31
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditinjau dari perspektif psikologi perkembangan, manusia adalah makhluk yang senantiasa mengalami perubahan atau change over time. Sejak dari masa konsepsi hingga meninggal dunia, manusia secara bertahap mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu aspek perkembangan psikososial yang dialami manusia adalah perkembangan tingkah laku. Perilaku manusia terhadap lingkungannya memberikan kemungkinan –kemungkinan atau kesempatan kepada individu, bagaimana individu mengambil manfaat dari kesempatan yang di berikan oleh lingkungaan tergantung kepada individu yang bersangkutan, sekalipun pengaruh lingkungan tidak bersifat memaksa, namun tidak dapat di ingkari bahwa peranan lingkungan cukup besar dalam perkembangan individu. B. Rumusan Masalah

Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

S1

Citation preview

Page 1: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Ditinjau dari perspektif psikologi perkembangan, manusia adalah makhluk

yang senantiasa mengalami perubahan atau change over time. Sejak dari masa

konsepsi hingga meninggal dunia, manusia secara bertahap mengalami proses

pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu aspek perkembangan psikososial

yang dialami manusia adalah perkembangan tingkah laku.

Perilaku manusia terhadap lingkungannya memberikan kemungkinan –

kemungkinan atau kesempatan kepada individu, bagaimana individu mengambil

manfaat dari kesempatan yang di berikan oleh lingkungaan tergantung kepada

individu yang bersangkutan, sekalipun pengaruh lingkungan tidak bersifat

memaksa, namun tidak dapat di ingkari bahwa peranan lingkungan cukup besar

dalam perkembangan individu.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

makalah ini dapat dikemukakan sebagai berikut ;

1. Apa Pengertian Tingkah Laku Dan Psikologi Tingkah Laku?

2. Apa Saja Aliran Psikologi Tingkah Laku?

3. Jelaskan Pendekatan Psikologi Tingkah Laku?

4. Bagaimana Cara Mempelajari PsikologiTingkah Laku?

Page 2: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

2

C.    Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah ;

1. Menjelaskan Pengertian Tingkah Laku Dan Psikologi Tingkah Laku.

2. Menjelaskan Aliran Psikologi Tingkah Laku

3. Menjelaskan Pendekatan Psikologi Tingkah Laku.

4. Menjelaskan Cara Mempelajari Psikologi Tingkah Laku.

Page 3: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tingkah Laku Dan Psikologi Tingkah Laku

Secara biologis tingkah laku adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme yang bersangkutan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak

langsung. Secara oprasional tingkah laku dapat diartikan suatu respon organisme

atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Sedangkan menurut

Ensiklopedi Amerika, tingkah laku adalah suatu aksi reaksi organisme terhadap

lingkungan. Tingkah laku timbul apabila ada sesuatu yang dapat menimbulkan

reaksi, yakni disebut dengan rangsangan. Menurut Ribert Kwick (1974) tingkah

laku adalah tindakan atau prilaku suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan

dapat dipelajari. Secara umum prilaku manusia pada hakekatnya adalah proses

interaksi individu dengan lingkungan sebagai monivestasi hayati bahwa dia adalah

makhluk hidup.

Menurut Drs. Sunaryo M.Kes tingkah laku adalah aktivitas yang timbul

karena adanya stimulus dan respon serta dapat diamati secara langsung maupun

tidak langsung. Jadi, Psikologi Perilaku mempelajari bagaimana mengembangkan

perilaku hidup organisme dalam menanggapi kondisi tertentu. Pengkondisian

klasik dan operan mendefinisikan Perilaku Psikologi. Psikologi perilaku

didasarkan pada teori bahwa perilaku semua dipelajari melalui pengkondisian.

Perilaku Psikologi, juga dikenal sebagai behaviorisme, berpendapat bahwa semua

perilaku yang diperoleh oleh interaksi dengan lingkungan, melalui dua jenis utama

conditioning, operant conditioning dan pengkondisian klasik. Perilaku psikolog

Page 4: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

4

berteori bahwa semua perilaku dapat dipelajari dan dinilai tanpa

mempertimbangkan keadaan mental internal. Tingkah laku mempunyai beberapa

dimensi, yaitu:

1. fisik, dapat diamati, digambarkan dan dicatat baik frekuensi, durasi dan

intensitasnya.

2. ruang, suatu perilaku mempunyai dampak kepada lingkungan (fisik

maupun sosial) dimana perilaku itu terjadi.

