22
MAKALAH PROFESI KEGURUAN Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013 di SDN 40 Mataram Disusun oleh 1. Eva Zaherra (E1R013008) 2. Evi Novi Riana Dewi (E1R013009) 3. Farizal Wahyu Trigantara (E1R013010) 4. Habib Aldiansyah (E1R013015) 5. Shela Nora Uryani (E1R013049) 6. Sisca Qiswa Rahmaniah (E1R013050) 7. Windhu Sari Dewi (E1R013059)

Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah profesi keguruan, tentang pembelajran kurikulum, berisi bagaimna pembelajran kurikulum sekarang ini

Citation preview

Page 1: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

MAKALAH PROFESI KEGURUAN

Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013 di SDN 40

Mataram

Disusun oleh

1. Eva Zaherra (E1R013008)

2. Evi Novi Riana Dewi (E1R013009)

3. Farizal Wahyu Trigantara (E1R013010)

4. Habib Aldiansyah (E1R013015)

5. Shela Nora Uryani (E1R013049)

6. Sisca Qiswa Rahmaniah (E1R013050)

7. Windhu Sari Dewi (E1R013059)

PENDIDIKAN MATEMATIKA REGULER PAGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2014

Page 2: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan

kemudahan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Pembelajaran

Tematik Berbasis Kurikulum 2013 di SDN 40 Mataram” sehingga makalah ini dapat

selesai sesuai waktu yang telah direncanakan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

mata kuliah Profesi Keguruan.

Tersusunnya makalah ini tentu tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah

memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak

langsung.Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut

membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kelemahan serta

kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis.Untuk itu penulis membuka

pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik

yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di

dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan dihati pembaca mohon

dimaafkan.

 

Mataram, 28 Nopember 2014

 

Penulis

 

Page 3: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

Page 4: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga berada

padarentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan

sepertiIQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya

tingkatperkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta

mampumemahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran

masihbergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.

Saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas I –III untuk setiap mata

pelajaran dilakukan secara terpisah, misalnya IPA 2 jam pelajaran, IPS 2 jam pelajaran, dan

BahasaIndonesia 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara murni

matapelajaran yaitu hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar

yangberhubungan dengan mata pelajaran itu. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak

yangmasih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistik), pembelajaran

yangmenyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang

mengembangkananak untuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta didik.

Dalam rangka implementasi Standar Isi yang termua tdalam Standar Nasional

Pendidikan, maka pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua, dan tiga

lebih sesuai jika dikelola dalam “Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013”. Untuk

memberikan gambaran tentang pembelajarantematik yang dapat menjadi acuan dan contoh

konkret, disiapkan model pelaksanaanpembelajaran tematik untuk SD/MI kelas I hingga

kelas III.

Di samping itu, kurikulum 2013 yang akan mulai diterapkan pada tahun ini juga

menggunakanpendekatanTematikTerpadu.Tujuannya adalah agar siswa dapat

mengembangkan diri dan kompetensinya secara holistic dan bermakna.Pembelajaran tematik

integratif, perlu didukung perangkat pembelajaran Tematik Integratif yang berkualitas

sehingga menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dan karakter positif. Sebagai calon tenaga

pendidik merupakan sesuatu yang perlu untuk mengetahui tentang kurikulum 2013,

khususnya pembelajaran tematik terpadu. Sehingga dalam penyusunan makalah kurikulum

Page 5: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

ini, penyusun berusaha memaparkan tentang pembelajaran tematik terpadu, yakni konsep

dasar dan implementasi pembelajaran tematik terpadu.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Menginformasikan kepada pembaca tentang konsep pembelajaran tematik berbasis

kurikulum 2013 untuk sekolah dasar.

2. Menginformasikan kepada pembaca tentang bagaimana implementasi pembelajaran

tematik berbasis kurikulum 2013 di salah satu SD yang ada di Mataram yakni di SDN

40 Mataram.

3. Menginformasikan kepada pembaca terkait manfaat yang diperoleh dari penerapan

pembelajaran tematik di sekolah dasar.

4. Menginformasikan kepada pembaca tentang kendala-kendala yang dialami baik oleh

murid maupun yang dialami oleh guru dalam penerapan pembelajaran tematik untuk

sekolah dasar.

5. Menginformasikan kepada pembaca tentang solusi yang dapat dilakukan untuk

mengatasi kendala-kendala yang dialami baik oleh siswa maupun guru.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pembelajaran tematik berbasis kurikulum 2013 untuk sekolah

dasar ?

