24
MAKALAH PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN PEMBUKAAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FISIK DISUSUN OLEH : MUHAMMAD IKHSAN PERMANA (05091003004) TEKNOLOGI PERTANIAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2010

MAKALAH ptp ikhsannew

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH ptp ikhsannew

MAKALAH

PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN

PEMBUKAAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FISIK

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD IKHSAN PERMANA

(05091003004)

TEKNOLOGI PERTANIAN

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2010

Page 2: MAKALAH ptp ikhsannew

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………...........……....................................…..

KATA PENGANTAR..………………….......…………….......................................

BAB I PENDAHULUAN …………..........…………………......................

1.1 Latar belakang.......………………………….........................

1.2 Rumusan masalah...............................................................

1.3 Tujuan ..................………..........…........................................

BAB II ISI...............……………………................................................

2.1 Pengertian pembukaan dan penyiapan l........................

2.2 Tujuan Pembukaan Lahan ..........................................

2.3 Faktor – Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembukaan

Lahan..................................................................

2.4 Pembukaan lahan menggunakan metode fisik..............

2.5 Alat-alat yang digunakan dalam pembukaa………….

2.6 Pembersihan hasil penebangan……………………………

BAB III Penutup .........……………………......................................

3.1 Kesimpulan.............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: MAKALAH ptp ikhsannew

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan. Hanya karena izin-Nyalah

kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, metode untuk

memperoleh data kami lakukan dengan mengumpulkan data dari beberapa buku

penunjang serta beberapa data yang telah kami sunting dari Internet. Penulis

mengharapkan makalah ini dapat bermanfat bagi kita semua.

Namun, seperti kata pepatah tiada gading yang tak retak. Demikian juga

kami sebagi penulis yakni manusia biasa menyadari tentu keterbatasan kami dalam

menyusun makalah ini. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-

teman maupun guru pembimbing mata kuliah Pengantar Teknologi Pertanian, demi

penyempurnaannya.

Indralaya, 5 April 2010

Penulis ,

Muhammad Ikhsan Permana

(05091003004)

Page 4: MAKALAH ptp ikhsannew

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persiapan dan pembukaan lahan merupakan kegiatan fisik awal terhadap

areal yang digunakan sebagai pertanaman. Dalam pembukaan lahan harus

diperhatikan situasi dan kondisi areal yang akan dibuka, agar tujuan kegiatan ini

tidak menyimpang yaitu mengacu pada standar yang berlaku, tepat waktu, biaya

yang seefesien mungkin. Didalam melakukan kegiatan pertanian yang berkaitan

dengan pengusahaan suatu lahan, sangat diperlukan pengetahuan mengenai

tahapan – tahapan pengusahaan suatu lahan. Tujuannya adalah agar nantinya

didapatkan suatu hasil yang sangat maksimal dalam mengusahakan suatu lahan,

dengan tanpa merusak lingkungan dan habitat yang ada. Yang perlu dilakukan

antara lain dimulai dari pembukaan lahan, penyiapan lahan, tahap penanaman,

pemeliharaan tanaman, hingga akhirnya dilakukan pengolahan terhadap hasil

panen.

Pembukaan lahan merupakan tahapan awal yang dilakukan dalam

mengusahakan suatu lahan. Melalui pembukaan lahan inilah kegiatan pengelolaan

lahan dimulai. Dalam pembukaan lahan pun dilakukan melalui tahapan – tahapan

serta ketentuan – ketentuan yang berlaku. Agar diperoleh hasil yang baik dalam

pengelolaan lahan ke tahap berikutnya.

Untuk itu, perlu adanya pengetahuan mengenai tatacara pembukaan lahan,

karena tahapan ini merupakan awal bagi kegiatan selanjutnya, sehingga perlu

dilakukan dengan baik dan benar

Page 5: MAKALAH ptp ikhsannew

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Apakah perbedaan pengertian dan tujuan dari pembukaan dan

penyiapan suatu lahan ?

1.2.2 Apa sajakah hal – hal yang perlu diperhatikan saat pembukaan lahan ?

1.2.3 Bagaimanakah metode fisik yang digunakan dalam pembukaan suatu

lahan ?

