17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya organisasi dibentuk oleh kelompok orang untuk mencapai tujuan. Apabila tujuan yang ingin dicapai semakin luas dan kompleks maka diperlukan kerjasama dan pembagian kerja dalam organisasi tersebut. Oleh karena tujuan organisasi adalah tujuanbersama, maka hubungan kerja antara bagian atau antara orang- orang yang tergabungdalam organisasi itu semakin menjadi penting. Agar koordinasi dan hubungan kerja dapatdilaksanakan secara optimal ( jelas dan transparan ), maka melakukan koordinasi harus memperhatikan aspirasi dari bawah serta diciptakan bentuk koordinasi yang memadai. Koordinasi dan hubungan kerja merupakan faktor yang sangat dominan di dalam kehidupan suatu organisasi. Oleh karena itu, koordinasi dan hubungan kerja harus secara terus menerus ditingkatkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara optimal. Sebagaimana diketahui bahwa setiap individu-individu dalam organisasi memiliki tujuan. Untuk mencapai tujuannya, orang-orang atau bagian-bagian yang tergabung di dalam organisasi dan pihak-pihak yang terkait dengan pencapaian tujuan, melakukan koordinasi dan hubungan kerja. Pada kegiatan yang lebih luas dan kompleks koordinasi dan hubungan kerja ini semakin menjadi penting, mengingat dalam era globalisasi tidak satupun unit kerja atau organisasi yang dapat mencapai tujuan tanpa melakukan koordinasi dan hubungan kerja dengan unit kerja yang lain. 1

Makalah Ricco Gantxcgxfeng

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gd

Citation preview

Page 1: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya organisasi dibentuk oleh kelompok orang untuk mencapai tujuan. Apabila tujuan

yang ingin dicapai semakin luas dan kompleks maka diperlukan kerjasama dan pembagian kerja dalam

organisasi tersebut. Oleh karena tujuan organisasi adalah tujuanbersama, maka hubungan kerja antara

bagian atau antara orang-orang yang tergabungdalam organisasi itu semakin menjadi penting. Agar

koordinasi dan hubungan kerja dapatdilaksanakan secara optimal ( jelas dan transparan ), maka

melakukan koordinasi harus memperhatikan aspirasi dari bawah serta diciptakan bentuk koordinasi yang

memadai. Koordinasi dan hubungan kerja merupakan faktor yang sangat dominan di dalam kehidupan

suatu organisasi. Oleh karena itu, koordinasi dan hubungan kerja harus secara terus menerus ditingkatkan

dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara optimal.

Sebagaimana diketahui bahwa setiap individu-individu dalam organisasi memiliki tujuan. Untuk

mencapai tujuannya, orang-orang atau bagian-bagian yang tergabung di dalam organisasi dan pihak-pihak

yang terkait dengan pencapaian tujuan, melakukan koordinasi dan hubungan kerja. Pada kegiatan yang

lebih luas dan kompleks koordinasi dan hubungan kerja ini semakin menjadi penting, mengingat dalam

era globalisasi tidak satupun unit kerja atau organisasi yang dapat mencapai tujuan tanpa melakukan

koordinasi dan hubungan kerja dengan unit kerja yang lain.

Di dalam Pemerintahan (Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian /LPND) atau

instansi pemerintah lainnya sebagai suatu organisasi juga mempunyai tujuan. Untuk mencapai tujuannya

seluruh aparat dan bagian yang ada di dalamnya atau pihak-pihak yang terkait perlu mengadakan

koordinasi dan hubungan kerja. Bahkan lebih dari itu, semua bagian harus bergerak sebagai satu kesatuan

yang terkoordinasi. Kegiatan koordinasi dan hubungan kerja dalam organisasi merupakan bagian integral

dan komprehensif dalam mencapai tujuan dari organisasi yang bersangkutan.Manajemen adalah

keseluruhan proses untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Untuk mencapai tujuan

tersebut perlu menerapkan fungsi-fungsi manajemen seperti fungsi Planning, Organizing, Actuating dan

Controlling. Rangkaian fungsi-fungsi ini terkenal dengan sebutan “POAC”.