2. Bagaimana implementasi pembelajaran tematik berbasis kurikulum 2013 di SDN 40

Mataram ?

3. Apa saja manfaat yang dirasakan dari penerapan pembelajaran tematik berbasis

kurikulum 2013 ?

4. Apa saja kendala yang dialami oleh siswa dan guru terkait penerapan pembelajaran

tematik ?

5. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang dialami terkait penerapan

pembelajaran tematik ?

Page 6: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A.   Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu  Pembelajaran Tematik  Terpadu merupakan  suatu pendekatan dalam pembelajaran

yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran    maupun     antar   mata    pelajaran.   Dengan adanya  pemaduan itu, peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan  secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Makna    pembelajaran Tematik Terpadu   adalah  pendekatan    pembelajaran yang  melibatkan beberapa  mata pelajaran  untuk memberikan  pengalaman yang bermakna kepada peserta didik.   Dikatakan bermakna pada pembelajaran Tematik Terpadu    artinya,   peserta   didik  akan memahami konsep-konsep yang   mereka    pelajari  melalui    pengalaman     langsung    dan menghubungkan dengan konsep yang lain yang sudah mereka pahami.

B. Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu   Pembelajaran   Tematik   Terpadu   dikembangkan   selain   untuk   mencapai   tujuan pembalajaran yang telah ditetapkan, diharapkan siswa juga dapat :

1. Meningkatkan       pemahaman       konsep    yang    dipelajarinya    secara    lebih bermakna

2. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi3. Menumbuhkembangkan   sikap   positif,   kebiasaan   baik,   dan   nilai-nilai   luhur

yang diperlukan dalam kehidupan4. Menumbuhkembangkan   keterampilan   sosial   seperti   kerja   sama,   toleransi,

komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain5. Meningkatkan minat dalam belajar6. Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya

C.   Karakteristik Pembelajaran Tematik TerpaduPembelajaran      Tematik    Terpadu    memiliki   beberapa     macam     karakteristik,

diantaranya      (Panduan     Pengembangan       Pembelajaran       Tematik     Terpadu Depdiknas,2004):1. Berpusat pada peserta didik2. Memberi pengalaman langsung pada peserta didik3. Pemisahan antar mata pelajaran        tidak begitu jelas4. Menyajikan     konsep   dari  berbagai   mata    pelajaran   dalam   suatu   proses

pembelajaran5. Bersifat luwes.6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta

didik.7. Holistik, artinya   suatu   peristiwa  yang   menjadi    pusat   perhatian   dalam

pembelajaran Tematik    Terpadu    diamati  dan   dikaji  dari  beberapa   mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.

Page 7: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

8. Bermakna, artinya   pengkajian    suatu   fenomena    dari  berbagai    macam  aspek memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki peserta didik.

9. Otentik, artinya informasi   dan   pengetahuan      yang   diperoleh   sifatnya  menjadi otentik.

10. Aktif, artinya peserta didik perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran      mulai dari   perencanaan, pelaksanaan hingga proses  penilaian.

D. Penilaian Pembelajaran Tematik TerpaduObjek   dalam   penilaian   pembelajaran   terpadu   mencakup   penilaian   terhadap

proses dan hasil belajar peserta didik.  Penilaian proses belajar   adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap     hasil-hasil  belajar   yang   dicapai   dengan    menggunakan       kriteria tertentu.   Hasil belajar  tersebut   pada    hakikatnya    merupakan     pencapaian kompetensi-kompetensi        yang   mencakup     aspek   pengetahuan,     keterampilan,  sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi      tersebut   dapat   dikenali   melalui   sejumlah    hasil  belajar   dan indikatornya yang dapat diukur dan diamati. Penilaian proses dan hasil belajar itu saling berkaitan satu dengan lainnya, hasil belajar merupakan akibat dari   suatu proses belajar

E.  Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Tematik TerpaduKompetensi     Inti  (KI)  dan  Kompetensi     Dasar   (KD)   yang    tersusun   secara

