25
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Secara etimologi politik berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata polistaia. Polis diartikan negara, kota yakni suatu masyarakat yang mampu mengurus diri sendiri atau mandiri, sementara taia berarti urusan. Secara sederhana dari tata bahasanya politik dapat diartikan urusan yang mengurusi masalah negara kota. Jika hanya dilihat dari rumpun ilmu social maka politik masih dikatakan sangat muda karena politik baru lahir apda abad ke-19. Namun jika kita pandang dari objek kajian politiknya itu sendiri secara orisinil maka ilmu politik usiannya sudah sangat tua, bahkan sampai disebut sebagai ilmu social tertua. Politik adalah kajian ilmu sosial, yang tidak bisa lepas dari aktivitas kehidupan manusia. Mengapa demikian? Karena manusia adalah makhluk social. Sehingga bagaimanapun orang memandang politik, selama manusia ada dan berupaya untuk melanjutkan peradabannya, maka selama itu pula politik akan ada bersama berdampingan dengan manusia. Sekalipun saat ini politik telah mengalami berbagai pergeseran, namun rasanya kita tidak harus dan tidak bisa begitu saja dalam menilai baik tidak politik, karena pada dasarnya 1

Makalah Politik Bangsa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemilu

Citation preview

Page 1: Makalah Politik Bangsa

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Secara etimologi politik berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata

polistaia. Polis diartikan negara, kota yakni suatu masyarakat yang mampu

mengurus diri sendiri atau mandiri, sementara taia berarti urusan. Secara

sederhana dari tata bahasanya politik dapat diartikan urusan yang mengurusi

masalah negara kota.

Jika hanya dilihat dari rumpun ilmu social maka politik masih dikatakan

sangat muda karena politik baru lahir apda abad ke-19. Namun jika kita pandang

dari objek kajian politiknya itu sendiri secara orisinil maka ilmu politik usiannya

sudah sangat tua, bahkan sampai disebut sebagai ilmu social tertua.

Politik adalah kajian ilmu sosial, yang tidak bisa lepas dari aktivitas

kehidupan manusia. Mengapa demikian? Karena manusia adalah makhluk social.

Sehingga bagaimanapun orang memandang politik, selama manusia ada dan

berupaya untuk melanjutkan peradabannya, maka selama itu pula politik akan ada

bersama berdampingan dengan manusia. Sekalipun saat ini politik telah

mengalami berbagai pergeseran, namun rasanya kita tidak harus dan tidak bisa

begitu saja dalam menilai baik tidak politik, karena pada dasarnya poltik tu

dikendalikan oleh manusia, maka wajar kalu suatu ketika politik mengalami

sedikit perubahan makna, karena manusia sendiri pada dasarnya selalu berupaya

untuk berubah, hanya tingal kita bisa tidak melihat sisi baik dari politik itu.

1

Page 2: Makalah Politik Bangsa

BAB II

PERMASALAHAN

Hakikat sebuah politik adalah "pengaruh" atau influence yang inti dari itu

adalah power atau kekuasaan. Jadi wajar yang dicari adalah kekuasaan, hanya saja

kekuasaan itu tidak liar, ada koridornya. Di Indonesia itu disebut koridor

bernegara dan berbangsa serta bertanah air. Di berbagai tempat namanya "national

interest".

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional

maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut

pandang berbeda, yaitu antara lain:

politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan

kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)

politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan

dan negara

politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan

mempertahankan kekuasaan di masyarakat

politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan

kebijakan publik.

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara

lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi

politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk

beluk tentang partai politik.

Dan yang yang menjadi sorotan utama dalam makalah ini ialah :

1. Hakikat politik, arti dan sejarah perkembangannya?

2. Konsep-konsep perpolitikan?

3. Pola dan bentuk-bentuk politik?

4. Politik modernisasi serta integritasnya?

5. Dan kajian istimewa tentang partai politik?

2

Page 3: Makalah Politik Bangsa

BAB II

PEMBAHASAN

a. Kajian Tentang Politik Indonesia Dilihat Dari Sudut Pandang

Nasionalisme Bangsa

Sebuah kajian yang perlu pemahaman dan pengkajian materi mendalam.

