Upload
irka-ismunandar
View
481
Download
55
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah probabilitas
Citation preview
TUGAS
PROBABILITAS & STATISTIK
(konsep dasar probabilitas)
NAMA : IRKA ISMUNANDAR
NIM : 1229042041
KELAS : 01 PTIK
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantisa
memberkati kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami bisa
menyelesaikannya tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Dosen, teman–teman, dan semua pihak yang telah memberi
bantuan dandukungan kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan
makalah ini.
Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini
masih banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena
itu kami membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan
makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya dibidang pendidikan.
Makassar, 16 Maret 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan mamfaat probabilitas................................ 3
B. Pendekatan probabilitas..................................................... 6
C. Konsep dasar dan hokum probabilitas............................... 8
D. Teorema bayes................................................................... 15
E. Beberapa prinsip dalam menghitung probabilitas............. 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................ 19
B. Saran.................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Teori probabilitas menyajikan metode-metode yang berkaitan
dengan ketidakpastian dan merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan
dan proses pengambilan keputusan. Konsep-konsep probabilitas
merupakan dasar dan sampel-sampel dan inferensi tentang populasi yang
dapat dibuat dad suatu sampel. Setelah memahanii konsep probabilitas
yang inerupakan dasar ilmu statistik, selanjutnya akan dibenikan teoni
mengenai variabel random dan sifat-sifatnya, pembentukan distribusi
probabilitas, pengenalan berbagai macam distribusi probabilitas vaniabel
random diskrit dan kontinu, serta distribusi sampling statistilc.
P robab i l i t a s me rupakan bag i an ma tema t ika yang
membahas t en t ang uku ran kebo l eh j ad i an t e r j ad inya
s e sua tu pe r i s t iwa yang ada da l am keh idupan . Memang
banyak pe r i s t iwa yang t i dak dapa t d i pa s t i kan t e r j ad i a t au
t i dak t e r j ad i d i kemud ian wak tu . Namun dengan
menge t ahu i uku ran be rha s i l t i daknya pe r i s t iwa yang d i
ha r apkan akan t e r j ad i , orang dapat mengambil keputusan lebih
baik dan lebih bijaksana tentang apa yang seharusnya yang akan di
lakukan.
Penentuan terjadinya sebuah peristiwa ditentukan oleh nilai peluang
dan penghitungannya didasarkan pada perumusan secara umum. Sehingga
peluang dapat diartikan sebagai ukuran yang digunakan untuk mengetahui
terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa.
1
Sebuah peristiwa yang terjadi pasti mempunyai nilai peluang yang
besarnya antara 0 dan 1. Adapun, peristiwa yang sudah pasti terjadi akan
mempunyai nilai peluang sebesar 1. Akan tetapi, peristiwa yang sudah pasti
tidak terjadi akan mempunyai nilai peluang sebesar 0. Dalam hal in kita jarang
menjumpai sebuah peristiwa yang mempunyai nilai peluang tepat sama
dengan 0 dan atau tepat sama dengan 1. Kita biasanya sering menjumpai
sebuah peristiwa yang mempunyai nilai peluang antara nol dan satu.
2. Rumusan masalah
1. Pengertian dan mamfaat probabilitas
2. Pendekatan probabilitas
3. Konsep dsar dan hokum probabilitas
4. Teorema bayes
5. Beberapa prinsip dalam menghitung probabilitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan mamfaat probabilitas
Teori probabilitas berawal dari meja judi. Matematikawan dan
fisikawan Italia yang bernama Girolamo Cardano (1501-1576) senang
bermain judi. Judi berpengaruh buruk terhadap keluarganya, namun
memacunya untuk mempelajari teori probabilitas. Dari judi tersebut,
Cardano membuat buku Liber de Ludo Aleae (Book on Games of
Changes) yang banyak membahas konsep dasar dari probabilitas dan
berisi tentang masalah perjudian. Pada tahun 1654, seorang bandar judi
bernama Chevalier de Mere kalah dalam berjudi. Dia meminta temannya
Blaise Pascal (1623-1662) untuk menganalisis sistem perjudiannya.