Tematik Terpadu di dalam kurikulum 2013 adalah mata pelajaran             IPA dan IPS. Keberhasilan   pelaksanaan   pembelajaran   Tematik   Terpadu   bergantung   pada kesesuaian   rencana   yang   dibuat   dengan   kondisi   dan   potensi   peserta   didik (minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan). Penentuan Tema Pembelajaran IPA/IPS Terpadu1. Tidak   terlalu   luas,   namun   dengan   mudah   dapat   digunakan   memadukan

banyak banyak indicator2. Tema harus bermakna artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus

memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.4. Tema      yang   dipilih  hendaknya     mempertimbangkan        peristiwa   peristiwa

otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar.5. Tema      yang   dipilih  hendaknya     juga   mempertimbangkan         ketersediaan

sumber belajar.Untuk menyusun perencanaan pembelajaran Tematik Terpadu perlu dilakukan langkah-langkah seperti berikut1. Menganalisis  KI dan KD  mata pelajaran IPA atau  IPS2. Menentukan   Tema yang sesuai dengan konsep konsep yang ada    dalam setiap

nomor KD IPA atau IPS3. Penjabaran (perumusan) Kompetensi   Dasar ke dalam indikator sesuai topik/tema4. Membuat peta hubungan antar indikator dengan judul tema5. Pengembangan Silabus

Page 8: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

6. Menyusun RPP Tematik Terpadu

F. Tahap Pengelolaan Program PembelajaranTahapan pengelolaan kegiatan pembelajaran        tematik Tematik Terpadu  dapat dilakukan sebagai berikut: 1.  Perencanaan

     Perencanaan meliputi :a. Menetapkan      apa   yang   mau   dilakukan,   kapan   dan   bagaimana     cara

melakukannya.b. Membatasi   sasaran   dan   menetapkan  pelaksanaan   kerja   untuk   mencapai

hasil yang maksimal melalui proses penentuan target.c. Mengembangkan alternatif-alternatifd. Mengumpulkan dan menganalisis informasi.e. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-

keputusan.2.  Pengorganisasian

    Pengorganisasian, meliputi:a. Menyediakan     fasilitas,  perlengkapan  dan  tenaga   kerja  yang  diperlukan

untuk melaksanakan rencana-rencana melalui proses penetapan kerja.b. Pengelompokan     komponen     kerja  ke  dalam   struktur  organisasi  secara

teratur.c. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.d. Memutuskan dan menetapkan metode dan prosedure. Memilih,    mengadakan     pelatihan   dan   pendidikan   guru   serta  mencari

sumber-sumber lain yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. 3.  Pengarahan    Pengarahan meliputi:

a. Menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperincib. Memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan

pengambilan keputusan.c. Mengeluarkan instruksi–instruksi yang spesifikd. Membimbing, memotivasi dan melakukan supervisi.

4.  Pengawasan  Pengawasan meliputi:

a. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada rencanab. Melaporkan    penyimpangan     untuk   tindakan   koreksi   dan   merumuskan

tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan saran-saranc. Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-

penyimpangan.

Page 9: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

BAB III

PEMBAHASAN

Kurikulum 2013 sudah diterapkan di SDN 40 Mataram sejak tahun 2013 lalu dan

sekarang sudah memasuki tahun ke-2. SDN 40 Mataram merupakan salah satu dari 23 SD di

Mataram yang dipilih oleh pemerintah untuk melaksanakan uji coba penerapan kurikulum

2013, sementara sekolah lain baru menerapkan kurikulum 2013 di tahun 2014 ini. Penerapan

kurikulum 2013 berimbas pada perubahan proses pembelajaran dari yang awalnya per bidang

studi menjadi proses pembelajaran tematik yang berbentuk gabungan dari hampir seluruh

mata pelajaran.

Pembelajaran tematik merupakan proses pembelajaran lintas bidang studi dimana

materi pelajaran yang disampaikan saling terkait satu sama lain. Seluruh mata pelajaran

digabungkan menjadi satu, namun pengecualian untuk mata pelajaran agama dan olahraga

yang penyampaian materinya terpisah. Misalnya materi IPA tentang “Bunga”dikaitkan

dengan pelajaran matermatika dengan cara menanyakan jumlah bunga yang ada di taman,

dan dapat dikaitkan dengan materi bahasa Indonesia dengan cara meminta siswa untuk

membuat karangan tentang bunga. Pada proses pembelajaran tematik materi yang

disampaikan tidak lagi dipisah-pisah untuk masing-masing mata pelajaran melainkan

berbetuk suatu tema. Kurang lebih terdapat 4 buah tema yang harus disampaikan untuk tiap

semesternya. Setiap satu tema terdapat 3 buah subtema dan setiap subtema terdapat 6

pembelajaran. Setiap harinya akan disampaikan satu buah pembelajaran dan pembelajaran

tersebut harus selesai pada hari itu juga. Setelah menyelesaikan satu sub tema maka akan

diadakan evaluasi berupa ulangan. Keluhan terkadang muncul dari orang tua siswa yang

kebingungan karena materi yang disampaikan tidak memiliki jadwal pelajaran yang tetap.

