Makalah Ptk Ctl

Embed Size (px)

Citation preview

PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA

5

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangParadigma baru dalam dunia pendidikan menuntut dilaksanakannya pembelajaran aktif-kreatif-produktif dengan pengembangan sepenuhnya oleh guru pada masing-masing instansi pendidikan. Peran guru pada kegiatan pembelajaran lebih ditekankan sebagai fasilitator, sehingga guru dituntut untuk mampu menyusun strategi dan model pembelajaran yang memberi kesempatan besar bagi siswa untuk mandiri.

Pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM menggambarkan bahwa pembelajaran dewasa ini berorientasi pada kompetensi siswa (student centered) sehingga pilar pendidikan seperti learning to know, learning to do, learning to live together, learning to be dan learning to life skill berinteraksi secra korelasional terhadap keragaman kompetensi siswa. Berbagai tipe gaya belajar siswa dapat terakomodir dan memberikan variasi pembelajaran. Pembelajaran kontekstual, inkuiri ilmiah, konstruktivisme dan sains teknologi masyarakat menjadi kesatuan pembelajaran yang efektif yang patut untuk dikembangkan.Kondisi pembelajaran yang dijumpai pada kelas XIIA SMA 2 Sungai Tarab selama ini telah mulai mengembangkan multimetoda dan pendekatan. Namun penerapan pendekatan, metode, dan teknik yang dipakai berkemungkinan belum sesuai dengan indicator pencapaian pembelajaran, sehingga pembelajaran masih belum seperti yang diharapkan. Siswa masih melakukan penguasaan informasi dengan cara menghafal tanpa proses menemukan sendiri apa yang dipelajari. Pembelajaran yang membuat siswa terperangkap dalam proses penghafalan informasi dan fakta yang sangat memberatkan. Optimalisasi penggunaan belahan otak kanan dan otak kiri tidak seimbang sehingga sehingga efektifitas pembelajaran masih jauh dari yang diharapkan. Hasil tes pada Kompetensi Dasar sebelumnya diperoleh nilai rata-rata siswa 61,35 dengan ketuntasan 60%. Hal ini menunjukkan kemampuan pemahaman konsep siswa masih rendah dan perlu ditingkatkan.

Pembelajaran dewasa ini seharusnya adalah pembelajaran yang mampu menciptakan iklim/ suasana yang kondusif dan efektif. Pada intinya, pembelajaran biologi merupakan pembahasan yang dapat melibatkan siswa secara langsung untuk dapat menggali informasi dan seperangkat fakta-fakta hasil penemuan sendiri. Dengan didukung oleh pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang tepat, efektifitas pembelajaran biologi ditingkatkan.

Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan proses pembelajaran bermakna dan menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengalaminya sendiri adalah dengan pembelajaran kontekstual. Belajar tidak hanya merupakan kegiatan mengkonsumsi berbagai macam ilmu melainkan juga mengetahui dan mencari sendiri jawaban. Terutama pada Kompetensi Dasar Sistem Gerak yang sarat dengan objek-objek yang dapat dilihat, disentuh atau bahkan disimulasikan, sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakna.Dalam upaya mempermudah pemahaman konsep dilakukan penerapan teknik hands-on, minds-on, dan sosials-on pada pembelajaran kontekstual, karena penulis mengaggap bahwa pemahan konsep masih belum dapat berlangsung secara optimal jika dilakukan secara partial hanya dengan salah satu teknik saja, seperti pada penelitian yang pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Upaya mempermudah pemahaman konsep akan lebih komprehensif jika didapatkan dengan mengerjakan secara langsung, menyusun pengetahuan yang didapat dalam kerangka berfikir, dipertajam dengan pengujian jawaban pertanyaan, sambil berinteraksi dengan siswa lainnya..

Dari uraian diatas, penggunaan teknik hands-on, minds-on, dan sosials-on pada pembelajaran kontekstual diperkirakan dapat meningkatkan eketifitas pembelajaran. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Penerapan Teknik Hands-On, Minds-On, Dan Sosials-On Pada Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Sistem Gerak

B. Ruang Lingkup Dan Rumusan Masalah 1. Ruang Lingkup

Penelitian ini menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, khususnya pendekatan inkuiri dan pendekatan berbasis masalah. Penelitian dilakukan pada Kompetensi Dasar Sistem Gerak. Guru mengkondisikan situasi terbaik untuk belajar dengan melibatkan siswa secara langsung dan keterlibatan sebanyak mungkin indra serta kesempatan untuk melihat, menyentuh, melakukan eksperimen dan interaksi dengan siswa atau guru untuk membantu mempermudah pemahaman konsep.2. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah Apakah dengan Penerapan Teknik Hands-on, Minds-on, dan Sosials-on pada Pembelajaran Kontekstual dapat Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran pada Sistem Gerak?C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian1. Tujuan PenelitianTujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk:

a. Meningkatkan penguasaan konsep siswa pada Kompetensi Dasar Sistem Gerakb. Menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif dan menyenangkanc. Mengembangkan interaksi sosial siswa dan saling menghargai pendapat.2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa:

1). Mendorong motivasi siswa untuk terlibat secara utuh dalam pembelajaran. 2). Meningkatkan interaksi siswa dalam belajar.3). Mempermudah penyerapan ilmu pengetahuan.4). Meningkatkan kreatifitas dan minat sains siswa dalam biologi

b. Bagi Guru:

1). Mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang efektif dan varaiatif.2). Mengadakan perbaikan dalam rangka peningkatan mutu pembelajran

3). Meningkatkan kemampuan paedagogik, sosial, dan profesional.D. Defenisi Istilah1. Teknik hands-on, minds-on, dan sosials-on merupakan teknik yang memberikan ruang, peluang dan dorongan bagi siswa untuk terlibat secara langsung mendapatkan serangkaian informasi sendiri dengan bekerja/ menyentuh objek, berfikir membangun/ menyusun konsep dan berkerjasama serta berinteraksi secara formal dan sistematik untuk mengembangakan kerangka informasi yang bermakna.

2. Pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan yang membantu siswa membangun gagasan dan pemahamannya sendiri dengan memberikan kesempatan untuk mengalami sendiri pencapaian tujuan pembelajaran.3. Efektifitas pembelajaran merupakan ukuran suatu sistem penilaian terhadap pencapaian pembelajaran siswa dari proses dan hasil belajar.BAB II

LANDASAN TEORITISA. Kajian Teori

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Depdiknas, 2003). Efektifitas pembelajaran dicapai jika terdapat kesesuaian antara proses yang dilakukan dalam pencapaian pengetahuan dan hasil pembelajaran.

Pembelajaran efektif dilakukan adalah dengan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pembelajaran aktif membentuk suasana siswa terlibat aktif bertanya dan mengemukakan gagasan. Peran aktif siswa sangat penting dalam membentuk kreatifitas. Siswa yang kreatif akan mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang mampu membuat siswa memusatkan pengrhatiannya secara penuh dengan curah perhatian yang tinggi. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah pembelajaran berlangsung. Jika pembelajaran aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tak ubahnya seperti permainan biasa (Luzyawati, 2008).

Pepatah Yunani kuno mengatakan katakan sesuatu kepada saya dan saya akan lupa, perlihatkan sesuatu kepada saya dan saya akan ingat, libatkan saya dan saya akan mengerti (Sampurno, 2008). Refleksi dari hal diatas dalam pembelajaran di dalam kelas adalah semakin banyak siswa dilibatkan dalam aktifitas belajar, maka akan lebih cepat mereka memudahkan siswa mengerti subjek pelajaran yang disampaikan. Sudah saatnya siswa diarahkan dalam pembelajaran yang mampu untuk mengakomodir penelusuran informasi yang ingin diketahui dari berbagai sumber belajar. Suasana kelas diwarnai dengan diskusi sebagai cara untuk mancari kebenaran. Pembelajaran diawali dengan pendekatan konstruktivisme yang berawal dari apa yang siswa ketahui dan berakhir dengan apa yang telah diperoleh.

Pembelajaran konstekstual adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu konteks pribadi, sosial dan budaya. Kontekstual learning beranggapan bahwa siswa dalam belajar akan lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah, artinya belajar akan lebih bermakna jika anak bekerja dan mengalami sendiri hal-hal yang dipelajarinya, bukan sekedar mengetahuinya (Kunandar, 2007, hal.271). Fokus pembelajaran kontekstual adalah menempatkan siswa di dalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal dengan materi yang sedang dipelajari. Berkaitan dengan itu pendekatan kontekstual menekankan pada belajar berbasis masalah, inkuiri, tugas, kontruktivisme, refleksi, pemodelan, dan penilaian autentik.Berkaitan dengan faktor kebutuhan individu siswa, untuk menerapkan pembelajaran kontekstual, menurut Kunandar (2007, hal. 281) perlu diperhatikan prinsip pembelajaran:

a. merencanakan pembelajran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa.

b. membentuk kelompok belajara yang saling tergantung.

c. menyediakan lingkungan yang mendorong pembelajaran mandiri.

d. mempertimbangkan keragaman siswa

e. memperhatikan multiintelegensia.

