Upload
cocolathozz
View
15
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gd
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya organisasi dibentuk oleh kelompok orang untuk mencapai tujuan. Apabila tujuan
yang ingin dicapai semakin luas dan kompleks maka diperlukan kerjasama dan pembagian kerja dalam
organisasi tersebut. Oleh karena tujuan organisasi adalah tujuanbersama, maka hubungan kerja antara
bagian atau antara orang-orang yang tergabungdalam organisasi itu semakin menjadi penting. Agar
koordinasi dan hubungan kerja dapatdilaksanakan secara optimal ( jelas dan transparan ), maka
melakukan koordinasi harus memperhatikan aspirasi dari bawah serta diciptakan bentuk koordinasi yang
memadai. Koordinasi dan hubungan kerja merupakan faktor yang sangat dominan di dalam kehidupan
suatu organisasi. Oleh karena itu, koordinasi dan hubungan kerja harus secara terus menerus ditingkatkan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara optimal.
Sebagaimana diketahui bahwa setiap individu-individu dalam organisasi memiliki tujuan. Untuk
mencapai tujuannya, orang-orang atau bagian-bagian yang tergabung di dalam organisasi dan pihak-pihak
yang terkait dengan pencapaian tujuan, melakukan koordinasi dan hubungan kerja. Pada kegiatan yang
lebih luas dan kompleks koordinasi dan hubungan kerja ini semakin menjadi penting, mengingat dalam
era globalisasi tidak satupun unit kerja atau organisasi yang dapat mencapai tujuan tanpa melakukan
koordinasi dan hubungan kerja dengan unit kerja yang lain.
Di dalam Pemerintahan (Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian /LPND) atau
instansi pemerintah lainnya sebagai suatu organisasi juga mempunyai tujuan. Untuk mencapai tujuannya
seluruh aparat dan bagian yang ada di dalamnya atau pihak-pihak yang terkait perlu mengadakan
koordinasi dan hubungan kerja. Bahkan lebih dari itu, semua bagian harus bergerak sebagai satu kesatuan
yang terkoordinasi. Kegiatan koordinasi dan hubungan kerja dalam organisasi merupakan bagian integral
dan komprehensif dalam mencapai tujuan dari organisasi yang bersangkutan.Manajemen adalah
keseluruhan proses untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Untuk mencapai tujuan
tersebut perlu menerapkan fungsi-fungsi manajemen seperti fungsi Planning, Organizing, Actuating dan
Controlling. Rangkaian fungsi-fungsi ini terkenal dengan sebutan “POAC”.
Koordinasi merupakan pekerjaan yang tidak mudah, dan merupakan tugas para pemimpin (manajemen)
dalam menuju pada pencapaian sasaran.Berbagai jenis koordinasi, baik koordinasi vetikal maupun
fungsioanal dan koordinasilainnya, dimana semuanya memiliki tujuan yaitu dengan terwujudnya
keterpaduan,keserasian dan keselarasan dari seluruh komponen yang terkait dengan pencapaiansasaran
1
dan tujuan organisasi.Kegagalan koordinasi biasanya disebabkan oleh kegagalan koordinasi dalam
memikirkandan mendapatkan alat-alat koordinasi yang akan mendukung pelaksanaan koordinasi tersebut.
Di antara alat-alat organisasi tersebut adalah;
Dalam rangka melakukan koordinasi dan hubungan kerja dengan semua pihak yang terkaituntuk
pencapaian tujuan organisasi. Semua pihak yang melakukan koordinasi danhubungan kerja pada dasarnya
melakukan komunikasi. Dalam melakukan komunikasi juga perlu memperhatikan elemen-elemen dan
jenis-jenis komunikasi yang ada agar dapat berkomunikasi efektif. Disamping memehami konsep dan
batasan / pengertian komunikasi, juga harus mengetahui secara jelas teknis dan hambatan dalam
berkomunikasi. Untuk dapatmencapai keberhasilan dalam pelaksanaan koordinasi dan hubungan kerja,
semua pihakharus menyadari dan mempehatikan hambatan-hambatan dan teknis-teknis berkomunika
2.1 Rumusan Masalah
1. Apa definisi Organisasi ?
2. Jelaskan Jenis Organisasi ?
3. Jelaskan Bentuk Kerjasama antar organisasi ?
4. Jelaskan Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi,Manajemen,Dan Tata Kerja ?
5. Jelaskan Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan ?
6. Jelaskan Bentuk Organisasi Regional & International ?
7. Jelaskan Konflik Dalam Organisasi ?
8. Jelaskan Cara menangani konflik
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Organisasi
Pada awalnya, Organisasi digunakan sebagai tempat dimana orang-orang berkumpul, bekerja
sama secara sistematis dan rasional, terencana, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber
daya , sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi. Di bawah ini terdapat pengertian organisasi menurut para ahli sebagai berikut
:
Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard
Organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
Stephen P. Robbins
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
2.2 Jenis Organisasi
Komersial
Organisasi ini adalah organisasi yang bertujuan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya bagi pemilik.