3. waktu, suatu perilaku mempunyai kaitan dengan masa lampau maupun

masa yang akan datang

B. Aliran Psikologi Tingkah Laku

Pandangan belajar menurut aliran tingkah laku tidak lain adalah perubahan

dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons.

Adapun Penganut psikologi tingkah laku, yaitu :

1. Teori Belajar Thorn Dike

Thorndike memandang belajar sebagai suatu usaha memecahkan problem.

Berdasarkan eksperimen yang dilakukannya ia memperoleh tiga buah hukum

dalam belajar, yaitu :

a. Hukum Akibat (Law of effect) menyatakan bahwa tercapainya keadaan

yang memuaskan akan memperkuat hubungan antara stimulus dan respon.

Maksudnya, bila respon terhadap stimulus menimbulkan sesuatu yang

menimbulkan sesuatu yang memuaskan (mengenakkan) maka bila

stimulus itu muncul lagi subjek akan memberikan respons yang lebih

cepat, tepat, dan intens.

Page 5: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

5

b. Hukum Latihan (Law of axercise) menyatakan bahwa respons terhadap

stimulus dapat diperkuat dengan seringnya respons itu dipergunakan. Hal

ini menghasilkan implikasi bahwa pratik , khususnya pengulangan dalam

pelajaran adalah penting dilakukan.

c. Hukum Kesiapan (Law of readiness) mengajarkan bahwa dalam

memberikan respons subjek harus siap dan disiapkan. Hukum ini

menyangkut syarat kematangan dalam pengajaran, baik dalam pengajaran

fisik maupun mental dan intelek

Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan

respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti

pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera.

Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar,

yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan

tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat

diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati.

2. Teori Belajar Skinner

Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih

mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep

belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan

antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya,

yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang

dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima

seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan

Page 6: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

6

saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon

yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi.

Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya

perilaku. Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar

harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta

memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang

mungkin timbul akibat respon tersebut. Dari eksperimen yang dilakukan B.F.

Skinner menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :

a. Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan

stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.

b. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah

diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat,

maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

3. Teori Belajar Ausubel

Menurut Ausubel siswa akan belajar dengan baik jika apa yang disebut “

pengatur kemajuan belajar” (advance organizer), didefinisikan dan

dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa. Pengatur kemajuan belajar

adalah konsep atau informasi umum yang mewadai (mencakup) semua isi

pelajaran yang akan diajarksn kepada siswa. Ausubel percaya bahwa advance

organizer dapat memberikan 3 macam mamfaat yaitu:

a. Dapat menyediakan suatu kerangka konseptual untuk materi belajar yang

akan dipelajari oleh siswa.

Page 7: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

7

b. Dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara apa yang

sedang dipelajari siswa “saat ini” dengan apa yang “akan” dipelajari siswa.

c. Mampu membantu siswa untu k memahami bahan belajar secara lebih

mudah.

4. Teori Belajar Gagne

Robert M. Gagne adalah seorang ahli psikologi yang banyak melakukan

penelitian mengenai fase-fase belajar, tipe-tipe kegiatan belajar, dan hirarki

belajar. Dalam penelitiannya ia banyak menggunakan materi matematika sebagai

medium untuk menguji penerapan teorinya. Gagne menyatakan belajar

merupakan kegiatan yang kompleks. Gagne mengemukakan delapan fase dalam

suatu tindakan belajar. Kedelapan fese yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Fase Motivasi

Siswa (yang belajar) harus diberi motivasi untuk belajar dengan harapan,

bahwa belajar akan memperoleh hadiah. Misalnya, siswa-siswa dapat

mengharapkan bahwa informasi akan memenuhi keingintahuan mereka tentang

suatu pokok bahasan, akan berguna bagi mereka atau dapat menolong mereka

untuk memperoleh angka yang lebih baik.

b. Fase Pengenalan

Siswa harus memberi perhatian pada bagian-bagian yang esensial dari

suatu kajian instruksional, jika belajar akan terjadi. Misalnya, siswa

memperhatikan aspek-aspek yang relevan tentang apa yang dikatakan guru, atau

tentang gagasan-gagasan utama dalam buku teks.

