18
5/20/2018 MakalahPemter-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pemter 1/18 I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya peningkatan mutu genetik dari ternak dapat dilakukan dengan menggunakan ilmu pemuliaan ternak. Dengan menggunakan ilmu pemuliaan maka ternak tersebut diharapkan menjadi bibit unggul yang memiliki  produktivitas baik sebagai manifestasi dari faktor genetik dan lingkungan ternak tersebut hidup. Beberapa tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan bibit unggul seperti melakukan program seleksi dimana banyak faktor yang diperhitungkan seperti pendugaan nilai heritabilitas, nilai ripitabilitas dan nilai  pemuliaan. Setelah dilakukan program seleksi terhadap populasi ternak, maka ternak yang telah lolos dari program seleksi selanjutnya akan melalui tahap perkawinan. Berbagai model persilangan kemudian dikembangkan pada ternak untuk menghasilkan bibit unggul yang merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dari tetua ternak tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam makalah ilmu  pemuliaan ternak akan dikaji lebih lanjut mengenai metode persilangan pada ternak. 1.2.Rumusan Makalah Bagaimana model persilangan yang dapat dilakukan pada ternak Bagaimana pola pemuliaan pada ternak yang dilakukan  persilangan 1.1. Tujuan Penulisan Mengetahui model persilangan yang dapat dilakukan pada ternak 

Makalah Pemter

  • Upload
    ping32

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa

Citation preview

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    1/18

    I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Upaya peningkatan mutu genetik dari ternak dapat dilakukan dengan

    menggunakan ilmu pemuliaan ternak. Dengan menggunakan ilmu pemuliaan

    maka ternak tersebut diharapkan menjadi bibit unggul yang memiliki

    produktivitas baik sebagai manifestasi dari faktor genetik dan lingkungan ternak

    tersebut hidup. Beberapa tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan bibit

    unggul seperti melakukan program seleksi dimana banyak faktor yangdiperhitungkan seperti pendugaan nilai heritabilitas, nilai ripitabilitas dan nilai

    pemuliaan.

    Setelah dilakukan program seleksi terhadap populasi ternak, maka ternak

    yang telah lolos dari program seleksi selanjutnya akan melalui tahap perkawinan.

    Berbagai model persilangan kemudian dikembangkan pada ternak untuk

    menghasilkan bibit unggul yang merupakan hasil interaksi antara faktor genetik

    dari tetua ternak tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam makalah ilmu

    pemuliaan ternak akan dikaji lebih lanjut mengenai metode persilangan pada

    ternak.

    1.2.Rumusan Makalah

    Bagaimana model persilangan yang dapat dilakukan pada

    ternak

    Bagaimana pola pemuliaan pada ternak yang dilakukan

    persilangan

    1.1. Tujuan Penulisan

    Mengetahui model persilangan yang dapat dilakukan pada

    ternak

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    2/18

    Bagaimana pola pemuliaan pada ternak yang dilakukan

    persilangan

    II

    PEMBAHAAN

    2.1. P!la Pemuliaan

    Struktur ternak bibit umumnya berbentuk piramida yangterbagi menjadi tiga

    strata (tiers yaitu pada pun!ak piramida kelompok elit (nu!leus, kelompok

    pembiak (multiplier, dan paling bawah kelompok niaga ("i!holas #$$%& 'arwi!k

    et al. #$$& 'iener #$$$.

    )ambar #. Struktur *ola +ernak

    *ola pemuliaan pada dasarnya ada dua bentuk yaitu (# pola inti tertutup

    (losed nu!leus breeding s!heme dan pola inti terbuka (-pen nu!leus breeding

    s!heme. *ada pola tertutup aliran gen hanya berlangsung satu arah dari pun!ak

    l

    i

    t

    e

    (

    "

    u

    !