Semakin besar laba yang didapatkan oleh organisasi/bisnis ini, bisa dikatakan organisasi tersebut semakin
menarik secara finansial.Sehari-hari, organisasi ini biasa disebut sebagai perusahaan, baik perusahaan
perseorangan,persekutuan (CV), maupun perseroan terbatas (PT). Secara teknis bisnis seperti ini dimiliki
oleh orang atau sekelompok orang.
3
Sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhlukyang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk
organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
2.3 Bentuk Kerjasama antar organisasi
Joint Venture
Joint venture adalah bentuk kerjasama antar beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa negara
menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat.
Contoh perusahaan yang melakukan joint venture adalah:
-LG.Philips Components (joint venture antara LG dengan Philips)
-NUMMI (joint venture antara General Motors dengan Toyota)
-Penske Truck Leasing (joint venture antara GE dengan Penske)
-Sony Ericsson (joint venture antara Sony dengan Ericsson)
Kartel
Kartel yaitu suatu kesepakatan (tertulis) antara beberapa perusahaan produsen dan lain-lain yang
sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal, seperti harga, wilayah pemasaran dan
sebagainya, dengan tujuan menekan persaingan dan meraih keuntungan.
Contoh perusahaan yang melakukan kartel adalah:
-Di Indonesia, kerjasama dalam bentuk kartel terjadi pada PT Semen Gresik, PT Holcim Indonesia dan
PT Indocement, yang menguasai 88% pangsa pasar dan mampu untuk mengontrol harga semen di dalam
negeri.
Trust/Merger
Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama
perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam
perseroan yang tetap berdiri tersebut.
4
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Merger Horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya
merger antara dua perusahaan Roti, merger perusahaan sepatu.
b. Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan,
misalnya dalam alur produksi yang berurutan.
Contohnya:Perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger
dengan peurusahaan mobil.
c. Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang
berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik,
atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah untuk
mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah
dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
Contoh perusahaan yang melakukan Trust/Marger adalah:
-Rabobank International Indonesia (RII) telah melakukan merger dengan Bank Haga dan Bank Hagakita
setelah membeli saham mayoritas dua bank tersebut dari Grup Djarum tahun 2006. Bank Haga dan Bank
Hagakita akan melebur ke Rabobank International Indonesia (RII) sebagai bank hasil penggabungan dari
tiga bank.
Holding Company
Holding company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih
perusahaan lain atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut.
Contoh perusahaan yang melakukan Holding company adalah:
-PT Semen Gresik Tbk membentuk perusahaan induk (holding company) bagi Semen Gresik, Semen
Padang, dan Semen Tonasa. Permodalan Semen Gresik masih yang paling kuat, sedangkan pertumbuhan
kinerja Semen Padang dan Tonasa berada di peringkat terbawah sehingga PT Semen Gresik Tbk
melakukan Holding company untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.
5
2.4 Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi,Manajemen,Dan Tata Kerja
1. Manajemen dan Organisasi
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan
tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu
pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya
secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama
yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai
alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi,
demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
2. Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang
tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat
dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah
dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya
ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen :
Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai
faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-
sumber dan waktu yang tersedia.
3. Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
6
a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga
tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan
kepada tercapainya tujuan.
2.5 Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan
1. Jalur Keagamaan
Organisasi Sosial Keagamaan itu adalah kumpulan orang orang yg mempunyai tujuan yg sama
dalam bidang keagamaan (Organisassi Sosial yg berkecimpung dibidang agama). Organisasi ini sama dgn
organisasi sosial lainnya cuma saja organisasi ini lebih bersifat keagamaan. Contoh organisasi seperti ini
misalnya Majelis Ta'lim, Remaja Masjid, dan lainnya.
2. Jalur Profesi
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan
diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak
dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu. manfaat organisasi profesi mencakup 4
hal yaitu, Mengembangkan dan memajukan profesi, menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi,
menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi, serta memberikan kesempatan pada semua
anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi.
3. Jalur Kepemudaan
Organisasi Pemuda merupakan wadah komunikasi antar pemuda dan pemudi sebagai media
untuk mengakrabkan dan memupuk rasa kekeluargaan antar anggota dan pengurus tetapi juga sebagai
organisasi yang memiliki pengabdian kepada masyarakat pada khususnya dan kepada masyarakat
Republik Indonesia.
4. Jalur Kemahasiswaan
7
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa sebagai wadah kegiatan
ko dan atau ekstra kurikuler. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus,
organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada
umumnya beranggotakan lintas atau antar kampus. Salah satu bentuk organisasi mahasiswa di kampus
Indonesia adalah Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) baik di tingkat perguruan tinggi maupun
tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan berjejaring untuk mengembangkan potensi serta
partisipasi aktif terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kemajuan Indonesia. Beberapa IOMS
tingkat nasional memiliki legalitas berupa SK dari Dirjen DIKTI (tidak ada keharusan) dan hanya ada
satu IOMS yang mewakili setiap organisasi profesi mahasiswa di tingkat nasional. Di luar negeri juga
terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, atau PPI yang beranggotakan
pelajar dan mahasiswa Indonesia. Pada dasarnya, Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah
berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor
AD/ART yang disetujui oleh semua anggota dan pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa
tidak boleh keluar dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri darma perguruan
tinggi, tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau
golongan.