Koordinasi merupakan pekerjaan yang tidak mudah, dan merupakan tugas para pemimpin (manajemen)

dalam menuju pada pencapaian sasaran.Berbagai jenis koordinasi, baik koordinasi vetikal maupun

fungsioanal dan koordinasilainnya, dimana semuanya memiliki tujuan yaitu dengan terwujudnya

keterpaduan,keserasian dan keselarasan dari seluruh komponen yang terkait dengan pencapaiansasaran

1

Page 2: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

dan tujuan organisasi.Kegagalan koordinasi biasanya disebabkan oleh kegagalan koordinasi dalam

memikirkandan mendapatkan alat-alat koordinasi yang akan mendukung pelaksanaan koordinasi tersebut.

Di antara alat-alat organisasi tersebut adalah;

Dalam rangka melakukan koordinasi dan hubungan kerja dengan semua pihak yang terkaituntuk

pencapaian tujuan organisasi. Semua pihak yang melakukan koordinasi danhubungan kerja pada dasarnya

melakukan komunikasi. Dalam melakukan komunikasi juga perlu memperhatikan elemen-elemen dan

jenis-jenis komunikasi yang ada agar dapat berkomunikasi efektif. Disamping memehami konsep dan

batasan / pengertian komunikasi, juga harus mengetahui secara jelas teknis dan hambatan dalam

berkomunikasi. Untuk dapatmencapai keberhasilan dalam pelaksanaan koordinasi dan hubungan kerja,

semua pihakharus menyadari dan mempehatikan hambatan-hambatan dan teknis-teknis berkomunika

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa definisi Organisasi ?

2. Jelaskan Jenis Organisasi ?

3. Jelaskan Bentuk Kerjasama antar organisasi ?

4. Jelaskan Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi,Manajemen,Dan Tata Kerja ?

5. Jelaskan Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan ?

6. Jelaskan Bentuk Organisasi Regional & International ?

7. Jelaskan Konflik Dalam Organisasi ?

8. Jelaskan Cara menangani konflik

2

Page 3: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi

Pada awalnya, Organisasi digunakan sebagai tempat dimana orang-orang berkumpul, bekerja

sama secara sistematis dan rasional, terencana, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber

daya , sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk

mencapai tujuan organisasi. Di bawah ini terdapat pengertian organisasi menurut para ahli sebagai berikut

:

Stoner

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah

pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

James D. Mooney

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Chester I. Bernard

Organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang

atau lebih.

Stephen P. Robbins

Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah

batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk

mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

2.2 Jenis Organisasi

Komersial

Organisasi ini adalah organisasi yang bertujuan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya bagi pemilik.

Semakin besar laba yang didapatkan oleh organisasi/bisnis ini, bisa dikatakan organisasi tersebut semakin

menarik secara finansial.Sehari-hari, organisasi ini biasa disebut sebagai perusahaan, baik perusahaan

perseorangan,persekutuan (CV), maupun perseroan terbatas (PT). Secara teknis bisnis seperti ini dimiliki

oleh orang atau sekelompok orang.

3

Page 4: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

Sosial

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum

maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam

pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhlukyang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk

organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

 2.3 Bentuk Kerjasama antar organisasi

Joint Venture

Joint venture adalah bentuk kerjasama antar beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa negara

menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat.

Contoh perusahaan yang melakukan joint venture adalah:

-LG.Philips Components (joint venture antara LG dengan Philips) 

-NUMMI (joint venture antara General Motors dengan Toyota)

-Penske Truck Leasing (joint venture antara GE dengan Penske)

-Sony Ericsson (joint venture antara Sony dengan Ericsson)

Kartel

Kartel yaitu suatu kesepakatan (tertulis) antara beberapa perusahaan produsen dan lain-lain yang

sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal, seperti harga, wilayah pemasaran dan

sebagainya, dengan tujuan menekan persaingan dan meraih keuntungan.

 Contoh perusahaan yang melakukan kartel adalah:

-Di Indonesia, kerjasama dalam bentuk kartel terjadi pada PT Semen Gresik, PT Holcim Indonesia dan

PT Indocement, yang menguasai 88% pangsa pasar dan mampu untuk mengontrol harga semen di dalam

negeri.

Trust/Merger

Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama

perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam

perseroan yang tetap berdiri tersebut.

4

Page 5: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Merger Horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya

merger antara dua perusahaan Roti, merger perusahaan sepatu.

b. Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan,

misalnya dalam alur produksi yang berurutan.

Contohnya:Perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger

dengan peurusahaan mobil.

 c. Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang

berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik,

atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah untuk

mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah

dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.