    l

    e

    u

    s

    lite

    N

    *embiak

    Niaga

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    3/18

    (nu!leus ke bawah tidak ada gen yang mengalir dari bawah ke nu!leus. *erbaikan

    genetik pada !ommer!ial sto!k terjadi bila ada perbaikan pada nu!leus. *eningkatan

    mutu genetik pada nu!leus tidak segera tampak pada strata dibawahnya, perlu

    waktu untuk meneruskan kemajuan genetik pada suatu strata ke strata

    berikutnya.dengan jumlah tahun terjadinya perubahan genetik yang ditunjukkan

    oleh perbedaan performan antara strata yang berdekatan. *ola ini dalam praktek

    biasa digunakan dalam pemuliaan ternak tradisional, peternakan babi dan pemuliaan

    ayam ( "i!holas #$$%

    )ambar /. *ola 0nti +ertutup

    (/ *ola inti terbuka suatu sistem dimana inti (nu!leus tidak tertutup, oleh

    karena itu aliran gen tidak hanya dari strata atas ke bawah tetapi juga dari bawah

    ke atas. 1arena itu setiap perbaikan genetik yang diperoleh dari hasil seleksi di

    tingkat dasar akan memberikan kontribusi pada peningkatan genetik di inti,

    besarnya kontribusi bergantung kepada laju aliran gen dari dasar ke inti. Dengan

    masuknya ternak bibit dari kelompok lain ke inti hubungan kekerabatan antara

    induk dengan jantan makin jauh sehingga laju inbreeding berkurang. 2ames

    (#$3$ mengemukakan bahwa kemajuan genetik pada sistem terbuka lebih

    tinggi dibandingkan dengan sistem tertutup. *ada sistem terbuka respons seleksi

    meningkat # sampai #45, dengan laju inbreeding lebih rendah 45 bila

    dibandingkan dengan sistem tertutup pada kondisi dan ukuran sama. *ola inti

    terbuka !o!ok digunakan untuk pemuliaan domba di negara berkembang.

    *ola pemuliaan ternak terus berkembang sejalan denganperkembangan ilmu

    dan teknologi. *rogram6program statistik yang !anggih dapat digunakan untuk

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    4/18

    menilai seekor ternak, demikian juga kemajuan teknologi reproduksi seperti

    inseminasi buatan sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan ternak

    unggul. Dalam pola pemuliaan yang perlu mendapat perhatian

    adalah peningkatan genetik dan laju inbreeding. *eningkatan genetik

    bertujuan untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin dari sumber genetik yang

    ada melalui pemuliaan dengan memanfaatkan teknologi dan keterbatasan

    lingkungan. *engaruh inbreeding pada domba umumnya merugikan performa

    produksi. Menurut hasil6hasil penelitian peningkatan #5 inbreeding menurunkan

    .#3 kg wool, .#% kg bobot lahir .### kg bobot sapih dan .#37 kg bobot pra

    sapih, fertilitas induk menurun #.8 sampai #.#95, dan jumlah anak yang hidup

    sampai sapih menurun .3 sampai 3./5.

    )ambar %. *ola 0nti +erbuka

    *ola pemuliaan yang digunakan harus sesuai dengan kondisi daerah atau

    negara, kepentingan petani, konsumen, pemerintah maupun politik.

    1epentingankepentingan tersebut meliputi keamanan pangan, ketahanan pangan,

    kesejahteraan ekonomi dan sosial produsen serta konsumen, produksi

    berkelanjutan serta harus sesuai dengan kondisi lingkungan.

    2.1. P!la Pemuliaan Tiga trata

    *ola pemuliaan tiga strata merupakan salah satu alternatif model yang dapat

    digunakan untuk perbaikan mutu genetik domba. *ola tiga strata terdiri atas :

    Strata#.*embibitan ("u!leus flo!ks ,bertujuan untuk mengampu

    kelangsungan dan perbaikan mutu genetik ternak. Di negara6negara berkembang

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    5/18

    dengan jumlah ternak yang dipelihara sedikit, sumber daya terbatas, perbaikan mutu

    genetik lebih tepat dilakukan pada inti ("u!leus. Semua sifat di!atat dan di

    evaluasi di inti, hasilnya disebarkan ke strata dibawahnya yang dikoordinir oleh

    inti. +ernak di inti harus merupakan kumpulan ternak unggul. Masalah utama dan

    penting untuk keberhasilan implementasi pola pemuliaan pada peternak, harus ada

    interaksi antar inti dengan kelompok peternak baik dalam masalah teknik maupun

    sosial ekonomi. ;arus selalu diingat bahwa tujuan pemuliaan (breeding

    obje!tive pada inti akan berpengaruh keseluruh pola (s!heme. +ujuan pemuliaan

    pada inti harus didasarkan pada apa yang diharapkan peternak.