Dalam pandangan kontekstual learning, pembelajaran sains di kelas harus berwujud proses inquiri, sebuah proses yang ditempuh para ilmuwan dan terdiri atas unsur-unsur siklus mengamati, mengajukan pertanyaan, penjelasan, hipotesis, eksperimen, analisis data, menyimpulkan, dan menarik teori. Proses inkuiri selama pengajaran dan pembelajaran berdampak konstruktif yang memberi banyak peluang untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran (Holil, 2008). Melalui teknik hands-on, minds-on, dan sosials-on, siswa memiliki ruang, peluang, dan dorongan untuk bekerja dalam cara formal dan sistematik dalam membangun body of informasi yang bermakna. Selama pembelajran guru mengajukan pertanyaan yang bersifat open-ended untuk mendorong siswa mengajukan peranyaan mereka sendiri dengan peluang untuk menemukan jawaban. Guru belajar untuk mengekang diri agar tidak terlalu banyak memberikan petunjuk, pertanyaan, dan jawaban karena akan merebut kesempatan siswa untuk belajar. Pembelajran kontekstual memungkinkan guru mamapu mengenal siswa, apa yang diketahui siswa, dan bagaimana pikiran siswa, sehingga guru dapat menjadi fasilitator yang efektif berkat adanya pemahaman guru mengenai siswa mereka.B. Kerangka KonseptualPenelitian ini diawali dari permasalahan siswa yang masih terperangkap dalam proses penghafalan informasi dan fakta yang sangat memberatkan. Siswa tidak banyak terlibat dari segi aktifitas fisik, mental dan sosial. Pembelajaran yang baik mendorong siswa untuk aktif, kreatif dengan curah perhatian tinggi dapat dilakukan dengan pendekatan kontekstual melalui teknik hands on, mind,s on, dan sosial,s on. Pada penelitian Ramelan (2007) pembelajaran yang dialogis, bermakna, dan menyenangkan melalui teknik aktivasi hands-on mathematics dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Maka apabila teknik hands on, mins on, dan sosials on dilakukan secara optimal dalam pembelajaran akan mampu meningkatkan pemahaman siswa akan konsep, prinsip, atau fakta dan materi Sistem Gerak. Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual dapat dilihat dari gambar berikut:

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Jenis PenelitianPenelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dimana peneliti terlibat langsung dalam kegiatan penelitian. Penelitian bertujuan untuk mencari penyelesaian masalah secara sistematis..B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI-IA pada Tahun Pelajaran 2008/ 2009 yang berjumlah 15 orang terdiri atas 9 perempuan dan 6 laki-laki. Penelitian bertempat di SMA Negeri 2 Sungai Tarab yang berlokasi di Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. C. Prosedur PenelitianPelaksanaan penelitian terdiri atas tiga siklus dengan mengikuti model Mac Isaac (Yasin. 2005, hal.110). Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus yang diadakan terdiri atas dua pertemuan. Terdapat enam pertemuan selama tindakan. Setiap pertemuan terdiri atas waktu 2x 45 menit..

Langkah-langkah Penelitian:

a. Siklus I

1). Perencanaan.

a). Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan

b). Mengembangkan skenario pembelajaran c). Menyusun Lembar Kerja d). Menyiapkan sumber belajar/ bahan ajare). Menyiapkan media pembelajaran.f). Mengembangkan format evaluasi.g). Mengembangkan format lembar observasi, kuesioner, dan jurnal 2). Tindakan

Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario yang direncanakan dengan penggunaan penggabungan karakter hands-on, minds-on dan sosials-on pada pembelajaran kontekstual untuk memfasilitasi proses belajar siswa yang lebih baik dengan diharapkan efektifitas pembelajaran yang lebih baik. Tahapan dalam pembelajaran antara lain:

a). Pendahuluan.

i. Informasi Indikator Pembelajaran yang akan dicapai

ii. Appersepsi

iii. Motivasi.

iv. Pembagian kelompok b). Kegiatan Inti

i. Siswa diberikan tugas/ masalah secara berkelompok

ii. Siswa melakukan aktifitas dalam kelompok untuk memvisualisasikan konsep sistem kerangka dengan objek disekitar/ model/ anggota tubuh.ii. Siswa melatih pengenalan objek yang sesuai dengan konsep Sistem gerak dalam kelompoknya.

iii. Siswa mengidentifikasi bagian model rangka sebagai bagian sistem gerak dan menyiapkan resume hasil diskusi kelompok

iv. Presentasi kelompok terpilih secara acak dengan simulasi pada bahasan kelompoknya. c). Penutup

i. Siswa membuat kesimpulan hasil diskusi dengan dibimbing oleh guru.ii. Melakukan refleksi hasil diskusi/ evaluasi/ eksperimen. 3). Observasi

Observasi dilakukan untuk proses pengumpulan data dengan mengisi instrumen penelitian yang telah disiapkan. Dengan bantuan kolaborator, data di analisis untuk memutuskan penyelesaian masalah yang diberikan telah berhasil atau belum berhasil.4). Refleksi

Melakukan refleksi tindakan untuk mengetahui keberhasilan tindakan. Jika berhasil akan diberikan pembuktian, dan jika belum berhasil guru melanjutkan dan berusaha memberikan tambahan tindakan untuk meningkatkan aktifitas siswa. Diputuskan apakah akan diteruskan pada siklus selanjutnya atau tidak. Hasil evaluasi pembelajaran akan didiskusikan dan diadakan perbaikan tindakan.b. Siklus II

1). Perencanaan

Revisi tindakan pada siklus I

Identifikasi masalah dan alternatif pemecahan masalah.

Pengembangan program tindakan II

2). Tindakan

Pelaksanaan program tindakan II

3). Observasi

Pengumpulan data tindakan II

4). Refleksi

Evaluasi tindakan II.

b. Siklus III

1). Perencanaan

Revisi tindakan pada siklus II2). Tindakan

Pelaksanaan program tindakan III

3). Observasi

Pengumpulan data tindakan III

4). Refleksi

Evaluasi tindakan III.

D. Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan adalah Lembar Observasi (Observation sheet) dengan metoda pengamatan terstruktur. Penilaian respon siswa yang menunjukkan indikasi efektifitas pembelajaran diberikan pada siswa dalam bentuk kuesioner. Untuk mendapatkan persentase ketuntasan belajar, pada akhir setiap siklus diadakan test tertulis.

E. Teknik Pengumpulan DataPada pengamatan, kolaborator melakukan checklist, tally, dan mengisi lembar observasi untuk mengetahui situasi kelas, kehadiran, minat, perkembangan kemajuan aktifitas siswa dalam mengikuti PBM. Pada akhir siklus diadakan test.

D. Teknik Analisis DataTeknik analisa data dilakukan dengan teknik kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dirata-ratakan dan dibandingkan. Untuk pengolahan disajikan dalam bentuk tabel / diagram garis dan diberikan ulasan..

BAB IVHASIL DAN ANALISA DATAA. HasilHasil penemuan penelitian disajikan pada setiap siklus. Penelitian ini terdiri atas tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada setiap minggu terdapat dua pertemuan Pada akhir setiap siklus siswa diberi angket untuk menilai ketertarikan, pemahaman, keterlibatan fisik dan interaksi sosial siswa. Selain itu diadakan tes hasil belajar untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.1. Siklus I.

Pada siklus ini, indikator pembelajaran adalah mengidentifikasi jumlah, bentuk tulang, dan macam-macam sendi. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan menyebutkan indikator yang akan dipelajari pada pertemuan dan dilanjutkan dengan appersepsi dan motivasi. Guru mulai memancing aktifitas siswa duntuk menjawab pertanyaan dengan memberikan beberapa pertanyaan terbuka, beberapa siswa ada menunjukan respon menjawab, namun sebagian lagi masih diam.Pada awal pembelajaran, siswa dibagi untuk bekerja secara berpasangan Siswa diberikan pertanyaan/ masalah yang akan dicarikan pemecahannya. Siswa menyiapkan literatur, dan mencobakan/ mensimulasikan atau menyamakan dengan objek yang dapat dilihat, diamati, atau disentuh. Setiap objek yang disentuh disebutkan dan diadakan uji penguasaan konsep dengan pasangannya. Setelah itu dilakukan pengisian Lembar Kerja, dan mempersiapkan simulasi untuk ditampilkan di depan kelas.