Pascal menemukan sistem yang dipunyai oleh Chevalier akan
mengakibatkan peluang dia kalah 51 %. Pascal kemudian menjadi tertarik
dengan peluang, dan mulailah dia mempelajari masalah perjudian. Pascal
mendiskusikannya dengan matematikawan terkenal yang lain yaitu Pierre
de Fermat (1601-1665) dan membentuk asal kejadian dari konsep
peluang. Blaisé Pascal bekerjasama dengan Fermat menyelesaikan soal-
soal yang diberikan oleh Chevalier de Mere, diantaranya:
– Berapa kali kita harus melemparkan dua buah dadu, sehingga minimal
separuh mata dadu yang muncul keduanya angka 6.
– Ketika dadu dilempar sebanyak 8 kali, berapa peluang seseorang gagal
mendapat mata dadu 1 sebanyak tiga kali.
3
Pada tahun 1709 Jaques Bernoulli menulis buku Ars Conjectandi yang
terdiri 4 bagian, yaitu:
– Menulis lagi Liber de Ludo Aleae (Book on Games of Chance) karya
Cardano
– Menjelaskan permutasi dan kombinasi
– Menjelaskan distribusi binomial dan multinomial
– Teori peluang
Probabilitas Berasal dari kata probably , yaitu kemungkinan . Jadi
probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu
peristiwa. Tentu dengan pendekatan akal logis saja sesuai dengan batasan
dan asumsi tertentu. Karena pada dasarnya manusia hanya bisa menduga
apa yang akan terjadi tetapi tidak bisa mengetahui apa saja yang belum
terjadi. Namun dengan teori probabilitas ini kita dapat memprediksikan
perubahan yang akan terjadi pada kejadian tesebut dan juga peluang suatu
kejadian itu akan terjadi lagi.
Lind (2002) dalam mendefenisikan probabilitas sebagai: “Suatu
ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa ( event) akan terjadi dimasa
mendatang. Probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam
persentase. Secara sederhana probabilitas dapat diartikan sebagai sebuah
peluang untuk suatu kejadian.
Berbicara tentang mamfaat dari probabilitas sangat berguna untuk
pengambilan keputusan yang tepat, karena kehidupan di dunia tidak ada
kepastian, sehingga diperlukan untuk mengetahui berapa besar
probabilitas suatu peristiwa akan terjadi. Probabilitas dinyatakan dalam
angka pecahan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase.
4
Contoh:
Sebagai contoh seoorang siswa bingung menentukan dimana dian mau
kuliah. Di kota Makassar sendiri banyak terdapat kuliah diantaranya
UNM, UNHAS, UIN dll. Maka akan muncul kebingungan dalam memilih
tempat kuliah. Untuk menentukan pilihan biasanya siswa akan bertanya
kepada senior-seniornya, mereka kulish dimana? Dari ratusan mahasiswa
mungkin anda bertanya hanya pada 20 orang mahasiswa. Yang paling
banyak diminati anda akan memilih tempat tersebut untuk kuliah.
Tiga hal penting dalam membicarakan probabilitas:
a. Percobaan ( experiment)
Pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses yang
memungkinkan timbulnya paling sedikit dua peristiwa tanpa
memperthatikan peristiwa mana yang akan terjadi.
b. Hasil ( outcome)
suatu hasil dari sebuah percobaan. Dalam hasil ini semua kejadian
akan dicatat atau dalam artian seluruh peristiwa yang akan terjadi
dalam sebuah percobaan. Misalnya dalam mengikuti ujian semester
maka hasil yang akan diperoleh ada mahasiswa yang lulus dan ada
yang tidak lulus. Ada yang lulus memuaskan ada yang tidak
memuaskan
c. Peristiwa ( event)
kumpulan dari satu atau lebih hasil yang terjadi pada sebuah
percobaan atau kegiatan
contoh
5
Percobaan Pertandingan sepak bola antar kabupaten
kabupaten bulukumba VS kabupaten
bantaeng
Hasil Kabupaten bulukumba menang,
Kabupaten bantaeng kalah,
Seri, tidak ada yang kalah dan tidak ada
yang menang
peristiwa Kabupaten bulukumba menang
Probabilitas dinyatakan dalam bentuk pecahan dari 0 sampai 1.
probabilitas 0 menunjukkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi,
sedangkan probabilitas 1 mununjukkan peristiwa pasti terjadi.