1.2.4 Alat – alat apa sajakah yang diperlukan dalam pembukaan lahan dengan

metode fisik ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Memahami mengenai perbedaan pengertian serta tujuan diadakannya

pembukaan dan penyiapan suatu lahan

1.3.2 Mengetahui hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

pembukaan lahan

1.3.3 Mengetahui metode fisik yang dipergunakan dalam pembukaan lahan

1.3.4 Mengetahui alat-alat dalam pembukaan lahan menggunakan metode fisik

Page 6: MAKALAH ptp ikhsannew

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pembukaan dan penyiapan lahan

Pembukaan lahan atau “Land Development” dapat diartikan sebagai suatu

kegiatan atau tindakan mengubah suatu keadaan atau kondisi lingkungan lahan yang

bervegetasi menjadi lahan yang dapat dipergunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya

proyek perunahan, perkebunan, maupun jalur untuk jalan. Pembukaan lahan

dengan tujuan untuk usaha pertanian memerlukan lingkungan yang baik, ditinjau

dari segi penyiapan tempat tumbuh atau berkembangnya tanaman maupun sebagai

tempat tinggal petani.

Pembukaan lahan diperlukan karena lahan yang akan diusahakan pertama

kali biasanya masih berupa lahan yang asli.(virgin land), yang umumnya masih

tertutup oleh berbagai macam vegetasi maupun tumbuhan liar seperti alang – alang

dan rerumputan, bahkan dapat pula berupa lahan rawa pasang surut.

Tahap pembukaan lahan ini merupakan tahap yang paling awal. Untuk

kemudian dilakukan pengolahan dan penyiapan lahan.

Penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan

pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh

kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyipan lahan

digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis

kegiatannya terbagi menjadi dua tahap ;

Page 7: MAKALAH ptp ikhsannew

a. Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap

semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu

agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.

b. Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah

dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).

Penyiapan lahan pada umumnya bertujuan memperbaiki kemiringan lahan.

Diusahakan kemiringan dalam sebuah petak/hamparan searah, agar tidak terjadi

genangan air. Secara sederhana adalah menimbun lubang dan memangkas

gundukan. Pembersihan lahan biasanya diabaikan pada pengolahan tanah, mungkin

disebabkan sisa panen atau gulma yang tumbuh sebelumnya dapat menjadi bahan

organik akibat tertimbun pengolahan tanah.

Tetapi jika banyak sisa tanaman di lahan, alat pengolahan tanah bisa terhambat

kerjanya, pada akhirnya mutu tidak maksimal dan kerusakan alat tinggi. Agar

vegetasi tidak menganggu pengolahan tanah dilakukan pembabatan dan

pembakaran sisa tanaman, tetapi ada pendapat yang menyatakan pembakaran

dapat membunuh mikroorganisme tanah. Perendaman agar vegetasi mengalami

pelapukan adalah langkah yang terbaik, tetapi membutuhkan waktu yang lama.

2.2 Tujuan Pembukaan Lahan

Tujuan dari pembukaan lahan ini amatlah penting, karena berkaitan dengan

alat, tenaga, metode, dan biaya, serta ketepatan jadwal proyek. Dengan mengetahui

tujuan pembukaan lahan, maka dapat diketahui pula tujuan akhir pembukaan lahan

tersebut, serta apa saja yang perlu dipersiapkan dan Setelah tujuan diketahui, maka

Page 8: MAKALAH ptp ikhsannew

pelaksanaan pekerjaan dapat dipusatkan pada tujuan tersebut. Sehingga

perencanaan dapat dikembangkan dengan tepat dan benarsesuai dengan tuntutan

kebutuhan proyek.

Sebagai contoh, yaitu apabila tanah atau lahan yang dibuka akan ditujukan

kepada pengembangan pertanian tanah kering (up land croping), dan akan diolah

serta dipersiapkan secara mekanisasi besar – besaran dengan mempergunakan

peralatan mesin – mesin pertanian modern, serta diberi sitem pengairan berupa

pancaran (sprinkle irrigation system).

Maka dari itu, dalam pembuatan petak – petak lahan usahatani harus dibuat

dalam ukuran – ukuran yang lebar agar memungkinkan peralatan mekanisasi

pertanian dapat beroperasi secara bebas , efisien, dan efektif. Dan sebaliknya,

apabila lahan usahatani akan dipergunakan untuk tujuan bertanam cara basah

seperti bertanam padi, maka perlu diolah secara kombinasi yaitu dengan tenaga

manusia sekaligus dengan peralatan mesin pertanian.

Oleh karena itu, petak – petak lahan usahatani perlu dibentuk ukuran –

ukuran yang lebih kecil serta petak – petak lahan usaha tersebut perlu diratakan

sedemikian rupa agar dapat memenuhi tuntutan teknik bercocok tanam.