Tidak mudah bagi kami untuk menjelaskan secara gamblang mengenai materi

politik ini, tapi kendati demikian kami telah dan akan selalu berusaha semaksimal

mungkin sesuai dengan kemampuan kami untuk menguraikannya dalam ragam

dan bentuk serta pola yang lebih mudah dimengerti oleh pembaca semua.

Di bawah ini materi yang berhasil kami kutip dan kami kembangkan

menjadi sebuah karya baru semoga bermanfaat.

1. Pengertian Politik

Secara etimologi politik berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata

polistaia. Polis diartikan negara, kota yakni suatu masyarakat yang mampu

mengurus diri sendiri atau mandiri, sementara taia berarti urusan. Secara

sederhana dari tata bahasanya politik dapat diartikan urusan yang

mengurusi masalah negara kota.

1.1 Menurut para pakar dan ahli politik.

1. Thomas M. Magstadt dan Peter M. Schotten (1988:7), politik

adalah segala sesuatu mengenai bagaimana manusia diperintah,

yang berkaitan dengan tatanan, kekuasaan, dan keadilan.

2. Cecep Darmawan (2009), politik ialah segala sesuatu yang

berkenaan dengan negara, termasuk didalamnya kekuasaan,

pengambilan keputusan, kebijakan, maupun pembagian dan

pengalokasian nilai-nilai didalam masyarakat yang bersangkutan.

Pengertian politik dapat dilihat dan diklasifikasikan juga dalam

ranah-ranah sebagai berikut:

1. Politik dalam arti kepentingan, Politik adalah ilmu yang

menjelaskan tentang kepentingan, baik dalam kontek individu, 3

Page 4: Makalah Politik Bangsa

kelompok, cara meraih, merebut, atau memperhatikan kepentingan

perorangan maupun kelompok.

2. Politik dalam arti kebijakan, Politik adalah aturan main dalam

mengurusi masalah kebijakan-kebijakan dalam mempertahankan

kepentingan yang dapat diterima oleh berbagai kalangan. Dengan

karakteristik terjadinya sebuah pengembangan makna politik, luas

dan berkembangnya kajian atau objek ilmu politik.

3. Politik secara institusional, Politik adalah ilmu yang mempelajari

lembaga-lembaga politik seperti negara, pemerintah, DPR dsb

semuanya terkait dengan kajian ilmu politik.

4. Menurut hakikat politik itu sendiri adalah ilmu yang meneliti

manusia dalam usahanya memperoleh kekuasaan (postulation

approach), tentang kehausan kekuasaan, motivasi memperoleh dan

menggunakan kekuasaan (psocologys approach) juga sebagai

kajian kekuasaan sebagai gejala sosial, dimana kekuasaan itu

berlaku atau digunakan sebagai alat untuk menjelaskan keadaan

masyarakat (sociologis approach).

1. Sejarah Perkembangan Ilmu Politik

1.1 Asal muasal kemunculan ilmu politik

Jika hanya dilihat dari rumpun ilmu social maka politik masih

dikatakan sangat muda karena politik baru lahir apda abad ke-19.

Namun jika kita pandang dari objek kajian politiknya itu sendiri

secara orisinil maka ilmu politik usiannya sudah sangat tua, bahkan

sampai disebut sebagai ilmu social tertua. Untuk lebih jelasnya kita

bisa mengkajinya dari sudut pandang kajian orisinalnya, menurut

sejarah ilmu politik telah ada sejak tahun 450 S.M. (Budihardjo,

2008:5).

4

Page 5: Makalah Politik Bangsa

Buktinya pada saat itu pemikiran mengenai negara telah ada di

Yunani kuno, hal ini diperjelas oleh karya-karya Herodicus (ahli

sejarah), Plato (Bapak filsafat politik), Aristoteles (Bapak ilmu politik)

yang telah meletakan dasar-dasar ilmu politik.