    Strata /. 1elompok pembiakan (multiplier flo!ks. +ugas kelompok ini

    adalah memproduksi ternak pada kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan

    permintaanpasar. +ernak yang dihasilkan pada strata ini biasanya memeiliki

    mutu genetik sedang (medium geneti! value.

    Strata %. 1elompok "iaga (ommer!ial flo!ks. *ola tiga strata akan mampu

    meningkatkan mutu genetik bila didukung oleh lingkungan produksi peternakan

    yang kondusif.

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    6/18

    tujuh kelompok yaitu lingkungan biologis, teknis, ekonomi, sosial, budaya

    hukum dan politik. Sistem ini akan berhasil bila dilaksanakan dibawah

    satu atap management.biasanya dilaksanakan di pusat pembibitan milik

    pemerintah.

    2.". #ru$ Bree%ing &hame

    )rup breeding S!heme merupakan model pola pemuliaan yang paling

    banyak digunakan baik di "egara maju maupun "egara negara berkembang.

    *embibit membentuk kerjasama untuk memanfaatkan keunggulan ternak

    yang ada, pengalaman peternak serta prasarana yang dimiliki. +ernak dengan

    performa baik sesuai dengan yang diharapkan kelompok dipilih dan dipelihara di

    inti. =e!ording dilakukan di inti untuk sifat6sifat yang mempunyai nilai ekonomis

    selanjutnya seleksi didasarkan atas sifat6sifat tersebut, ternak pengganti untuk

    kelompok anggota umumnya berasal dari inti sehingga perbaikan akan !epat

    menyebar ke seluruh kelompok.

    1euntungan pola ini antara lain adalah:

    #. inbreeding akan rendah.

    /. meningkatkan partisipasi peternak karena peternak berperan langsung dalam

    program pemuliaan.

    %. peternak dapat memelihara>mengontrol ternak unggulnya, dan prasarana

    yang ada dapat dimanfaatkan bersama.

    8. 1eberhasilan grup sangat bergantung kepada efektifitas organisasi,

    partisipasi peternak serta pola pemuliaan yang digunakan.

    ?danya kerjasama dalam kelompok memungkinkan untuk mendapatkan ternak

    yang memiliki performa baik, dari sekian banyak ternak yang dimiliki kelompok.

    1riteria seleksi ditentukan bersama oleh kelompok sesuai dengan kebutuhan.

    +ernak terpilih tetap dipelihara oleh pemiliknya, peternak berkontribusi dalam

    program dengan membolehkan ternaknya untuk digunakan dalam kelompok

    atau menjual ternak terseleksi kepada peternak lain sesama anggota kelompok.

    Di "ew @ealand pertama kali dikembangkan tahun #$93, selanjutnya

    berkembang sangat pesat (*eart #$3$. hagunda dan 'ollny (/4

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    7/18

    menggunakan group breeding s!heme dalam konservasi sumber genetik ternak

    lokal di Malawi. *ola grup breeding ternyata juga banyak dikerjakan oleh

    kelompok peternak domba tangkas di 2awa barat. Salah satu kelompok

    peternak domba tangkas yang merupakan kelompok pembibit adalah 2ogya )rup

    di 1e!amatan 0bun 1ab. Bandung.

    Aungsi kelompok untuk membangun dan mengembangkan potensi

    kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat umumnya melalui ternak

    domba, untuk itu kelompok berperan aktif dalam meningkatkan kualitasdan kuantitas ternak domba, memperkokoh perekonomian melalui agribisnis bibit

    domba, penyediaan pakan, pelayananan kesehatan ternak serta mengadakan

    kemitraan dengan dinas peternakan, perguruan tinggi, BUM" maupun usaha6

    usaha swasta lainnya.