Oleh karena itu, keadaan lahan kerja serta sarana – sarana yang diperlukan

untuk memenuhi tujuan akhir proyek, harus benar – benar dipersiapkan secara

matang agar hasil yang dikehendaki dapat tercapai.

Page 9: MAKALAH ptp ikhsannew

2.3 Faktor – Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembukaan Lahan

Demi mencapai keberhasilan pembukaan lahan, maka perlu dilakukan

analisis terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi pembukaan lahan. Antara

lain :

1. Karakteristik tumbuhan

Pada awalnya, dalam usaha pembukaan lahan, dilakukan pembasmian

terhadap tumbuhan – tumbuhan yang mengganggu. Karakteristik tumbuhan yang

akan dibasmi antara lain, yaitu :

a. Ukuran diameter pohon

b. Tipe atau jenis tumbuhan

c. Ukuran dan tipe perakaran

d. Kerapatan atau kepadatan (densitas) dan sebagainya

Sementara itu, dalam usaha pembukaan hutan dikenal beberapa jenis

daerah pepohonan, yaitu :

a. Daerah semak dan alang – alang yang tidak terdapat pepohonan.

b. Daerah hutan sekunder, dimana terdiri atas komposisi pepohonan dari jenis

kayu keras yang lunak, dengan diameter pohon tidak lebih dari 50 cm.

Biasanya daerah ini sebelumnya telah dibuka atau merupakan bekas tempat

eksploitasi kayu.

c. Daerah hutan primer, dimana terdapat bermacam – macam pepohonan

dengan diameter rata – rata mencapai 2 meter atau lebih.

Selain ukuran diameter pohon, perlu diperhatikan pula sifat kayu atau pohon

yang ada di areal yang akan dibuka, termasuk kayu keras (hard wood) atau kayu

lunak (soft wood). Hal ini amatlah penting untuk diketahui, karena akan memberi

pengaruh terhadap lamanya pembukaan tanah. Apabila banyak ditemukan pohon –

Page 10: MAKALAH ptp ikhsannew

pohon berkayu keras, maka diperlukan waktu lebih bagi peralatan berat untuk

membuka tanah.

Berdasarkan pengamatan yang pernah dilakukan dalam proyek pembukaan

tanah di Costarika (Amerika Tengah), diketahui bahwa pohon berkayu keras dengan

diameter 2,7 meter, memerlukan waktu 48 menit hingga dapat ditumbangkan.

Sedangkan pohon berkayu lunak dengan diameter 4,4 meter hanya memelukan

waktu 7 menit hingga dapat dirobohkan (Pribadyo Sosroatmodjo, L.A., 1980).

2. Kondisi Tanah

3. Tujuan Penggunaan Tanah

4. Topografi

5. Iklim

2.4 Pembukaan lahan menggunakan metode fisik

Pembukaan lahan menggunakan metode fisik ini dapat diartikan pembukaan

lahan yang melibatkan mesin-mesin pertanian atau alat-alat pertanian yang sangat

berperan didalamnya.

1. Pembongkaran Pohon beserta Akar – Akarnya

Metode ini dapat dipakai untuk pembukaan suatu lahan pada semak belukar

dan pohon-pohon besar. Cara ini juga digunakan bila areal yang dibuka akan

dijadikan lahan pertanian yang harus benar-benar bersih. Dalam hal ini sangat

berperan sekali alat-alat pertanian yang berguna untuk membongkar akar-akar dari

pohon tersebut.

Page 11: MAKALAH ptp ikhsannew

2. Pemotongan pada Permukaan Tanah

Dengan metode ini, pepohonan yang akan disingkirkan akan dipotong pada

bagian permukaan tanah, kemudian sisa pemotongan seperti tunggul – tunggul kayu

akan ditinggalkan. Metode ini digunakan bila tujuan penggunaan tanah yang dibuka

tidak memerlukan pembersihan secara menyeluruh terhadap akar – akar. Apabila

tumbuhan yang dihilangkan dapat bertunas kembali, maka metode ini tidak dapat

digunakan. Keuntungan utama dari dari metode ini adalah dapat mengurangi biaya

karena tidak perlu menggali sisa – sisa akar, dan sangat efektif untuk pohon – pohon

besar dimana tenaga traktor tidaklah cukup besar untuk membongkar perakaran

tanpa penggalian.