1.2 Perkembangan politik di Indonesia

Jika kita mengkajinya lebih dalam, disesuaikan dengan

pengertian politik secara umum, maka kita bisa menyebutkan bahwa

politik di Indonesia juga telah lahir jauh-jauh hari tepatnya sejak

masyarakat ada, lalu mengkaji konsep mengenai masyarakatnya, dan

terlebih pada upaya-upaya pemilihan para pemimpin mereka.

Perkembangannya dilanjutkan juga oleh masyarakat yang membentuk

suatu kerajaan. Maka mereka telah menggauli ilmu dan kajian politik.

Hanya saja yang perlu kita garis bawahi adalah perbedaan

khususnya saja, antara politik jaman dahulu dengan politik masa kini.

Dan juga mungkin mereka tidak mengetahui kalau-kalau yang mereka

lakukan itu aalah proses politik memang sangat jauh berbeda sesuai

dengan tahap perkembangan.

Perkembangan yang kami maksudkan yaitu perkembangan

kebudayaan, peradaban, latar belakag pendidikan dan yang tidak kalah

penting dilihat dari perkembangan penmgaruh bagsa luar yang masuk

kedalah bangsa atau peradaban suatu bangsa atau negara. Ditambah

lagi dengan perkembangan Ilmu Pengetauhan dan Teknologi yang saat

ini sedang kita rasakan bersama. Tentulah politik abad lalu dengan

abad sekarang jauh berbeda.

Kendati demikian jika melihat dari perkembangan pola, bentuk

dan konsep mengenai politiknya itu sendiri maka kami sangat optimis

meramalkan bahwa politik dinegara kita akan teurs mengalami

perkembangan dan gejolak yang lebih besar dari pada yang sekarang

kita alami dan rasakan ini. Mungkin itu lebih baik ataupun sebaliknya

malah lebih buruk (dilihat dari banyak sedikitnya memberikan

maslahat bagi masyarakat).

5

Page 6: Makalah Politik Bangsa

1. Konsep Dasar Ilmu Politik

Jika kita kaji lebih dalam mengenai objek kajian ilmu politik maka

jawabannya akan sangat banyak dan beragam, namun agar kajiannya

menjadi lebih sederhana dan lebih mudah dipahami maka kami akan

menguraikan dalam kajian-kajian sebagai berikut:

3.1 Negara

Negara adalah organisasi masyarakat yang memiliki wilayah,

memiliki kekuasaan dan diakui secara de yure dan de facto oleh

angotanya (rakyat) juga oleh beberapa negara lain secara sah dan

ditaati oleh raakyatnya. Dalam hal ini Negara berfungsi sebagai agen

bagi proses pelaksanaan kepentingan politik atau aspirasi masyarakat.

Adapun yang menjadi tugas negara dalam hal ini ialah:

a. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan pada

masyarakat

b. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan

golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari

masyarakat umum.

3.2 Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok

manusia untuk memengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok

lain dengan sedemikian rupa sehingga tingkah lakunya sesusi dengan

yang dinginkan oleh orang atau kelompok yang memepengaruhinya

(Miriam Budiardjo,1992:35).

Dalam hal ini kekuasaan juga jelas sangat terkait erat dengan

politik. Kekuasaan menjadi objek yang cukup vital dalam kajian

politik. Dan selama kekuasaan itu diingikan untuk ada maka selama

itu pula politik akan tetap ada dalam kehidupan umat manusia.

3.3 Kebijakan dan Pengambilan Keputusan

Berpolitik adalah bertindak sesuai dengan kondisi dan situasi

tertentu dalam mengarahkan tindakan pada sebuah tujuan. Dalam hal

ini perlu diketahui bahwa politik merupakan alternatif yang diterapkan

6

Page 7: Makalah Politik Bangsa

untuk mencapai suatu tujuan, salah satunya tujuan untuk mengangkat

seorang pemimpin maka politiklah alternatifnya.