Pada waktu pembelajaraan berlangsung, guru mendorong siswa dalam kelompok belajarnya menyentuh objek yang dipelajari, baik bagian tubuh masing-masing maupun model kerangka manusia sambil menyebutkan nama bagian-bagiannya. Siswa yang masih tetap diam diminta untuk memegang dan menyebutkan objek yang diamatinya. Pengamatan aktifitas berikutnya dilihat pada simulasi dan demonstrasi oleh masing-masing pasangan.Pada pertemuan berikutnya dalam siklus I, guru melakukan hal yang serupa untuk indikator pencapaian berikutnya. Hasil pengamatan kolaborator selama pembelajaran pada siklus ini menunjukkan sebagian besar siswa terlihat antusias untuk menunjuk dan menyebutkan objek jenis tulang atau mensimulasikan pergerakan sendi tubuh, namun siswa pada pasangan yang berbeda jenis kelamin ada yang tampak malu-malu untuk melakukan peragaan yang dinginkan. Pada pasangan siswa yang memiliki latar belakang kemampuan akademik yang hampir sama, sering terjadi kesalahan dalam menyebutkan lokasi atau nama tulang atau sendi yang kurang mampu untuk dibetulkan oleh pasangannya. Sementara jumlah siswa dengan kemampuan akademik yang baik tidak mencukupi untuk terdistribusi secara merata.

Peran guru untuk memfasilitasi dan pembelajaran dinilai berhasil. Namun terjadi kesulitan pada proses evaluasi kemampuan siswa dalam pasangannya. Tidak semua pasangan dapat dinilai keberhasilan pengamatan dan identifikasinya. Proses mencata materi pelajaran justru menjadi terabaikan dan penyimpulan hasil observasi masih didominasi guru.Hasil kuesioner yang dikumpulkan setelah akhir pembelajaran menunjukkan bahwa 87% siswa senang dengan pembelajaran yang dilakukan, 73 siswa menyatakan pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan keterlibatan fisik dan interaksi siswa, dan terdapat 60% siswa yang merasa pembelajaran yang dilakukan dapat mempermudah penyerapan materi pelajaran.Berdasarkan refleksi terhadap kegiatan siklus I, maka dibuat rancangan tindakan untuk siklus II, yaitu:

1. Memberikan tugas/ pertanyaan kepada siswa lebih awal untuk menghindari pemakaian waktu untuk membaca materi pelajaran pada pembelajran berlangsung.

2. Merancang objek simulasi yang akan digunakan dalam pembelajaran, sehingga memudahkan pemahaman materi pelajaran.

3. Membagi kelompok siswa menjadi berangotakan 5 orang dengan pertimbangan terdapat distribusi yang lebih merata dari segi kemampuan akademis, jenis kelamin, maupun latar belakang sosial.2. Siklus II

Pada siklus II, indikator pembelajaran adalah mengenal karakteristik otot, membedakan macam-macam otot, dan menjelaskan gerak sinergis dan antagonis otot. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan menyebutkan indikator yang akan dipelajari pada pertemuan dan dilanjutkan dengan appersepsi dan motivasi. Guru mulai memancing aktifitas siswa duntuk menjawab pertanyaan dengan memberikan beberapa pertanyaan terbuka, terdapat peningkatan jumlah siswa yang mampu untuk merespon pertanyaan.

Pada awal pembelajaran, siswa dibagi untuk bekerja secara berkelompok denagn jumlah anggota sebanyak lima orang. Siswa menjawab masalah/ pertanyaan denagn melakukan eksperimen pengamatan otot polos, lurik, dan jantung untuk menemukan perbedaannya. Pada indikator mekanisme gerak otot diberikan pertanyaan lain yang akan dicarikan pemecahannya. Siswa dan mencobakan/ mensimulasikan atau dan menyamakan dengan objek yang dapat dilihat atau diamati.Seorang anggota kelompok mensimulaiskan jenis gerakan, sedangkan anggota kelompok lainnya menjawab macam gerakan yang dilakukan temannya. Setelah itu dilakukan pengisian Lembar Kerja berdasarkan hasil eksperimen, dan mempersiapkan simulasi untuk ditampilkan di depan kelas.

Pada waktu pembelajaran berlangsung suasana kelas terlihat hangat dan menyenangkan, anggota kelompok berpacu untuk lebih dahulu menebak jenis gerakan yang akan dilakukan temannya. Siswa yang masih tetap diam dirangasang untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa kemudian mempersiapkan diri untuk tampil dalam diskusi kelas. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat peningkatan aktifitas siswa selama siklus II. Untuk kelancaran diskusi guru juga membantu membetulkan konsep yang masih salah karena kesalahan penafsiran gambar pada literatur.Hasil angket pada siklus II menunjukkan siswa yang senang dengan pembelajaran yang dilakukan sebanyak 93%, siswa yang menilai keterlibatan fisik, mental, dan sosial dengan pembelajaran yang dilakukan meningkat, menjadi 93%, namun masih ada 27% siswa yang merasakan pembelajaran yang dilakukan belum membantu mempermudah penguasaan konsep.

Berdasarkan hasil diatas, maka dilakukan rancangan tindakan untuk Siklus III sebagai berikut:

1. Siswa membaca materi pelajaran dan langkah-langkah tahapan percobaan lebih awal.2. Siswa menyiapkan alat/ bahan percobaan lebih awal dan alat peragaan bila diperlukan.3. Masing-masing kelompok menyajikan hasil percobaan dan simulasi alat yang dibuat, sehingga siswa mendapatkan kesempatan memperhatikan tiga kali hasil penyajian kelompok.3. Siklus III.

Pada siklus III materi yang dipelajari adalah mekanisme gerak serabut otot, gangguan dan aplikasi teknologi yang berhubungan denagn sistem gerak. Sebelum pembelajaran, siswa telah diberi tugas untuk mempelajari materi dan permasalahan yang akan dibahas. Siswa telah diberi rujukan buku yang diperlukan dalam pemecahan masalah dan dicari solusinya secara bersama-sama. Hasil analisa masalah didiskusikan dan dikomunikasikan. Jika terdapat produk/ karya yang dipakai untuk lebih menjelaskan konsep juga turut dihadirkan saat penyampaian hasil. Setiap kelompok tampil ke depan sehingga kemampuan masing-masing kelompok dapat dibandingkan dan siswa juga mendapatkan penguatan dari pengulangan penerimaaan informasi kelompok.Pada waktu kegiatan siswa tampak senang mengikuti pelajaran karena merasa tertantang untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Semangat untuk berkompetisi dengan kelompok lai juga terlihat, sehingga di dalam kelompok, anggota kelompok saling bekerja sama untuk saling memberikan informasi. Aktifitas siswa terlihat lebih meningkat.Hasil pengisian kuesioner pada siklus II menunjukkan bahwa 93% siswa merasa senang dengan pembelajaran yang dilakukan, seluruhnya menyatakan bahwa pembelajaran melibatkan aktifitas fisik, mental, dan sosial siswa, dan 87% menyatakan bahwa pembelajaran yang diikuti dapat mempermudah penyerapan ilmu pengetahuan. Jadi masih terdapat 13% siswa yang memilki kesulitan dengan dalam memahami materi.

B. Analisis Data

Pada setiap akhir siklus diberikan tes kemampuan siswa secara individual. Berikut ini data nilai hasil postes siklus I, II, dan III:

Dari grafik hasil nilai test siswa pada setiap siklus dapat terlihat kenaikan rata-rata nilai tes dan ketuntasan belajar siswa. Kenaikan setiap siklus adalah:

1. Rata-rata nilai posttest siklus II naik sebesar 24,21% dibanding nilai rata-rata Siklus I.

2. Rata-rata nilai posttes siklus III naik sebesar 3,96% dibanding siklus II.Berdasarkan hasil observasi, kuesioner, dan tes tertulis yang dilakukan pada ketiga siklus selama enam kali pertemuan dapat diketahui keterlibatan siswa secara fisik, mental dan sosial dalam perolehan informasi baru yang diharapkan mengalami peningkatan. Guru juga ikut memberikan dorongan untuk mengakibatkan siswa terlibat secara aktif dalam mencari pemecahan permasalahan yang diberikan. Situasi pembelajaran yang ditemukan hangat karena siswa tidak lagi dijejali dengan serangkaian fakta, melainkan mendapatkan sendiri melalui pencarian fakta, diskusi pemecahan masalah dengan melibatkan objek yang dapat diamati dan disentuh serta dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuia dengan pendapat Kunandar (2007, hal.271) yang menyatakan bahwa siswa dalam belajar akan lebih baik jika mereka bekerja dan mengalami sendiri hal-hal yang dipelajarinya dan dihubungkan dengan kehidupannya sehari-hari.Dari hasil observasi tindakan selama siklus berlangsung terlihat proses pencapaian informasi siswa dalam pembelajaran meningkat, dan jika dinadingkan dengan hasil tes yang diperoleh juga meningkat. Dapat dikatakan pembelajaran yang dilaksanakan memiliki korelasi positif dengan hasil yang diharapkan, sehingga disimpulkan penerapan teknik hands on, minds on, dan sosia,s on pada pembelajaran kontekstual telah meningkatkan efektiftitas pembelajaran pada Sistem Gerak.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULANKesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah:1. Penerapan teknik hands on, minds on, dan sosial,s on pada pembelajaran kontekstual telah menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif dan menyenangkan

2. Penerapan teknik hands on, minds on, dan sosial,s on pada pembelajaran kontekstual telah meningkatkan penguasaan konsep siswa pada Kompetensi Dasar Sistem Gerak.