Contoh perusahaan yang melakukan Trust/Marger adalah:

-Rabobank International Indonesia (RII) telah melakukan merger dengan Bank Haga dan Bank Hagakita

setelah membeli saham mayoritas dua bank tersebut dari Grup Djarum tahun 2006. Bank Haga dan Bank

Hagakita akan melebur ke Rabobank International Indonesia (RII) sebagai bank hasil penggabungan dari

tiga bank.

Holding Company

Holding company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih

perusahaan lain atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut.

Contoh perusahaan yang melakukan Holding company adalah:

-PT Semen Gresik Tbk membentuk perusahaan induk (holding company) bagi Semen Gresik, Semen

Padang, dan Semen Tonasa. Permodalan Semen Gresik masih yang paling kuat, sedangkan pertumbuhan

kinerja Semen Padang dan Tonasa berada di peringkat terbawah sehingga PT Semen Gresik Tbk

melakukan Holding company untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.

5

Page 6: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

2.4 Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi,Manajemen,Dan Tata Kerja

1. Manajemen dan Organisasi

Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan

tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu

pihak dengan tujuan di pihak lain.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya

secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama

yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai

alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi,

demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

2. Manajemen dan Tata Kerja

Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang

tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat

dilaksanakan dengan tepat pula.

Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah

dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya

ditujukan untuk :

a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang

tersedia.

b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.

c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen :

Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai

faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.

Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-

sumber dan waktu yang tersedia.

3. Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja

Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :

6

Page 7: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.

b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.

c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga

tujuan tercapai secara efisien.

Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan

kepada tercapainya tujuan.

2.5 Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan

1. Jalur Keagamaan

Organisasi Sosial Keagamaan itu adalah kumpulan orang orang yg mempunyai tujuan yg sama

dalam bidang keagamaan (Organisassi Sosial yg berkecimpung dibidang agama). Organisasi ini sama dgn

organisasi sosial lainnya cuma saja organisasi ini lebih bersifat keagamaan. Contoh organisasi seperti ini

misalnya Majelis Ta'lim, Remaja Masjid, dan lainnya.

2. Jalur Profesi

Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan

diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak

dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu. manfaat organisasi profesi mencakup 4

hal yaitu, Mengembangkan dan memajukan profesi, menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi,

menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi, serta memberikan kesempatan pada semua

anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi.

3. Jalur Kepemudaan

Organisasi Pemuda merupakan wadah komunikasi antar pemuda dan pemudi sebagai media

untuk mengakrabkan dan memupuk rasa kekeluargaan antar anggota dan pengurus tetapi juga sebagai

organisasi yang memiliki pengabdian kepada masyarakat pada khususnya dan kepada masyarakat

Republik Indonesia.

4. Jalur Kemahasiswaan

7

Page 8: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa sebagai wadah kegiatan

ko dan atau ekstra kurikuler. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus,

organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada

umumnya beranggotakan lintas atau antar kampus. Salah satu bentuk organisasi mahasiswa di kampus

Indonesia adalah Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) baik di tingkat perguruan tinggi maupun

tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan berjejaring untuk mengembangkan potensi serta

partisipasi aktif terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan kemajuan Indonesia. Beberapa IOMS

tingkat nasional memiliki legalitas berupa SK dari Dirjen DIKTI (tidak ada keharusan) dan hanya ada

satu IOMS yang mewakili setiap organisasi profesi mahasiswa di tingkat nasional. Di luar negeri juga

terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, atau PPI yang beranggotakan

pelajar dan mahasiswa Indonesia. Pada dasarnya, Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah

berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor

AD/ART yang disetujui oleh semua anggota dan pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa

tidak boleh keluar dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri darma perguruan

tinggi, tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau

golongan.

2.6 Bentuk Organisasi Regional & International

1. Organisasi Regional

organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja. Peran yang dimainkan oleh

organisasi-organisasi regional sangat berbeda bergantung pada karakteristik organisasi tersebut.

Karakteristik ini dipengaruhi oleh faktor geografis, ketersediaan sumber-sumber dan struktur organisasi.

Perbedaan faktor-faktor ini akan mempengaruhi bentuk Organisasi Regional dan organ-organ yang

menopangnya. Perbedaan karakter ini juga nantinya akan berpengaruh pada mekanisme dan prosedur

penyelesaian konflik yang ditempuh untuk menyelesaikan sengketa antara anggota dalam sebuah

Organisasi Regional.

salah satu peran utama Organisasi Regional adalah untuk menjadi wadah konsultasi, menyelenggarakan

dan menyediakan suatu forum negosiasi bagi negara-negara anggota baik dalam situasi konflik maupun

dalam kondisi yang berpotensi menimbulkan konflik.