    1egiatan utama kelompok melakukan pembinaan terhadap anggota melalui

    pertemuan6pertemuan rutin mingguan, tukar menukar pengalaman beternak antar

    sesama anggota, mengikuti kegiatan kontes dan ketangkasan domba baik tingkat

    regional maupun nasional. Untuk meningkatkan pengetahuan dan

    keterampilan anggota kelompok sering mendatangkan ahli untuk memberikan

    !eramah maupun pelatihan. 1egiatan perekonomian kelompok diantaranya

    membentuk koperasi simpan pinjam, dibidang agribisnis sebagai usaha pokok

    menjual bibit ternak, mengusahakan pengadaan pakan terutama konsentrat,

    bekerjasama dengan *erum *erhutani menanam hijauan pakan ternak dilahan

    kehutanan sebagai tanaman sela.

    ?nggota kelompok adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa, mereka

    mempunyai wewenang penuh dalam memelihara ternaknya, namun demikian

    mereka berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh kelompok,

    mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan aas kekeluargaan

    serta menanggung kerugian kelompok sesuai yang diatur dalam kesepakatan. 1etua

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    8/18

    kelompok lebih berperan dalam mengkoordinasikan kegiatan kelompok, serta

    memberikan arahan dalam kegiatan usaha ternak terutama dalam seleksi bibit dan

    menentukan pejantan yang digunakan.

    +ujuan seleksi di kelompok 2ogya )rup adalah menghasilkan domba tangkas

    unggul atau domba dengan berat badan tinggi. 1riteria seleksi meliputi : sifat

    sifat kualitatif diantaranya adalah bentuk badan, warna bulu, bentuk tanduk, serta

    bentuk telinga. Sifat 1uantitatif terutama adalah bobot lahir, bobot sapih, bobot

    tujuh bulan, dan bobot satu tahun. Seleksi betina pada umumnya sama dengan

    jantan, untuk tanduk di!ari betina yang memiliki tanduk meskipun ke!il (betina

    bertanduk. Seleksi domba jantan untuk bibit maupun tangkas dilakukan

    beberapa tahap yaitu pada umur 8 bulan (umur sapih, umur 3 sampai $ bulan,

    dan umur #.4 tahun (gigi seri tanggal /. *ada umur sapih kriteria seleksi

    terutama melihat postur tubuh se!ara umum, diutamakan dari kelahiran

    tunggal, tidak terlihat !a!at tubuh, ke!epatan pertumbuhan, dan kesehatan

    ternak. *ada umur ini pemeliharaan masih disatukan jantan dan betina. Umur 3

    sampai $ bulan sering disebut domba galingan dilakukan seleksi khusus, mulai

    diperhatikan bagian kepala meliputi raut muka, sorot mata, daun telinga, dan

    tanduk. *ostur tubuh yaitu kaki, ekor, serta warna bulu. *ada umur ini domba mulai

    di kandang pada kandang individu. *ada umur #.4 tahun dilakukan seleksi terakhir

    terhadap sifat6sifat yang diseleksi pada umur sebelumnya, pada umur ini

    keserasian antara bentuk tanduk, muka, postur tubuh, warna bulu, serta

    karakteristik lainnya sudah dapat dilihat dengan jelas.

    2.'. ire Re(eren&e &hame

    Sire referen!e s!heme merupakan satu model pola pemuliaan dimana

    pejantan yang digunakan merupakan hasil seleksi berdasarkan kriteria yang sesuai

    dengan yang diharapkan, kemudian pejantan tersebut digunakan se!ara bergilir di

    kelompok kelompok betina. ?nang (/% mengemukakan bahwa model sire

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    9/18

    referen!e s!heme !o!ok digunakan untuk model pola pemuliaan domba priangan.