3. Penerapan teknik hands on, minds on, dan sosial,s on pada pembelajaran kontekstual telah meningkatkan efektiftitas pembelajaran pada Sistem Gerak.

B. SARAN1. Teknik hands on, minds on, dan sosial,s on dalam penelitian ini dapat dipakai sebagai alternatif teknik pembelajaran biologi.

2. Teknik hands on, minds on, dan sosial,s on dilakukan untuk objek biologi makro, dan dihadirkan untuk mempermudah pemahaman konsepKEPUSTAKAAN.

------- . 2002. Konsep revitalisasi MGMP dalam Konsteks Scholl Reform dengan Pendekatan MPMBS. Jakarta; Dirjen PMPTK.

-------. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.Holil, Anwar. 2008. Permudah Pemahaman Konsep Pembelajaran dengan Inkuiri. http://anwarholil.blogspot.com/2008/04Kunandar. 2007. Guru Profesional. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Setifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Luziawati, Lesy. 2008. Metode Pembelajaran Paling Anyar. http://www.self.eduRamelan, Rahmat Setia Budi 2007. Penerapan Pembelajaran Yang Dialogis, Bermakna dan Menyenangkan Melalui Teknik Dan Taktik Aktivasi Hand,s On Mathematics untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dalam Kreatifitas Guru dalam Pembelajaran. Jakarta: Dirjen PMPTK.

Sampurno, Agus. 2008. Perbedaan Kelas Tradisional dengan Kelas yang Mulai Menggunakan Metode Inquiri. http://gurukreatif.wordpress.com/2008/01/09.

Yasin, Anas. 2005. Peningkatan Motivasi Belajar, Berfikir Kritis, dan Intensitas Kerja Mahasiswa melalui Computer Mediated Communication (CMC) dan Pengajaran Suplemental (PS). Padang: UNP.

.

LAMPIRAN 1: PRE TEST

Mata Pelajaran

: Biologi

Kompetensi Dasar

: 3.5. Sistem Eksresi

Pertemuan

: 1

Indikator

: Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses alat eksresi

Hari/ Tanggal

: Kamis/ 6 Maret 2008

A. Soal Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Sistem eksresi berfungsi untuk

a. melancarkan aliran darah

b. merangsang pengeluaran hormon

c. menetralkan asam laktat di dalam otot

d. membuang sampah hasil metabolisme

e. merombak zat yang ada untuk membentuk zat yang diperlukan

2. Salah satu peristiwa eksresi adalah dengan pengeluaran

a. feses

d. keringat

b. air mata

e. HCl pada lambung

c. air liur

3. Bahan yang disaring oleh ginjal adalah

a. air

d. cairan limfa

b. darah

e. cairan lipid

c. urine

4. Organ berikut menyusun sistem eksresi manusia, kecuali

a. anus

d. kuit

b. hati

e. paru-paru

c. ginjal

5. Bentuk senyawa kimia sebagai hasil buangan hati adalah, kecuali

a. lemak

d. globin

b. globulin

e. biliverdin

c. bilirubin

B. Soal Uraian Pendek

Jawablah pertanyaan berikut dngan singkat dan tepat!

1. Sebutkanlah 4 alat eksresi manusia!

2. Apakah senyawa buangan yang dihasilkan oleh

a. kulit

b. ginjal

c. paru-paru

PEDOMAN PENSKORAN:

A. Soal Pilihan Ganda. Skor 1. Total skor Pilihan Ganda: 5 x 1 = 5

B. Soal Uraian Pendek:

No. 1 skor 2

No. 2 skor 3

Total Skor = 10

Nilai = skor yang didapat x 100.

10

LAMPIRAN 2:

LANGKAH-LANGKAH RPP

Pertemuan 1 A. PRA PBM (10)

a. Cek Kebersihan Kelas

b. Cek Kerapian

c. Absensi.

d. Pre Test

B. PBM (80)

NoKegiatanWaktu

1.Pendahuluan.

a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran tentang mengidentifikasi struktur dan fungsi alat-alat eksresi pada manusia.b. Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari.

1. Guru menunjukkan torso ginjal. Apakah nama organ yang kalian lihat ini?2. Apa fungsi objek yang ada di gambar ini? Senyawa buangan apakah yang dihasilkannnya?

c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban- jawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas bersama tentang strutur dan fungsi alat eksresi pada manusia.

d. Siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan anggota 4-5 orang.

e. Siswa menerima Lembar Kerja yang dibagikan guru (LK terlampir).10

2.Kegiatan.

a.Siswa menerima informasi dari guru tentang konsep perbedaan proses defekasi, ekrsesi, dan sekresi.

b. Siswa dibagikan tugas secara berkelompok untuk membahas tentang struktur, dan fungsi alat eksresi.

c. Siswa dibagikan model biologi/ torso yang sesuai dengan tugas kelompoknya.

d. Siswa menggali informasi melalui study literature dan interaksi social dengan anggota kelompok tentang struktur dan fungsi pada alat eksresi. Siswa mencari organ yang merupakan alat eksresi atau mencari nama bagian-bagian dari alat ekresi.

e. Siswa mengisi Lembar Kerja.

f. Siswa mempresentasikan/ melaporkan hasil pembahasan dalam kelompok dalam diskusi kelas dengan mendemonstrasikan model biologi/ torso tentang alat eksresi manusia.

g. Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan dengan menyanggah, menguatkan, atau memberikan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang telah dipelajari yang mungkin berbeda dari penyajian kelompok.h. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward.

i. Siswa mendengarkan klarifikasi jawaban dari guru.60

3.Penutup.

a. Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan dari struktur dan fungsi alat eksresi

b. Tugas rumah tentang soal-soal Uji Kompetensi Pertemuan 110

Pertemuan 2A. PRA PBM (10)

a. Cek Kebersihan Kelas

b. Cek Kerapian

c. Absensi.

B. PBM (80)

NoKegiatanWaktu

1.Pendahuluan.

a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran tentang proses eksresi manusia b. Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari.

1. Guru menunjukkan torso paru-paru.Masih ingatkah kalian senyawa buangan apa yang dihasilkan dari organ ini?

2. Dimanakah sebenarnya senyawa buangan tersebut diproduksi tubuh?

c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban- jawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas bersama tentang proses eksresi d. Siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan anggota 4-5 orang.

e. Siswa menerima Lembar Kerja yang dibagikan guru (LK terlampir).10

2.Kegiatan.

a.Siswa menerima informasi dari guru tentang organ-organ yang terlibat dalam alat eksresi.

b. Siswa dibagikan tugas secara berkelompok untuk membahas tentang pross yang terjadi pada alat eksresi.

c. Siswa dibagikan model biologi/ torso yang sesuai dengan tugas kelompoknya.

d. Siswa menggali informasi melalui study literature dan interaksi social dengan anggota kelompok tentang struktur dan fungsi pada alat eksresi. Siswa mencari organ yang merupakan alat eksresi atau mencari nama bagian-bagian dari alat ekresi.

e. Siswa mengisi Lembar Kerja.

f. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward Siswa mendengarkan klarifikasi jawaban dari guru.

g. Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan dari struktur dan fungsi alat eksresi65

3.Penutup.

Siswa diberikan tugas rumah untuk mempersiapkan presentasi kelompok sesuai dengan tugas yang dibuat. 5

Pertemuan 3A. PRA PBM (10)

a. Cek Kebersihan Kelas

d. Cek Kerapian

e. Absensi.