Page 8: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

8

c. Fase Perolehan

Bila siswa memperhatikan informasi yang relevan, maka ia telah siap untuk

menerima pelajaran. Informasi tidak langsung terserap dalam memori ketika

disajikan, informasi itu di ubah kedalam bentuk yang bermakna yang

dihubungkan dengan materi yang telah ada dalam memori siswa.

d. Fase Retensi

Informasi baru yang diperoleh harus dipindahkan dari memori jangka

pendek ke memori jangka panjang. Ini dapat terjadi melalui pengulangan kembali

(rehearsal), praktek (practice), elaborasi atau lain-lainnya.

e. Fase Pemanggilan

Mungkin saja kita dapat kehilangan hubungan dengan informasi dalam

memori jangka-panjang. Jadi bagian penting dalam belajar adalah belajar

memperoleh hubungan dengan apa yang telah dipelajari, untuk memangil

informasi yang telah dipelajari sebelumnya.

f. Fase Generalisasi

Biasanya informasi itu kurang nilainya jika tidak dapat diterapkan di luar

konteks dimana informasi itu dipelajari. Jadi, generalisasiatau transfer informasi

pada situasi-situasi baru merupakan fase kritis dalam belajar. Transfer dapat

ditolong dengan memintapara siswa untuk menggunakan informasi dalam

keadaan baru.

g. Fase Penampilan

Siswa harus memperhatikan bahwa mereka telah belajar sesuatu melalui

penampilan yang tampak.

Page 9: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

9

h. Fase Umpan Balik

Para siswa memperoleh umpan balik tentang penampilan mereka yang

menunjukkan apakah mereka telah atau belum mengerti tentang apa yang

diajarkan.

5. Teori Pavlov

Pavlof terkenal dengan teori belajar klasik. Pavlov mengemukakan konsep

pembiasaan atau conditioning. Dalam hubugannya dalam kegiatan belajar

mengajar agar siswa belajar dengan baik maka harus dibiasakan. Misalnya, agar

siswa mengerjakan soal peekerjaan rumah dengan baik, biasakanlah dengan

memeriksanya, menjelaskannya, atau memberi nilai terhadap hasil pekerjaannya.

6.      Teori Baruda

Baruda mengemukakan bahwa siswa belajar itu melalui meniru.

Pengertian meniru di sini bukan berarti menyontek, tetapi meniru hal-hal yang

dilakukan oleh orang lain, terutama guru.

7.      Aliran Latihan Mental

Aliran ini berkembang sampai dengan abad 20, yang mengemukakan

bahwa struktur otak manusia terdiri atas gumpalan-gumapalan otot, agar ini kuat,

maka harus dilatih dengan beban, makin banyak latihan dan beban yang makin

berat,maka otot atau otak itu makin kuat pula, oleh karna itu jika anak atau siswa

ingin pandai, maka ia harus dilatih otaknya dengan cara banyak berlatih

memahamidan mengerjakan soal-soal yang benar, makin sukar materi itu makin

pandai pula anak tersebut. Struktur kurikulum pada masa itu berisikan materi-

materi pelajaran yang sulit, sehingga orang sedikit yang bersekolah karna tidak

Page 10: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

10

kuat untuk mengikutinya. Disamping faktor lain seperti keturunan, biaya, dan

kesadaran akan pentingya sekolah.

C. Pendekatan Psikologi Tingkah Laku

Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam

psikologi dijelaskan beberapa cara pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan neurobiologis

Pendekatan ini mencoba menjelaskan hubungan antara perilaku yang dapat

diamati dan kejadian-kejadian mental (seperti pikiran dan emosi) menjadi proses

biologis. Penemuan-penemuan penelitian telah menunjukkan bahwa ada

hubungan yang sangat erat antara aktivitas otak dengan perilaku dan dengan

pengalaman. Misalnya, reaksi emosi, seperti rasa takut dan marah, pada hewan

dan manusia dapat dirangsang dengan aliran listrik lemah di daerah tertentu yang

jauh di bagian dalam otak. Dari berbagai penelitian dikatakan, tindakan manusia

yang paling rumit pun pada akhirnya mempunyai kemungkinan untuk di perinci

dan diteliti dasar mekanisme neurobiologisnya.

Menurut Sukadji 1986, konsepsi psikologi mengenai manusia yang hanya

didasarkan neurobiologi kurang memadai untuk menjelaskan perilaku manusia.

oleh karena itu dibutuhkan pendekatan-pendekatan lain untuk mengkaji

fenomena-fenomena psikologi. Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan

oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiologis berupaya

mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi

didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan

proses mental.