    Dengan adanya geneti! links antar kelompok, evaluasi genetik antar kelompok

    dan antar tahun bisa dilakukan dengan mempertimbangkan kelompok sebagai

    efek tetap, sehingga nilai pemuliaan dan performa ternak antar kelompok

    dapat diperbandingkan. *eran inti adalah mengelola dan menseleksi jantan

    yang akan digunakan sebagai referen!e sire. *arameter genetik dan fenotip

    dapat dihitung menggunakan restri!ted maCimum likelihood (=M

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    10/18

    kualitatif, diantaranya pola warna, bentuk tanduk, bentuk telinga, dan bentuk

    badan. Sifat kuantitatif yang paling diperhatikan adalah bobot lahir, bobot sapih danbobot umur satu tahun. Silsilah juga menjadi pertimbangan seleksi, untuk jantan

    lebih disukai berasal dari kelahiran tunggal dan turunan ternak juara.

    1elompok peternak ;. -sih sangat fanatik dengan pola warna hitam dan

    atau belang hitam (warna baralak dan bara!ak, sehingga pola warna jantan dan

    induk yang dipilih adalah warna6warna tersebut. Bentuk tanduk diarahkan

    bentuk gayor dan leang, untuk bentuk tanduk tidak jadi kriteria utama,

    bentuk telinga harus rumpung. Bentuk badan harus nyinga (seperti singa

    besar pada bagian depan (dada. 1riteria seleksi berdasarkan sifat kualitatif,urutan pertama bentuk telinga, kedua warna bulu ketiga bentuk tanduk, dan yang

    terakhir bentuk badan.

    Seleksi domba jantan untuk bibit maupun tangkas dilakukan beberapa tahap

    yaitu pada umur sapih (8 bulan, umur 3 sampai $ bulan, dan umur #,4 tahun (gigi

    seri tanggal /. *ada umur sapih kriteria seleksi terutama melihat postur tubuh

    se!ara umum, diutamakan dari kelahiran tunggal, tidak terlihat !a!at

    tubuh, ke!epatan pertumbuhan, dan kesehatan ternak. *ada umur ini pemeliharaan

    masih disatukan jantan dan betina. Umur 3 sampai $ bulan sering disebut dombagalingan dilakukan seleksi khusus, mulai diperhatikan bagian kepala meliputi

    raut muka, sorot mata, daun telinga, dan tanduk, postur tubuh, kaki, ekor, serta

    warna bulu. *ada umur ini domba mulai dikandang pada kandang individu. *ada

    umur #,4 tahun dilakukan seleksi terakhir terhadap sifat6sifat yang diseleksi pada

    umur sebelumnya,pada umur ini keserasian antara bentuk tanduk, muka, postur

    tubuh, warna bulu, serta karakteristik lainnya sudah dapat dilihat dengan jelas.

    Seleksi domba betina lebih diarahkan pada pola warna bulu, tidak terlihat

    !a!at tubuh, ke!epatan pertumbuhan, dan kesehatan ternak. Sama seperti jantan,untuk betina seleksi dimulai sejak lahir namun tidak harus dari kelahiran

    tunggal, bisa berasal dari kelahiran kembar dua. Sifat kuantitatif yang

    diperhatikan bobot lahir, pertumbuhan sampai sapih dan pertumbuhan pas!a

    sapih, sampai menjelang dikawinkan. Domba betina dikawinkan pertama kali

    pada umur satu tahun, biasanya digunakan rata6rata sampai 3 kali beranak.

    1egiatan seleksi seluruhnya dilakukan oleh ;. -sih dan pak ?de (putra ;. -sih,

    untuk jantan diseleksi /5 terbaik dan betina 35 terbaik. Domba terseleksi

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    11/18

    dipelihara di kelompok, yang tidak terseleksi dijual untuk domba potong atau

    sebagai bibit di peternak lain. Domba jantan seluruhnya dimiliki ;.-sih,betina disebar ke peternak penggarap angota kelompok ;. -sih. *ola pemuliaan

    yang dilakukan ;. -sih dapat dapat digambarkan seperti terlihat pada )ambar %.

    Berdasarkan hasil pengamatan pola tersebut sesuai dengan pola ram !ir!le.