B. PBM (80)

NoKegiatanWaktu

1.Pendahuluan.

a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran tentang proses eksresi manusia c. Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari.1. Guru menunjukkan torso ginjal.Masih ingatkah kalian senyawa buangan apa yang dihasilkan dari organ ini?

2. Mengapa warna urine yang dihasilkan terkadang berwarna kekuningan?

c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban- jawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali ini kita akan mempresentasikan tentang proses pada alat eksresi d. Siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan anggota 4-5 orang.5

2.Kegiatan.

a.Siswa bekerja secara berkelompok mempersiapkan presentasi tentang proses pada paru-paru, hati, kulit dan ginjal. Khusus pada ginjal dilengkapi dengan struktur nefron. Siswa mempersiapkan model biologi/ torso yang digunakan untuk demonstrasi.b.Siswa melakukan presentasi dengan difasilitasi Guru.

c.Siswa dari kelompok lain memberikan tanggapan dengan menyanggah, menguatkan, atau memberikan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang telah dipelajari yang mungkin berbeda dan menambahkan proses pada alat eksresi manusia.

d.Guru mengulas kembali & menekankan tetang materi pokok tentang eksresi.e. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward

f. Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan umum hasil diskusi60

3.Penutup.

a. Tes Formatif (Test Siklus I)15

Pertemuan 4A. PRA PBM (10)

a. Cek Kebersihan Kelas

b. Cek Kerapian

c. Absensi.

B. PBM (80)

NoKegiatanWak

tu

1.Pendahuluan.

a.Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran tentang proses pada alat eksresi (urutan saluran urinaria, factor-faktor yang mempengaruhi produksi urine) dan pengujian urine sederhana.

b.Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari.

1. Setelah diproduksi urine pada ginjal, dimanakah tempat penyimpanan urine sementara? 2. Mengapa jika cuaca dingin, kita sering merasa ingin buang air kecil?

3. Mengapa dari pengujian urine dapat diketahui seseorang menderita penyakit diabetes atau tidak?

c.Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban- jawaban yang diberikan siswa.

d.Siswa dibagi menjadi empat kelompok (setiap kelompok berisi empat-lima orang)

e.Siswa menerima Lembar Kerja yang dibagikan guru (LK terlampir).10

2.Kegiatan.

a. Siswa melakukan studi literature dalam kelompok untuk mengurutkan jalannya urine dari ginjal hingga dikeluarkan tubuh serta factor-faktor yang mempengaruhi produksi urine.

b. Siswa merakit bahan-bahan yang telah disediakan untuk model alat tentang system urinaria dan memberikan nama/ bagian-bagiannya.

c. Siswa dan guru bekerja bersama-sama mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukanuntuk kerja praktek tentang pengujian urine sederhana (tabung reaksi, pipet tetes, beaker glass, pembakar spiritus, plat tetes, penjepit tabung reaksi, kertas pH universal/ lakmus merah/ biru, reagen Fehling A dan Fehling B, biuret, rak tabung reaksi).d. Siswa bekerja berkelompok melakukan pengujian urine tentang kandungan glukosa, protein dan pH urine.e. Siswa mengisi Lembar Kerja.

f. Siswa melakukan presentasi hasil pembahasan kelompok dan uji urine dengan difasilitasi guru. Salah satu kelompok terpilih secara acak diminta untuk melaporkan hasil pembahasan dan pengamatan kelompoknya.

g. Siswa dari kelompok lain menanggapi dan menambahkanh. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward

i. Siswa mendengarkan ulasan guru dan menekankan tentang materi pokok mengenai kandungan urine normal. 65

3.Penutup.

Siswa diberikan tugas rumah untuk membaca tentang perbandingan system ekresi manusia dengan hewan

Siswa mengerjakan tugas rumah Uji Kompetensi Pertemuan 4.5

Pertemuan 5A. PRA PBM (10)

a. Cek Kebersihan Kelas

d. Cek Kerapian

e. Absensi.

B. PBM (80)

NoKegiatanWaktu

1.Pendahuluan.

a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan dicapai tentang perbandingan alat eksresi manusia dengan hewan

b. Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari.

1. Guru menunjukkan torso ginjal. Apakah semua organisme memiliki organ ini sebagai alat eksresinya?

2. Bagaimana denga hewan yang masih memiliki system yang sederhana? Apa yang menjadi alat eksresinya??

c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas bersama tentang perbandingan alat eksresi manusia dengan hewand. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan anggota 4-5 orang.

e.Siswa menerima Lembar Kerja (LK terlampir).10

2.Kegiatan.

a.Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang berbagai alat eksresi pada hewan.

b. Siswa melakukan studi literature secara berkelompok membahas tentang perbandingan alat eksresi manusia dengan hewan.

c. Siswa merakit alat eksresi pada hewan dan memberikan label/ bagian-bagiannya.d.Siswa mempresentasikan hasil pembahasan kelompoknya dengan difasilitasi guru. Siswa menggunakan model yang dirakit untuk menjelaskan.

e. Siswa dari kelompok lain menanggapi dan menambahkan. f.. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward

g. Siswa mendengar ulasan guru dan menekankan tentang materi pokok tentang eksresi

60

3.Penutup. Siswa dituntun guru untuk membuat kesimpulan umum hasil pembelajaran.10

Pertemuan 6A. PRA PBM (10)

a. Cek Kebersihan Kelas

f. Cek Kerapian

g. Absensi.

B. PBM (8)

NoKegiatanWaktu

1.Pendahuluan.

a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang Indikator yang akan dicapai tentang kelainan/ gangguan/ penyakit yang terjadi pada system eksresi dan aplikasi teknologinya.

b. Siswa diberikan pertanyaan yang menarik perhatian untuk memotivasi, memberi acuan, dan menghubungkan dengan materi yang telah dipelajari.

1. Apakah kalian pernah mendengar tentang gagal ginjal? Apa yang dimaksud dengan gagal ginjal?

2. Bagaimana upaya penanganan terhadapa penderita gagal ginjal?

c. Siswa menyimak penjelasan atau klarifikasi guru tentang jawaban yang diberikan siswa. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas bersama tentang kelainan/ gangguan/ penyakit yang terjadi pada sistem eksresi dan aplikasi teknologinya

d. Siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan anggota 4-5 orang.

e.Siswa menerima Lembar Kerja yang dibagikan guru (LK terlampir).10

2.Kegiatan.

a.Siswa menerima penyajian dari guru tentang berbagai macam gangguan/ kelainan/ penyakit yang terjadi pada system eksresi.

b. Siswa melakukan studi literatur secara berkelompok tentang kelainan yang terjadi pada sistem eksresi dan aplikasi teknologi yang berkenaan dengan sistem eksresi. Siswa yang mampu akan membantu teman lainyya.c. Merakit model system transplantsi ginjal dan mempersiapkan model-model sebelumnya untuk persiapan presentasi.

d. Siswa mempresentasikan hasil pembahasan ndiskusikan tentang mekanisme kerja haemodialisis dan transplantasi ginjal.

e.Siswa melakukan presentasi dengan difasilitasi Guru.

f. Siswa kelompok lain menanggapi dan menambahkan.

g. Siswa yang melakukan aktifitas belajar yang baik diberikan reward

h. Guru mengulas kembali dan memberikan materi tentang antibodi monoklonal yang digunakan untuk antisipasi penolakan terhadap cangkok jaringan atau organ barui. Guru menuntun siswa untuk membuat kesimpulan.60

3.Penutup.

a. Tes Formatif (Uji Siklus II)15

LAMPIRAN 3:LEMBAR KERJA

Lembar Kerja 1

Indikator Pencapaian: Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat eksresi.

Tujuan : Siswa mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi alat eksresi.

Bentuk Kegiatan : Teori

Alat/Bahan/Sumber : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Torso manusia, Torso Kulit, Ginjal, Bahan Ajar/ Modul XI.

Kegiatan Pembelajaran:

1. Perhatikanlah model jadi (model pabrifikasi: torso manusia, ginjal, kulit, dan paru-paru) yang ada didepanmu, sesuai dengan topik yang ditentukan pada kelompokmu.

2. Lakukan studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki tentang letak, struktur dan fungsi alat eksresi. 3. Cocokkan nama-nama bagian dan beri label dari alat eksresi yang dimiliki serta jelaskan tentang fungsi alat tersebut.