Contoh penulisan probabilitas dalam desimal atau persentase:
1. Pada hari Jumat adalah penutupan bursa saham, maka kebanyakan
investor berusaha meraih keuntungan melalui penjualan saham atau
yang biasanya diistilahkan profit taking, sehingga probabilitas
menjual mencapai 0,7 sedangkan membeli 0,3.
2. melihat kondisi kesiapan mahasiswa yang mengikuti ujian Statistika
II, maka mahasiswa yang mempunyai probabilitas untuk lulus 70%
dan kalah 30%
Probabilitas kejadian dengan nilai 0 berarti peristiwa yang tidak
mungkin terjadi, seperti seorang anak balita melahirkan seorang bayi.
Sedangkan probabilitas dengan nilai 1 adalah peristiwa yang pasti
terjadi, seperti semua manusia pasti akan meninggal.
2. Pendekatan probabilitas
6
Untuk menentukan tingkat probabilitas suatu kejadian, maka ada tiga
pendekatan yaitu pendekatan klasik, pendekatan relatif dan pendekatan
subjektif.
a. Pendekatan klasik
Diasumsikan bahwa semua peristiwa mempunyai kesempatan yang
samauntuk terjadi ( equally likely) Probabilitas suatu peristiwa
kemudian dinyatakan sebagai rasio antara jumlah kemungkinan hasil
dengan total kemungkinan hasil (rasio peristiwa terhadap hasil)
Probabilitas = jumlah kemungkinanhasil (peristiwa)
jumlah totalkemungkinan hasil
Contoh:
Pada kegiatan mahasiswa belajar semua hasil ada yang sangat
memuaskan, memuaskan dan terpuji. Jumlah hasil ada 3 dan hanya 1
peristiwa yang terjadi, maka probabilitas setiap peristiwa adalah 1/3.
Pada suatu percobaan hanya 1 peristiwa yang terjadi, dan
peristiwa lain tidak mungkin terjadi pada waktu yang bersamaan maka
dikenal sebagai peristiwa saling lepas.
” Peristiwa saling lepas ( mutually exclusive) adalah terjadinya suatu
peristiwa sehingga peristiwa yang lain tidak terjadi pada waktu yang
bersamaan”
Pada suatu percobaan atau kegiatan semua hasil mempunyai
probabilitas yang sama, dan hanya satu peristiwa yang terjadi maka
peristiwa ini dikenal dengan lengkap terbatas kolektif ( collection
exhaustive).
7
b. Pendekatan Relatif
Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, tergantung dari
berapa banyak suatu kejadian terjadi, yang dinyatakan sebagai berikut:
Probabilitas kejadian relative = Jumlah peristiwa yang terjadi
jumlahtotal percobaan
Contoh:
Dari kegiatan belajar mahasiswa dapat dilihat hasilnya pada Wisuda
Sarjana Universitas Panca Budi tahun 2007 sebanyak 800 orang
mahasiswa. 500 orang lulus dengan memuaskan, 200 orang dengan
sangat memuaskan dan 100 orang dengan prediket terpuji. Maka
probabilitas lulus memuaskan adalah 500/800 = 0.625; lulus dengan
sangat memuaskan 200/800 = 0.25 dan lulus dengan terpuji 100/800 =
0.125.
c. Pendekatan Subjektif
Yang dimaksud dengan pendekatan subjektif adalah menentukan
besarnya probabilitas suatu peristiwa didasarkan pada penilaian
pribadi dan dinyatakan dalam derajat kepercayaan.
Contoh: Menurut pengamat politik, Susilo Bambang Yudoyono akan
menang dalam Pemilu Indonesia tahun 2009
3. Konsep dasar dan hukum probabilitas
Dalam teori probabilitas, probabilitas kejadian dilambangkan dengan
“P”, apabila kejadian jual saham dilambangkan dengan huruf “A”,
maka probabilitas jual saham dilambangkan dengan P (A). Sebaliknya
apabila kejadian beli saham dilambangkan dengan “B”, maka probabilitas
beli saham dilambangkan dengan P (B).