Menurut para orang tua anak-anak tidak begitu paham dan mengerti mengenai kurikulum

2013. Solusi yang digunakan oleh Ibu Komala adalah dengan cara menginformasikan kepada

siswa terlebih dahulu terkait dengan materi yang akan di ajarkan sehingga siswa dapat

mencari informasi sendiri dan membawa bahan-bahan apa yang harus dipelajari sehingga

ketika proses pembelajaran materi yang ada sudah memadai.

Menurut Ibu Komala, pembelajaran tematik cukup bagus karena siswa menjadi sangat

antusias dan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa terus dimotivasi untuk bertanya,

menalar, dan mengkomunikasikan apa yang mereka pelajari serta berani tampil di depan

kelas. Siswa merasa sangat bersemangat mengikuti proses belajar karena pembelajaran yang

Page 10: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

sekarang menjadi lebih menarik karena metode belajar tidak lagi bersifat konvensional dan

hanya mengandalkan papan tulis melainkan sudah lebih berkembang dengan tersedianya

sarana seperti laptop dan LCD. Selain itu mereka sudah dikenalkan dengan akses internet

agar memudahkan mereka untuk mencari informasi dan materi seputar pembelajaran.

Mereka memberikan antusiasme yang sangat tinggi dalam proses pembelajaran karena hal

tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran tematik sendiri yakni agar anak bisa berperan

aktif di dalam kelas. Contohnya saja ketika mereka disuguhkan gambar dan di tugaskan untuk

mengamati gambar tersebut, mereka akan termotivasi untuk menanyakan apa yang belum

mereka pahami. Kadang-kadang anak-anak tidak mau keluar untuk istirahat karena lebih

memilih untuk menyelesaikan tugas di dalam kelas. Selain itu, guru juga tidak terlalu lelah

untuk menjelaskan di depan kelas. Tugas guru hanyalah membimbing dan mengarahkan

siswa karena siswa dituntut untuk bisa belajar mandiri. Namun, beberapa kendala yang

dialami yakni kurangnya waktu yang tersedia untuk menyelesaikan setiap pembelajaran yang

ada sehingga guru hanya dapat memberikan PR bagi siswa karena setiap pembelajaran harus

selesai dalam satu hari tatap muka.

Adapun metode pembelajaran yang digunakan lebih banyak mengarah kepada

kegiatan diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan mengamati gejala alam yang

sifatnya mengarah pada pendekatan keilmuan (scientific). Hal ini dapat terlihat dari tatanan

tempat duduk siswa yang di buat berkelompok. Pada pembelajaran tematik, metode ceramah

tidak lagi di perbolehkan karena pembelajaran harus terpusat pada siswa bukannya guru.

Pembelajaran tematik menuntut siswa untuk bisa menemukan sendiri, mencari infomasi

sendiri, dan mampu untuk berpikir tingkat tinggi. Namun terkadang masalahnya masih

terdapat siswa yang masih belum mampu untuk menyesuaikan diri dengan hal tersebut dan

belum berani untuk tampil sehingga perlu bantuan dari guru untuk menumbuhkan rasa

percaya dirinya. Ibu komala bercerita pernah ada kasus dimana siswanya yang sudah kelas 6

SD ternyata masih belum bisa membaca. Sebagai seorang guru, diperlukan kesabaran serta

upaya untuk membimbing anak tersebut. Selain itu guru juga harus bisa menumbuhkan rasa

percaya diri siswanya agar tidak merasa minder.

Dengan diterapkannya kurikulum 2013, guru harus benar-benar siap baik dalam hal

alat peraga maupun dalam hal membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Dalam

hal RPP kendala yang dialami yakni guru harus mampu membuat RPP setiap hari sesuai

dengan pembelajaran yang di ajarkan. Jika pada penerapan KTSP 1 RPP bisa di pakai 3

sampai 4 kali bahkan bisa juga digunakan dalam 1 minggu maka pada kurikulum 2013 guru

Page 11: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

harus mampu membuat RPP sendiri karena RPP tidak di siapkan oleh pemerintah pusat. Hal

ini tentu membuat para guru lumayan kesulitan karena kurangnya waktu yang tersedia

sementara RPP harus dibuat setiap hari.