Gambar model dan nama/ bagian-bagiannya:

4. Isilah identifikasi letak, fungsi dan senyawa akhir yang dihasilkan alat eksresi manusia.

NoAlatLetakFungsiSenyawa Akhir

1Pulmo

2Hepar

3Kulit

4Ginjal

5. Presentasikan/ tampilkan hasil diskusi kelompok sambil mendemonstrasikan model eksresi pada manusia.

Soal-Soal Latihan:

1. Jelaskanlah senyawa akhir yang dikeluarkan oleh:

a. paru-paru

c. kulit

b. hati

d. ginjal

2. Pada saat seleksi penerimaan tenaga kerja sering dilakukan tes kesehatan untuk mengetahui seseorang menggunkan narkoba/tidak. Mengapa sering digunakan urin sebagai sampel untuk mendeteksi narkoba?

3. Apakah nama senyawa buangan/ zat sisa manusia yang mengandung senyawa nitrogen?

Lembar Kerja 2

Indikator Pencapaian: Menjelaskan proses pada alat eksresi.

Tujuan : Siswa memahami proses pada alat eksresi.

Bentuk Kegiatan : Teori

Alat/Bahan/Sumber : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Torso manusia, Torso Kulit, Ginjal, Bahan Ajar/ Modul XI.

Kegiatan Pembelajaran:

1. Perhatikan model jadi (model pabrifikasi) berupa paru-paru, hati, model tentang struktur aliran O2 dan CO2, serta pembentukan bilirubin pada hati.

2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki tentang proses yang terjadi pada alat-alat eksresi. 3. Cocokkanlah nama-nama bagian dari alat ekresi yang dimiliki dan menjelaskan tentang fungsi alat tersebut.

4. Isilah identifikasi proses yang terjadi pada sistem eksresi.

NoAlatProses

1Paru-Paru1.CO2 dan H2O hasil aktifitas sel/ jaringan masuk ke..................................2.Sel darah merah dalam vena menangkap CO2 dalam bentuk ...................

3. Darah juga membawa CO2 dalam bentuk .........3.H2CO3 akan terurai menjadi Iondan H-4.Ion H-diikat Hb darah.

5.Ion HCO3-keluar dari sel darah menuju plasma darah.

2Hati1. 10 juta eritrosit tua dirombak pada sel di hati.

2.Hemoglobin dipecah menjadi hemin, Fe, globulin.

a. Hemin dibawa ke..

b. Fe dibawa ke..

c. Globulin digunakan untuk...

5. Presentasikan/ tampilkan hasil diskusi kelompok sambil mendemonstrasikan model eksresi pada manusia.

Lembar Kerja 3

Indikator Pencapaian: Menjelaskan proses pada alat eksresi.

Tujuan : Siswa memahami proses pada alat eksresi.

Bentuk Kegiatan : Teori

Alat/Bahan/Sumber : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Torso manusia, Torso Kulit, Ginjal, Bahan Ajar/ Modul XI.

Kegiatan Pembelajaran:

1. Perhatikanlah model jadi (model pabrifikasi) berupa model kulit dan ginjal.

2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki tentang proses yang terjadi pada alat-alat eksresi. 3. Cocokkanlah nama-nama bagian dari alat ekresi yang dimiliki dan menjelaskan tentang fungsi alat tersebut.

Gambar penampang melintang kulit dan ginjal:

4. Isilah tabel identifikasi proses yang terjadi pada sistem eksresi.

NoAlatProses

1.KulitKelenjar keringat terletak pada

Kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah halus yang dinamakan..

Bentuk zat buangan yang terkandung oleh keringat:

a..

b..

c..

2.GinjalGinjal menyaring darah dan dihasilkan senyawa buangan yang menhasundung notrogen (urea) berupa urine.

Proses yang terjadi di ginjal:

a.Filtrasi, yaitu .... Hasil filtrasi terbentuk ................................... Kandungan: ................................................b.Reabsorbsi.. Hasil filtrasi terbentuk ...................................

Kandungan: ................................................c.Augmentasi. Hasil filtrasi terbentuk ...................................

Kandungan: ................................................

5. Presentasikan/ tampilkan hasil diskusi kelompok sambil mendemonstrasikan model eksresi pada manusia.

Soal-Soal Latihan:

A.Objektif

1. Dalam urin terkandung:

a. urea, glukosa, air

d. urea, garam, air

b.urea, garam, alkohol

e. urea, air, asam amino

c. urea, garam, empedu.

2. Darah membawa urea untuk dikeluarkan tubuh melalui ginjal. Urea merupakan hasil perombakan:

a. asam amino c. fosfolipid

e. lemak

b. glukosa

d. vitamin

3. Sisa metabolisme yang dikeluarkan ginjal:

a. CO2

d. keringat

b.empedu

e. feses

c. urin

4. Ginjal tersusun dari jutaan unit struktural dan fugsional terkecil yang dinamakan:

a. nefron

c. badan malpigie. gelung henlei

b.glomerulus d.tubulus

Untuk soal no. 5 sampai 7 perhatikan gambar berikut:

5. Penyaringan terjadi pada nomor:

a. 1

b.2

c.3

d.4

e.5

6. Air di absorbsi pada:

a. 1

b.2

c.3

d.4

e.5

7. Zat yang ada pada no 1 tapi tidak ada pada no 3:

a. proteinb. air

c. glukosad. minerale. vitamin.

B.ESSAY:

1. Dimanakah kedudukan glomerulus pada ginjal?

2. Apakah kandungan:

a. urine primerb. urine sekunder

c. urine jadi

Lembar Kerja 4

Indikator Pencapaian : Menjelaskan proses pada alat eksresi dan melakukan pengujian urine.

Tujuan : Siswa dapat melakukan pengujian urine sederhana.

Bentuk Kegiatan : Teori dan Praktek

Alat/Bahan/Sumber : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Model Sistem Urinaria, Bahan Ajar/ Modul XI, tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, indikator universal, fehling A/B, biuret, pembakar spiritus.

Kegiatan Pembelajaran:

1. Susunlah model yang ada didepanmu menjadi model sistem urinaria dan pasangkan label-label/ nama bagian alat eksresi tersebut.2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki sambil tentang urutan jalannya urine dari pembentukan hingga dikeluarkan.

3. Urutan jalannya urine dari pembentukan hingga dikeluarkan:

1 .

2.

3.

3. ..

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah urin:

a. .b. .c. .5. Praktek pengujian urine:a. Persiapkanlah alat-alat yang diperlukan untuk praktek pengujian urine.b. Lakukan pengujian kandungan urine untuk menguji kandungan glukosa, protein, dan pH.1). Uji kandungan glukosa:

- Ambil 1cc urine dan masukan ke dalam tabung reaksi.

- Masukan 5 tetes fehling A dan fehling B, baker dengan pembakar spiritus.

- Amati perubahan warna yang dihasilkan. Jika terdapat warna merah bata, berarti dalam urine percobaan terdapat glukosa.

2). Uji kandungan protein :

- Ambil 1cc urine dan tempatkan pada plat tetes.

- Masukan 5 tetes biuret, aduk.

- Amati perubahan warna yang dihasilkan, Jika terdapat warna ungu, berarti dalam urine percobaan terdapat protein.

3). Uji pH urine:

- Ambil 1cc urine dan tempatkan pada plat tetes.

- celupkan kertas pH indikator pada urine.

- Amati perubahan arna pada kertas, dan cocockkan dengan petunjuk pH.

Dalam kandungan urine normal seseorang tidak ditemui protein dan glukosa.

Uji UrineWarna Hasil PengujianKesimpulan

Fehling A/B

Biuret

Kertas pH

Soal-Soal Latihan:

1. Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi produksi urine?

2. Mengapa jumlah urine meningkat pada musim hujan?

3. Jika hasil pengujian urine temanmu menunjukan positif terhadap kandungan glukosa, kelainan apakah yang terjadi pada tubuhnya? Bagian nefron manakah yang terganggu?

4. Terkadang urea yang harus dibuang melalui urine dapat masuk kembali ke darah. Bagian ginjal manakah yang terganggu?

Lembar Kerja 5

Indikator Pencapaian: Sistem eksresi pada hewan.

Tujuan : Siswa dapat menyebutkan alat eksresi pada hewan.

Bentuk Kegiatan : Teori.

Alat/Bahan/Sumber : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Model alat eksresi hewan, Bahan Ajar/ Modul XI.

Kegiatan Pembelajaran:

1. Susunlah model yang ada didepanmu menjadi sebuah model alat eksresi hewan, dan pasangkan label-label/ nama bagian alat eksresi untuk menjadi model utuh.

Gambar alat eksresi pada hewan:

2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang tentang alat eksresi hewan.