a. Hukum Penjumlahan
8
Hukum penjumlahan menghendaki peristiwa yang saling lepas (
mutually exclusive) yaitu apabila suatu peristiwa terjadi, maka
peristiwa lain tidak dapat terjadi pada saat bersamaan. Hukum ini
dilambangkan sebagai:
P (A atau B) = P (A) + P(B)
Untuk kejadian yang lebih banyak dilambangkan sampai n yaitu:
P(A atau ... n) = P(A) + P(B) + ......+P(n)
Contoh:
Berikut adalah kegiatan perdangan saham di BEJ untuk tiga
perusahaan perbankan dengan jumlah total sebanyak 200 transaksi
Jenis transaksi Volume transaksi
Jual saham (A) 120
Beli saham (B) 80
Jumlah total transaksi 200
Penyelesaian:
Dari data diatas diketahui bahwa:
Probabilitas Jual = P(A) = 120/200 = 0.60
Probabilitas Beli = P(B) = 80/200 = 0.40
Sehingga probabilitas A atau B,
9
P(A atau B) = P(A) + P(B) = 0.6 +0.4 = 1.0
1. Peristiwa atau Kejadian Bersama
Pada peristiwa bersama dua atau lebih peristiwa dapat terjadi
secara bersama- sama, peristiwa bersama tersebut dapat lebih
mudah dilihat dengan diagram Venn seperti berikut:
Penjumlahan probabilitas dengan adanya unsur kegiatan bersama,
maka rumus penjumlahan dirumuskan kembali menjadi sebagai
berikut:
P(A atau D) = P(A) + P(D) – P(AD)
Dimana:
P(A atau D) : probabilitas terjadinya A atau D atau A dan D
bersamA
P(A) : probabilitas terjadinya A
P(D) : probabilitas terjadinya D
P(AD) : probabilitas terjadinya A dan D bersama-sama
2. Kejadian saling lepas ( mutually exclusive)
Kejadian saling lepas terjadi apabila hanya satu dari dua atau lebih
peristiwa yang dapat terjadi. Dapat digambarkan dengan
diagram Venn:
10
A B
Maka P(AB) = 0
Oleh sebab itu, untuk peristiwa yang saling lepas, probabilitas
kejadian A atau B yang dinyatakan P(A atau B)
P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(AB)
Karena P(AB) = 0 maka
P(A atau B) = P(A) + P(B) – 0
Sehingga:
P(A atau B) = P(A) + P(B)
Contoh:
Cobalah hitung berapa probabilitas kejadian jual saham dan beli
saham P(AB) dan probabilitas kejadian untuk saham BCA, BII dan
BNI (P(DEF).
perusahaan
Kegiatan BNI (C)BII
(D)
BCA
(E)jumlah
Jual 30 50 40 120
Beli 40 30 10 80
jumlah 70 80 50 200
Penyelesaian:
Probabilitas kejadian A dan B adalah kejadian yang saling lepas,
maka P(AB)=0. maka hukum penjumlahan untuk peristiwa saling
lepas adalah:
11
P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(AB)
= 0.6 + 0.4
= 1.0
probabilitas kejadian ketiga saham juga merupakan kejadian saling
lepas, maka hukum penjumlahannya adalah:
P (C atau D atau E) = P(C) + P(D) + P(E) – P(CDE)
= 0.35 + 0.40 + 0.25 – 0
= 1.0
probabilitas P(C atau D)
P(C atau D) = P(C) + P(D) – P(CD)
= 0.35 + 0.40
= 0.75
b. Hukum Perkalian.
Dalam hukum perkalian dikehendaki setiap peristiwa independent
yaitu suatu peristiwa terjadi tanpa harus menghalangi
peristiwa lain terjadi.
“Peristiwa independent adalah terjadinya peristiwa atau kejadian
tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya peristiwa lain.”
Dapat dinyatakan dalam bentuk:
(P(A dan B) = P(A) x P(B)
1. Probabilitas bersyarat ( Condicional Probability)
12
Probabilitas bersyarat adalah probabilitas statu peristiwa akan
terjadi, dengan ketentuan peristiwa lain telah terjadi.