1.4 Konflik dan Kerjasama

Hal ini pula yang cukup menjadi sorotan penting dalam kajian

ilmu politik. Karena manusia itu pada dasarnya memiliki keinginan

dan harapan masing-masing serta diberkahi cara pandang yang

berbeda maka hal ini akan mengakibatkan kemungkinan munculnya

kerjasama atau sebaliknya konflik. Dalam dunia perpolitikan hal ini

sangat mungkin terjadi. Namun itu adalah hal yang wajar dan alamiah.

4. Partai Politik

4.1 Definisi partai politik.

1. Menurut Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok

manusia yang Teroragisir secara stabil dengan tujuan untuk

merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintahan

(bagi pimpinan partainya), dimana kekuasaan ini akan memberikan

manfaat yang bersifat idiil dan materil kepada anggota partainya.

2. R.H Soltau, partai politik adalah sekelompok warga negara yang

sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan

politik dan yang memanfaatkan kekuasaannya dengan tujuan untuk

menguiasai pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum

mereka.

3. Sigmun Meuman mengartikan partai politik sebagi organisasi dari

aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk mengusai kekuasaan

didalam pemerintahan serta merebut dukungan rakyat, yang

didasari oleh persaingan dengan suatu golongan atau golongan-

golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.

7

Page 8: Makalah Politik Bangsa

4.2 Tujuan dan fungsi partai poltik

Tujuan partai politik sesuai dengan yang tertuang dalam

Undang-Undang No. 2 tahun 2008 :

1. Tujuan umum:

a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa

b. Menjaga dan memelihara keutuhan NKRI

c. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila

d. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Tujuan khusus:

a. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam

rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintaan

b. Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan

bermasyarakat,berbangsa dan bernegara

c. Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

4.3 Fungsi Partai politik :

1. Sebagai sarana komunikasi politik

2. Sebagai sarana sosialisasi politik

3. Sebagai sarana rekrutmen politik

4. Sebagai sarana pengatur konplik

1. Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa yunani dari kata demos yang berarti

rakyat dan kratos atau kratein yang berarti kekuasaan atau berkuasa.

Secara istilah demokrasi diartikan pemerintahan yang dijalankan oleh

rakyat , baik secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Unsur pokok demokrasi adalah :

1. Dukungan yang luas kepada pemerintahan

2. Kompetisi kekuasaan

3. Pergantian kekuasaan

4. Perwakilan umum

8

Page 9: Makalah Politik Bangsa

5. Kekuasaan mayoritas

6. Hak dan perbedaan pendapat dan pengabaian perintah

7. Persamaan hak politik

8. Konsultasi umum

9. Kebebasan pers.

Model-model demokrasi adalah :

1. Sistem presidesial (Amerika)

2. Sistem parlementer (Inggris)

6. Integrasi, Demokrasi dan Pembaharuan Politik

Pada waktu anggota DPR/MPR periode 1987-1992 dilantik 1 oktober

1987, para anggota mengangkat sumpah/janji, bahwa mereka akan

membela pancasila sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup dan

sebagai ideology nasional. Upacara pelantikan tersebut merupakan puncak

penggalangan politik, yang dirintis sejak Seminar II Angkatan Darat bulan

Agustus 1966 dan disempurnakan dalam Seminar Hankam bulan

November 1967, yang akan dibangun selesai runtuhnya Orde Lama.

Dasar rumusan ideologi pancasila sebagai dasar negara resmi dimulai

setelah Sidang MPR 1978. Akan tetapi usaha pertama ke arah itu Dasar

pemikiran waktu itu adalah bahwa kekacauan ideology menimbulkan

kekacauan kehidupan politik. ³terlalu banyak peta, terlalu banyak petunjuk

´, begitulah almarhum Mayjen Soewarto, Komandan Seskoad waktu itu,

dalam membahas tantanan dan proses politik setelah 1966-1967.

Pokok pemikiran Seminar II Angkatan Darat dan Seminar Hankam itu

berkisar pada dua masalah :

1. Kesatuan dan persatuan harus dijaga, berapapun biayanya ;

1. Stabilitas politik merupakan prasyarat usaha-usaha lain, seperti

pembangunan ekonomi, akan tetapi kepanglimaan politik diubah

dalam artian, syarat-syarat kehidupan politik tidak lagi didasarkan

pada kepanglimaan partai, melainkan kepanglimaan peran unggul

ABRI. Karena itu, meskipun prioritas pembangunan adalah

9

Page 10: Makalah Politik Bangsa

ideology pembangunan kepanglimaan politik berangsur ditangani

oleh tritunggal ABRI-Golkar-Kopri, terutama setelah Pemilu 1971.