3. Isi table identifikasi perbedaan sistem eksresi beberapa hewan:

NoHewanAlat EksresiGambarSenyawa Buangan

1Planaria

2Cacing Tanah

3Belalang

4Burung

5Ikan

4. Presentasikan/ menampilkan hasil diskusi kelompok sambil mendemonstrasikan model eksresi pada hewan.

Lembar Kerja 6

Indikator Pencapaian : Kelainan/ Penyakit dan aplikasi teknologi pada sistem eksresi.

Tujuan : Siswa dapat menyebutkan kelainan pada eksresi.

Bentuk Kegiatan : Teori

Alat/Bahan/Sumber : Buku Biologi II P&K, ESIS XI, Biologi Sains XI, Yudhistira XI, Grafindo XI, Torso Manusia, Ginjal, Kulit, Model Pengangkutan CO2, Nefron, pembentukan bilirubin, sistem urinaria, proses cangkok ginjal, Bahan Ajar/ Modul XI.

Kegiatan Pembelajaran:

1. Susunlah model yang telah dipersiapkan guru dengan memasangkan label-label/ nama aplikasi alat eksresi untuk menjadi model utuh.

2. Lakukanlah studi literature dengan menggunakan berbagai buku sumber yang dimiliki tentang gangguan/ kelainan/ aplikasi teknologi yang berhubungan dengan alat eksresi.

3. Isilah table identifikasi kelainan/penyakit pda alat eksresi berikut:

NoKelainan/ PenyakitKeterangan

1Albuminaria

2Diabetes Mellitus

3Diabetes Insipidus

4Nefritis

5Gagal Ginjal

6Batu Ginjal

7Cystisis

8Uremia

4. Presentasikan/ tampilkan hasil diskusi kelompok sambil mendemonstrasikan model eksresi pada manusia yang dihubungkan dengan gangguan/ kelainan/ aplikasi tekonologi tentang alat eksresi.

LAMPIRAN 4:FOTO-FOTO MODEL SISTEM EKSRESI

LAMPIRAN 5:

TEST 1

Mata Pelajaran

: Biologi

Kompetensi Dasar: 3.5. Sistem Eksresi

Pertemuan

: 3

Indikator

: Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses alat eksresi

Hari/ Tanggal

: Kamis/ 6 Maret 2008

A. Soal Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat1. Pemecahan eritrosit tua pada hati berlangsung di dalam sel

a. trombosit

d. leukosit

b. histiosit

e. makrofag

c. fagosit

2. Senyawa buangan hasil pemecahan hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit tua di sel hati yang akan dirubah menjadi zat warna bilirubin dan biliverdin adalah

a. Feb. Cac. hemin

d. globin

e. urobilin

3. Dalam urine Dalam urine terkandung...

a. urea, glukosa, air

d. urea, garam, air

b. urea, garam, empedu

e. urea, air, asam amino

c. urea, garam, empedu

4. Urutan yangenar tentang pembentukan urine pada ginjal adalah

a. urea, glukosa, air

d. urea, garam, air

b. urea, garam, alcohol

e. urea, garam, air

c. urea, garam, empedu

5. Gambar sturktur nefron:

Proses filtrasi dan reabsorbsi terjadi

Pada bagian yang bernomor

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

2. Perhatikan gambar struktur kulit disamping:

Kelenjar keringat ditunjukkan oleh bagian

Yang bernomor

a. 1

b. 2

c. 3d. 4

e. 5

C. Soal Uraian Pendek

Jawablah pertanyaan berikut dngan singkat dan tepat!

1. Jelaskan proses eksresi senyawa buangan zat CO2 dan H2O yang dikeluarkan melalui paru-paru!

2. Jelaskan fungsi kulit sehubungan dengan tfungsi penjaga stabilitas suhu.

PEDOMAN PENSKORAN:

D. Soal Pilihan Ganda. Skor 1. Total skor Pilihan Ganda: 6x 1 = 6

E. Soal Uraian Pendek:

No. 1 skor 2

No. 2 skor 2

Total Skor = 10

Nilai = skor yang didapat x 100.

10

LAMPIRAN 6:

TEST 2

Mata Pelajaran

: Biologi

Kompetensi Dasar: 3.5. Sistem Eksresi

Pertemuan

: 6

Indikator : Menjelaskan struktur, fungsi dan proses alat eksresi

: Menjelaskan pengujian urine

: Menjelaskan gangguan/ kelainan pada sistem eksresi

: Menjelaskan eksresi pada hewan

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 22 Maret 2008

A. Soal Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat:

1. Sistem eksresi berfungsi untuk

a. melancarkan aliran darah

b. merangsang pengeluaran hormone

c. menetralkan asam laktat dalam otot

d. membuang sampah hasil metabolisme tubuh

e. merombak zat yang ada untuk membentuk zat yang diperlukan.

2. Organ berikut penyusun sitem eksresi manusia, kecuali

a. hati

d. Ginjal

b. anus

e. paru-paru

c. kulit

3. Pemecahan eritrosit di hati berlangsung pada sel...

a. fagosit

d. Trombosit

b. histiosit

e. makrofag

c. leukosit4. Proses penyaringan urine berlangsung pada

a. kapsula Bowmann

d. tubulus kontortus proksimal

b. gelung henlei

e. tubulus kontortus distali

c. tubulus kolektivus

5. Dalam urine terkandung...

a. urea, glukosa, air

d. urea, garam, airb. urea, garam, empedu

e. urea, air, asam amino

c. urea, garam, empedu

6. Proses reansorbsi berlangsung pada.

a. glomerulus dan kapsula Bowmann

b. kapsula Bowman dan tubulus kolektivus

c. tubulus kolektivus dan gelung henlei

d. tubulus kontortus proksimal an gelung henlei

e. tubulus kontortus distal dan gelung henlei

7. Pada saat buang air kecil, terkadang kita menjumpai urine berwarna kekuningan. Hal tersebut karena

a. bakteri penguning

d. warna protein yang terkandung

b. proses kebocoran ginjal

e. warna glukosa yang terlarut

c. warna cairan empedu

8. Gangguan pada ginjal, dimana masih dijumpainya glukosa pada urine dikenal dengan.

a. albuminaria

d. diabetes mellitus

b. uremia

e. diabetes insipidus

c. nefritis9. Alat eksresi yang dijumpai pada cacing tanah adalah...

a. sel api

d. nefronb. nefridia

e. nefrostomc. tubulus malpigi

10. Jika pada hasil pengujian urine dengan menggunakan reagen Fehling Adan Fehling B, memberikan warna merah bata, dapat dipastikan pada urine orang tersebut mengandung...

a. urea

d. protein

b. amonia

e. glukosa

c. asam lemak

B. Soal Uraian:

1. Jelaskanlah fungsi kulit sebagai alat eksresi!

2. Jelaskanlah aplikasi teknologi transplantasi ginjal pada penderita gagal ginjal!

PEDOMAN PENSKORAN:

A. Soal Pilihan Ganda. Skor 1. Total skor Pilihan Ganda:105 x 1 = 10

B. Soal Uraian Pendek:

No. 1 skor 2

No. 2 skor 3

Total Skor = 15

Nilai = skor yang didapat x 100.

15

LAMPIRAN 7

LEMBAR OBSERVASI

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan / penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada saling temas

Kompetensi Dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekresi manusia dan hewan

Pertemuan ke

: 1

Alokasi Waktu: 2 x 45 menitIndikator

:1. Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses alat ekresi.NoPangamatanHasilKET

YaTdk

1.Siswa masuk tepat waktu (tidak terlambat)

2.Siswa membawa buku sumber/ literatur yang relevan dengan konsep yang dipelajari

3.Siswa menjawab pertanyaan guru dalam bentuk pertanyaan lengkap

4.Siswa menjawab pertanyaan guru dalam bentuk pertanyaan tidak lengkap

5.Aktifitas dalam diskusi kelompok:

- Siswa bertanya dalam kelompok

- Siswa menyimak jawaban siswa lain

- Siswa menyanggah jawaban siswa lain yang belum tepat

- Siswa menyimak sanggahan siswa lain

- Siswa melengkapi jawaban siswa lain yang belum lengkap

- Siswa memperhatikan aktifitas PBM selama Pembelajaran dalam kelompok

- Siswa menggunakan model sistem eksresi dalam diskusi kelompok

- Siswa mengamati penggunaan model dalam diskusi kelas

- Siswa mengisi Lembar Kerja (LK).