    *eternak anggota hanya memelihara betina, pejantan ditentukan oleh ;. -sih

    berdasarkan hasil seleksi di kelompok. *ejantan tersebut kemudian digilir untuk

    digunakan anggota kelompok.

    1osgey ( /8 mengemukakan bahwa pada pola ram !ir!le ukuran inti dan

    ratio jantan betina berpengaruh terhadap kemajuan genetik ( ) dan koefisien

    inbreeding (A. Semakin besar ukuran inti ) meningkat dan koefisien inbreeding

    (A menurun.

    ?pabila pada kelompok ini dilengkapi dengan !atatan performa (re!ording

    dan inti mampu menseleksi jantan sebagai referen!e sire, pola ini akan sesuai

    dengan model sire referen!e s!heme.

    2.). P!la Pemuliaan Berkelanjutan

    *ola pemuliaan ternak merupakan kegiatan seleksi dan perkawinan untuk

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    12/18

    menghasilkan ternak unggul sekaligus meningkatkan pendapatan peternak, oleh

    karena itu pola pemuliaan ternak harus merupakan bagian yang terintegrasi

    dari

    kebijakan pembangunan pertanian nasional. Model pola pemuliaan bergantung pada

    sistem produksi, pola re!ording, kemajuan genetik yang diharapkan serta

    banyaknya ternak unggul yang akan dihasilkan. Salah satu komponen yang sangat

    penting dan merupakan langkah awal dalam kegiatan program pemuliaan adalah

    menetapkan tujuan pemuliaan (breeding obje!tive. 1eberhasilan program

    pemuliaan sangat ditentukan oleh kejelasan tujuan pemuliaan serta peran peternak

    yang terlibat dalam kegiatan pemuliaan +ujuan pemuliaan harus merupakan

    bagian dari kebijakan pembangunan pertanian, sesuai dengan keinginan

    peternak, diren!anakan untuk jangka panjang serta harus men!erminkan

    kebutuhan pasar di masa depan. Umumnya peternak domba priangan tidak

    memiliki tujuan yang jelas dalam pemuliaan dombanya namun pada

    dasarnya peternak ingin memperoleh domba dengan nilai jual tinggi baik

    sebagai domba tangkas maupun sebagai penghasil daging. Supaya pola

    pemuliaan yang diterapkan dapat berkelanjutan pemerintah bersama6sama

    peternak menentukan tujuan pemuliaan domba priangan sehingga

    diperoleh titik temu antara tujuan pemerintah meningkatkan produksi ternak

    untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau oleh

    masyarakat dengan tujuan peternak memelihara ternak sebagai sumber penghasilan.

    *ola pemuliaan yang optimal bukan hanya berhasil dalam meningkatkan mutu

    genetik ternak tetapi harus sesuai dengan sarana yang ada serta adanya

    keterlibatan peternak . group breeding s!heme merupakan salah satu pola

    pemuliaan yang keterlibatan peternaknya !ukup tinggi karena peternak

    berperan langsung dalam program pemuliaan, peternak membentuk

    kerjasama untuk memanfaatkan keunggulan ternak yang ada, pengalaman

    peternak serta prasarana yang dimiliki. ?danya kerjasama dalam

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    13/18

    kelompok memungkinkan untuk mendapatkan ternak memiliki performan

    baik, dari sekian banyak ternak yang dimiliki kelompok. 1riteria seleksi

    ditentukan bersama oleh kelompok sesuai dengan kebutuhan.

    *ola pemulian dengan inti ("u!leus breeding s!heme !o!ok digunakan pada

    peningkatan mutu genetik domba pada peternakan rakyat di negara berkembang,

    pola ini dapat mengatasi hambatan sosial ekonomi, dana dan infrastruktur. *ola

    pemuliaan dengan inti pada dasarnya ada dua bentuk yaitu pola inti tertutup

    (losed nu!leus breeding s!heme dan pola inti terbuka (-pen nu!leus breeding

    s!heme.