Page 11: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

11

2. Pendekatan perilaku (Behaviorisme)

Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon

atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S -

R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek

tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson

kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan

banyak sub-aliran. Menurut Watson jika psikologi ingin diakui sebagai ilmu maka

data harus diperoleh dari yang dapat diamati dan dapat diukur. Pendekatan ini

adalah "angkatan kedua" dalam psikologi, sesudah psikoanalisis. Mazhab ini lahir

di amerika, ketika metode ilmiah dipercaya sebagai satu-satunya cara mengetahui

perilaku yang dapat diandalkan (Rakhmat,2003). Behaviorisme adalah pendekatan

yang sangat bermanfaat untuk menjelaskan persepsi interpersonal, konsep

diri,eksperimen, sosialisasi, kontrol sosial,serta ganjaran dan hukuman. Berbeda

dengan psikoanalisis yang melihat bahwa perilaku manusia lahir dari keinginan

bawah sadar  mereka, behaviorisme (perilaku) menganailis perilaku manusia

hanya berdasarkan perilaku yang tampak dan dapt diukur.

Behaviorisme percaya bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari

proses belajar, manusia belajar dari lingkungannya dan dari hasil belajar itulah ia

berperilaku. Oleh karena itu, manusia dapat dipengaruhi oleh lingkungannya.

Pendekatan ini juga berpendirian bahwa manusia dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial

atau psikologis. Perilaku adalah hasil pengalaman dan perilaku digerakkan atau

dimotivasikan oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi

penderitaan (Rakhmat,1994). Pendekatan ini juga disebut  psikologi Stimulus-

Page 12: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

12

Response (S-R). Pendekatan S-R yang ketat tidak mempertimbangkan

pengalaman kesadaran seseorang. Sebagaimana yang dikatakan Sukadji,

pengalaman sadar hanyalah kejadian-kejadian yang dialami dengan kesadaran

penuh. Pengalaman sadar itu hanya dapat diketahui oleh anda sendiri, seorang

peneliti hanya bisa melihat dan menilai tindakan anda, emosi yang sedang anda

alami.

3. Pendekatan kognitif

Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses

mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai,

membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu

menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas

stimulus yang datang. Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang menanggapi

keresahan orang ketika behaviorisme tidak mampu menjawab mengapa ada orang

yang berperilaku berbeda dari lingkungannya, yakni ia memiliki motif pribadinya

sendiri. Juga karena terlihat bagaimana pasifnya manusia. 

4.      Pendekatan psikoanalisa

Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini

bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar.

Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti

keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan

tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk

dipuaskan. Hal terpenting dari pendekatan psikoanalisis adalah bahwa tindakan

manusia mempunyai sebab. Namun, penyebabnya sering kali berupa motif-motif

Page 13: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

13

yang tidak disadari, bukan alasan rasional yang diberikan oleh seseorang terhadap

perilakunya. Dalam pandangan psikoanalis, kepribadian manusia merupakan

interaksi antara id,ego, superego.

5.      Pendekatan fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman

subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan

individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan

segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat

tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

6. Pendekatan Humanistik

Dalam pendekatan ini, manusia dipandang sebagai Homo Ludes

(manusia bermain). Setiap manusia hidup dalam pengalaman pribadinya yang

unik. Tidak akan ada satu manusiapun yang memiliki pengalaman yang sama.

Pendekatan ini berpendapat manusia bukan hanya sekedar wayang, yang sibuk

mencari identitas, namun ia juga berupaya mencari makna, baik makna

kehidupannya, makna kehadirannya di lingkungan, serta apa yang dapat

diberikannya kepada lingkungan. Carl Rogers mengatakan, "kecenderungan

batiniah manusia ialah menuju kesehatan dan keutuhan diri. Dalam kondisi yang

normal ia berperilaku rasional dan konstruktif, serta memilih jalan menuju

pengembangan dan aktualisasi diri". aktualisasi diri adalah mewujudkan diri

sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Psikologi humanistik menekankan kreativitas, vitalitas emosi,

eutentisitas, dan pencarian makna diatas kepuasan materi. Pendekatan ini

Page 14: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

14

merupakan penampakan sosial dari upaya kita untuk membina hati dan tubuh

yang bijak sebagaimana jiwa yang bijak (Rakhmat, 2003). Psikologi humanistik

bertumpu pada tiga dasar pijakan, yaitu :

a) keunikan manusia

b) pentingnya nilai dan makna

c) kemampuan manusia untuk mengembangkan diri.

Jadi, pendekatan ini menilai manusia tidak digerakan oleh kekuatan luar

yang tidak dapat di kontrolnya, tetapi manusia adlah pemeran yang mampu

mengontrol nasib sendiri dan mampu mengubah dunia di sekelilingnya.