Salah satu perbedaan yang mencolok antara KTSP dengan Kurikulum 2013 adalah

dalam hal buku dimana buku yang digunakan pada kurikulum 2013 tidak lagi terdiri dari

beberapa buku mata pelajaran melainkan hanya berupa satu buah buku untuk peserta didik

dan satu buah buku pedoman untuk guru. Buku tersebut diberikan oleh pemerintah secara

gratis. Sayangnya, materi yang tersedia pada buku kurang memadai dan hanya memberikan

sedikit penjelasan sehingga guru perlu untuk mengembangkan materi yang akan diajarkan.

Hal tersebut juga menjadi kendala karena siswa banyak yang mengalami kesulitan dalam

belajar. Karenanya pembelajaran lebih banyak di lakukan dalam bentuk mengamati gejala

alam. Guru tidak lagi menerangkan apa yang menjadi sebab sesuatu, melainkan siswalah

yang diminta untuk berpikir mengapa sesuatu itu bisa terjadi. Misalnya, guru tidak lagi

menjelaskan mengapa sebuah pohon daunnya menguning dan layu akan tetapi siswa yang

diminta untuk berpikir berdasarkan apa yang mereka amati. Dari hal tersebut akan muncul

berbagai pendapat siswa sehingga akan memacu siswa untuk bisa mengembangkan

kemampuan berpikirnya.

Terdapat 4 buah aspek penilaian siswa yang dilakukan yakni penilaian spiritual,

penilaian sosial, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Bu Komala mengaku

cukup kesulitan karena banyaknya aspek yang perlu dinilai. Dalam hal penilaian spiritual

misalnya, tentunya hal tersebut tidak dapat diketahui dengan pasti karena hal tersebut hanya

dapat diketahui ketika siswa berada di rumah. Karenanya bu Komala sering mengingatkan

siswanya yang muslim untuk sholat ketika waktu sholat tiba. Dalam hal penilaian sosial guru

perlu mengamati tingkah laku siswa-siswanya. Mulai dari bagaimana caranya berinteraksi

dan bergaul dengan teman-temannya, guru dan lingkungan sekolah. Untuk penilaian

pengetahuan Ibu Komala ibu komala mengambil nilai tugas, ulangan tengah semester serta

ulangan akhir semester. Ibu Komala juga menilai keaktifan anak dalam diskusi seperti

bagaimana cara anak tersebut mengkomunikasikan materi dan memberikan pendapatnya.

Sedangkan untuk nilai keterampilan diperoleh dari hasil karya yang dibuat oleh siswa.

Misalnya, siswa dituntut untuk kreatif menciptakan sesuatu yang berguna dari barang bekas.

Penilaian dilakukan secara terus menerus baik saat proses pembelajaran maupun di luar

proses pembelajaran seperti pada saat jam istirahat sehingga guru perlu memperhatikan apa

saja yang dilakukan oleh muridnya. Penilaian diberikan pada kurikulum 2013 tidak lagi

Page 12: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

dengan rentang nila 1 sampai 10 melainkan hanya 1 sampai dengan 4 saja. Anak yang aktif

akan mendapat nilai 4, yang kurang aktif mendapat nilai 3 atau 2 sedangkan siswa yang pasif

hanya akan mendapat nilai 1.

Kendala yang dialami guru dalam penerapan kurikulum 2013 adalah dalam hal

penyusunan rapot. Di dalam penyusunan rapot penilaian yang di minta adalah penilaian per

mata pelajaran sementara saat proses pembelajaran seluruh mata pelajaran digabungkan

menjadi satu dan berbentuk tema-tema, sehingga sulit bagi guru untuk memberikan penilaian

karena harus memilah-milah terlebih dahulu. Akan tetapi hal tersebut hanya berlaku di awal

penerapan kurikulum 2013 dan tidak lagi berlaku untuk penilaian saat ini. Nilai rapot yang

sekarang tidak lagi berbentuk angka-angka akan tetapi berbentuk deskripsi yang berisi

tentang kompetensi anak tehadap mata pelajaran tertentu. Karenanya, guru perlu mengetahui

karakter, kekurangan serta serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki masing-masing siswa

untuk bisa menyusun rapot. Di dalam rapot tidak lagi dicantumkan rangking karena hal

tersebut akan sangat berpengaruh bagi mental anak karena anak yang tidak mendapat

rangking pastinya akan merasa minder. Hal tersebut sudah diberlakukan bahkan pada saat