2.5 Alat-alat yang digunakan dalam pembukaan lahan

Alat – alat yang digunakan antara lain :

a. Alat – alat tangan

Pembukaan lahan dengan menggunakan alat – alat tangan merupakan

cara tradisional yang masih banyak dipakai. Alat – alat ini digunakan pada areal yang

kecil. Contohnya adalah kapak, parang, brush cutter, circular saw, dan power chain

saw.

Power chain show circular saw

Page 12: MAKALAH ptp ikhsannew

b. Alat besar

Salah satu contoh alat pemotong pohon yang digerakkan oleh craler

tractor adalah shearing blades. Alat ini digunakan untuk memotong pepohonan yang

berukuran medium hingga besar, baik pada areal yang sedang maupun luas.

Shearing blades mempunyai suatu baji atau alat penusuk yang tajam, yang berfungsi

untuk membelah pohon secara sedikit demi sedikit.

Apabila diameter pohon telah mengecil, maka pisau pemotong akan

memotong dan mendorong pohon hingga roboh, dengan prinsip membelah pohon

menjadi beberapa bagian, maka pohon – pohon yang diameternya lebih besar akan

dirobohkan.

Alat ini terdiri atas dua tipe, yaitu angle blades dan v – tipe blades.

Kelemahan alat ini terletak pada operasinya yang dibatasi pada tanah liat yang berat

dan tanah lempung yang bebas dari batu – batuan. Seluruh traktor yang memakai

shearing blades harus mempunyai ruang pelindung terhadap operator, karena

kemungkinan pohon – pohon akan tumbang ke arahnya.

3. Pemotongan di Bawah Lapisan Tanah

Pembersihan lahan hingga mencapai lapisan bawah tanah dilakukan pada

areal yang akan digunakan sebagai lahan pertanian. Pemotongan ini dilakukan pada

Page 13: MAKALAH ptp ikhsannew

kedalaman 20 cm sampai dengan 50 cm, sehingga akar – akar, umbi, maupun

rizomnya ikut pula terbuang, dengan tujuan untuk mencegah tumbuhnya tunas –

tunas baru. Metode ini pun dapat menjadi operasi kedua dalam membersihkan sisa

– sisa tunggul atau akar.

Beberapa alat yang dapat digunakan adalah :

a. Root plaw

Alat ini terdiri atas pisau horizontal dan sirip, yang dapat menembus tanah

dengan kedalaman yang dikontrol hingga 20 cm sampai 50 cm. Tipe lain dari root

plaw adalah under cutter, yang terdiri dari pisau berbentuk C yang dipasang pada

suatu frame , dimana bagian belakangnya terdapat gang maounted disk.

b. Tree stumper

Berfungsi sebagai alat pembongkar sisa – sisa tunggul dan alat ini dipasang

pada ”C frame” dari crawler tractor. Operasinya terpusat pada satu titik saja,

sehingga seluruh tenaga traktor disalurkan ke titik tersebut. Berat alat ini mencapai

0,5 sampai 3,25 ton, dan dapat menembus tanah hingga kedalaman 60 cm dengan

lebar lubang 75 cm sampai dengan 90 cm.

Page 14: MAKALAH ptp ikhsannew

2.5 Pembersihan Hasil Penebangan

Pada tahap pembersihan hasil penebangan, diperlukan pertimbangan serta

pemikiran secara seksama. Hal ini berkaitan erat dengan masalah biaya yang harus

diperhitungkan secara cermat dalam hubungannya dengan keseluruhan biaya

pembukaan lahan. Karena dapat muncul biaya – biaya yang memberatkan jika

terjadi kekeliruan tindakan atau cara yang ditempuh dalam pembersihan hasil

penebangan. Tahap ini akan menelan biaya yang relatif murah jika pemilihan cara

pekerjaannya tepat guna, sedangkan akan bernilai mahal jika penanganannya tidak

sesuai dengan kondisi lahan maupun tidak memperhatikan tujuan akhir penggunaan

lahan.

Dalam pembersihan lahan, terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi,

antara lain : jenis dan ukuran besarnya vegetasi pepohonan, keadaan terrein atau

daerah, keadaan curah hujan atau musim, serta tujuan akhir penggunaan lahan,

misalnya untuk pemukiman perkebunan tanaman tahunan, daerah industri, dan lain

– lain. Faktor – faktor tersebut merupakan hal – hal yang akan mempengaruhi

tindakan – tindakan ataupun cara – cara yang akan dipilih dalam pembersihan hasil

penebangan.