D. Cara Mempelajari Psikologi Tingkah Laku

Psikologi Tingkah laku dapat dipelajari dengan berbagai cara,

diantaranya dengan memperhatikan, mengayati, menerangkan apa yang terjadi

dalam proses kejiwaan. Akan tetapi tidak ada cara tertentu untuk digunakan dalam

semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri itu tidak pernah sama. Sewaktu

waktu ia dapat berubah sehingga tidak mungkin membagi-baginya, apalagi

hendak memasukan kejiwaan itu kedalam golongan –golongan tertentu

Cara yang dipergunakan untuk anak-anak ada persamaannya dengan cara

yang dipergunakan untuk orang dewas. Penyelidikan terhadap anak anak harus

lebih hati hati dilakukan karena adanya perbedaan antara kewajiban anak dengan

kewajiban orang dewasa. Ada beberapa metode para ahli untuk cara penyelidikan

diantaranya adalah:

Page 15: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

15

1. Metode Pengamatan (observasi)

Bila ingin mempelajari tingkah laku seorang anak, misalnya bagaimana ia

bermain, kita harus mengamati anak dari kejauhan tanpa diketahui oleh anak

tersebut. Kita dapat mencatat tingkah laku yang kelihatan. Hendaknya pekerjaan

mencatat itu dilakukan dengan teliti dan dicatat secepat-cepatnya. Pengamatan

dapat ditujukan kepada anak terus menerus, atau ditujukan ke beberapa anak

seca.ra bergantian. Menurut Clara dan William Stern, peneliti itu harus tepat

waktu bekerjanya (secara kronologis), kemudian menyediakan daftar yang

memuat initi kata, nomor halaman disusun menurut abjad . semua anjuran itu

dimaksudkan agar sewaktu-waktu orang mudah menemukan catatan itu jika

diperlukan kemudian hari.

2. Metode Eksperimen dan Tes

Penelitian terhadap anak-anak tidak mudah dilakukan. Alasan nya pertama

karena anak-anak sangat sugestibel dan selalu berusaha menyenangkan hati si

penanya. Alasan kedua karena sukar diketahui dengan jelas apa yang dimaksud

oleh anak tersebut.

a. Eksperimen

Penggunaan eksperimen terhadap anak–anak hanya terbatas pada

penyelidikan yang dapat diamati dengan alat indera karena gejala-gejala yang

bersifat rohaniyah masih sangat samar-samar. Dalam hal ini ada pula bentuk-

bentuk perasaan seperti kecewa, putus asa , rindu, dsb. Agar sukar diciptakan

dalam suasana eksperimen, yaitu suasan yang dibuat-buat. Walaupun eksperimen

banyak kelemahannnya, eksperimen tetap bermanfaat digunakan karena selain

Page 16: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

16

kelemahan itu ia memiliki kelebihan lain, misalnya dapat diselidiki dengan teliti

karena peristiwanya dapat diulang-ulang.

b. Menggunakan Tes

Dua orang ilmuan berasal dari bangsa perancis yang benama Alfred Binet

dan Simon, telah memperkenalkan tes skala inteligensi yang pertama pada tahun

1905. Skala Binet melontarkan 54 pertanyaan, masing-masing 5 pertanyaan untuk

tingkat usia tertentu; yaitu jenjang pertanyaan yang paling mudah untuk usia 3

tahun, pertanyaan yang paling sukar untuk usia 15 tahun. Pengukuran kecerdasan

dengan menggunakan tes Binet Simon diperkenalkan oleh L.M. terman dalam

bukunya, the measurement of intelligence, pada tahun 1916. Kemudian Terman

dan M.A. Merril melakukan penyempurnaan yang kedua kalinya pada tahun 1937.

Dari hasil penyempurnaan itu mendapat lima tingkat kecerdasan, yaitu; sangat

bodoh, bodoh, normal, pandai dan cerdas

3. Metode Klinis

Metode klinis suatu bentuk penelitian yang khusus ditujukan kepada anak-

anak ialah dengan cara mengamat-ngamati, mengajak bercakap-cakap, dan Tanya

jawab. Penggunaan metode klinis merupakan gabungan dari eksperimen dan

observasi. Pelaksanaan nya dengan cara mengamat-ngamati atas pertimbangan

bahwa anak itu sendiri belum mampu untuk mengungkapkan isi pikirannya dan

perasaannya dengan bahsa ynag lancar. Cara untuk memudahkan Tanya jawab

dalam pelaksanaannya menggunakan daftar pertanyaan yang berisi bermacam-

macam pertanyaan yang member petunjuk kepada isi si peneliti tentang pa saja

yang harus diperhatikan. Seorang ilmuan berasal dari bangsa perancis yang

Page 17: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

17

bernama Prof. JeanPiget menggunakan metode klinis untuk meneliti cara berfikir

dan perkembangan bahasa anak-anak. Metode-metode observasi, klinis,

eksperimen termasuk metode langsung karena metode itu dapat langsung

memperoleh informasi dan data-data dari sumbernya.