masih menggunakan KTSP. Hanya saja guru biasanya akan mengumumkan anak-anak yang

memperoleh nilai yang bagus pada saat ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan

semester. Ibu Komala mengaku tidak ada siswa yang tidak naik kelas karena hal tersebut

telah ditetapkan oleh pemerintah. Karenanya Beliau berupaya untuk membantu siswanya

yang kurang dengan cara memberikan pengayaan dan remidi sampai siswa tersebut

memenuhi standar nilai yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya kurikulum 2013 ditekankan menanamkan pendidikan karakter. Hal ini

dikarenakan telah terjadinya degradasi moral anak, dimana banyaknya perilaku anak yang

menyimpang seperti maraknya tawuran, kekerasan terhadap sesama teman, penyalahgunaan

narkoba, penyimpangan seksual, dan lain-lain. Pendidikan karakter ini mengajarkan siswa

tentang bagaimana bersikap dan berperilaku terhadap sesama serta pentingnya untuk

memiliki rasa hormat terhadap orang lain. Karena sekarang banyak anak kurang hormat pada

gurunya, contohnya saja ketika siswa bertemu dengan gurunya di jalan siswa terkadang siswa

sering berpura-pura tidak melihat dan tidak menyapa gurunya. Hal inilah yang sebenarnya

ingin dibenahi oleh pemerintah.

Ketika ditanyai mengenai isu yang tersebar bahwa kurikulum 2013 akan diganti dan

kembali menggunakan KTSP, Ibu Komala mengaku kurang mengetahui hal tersebut.

Mungkin pemerintah sedang mengevaluasi tentang penerapan kurikulum 2013. Ibu Komala

Page 13: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

mengaku siap dengan kurikulum apapun yang dipilih oleh pemerintah. Menurut Ibu Komala

sebenarnya kurikulum terdahulu yakni KTSP sudah sangat bagus, tinggal di tambah dengan

Pendidikan Karakter maka akan menjadi sempurna. Namun hal itu kembali lagi tergantung

dari kebijakan pemerintah. Kurikulum 2013 memang bagus, akan tetapi karena sifatnya

masih baru sehingga banyak guru yang mengalami kesulitan walaupun telah dibekali dengan

pelatihan-pelatihan, workshop dan sosialisasi sebelum penerapannya. Ibu Komala mengaku

sudah kurang lebih 5 kali mengikuti pelatihan. Jika disuruh memilih Ibu Komala

menginginkan agar kurikulum kembali menggunakan KTSP karena proses pembelajaran

yang dilakukan lebih sistematis dan lebih memudahkan guru. Jika kurikulum 2013 tetap

digunakan Ibu Komala berharap bahwa RPP bisa dibuatkan oleh pemerintah sehingga guru

tidak terlalu menghabiskan banyak waktu untuk membuat RPP dan lebih terfokus pada

siswa .

Page 14: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik berbasis kurikulum 2013 masih memiliki beberapa kekurangan

dalam penerapannya. Walaupun konsep pembelajaran tematik sudah cukup bagus karena

menarik siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran namun masih banyak

kendala-kendala yang dialami baik oleh siswa maupun oleh guru. Karenanya pemerintah

harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang akan mampu memaksimalkan

penerapan kurikulum 2013. Pemerintah harus mampu memberikan pelatihan yang dapat

mengoptimalkan kerja guru sehingga tujuan penerapan kurikulum 2013 akan tercapai dan

mampu memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

3.2 Saran

Hasil observasi mungkin akan berbeda jika dilakukan dengan sekolah lain karenanya

apabila terdapat kekurangan dan pendapat yang kurang sesuai maka penulis mengharapkan

masukan dari pembaca.

Page 15: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

(http://suaidinmath.wordpress.com/2013/09/03/pembelajaran-tematik-terpadu-pada-

kurikulum-2013/)

http://raxiao18.wordpress.com/2014/06/17/kurikulum-2013-pembelajaran-tematik-terpadu/

Page 16: Makalah Proses Pembelajaran Tematik Berbasis Kurikulum 2013

LAMPIRAN

Profil Narasumber

Nama : Komala Sukma

Tempat , Tanggal lahir : Selong, 24 September 1962

Alamat: BTN Taman Nirwana

Riwayat Pendidikan: SDN 6 Selong

SMP 1 Selong

SPGN Selong

IKIP Mataram

Riwayat Mengajar: SDN 11 Ampenan (1982-1995)

SDN 40 Mataram (1995-sekarang)