2.6 Bentuk Organisasi Regional & International
1. Organisasi Regional
organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja. Peran yang dimainkan oleh
organisasi-organisasi regional sangat berbeda bergantung pada karakteristik organisasi tersebut.
Karakteristik ini dipengaruhi oleh faktor geografis, ketersediaan sumber-sumber dan struktur organisasi.
Perbedaan faktor-faktor ini akan mempengaruhi bentuk Organisasi Regional dan organ-organ yang
menopangnya. Perbedaan karakter ini juga nantinya akan berpengaruh pada mekanisme dan prosedur
penyelesaian konflik yang ditempuh untuk menyelesaikan sengketa antara anggota dalam sebuah
Organisasi Regional.
salah satu peran utama Organisasi Regional adalah untuk menjadi wadah konsultasi, menyelenggarakan
dan menyediakan suatu forum negosiasi bagi negara-negara anggota baik dalam situasi konflik maupun
dalam kondisi yang berpotensi menimbulkan konflik.
2. Organisasi Internasional
Organisasi yang anggotaanggotanya meliputi negara di dunia. Sekitar empat dekade yang lalu, organisasi
internasional identik dengan sudut pandang government-oriented karena dalam melakukan hubungan
8
internasional yang berperan aktif adalah aktor negara yang dalam hal ini merupakan perwakilan resmi
dari sebuah negara. Namun, ternyata pola diplomasi abad 21 sangat berbeda dengan masa-masa empat
dekade yang lalu karena saat ini peran aktor-aktor non negara juga sangat aktif seperti Multi National
Corporations (MNCs), individu, dan International Non-Governmental Organizations (InGOs). Atas dasar
hal-hal di atas, klasifikasi organisasi internasional pun menjadi beragam sesuasi dengan tujuannya ada
yang yang berorientasi umum dan ada pula yang lebih khusus.
2.7 Konflik Dalam Organisasi
Konflik berasal dari kata kerja configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu
pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
A. Sumber terjadinya konflik
Penyebab – penyebab konflik antara lain :
1. Komunikasi : salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau
informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu manajer yang tidak konsisten.
2. Struktur : pertarungan kekuasaaan antar departemen dengan kepentingan–kepentingan atau sistem
penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya–sumber daya yang terbatas,
atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok– kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan
mereka.
3. Pribadi : ketidaksesuaian tujuan atau nilai–nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang
diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai – nilai persepsi.
2.8 Cara menangani konflik
a. Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak
lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat,
kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi
menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat
menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan,
dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
b. Menghindari konflik
9
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi
tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah
menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini.
Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana,
mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat
konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki
hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
c. Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri
agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga
sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa
kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.
Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal
yang utama di sini yaitu :
d. Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama
penting dan hubungan baik menjadi yang utama.
Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-
menang (win-win solution).
e. Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama.
Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi
konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita
pertimbangkan.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya organisasi dalam berbagai bentuk. Dari
segi unit usaha maupun dari segi tujuan yang ada disekeliling kita, dapat diamati bahwa masing-masing
unit usaha mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi skala usaha untuk mencapai tujuan
masing-masing organisasi, kepemilikan, permodalan, pembagian laba sampai tanggung jawab.
Berdasarkan karakteristik yang berbeda tersebut maka tiap unit usaha memerlukan pengelolaan yang
berbeda pula. Setiap organisasi yang didirikan dapat berbentuk Organisasi Niaga (Perseroan Terbatas,
CV, Joint Ventura, Fa, Koperasi, Trust, Kartel, Holding Company), Organisasi Sosial maupun Organisasi
RegionaldanInternasional.
Berbagai organisasi-organisasi tersebut memiliki karakteristik yang beraneka ragam yang dapat
menghasilkan keuntungan dan kerugian masing-masing. Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis,
maka kita akan memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan untuk
mendapatkan tujuan dari unit bisnis atau organisasi tersebut.
Keragaman bentuk organisasi yang ada dapat dibedakan secara jelas ketika kita membandingkan
toko kelontong, supermarket, konsultan hukum, atau perusahaan otomotif. Masing-masing unit bisnis atau
organisasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Demikian pula yang akan kita bahas pada
makalah ini seperti Organisasi Niaga, Regional dan Internasional, antara klasifikasi disetiap masing
organisasi-organisasi tersebut terdapat perbedaan karakteristik pada pembentukan organisasi, tujuan
organisasi maupun segi keuntungan organisasi sendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://rifqitkj.blogspot.com/2013/11/macam-macam-organisasi-kerja-sama.html
http://nitari29.blogspot.com/2013/04/fungsi-unit-organisasi-dan-metode.html
http://tkampus.blogspot.com/2012/03/organisasi-sosial.html
http://uiita.wordpress.com/2012/12/09/bentuk-bentuk-badan-usaha-3/
http://dewianggun49.blogspot.com/2012/10/kerjasama-penggabungan-dan.html
12