Dengan segala kelemahan dan kekurangan yang masih ada, ABRI

adalah satu-satunya kelembagaan sosial politik yang mempertahankan

Indonesia secara rasional menyeluruh. Langkah-langkah perluasan

kehidupan demokrasi di Indonesia serta pemikiran-pemikiran

pembaharuan hanya dapat dilakukan, sejauh persepsi tentang persatuan

dan kesatuan tidak terancam. Batasan ini perlu dikemukakan, arena

perdebatan tentang demokratisasi kehidupan politik dan pembaharuan

politik´hanyalah dapat dilakukan dengan realistis, apabila kedudukan

unggul atau keporosan ABRI diakui sebagai premis dasar.

Oleh karena itu, salah satu faktor politik yang harus diakui ialah,

bahwa untuk jangka waktu 5-10 tahun mendatang, bobot dari keperosotan

peran ABRI akan tetap memainkan peran yang paling menentukan, meski

bukan peran satu-satunya.

Sebabnya sederhana saja. ABRI adalah satu-satunya kelembagaan

social politik, yang mampu menyelaraskan satunya ideology dengan

organisasi. Tanpa organisasi ideology akan terbang layang sebagai

gagasan lepas. Dengan melalui organisasi, ideology menjadi peta bumi

politik, pegangan yang yang dipakai sebagai dasar berbuat, bertindak, dan

berkarya. Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk dan dalam geografi

tanah air kita yang terbentang luas, ABRI adalah ABRI adalah

kelembagaan yang paling tidak acak di antara kelembagaan sosial-politik

lainnya yang amat acak.

Sekarang sudah lebih 20 tahun kita bergumul dengan masalah-

masalah persatuan dan kesatuan, sudah tiba saatnya untuk memikirkan

bagaimana mengisi integrasi nasional tadi dengan demokrasi dan

pembaharuan.

Generasi yang lahir mereka sepenuhnya mekar dan dewasa dalam

alam serba pembangunan. Spontan, berani dan kreatif, mereka tidak ada

cacat mental pernah merasakan masa penjajahan´ yang dialami kakek-10

Page 11: Makalah Politik Bangsa

kakek mereka. Jiwa pembaru-ditambah dengan kesadaran, bahwa

bangsanya terlibat dalam persaingan ketat dengan kesadaran, bahwa

bangsanyaterlibat dlam persaingan ketat dengan bangsa lain didunia

membuat mereka hampir-hampir menerima sebagai wajar persoalan

mendasar, seperti kesatuan-kesatuan.

Dalam pada itu, kita harus sadar, bahwa perubahan cepat yang telah

kita alami selama 20 tahun lebih, mau tidak mau memaksa kita untuk

memikirkan perlunya pemikiran kea rah partisipasi yang lebih luas

daripada yang telah dikerjakan selama ini. Tahap sentralisasi dan integrasi

sebagai sasaran pokok, perlu dilengkapi dengan tahap persiapan

demokratis melalui keikutsertaan yang lebih tersebar. Kunci persoalannya

adalah bagaimana kita mengelolanya sedemikian rupa, sehingga proses

demokratisasi tidak diarikan sebagai tahap menuju anarki, apalagi

disentegrasi. Sebaliknya setiap tahap harus dapat mencari bentuk-bentuk

kelembagaan sosial, ekonomi, dan politik yang makin membuahkan rasa

yang memiliki yang lebih luas di kalangan pimpinan masyarakat dari

berbagai kalangan dan golongan.