6.Aktifitas dalam diskusi kelas:

- Siswa bertanya dalam kelompok

- Siswa menyimak jawaban siswa lain

- Siswa menyanggah jawaban siswa lain yang belum tepat

- Siswa menyimak sanggahan siswa lain

- Siswa melengkapi jawaban siswa lain yang belum lengkap

- Siswa memperhatikan aktifitas PBM selama Pembelajaran dalam kelompok

- Siswa menggunakan model sistem eksresi untuk presentase saat diskusi kelas

- Siswa mengamati penggunaan model saat presentasi oleh siswa

7.Siswa memperhatikan klarifikasi jawaban dan uraian materi oleh guru

8.Siswa mengamati penggunaan model sistem eksresi oleh guru

9.Siswa mencatat resume pembelajaran

10Siswa izin/ keluar kelas

Pasie Laweh, 6 Maret 2008

Pengamat,

Rosmiati, S.P.

NIP. 4100114585

LAMPIRAN 8KUESIONERStandar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan / penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada saling temasKompetensi Dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekresi manusia dan hewan

Tandai dengan check list () pilihan yang paling tepat sesuai dengan kondisi yang terjadi bahwa dengan pengunaaan Model Sistem Eksresi dengan Pendekatan Kooperatif Learning:NoPernyataanSSSTTTSSTS

1Meningkatkan minat belajar

2Meningkatkan aktifitas belajar

3Mempermudah pemahaman

4Membuat situasi pembelajaran

lebih baik

5Penggunaan dilanjutkan

Pasie Laweh, 6 Maret 2008

Pengamat,

Rosmiati, S.P.

NIP. 4100114585LAMPIRAN 9JURNAL/ CATATAN HARIAN

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan / penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada saling temasKompetensi Dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekresi manusia dan hewan

CATATAN KHUSUS:..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Pasie Laweh, 6 Maret 2008

Pengamat,

Rosmiati, S.P.

NIP. 4100114585LAMPIRAN 10NILAI PORTOFOLIO (LEMBAR KERJA) SISWA XI-IA

LAMPIRAN 11NILAI PRETEST, TEST SIKLUS I, DAN SIKLUS II

LAMPIRAN 12:

FOTO-FOTO AKTIFITAS BELAJAR PADA SIKLUS ILAMPIRAN 13:

FOTO-FOTO AKTIFITAS BELAJAR PADA SIKLUS II

LAMPIRAN 14JADUAL PENELITIANPenelitian dilakukan selama dua bulan dari bulan Pebruari hingga Maret 2008.

Schedule:

LAMPIRAN 15RINCIAN BIAYA PENELITIAN

1. Pembuatan Proposal PTK

Rp. 100.000

2. Pembuatan Instrumen

a. Pembutaan dan Penggandaan Lembar ObservasiRp. 50.000

b. Pembuatan Tes dan Penggandaan

Rp. 100.000

c. Pembuatan Model Biologi

Rp. 250.000

3. Pengolahan Laporan Penelitian

Rp. 300.000

4. Pembuatan Draft / Laporan dan Penggandaan

Rp. 150.000

5. Dokumentasi Penelitian

Rp. 50.000

TOTAL BIAYA

Rp. 1.000.000LAMPIRAN 16PERSONALIA PENELITI1. Ketua Peneliti:

Nama

: Desi Dahlan, S.Pd.

NIP

: 132252171

Golongan/Pangkat

: Penata/ III-C

Mata Pelajaran

: BiologiI.Anggota

1. Nama

: Drs. Yulisman

NIP

: 131860085

Golongan/Pangkat : Pembina/ IV-A

Mata Pelajaran : Biologi

2. Nama

: Rosmiati Z, S.P.

NIP

: 410014585Golongan/Pangkat : Penata Tk I/ III/b Mata Pelajaran

: Biologi

LAMPIRAN 17DAFTAR RIWAYAT HIDUP SINGKAT

PENELITI UTAMAI. Identitas

1. Nama

: Desi Dahlan, S.Pd.

2. NIP

: 132252171

3. Pangkat/Gol. Ruang

: Penata/III-C

4. Jenis Kelamin

: Wanita

5. Tempat/Tanggal Lahir

: Kayutanam/ 26 Agustus 1977

6. Status Perkawinan

: Kawin

7. Agama

: Islam

8. Pekerjaan

: Guru Biologi SMA Negeri 2 Sungai Tarab

9. Alamat Rumah : Jl. St. Alam Bagagarsyah No. 32 Pagaruyung Kabupaten Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar

10. Alamat Kantor

: Pasie Laweh Kec. S. Tarab Kab. T. Datar

II. Riwayat Pendidikan

1. SD No. 29 Padang tahun 1989

2. SMP Negeri 13 Padang tahun 1992

3. SMA Negeri 8 Padang tahun 1995

4. S1/A.IV Pendidikan Biologi FPMIPA UNP Padang tahun 1999.

III. hasil Karya Bidang Pendidikan1. Pengaruh Ekstrak Kulit Batang Pohon Kasai terhadap Viabilitas Spermatozoa dan Berat Testis Mencit (Mus musculus L. galus Swiss Webster) jantan

2. Modul Biologi Kelas XI SMA

3. Modul Biologi Kelas XII SMA

4. Lembar Kegiatan Siswa di Kelas dan laboratorium Kelas XI Semester 1.

5. Lembar Kegiatan Siswa di Kelas dan Laboratorium Kelas XI Semester 2

6. Lembar Kegiatan Siswa di Kelas dan Laboratorium Kelas XII Semester 1

7. Lembar Kegiatan Siswa di Kelas dan Laboratorium Kelas XII Semester 2

IV. Pengalaman Pekerjaan

1. Asisten Dosen Biologi Umum dan Sistematika Tumbuhan Tinggi pada Jurusan Biologi FMIPA UNP tahun 1999-2000.

2. Guru Biologi MTs Khaira Ummah Padang tahun 1999-20013. Guru Biologi SMA Negeri 2 Sungai Tarab 2000- sekarang

4. Guru Biologi dan Kimia MAN 2 Batusangkar tahun 2001-2004

5. Tentor Tidak Tetap Bimbingan Belajar PRIMAGAMA tahun 2002-2003

Teknik hands on, mind,s on dan social,s on

Pendekatan Kontekstual

GURU:

Pendekatan, metoda kurang menarik

SISWA:

Sulit menghafal informasi

Aktifitas fisik, social

rendah

Efektifitas Pembelajaran Meningkat

Proses pencapaian informasi secara aktif, pemahaman konsep mudah

NAMA :.

Kelas : XI-IA

NAMA :.

Kelas : XI-IA

NAMA :

Kelas : XI

_1270009135.xlsSheet1

NoNama SiswaJenis Tes

PretestTes Siklus ITes Siklus II

1Adam Tyawarman90.0080.00100,00

2Adil Amaral60.0050.0055,00

3Aria Julianda75.0080.0083,33

4Elfa Yanti70.0070.00100,00

5Gitry Ardilla60.0090.0085,00

6Leo Rinaldo65.0060.0076,67

7Liga Oktafia70.00100.0081,67

8Lusi Anggraini70.0060.0078,33

9Melgita Fira60.0090.0080,00

10Miftahul fajri50.0050.0070,00

11Mutia Lailatul Faradilla70.0070.0083,33

12Najmi Hayati90.0090.00100,00

13Novia Citra Valinca60.0090.0081,67

14Qoblus Syaimi Amas Putri60.0060.0076,67

15Rahmat Kurniawan65.0070.0063,33

16Siska Maya Sofa65.0070.0076,67

17Wayan Romario de Parle75.0080.0078,33

18Wita Wahyuni75.0070.0078,33

19Yance Handayani70.0080.0083,33

Tertinggi90.00100.0055,00

Terendah50.0050.00100,00

Rata-Rata65.0073,4280,60

% Ketuntasan68%73%89%

_1288373482.xls

_1264579213.unknown

_1270007268.xlsSheet1

NoBentuk KegiatanWaktu Pelaksanaan

Bulan

KegiatanPebruariMaret

IIIIIIIVIIIIIIIV

1Persiapan, (8-29 Peb)

2Kegiatan Penelitian

Siklus I

Pertemuan I, 6 Maret

Pertemuan 2, 8 Maret

Pertemuan 3, 13 Maret

Siklus II

Pertemuan 4, 15 Maret

Pertemuan 5, 17 Maret

Pertemuan 6, 22 Maret

3Analisis Data/ Seminar

4Penulisan Laporan Akhir

_1094839017.xlsSheet1

NoSiswaNilai Portofolio

dalam kelompok123456

115080808090100

22606060808085

338080908080100

448080908080100

55654080706580

61757060606060

72707090909090

838080909090100

94808090909090

105-7080809090

111556060807585

1229090808080100

1337070708080100

1446050658080100

155--60606080

161707075809090

172--60707080

183707575808080

1948080809090100

Rata-Rata677073887995

Tuntas131414171718

% Ketuntasan737474898994