    *ada pola tertutup aliran gen hanya berlangsung satu arah dari inti (nu!leus

    ke luar tidak ada gen yang mengalir dari luar ke nu!leus. *ola inti terbuka suatu

    sistem dimana inti (nu!leus tidak tertutup, oleh karena itu aliran gen tidak hanya

    dari inti ke luar tetapi juga dari luar ke inti. pola inti terbuka !o!ok digunakan

    untuk pemuliaan domba di negara berkembang (tropik, keuntungan pola ini

    antara lain adalah mengurangi inbreeding, diperoleh ternak unggul hasil

    seleksi dari populasi yang lebih besar diluar inti, pola inti terbuka dua strata

    menghasilkan kemajuan #5 sampai #45 lebih !epat dibanding pola inti

    tertutup, sedangkan kerugiannya perlu re!ording pada plasma yang akan

    memerlukan biaya tinggi, beresiko tinggi masuknya penyakit dari luar ke inti,

    re!ording yang kurang lengkap pada kelompok plasma menurunkan kemajuan

    genetik.Untukpola pemuliaan domba priangan yang berkelanjutan perlu

    dikembangkan pola pemuliaan group breeding inti terbuka dua strata.

    ;ubungan antara inti dengan kelompok peternak pada pola pemuliaan domba

    *riangan

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    14/18

    )ambar 3. *ola *emuliaan Domba *riangan

    *eran inti yang terpenting adalah menghasilkan pejantan pejantan

    unggul sebagai referen!e sire yang akan digunakan se!ara bergilir di kelompok

    peternak. Margawati yang memiliki sumber daya manusia serta infrastruktur

    lengkap dapat bertindak sebagai inti dan anggota kelompok sebagai penangkar

    bibit.

    *erbaikan mutu genetik melalui seleksi akan efektif bila telah diketahui

    nilaiparameter genetik diantaranya adalah nilai heritabilitas, korelasi genetik dan

    nilai pemuliaan sifat sifat yang mempunyai nilai ekonomis penting. *ada

    umumnya peternak domba priangan tidak memiliki !atatan tertulis (re!ording,

    namun silsilah induk dan pejantan terutama untuk domba juara diketahui peternak.

    ?kibat tidak ada re!ording pendugaan parameter genetik dan nilai pemuliaan

    tidak bisa dilakukan, sehingga seleksi ternak lebih didasarkan pada penampilan

    fenotip dengan kriteria seleksi berdasarkan sifat6sifat kualitatif dan silsilah

    yang diketahui peternak. =e!ording merupakan salah satu prasarat untuk

    keberhasilan program pemuliaan yang berkelanjutan dengan adanya re!ording

    peternak akan memiliki informasi mengenai ternaknya, hal ini akan berguna

    untuk managemen ternak maupun untuk tujuan pemuliaan. Mason dan

    Buvanendran (#$7/ mengemukakan bahwa model re!ording yang !o!ok

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    15/18

    bergantung kepada prasarana dan sumber daya manusia

    yang ada serta sistem produksi, pada kondisi pengetahuan petani masih rendah dan

    prasarana kurang re!ording sebaiknya dilakukan untuk sifat6sifat penting

    yang mudah diukur serta bernilai ekonomis. Supaya re!ording efektif harus

    memenuhi kriteria antara lain, sistem harus sederhana, tidak banyak yang harus

    di!atat oleh peternak sehingga tidak mengganggu kegiatan peternak, sifat

    yang di!atat sebaiknya memiliki nilai ekonomis dan berguna dalam

    manajemen ternak, harus efisien terutama dalam penggunaan waktu dan biaya.

    Sejalan dengan pendapat Mason dan Buvanendran (#$7/ untuk memperoleh

    jantan dan betina yang akan masuk ke inti, perlu re!ording sederhana di tingkat

    peternak antara lain membuat !atatan silsilah, tipe kelahiran, menimbang

    bobot badan atau ukuran6ukuran tubuh ( lingkar dada dan atau panjang badan

    pada saat peternak biasa melakukan seleksi yaitu pada umur sapih (8 bulan,

    umur 3 bulan, umur $ bulan dan umur #,4 tahun. =e!ording di inti harus lebih

    lengkap dan teliti, sesuai dengan peran inti yang terpenting adalah mengelola dan