Gagasan pembaharuan perlu dikaji secara konseptual dan dicooba

secara operasional secara bertahap, agar tiap-tiap kesalahan atau

kemelesetan operasional dapat dikoreksi dalam batas-batas kemampuan

kendali. Dengan demikian fungsi integrasi diperkuat oleh demokratisasi

dan dihidupkan oleh pembaharuan-pembaharuan yang selektif. Setiap

keberhasilan dalam mata rantai integrasi, demokratisasi dan pembaharuan,

pada gilirannya memperkuat tiap satuan dalam mata rantai. Tapi karena

dapat menyalurkan aspirasi yang berbeda-beda setiap lingkungan

masyarakat, daerah, adat, bahasa dan keagamaan yang beraneka ragam,

tanpa kehilangan kerangka dasar persatuan dan kesatuan.

7. Pembangunan Politik Masyarakat

Pada kenyataannya masyarakat kita belum semuanya paham dan

mengerti mengenai politik baik secara khusus ataupun secara keseluruhan.

11

Page 12: Makalah Politik Bangsa

Maka dari itu dengan tujuan untuk memberikan pengertian dan

pemahaman kepada masyarakat perlu kiranya dilakukan yang namanya

pendidikan politik.

Hal ini bias dilakukan dalam pendidikan formal, informal ataupun

non formal. Hal perlu mengingat seperti yang kita tau saat ini paradigma

masyarakat tentang politik sangat kurang baik, mereka memandang dan

berkata bahwa politik itu kotor. Benarkah? Karena hal itu sehingga angka

golput dalam beberapa pemilihan umum begitu meningkat signifikan.

Selain itu tujuan dari pendidikan politik itu ditujukan untuk

membangun dan meningkatkan partisipasi politik, guna mewujudkan

tujuan dari politik itu sendiri seutuhnya sesuai dengan yang tertuang dalam

Undang-undang No.2 Tahun 2008 tentang partai politik.

8. Politik Modernisasi

Beberapa konsekuensi modernisasi harus diperhatikan seiring

dengan pembicaraan yang dibahas. orang-orang mungkin merasa

kehilangan kepribadian moral mereka. Komunitas komunitas yang

mungkin kita kenal telah berubah bentuk. Masyarakat yang sedang dalam

proses modernisasi diri mencari bentuk baru bagi kesempurnaan, kepastian

baru untuk menggantikan sesuatu yang telah hilang melalui perubahan.

Semua masyarakat yang memodernisasikan diri berada dalam proses

transisi.

Efek kondisi-kondisi selama modernisasi adalah tekanan yang yang

berlebihan pada kekuasaan. Kekuasaan adalah kompensasi bagi kelemahan

dan disintegrasi serta yang paling potensial untuk dipenuhi. Proses

modernisasi menghasilkan suatu dorongan kuat pada individu,

kepemimpinan, serta kebengisan pada suatu waktu di saat masyarakat

industri yang kompleks bergelut dengan masalah hilangnya individualitas,

dengan alienasi dan perasaan individu yang berlebihan.

12

Page 13: Makalah Politik Bangsa

Modernisasi merupakan suatu tujuan yang tidak dibatasi pada sebuah

tempat atau wilayah tunggal, pada sebuah Negara atau kelas tertentu atau

pada sekelompok rakyat dengan hak-hak istimewa. Modernisasi dan

keinginan untuk itu, menjangkau seluruh dunia. Jadi, modernisasi adalah

sejenis harapan yang khusus. Melekat di dalamnya adalah seluruh revolusi

sejarah masa lampau serta seluruh keinginan manusia yang paling tinggi.

Apa pun arah yang diambilnya perjuangan untuk menjadi modern

memberi arti tertentu bagi generasi kita. Ia menguji pranata dan

kepercayaan lama kita.. ia meletakkan Negara kita di bursa gagasan dan

ideologi. Begitu kerasnya kekuatan yang terjadi sehingga kita terpaksa

untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap pranata kita

sendiri. Setiap Negara, apakah sudah modern, atau sedang menjadi

modern, sama-sama mengharap dan takut akan hasilnya. Contohnya

masalah politik kembar yang dihadapi semua pemerinyah yaitu perubahan

yang tertata serta suksesi damai di dalam pemerintahan.