Page 15: MAKALAH ptp ikhsannew

Dalam usaha pembersihan hasil penebangan, dapat dikelompokkan atas 3

tahap, yaitu :

1. Membiarkan material di tempat

Dengan membiarkan material di tempat, dimaksudkan agar material hasil

penebangan dapat segera membusuk di tempat. Hal ini dilakukan jika keadaan

setempat memang memungkinkan, sehingga dapat membantu terjadinya

pembusukan. Cara ini adalah yang paling ekonomis karena tidak memerlukan

perlakuan yang khusus. Cara ini umumnya dapat dilakukan di daerah – daerah

dengan pepohonan yang relatif kecil, karena pada tahap pengolahan yang pertama,

material ini akan terpotong menjadi kecil – kecil, sehingga dapat bersenyawa

dengan tanah, dan segera membusuk. Akan tetapi, metode ini tidak cocok

diterapkan di daerah dengan pepohonan besar.

2. Membakar material di tempat

Jika keadaan tempat serta cuaca memungkinkan, membakar material

merupakan suatu cara yang paling efektif. Keadaan yang memungkinkan ini antara

lain yaitu tersediannya tumbuh – tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai bahan

bakar, seperti rerumputan ataupun semak – semak kering serta cuaca yang panas.

Dalam melakukan metode ini, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara

lain :

a. Kondisi cuaca. Pembakaran dapat dilakukan jika keadaan cuaca

menguntungkan, yaitu setidak – tidaknya selama satu minggu berturut – turut cuaca

dalam keadaan panas atau tidak turun hujan.

Page 16: MAKALAH ptp ikhsannew

b. Daerah batas pembakaran. Daerah batas pembakaran berfungsi ebagai alat

pengamanan dalam melaksanakan pembakaran. Pada daerah hutan lebat, batas ini

berupa pohon – pohon yang belum ditebang.

c. Teknik penyalaan. Penyalaan pembakaran dilakukan dengan tongkat

berminyak yang dilemparkan ke daerah pembakaran. Jarak yang rapat di antara

tempat – tempat pembakaran akan membantu mempercepat meluasnya api.

3. Menimbun material di suatu tempat

Jika material tidak dapat dibakar ataupun tidak dapat dibiarkan membusuk di

tempat tersebut, biasanya material ini akan ditimbun di suatu tempat, untuk

kemudian dibakar atau dibiarkan membusuk. Alat yang digunakan untuk menimbun

umumnya sama dengan alat yang digunakan untuk menebang. Metode menimbun

material serta penempatannya ditentukan oleh ukuran, jenis, serta kerapatan

pohon, cuaca, dan ukuran serta jenis alat yang digunakan. Penimbunan material ini

dapat dilakukan dengan beberapa cara , antara lain :

a. Menimbun material di daerah rendah. Jika pada daerah pnebangan ditemukan

daerah – daerah rendah atau bekas rawa – rawa, maka penimbunan material dapat

dilakukan di tempat tersebut.

Page 17: MAKALAH ptp ikhsannew

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Pembukaan lahan merupakan suatu kegiatan mengubah lingkungan

bervegetasi menjadi lahan yang dapat dipergunakan untuk tujuan

tertentu.

3.1.2 Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan

pembukaan lahan menggunakan metode fisik.

3.1.3 Pembukaan lahan yang dilakukan dengan metode fisik, harus dikelola

dengan alat – alat yang disesuaikan dengan keadaannya pada waktu

pembukaan lahan tersebut.

3.1.4 Dalam membersihkan hasil penebangan perlu diambil alternatif yang

paling sesuai dengan keadaan lahan maupun tujuan pembukaan lahan.

3.1.5 Pembukaan lahan menggunakan metode fisik perlu dilakukan seefisien

mungkin agar benar – benar tepat guna sekaligus dapat menghemat

biaya.

Page 18: MAKALAH ptp ikhsannew

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Ruzaini.1991. Bahan Bacaan Pengantar Teknologi Pertanian. Palembang :

Universitas Sriwijaya.

Anonim.http://www.lablink.or.id/Env/Agro/CabeKriting/cabe-lahan.htm

http://images.google.co.id/images?

hl=id&resnum=0&q=pembukaan+lahan&um=1&ie=UTF-

8&ei=SUW5S674OM

http://farrasoct.wordpress.com/2009/03/15/iklan-wwf-pembukaan-lahan-queensland/