    menseleksi jantan yang akan digunakan sebagai referen!e sire. *enggunaan jantan

    dilakukan se!ara bergilir diantara anggota kelompok. ?danya geneti! links antar

    kelompok, evaluasi genetik antar kelompok dan antar tahun bisa dilakukan dengan

    mempertimbangkan kelompok sebagai efek tetap, sehingga nilai pemuliaan dan

    performa ternak antar kelompok dapat diperbandingkan. Dengan dilakukan

    pergiliran pejantan jumlah betina yang dapat dikawini akan lebih banyak,

    kemajuan genetik akan meningkat sejalan dengan peningkatan intensitas seleksi

    serta peningkatkan jumlah induk dalam kelompok yang dikawinkan dengan

    referen!e sire.

    Salah satu tantangan dalam pola grup breeding adalah bagaimana

    mengefektifkan partisipasi peternak dalam program pemuliaan.

    1eberhasilan kelompok sangat bergantung kepada efektifitas organisasi,

    ketua kelompok berperan penting dalam keberhasilan program pemuliaan.

    1elompok akan bisa berjalan selama masih mampu memenuhi harapan

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    16/18

    anggotanya, oleh karena itu perlu dibuat aturan yang jelas mengenai hak dan

    kewajiban anggota kelompok dalam bentuk anggaran dasar dan anggaran rumah

    tangga dengan aas koperasi. *eternak yang terlibat dalam kelompok harus

    mengerti operasional program, keuntungan yang akan diperoleh atas

    keterlibatannya dalam kelompok baik dari segi finansial maupun keuntungan dari

    peningkatan mutu genetik ternaknya.

    *rogram pemuliaan akan berhasil bila ada dukungan pemerintah,

    bentuk dukungan dapat berupa kebijakan maupun pembangunan infrastruktur.

    Sarana fisik yang sangat mendukung berhasilnya program pemuliaan

    berkelanjutan antara lain adalah sarana transportasi, sarana komunikasi, sarana

    produksi serta pemasaran hasil produksi. Sarana jalan dan komunikasi yang

    telah ada sebaiknya lebih ditingkatkan, demikian pula pasar ternak. Salah satu

    resiko pola inti terbuka adalah masuknya penyakit dari luar ke inti, kalau hal

    ini terjadi dapat menyebabkan kegagalan. -leh sebab itu pemerintah perlu

    meningkatkan peran tenaga kesehatan hewan (dokter hewan untuk dilibatkan

    dalam kegiatan pemuliaan. Dukungan dana dalam bentuk bantuan atau kredit

    lunak akan sangat membantu peternak dalam meningkatkan usahanya .

    III

    *EIMPULAN

    2adi dapat diambil kesimpulan dari makalah ini bahwa pola pemuliaanpada dasarnya ada dua bentuk yaitu pola inti tertutup (losed nu!leus breeding

    s!heme dan pola inti terbuka (-pen nu!leus breeding s!heme. 1emudian pola

    pemuliaan tiga strata, )rup Breeding S!hame, Sire =eferen!e S!hame, dan *ola

    *emuliaan Berkelanjutan.

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    17/18

    Meskipun terdapat beberapa pola pemuliaan namun pada dasarnya pola

    tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan bibit yang memiliki

    keunggulan dalam segala bentuk sifat yang menguntungkan bagi manusia.

    DA+TAR PUTA*A

    ?nang ?, Dudi and D ;eriyadi. /%. Characteristics and Proposed

    Genetic Improvement of Priangan Sheep in Small Holders. resear!h

    reportE. Aa!ulty of ?nimal ;usbandry, *adjadjaran University 2atinangor,

    'est 2ava. 0ndonesia.

    2ames 2'. #$3$. The theory behind breeding schemes. Di dalam: +omes )

  • 5/20/2018 Makalah Pemter

    18/18

    *erth,'estern ?ustralia. ;lm /46/#%

    1osgey 0S. /8. Breeding objective and breeding strategies for small ruminants

    in the tropics Ph.!. thesis"# ?nimal Breeding and )eneti!s )roup.

    'ageningen University