4. Metode Pengumpulan

a. Angket

Bentuk angket berupa daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis

untuk mendapatkan data-data dan informasi dari objek yang akan dipelajari.

Daftar pertanyaan itu disampaikan kepada anak (responden) untuk memperoleh

data dan informasi. Kemudian melakukan pengolahan dan analisis terhadap data-

data ynag terkumpul. Dengan angket ini kadang kadang mengalami hambatan

karena anak itu sendiri belum menyadari akan manfaatnya bagi dunia pendidikan

dimasa mendatang

b. Biografi

Jiwa anak dapat dipelajari dan dipahami dengan riwayat hidupnya, baik

yang mereka tulis sendiri maupun yang dituliskan dengan orang lain mengenai

dirinyakedua karya itu dapat mengungkapkan jiwa orang yang memiliki biografi

itu. Riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh orang yang punya riwayat dinamakan

autobiografi. Riwayat hidup uang ditulis oleh orang lain dinamakan biografi.

Kedua riwayat itu menjadi sumber yang berharga untuk mendapatkan bahan-

bahan yang dapat digunakan untuk meneliti kejiwaan anak yang sedang diselidiki.

Page 18: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

18

c. Buku harian

Menyelidiki jiwa anak dengan melalui buku hariannya. Biasanya anak

pubertas suka menulis buku hariannya. Buku itu sangat bermanfaat ntuk

mengungkapkan kejiwaannya. Dalam hal ini kita harus hati-hati dalam

mempelajarinya, karena tidak memberikan kesan kesan umum dan anak yang suka

membuat buku harian untuk jangka waktu yang lama.

Page 19: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara biologis tingkah laku adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme yang bersangkutan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak

langsung. Tingkah laku timbul apabila ada sesuatu yang dapat menimbulkan

reaksi, yakni disebut dengan rangsangan. Menurut Ribert Kwick (1974) tingkah

laku adalah tindakan atau prilaku suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan

dapat dipelajari. Jadi, Psikologi Perilaku mempelajari bagaimana mengembangkan

perilaku hidup organisme dalam menanggapi kondisi tertentu.

Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam

psikologi dijelaskan beberapa cara pendekatan, yaitu: Pendekatan neurobiologis,

Pendekatan perilaku (Behaviorisme), Pendekatan kognitif, Pendekatan

psikoanalisa, Pendekatan fenomenologi, Pendekatan Humanistik.

Psikologi Tingkah laku dapat dipelajari dengan berbagai cara,

diantaranya dengan memperhatikan, menghayati, menerangkan apa yang terjadi

dalam proses kejiwaan.

Pandangan belajar menurut aliran tingkah laku tidak lain adalah

perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan

respons. Adapun Penganut psikologi tingkah laku, yaitu : Teori Belajar Thorn

Dike, Teori Belajar Skinner, Teori Belajar Ausubel, Teori Pavlov , Aliran Latihan

Mental, Teori Baruda, dan Teori Belajar Gagne.

Page 20: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

20

B. Saran

Manusia adalah makhluk yang sering berbuat salah karena manusia tidak

sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dan apabila dalam

pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan dan jauh dari sempurna kami

selaku penulis meminta kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan

pembuatan makalah lain ke depannya. Atas saran perbaikan makalah ini yang di

berikan pembaca, maka penulis mengucapkan terima kasih

Page 21: Makalah Psikologi Tingkah Laku-siap

21

DAFTAR PUSTAKA

Umar bin ahmad barja’, Akhlaqul Lilbanini, Muhammad Bin Ahmad Nabhan Wa Awladah. Surabaya 1952

Nurul Isna Aunillah, Pendidikan Karakter di Sekolah, Laksana. Jogjakarta 2011

William A. Smith, Conscientizacao, Pustaka Pelajar. Massachusetts 1987

Website: scridb.com

adhisubay.blogspot.com

psychologymania.com

http//www.wikipedia.com

http//www.aliran-airan filsafat.com