Pranata demokratis seperti yang kita ketahui telah mengalami

transformasi yang begitu radikal di kebanyakan Negara yang sedang

menjadi modern sehingga merupakan penyimpangan yang membuta bagi

kita kalau tidak mengakui bahwa pranata-pranata tersebut telah berubah

menjadi sesuatu yang lain. Pendekatan untuk melihat masyarakat seperti

itu sebagai masyarakat yang prademokratis membawa kita pada pandangan

bahwa pranata-pranata paksaan tertentu mungkin diperlukan bagi

pengaturan dan integrasi dari suatu komunitas yang sedang menjadi

modern.

Aspek dinamis dari modernisasi bagi studi politik dapat dinyatakan

dalam proposisi umum, bahwa modernisasi adalah suatu proses

meningkatnya kompleksitas masalah-masalah manusia di dalam mana

kepolitikan harus bertindak. Inilah sebabnya mengapa ia menciptakan

sejumlah masalah politik. Di dalam ukuran besar, politik menjadi urusan

melingkupi deferensiasi peran sekaligus mengintegrasi stuktur

organisasional. Namun tindakan-tindakan politik yang muncul dari

13

Page 14: Makalah Politik Bangsa

meningkatnya kompleksitas semacam itu bukanlah tanggapan murni dari

para pemimpin politik diluar konteks politik. Yang dimaksud konteks

politik tersebut adalah dimana pemerintah melangsungan kewenangan

karena struktur-strukturnya berubah begitu pula tanggapan politiknya.

Bagi para pengamat yang belajar di dalam tradisi Barat dan menaruh

perhatian pada masalah-masalah masyarakat industry modern, suatu cara

yang bermanfaat untuk menata hubungan hubungan sosial dan politik bagi

tujuan-tujuan perbandingan adalah melalui studi tentang stratifikasi social.

Modernisasi mungkin bisa digambarkan didalam masyarakat nonindustri

sebagai suatu penggantian (transposisi) peran-peran tertentu secara

profesional, teknis, administrative serta penggantian institusi-institusi yang

mendukung peran-peran ini seperi rumah sakit, sekolah, universitas,.

Meskipun demikian, masyarakt nonindustri yang sedang menjadi modern

kekurangan daya dorongan pemersatu seperti masyarakat industry.

Beberapa ciri modernisasi yang terdapat dalam masyarakat industri

modern oleh F.X Sutton:

1. Keunggulan norma-norma universal, spesifik dan pencapaian.

2. Tingginya derajat mobilitas social (secara umum, dan tidak harus

dalam pengertian mobilitas vertical).

3. System pembagian kerja yang berkembang baik, terpisah dari

struktur social lainnya.

4. System kelas ‘egaliter’ didasarkan atas pola-pola umum dari

pencapaian kerja.

5. Adanya asosiasi yang secara fungsional memiliki struktur khusus

dan non-askriptif

14

Page 15: Makalah Politik Bangsa

BAB III

KESIMPULAN

Politik pada dasarnya adalah hal yang baik untuk diketahui, dipahami

untuk diaktualsasikan dalam aktivitas dan partisifasi aktiv masyarakat dalam

setiap kegiatan perpolitikan bangsa. Apalagi beberapa hari lagi pesta demokrasi

akan segera dilaksanakan. Kita akan dapat mengidentifikasi permasalahan dunia

perpolitikan negara kita.

Dengan melihat langsung nanti pada pelaksanaan pesta demokrasi

tersebut. Jika masyarakat Indonesia partisifasif berarti politik kita baik-baik saja,

sebaliknya jika nantinya banyak yang golput atau bahkan tidak memberikan

suaranya sama sekali, mak perpolitikan kita harus segera mendapat perhatian yang

cepat dan serius. Mengingat saat ini sepertinya telah tertancap dalam paradigma

masyarakat mengenai kotornya politk.

15

Page 16: Makalah Politik Bangsa

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Cecep.2009. Pengantar Ilmu Politik.Bandung. Laboratorium PKn

UPI Bandung.

Pickles, Dorothy. 1990. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta. Rineka Cipta.

Alfian.1986. Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta. PT Gramedia.

16