2. Organisasi Internasional

Organisasi yang anggotaanggotanya meliputi negara di dunia. Sekitar empat dekade yang lalu, organisasi

internasional identik dengan sudut pandang government-oriented karena dalam melakukan hubungan

8

Page 9: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

internasional yang berperan aktif adalah aktor negara yang dalam hal ini merupakan perwakilan resmi

dari sebuah negara. Namun, ternyata pola diplomasi abad 21 sangat berbeda dengan masa-masa empat

dekade yang lalu karena saat ini peran aktor-aktor non negara juga sangat aktif seperti Multi National

Corporations (MNCs), individu, dan International Non-Governmental Organizations (InGOs). Atas dasar

hal-hal di atas, klasifikasi organisasi internasional pun menjadi beragam sesuasi dengan tujuannya ada

yang yang berorientasi umum dan ada pula yang lebih khusus.

2.7 Konflik Dalam Organisasi

Konflik berasal dari kata kerja  configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik

diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu

pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

A. Sumber terjadinya konflik

Penyebab – penyebab konflik antara lain :

1. Komunikasi : salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau

informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu manajer yang tidak konsisten.

2. Struktur : pertarungan kekuasaaan antar departemen dengan kepentingan–kepentingan atau sistem

penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya–sumber daya yang terbatas,

atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok– kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan

mereka.

3. Pribadi : ketidaksesuaian tujuan atau nilai–nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang

diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai – nilai persepsi.

2.8 Cara menangani konflik

a. Berkompetisi

Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak

lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat,

kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi

menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat

menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan,

dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.

b. Menghindari konflik

9

Page 10: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi

tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah

menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini.

Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana,

mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat

konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki

hutang menyelesaikan persoalan tersebut.

c. Akomodasi

Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri

agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga

sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa

kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.

Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal

yang utama di sini yaitu :

d. Kompromi

Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama

penting dan hubungan baik menjadi yang utama.

Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-

menang (win-win solution).

e. Berkolaborasi

Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama.

Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi

konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita

pertimbangkan.

10

Page 11: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya organisasi dalam berbagai bentuk. Dari

segi unit usaha maupun dari segi tujuan yang ada disekeliling kita, dapat diamati bahwa masing-masing

unit usaha mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi skala usaha untuk mencapai tujuan

masing-masing organisasi, kepemilikan, permodalan, pembagian laba sampai tanggung jawab.

Berdasarkan karakteristik yang berbeda tersebut maka tiap unit usaha memerlukan pengelolaan yang

berbeda pula. Setiap organisasi yang didirikan dapat berbentuk Organisasi Niaga (Perseroan Terbatas,

CV, Joint Ventura, Fa, Koperasi, Trust, Kartel, Holding Company), Organisasi Sosial maupun Organisasi

RegionaldanInternasional.

Berbagai organisasi-organisasi tersebut memiliki karakteristik yang beraneka ragam yang dapat

menghasilkan keuntungan dan kerugian masing-masing. Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis,

maka kita akan memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan untuk

mendapatkan tujuan dari unit bisnis atau organisasi tersebut.

Keragaman bentuk organisasi yang ada dapat dibedakan secara jelas ketika kita membandingkan

toko kelontong, supermarket, konsultan hukum, atau perusahaan otomotif. Masing-masing unit bisnis atau

organisasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Demikian pula yang akan kita bahas pada

makalah ini seperti Organisasi Niaga, Regional dan Internasional, antara klasifikasi disetiap masing

organisasi-organisasi tersebut terdapat perbedaan karakteristik pada pembentukan organisasi, tujuan

organisasi maupun segi keuntungan organisasi sendiri. 

11

Page 12: Makalah Ricco Gantxcgxfeng

DAFTAR PUSTAKA

http://rifqitkj.blogspot.com/2013/11/macam-macam-organisasi-kerja-sama.html

http://nitari29.blogspot.com/2013/04/fungsi-unit-organisasi-dan-metode.html

http://tkampus.blogspot.com/2012/03/organisasi-sosial.html

http://uiita.wordpress.com/2012/12/09/bentuk-bentuk-badan-usaha-3/

http://dewianggun49.blogspot.com/2012/10/kerjasama-penggabungan-dan.html

12