Hukum perkalian untuk probabilitas bersyarat bahwa
peristiwa B terjadi dengan syarat peristiwa A telah
terjadi dinyatakan sebagai berikut:
P(A dan B) = P(A) x (P(B|A)
2. Peristiwa Pelengkap ( Complementary Event)
Peristiwa pelengkap menunjukan bahwa apabila ada dua
peristiwa A dan B yang saling melengkapi, sehingga jika
peristiwa A tidak terjadi, maka peristiwa B pasti terjadi. Maka
probabilitas keduanya dapat dirumuskan sebagai berikut:
P(A) + P(B) = 1 atau P(A) = 1 – P(B)
Dalam bentuk diagram Venn dapat digambarkan sebagai
berikut
c. Diagram pohon probabilitas
Tahapan dalam menyusun diagram pohon:
1. Tahap 1 adalah langkah awal kegiatan, kita mulai dengan tanda
titik atau bulatan dengan angka, tahap 1 diumpamakan sebagai
13
A
B
pohonnya dengan pohon utamanya berupa kegiatan dibursa
saham. Nilai probabilitas pada tahap 1 adalah 1.
2. Tahap 2, membuat cabang. Kegiatan di bursa ada 2 yaitu
kegiatan jual dan kegiatan beli saham. Probabilitas jual = 0,6
dan probabilitas beli 0,4. nilai probabilitas pada cabang
= 0,6 + 0,4 = 1,0
3. Tahap 3 membuat ranting. Pada setiap cabang baik jual
maupun beli ada 3 ranting jenis saham yaitu BCA, BLP dan
BNI. Nilai probabilitas setiap ranting = 0,35 + 0,40 + 0,25 = 1
4. Tahap 4, menghitung probabilitas bersama ( joint probability)
antara kejadian pertama A dan B dengan kejadian kedua D, E
dan F. kita bisa menghitung probabilitas P(D|A) atau P(E|B)
secara langsung. Nilai probabilitas keseluruhan pada tahap
4 juga harus sama dengan 1.
Contoh:
Hasil penelitian di Yakarta menunjukan bahwa 60 % dari usa Kecil
dan menengah (UKM) tidak berbadan hukum, sedang sisanya
berbadan hukum. Bank sebagai lembaga pembiayaan dengan
memerhatikan aspek kehati-hatian memberikan probabilitas 80%
lepada UKM berbadan hukum untuk mendapatkan kredit,
sedangkan yang tidak berbadan hukum masih memopunyai
desempatan sebesar 20% untuk mendapatkan kredit. Hitunglah
berapa persen probabilitas UKM mendapat kredit dari bank?
Penyelesaian:
14
4. Teorema bayes
Dalam teori probabilitas dan statistika, Pengertian Teorema
Bayes adalah teorema yang digunakan untuk menghitung peluang dalam
suatu hipotesis, Teorema bayes dikenalkan oleh ilmuan yang bernama
Bayes yang ingin memastikan keberadaan Tuhan dengan mencari fakta di
dunia yang menunjukan keberadaan Tuhan. Bayes mencari fakta
keberadaan tuhan didunia kemudian mengubahnya dengan nilai
Probabilitas yang akan dibandingkan dengan nilai Probabilitas. teorema
ini juga merupakan dasar dari statistika Bayes yang memiliki penerapan
dalam ilmu ekonomi mikro, sains, teori permain, hukum dan kedokteran.
Teorema Bayes akhirnya dikembangkan dengan berbagai ilmu
termasuk untuk penyelesaian masalah sistem pakar dengan menetukan
nilai probabilitas dari hipotesa pakar dan nilai evidence yang didapatkan
fakta yang didapat dari objek yang diagnosa. Teorama Bayes ini
membutuhkan biaya komputasi yang mahal karena kebutuhan untuk
15
1
Beli (0,4)
BCA
BLP
BNI
BCA
BLP
BNI
Jual (0,6)
menghitung nilai probabilitas untuk tiap nilai dari perkalian kartesius.
penerapan Teorema Bayes untuk mencari penerapan dinamakan inferens
Bayes
5. Beberapa prinsip dalam menghitung probabilitas
a. FAKTORIAL
Faktorial digunakan untuk mengetahui berapa banyak cara yang
mungkin dalam mengatur sesuatu kelompok. Contoh konvensional,
apabila kita mempunyai tiga bank yaitu BCA, BII dan BNI ada berapa
cara menyusun uratan ketiga bank tersebut?
