang parah, emfisema,

    dan aldosteronisme

    Penurunan kadar 5G ) dapat terjadi pada gagal ginjal akut, diabetik 

    asidosis dan hiperventilasi

    Peningkatan dan penurunan dapat terjadi pada penggunaan nitrofurantoi