Secara sederhana dapat kita lakukan dengan mengurut ketiga bank
sebagai berikut:
BCA, BII, BNI BCA, BNI, BII BII, BCA, BNI
BII, BNI, BCA BNI, BII, BCA BNI, BCA, BII
Dari uraian diatas dapat kita ketahui bahwa terdapat 6 cara
mengurutkan nama bank tersebut, namun apabila jumlah bank
tersebut 100 buah bank, tentu kita akan kewalahan dalam
mengurutkan. Maka dapat dilakukan dengan pendekatan faktorial,
Apabila bank berjumlah tiga maka cara menurutkan nama
bank:
3! = 3 x 2 x 1 = 6
b. PERMUTASI
Digunakan untuk mengetahui sejumlah kemungkinan susunan (
arrangement) jika terdapat satu kelompok objek. Pada permutasi
ini kita berkepentingan dengan susunan atau urutan dari objek,
permutasi dirumuskan sebagai berikut:
16
N p r =n !
(n−r )!
dimana :
P : Jumlah permutasi atau cara objek disusun
n : Jumlah total objek yang disusun
r : Jumlah objek yang digunkan pada saat bersamaan, jumlah r
dapat sama dengan n atau lebih kecil
! : tanda dari faktorial
Contoh:
Dari 20 kelas di Universitas Panca budi, ingin dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok. Jika satu kelompok terdiri dari 5 kelas, ada berapa
susunan kelompok yang dapat dibuat?
Jawab
c. KOMBINASI
Kombinasi digunakan apabila kita tertarik pada berapa cara sesuatu
diambil dari keseluruhan objek tanpa memerhatikan urutannya.
Misalnya ada 10 bank dan kita hanya akan mengambil 3 bank, maka
ada beberapa kombinasi bank yang dapat diambil tanpa memerhatikan
urutan atau susunannya. Dirumuskan sebagai berikut:
17
Contoh:
Ada 5 orang siswa mendaftar sebagai pembawa acara dalam suatu
kegiatan hiburan. Pihak penyelengara hanya akan memilih 2 orang
yang dapat dijadikan pasangan. Ada berapa kombinasi pasangan yang
dapat dipilih oleh panitia?
18
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Teori probabilitas menyajikan metode-metode yang berkaitan
dengan ketidakpastian dan merupakan suatu bagian yang tak
terpisahkan dan proses pengambilan keputusan. Konsep-konsep
probabilitas merupakan dasar dan sampel-sampel dan inferensi
tentang populasi yang dapat dibuat dad suatu sampel. Setelah
memahanii konsep probabilitas yang inerupakan dasar ilmu
statistik, selanjutnya akan dibenikan teoni mengenai variabel
random dan sifat-sifatnya, pembentukan distribusi probabilitas,
pengenalan berbagai macam distribusi probabilitas vaniabel random
diskrit dan kontinu, serta distribusi sampling statistilc.
P robab i l i t a s me rupakan bag i an ma tema t ika yang
membahas t en t ang uku ran kebo l eh j ad i an t e r j ad inya
s e sua tu pe r i s t iwa yang ada da l am keh idupan . Memang
banyak pe r i s t iwa yang t i dak dapa t d i pa s t i kan t e r j ad i
a t au t i dak t e r j ad i d i kemud ian wak tu . Namun dengan
menge t ahu i uku ran be rha s i l t i daknya pe r i s t iwa yang d i
ha r apkan akan t e r j ad i , orang dapat mengambil keputusan
lebih baik dan lebih bijaksana tentang apa yang seharusnya
yang akan di lakukan.
Penentuan terjadinya sebuah peristiwa ditentukan oleh nilai peluang
dan penghitungannya didasarkan pada perumusan secara umum.
Sehingga peluang dapat diartikan sebagai ukuran yang digunakan
untuk mengetahui terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa.
19
Sebuah peristiwa yang terjadi pasti mempunyai nilai peluang yang
besarnya antara 0 dan 1. Adapun, peristiwa yang sudah pasti terjadi
akan mempunyai nilai peluang sebesar 1. Akan tetapi, peristiwa yang
sudah pasti tidak terjadi akan mempunyai nilai peluang sebesar 0.
Dalam hal in kita jarang menjumpai sebuah peristiwa yang
mempunyai nilai peluang tepat sama dengan 0 dan atau tepat sama
dengan 1. Kita biasanya sering menjumpai sebuah peristiwa yang
mempunyai nilai peluang antara nol dan satu.
2. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan,
silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan
mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah
hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
20